Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93898 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sistem struktur penahan beban lateral dengan menggunakan dinding pasangan bata merah terkekang adalah sistem struktur yang paling umum digunakan untuk bangunan rumah tinggal sampai dengan dua lantai. Ketahanan gempa sistem ini tergantung pada potensial disipasi energy dari elemen struktur balok, kolom dan pasangan bata merah yang dirancang dengan baik sehingga bangunan dapat mengalami deformasi inelastic yang besar dan keruntuhan bangunan akibat beban lateral dapat dikendalikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki perilaku seismic pasangan terkekang yang disisipi baja tulang diameter 8 mm secara horizontal pada panel dindingnya. Spasi vertical baja tulangan ini adalah satu meter yang menembus dari kolom satu ke kolom lainnya. Hasil menunjukkan bahwa dinding dengan tambahan baja ini memberikan kestabilan deformasi yang lebih baik sehingga memberikan kapasitas simpangan yang lebih panjang. "
JURPEM 8:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Nurindah Sari
"Rumah adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi manusia untuk dapat bertahan hidup. Peningkatan jumlah penduduk di Jakarta yang meningkat pesat menyebabkan peningkatan sarana pemenuh kebutuhan, khususnya rumah. Peningkatan jumlah kebutuhan rumah yang tidak diikuti oleh peningkatan lahan sebagai sarana pemenuh kebutuhan menimbulkan persaingan yang ketat untuk mendapatkanya. Masuknya kapitalis dalam persaingan penggunaan lahan semakin semakin mempersulit masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan mereka akan tempat tinggal. Perumahan masyarakat miskin pun menjadi semakin padat seiring peningkatan jumlah penduduk dan mereka banyak berkembang di lahan marginal dalam bentuk kampung. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kapitalisme terhadap perkembangan perumahan di Jakarta. Metode yang digunakan adalah melalui studi berbagai referensi untuk membahas kasus yang terjadi di lapangan.

House is a basic human need that must be met to survive. The number of population in Jakarta which increased rapidly causes increases the means fulfillment the needs, especially the home. Increasing the number of housing needs that are not followed by increase in land as a means of fulfilling the needs pose stiff competition to get it. Capitalist that include in land rivalry make it harder to the poor to meet their house need. Poor house become more and more dense follow the increase of population and they grow in the edge of Jakarta in the form of the kampung. Writing this thesis aims to determine how the influence of capitalism on the development of housing in Jakarta. The method used is through the study of variety of reference to discuss the case in the field."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43764
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tasyarin Hasnaa Prisidiyani
"Dalam pengembangan kawasan berbasis transit (TOD), diperlukan kajian khusus yang berisi analisis karakter kawasan eksisting dan potensi kawasan secara menyeluruh. Kawasan TOD yang dipilih untuk tugas akhir ini yaitu kawasan Sawah Besar dimana akan menjadi salah satu titik pemberhentian MRT Jakarta Fase 2. Konsep yang diajukan untuk kawasan Sawah Besar ini adalah kawasan yang berbasis komunitas atau Community Oriented Development (COD). Demi mencapai tujuan kawasan ini, salah satu proyek yang diajukan yang merupakan proyek tugas akhir ini, adalah hunian bersama berbasis pembentukan komunitas yang mengedepankan aspek sustainabilitas melalui pendekatan ekologis. Selain untuk memenuhi aspek sustainabilitas SDG, terutama SDG nomor 8 (Decent Work and Economy Growth) dan nomor 11 (Sustainable Cities and Communities), proyek tugas akhir ini juga hendak mencari potensi akan pembentukan gaya hidup baru yang terinspirasi dari hubungan manusia dan alam. Konsep utama tugas akhir ini diawali dengan analisis kawasan dan penyesuaian tema kawasan dengan tujuan proyek, diakhiri dengan rangkaian laporan hasil akhir desain beserta gambar kerja proyek yang secara Detaill menjabarkan tidak hanya relevansi desain dengan isu yang ada namun juga bagaimana desain yang diajukan akan terbangun. Proyek tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi contoh eksplorasi potensi hunian bersama yang akan menginspirasi kawasan TOD lainnya dalam pengembangan hunian bersama berbasis komunitas.

In developing a Transit Oriented Development (TOD), a holistic study is needed which includes an analysis of the character of the existing area and the potential of the area as a whole. The TOD area chosen for this final project is Sawah Besar area. This will be one of the MRT Jakarta Phase 2 stations. The concept proposed for the Sawah Besar area is a Community Oriented Development (COD). To achieve development goals, one of the project proposals for the area is community-based shared housing that prioritizes aspects of sustainability through an ecological approach. In addition to fulfilling the sustainability aspects of the SDGs, especially SDG number 8 (Decent Work and Economy Growth) and number 11 (Sustainable Cities and Communities), this final project in this report also seeks to explore the potential for forming a new lifestyle inspired by the relationship between humans and nature. The main concept of this final project is preceded by site analysis and adjustment of the main theme of the area to project objectives; and ended with a series of reports on the final design results along with a set of technical documentation which explains in Detaill not only the relevance of the design to the existing issues but also how the proposed design will be built. It is hoped that the final project will be an example of the potential exploration of shared housing. This will inspire other TOD areas to rethink how community-based shared housing can be."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Suwardi
"Pola pembangunan perumahan yang tetah dilakukan di Kota-kota besar dan menengah hanya mampu memenuhi sekitar 15 % dari jumlah kebutuhan rumah yang ada. Hal Ini berarti 85 % kebutuhan rumah disediakan sendiri oleh masyarakat sesuai kemampuannya sendiri, meskipun sedikit ditunjang oleh pemerintah dengan memberikan beberapa kemudahan. Perumahan yang dihasilkan umumnya dari segi kualitas kurang bahkan tidak memenuhi syarat sebagai perumahan Iayak huni (Kantor Menpera, 1996).
Kebijaksanaan dan program-program perumahan umumnya dikonsepsikan dari sudut supply dengan segala implikasinya. Pola penanganan ini yang tadinya khusus dirancang untuk memecahkan permasalahan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah ternyata akhirnya justru menghasilkan perumahan di Iuar jangkauan daya beli masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi bagi penyempurnakan kebijakan pembangunan perumahan yang ada. Tujuan khusus penelitian adalah : (1) mengetahui kondisi fisik rumah dan lingkungan yang dihasikan, (2) Mengetahui persepsi penghuni terhadap rumah dan lingkungan yang dihasilkan dihasilkan dengan kondisi perumahan sebelumnya, (3) Mengetahui kualitas hidup penghuni, (4) mengetahui kebutuhan penghuni Serta masalah-masalah sosial, ekonomi yang ada dalam mengelola perumahannya, (5) mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam pengelolaan perumahan yang dibangun melalui pendekatan ini.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Ekspos Fakto dikombinasikan dengan wawancara berstruktur dan observasi Iapangan. Untuk melengkapi pertanyaan-pertanyaan dilakukan wawancara mendalam terhadap kelompok responden yang dipilih."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T10882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ivan Aji Saputro
"Transit-Oriented Development (TOD) adalah salah satu konsep perencanaan kota yang berfokus pada keberlanjutan. Penelitian ini menganalisis pengaruh hunian vertikal dan faktor-faktor pendorong dalam pemilihan moda transportasi, dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi para pelaku perjalanan dalam memilih antara transportasi massal dan kendaraan pribadi. Menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan studi eksploratif, penelitian ini melibatkan responden yang dianggap ahli dalam pemilihan moda transportasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa keselamatan (28,3%) merupakan faktor utama dalam pemilihan moda transportasi, diikuti oleh faktor keamanan (23,3%), kehandalan (12,3%), kenyamanan (11,7%), kebersihan (10,2%), aksesibilitas (8,4%), dan biaya (5,8%). Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kendaraan pribadi (74,4%) lebih dipilih dibandingkan dengan kendaraan umum (25,6%).

Transit-Oriented Development (TOD) is a city planning concept that focuses on sustainability. This research analyzes the influence of vertical housing and driving factors in choosing transportation modes, with the aim of identifying factors that influence travelers in choosing between mass transportation and private vehicles. Using the Analytic Hierarchy Process (AHP) method and exploratory studies, this research involved respondents who were considered experts in choosing transportation modes. The results of the analysis show that safety (28.3%) is the main factor in choosing a mode of transportation, followed by safety factors (23.3%), reliability (12.3%), comfort (11.7%), cleanliness (10, 2%), accessibility (8.4%), and cost (5.8%). Based on these factors, private vehicles (74.4%) are preferred compared to public transportation (25.6%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wahyu Priyadi
"Permintaan akan ketersedian perumahan semakin hari semakin meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Dengan adanya permintaan itu maka pemerintah daerah dari masing-masing kota memerlukan ketersediaan lahan yang cukup untuk membangunan perumahan. Langkah-langkah yang diambil yaitu dengan pembebasan lahan berupa tanah dan segala sesuatu yang ada diatasnya. Hal ini tidaklah mudah karena pembebasan tanah (pengadaan tanah) yang akan digunakan untuk kepentingan umum maupun komersial banyak menimbulkan masalah. Masalah tersebut timbul terutama bila tanah tersebut dimiliki oleh lebih dari satu orang, ketidakcocokan harga tanah yang ditetapkan oleh instansi yang terkajt berupa Nilai Jual Objek Tanah (NJOP) dengan harga tanah yang ada di lapangan, perbedaan luas tanah yang ada di bukti hak dengan yang ada di lapangan, minimnya bukti hak atas tanah dari tanah yang dimilikinya, adanya pihak ketiga yang mempengaruhi harga tanah yang akan dibebaskan (preman maupun spekulan tanah).
Maksud dari penulisan ini adalah untuk dapat rnengindentifikasi resiko terhadap masalah-masalah (faktor-faktor) yang ada dalam pembebasan lahan (pengadaan tanah) tersebut. Sedangkan untuk tujuannya adalah untuk mengetahui faktor apa saja pada pembebasan lahan yang berpengaruh terhadap kinerja biaya pada perumahan sederhana. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan observasi, pengumpulan data primer dengan kuisioner atau wawancara, data sekunder yang merupakan data primer yang dikompilasi ataupun data yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan pembebasan lahan (pengadaan tanah).
Dari beberapa variabel yang berkorelasi, hanya terdapat 3 faktor dominan yaitu kestrategisan letak lokasi tanah yang akan djbebaskan, keterlambatan proses pembayaran uang ganti kerugian, dan lamanya proses pendataan fisik tanah. Selain itu, terdapat variabel penentu lainnya yaitu lamanya proses pendataan kepemilikan tanah.

The demand on housing facilities in Indonesia is growing larger as the population growth. These needs insist every state government to provide available land for housing The policy which taken is land acquisition with everything on it. This is not going to be easy, because the land that being acquisited for public or commercial use usually caused several problems. The problems primary exist if the land owned by more than one person, the incompatibility of land price between which issued by related institution (NJOP) with the real one, the difference of land size from the certyicate, the inadequate owning evidences, and the presence of third party (broker/speculator) that influence the land price.
The point of this thesis is to identify the risk on the problems (factors) which exist on the land acquisition While the purpose is to found which factors on land acquisition that heavily influenced the cost performance on mass housing.
Data collecting done based on observation, primary data collecting with questioner or interview, secondary data that yielded from compilation of primary data or even data from related institutions.
From several correlated data, there are three dominating factors, which are the strategic location ofthe land that will be acquisited delay ofthe compensatory money payment, and long process of land physical recognition There is also another influential variable, the long process of registering land ownership."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fithor Muhammad
"Semakin banyak developer yang mengembangkan perumahan dalam satu wilayah, maka lahan prospektif yang bisa dibangun perumahan akan semakin sedikit. Hal ini menyebabkan munculnya persaingan harga. Penelitian ini mencoba membahas sebuah strategi untuk tetap memenangkan persaingan harga properti di Kecamatan Cileungsi, Bogor dengan tetap mempertahankan keuntungan yang optimal, dengan menggunakan model pemrogaman linier integer. Dari hasil penilitian, diketahui bahwa keuntungan optimum didapatkan dengan jumlah rumah tipe 1 adalah 59 unit, untuk rumah tipe 2 adalah 259 unit, rumah tipe 3 adalah 183 unit, dan untuk rumah tipe 4 adalah 88 unit

More and more developers who build landing house ini one region, the the prospective land that cat be built housing will be less. This led to the emergence of price competition. This study tries to discuss a strategy to stay a head of the competition in property prices in the District Cileungsi Bogor while maintaining optimal advantage, using integer linear programming. from the research, it is known that the optimum benefit is obtained by the number of house type 1 is 59 units, type 2 is 259 units, type 3 is 183 units and type 4 is 88 units."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Angelina Noviyanti T.
"Pembangunan proyek dengan skala besar yang dibangun didaerah yang minim infrastruktur, akan membutuhkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung yang cukup beragam macamnya, baik untuk penunjang kegiatan pabrik maupun untuk kesejahteraan karyawannya. Sehingga dalam pembangunannya digunakan bermacam-macam skema pendanaan. Penelitian ini dilakukan pada proyek perumahan karyawan PT. Boral Indonesia di Kabupaten Lebak, dimana perumahannya akan dibangun oleh developer dengan kontrak Build-Operate- Transfer. Tesis ini akan menganalisa risiko apa saja yang dapat terjadi pada developer serta respon risiko yang tepat.

Huge scale cement plant project is planned to build in remote area, such supporting facilities must be prepared. Those facilities are financed by many ways. Facilitating PT. Boral Indonesia? staff, there will be built a housing facilities project in Kabupaten Lebak, where it?s plant due. The housing facilities project will be financed by developer through Build-Operate-Transfer project financing scheme. This thesis will analyzes the risks that have probability to occur in this scheme, from developer? point of view also required risk responses is identified."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25197
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Nachdy
"Pada dasarnya seluruh lingkungan perancangan, apakah itu perancangan Interior, perancangan lansekap, perancangan Gratis, perancangan arsitektur, perancangan Industrial, ataupun perancangan kota bertujuan untuk dapat menghasilkan rancangan yang dapat bermanfaat dan berfungsi baik bagi manusia, serta dapat menjadi penyelesaian terhadap masalah-masalah yang dihadapi manusia pada saat itu. Pada perancangan kota (Urban design), tujuannya ialah bagaimana mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah manusia dalam aspek perkotaan. Dewasa ini sering kita temukan, desain-desain yang mempengamhi ruang kota justru bergerak kearah yang salah kaprah dan kurang tanggap terhadap masalah yang dihadapi manusianya. Upaya yang mereka lakukan terkadang hanya mengikuti trend-trend maupun aturan-aturan yang sedang booming pada saat itu tanpa memperhatikan aspek manusianya. Dari mulai yang paling dasar, penataan kavling bangunan pada suatu kawasan perumahan.
Di Indonesia, khususnya dijakarta, sering kita menjumpai satu keseragaman pola penataan kavling bangunan baik itu yang terjadi diarea perumahan dipusat kota maupun dipinggiran kota. sekalipun kedua daerah tersebut memiliki karakter aktivitas manusia yang jauh berbeda. Sehingga yang terjadi ialah suatu bentuk keseragaman yang mengikut-ikut tanpa penyelesaian masalah bagi manusianya. Dampaknya karakter ruang kota manjadi samar. Apakah hal tersebut disebut karakter ruang kota atau karakter ruang desa, manjadi sama saja. Dalam kesempatan inilah, saya merasa perlu untuk memaparkan aspek-aspek apa saja yang dapat menjadi pertimbangan dalam mendesain kavling/persil bangunan khusus dikawasan perumahan yang terietak dalam ikiim perkotaan. Latar belakang sosial apa saja yang berpengaruh sehingga setiap ruang yang terbentuk dapat menjadi spesifik sesuai dengan karakteristik perumahaan sekaligus karateristik ruang perkotaan.

Basically, for the entire design environment, whether its the Interior design, landscape design, Graphical design, architecture design, Industrial design, or urban design is aim to produce design which can be useful and functional for human being, and also able to solve the problem that is faced by human being at that moment. In Urban design its target is how they can finish problems of human being in all of urban aspect. Nowadays there are many design which is influencing space of urban exactly make a move toward wrong perception and minimum listen carefully to problem faced by human being. Efforts which they done, sometimes only followed trend and also rules which booming at that moment regardless of aspect of human being. Start from the most basic thing, land ploting of building at one particular housing area.
In Indonesia especially at Jakarta, often we found the pattern of land ploting, whether its on the urban core or even in suburban is formed in similarity. Even the character of human being and its function is very different. So that happened is a form of similarity which followed without solving of problem for human being. Its impact is character of urban space become blur. Whether its known as character of urban space or character of rural space, is becoming same. From this point of view, I feel important to describe all aspect of any kind which become consideration in designing land ploting of spesific housing environment which are located in urban climate. And what kind of social background that having an effect on each so every space formed can become specific according to characteristic of housing and characteristic of urban space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Yenny
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S20934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>