Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127289 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sistem dan aset informasi yang dilayankan kepada pemustaka menjadi tulang punggung dengan adanya peran teknologi informasi. Penerapan sistem informasi perpustakaan yang berkembang pesat menimbulkan resiko yang dapat mengancam disebabkan kegagalan pustakawan dalam menilai sumber ancaman risiko. Risiko dapat berupa kejadian dan kondisi yang mengakibatkan dampak layanan informasi menjadi terganggu dan berhentinya proses pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk pelayanan manajemen risiko sistem informasi perpustakaan di perpustakaan UGM dengan menggunakan kerangka kerja (framework) NIST SP 800-30 dan untuk mengetahui faktor-faktor yang memenis koleksi pengaruhi pelaksanaan manajemen risiko sistem informasi perpustakaan.
Untuk mengurangi dan menghilangkan dampak risiko perpustakaan UGM melaksanakan kegiatan peringanan risiko (mitigasi) dengan memindahkan risiko berupa server sistem informasi perpustakaan ke PSDI (Pusat Sistem dan Sumberdaya Informasi). Kegiatan evaluasi risiko dilaksanakan secara terus menerus dengan konsistensi dari pustakawan untuk melaksanakan kegiatan rekomendasi kontrol peringanan risiko sampai tahap yang dapat diterima oleh perpustakaan. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen risiko sistem informasi di perpustakaan UGM dipengaruhi oleh kebijakan dari lembaga universitas, persepsi kepala perpustakaan dan kemampuan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan teknis dalam bidang teknologi informasi."
BIPI 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erus Effendi
"Pendahuluan. Perpustakaan Institut TAZKIA memiliki program untuk menuju world class university Library(WCU-L). Untuk mencapai program itu dibutuhkan sistem informasi yang berperan penting dalam membantu seluruh unit bisnis operasionalnya agar berjalan efektif dan efisien yaitu menghemat waktu dan biaya. SLiMS digunakan perpustakaan TAZKIA sebagai sistem informasi komprehensif dari
input data koleksi, keanggotaan, transaksi sirkulasi dan proses pengolahan (processing) bahan pustaka serta output yang menghasilkan kemudahan temu kembali informasi. Penelitian ini mengoptimalkan pembuatan label buku (call number) koleksi dalam SliMS. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode RAD (Rapid Application Development) terdiri dari rencana kebutuhan, proses perancangan dan penerapan sistem untuk memecahkan masalah pembuatan Label Buku perpustakaan. Hasil dan Pembahasan. Studi ini menghasilkan sistem label buku yang efektif dan efisien yang diterapkan pada SLiMS fitur bibliografi label buku secara optimal dan tidak memerlukan aplikasi lain
sebagai pembuat label buku. Kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan pengayaan fitur bibliografi SLiMS pada kegiatan pascapengolahan dalam membuat label buku dengan cepat dan mudah serta efektif dan efisien dengan biaya murah. Fitur label buku yang tersedia dalam SLiMS dapat dimanfaatkan secara optimal dan tidak memerlukan aplikasi lain sebagai alat untuk mencetak label buku. "
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2020
020 VIS 22:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Azurat
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
S26970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Destri Yanti
"Pusat Teknologi dan data Penginderaan Jauh (Pustekdata) BRIN memiliki tantangan dalam pemenuhan seluruh kebutuhan Kementerian/Lembaga, TNI, POLRI, dan Pemerintah Daerah dan menuntut jaminan kontinuitas data penginderaan jauh. SPACeMAP merupakan sistem informasi geografis yang dikembangkan Pustekdata untuk menjawab tantangan dalam pemenuhan kebutuhan pengguna. Dalam praktiknya didapatkan kendala berupa keterlambatan publikasi data, kelengkapan data, dan pengguna aplikasi yang masih sedikit berdasarkan log activity sistem. kendala tersebut jika tidak diantisipasi, akan berakibat terhadap tidak adanya pengguna yang menggunakan SPACeMAP dan sangat berpengaruh bagi keberhasilan sistem informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan SPACeMAP dan rekomendasi untuk perbaikan kedepannya. Penelitian ini menggunakan model kesuksesan sistem informasi Delone & Mclean dan modifikasi penambahan variabel non teknis. Variabel-variabel yang digunakan antara lain information quality, system quality, service quality, top management support, perceived usefulness, user satisfaction dan net benefit to organization. Hasil dari pengumpulan data yang dilakukan melalui kuesioner online selanjutnya diolah dan dianalisis dengan teknik PLS-SEM menggunakan bantuan perangkat lunak SmartPLS versi 2.9. Hasil analisis menunjukan bahwa dari 11 hipotesis yang diajukan, 8 hipotesis diterima dan 3 hipotesis ditolak. Faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan sistem informasi SPACeMAP adalah information quality, system quality, top management support, perceived usefulness, user satisfaction dan net benefit to organization. Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi bagi organisasi untuk perbaikan kedepannya yang divalidasi oleh top management di Pustekdata.

Remote Sensing Technology and Data Center BRIN has challenges in meeting all the needs of Ministries/Agencies, TNI, POLRI, and Local Governments and demands assurance of continuity of remote sensing data. SPACeMAP is a geographic information system developed by Pustekdata to answer the challenges of meeting user needs. In practice, there are obstacles in the form of delays in data publication, completeness of data, and few application users based on system activity logs. If these obstacles are not anticipated, it will result in the users does not use the SPACeMAP and will greatly affect the success of the information system. This study aims to determine the factors that influence the success of SPACeMAP and recommendations for future improvements. This study uses the Delone & Mclean information system success model and modification of the addition of non-technical variables. The variables include information quality, system quality, service quality, top management support, perceived usefulness, user satisfaction and net benefits to organization. The results of data collection conducted through online questionnaires were then processed and analyzed using the PLS-SEM technique using the SmartPLS software version 2.9. The results of the analysis show that of the 11 hypotheses proposed, 8 hypotheses are accepted and 3 hypotheses are rejected. The factors that influence the success of the SPACeMAP information system are information quality, system quality, top management support, perceived usefulness, user satisfaction and net benefits to the organization. This research also produces recommendations for organizations for future improvements which are validated by top management at Pustekdata."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Wijaya
"Tesis ini membahas mengenai pentingnya Sistem Informasi Akuntansi Usaha Kecil dan Menengah sebagai salah satu kunci keberhasilan dari usaha kecil dan menengah dimasa yang akan datang. Peneliti menggunakan pendekatan terstruktur untuk mengenaii permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam usaha kecil dan menengah, pihak-pihak yang terkait, serta analisis kebutuhan atas informasi dari usaha kecil dan menengah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mencari informasi-informasi yang terkait dari berbagai sumber seperti wawancara lisan, literatur-literatur serta dari majalah-majalah. Hasil implementasi dari analisis dan perancangan ini diharapkan dapat membantu aktivitas operasional dari pelaku usaha kecil dan menengah agar lebih efektif dan efisien. Aplikasi dari sistem informasi akuntansi usaha kecil dan menengah diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pihak yang terkait untuk memperoleh informasiinformasi akuntansi secara cepat, mudah dalam penyajian laporan, tepat serta informasi yang dihasilkan akurat.

This thesis discusses the importance of Small and Medium Enterprises Accounting Information Systems as one of the keys to the success of small and medium enterprises in the future. Researchers use a structured approach to address the problems that exist in small and medium enterprises, related parties, and analyze the information needs of small and medium enterprises. This research is a qualitative research by seeking related information from various sources such as oral interviews, literatures and magazines. The results of the implementation of this analysis and design are expected to help the operational activities of small and medium businesses to be more effective and efficient. The application of the accounting information system for small and medium-sized businesses is expected to provide convenience for related parties to obtain accounting information quickly, easily in presenting reports, accurately and accurately.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T25778
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Wahyudin
"Efektifitas sistem dan teknologi informasi dalam suatu organisasi tidak lagi hanya sebagai isu, tetapi sudah terbukti memiliki korelasi yang tinggi dengan performa organisasi bisnis. Disisi lain, proses perencanaan strategis sistem informasi (PSSI) tidaklah mudah untuk dilakukan karena merupakan kerja dengan latar belakang multidisiplin dalam keilmuan, teknis dan praktis. Tiga kategori dihasilkan dari penelitian awal terkait dengan klasifikasi proses PSSI. Kategori pertama adalah penyelarasan strategi dan dampak bisnis dengan fokus pada implementasi strategi bisnis untuk mencapai faktor kompetitif. Kategori kedua yaitu, pengembangan metode dan framework dengan fokus pada pengembangan metode dan teknik yang berhubungan dengan kebutuhan yang bersifat kekinian atas perkembangan organisasi bisnis dan teknologi. Kategori ketiga, evaluasi atas tingkat kematangan, kesiapan dan tingkat keberhasilan, dengan fokus perhatian pada usaha untuk meningkatkan performa organisasi dengan melakukan identifikasi atas faktor-faktor kesiapan dan keberhasilan implementasi. Analisis dari ketiga kategori ini menyimpulkan bahwa  proses perencanaan strategis sangat akan dipengaruhi oleh sumber daya manusia dengan pengetahuan dan partisipasinya, sementara metode yang tersedia belum cukup untuk menjelaskan secara holistik dan berkesinambungan tentang partisipasi aktif dari setiap stakeholder dalam proses PSSI. Pendekatan kolaboratif berkelanjutan yang mengintegrasikan strategi bisnis, strategi TI dan strategi inovasi layanan berbasis TI, diusulkan sebaga alternatif metodologi dalam PSSI. Pendekatan kolaboratif ini akan menekankan serta menguatkan penyelarasan strategi bisnis dan strategi sistem informasi secara berkelanjutan. Pendekatan mixed method, systematic literature review, grounded theory, expert judgment dan focus group discussion merupakan bagian dari pembangunan dan validasi terhadap framework. Melengkapi hasil evaluasi, dilakukan pengujian statistik untuk hasil kuesioner yang disebar kepada responden secara acak. Selanjutnya data dianalisis dengan teknik confirmatory factor analysis dan juga melalui analisis penilaian pakar, menghasilkan muatan faktor yang sebagian besar memiliki tingkat yang tinggi. Operasional framework dan implementation toolkit disusun untuk memudahkan pemanfaatannya. Sebagai implikasi penelitian,  penelitian ini juga menghasilkan definisi IS competency  yang merujuk pada sifat dan kemampuan, atau kompetensi unik yang dibutuhkan dalam PSSI berdasarkan proses kolaboratif berkelanjutan, klasifikasi penelitian bidang PSSI dan model asesmen untuk menentukan tingkat kematangan keselarasan bisnis-SI (strategic alignment maturity level model)  berdasarkan technology driver, business driver, dan management & customer driver sebagai faktor dinamis lingkungan organisasi.

The effectiveness of systems and information technology in an organization is no longer just an issue but has been proven to have a high correlation with the performance of business organizations. On the other hand, the Strategic Information Systems Planning (SISP) process not easy to do because it is a work with a multidisciplinary background in scientific, technical and practical. Three categories resulted from initial research related to the classification of the SISP process. The first category is the alignment of strategy and business impact with a focus on implementing business strategies to achieve competitive factors. The second category, namely, the development of methods and frameworks with a focus on developing methods and techniques related to the needs of the present nature of the development of business organizations and technology. The third category, evaluating the level of maturity, readiness, and level of success, with a focus of attention on efforts to improve organizational performance by identifying factors of readiness and successful implementation. Analysis of these three categories concludes that the strategic planning process will be strongly influenced by human resources with their knowledge and participation, while the available methods are not sufficient to explain holistically and continuously about the active participation of each stakeholder in the SISP process. A collaborative continuity approach that integrates business strategy, IT strategy, and IT-based service innovation strategy, is proposed as an alternative methodology in SISP. This collaborative continuity approach will emphasize and strengthen the sustainable alignment of business strategy and information systems strategy. Mixed-method, systematic literature review, grounded theory, expert judgment and focus group discussion approaches are part of the development and validation of the framework. Complementing the results of the evaluation, a statistical test was carried out for the results of the questionnaire distributed to respondents. Furthermore, the data is analyzed with confirmatory factor analysis and also through expert judgment analysis, resulting in a factor load that mostly has a high level. The operational framework and the implementation tools kit are compiled to facilitate their use. As a research implication, this study also yields a definition of IS competency that refers to the nature and abilities, or unique competencies needed in SISP based on continuity collaborative processes, classification of research in SISP and the strategic alignment maturity level model based on technology drivers, business drivers, and management & customer drivers as a dynamic factor in the organizational environment."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Combine Resource Institution - Ford Foundation,
001 KMJI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Sri Murwani Kumara Kapti
"Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem pendukung administrasi manajemen suatu organisasi. Tujuan penerapan Sistem Informasi ini, baik secara manual maupun berbasis komputer, adalah untuk mempercepat pemrosesan data menjadi informasi, untuk menjamin ketelitian dan obyektifitas informasi yang dihasilkan, dan untuk mengamankan informasi dan tindakan penyalahgunaan informasi. Oleh karena itu, Sistem Informasi Manajemen harus dirancang sedemikian rupa agar supaya tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab dapat dihindarkan. Tindakan pengamanan ini dapat dilakukan, misalnya dengan memisahkan petugas pemrosesan data dan petugas pengumpulan data, membatasi petugas anggota team perancang sistem informasi dan kegiatan pemrosesan data, menunjuk orang-orang tertentu yang diperbolehkan melakukan akses terhadap data dan file laporan dengan cara memberikan nomer kode atau password yang hanya diketahui oleh orang yang bersangkutan.
Lebih lanjut, efektifitas Sistem Informasi Manajemen tergantung pada kemauan dan dukungan manajemen puncak (top management), kedisiplinan dan kemampuan para petugas yang terkait dalam menjalankan fungsinya masing-masing, dan kesiapan fasilitas yang digunakan dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen. Kemauan dan dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan karena tanpa dukung- annya, sistem informasi itu tidak akan bermanfaat. Sementara itu, kedisiplinan dan kemampuan petugas menjalankan sistem informasi mempengaruhi kelancaran sistem tersebut. Kemudian, kesiapan fasilitas yang digunakan pun harus baik karena kece patan dan ketelitian proses sangat tergantung pada kondisi fasilitas, sehingga mainte nance atas fasilitas itu harus balk dan dilakukan secara regular.
Akhirnya, jenis laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi itu pun harus ditetapkan. Kecepatan proses informasi yang relevan terhadap keputusan-keputusan yang dibuat merupakan competitive advantage bagi organisasi yang bersangkutan terutama di dalam menghadapi persaingan yang ketat dewasa ini. Disamping Ifa, unsur pimpinan pengguna informasi perlu dilatih tentang cara interpretasi informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Hal mi dimaksudkan agar supaya unsur pimpinan itu lebih mampu membuat keputusan yang strategik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T3416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narko
"Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem pendukung administrasi manajemen suatu organisasi. Tujuan penerapan Sistem Informasi ini, baik secara manual maupun berbasis komputer, adalah untuk mempercepat pemrosesan data menjadi informasi, untuk menjamin ketelitian dan obyektifitas informasi yang dihasilkan, dan untuk mengamankan informasi dan tindakan penyalahgunaan informasi. Oleh karena itu, Sistem Inforniasi Manajemen harus dirancang sedemikian rupa agar supaya tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab dapat dihindarkan. Tindakan pengamanan ini dapat dilakukan, misalnya dengan memisahkan petugas pemrosesan data dan petugas pengumpulan data, membatasi petugas anggota team perancang sistem informasi dan kegiatan pemrosesan data, menunjuk orang-orang tertentu yang diperbolehkan melakukan akses terhadap data dan file laporan dengan cara membenikan nomer kode atau password yang banya diketahui oleh orang yang bersangkutan.
Lebib lanjut, efektifitas Sistem Informasi Manajemen tergantung pada kemauan dan dukungan manajemen puncak (top management), kedisiplinan dan kemampuan para petugas yang terkait dalam menjalankan fungsinya masing-masing, dan kesiapan fasiitas yang digunakan dalam implementasi Sistem Infonmasi Manajemen. Kemauan dan dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan karena tanpa dukungannya, sistem informasi itu tidak akan bermanfaat. Sementara itu, kedisiplinan dan kemampuan petugas menjalankan sistem informasi mempengaruhi kelancaran sistem tersebut. Kemudian, kesiapan fasiitas yang digunakan pun harus baik karena kece patan dan ketelitian proses sangat tergantung pada kondisi fasilitas, sehingga mainte nance atas fasilitas itu harus baik dan dilakukan secara regular.
Akhirnya, jenis laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi ini pun harus ditetapkan. Kecepatan proses informasi yang relevan terhadap keputusan-keputusan yang dibuat merupakan competitive advantage bagi organisasi yang bersangkutan terutama di dalam menghadapì persaingan yang ketat dewasa ini. Disamping itu, unsur pimpinan pengguna inforrnasi perlu dilatih tentang cara interpretasi informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Hal ini diniaksudkan agar supaya unsur pimpinan itu Iebih mampu membuat keputusan yang strategik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T4867
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki
"Sebuah penemuan revolusioner dibidang teknologi komunikasi elektronika telah menyuguhkan pentas bagi seluruh lingkungan baru yang akan memberikan keleluasaan kepada perseorangan untuk berhubungan langsung dengan siapa saja dimana saja di dunia ini. Jaman global ini menyediakan peluang untuk meningkatkan kemajuan, tetapi sekaligus mengandung kerawanan. Letak persoalannya adalah tinggal sikap diri kita masing masing, mau kemana, kearah merangkul hal hal yang positip, baik, menguntungkan diri kita selaku pribadi dan bangsa untuk kehidupan lahir maupun batin, ataukah menempuh jalan yang menjerumuskan kita kepada kehancuran. Telekomputer pribadi untuk semua orang, akan menjadi kenyataan. Pemakaian telekomputer akan menjadi terdesentralisasi seluruhnya, sepenuhnya individual, dapat digunakan untuk mengirim dan menerima komunikasi. Bagi kita bangsa Indonesia yang sedang membangun tidak ada pilihan lain kecuali menerima kehadiran fenomenon teknologi komunikasi elektronika ini, dengan tujuan memanfaatkannya sebagai alat untuk lebih menyempurnakan diri sebagaimana seutuhnya yang cerdas dan bermoral.
Penulis tesis, mengetengahkan sisi baik dan buruk dari kehadiran jaringan informasi adimarga dan mengajak pengguna ( users ) menjadi pejuang dipiomatik superhighway, karena sebagai bangsa Indonesia wajib melaksanakan Pancasila dan UUD 1945, secara konsekuen. Fenomena teknologi komunikasi elektronika, jaringan informasi adimarga ini masuk ke Indonesia, Baru pada tahun 1994, namun diharapkan akan menjadi alat yang ampuh dalam pembangunan nasional, mempercepat terbentuknya SDM yang cerdas, berkualitas, sebagai tulang punggung gerakan pembaharuan nasib bangsa Indonesia. Tetapi ternyata tak lepas dari adanya ATHG yang timbul kepada bangsa Indonesia akibat dari hadirnya fenomenon ini., berupa antara lain psy-war ( perang psikologi ) anti Republik Indonesia, disinformasi tentang Pancasila dan UUD 1945. Bangsa yang menguasai teknologi akan menjadi bangsa yang mempunyai ketahanan nasional yang handal. Ketahanan nasional adalah jawaban tunggal, agar bangsa, negara jaya dan kekal. Maka diupayakan atau dicari jalan keluarnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>