Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arul Panji Abu Rochim
"Bioetanol saat ini banyak digunakan untuk menjadi bahan bakar alternatif pengganti bensin ( bahan bakar minyak) karena dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan juga mengurangi kadar emisi yang dihasilkan bahan bakar fosil seperti CO, CO2, HC, NOx. Bioetanol yang digunakan sebagai bahan bakar biasanya dicampur dengan bensin pada perbandingan tertentu. Di Indonesia penggunaannya masih sangat jarang. Kemudian bioetanol yang biasa digunakan ialah bioetanol anhidrat dengan kadar 99,5%. Maka dari itu, pada penilitian sebelumnya, dilakukan pemanfaatan gas buang untuk mendestilasi bietanol grade rendah menjadi high grade untuk mendapatkan etanol anhidrat. Namun hasilnya, hanya mampu mencapai kadar 95% atau bietanol hidrat.
Di sini penulis melakukan penelitian merancang suatu mekanisme pencampuran bietanol hidrat dengan bensin yaitu mekanisme fuel mixer untuk menganalisa hasil performa dan emisi dari motor bakar. Pencampuran dilakukan pada perbandingan E5h, E10h, dan E15h yang nantinya hasil performa dan emisi akan dibandingkan dengan bahan bakar bensin murni. Dari penelitian menunjukan bioetanol hidrat mampu digunakan sebagai bahan bakar dimana hasilnya dapat meningkatkan power dan torsi, masing-masing hingga 15% dan 11%, kemudian mengungari emisi CO hingga 40%.

Bioethanol is currently used to be an alternative to gasoline fuel (fuel oil) and can reduce dependence on fossil fuels and also reduce of emissions generated fossil fuels such as CO, CO2, HC, NOx. Bioethanol is used as a fuel, usually mixed with gasoline at a certain ratio. In Indonesia, the use of bioethanol fuel is still very rare. Then bioethanol is used anhydrous ethanol with 99.5% content. Therefore, the previous research, made use of exhaust gas for distilling bietanol low-grade to high-grade to obtain anhydrous ethanol. However, the results achieved are only able to reach content of 95% or hydrous bioethanol.
Here the authors conducted a study about a mechanism design of mixing hydrous bioethanol with gasoline by fuel mixer mechanism to analyze the results of the performance and emissions of combustion engine. The mixing is is at comparison E5h, E10h, and E15h, which the performance and emission results will be compared with pure gasoline. The result shows hydrous bioethanol can be used as fuel, where can increase power and torque, respectively - each up to 15% and 11%, then reduce CO emissions by 40%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Pirton Bertona Saraton
"Skripsi ini membahas pengujian konsumsi bahan bakar pada motor otto empat langkah menggunakan mekanisme fuel mixer yang mencampurkan bensin dan bioetanol dengan perbandingan terkontrol melalui bukaan valve. Pengujian ini merupakan uji jalan sepeda motor untuk dilihat nilai konsumsi bahan bakarnya. Uji jalan sepeda motor dilakukan sejauh 100km dengan kecepatan 30 km/jam. Variasi bahan bakar yang digunakan yaitu E0, E5, E10, E15. Hasil pengujian menjelaskan bahwa semakin tinggi kandungan etanol dalam campuran bahan bakar, maka akan meningkatkan efisiensi termal dan menghasilkan nilai fuel consumption yang rendah.

The focus of this study is testing fuel consumption in four stroke Otto engine using fuel mixer mechanism with mixed gasoline and bioethanol by controlled comparison with valve. The test is motorcycle road test to see the value of fuel consumption. Motorcycle road test was done for 100 km with speed 30 km/hour. The variance of the fuel being used is E0, E5, E10, E15. The result of the test explains that the higher ethanol contained in fuel mixture, the higher thermal efficiency and produce lower fuel consumption value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azami Indarabbi Zulfan
"Saat ini, penggunaan bahan bakar fosil sudah menjadi kebutuhan bagi segala jenis motor dan sudah menjadi ketergantungan bagi motor tersebut. Terdapat beberapa bahan bakar alternative pengganti bahan bakar minyak, salah satunya ialah bioetanol. Pada kebanyakan kasus, bioetanol biasanya dipakai sebagai bahan bakar campuran bensin. Pemakaiannya memerlukan perbandingan tertentu. Bioetanol yang biasa dipakai adalah bioetanol anhidrat dengan kadar air 0,1%. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan pemanfaatan gas buang sebagai alat destilasi bioetanol hidrat menjadi bioetanol anhidrat. Namun, hasil yang didapatkan hanya mampu mencapai kadar 96%. Akhirnya, penelitian berlanjut dengan melakukan perancangan mekanisme masukan bahan bakar campuran ke ruang bakar. Mekanisme fuel mixer tercipta. Dengan menggunakan mekanisme tersebut, penelitian berlanjut hingga menganalisa performa motor stastis menggunakan dynometer test.
Di sini, penulis melakukan penelitian mencari kestabilan konsumsi bahan bakar campuran bioetanol hidrat-bensin untuk menganalisa hasil konsumsi bahan bakar. Variasi campuran bahan bakar yang digunakan ialah E5, E10, dan E15 yang nantinya nilai konsumsi bahan bakar tersebut dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar bensin murni. Nilai konsumsi bahan bakar setiap variasi setiap percobaan dibandingkan dan didapatkan nilai konsumsi bahan bakar campuran stabil. Dari hasil penelitian, nilai konsumsi bahan bakar campuran lebih besar/boros jika dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar bensin murni. Semakin banyak kandungan bioetanol hidrat, maka akan membuat ketidakstabilan konsumsi bahan bakar bensin tetapi membuat stabil konsumsi bahan bakar bioetanol hidrat.

Now, the use of fossil fuels has been a need of for all kinds of vehicle and has become dependence for vehicle. There are several alternative fuel as a substitute for fuel oil, one of them is bioethanol. In most cases, bioethanol usually used as fuel mixture of gasoline. Bioethanol is used as a fuel, usually mixed with gasoline at a certain ratio. Bioethanol is used anhydrous ethanol with 0.1% water content. Previous studies has done the utilization of the exhaust gases as hydrous bioethanol distillation instrument become anhydrous bioethanol. However, the results achieved are only able to reach content of 95% or hydrous bioethanol. Research continues about a mechanism design of mixing hydrous bioethanol with gasoline. Fuel mixer mechanism is created.
By using this mechanism, writer conducting research looking for the stability of fuel consumption a mixture of hydrous bioethanol-gasoline to analyze the results of fuel consumption stability. Mixture variation of fuel that is used are E5, E10, and E15 which will value the consumption of the fuel compared to pure gasoline. Any variation and any attempt is compared, then the fuel consumption of each variation in every attempt can be said to be stable. The results show that the value of fuel consumption by mixture fuel is larger/wasteful compared with fuel consumption by pure gasoline except in E15h fuel mixture. The more bioetanol hydrate content, it will make instability consumption of fuel but make stable fuel consumption of bioetanol hydrate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Krisnanto
"

Penelitian ini berfokus pada analisa dari optimasi unjuk kerja mesin satu silinder 150cc menggunakan bahan bakar bensin oktan 88 dengan variasi bioetanol. Optimasi dilakukan dengan mengubah ignition timing dan durasi injeksi pada injector mesin menggunakan programmable engine control module (ECM). Unjuk kerja mesin yang diukur dalam penelitian ini adalah Daya, Torsi dan Spesific fuel consumption menggunakan dynamometer. Penelitian ini menggunakan metode beban 100% atau WOT (Wide Open Throttle) dengan perbedaan putaran shaft dynamometer, yaitu pada putaran shaft dynamometer 1000 RPM, 1500 RPM, 2000 RPM, dan 2500 RPM. Untuk variasi bahan bakar, penulis menggunakan lima variasi, yaitu E0, E10, E20, E30, dan E40. Optimasi dilakukan dengan mengubah ignition timing bertambah dua derajat dari kondisi standar dan mengubah durasi injeksi. Nilai RON (Research Octane Number) akan meningkat sebanding dengan peningkatan persentase nilai bioetanol yang dicampurkan. Nilai Torsi dan Daya akan meningkat sebanding dengan peningkatan persentase nilai bioetanol. Dengan meningkatnya nilai RON maka perubahan ignition timing ke arah advance dan perubahan Injection Duration mendekati kondisi AFR lean akan meningkatan Torsi hingga 2.36 Nm dan Daya sebesar 0.61 kW.. Dengan meningkatnya Daya dan Torsi maka hasil emisi CO2 akan meningkat hingga 1.4% serta emisi CO menurun hingga 2.7%.


This research focus on analysis of performance optimation on 4-stroke 150cc one cylinder internal combustion engine using octane 88 gasoline fuel mixed with several number variations of bioethanol. Optimation done by changing ignition timing and injection duration from engines injector using programmable engine control module (ECM). Engine performance measured in this research are Torque, Power and Spesific Fuel Consumption using dynamometer. The methods of this research is using 100% load or can be mentioned as Wide Open Throttle (WOT) with different shaft speed variations in 1000, 1500, 2000 and 2500 RPM. Variations of mixed bioethanol varying in E0, E10, E20, E30 and E40 with the number as the percentage of bioethanol mixed. Optimation do with the change of ignition timing plus 2 degree CA and the change of injection duration from the normal condition. Research Octane Number (RON) increased with the higher bioethanol percentage. Torque and Power produced by engine will increased too. With a higher RON value, so the change of ignition timing with advance direction and the change of Injection Duration when approaching lean AFR conditions will increase Torque up to 2.36 Nm and Power up to 0.61 kW. With the increase of Torque and Power, the amount of CO2 will increase up to 1.4% and CO will decrease up to 2.7%.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Suranta
"Jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak menyebabkan penggunaan sistem transportasi menjadi suatu kebutuhan. Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor maka meningkat pula jumlah penggunaan BBM. Melihat kondisi cadangan minyak bumi Indonesia yang menipis, maka salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan impor minyak bumi adalah dengan mengembangkan sumber bahan bakar alternatif yaitu Bioetanol. Sebelumnya telah dilakukan perancangan Compact Distilator untuk menghasilkan hydrous etanol (etanol dengan kadar air di atas 0,5%).
Pengembangan dilakukan dengan merancang mekanisme pencampuran etanol hasil dari distilasi dengan BBM. Penelitian ini membandingkan karakteristik performa mesin saat menggunakan gasohol E5, E10, E15, serta bensin murni. Data diambil dengan melihat torsi, daya, FC serta emisi gas buang pada tiap RPM. Dari mekanisme ini, didapatkan kualitas campuran bahan bakar yang maksimal.

The population in Indonesia is very much led to the use of the transportation system and becomes a necessity. With the increasing use of vehicles, also increase the amount of fuel usage. Seeing the condition of Indonesia's oil reserves are starting to depleted, then one way to reduce dependence on oil imports is to develop alternative fuel sources, we call it Bioethanol. Compact design previously been done Destilator to produce hydrous ethanol (ethanol with water content above 0.5%).
Development is done by designing mechanisms result of the distillation of ethanol blending with fuel. This study compares the characteristics of engine performance while using gasohol E5, E10, E15, as well as pure gasoline. Data taken with the look of torque, power, FC and exhaust emissions at any RPM. From this mechanism, we obtained maximum quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Rahmandar
"Motor pembakaran dalam sekarang ini telah berkembang dengan sangat pesat. Teknologi yang mendukung perkembangan tersebut tidak terlepas dari sistem kontrol yang berada dibelakangnya.Keinginan pengguna untuk mengembangkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin dari kendaraanya atau bahkan menginginkan konsumsi bahan bakar yang irit menjadi sebuah alasan pengembangan sistem kontrol yang sudah ada dan bersifat mekanis digantikan oleh sistem kontrol elektronis yang dapat mengatur dengan lebih presisi. Dengan menggunakan sistem kontrol elektronik, semua variabel dan kondisi mesin pada saat waktu nyata dapat diketahui dari berbagai jenis sensor yang dipasang, sehingga nilai yang dikeluarkan unit kontrol adalah nilai dengan segala faktor yang ada pada mesin tersebut. Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi pada tahun 2013 telah berhasil mengembangkan mesin otto 1 silinder 65 cc yang dirancang dan dimanufaktur sendiri. Mesin ini merupakan mesin yang diperuntukkan pada ajang lomba mobil irit tingkat Asia. Pada awal pengembangan, mesin ini telah berhasil dijalankan namun dengan sistem mekanis, yaitu dengan menggunakan karburator dan pengapian di atur oleh CDI. Untuk menaikkan efisiensi, maka dikembangkanlah sistem kontrol berbasis elektronik. Pengembangan sistem kontrol ini menggunakan CompactRIO dari NI (National Instrument) dan dikonfigurasi menggunakan FPGA (Field Programmable Gate Array) sehingga memudahkan dalam melakukan perubahan dan pengembangan sistem. Sistem kontrol yang dikembangkan berhasil menjalankan mesin otto 1 silinder 65 cc. Untuk menguji algoritma sistem kontrol ini, maka dilakukan pengukuran terhadap gas buang dengan merubah SA (Spark Advance) dan IPW (Injector pulse width).

Nowadays, an Internal Combustion Engine has rapidly developed. The technology which is behind of the development could not be separated from the control system which lies behind. The desires of user who want to have their engine more powerful or even has low consumption of fuel has become one of many reason to replace the initial control system which is based on mechanical to electronic control system where every parameters could be more precisely controlled. With using electronic control system, all of variabel and conditions of the engine in real-time could be monitored from various sensors which stick to the engine, thus a value that came from control unit is a value which has been corrected by all of the factor in the engine. Laboratory of Manufacturing and Automation Technology has built a 1 cylinder Otto engine with 65 cc swept volume. This engine was purely designed and manufactured by our hand in 2013. The aim of building the engine is to be applied in a competition of low fuel consumption car in Asia. At the beginning of design, researcher has made to run the engine but stil use carburetor as fuel and air supply and CDI to control the ignition. To level up the efficiency of this engine, this research (ECU) has been pulled up to the surface, so we develop a control system which based on electronics. This research and development of electronic controil system for 1 cylinder LFCE engine is using Compact RIO from National Instrument and configured with Field Programmable Gate Array, so it allows researcher to do some changes and development. As a final result, this ECU has made the engine to run. To test the algorithm and codes, then we do a measurement based on emission test with make a changes towards ESA and IPW.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Setiaji
"Ethanol sebagai bahan bakar Spark Ignition Engine (SIE) baik sebagai campuran dengan gasoline maupun dedicated mendapat perhatian akhir-akhir ini karena: harga minyak naik tajam, kebutuhan mencari energi alternatif yang renewable dan ramah lingkungan serta issue global warming. Ethanol merupakan salah satu bahan baker alternatif pengganti hidrokarbon untuk SIE yang paling prospektif karena: Research Octane Number (RON), kalor penguapan dan flame speed lebih tinggi dibandingkan dengan gasoline sedangkan kekurangannya adalah nilai kalor lebih kecil dan melarutkan air dengan semua konsentrasi. Dengan didapatnya karakteristik pembakaran campuran ethanol-gasoline maka akan menjadi interface pemahaman yang lebih baik antara proses pembakaran di ruang bakar dengan unjuk kerja SIE dan produksi emisi gas buang. Pengujian akan memfokuskan pada karakteritik pembakaran campuran dan gasoline pada SIE dengan memvariasikan prosentase etanol (30%, 40%, dan 50%), kecepatan motor dan bukaan katup throtlle pada tiap rpm dengan menggunakan mesin 4 langkah 1 silinder fuel injection 125 cc yang diujikan dengan dynotest dan gas analyzer. Hasil penelitian yang diharapkan adalah campuran ethanol-gasoline dapat menggantikan bahan bakar hidrokarbon dengan unjuk kerja yang lebih baik dan emisi gas buang lebih rendah.

Ethanol as a fuel for Spark Ignition Engine (SIE) either to mixed with gasoline or dedicated had a major attention recently, due to the rising of oil price, the needs of renewable alternative energy and environment friendly and the global warming issue. Ethanol is one of the most prospective alternative fuel for hydrocarbon replacement for SIE because of the Research Octane Number (RON), higher number of vapour heat and flame speed than gasoline but the disadvantages is it has less heat value and dissolve water with all concentration. With the ethanolgasoline mixing combustion characteristic, it would be an interface for better understanding between internal combustion with SIE efficiency and emmision gas production. This testing will be focused on mixing characteristic combustion and gasoline for SIE with variation of etanol percentation (30%, 40%, and 50%), and open throtle in every RPM that using 4 stroke otto cycle 1 c1ylinder fuel injection 125 cc which is test by dynotest and gas analyzer. The expected result would be the ethanol-gasoline mix could replace hydrocarbon fuel with higher performance and lower gas emmision as long as the modification or the design of SIE is in conformity with ethanol-gasoline mix combustion."
2008
S37369
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfie Ahmaddani
"Indikator kualitas dari motor pembakaran dalam adalah performa dan gas buang. Salah satu faktor yang mempengaruhi kuaitas adalah bahan bakarnya. Metode untuk menaikkan kualitas bahan bakar yaitu dengan menambahkan katalis ke dalamnya. Tujuannya adalah untuk mengikat molekul oksigen dengan mudah sehingga mendapatkan proses pembakaran yang lebih baik. Tujuan lain yaitu untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi yang baik untuk lingkungan. Penelitian ini menggunakan bensin (Pertamax) sebagai bahan bakar. Tipe katalis A dimasukkan kedalam tangki bahan bakar. Tipe katalis B diletakkan saluran bahan bakar antara karburator dan pompa bahan bakar. Pengujian juga menggunaka kombinasi keduanya. Hasil penelitian dari penggunaan kedua jenis katalis tersebut menunjukkan peningkatan Daya (BHP), efisiensi Thermal, dan pengurangan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.

The indicators quality of internal combustion engines are performance and exhaust gas condition. One of the factors is the quality of fuel that is used. The method to increase fuel quality is by added fuel with catalyst. The purpose is the fuels can bind oxygen easily and get the better combustion process. Other purposes are to decrease fuels consumption and good for the environment. This research use gasoline (Pertamax) as fuels. The type of catalyst is A that is input to fuel tank. The second type is B, which is passed by fuel and is located between carburetor and fuel pump. The experiments also use both of fuel catalyst combination. The result of experiments indicates that utilization both of catalyst combination can increase BHP average and thermal efficiencies. The results also show that decrease the specific fuel consumption and emission compare to gasoline result."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50951
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widiajaya
"Pada mesin otto empat langkah yang sekarang banyak beredar dipasaran khususnya sepeda motor memiliki konfigurasi bore dan stroke yang hampir sama atau square. Walaupun lebih dominan memiliki langkah (stroke) yang lebih besar. Hal tersebut bertujuan agar torsi yang dimiliki mesin tersebut lebih cepat didapat disaat rotasi atau putaran mesin tidak terlalu tinggi. Dengan torsi yang didapatkan lebih cepat disaat putaran mesin yang tidak terlalu tinggi ini, diharapkan konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan tidak terlalu banyak.
Agar tercapainya tujuan tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan atau bobot yang akan diterima oleh mesin tersebut, maka didesain mesin otto empat langkah yang berkapasitas 65cc. Digunakannya kapasitas sebesar itu karena bobot kendaraan yang akan ditopangnya sebesar 90kg termasuk pengendaranya. Sebab mesin sepeda motor yang beredar dipasaran sebagian besar berkapasitas 110cc atau lebih dan torsi maksimum yang dimilikinya baru akan didapat pada saat putaran mesin yang cukup tinggi. Sehingga konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan hingga keluarnya torsi maksimum yang dimiliki mesin tersebut tinggi.
Untuk tercapainya konfigurasi mesin tersebut, maka didesain connecting rod dan crankshaft yang sesuai. Dimensi dari connecting rod tersebut memiliki diameter dari small end sebesar 12mm dan memiliki ketebalan 3mm, big end memiliki diameter sebesar 30mm dan memiliki ketebalan 5mm, untuk shank dari batang connecting rod tersebut memiliki lebar 8mm dan ketebalan 10mm. Untuk dimensi dari crankshaft, ketebalan dari crankweb sebesar 12mm dan untuk kelebaran dari crankweb sebesar 34,14mm. Dan untuk counter weight dari crankshaft memilki massa sebesar 408,4 gram. Dan setelah diuji melalui software Ansys didapatkan lifetime dari connecting rod yaitu 123 hari dan untuk crankshaft 270 hari.

In the four-stroke engine is now widely circulated in the market, especially motorcycles has bore and stroke configuration is almost the same or square. Although it has a more dominant stroke is greater. It is intended that the engine torque owned more quickly gained when rotation or engine speed is not too high. Torque is obtained more quickly when the engine speed is not too high, the expected consumption of fuel needed is not too much.
In order to achieve these objectives are adjusted to the needs or weight that will be accepted by the machine, otto four-stroke engine was designed with a capacity of 65cc. The use of capacity for it because of the weight of the vehicle which will ditopangnya of 90kg including the rider. Because motorcycle engines in the market most of the capacity of 110cc or more and its maximum torque will be gained when the engine speed is high enough. So the consumption of fuel is required to release the maximum torque of the engine owned higher.
To achieve the configuration of the machine, connecting rod and crankshaft designed accordingly. Dimensions of the small end connecting rod has diameter is12 mm and a thickness is 3 mm, big end has a diameter is 30 mm and has a thickness is 5 mm, for the shank of the rod connecting rod has a width is 8 mm and 10 mm thickness. For the dimension of the crankshaft, the thickness of crankweb is 12 mm and width crankweb amounted to 34.14 mm. And to have the counter weight of the crankshaft mass 408.4 grams. And having tested Ansys software obtained through the lifetime of the connecting rod to the crankshaft 123 days and 270 days.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Aji Kharisma Cakra
"Mesin pembakaran dalam yang irit bahan bakar dipengaruhi oleh desain dan material yang digunakan. Semakin ringan bobot dari mesin maka akan semakin ringan pula bobot dari kendaraan sehingga kendaraan tersebut menjadi irit bahan bakar. Desain mesin yang sederhana dan ringan tanpa melupakan fungsinya merupakan landasan terciptanya mesin irit bahan bakar. Cylinder head dan camshaft assembly merupakan salah satu komponen penting yang mempengaruhi kinerja mesin. Berdasarkan hasil perhitungan analitik pada penelitian ini diperoleh dimensi dari tinggi cylinder head (L) sebesar 24 mm, diameter camshaft (d) adalah 6 mm, tinggi(h) dan lebar (b) rocker arm adalah 8,44 mm dan 4,22 mm, dan nilai konstanta pegas (K) berdasarkan rekayasa balik adalah 10300,5 N/m. Selain itu pada penelitian ini dibahas mengenai kekuatan cylinder head, camshaft, rocker arm, dan pegas dengan membandingkan nilai Von Mises stress yang didapat melalui perhitungan analitik dengan perhitungan numerik dengan bantuan software ANSYS 14. Nilai Von Mises stress menggunakan perhitungan analitik pada cylinder head adalah 49,029 MPa, pada camshaft titik C dan titk D adalah 206,63 dan 297,16 MPa, pada rocker arm adalah 21 MPa, dan untuk pegas adalah 451,8 MPa. Sedangkan menggunakan perhitungan numerik pada cylinder head adalah 48,519 MPa, pada camshaft titik C dan D adalah 65,288 dan 406,58 MPa, pada rocker arm adalah 66,078 MPa, dan pada pegas adalah 844,49 MPa. Analisis fatigue digunakan untuk mendapatkan lifetime dari cylinder head adalah 2 tahun, camshaft adalah 4 tahun, rocker arm adalah 1,7 tahun, dan pegas 1 tahun.

Combustion engine in which fuel economy is affected by the design and materials used. The lighter weight of the engine will also be light weight of the vehicle so that the vehicle to be fuel efficient. A simple design and lightweight machines without forgetting its function is the main idea to create fuel efficient engine. Cylinder head and camshaft assembly is one of the important components that affect engine performance. Based on the results of analytical calculations in this research were obtained from a height of cylinder head (L) is 24 mm, diameter of the camshaft (d) is 6 mm, height (h) and width (b) of rocker arm is 8.44 mm and 4.22 mm , and the value of the spring constant (K) based on reverse engineering is 10300.5 N / m. In addition, this study discussed the strength of the cylinder head, camshaft, rocker arm, and spring by comparing the value of Von Mises stress obtained through analytical calculations with numerical calculations with the help of ANSYS software 14. Von Mises stress values using analytic calculations on the cylinder head is 34.29 MPa, the camshaft on points C and D are 206.63 and 297.16 MPa, the rocker arm is 21 MPa, and for spring is 260.85 MPa. While using numerical calculations on the cylinder head is 48.519 MPa, camshaft on point C and D are 65.288 and 406.58 MPa, rocker arm is 66.078 MPa, and the spring is 844.49 MPa. Fatigue analysis is also used in simulation using ANSYS 14 to obtain the lifetime of the cylinder head is 2 years before failure, camshaf is 4 years, rocker arm is 1.7 years, and spring is 1 year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>