Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heddy Rohandi Agah
"Jarak pandang merupakan salah satu komponen dasar pada perencanaan geometrik jalan. Terdapat dua jenis jarak pandang pada jalan raya; jarak pandang henti dan jarak pandang menyiap. Jalan raya harus mempunyai jarak pandang menyiap yang memadai apabila terdapat pertimbangan efisiensi panjang jalan disamping unsur keselamatan dan keleluasaan henti yang disediakan oleh jarak pandang henti. Jarak pandang menyiap dibutuhkan agar kendaraan dapat melakukan gerakan menyiap atau mendahului kendaraan lain dengan selamat. Teori mengenai jarak pandang yang digunakan sekarang menggunakan asumsi bahwa semua kendaraan di dalam proses menyiap bergerak dalam kecepatan konstan. Dalam kenyataannya terdapat kemungkinan bahwa kendaraan-kendaraan tersebut,kendaraan menyiap, yang disiap dan kendaraan datang, dapat bergerak dengan kecepatan berubah pada saat terjadi manuver menyiap. Studi ini menganalisa jarak pandang menyiap dengan pendekatan berbeda, dengan mengadopsi kemungkinan perubahan kecepatan kendaraan selama proses gerakan menyiap."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
UI-JURTEK 17:2 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mardiyati
"ABSTRAK
Model arus lalu lintas pada kondisi padat menggunakan model kontinu sederhana yang memenuhi persamaan konservasi arus lalu lintas
Solusi analitik dari persamaan konservasi ini menggambarkan sebuah gelombang dari kepadatan k yang bergerak dengan arah bertambahnya x dengan kecepatan gelombang a = k . Untuk menghitung solusi numerik, dicari persamaan finite difference untuk persamaan konservasi.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Widjajanti
"ABSTRAK
Penutupan lajur jalan pada ruas jalan dengan tipe dua Iajur dua arah tak terbagi (2/2 UD) memerlukan penanganan untuk mengoptimalkan kapasitas pada lokasi yang mengalami penyempitan. Permasalahan lalu lintas pada lokasi penyempitan mas jalan (LPRJ) akan semakin kompleks apabila arus lalu lintas yang rnelintasi lokasi sudah rnencapai kondisi lewat jenuh.
Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan strategi kontrol lalu lintas bersinyal di jalan dua Iajur dua arah tak terbngi yang mengalami penyempitan karena adanya LPRJ pada kondisi arus lalu lintas lewat jenuh.
Untuk menyelesaikan antrian kendaraan akibat arus lewat jenuh pada waktu yang sama di kedua pendekat, dikembangkan metode kontrol lalu lintas bersinyal dengan perubahan waktu hijau pada siklus tertentu, yaitu dengan menggunakan parameter titik perubahan rasio akumulasi kendaraan yang dilepas terhadap kendaraan yang datang (R). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu hijau optimal terjadi apabila salah satu pendekat telah mencapai R20,95. Dengan data arus kedatangan kendaraan yang sama, metode penelitian memberikan perbaikan kinerja bila dibandingkan dengan metode yang telah dikembangkan sebelumnya yaitu model Tundaan Diskrit Minimum (Chang & Lin, 2000) dan model Maximum Throughput (Talmor& Mahalel, 2007).
Simulasi kontrol lalu Iintas bersinyal di LPRJ dengan tipe 2/2 UD dilakukan dengan asumsi arus kedatangan lewat jenuh terjadi pada 300 detik pertama. Hasil simulasi menunjukkan bahwa periode pengamatan kedatangan kendaraan optimum adalah sebesar 240 detik dan waktu siklus optimum sebesar 240 detik. Dari hasil simulasi juga dapat diketahui besaran peningkatan tundaan total akibat perubahan periode pengamatan kedatangan kendaraan dari 240 detik ke periode pengamatan kedatangan keudaraan yang Iebih kecil serta penurunan throughput rata-rata dan peningkatan periode arus jenuh akibat perubahan waktu siklus dari 240 detik ke waktu siklus yang lebih pendek. Penelitian juga memberikan hasil panjang LPRJ yang dapat diakomodasi oleh kontrol lalu lintas bersinyal pada kondisi arus lewat jenuh berdasarkan besaran derajat kejenuhan total (DS) dan kecepatan rata-rata pada LPRJ (Sw) serta nomogram yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan kinerja kontrol lalu Iintas bersinyal di LPRJ tipe jalan 2/2 UD pada kondisi arus lewat jenuh.
Untuk mempertajam keakurasian hasil agar sesuai dengan kondisi lapangan, diperlukan penelitian lanjut yang terkait dengan penetapan nilai ekivalensi mobil penumpang dan besaran arus jenuh yang sesuai dengan berbagai kondisi lalu lintas di Indonesia. Selain itu juga perlu dilakukan penelitian lanjut untuk arus kedatangan yang bervariasi dan kecepatan pada LPRJ < 20 km/jam.

ABSTRACT
Road activities usually require the closure of one of the two ways two lane roads (2/2 UD) constitute the restrictive bottleneck ofthe road system, which need a special eH`ort to maximize the capacity of bottleneck areas, especially on over saturation traffic condition.
The objective of the study is to develop a signal-control strategy and its application for road closure area on two way two lanes roads which is treated as an isolated intersection during severe over saturation.
To disperse the queues ofthe two approaches in the same time, the study developed a new method by introducing a ratio between cumulative departure and cumulative arrival (R). The study showed, that switch over of green time was effectively dispersed all the vehicles ofthe two approaches in the same cycle. The result of the study indicates that optimal green time happened if one of the approach has reached R>0.95. With the same arrival and saturation flow data, the method introducing in this study has a better performance results comparing amongst the previous methods, i.e. the Discrete Minimal Delay Model and the Maximum Throughput Model.
The study conducted a signalized control simulation on road closure areas on two way two lane roads with the assumption that the road severe over sanitation on the first 300 seconds which indicates that various arrival detection has a different total delay but has average throughput and over satmation period. The simulation results show that the optimum arrival detection period is 240 seconds and the optimum cycle time is 240 seconds.
The study give indication of the percentage of increasing total delay if the there is a change of vehicle arrival detection period from 240 seconds to less than 240 seconds (i.e. 120 seconds and 180 seconds). The study also indicates the percentage of increasing total delay, decreasing of average throughput and decreasing of over saturation period if there is a change of cycle time from 240 seconds to less than 240 seconds (i.e. 120 seconds, 150 seconds,180 seconds and 210 seconds). The study also indicates the maximum work zone length that can be accommodated by signalized tratiic control in over saturation trafic condition based on total Degree of Saturation (DS), average speed on lane closure area (Sw) and nomogram that can be used to predict signalized traffic control performance on over saturated road closure areas (total delay and average throughput).
ln order to get more accurate results, it is necessary to study the value of passenger car equivalents and saturation flow that Egure the actual traffic condition corresponds with various traffic conditions in Indonesia. It also needs to do the simulation with various arrival patterns and at average road closure area?s speed less than 20 kph."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D1166
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Sadili
"Pada lalu lintas campuran terjadi interaksi antar jenis kendaraan yang berbeda. Komposisi kendaraan mempengaruhi karakteristik lalu lintas. Peningkatan penjualan sepeda motor yang tinggi menyebabkan perubahan pada komposisi lalu lintas yang berdampak pada perubahan karakteristik lalu lintas.
Pengumpulan data pada lokasi yang sesuai kriteria dengan panjang segmen 50 meter melalui rekaman video di peroleh data volume lalu lintas dengan rekapitulasi dalam interval 1 menit dan rata-rata kecepatan lalu lintasnya. Dengan menggunakan model Greenshield, Underwood dan Greenberg dianalisis hubungan Arus - Kecepatan - Kepadatan pada 4 kelas persentase Sepeda Motor, berdasarkan sebaran frekuensi persentase sepeda motor.
Hasil analisis dengan ketiga model menunjukan bahwa nilai kecepatan arus bebas (Uf), kepadatan macet (Kj), Kecepatan Optimum (Uo), Kepadatan Optimum (Ko) dan Arus maksimum (Qmaks) tiap kelas persentase sepeda motor terdapat perbedaan, yang menunjukan adanya pengaruh persentase sepeda motor terhadap karakteristik lalu lintas campuran. Dengan menggunakan analisis regresi nilai arus maksimum dan derajat kejenuhan dianalisis hubungannya dengan persentase sepeda motor. Diperoleh hubungan yang sangat erat yang ditunjukan dengan nilai koefisien determinasi (R2) dari hubungan tersebut mendekati 1.

Vehicle composition on mixed traffic affect the characteristic of traffic flow. In Indonesia typically traffic composition consist of 60%, 8% and 32% for light vehicle, heavy vehicle and motorcycle respectively. A high increasing of the motorcycle sale cause a change of traffic flow composition.
The Location research are some of urban road which is passed through by a high composition of motorcycle. By performing data collection on a road with 50 meters segmen length using video recorder have been obtained traffic flow data, average speed and density of traffic flow in a minute interval survey. And then, by using traffic flow relationship model, i.e. Greenshiled, Underwood and Greenberg, the relationship of Traffic Flow -Speed - Density could be analyzed for 4 (four) classes of motorcycle percentage on flow of traffic based on the distribution of percentage frequency of motorcycle.
The results of analysis with the three models indicate that the free flow speed (Uf), stuck density (Kj), optimum speed (Uo), optimum density (Ko) and maximum flow (Qmax) for each class percentage of motorcycles are different.
The results show that there are a significant influence of composition (percentage) of motorcycles on a traffic flow toward the characteristics of mixed traffic. By Using a regression technique, the relationship between the percentage of motorcycles and the maximum flow value and degree of density can be analyzed. There are a significant relationship showed by the coefficient of determination (R2) of the relationship are closed to the value of 1.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29707
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Narama Fadillah
"Diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kelancaran arus lalu lintas kendaraan bermotor I didapati di 6 ruas jalan, Tingkat Kelancaran ALLKB II didapati di 17 ruas jalan dan Tingkat Kelancaran ALLKB III didapati di 7 ruas jalan. Pengelolaan arus lalu lintas kendaraan bermotor di Kotamadya Bandung dipandang dari segi peletakkan lampu lalu lintas mencakup 6 lokasi kemacetan pada jam normal dan 18 lokasi pada jam sibuk. Penugasan aparat petugas lapang tampak mencakup 9 lokasi kemacetan yang ada pada jam normal dan 23 lokasi pada jam sibuk. Untuk lokasi parkir didapati 6 lokasi parkir yang berada pada lokasi kemacetan. Hubungan yang tampak antara tingkat kelancaran dengan pusat kegiatari adalah semakin menurunnya nilai kelancaran didapati pada region yang pusat-pusat kegiatannya semakin padat. Disarnping itu rasio kepadatan pusat'pusat kegiatan A terhadap B cenderung meningkat pada region yang tingkat kelancarannya menurun."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S33675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Maruli Tua
"Dalam perencanaan geometrik jalan, terdapat 3 elemen desain yang harus diperhatikan yaitu jarak panjang, alinyemen horisontal dan alinyemen vertikal. Ketiga elemen desain tersebut harus diintegrasikan satu sama lain, sehingga desain geometrik jalan yang dihasilkan dapat memenuhi faktor keselamatan lalu lintas. Jarak pandang sebagai salah satu elemen desain merupakan faktor penting bagi pengemudi ketika menjalankan kendaraannya di jalan raya.
Tugas akhir ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan model jarak pandang menyiap berdasarkan kondisi lapangan, menganalisis pengaru dari setiap parameter input terhadap kebutuhan jarak pandang menyiap, dan validasi model dengan cara membandingkan model yang dikembangkan dengan model yang sudah ada. Dalam model ini terdapat 9 parameter input yang digunakan yaitu Vps, Vpmaks, Vi, Vo, Apmaks, Gs, Ge, Lp dan Li. Peningkatan panjang kendaraan penghalang dari 4,31 m (kendaraan penumpang) menjadi 25 m (kendaraan berat/truk) mengakibatkan penambahan kebutuhan JPM sebesar 110,6 m.
Di sini terlihat bahwa untuk melewati kendaraan berat/truk membutuhkan JPM yang jauh lebih besar dibandingkan melewati kendaraan penumpang (4,31 m). Demikian juga halnya untuk jarak bersih kendaraan panyiap-penghalang pada awal dan akhir (Gs dan Gs) berpengaruh cukup besar terhadap kebutuhan JPM yang aman. Parameter input lainnya sangat penting adalah parameter input yang berhubungan dengan kinerja kendaraan seperti Vps, Vi, Vpmaks, Apmaks, dan Vo. Sebuah perbandingan dengan standar yang ada (AASHTO 1994) dilakukan untuk validasi model. Hasil membuktikan bahwa model JPM yang dimiliki AASHTO tidak sesuai dengan karakteristik kendaraan modern. Dan JPM yang dihasilkan jauh lebih besar dari yang dibutuhkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Widjajanti
"ABSTRAK
Penutupan lajur jalan pada ruas jalan dengan tipe dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD) memerlukan penanganan untuk mengoptimalkan kapasitas pada lokasi yang mengalami penyempitan. Permasalahan lalu lintas pada lokasi penyempitan ruas jalan (LPRJ) akan semakin kompleks apabila arus lalu lintas yang melintasi lokasi sudah mencapai kondisi lewat jenuh.
Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan strategi kontrol lalu lintas bersinyal di jalan dua lajur dua arah tak terbagi yang mengalami penyempitan karena adanya LPRJ pada kondisi arus lalu lintas lewat jenuh. Untuk menyelesaikan antrian kendaraan akibat arus lewat jenuh pada waktu yang sama di kedua pendekat, dikembangkan metode kontrol lalu lintas bersinyal dengan perubahan waktu hijau pada siklus tertentu, yaitu dengan menggunakan parameter titik perubahan rasio akumulasi kendaraan yang dilepas terhadap akumulasi kendaraan yang datang (R).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu hijau optimal terjadi apabila salah satu pendekat telah mencapai R>0,95. Dengan data arus kedatangan kendaraan yang sama, metode penelitian memberikan perbaikan kinerja bila dibandingkan dengan metode yang telah dikembangkan sebelumnya yaitu model Tundaan Diskrit Minimum (Chang & Lin, 2000) dan model Maximum Throughput (Talmor & Mahalel, 2007).
Simulasi kontrol lalu lintas bersinyal di LPRJ dengan tipe 2/2 UD dilakukan dengan asumsi arus kedatangan lewat jenuh terjadi pada 300 detik pertama. Hasil simulasi menunjukkan bahwa periode pengamatan kedatangan kendaraan optimum adalah sebesar 240 detik dan waktu siklus optimum sebesar 240 detik. Dari hasil simulasi juga dapat diketahui besaran peningkatan tundaan total akibat perubahan periode pengamatan kedatangan kendaraan dari 240 detik ke periode pengamatan kedatangan kendaraan yang lebih kecil serta penurunan throughput rata-rata dan peningkatan periode arus jenuh akibat perubahan waktu siklus dari 240 detik ke waktu siklus yang lebih pendek.
Penelitian juga memberikan hasil panjang LPRJ yang dapat diakomodasi oleh kontrol lalu lintas bersinyal pada kondisi arus lewat jenuh berdasarkan besaran derajat kejenuhan total (DS) dan kecepatan rata-rata pada LPRJ (Sw) serta nomogram yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan kinerja kontrol lalu lintas bersinyal di LPRJ tipe jalan 2/2 UD pada kondisi arus lewat jenuh. Untuk mempertajam keakurasian hasil agar sesuai dengan kondisi lapangan, diperlukan penelitian lanjut yang terkait dengan penetapan nilai ekivalensi mobil penumpang dan besaran arus jenuh yang sesuai dengan berbagai kondisi lalu lintas di Indonesia. Selain itu juga perlu dilakukan penelitian lanjut untuk arus kedatangan yang bervariasi dan kecepatan pada LPRJ < 20 km/jam.

ABSTRACT
Road activities usually require the closure of one of the two ways two lane roads (2/2 UD) constitute the restrictive bottleneck of the road system, which need a special effort to maximize the capacity of bottleneck areas, especially on over saturation traffic condition The objective of the study is to develop a signal-control strategy and its application for road closure area on two way two lanes roads which is treated as an isolated intersection during severe over saturation.
To disperse the queues of the two approaches in the same time, the study developed a new method by introducing a ratio between cumulative departure and cumulative arrival (R). The study showed that switch over of green time was effectively dispersed all the vehicles of the two approaches in the same cycle. The result of the study indicates that optimal green time happened if one of the approach has reached R>0.95. With the same arrival and saturation flow data, the method introducing in this study has a better performance results comparing amongst the previous methods, i.e. the Discrete Minimal Delay Model and the Maximum Throughput Model.
The study conducted a signalized control simulation on road closure areas on two way two lane roads with the assumption that the road severe over saturation on the first 300 seconds which indicates that various arrival detection has a different total delay but has the same average throughput and over saturation period. The simulation results show that the optimum arrival detection period is 240 seconds and the optimum cycle time is 240 seconds.
The study give indication of the percentage of increasing total delay if the there is a change of vehicle arrival detection period from 240 seconds to less than 240 seconds (i.e. 120 seconds and 180 seconds). The study also indicates the percentage of increasing total delay, decreasing of average throughput and decreasing of over saturation period if there is a change of cycle time from 240 seconds to less than 240 seconds (i.e. 120 seconds, 150 seconds,180 seconds and 210 seconds). The study also indicates the maximum work zone length that can be accommodated by signalized traffic control in over saturation traffic condition based on total Degree of Saturation (DS), average speed on lane closure area (Sw) and nomogram that can be used to predict signalized traffic control performance on oversaturated road closure areas (total delay and average throughput). In order to get more accurate results, it is necessary to study the value of passenger car equivalents and saturation flow that figure the actual traffic condition corresponds with various traffic conditions in Indonesia. It also needs to do the simulation with various arrival patterns and at average road closure area?s speed less than 20 kph."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D987
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bundjali
"ABSTRAK
Tujuan pembangunan jalan tol Jakarta - Cikampek adalah meningkatan mobilitas kendaraan pada jaringan jalan Jakarta ke Cikampek dan sebaliknya, sehingga akan diperoleh dayaguna dan hasil guna transportasi yang optimal.
Dalam perkembangan selanjutnya, di sisi kiri kanannya segera berubah menjadi kawasan industri dan perumahan yang pesat. Semua ini terjadi karena mereka mengharapkan aksesibilitas yang mudah melalui jalan tol Jakarta - Cikampek. Keberadaan jalan tol ini, selain memberikan kemudahan tetapi juga menimbulkan dampak negatif bagi penghuni sekitarnya, antara lain berupa kebisingan. Oleh karena itu yang perlu dikaji adalah seberapa besar tingkat kebisingan, faktor yang menentukan tingkat kebisingan dan dampaknya terhadap masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung tingkat kebisingan, mengetahui besarnya kontribusi faktor-faktor yang menentukan kebisingan, memprediksi tingkat kebisingan dan mengetahui dampaknya terhadap masyarakat. Adapun manfaatnya adalah, sebagai bahan masukan bagi pihak terkait dalam menentukan kebijaksanaan pengelolaan pembangunan jalan tol dalam menopang pembangunan berkelanjutan. Di samping itu diharapkan menemukan model dasar dalam menentukan tingkat kebisingan yang bisa diterapkan pada seluruh jalan tol di Indonesia, khususnya yang mempunyai karakteristik sejenis.
Untuk maksud tersebut, telah dilakukan penelitian terhadap tingkat kebisingan dengan menentukan titik pantau sebanyak 36 buah yang tersebar di sisi kiri dan kanan jalan tol secara merata, pada setiap ruas antar gerbang. Data sosial untuk mengetahui dampak diperoleh dari sampel yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang yang tersebar merata berdasarkan jarak dari sumber.
Metode analisis yang dipakai disesuaikan dengan tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, merupakan perpaduan antara beberapa metode, seperti: rata-rata, regresi berganda, trend linier, hypothesis test for two proportions from one group, chi-squared.
Temuan penelitian ini adalah : 1. Rata-rata kebisingan (total) di sisi kanan dan kiri jalan tol adalah sebesar 68,27 dB (A); 2. Tingkat kebisingan diperkirakan dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu volume kendaraan golongan 1, volume kendaraan golongan 2, dan kecepatan kendaraan golongan 1.
Ketiga faktor ini masing-masing mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap variasi naik turunnya tingkat kebisingan. Kecepatan kendaraan golongan I memberikan kontribusi paling besar terhadap perubahan tingkat kebisingan sebesar 33,45%. Setelah dilakukan pengujian terhadap variabel secara partial, maka tiga variabel Xz dan X3 dinyatakan mempunyai pengaruh yang nyata pada derajat kesalahan sebesar 0,05 (5%); 3. Secara simultan tiga variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh yang nyata terhadap tingkat kebisingan, hal ini ditunjukkan oleh t-test yang menghasilkan nilai 114,676 lebih besar dibandingkan F-mom = 4,42. Kontribusi dari tiga variabel ini secara simultan terhadap variasi naik turunnya tingkat kebisingan (Y) adalah besar, yakni 90,69 %, dengan demikian ada sekitar 9,31 % yang dipengaruhi oleh faktor lain, selain faktor yang dianalisis dalam model ini; 4. Diperkirakan tingkat kebisingan arus lalu lintas jalan tol Jakarta - Cikampek pada tahun 2000 adalah sebesar 83,076 dB (A); dan 5. Tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh arus lalu lintas kendaraan di jalan tol Jakarta Cikampek ini ternyata tidak berpengaruh secara nyata. Uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara responden yang menjawab tidak mengalami kebisingan (76 responden) dan yang menyatakan mengalami kebisingan (24 responden), sedangkan jarak sumber bunyi mempunyai pengaruh yang nyata terhadap dampak kebisingan, semakin dekat dengan jalan tol semakin besar dampak kebisingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebisingan akan berpengaruh secara nyata pada jarak kurang dari 40 m.

ABSTRACT
The development goal of Jakarta - Cikampek toll road is to increase mobilisation of vehicles from and to Jakarta - Cikampek road network in order to gain the transportation function and result optimally.
In the development, later, on both sides of the road is rapidly becoming industrial and housing area. All those are based on the accessibility through the toll road. The existence of this road, besides produces driving comfortable, there occurs negative impact for the community surround. Based on the fact, it is necessary to find out the noise level, determining factor of the noise, and the impact over the community.
There are four purposes of this study, they are; to count on the contribution of the noise determining factor, to predict the noise level, and the impact over the community. Whereas, the result is hopefully able to give some references to the competent institution in order to establish policy on toll road 'management in line with supporting the sustainable development. A part of it, the study is intended to discover the basic model in determining the noise level and is hopefully able to be applied entirely on toll road network in Indonesia, especially those with the similar character.
For the reason, it has been done through the research over the noise by placing 36 points of view spread evenly at both left and right sides of the toll road at every section from one gate to another. Social data to detect the impact that might occur is used purposive sampling method with 100 respondents spread evenly based on the distance from the source Analysis . method is applied according to intended goal based on the unification among some methods such as average, multiply regression, linear trend, hypothesis test for two proportions from one group, chi-squared. This study discovers :
1. The noise level test results that the total average noise on both left and right sides of the toll road is 68.27 dB(A);
2. It is assumed that the noise level is influenced by three main factors i.e. : a traffic volume of vehicles class l
b. traffic volume of vehicles class II
c. the speed of vehicles class 1
Each of those three factors give huge contribution over the noise level fluctuation. The speed of vehicles class I gives the highest noise level rank about 33.45 %. After examining the variable partially, the three variable X,, X2 and X3 are stated to have real influence with 0.05 (5 %) of mistake;
3. Those three independent variable simultaneously have real influence of noise level as shown that F-test resulted 114,676 points higher than F-table which is only 4.42 points. The contributions of those three variable over the noise level fluctuation (Y) simultaneously is huge, i.e. 90.69 %, and by mean 9.31 % is influenced by the other factors, excluded factors in this study;
4. It is assumed that the noise level of Jakarta - Cikampek toll road by mean year 2000 is 83.076dB (A); and
5. The level noise produced by traffic volume on Jakarta - Cikampek toll road does not really influence. Hypothesis investigation shows that there occurs the tangible difference between respondent with 'not noisy' answer (76 resp.) and `noisy' answer (34 resp.), meanwhile, source distance has real influence over noise impact, the closer to the toll road the more noise, and this study shows that the noise level will happen in the distance less than 40 m.
References : 27 (1976 - 1995).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Sucipto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S34250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>