Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Signature, exchange of instruments or ratification will be binding if the text provides that these actions are to have that effect. A treaty which merely needs signatures from the parties, it will be legally binding to the parties by signing the treaty. However, for a treaty which needs ratification, signatures of the parties will not have a legal effect to the parties. The parties who have signed the treaty is only bound morally. Thus, the treaty will be legally binding to the parties, if the parties have ratified it."
JHUII 12:29 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Risma Aini
"Bencana gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda Banda Aceh dan Sumatera pada 26 Des 2004 telah membuat porak poranda kota kota sepanjang Barat Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Kecamatan Lhokga adalah salah satu wilayah yang mengalami kehancuran berat pada saat Tsunami. Desa Lambaro Seubun adalah salah satu desa di Kecamatan Lhoknga yang mengalami kehancuran total Iahan pertanian yang menjadi sumber kehidupan utama warga setempat. Sebagian besar masyarakat di Desa Lambaro Seubun kehilangan mata pencaharian atau sumber pendapatan keluarga, lahan pertanian di desa tersebut mengalami kerusakan yang parah, ini menyebabkan masyarakat kehilangan mata pencaharian, masyarakat menjadi penganguran yang berdampak mereka tidak mempunyai penghasilan. Mata pencaharian utama masyarakat adalah dan bertani. Saat ini masyarakat memerlukan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran mengenai proses pemberdayaan masyarakat melalui rehabilitasi rumah korban tsunami di Desa Lambaro Seubun Kecamatan Lhokga, Kabupaten Aceh Besar. Mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat dan mengkaji proses pemberdayaan yang dilakukan pihak pihak terkait dalam proses rehabilitasi rumah masyarakat yang rusak karena tsunami di Desa Lambaro Seubun Kecamatan Lhokga, Kabupaten Aceh Besar.
Pendekatan penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data diiakukan dengan melakukan wawancara mendalam, melakukan pengamatan dan pemanfaatan dokumen melalui studi kepustakaan. Pengumpulan dan analisa data merupakan proses yang bersamaan. Analisa data dilakukan sejak kegiatan pengumpulan daya dilakukan dan selama proses penelitian berlangsung. Setiap data yang diperoleh dianalisis dan ditafsirkan untuk mengetahui maknanya dan dihubungkan dengan masalah penelitian.
Program rehabilitasi rumah korban gempa dan tsunami di Desa Lambaro Seubun merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat, dengan adanya program pemberdayaan melalui rehabilitasi rumah ini, masyarakat yang kehilangan rumah mendapatkan rumah. Rumah adalah tempat seseorang dapat mengidentifikasi diri secara eksistensial terlindungi Ialu mengatur perencanaan hidup secara benar. Bagi pengungsi, membangun rumah adalah mengembalikan rasa percaya diri, menyembuhkan Iuka batin dan memotivasi kerja lebih kreatif. Penyediaan rumah sebagai salah cara untuk melupakan pengalaman traumatik yang pemah dimiliki, tanpa rumah proyek pemulihan ekonomi kurang sempurna karena seseorang merasa terus dalam dalam kondisi darurat. Bagi masyarakat yang kehilangan mata pencahanan, mereka bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja sebagai tukang atau buruh, paling tidak mereka sudah mempunyai sumber penghasilan walaupun sifatnya sementara. Dengan adanya pekeljaan paling tidak mereka sudah ada kegiatan yang dapat menghasilkan, sehingga mereka Iebih berdaya dan periahan pulih dari trauma akibat bencana yang teiah menimpa.
Proses rehabiiitasi rumah korban tsunami di Desa Lambaro Seubun, memberikan proritas kepada masyarakatnya untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan rumah, dimulai sejak awal dengan dilibatkan masyarakat dalam musyawarah desa, menanyakan pendapat masyarakat tentang model mmah yang diinginkan, menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap proses rehabilitasi rumah korban gempa dan tsunami di desa mereka.
Partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan harus selalu didorong dan dikembangkan. Pentingnya keberlanjutan program pemberdayaan, tidak cukup hanya rehabilitasi rumah, setelah masyarakat memiiiki rumah perlu juga dipikirkan keberianjutan ekonomi masyarakat, karena banyak masyarakat yang kehiiangan mata pencaharian akibat Iahan pertanian mereka hancur, dan mereka juga tidak memiliki modal untuk memulai usaha taninya. Disamping modai untuk usaha tani perlu juga modal untuk menambah pendapatan keluarga yaitu petemakan, pembuatan kue, pembuatan emping melinjo, usaha kerajinan dari bambu dan usaha-usaha lainnya.
Pemberdayaan ekonomi perlu dilakukan sebagai keberlanjutan program pemberdayaan yang sudah ada sebelumnya, tahapan dalam program pemberdayaan ekonomi antara Iain sosialisasi program pemberdayaan ekonomi, mendorong munculnya fasilitator lokal, pendampingan masyarakat terkait pemberdayaan ekonomi, penyaluran bantuan modal dan money (monitoring dan evaluasi) program pemberdayaan ekonomi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Aceh during the 2004 tsunami was a war-zone, with Indonesia's military engaged in a major operation to crush a separatist rebellion that had been simmering since 1976. Even though the funds had been donated for tsunami relief, any real reconstruction of Aceh had to consider the impact of the conflict on the well-being of the population, as well as governance and administrative capacities."
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2012
e20442425
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Trini Hastuti, author; Sigit Purnomo, author; Toto Cahyono, author; Sri Eka Wati, author; Christine Sigit Purnomo, translator"
Cibinong, Bogor: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), 2005
R 303.33 IND a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Cibinong, Bogor: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), 2005
303.33 IND a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferazzi, Gabriel
"The Multi Donor Fund for Aceh and Nias (MDF) and the Java Reconstruction Fund (JRF) have played significant roles in the remarkable recovery of Aceh, Nias and Java, following some of the worst disasters in Indonesia in recent years. The MDF and the JRF, which is patterned after it, are each considered a highly successful model for post-disaster reconstruction. This paper discusses the value of a phased approach to post-disaster reconstruction as a successful means to manage short-term expectations while delivering long-lasting, results of high quality. The natural disasters of late 2004 and early 2005 left a trail of human loss and destruction in Aceh and Nias. In such a scenario, capacity building efforts related to individual and community level investments yielded large returns. Aceh and Nias have emerged from the reconstruction experience in a better position to address these challenges as a result of the capacity building achieved through the recovery process."
Jakarta: JRF Foundation, 2012
363.348 FER b II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The Multi Donor Fund for Aceh and Nias (MDF) and the Java Reconstruction Fund (JRF) have played significant roles in the remarkable recovery of Aceh, Nias and Java, following some of the worst disasters in Indonesia in recent years. The MDF and the JRF, which is patterned after it, are each considered a highly successful model for post-disaster reconstruction. This paper discusses the value of a phased approach to post-disaster reconstruction as a successful means to manage short-term expectations while delivering long-lasting, results of high quality. The natural disasters of late 2004 and early 2005 left a trail of human loss and destruction in Aceh and Nias. There was huge pressure on all actors involved in the reconstruction process to act fast and get projects ready for implementation. The MDF adopted a phased approach to the reconstruction. The implementation of nearly all projects in the roads sub-sector was fully satisfactory, with positive economic benefits attributable to the various projects. Most of the projects under the MDF infrastructure portfolio placed significant emphasis on capacity building to enhance the sustainability of assets created. The MDF's experience in implementing its large-scale infrastructure program offers many lessons for future reconstruction efforts in similar contexts in Indonesia elsewhere."
Jakarta: Multi Donor Fund and Java Reconstruction Fund, 2012
363.348 EFF III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Doni Latuparisa
"Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana eks pengungsi asal Aceh dapat mempertahankan keberadaan mereka selama dua puluh tahun di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser yang dianggap pemerintah sebagai tindakan terlarang. Penelitian menggali sejarah kehadiran eks pengungsi asal Aceh di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dan mengurai proses kemunculan gerakan perlawanan eks pengungsi asal Aceh terhadap pemerintah dalam mempertahankan hak atas tanah untuk pemukiman dan penghidupan. Penelitian dilakukan di Resor Sekoci Lepan, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) pada wilayah yang diklaim eks pengungsi asal Aceh. Penelitian menggunakan metode patchwork Ethnography. Data-data bersumber dari literatur yang telah ada diperkaya dengan data dari kerja lapang. Analisa data menggunakan on going analysis yaitu data yang berhasil dikumpulkan lalu dianalisis dan dikonstruksi menjadi simpulan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan eks pengungsi asal Aceh mempertahankan keberadaan mereka di dalam kawasan TNGL dikarenakan ragam bentuk strategi perlawanan yang dilakukan. Di antaranya membentuk organisasi PIPA untuk mengorganisisr strategi perjuangan seperti menciptakan local landreform, pendekatan politik, dan negosiasi. Pemerintah telah melakukan ragam upaya membebaskan kawasan TNGL dari eks pengungsi asal Aceh di antaranya upaya merelokasi dan pengusiran paksa, namun tidak berhasil. Pemerintah gagal mengeluarkan eks pengungsi asal Aceh dikarenakan jumlah eks pengungsi asal Aceh yang tidak sedikit, serta masifnya dukungan lembaga kemanusiaan terhadap keberadaan eks pengungsi asal Aceh. Selain itu, pemerintah tidak menginginkan pendekatan kekerasan dalam menyelesaikan persoalan sehingga proses negosiasi dilakukan untuk mengakomodasi kepentingan para pihak.

This research describes how ex-refugees from Aceh have been able to maintain their presence for twenty years in Gunung Leuser National Park (GLNP), which is considered by the government as a prohibited act. The research explores the history of the ex-refugees from Aceh' presence in Gunung Leuser National Park and describes the process of the ex-refugees from Aceh' resistance movement against the government in defending their land rights for settlement and livelihood. The research was conducted in Sekoci Lepan Resort, Gunung Leuser National Park (GLNP) in the area claimed by ex-refugees from Aceh. The research used patchwork ethnography method. Data were sourced from existing literature enriched with data from fieldwork. Data analysis uses 'on going analysis', namely data that has been collected is immediately analyzed and constructed into research conclusions. The results showed that the success of ex-refugees from Aceh in maintaining their existence in the GLNP area was due to various forms of resistance strategies carried out. Among them are forming the PIPA organization to organize struggle strategies such as creating local land reform, political approaches, and negotiations. The government has made various efforts to free the GLNP area from ex-refugees from Aceh including efforts to relocate and forced evictions, but without success. The government failed to expel ex-refugees from Aceh due to the large number of ex-refugees from Aceh, as well as the massive support of humanitarian organizations for the existence of ex-refugees from Aceh. In addition, the government does not want a violent approach in solving the problem so that the negotiation process is carried out to accommodate the interests of the parties."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982
915.981 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>