Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27034 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Reza Yunusi
"Indonesia merupakan salah satu negara yang endemik penyakit infeksi. Salah satu penyakit infeksi yang menjadi masalah di Indonesia adalah infeksi dengue. Saat ini sedang dikembangkan antivirus-antivirus yang dapat digunakan untuk virus dengue, namun hingga saat ini belum ditemukan adanya antivirus yang efektif. Ekstrak tanaman Peperomia pellucida merupakan salah satu ekstrak alami yang diperkirakan memiliki efek antivirus. Penelitian ini akan meneliti efek antiviral dari ekstrak Peperomia pellucida terhadap virus dengue dalam bentuk IC50 (inhibisi replikasi) dan CC50 (efek sitotoksik). Penelitian ini menggunakan sel Huh7it-1 yang akan diinfeksikan dengan DENV. Penelitian ini menggunakan konsentrasi ekstrak sebesar 1.25, 2.5, 5, 10, 20, dan 40 g/mL. Nilai IC50 dihitung berdasarkan jumah Focus Assay untuk penghambatan replikasi, dan MTT Assay untuk mengetahui efek toksisitas. Selanjutnya dilakukan uji kemaknaan dengan uji ANOVA. Hasil analisis menunjukkan nilai IC50 dari ekstrak sebesar 54 g/m, dan CC50 sel tidak terinfeksi 339.66 g/mL. Analisis pada penelitian ini menggunakan uji T test tidak berpasangan dan One-way Anova. Hasil bermakna pada uji T test (p <0.05) pada semua konsentrasi selain 1.25 g/mL. Uji anova dilakukan untuk melihat perbedaan antar kelompok konsentrasi (p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu didapatkan efek inhibisi pada replikasi virus dengue dari ekstrak Peperomia pellucida dan tidak toksik terhadap sel.

Indonesia is one of the country that has many infectious illness. One of the most troublesome is Dengue infection. Nowadays Researcher are looking for an antiviral for this infection because there is no effective antiviral for dengue found. One of natural extracts that thought have antiviral potential is Peperomia pellucida. This Research is done to evaluate the antiviral potential of Peperomia pellucida to dengue infection. IC50 (inhibition effect) and CC50 (cytotoxic effect) of the extract is evaluated in this research. Cell Huh7it-1 wll be used in this research as the host for DENV. The concentration used for this research is 1.25, 2.5, 5, 10, 20, and 40 g/mL. The method used are Focus Assay for replication inhibition and MTT assay for cell toxicity. The result show there is inhibition effect from the extract with IC50 score 54 g/mL and cytotoxic effect with CC50 score 339.66 g/mL. the Analysis with T-test independent and one-way anova is used in this research. From T-test there is a significant difference(p<0,05) on all concentration except 1.25 g/mL. Anova test is to determine difference between groups (p<0.05). in conclusion, extract of Peperomia pellucida able to inhibit replication of dengue virus and it is not cytotoxic.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saur Maruli Evan Johannes
"Penyakit akibat virus dengue (DENV) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hingga saat ini belum ada terapi definitif untuk infeksi DENV. Berbagai penelitian dilakukan untuk mencari antiviral terhadap DENV. Salah satu jenis tumbuhan yang memiliki potensi antiviral adalah Calophyllum macrophyllum (C.macrophyllum). Penelitian ini akan melihat efek antiviral yang dimiliki oleh ekstrak kulit batang C.macrophyllum terhadap DENV. Efeknya sebagai antiviral akan dilihat dari nilai IC50 (kemampuan inhibisi replikasi) dan CC50 (tingkat sitotoksisitas). Perbandingan antara nilai CC50 terhadap IC50 akan menghasilkan nilai indeks selektivitas (SI). Penelitian ini akan dilakukan secara in vitro menggunakan sel Huh7it-1 yang diinfeksikan DENV. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 10, 20, 40, 80, 160, dan 320 μg/mL. Metode Focus Assay digunakan untuk mendapatkan nilai IC50 dan MTT Assay untuk mencari nilai CC50. Nilai IC50 yang didapat sebesar 49,75 μg/ml dan CC50 dari sel tanpa infeksi DENV sebesar >320 μg/ml. Nilai SI yang didapat sebesar >6,43. Analisis statistik menunjukkan perbedaan pada semua konsentrasi. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit batang C.macrophyllum memiliki efek inhibisi terhadap replikasi DENV in vitro dan efek sitotoksik yang kecil, sehingga memiliki potensi sebagai antiviral DENV.

Disease caused by dengue virus (DENV) is still a major health problem in Indonesia. There is no definitive therapy for DENV infection. Many researches have been done to search for DENV antivirus. One of plants with potential antiviral effect is Calophyllum macrophyllum (C.macrophyllum). This research was done to evaluate antiviral effect of Calophyllum macrophyllum bark extract on DENV. Antiviral effect was evaluated by IC50 (replication inhibition property) value and CC50 (Cytotoxic level) value. The selectivity index (SI) was the ratio between CC50 and IC50. This research was done by in vitro method with Huh7it cells that were infected by DENV. Extract concentrations used in this research were 10, 20, 40, 80, 160, and 320 μg/mL. Focus assay technique was used to determine IC50 value and MTT assay technique for CC50 value. The value of IC50 was 49.75 μg/ml and CC50 from uninfected cells was >320 μg/ml. The value of SI was >6.43. Statistical analysis showed significant difference in all concentrations. It could be concluded that bark extract of C.macrophyllum had inhibition property on DENV replication in vitro with minimum cytotoxic effect.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Annisa
"Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue (DENV). Indonesia sejak tahun 1968 hingga tahun 2009 ditetapkan oleh WHO sebagai negara dengan kasus dengue hemorrhagic fever (DHF) tertinggi di Asia Tenggara. Masalah yang ditimbulkan akibat DENV cukup besar, namun hingga saat ini belum ada antivirus untuk DENV. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek ekstrak daun Sandoricum koetjape terhadap replikasi DENV in vitro. Sel Huh7it-1 yang diinfeksikan dengan DENV diberikan ekstrak daun Sandoricum koetjape dengan konsentrasi masing-masing sebesar 40 μg/ml, 20 μg/ml, 10 μg/ml, 5 μg/ml, 2.5 μg/ml, dan 1.25 μg/ml. Kemampuan antiviral ekstrak daun Sandoricum koetjape diukur menggunakan metode focus assay, sedangkan keamanan antiviral diukur menggunakan uji MTT assay. Dari penelitian ini didapatkan nilai CC50 pada sel yang tidak diinfeksi DENV sebesar 188.93 μg/ml, nilai IC50 sebesar 24.67μg/ml, dan selectivity index sebesar 7.66. Uji statistik menunjukkan konsentrasi ekstrak daun Sandoricum koetjape 40 μg/ml dan 20 μg/ml berbeda bermakna dibandingkan dengan kontrol negatif DMSO (p < 0.001). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun Sandoricum koetjape memiliki potensi sebagai antivirus DENV.

Dengue is infectious disease caused by Dengue Virus (DENV). Since 1968 until 2009, Indonesia set by WHO as country with the highest cases of dengue hemorrhagic fever (DHF) in Southeast Asia. Problems caused by DENV infection still big enough, but until now there is no antivirus for DENV. This study aimed to examine the effects of Sandoricum koetjape leaf extract toward DENV replication in vitro. Huh7it-1cells were infected with DENV and given Sandoricum koetjape leaf extract with concentration 40 μg/ml, 20 μg/ml, 10 μg/ml, 5 μg/ml, 2.5 μg/ml, and 1.25 μg/ml respectively. The ability of Sandoricum koetjape leaf extract as DENV antiviral measured using focus assay method, while the safety of antiviral measured using MTT assay. From the experiment, the CC50 level obtained in uninfected cells is 188.93 μg/ml, IC50 value is 24.67μg/ml, and selectivity index is 7.66. Statistical test, concentration 40 μg/ml and 20 μg/ml showed significant results compared to negative control DMSO (p < 0.001). In conclusion, Sandoricum koetjape leaf extract could be considered as one of the candidates for dengue antiviral.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amry Irsyada Yusuf
"Kasus demam berdarah dengue DBD masih menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia dan di Indonesia dengan tingginya angka kematian yang diakibatkan. Sampai saat ini belum terdapat terapi antiviral spesifik, sehingga terapi masih berupa suportif. Ekstrak daun Cynometra ramiflora Linn diketahui memiliki efek bakterisida, analgesik, antiviral, anti-inflamasi, dan anti-alergi. Kemampuan ekstrak daun Cynometra ramiflora Linn pada konsentrasi 20 ?g/ml , 10 ?g/ml, 5 ?g/ml, 2,5 ?g/ml, dan 1,25 ?g/ml sebagai anti-dengue virus DENV diujikan pada sistem in-vitro menggunakan sel Huh-7.5 terinfeksi DENV2 dengan multiplicity of infection moi 0,5. Kontrol positif dalam penelitian ini adalah sel Huh-7.5 yang terinfeksi DENV2, sel Huh-7.5 dengan pemberian pelarut dimethyl sulfoxide DMSO sebagai kontrol negaitf dan kontrol sel Huh-7.5 tanpa perlakuan, dengan enam ulangan pada setiap kelompok.. Efek hambat ekstrak terhadap replikasi DENV dinilai menggunakan metode foci-forming immunoassay. Secara statistik pemberian ekstrak daun Cynometra ramiflora Linn pada seluruh konsentrasi menunjukkan penghambatan signifikan terhadap replikasi DENV-2 p < 0,05 dibandingkan dengan kontrol positif. Tingkat penghambatan berturut-turut sebesar 36,06 , 45,96 , 47,35 , 55,94 , 62,70 pada konsentrasi 1,25 ?g/ml, 2,5 ?g/ml, 5 ?g/ml, 10 ?g/ml, dan 20 ?g/ml. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak daun Cynometra ramiflora Linn berpotensi sebagai antiviral dengue.

Dengue hemorraghic fever DHF remains a major health problem of world particularly in Indonesia due to high moratlity rate of it. Until now, there is no specific antiviral therapy for DENV yet and the treatment is still supportive. The extract of Cynometra ramiflora Linn leaves known to have some effects such as bactericide, analgesic, antiviral, anti inflamation, and anti allergy. The potency Cynometra ramiflora Linn leaves extract at concentration of 1,25 g ml, 2,5 g ml, 5 g ml, 10 g ml, dan 20 g ml as anti viral dengue DENV was performed in vitro on Huh 7.5 cell infected by DENV 2 with MOI 0.5. Positive control in this research was Huh 7.5 cell infected by DENV 2, group of Huh 7.5 with dimethyl sulfoxide DMSO as negative control, and group of Huh 7.5 cell only as cell control. Each group was done in six repetition. The inhibition rate of the extract to DENV replication was measured using foci forming immunoassay. Statistically administration Cynometra ramiflora Linn leaves extract showed significant inhibition at each concentration p 0,05 compared with positive control. The inhibition rate were 36,06 , 45,96 , 47,35 , 55,94 , 62,70 at concentration of 1,25 g ml, 2,5 g ml, 5 g ml, 10 g ml, dan 20 g ml respectively. The result of this study showed that extract of Cynometra ramiflora Linn leaves has potency as antiviral dengue."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Reka Ananda Putri
"Virus dengue (DENV) adalah patogen yang dapat disebarkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti. Infeksi dengue adalah masalah global dan endemik di Indonesia. Hingga saat ini pengobatan untuk infeksi dengue hanya sesuai gejala. Studi ini akan mengeksplorasi potensial ekstrak Curcuma longa (Curcuma longa) yang didapatkan dari Universitas Sebelas Maret sebagai antivirus DENV melalui observasi half inhibitory concentration (IC50) dan half cytotoxic concentration (CC50). Sel Huh 7it-1 yang telah ditumbuhkan pada plat 96 sumuran dan 48 sumuran diinfeksi DENV yang telah diberi perlakuan dengan ekstrak Curcuma longa. MTT assay dan Focus assay digunakan untuk mendapatkan nilai CC50 dab IC50, sehingga didapatkan nilai Selectivity index (SI). Hasil penelitianinimenunjukkanbahwanilaiCC50,IC50 danSIdariCurcumalongaadalah 118,417μg/ml, 2,424 μg/ml, dan 48,852 secara berurutan. Ekstrak Curcuma longa memiliki IC50 rendah dan CC50 tinggi Ketika dibandingkan dengan berbagai ekstrak tanaman dari riset lain, sehingga berpotensial sebagai antivirus DENV. Riset lebih lanjut mungkin dibutuhkan untuk memahami lebih lanjut mekanisme inhibisi DENV oleh ekstrak Curcuma longa.

Dengue virus (DENV) is a vector born pathogen spread by Aedes aegypti mosquito. Dengue infection is a worldwide problem and is endemic in Indonesia. Until now the treatment for dengue infection is limited to symptomatic. The current study aims to explore the potential of Curcuma longa (Curcuma longa) extract obtained from Universitas Sebelas Maret as DENV antivirus through observation of the half inhibitory concentration (IC50) and half cytotoxic concentration (CC50). Huh 7it-1 cell grown in 96 well plate and 48 well plate infected by DENV that was treated with Curcuma longa extract. MTT assay and Focus assay is used to obtain CC50 and IC50 value, so Selectivity index (SI) can be counted. The result showed that the CC50, IC50 and SI of Curcuma longa is 118.417μg/ml, 2.424 μg/ml, dan 48.852. Curcuma longa extract has low IC50 and high CC50 when compared to various plant extract from other research that has been done, so it has potential as DENV antivirus. Further research may be needed to understand more about the mechanism of DENV inhibition by Curcuma longa extract."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Calista
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang diakibatkan oleh virus dengue. Tiap tahunnya, kematian akibat DBD di Indonesia terus meningkat. Daun kenikir (Cosmos caudatus) merupakan salah satu bahan natural yang digunakan sebagai antiviral terhadap dengue. Hal ini dikarenakan daun kenikir mengandung zat flavonoid aktif yang memiliki efek antiviral Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan mekanisme penghambatan ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana pada reseptor sel Huh7it-1 dengan penempelan virus dengue secara in vitro. Efek antivirus dilihat menggunakan 2 kali nilai IC50 yaitu 2.994 μg/ml pada sel Huh7it-1. Mekanisme yang dibandingkan ialah pada pemberian reseptor dan saat penempelan. Penentuan presentase penghambatan dihitung melalui perbandingan jumlah focus perlakuan dan kontrol DMSO dikalikan 100%.
Viabilitas sel pada penelitian dihitung dengan menggunakan MTT assay dan dibandingkan dengan nilai viabilitas kontrol DMSO. Presentase penghambatan infektivitas virus dengue pada reseptor dan penempelan menggunakan ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana bernilai negatif sebesar -23,21% dan -5,37% secara berurutan sehingga menunjukkan peningkatan infektivitas. Pada uji viabilitas sel reseptor ditunjukkan angka 103,9294%. Sedangkan, pada penempelan virus viabilitas sel 96,8284%. Ekstrak daun kenikir berpotensi menjadi antivirus melalui metode penghambatan reseptor meskipun bukan pada penghambatan proses penempelan virus pada sel. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mencari mekanisme terbaik dalam inhibisi DENV serta mencari tahu molekul spesifik sebagai target protein dari ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Masalah utama kesehatan masyarakat dunia adalah infeksi virus dengue (DENV). Sekitar 2,5 milyar penduduk dunia sudah terinfeksi DENV. Akan tetapi, terapi masih berupa suportif dan belum ada terapi antiviral spesifik DENV. Ekstrak daun Dillenia indica diperkirakan memiliki aktivitas antiviral terhadap DENV-2. Pada penelitian sebelumnya, ekstrak memiliki efek anti-diabetik, anti-mikroba, anti-oksidan, antitusiv, anti-diare, dan anti-nosiseptik. Efek hambatan ekstrak terhadap DENV dinilai dengan menggunakan metode focus assay, sedangkan efek sitotoksik ekstrak terhadap sel Huh7it-1 dievaluasi dengan metode MTT assay. Selanjutnya, evaluasi ekstrak ditentukan oleh indeks selektivitas (SI) yang didapatkan dari perbandingan CC50 terhadap IC50. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 320 μg/ml, 160 μg/ml, 80 μg/ml, 40 μg/ml, 20 μg/ml, dan 10 μg/ml. Hasil penelitian menunjukan nilai IC50, CC50, dan SI secara berurut 118,52 μg/ml, 170,05 μg/ml, dan 1,4. Secara statistik menggunakan uji kruskal wallis (IC50) dan one way anova (CC50), terdapat perbedaan bermakna pada konsentrasi 160 μg/ml, 20 μg/ml, dan 10 μg/ml pada IC50 dan konsentrasi 160 μg/ml, 320 μg/ml, dan 640 μg/ml pada CC50, dibandingkan dimethyl sulfoxide (DMSO) sebagai kontrol. Dengan memiliki SI 1,4, ekstrak tidak memiliki potensi sebagai antiviral DENV-2 karena daya sitoksisitas cukup tinggi terhadap sel Huh7it, The main health problem of world community is dengue viral infection (DENV). About 2.5 billions world population has been infected by the virus. However, the treatment is still supportive and there is no specific antiviral therapy for DENV. The extract of D. indica leaves is expected to have antiviral activity to DENV-2. On the previous studies, the extract had the effect of anti-diabetic, anti-microbes, antioxidant, antitusiv, anti-diarrhea, and anti-nociceptic. The inhibition effect of extract was measured using focus assay method, whereas its cytotoxic effect to Huh7it-1 cell evaluated using MTT assay method. Evaluation of extract was determined with selectivity index obtained by the ratio of CC50 and IC50. The concentrations of extract required in this experiment were 320 μg/ml, 160 μg/ml, 80 μg/ml, 40 μg/ml, 20 μg/ml, and 10 μg/ml. As the result, the value of IC50, CC50 and SI was 118.52 μg/ml, 170.05 μg/ml and 1,4. Using Kruskal-Wallis test (IC50) and one way anova test (CC50), there was a significant difference at concentration of 160 μg/ml, 20 μg/ml, and 10 μg/ml for IC50 and concentration of 160 μg/ml, 320 μg/ml, dan 640 μg/ml for CC50, compared to dimethyl sulfoxide (DMSO) as control. With SI 1.4, the extract of Dillenia indica did not hove a potency as antiviral of DENV-2 because of its high cytotoxicity to Huh7it-1 cell]"
Lengkap +
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Satrio Muhammad
"Saat ini tengah banyak studi yang dilakukan untuk menemukan antivirus dengue (DENV) dari ekstrak bebagai tumbuhan sebagai alternatif pengobatan terhadap infeksi DENV. Calophyllum flavoramulum (C. flavoramulum) merupakan tanaman yang banyak hidup di daerah Asia Tenggara ini memiliki kandungan dari turunan xanthone dan flavonoid yang memiliki potensi sebagai antivirus. Pada studi ini dilakukan evaluasi efek inhibisi dari fraksi etanol ekstrak daun C. flavoramulum terhadap DENV-2 strain New Guinea C (NGC). Efek inhibisi (IC50) dievaluasi dengan menggunakan focus assay. Sedangkan efek toksisitas (CC50) terhadap sel dievaluasi pada sel Huh7it-1 menggunakan metode MTT assay. Hasil dari studi ini menunjukan CC50 = 473,50ug/ml, IC50 = 41,74ug/ml, dan SI=11,33. Hasil tersebut menunjukan bahwa C. flavoramulum tidak toksik terhadap sel hidup dan memiliki nilai SI yang cukup tinggi sehingga efektif untuk digunakan sebagai antivirus dengue. Akan tetapi, perlu diteliti lebih lanjut mengenai kandungan aktif dalam C. flavoramulum yang memiliki aktivitas untuk menghambat replikasi DENV.

In recent years, several studies have been conducted to find dengue (DENV) antiviral from natural extract as an alternative management for dengue infection. Calophyllum flavoramulum(C. flavoramulum), one of South East Asia plants, contains derivates of flavonoid and xanthone where both have been known as potential dengue antivirals. This study evaluated inhibitory potential of ethanol extract from C. flavoramulum leaf to DENV-2 strain New Guinea C (NGC) through focus assay. Along with inhibitory effect (IC50), toxicity effect (CC50) to Huh7it-1 cell also evaluated through MTT assay. The result of this study shown IC50 = 41.74 μg/mL, CC50 = 473.50 μg/mL, and SI=11.33. In conclusion, extract of C. flavoramulum can be used selectively as a dengue antiviral, besides it is not toxic for living cells. More studies are needed to find its active ingredients which specifically have the ability to inhibit DENV replication.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dorothy Sinur Christabella
"ABSTRAK
<
Kasus dengue masih tinggi di negara-negara endemik, salah satunya Indonesia. Tingkat insidensi penyakit demam berdarah dengue meningkat sejak tahun 1968 sampai 2015. Hingga saat ini belum ada obat antivirus spesifik untuk infeksi dengue. Salah satu penelitian mengenai pengobatan dengue dilakukan dengan menggunakan bahan natural. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa fraksi n-heksana ekstrak daun kenikir memiliki potensi sebagai antivirus DENV dengan nilai IC50, CC50, dan SI sebesar 1.497 μg/ml, 33.247 μg/ml dan 22.209 secara berurutan. Akan tetapi, bagaimana mekanisme penghambatan replikasi DENV paling tepat belum diketahui. Penelitian ini merupakan studi eksperimental menggunakan DENV Serotipe 2 Strain NGC dan sel HUH7it-1 yang membandingkan 2 mekanisme hambatan yaitu sesudah infeksi (post infeksi) dan saat-sesudah infeksi (pre-post infeksi). Penentuan persentase penghambatan DENV menggunakan uji focus assay. Sedangkan penentuan persentase viabilitas sel HUH7it-1 menggunakan uji MTT yang dibandingkan dengan nilai viabilitas kontrol DMSO untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak. Dari uji tersebut, didapatkan persentase penghambatan DENV dan viabilitas pada mekanisme sesudah infeksi adalah 15,43% dan 138,53%. Sedangkan persentase penghambatan DENV dan viabilitas pada mekanisme saat-sesudah infeksi adalah 6,44% dan 118,12%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mekanisme penghambatan antivirus ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana adalah pada sesudah infeksi virus

ABSTRACT
Dengue cases are still high in endemic countries, one of them is Indonesia. The incidence rate of dengue hemorrhagic fever had been increasing since 1968 to 2015. Until now, specific antiviral drug for dengue infection has not been found. One of the research about dengue treatment used natural products. A recent study showed that n-hexane fraction of Cosmos caudatus had the potency of being DENV antiviral drug with the value of IC50, CC50 and SI, 1.497 μg/ml, 33.247 μg/ml and 22.209, respectively. However, the inhibitory mechanism of DENV replication has not been known. This is an experimental study using DENV Serotype 2 Strain NGC and HUH7it-1 cell line that compare 2 inhibitory mechanism, which are post infection and pre-post infection. The inhibitory percentage use focus assay test. And the viability perventage of HUH7it-1 cell is measured by MTT assay to determine the toxicity effect of the extract. From this experiment, the inhibitory percentage of DENV and viability of cell from the post-infection mechanism are 15,43% and 138,53% respectively. Meanwhile the inhibitory percentage and viability from the pre-post infection mechanism are 6,44% and 118,12%. This shows that the inhibitory antiviral mechanism of Cosmos caudatus leaves n-hexane fraction with higher effects is post infection.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meylida Ichsyani
"Infeksi Dengue merupakan penyakit endemik di daerah tropis dan subtropis yang disebabkan oleh virus dengue DENV . Hingga saat ini belum ada antivirus spesifik untuk infeksi DENV. Diketahui bahwa derajat viral load berkaitan dengan keparahan penyakit. Curcuma longa L. kunyit dengan senyawa aktif utama kurkumin diketahui memiliki aktivitas antivirus terhadap DENV secara in vitro. Penelitian ini merupakan studi awal untuk mengetahui efek antivirus ekstrak C. longa terhadap DENV-2 dan toksisitas akut di organ hati dan ginjal pada mencit ddY. Tahap pertama dilakukan uji toksisitas akut oral ekstrak C. longa pada mencit ddY untuk mengetahui LD50. Dosis aman yang diperoleh digunakan untuk uji toksisitas organ hati dan ginjal mencit dengan pengamatan histopatologi serta biokimia SGPT, SGOT, ureum, kreatinin . Kedua dilakukan uji potensi ekstrak C. longa terhadap sel Huh7it-1 terinfeksi DENV-2 pada mencit ddY. Ekstrak C. longa diberikan peroral dosis 0.147 mg untuk tiap mencit dua jam setelah inokulasi sel terinfeksi secara intraperitonial. Serum dikoleksi dari intraorbital pada jam ke-6 dan jam ke-24 setelah inokulasi. Titer virus dinilai dengan metode focus assay. Berdasarkan hasil uji toksisitas akut oral ekstrak C. longa hingga dosis 7500 mg/kgBB tidak ada kematian. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan tidak ada kelainan spesifik pada organ hati dan ginjal. Tidak ada peningkatan nyata kadar SGPT, SGOT, ureum, dan kreatinin. Ekstrak C. longa menurunkan titer virus dibandingkan kontrol. Hasil penelitian ini membuktikan ekstrak C. longa tidak toksik terhadap ginjal dan hati mencit serta memiliki efek antivirus terhadap DENV-2.

Dengue infection, caused by Dengue Virus DENV , is one of endemic diseases in tropical and subtropical region. Until now, there is no specific antiviral for dengue infection. It is known that the degree of viral load is related to disease severity. Curcuma longa L. tumeric with curcumin as major active compound has been identified for its antiviral effect for dengue in vitro. This study was a preliminary study to determine antiviral effect of C. longa extract on DENV 2 and its acute toxicity in ddY mice liver and kidney. The acute oral toxicity of C. longa extract was observated to determine LD50. The safe doses obtained were used for toxicity tests of liver and kidney with histopathological and biochemical observations SGPT, SGOT, urea, creatinine . The antiviral effect of C. longa exstract was tested using ddY mice inoculated intraperitoneally with Huh7it 1 cells infected by DENV 2. The C. longa extract was given orally dose 147 mg for each mice two hours after infection. Serum was collected from intraorbital at 6 hours and 24 hours after infection.Viral load was assessed by focus assay method. Based on acute oral toxicity test results C. longa extract up to dose 7500 mg kgbw there was no demise. Histopathological examination showed no specific abnormalities in liver and kidney organ. There was no significant increase in levels of SGPT, SGOT, urea, and creatinine. Extract C. longa lowered the viral titer compared to controls. The results of this study prove that C. longa extract was not toxic mice liver and kidney as well as had antiviral effect against DENV 2."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>