Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raditia Dwi Putra
"ABSTRAK
Kekurangan listrik di Jakarta dikarenakan peningkatan populasi dan permintaan suplai listrik merupakan salah satu masalah energi yang terus terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Membangun pembangkit listrik baru tidak akan menjadi solusi karena lahan kosong di Jakarta sangat langka, sempit, dan sangat mahal. Slaah satu solusi untuk mengurangi masalah ini adalah dengan memodifikasi pembangkit listrik yang sudah ada untuk menghasilkan daya yang lebih besar. Sebuah proyek yang mengimplementasikan pendinginan mekanis di pembangkit listrik tenaga gas Tanjung Priok mempunyai tujuan untuk meningkatkan daya bersih keluaran ABB GT13E1 dan juga meningkatkan efisiensi termal dengan mendinginkan udara ambien di inlet turbin gas menuju temperatur ISO (15°C) menurut manufaktur. Skripsi ini mengimplementasikan pendinginan mekanis dengan menggunakan R717 (Amonia) sebagai refrigeran, memanfaatkan penampungan energi termal (TES) dengan tujuan untuk menurunkan kapasitas pendinginan dan juga sebagai parameter untuk mengkalkulasi kapasitas pendingin. Perhitungan akhir akan menunjukan bahwa daya bersih keluaran turbin gas akan meningkat 1,258%, atau sekitar 15 MW.

ABSTRACT
Electricity shortages in Jakarta due to an increase of population and also an overwhelming increase of electricity supply is one of the problems of energy that still happens in our everyday lives. Building new power plants will not be a solution to this problem since vacant lands in Jakarta is very rare, incapacious, and very expensive. One of the solution to this problem is to modify existing power plants so that it produces more power. The project to implement mechanical refrigeration in Tanjung Priok gas power plant is aiming to increase the net power output that the ABB GT13E1 produces and also its thermal efficiency by cooling the ambient air at the inlet gas turbine to the ISO temperature (15°C) according to the manufacturer. This thesis implements mechanical refrigeration cycle using R717 (Ammonia) as the refrigerant, utilize a Thermal Energy Storage in order to reduce mechanical chiller capacity and calculate the cooling load based on the capacity of the Thermal Energy Storage. The final calculations will show that the net power output of the gas turbine will indeed increase 1.258%, about 15 MW total. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afdal Gilang Adhitya
"Permintaan listrik terus meningkat secara linear seiring dengan populasi manusia, dan sebagai pulau yang berkependudukan banyak, Bali telah mengalami peningkatan dalam permintaan energi. Pada jam-jam puncak, beban dasar tenaga listrik yang harus disediakan oleh pembangkit listrik di Pesanggaran meningkat. Pada jam-jam inilah tiga buah turbin gas dioperasikan untuk menyediakan tenaga listrik tambahan yang dibutuhkan. Akan tetapi,dikarenakan temperature udara sekitar lebih tinggi dari temperature ISO, yaitu 15oC, gas turbin tidak dapat beroperasi dengan kemampuan efisiensi maksimumnya, dan ini akan menyebabkan penurunan di daya listrik yang dihasilkan. Dengan menginstal pendingin mekanis sebagai sistem pendingin udara masuk turbin, temperatur ISO untuk udara masuk dapat dicapai. Hal ini dilakukan dengan mendinginkan temperatur ambient sebelum masuk ke sistem, yang berakibat peningkatan efisiensi termal gas turbin dari 35.6% ke 36.5% dan juga meningkatkan daya keluaran dari 36.95 MW ke 41.48 MW.

Demands of electricity increases linearly with the population, and as a populous island, Bali has seen a significant increase in the demand of this energy. During peak hours, the base load power that Pesanggaran power plant need to provide increases. It is during these hours that three gas turbines operate to provide the additional power required. However, since ambient air temperatures are above the ISO temperature of 15oC, the gas turbines do not operate at their maximum efficiency, and this, in turn, decreases their power output. With the implementation of a mechanical chiller as a turbine inlet air cooling system, an ISO temperature for the inlet air can be achieved. This is done by cooling the ambient air before entering the system, resulting in an increase in thermal efficiency from 35.6% to 36.5%, and also an increase in power output from 36.95 MW to 41.48 MW."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Efisiensi energi penerangan dapat dicapai dengan menurunkan daya terpasang tanpa menghilangkan kenyamanan penglihatan si pemakai ruangan dan juga dengan memperpendek jam pemakaian. Cara yang mudah dari efisien adalah dengan menggunakan suatu metode untuk menghitung pemakaian daya penerangan yang tepat dengan memberikan jumlah penerangan bulanan yang memadai yang diperlukan dam juga pemanfaatan cahaya alami siang hari yang tersedia. Komponen-komponen penerangan dan pemeliharaannya akan menurunkan daya terpasang dengan mengharapkan konversi energi yang efinen pada cahaya keluaran yang disebut dengan efikasi.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia mempunyai persentase terbesar dalam pemakaian energi dan daya terpasang pada sistem penerangan. Untuk itu pada penulisan ini akan dicari peluang penghematan energi pada sistem penerangan. Dalam penulisan ini akan dilakukan peninjauan pemakaian sistem penerangan dengan menggunakan Metode Lumen serta usaha untuk memperoleh peluang penghematan pemakaian energi listrik dengan memakai peralatan penerangan yang efisien, yaitu penggunaan lampu TLD dan ballast elektronik. Hasil yang didapat dan perencanaan penghematan ini menghasilkan penurunan pemakaian energi listrik sampai 48,43 % dari konsumsi energi dengan penerangan yang lebih efisien."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Utomo
"Plaza Summarecon Serpong merupakan gedung perkantoran yang dalam operasional hariannya menggunakan 90% peralatan listrik modern yang bersifat non-liner dan ini dapat menyebabkan kualitas daya listrik menjadi buruk sehingga bisa menyebabkan gangguan dan kerusakan pada sistem distribusi listrik. Dalam pelaksanaan pengukuran kualitas daya listrik penerapan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) identifikasi terhadap bahaya dan risiko dilakukan dengan menggunakan Job Safety Analysis dan analisis dilakukan dengan objekif dan jujur serta menghindari perbuatan yang mengelabui merujuk pada Kode Etik Insinyur 2021. Hasil pengukuran yang dilakukan dari tanggal 14-20 September 2022 dan dibandingkan dengan Standar SPLN D5.004-1:2012 dan Edaran Direksi PT.PLN 0017.E/DIR/2014 untuk persentase ketidakseimbangan tegangan listrik, persentase ketidakseimbangan arus beban listrik, persentase arus netral terhadap arus beban listrik masih dalam batas aman. Untuk persentase total harmonic distortion arus rata-rata lebih besar dari 15% melebihi batas aman. Untuk dampak yang ditimbulkan total harmonic distortion arus pada sistem distribusi listrik seperti Trafo distribusi masih dalam batas aman karena transformator harmonic derating factor hanya sebesar 0.015%, untuk kabel incoming dan outgoing di panel utama tegangan rendah masih dalam batas aman karena kenaikan distorsi harmonisa arus pada kabel hanya sebesar 5.3%, untuk panel kapasitor bank dalam batas aman karena sudah menggunakan filter harmonisa detune reaktor.

Plaza Summarecon Serpong is an office building which in its daily operations uses 90% of modern electrical equipment that is non-liner in nature and this can cause the quality of electric power to deteriorate so that it can cause disruption and damage to the electricity distribution system. In carrying out measurements of the quality of electric power in the application of safety, occupational health and environment (K3L) identification of hazards and risks is carried out using the Job Safety Analysis and the analysis is carried out objectively and honestly and avoids deceptive actions referring to the 2021 Engineer Code of Ethics. The results of the measurements carried out from 14-20 September 2022 and compared with Standard SPLN D5.004-1:2012 and PT.PLN Board of Directors Circular 0017.E/DIR/2014 for percentage of voltage imbalance, percentage of unbalanced electric load current, percentage of neutral current to load current electricity is still within safe limits. For the percentage of total harmonic distortion the average current is greater than 15% exceeding the safe limit. For the impact caused by total harmonic distortion, the current on the electricity distribution system such as distribution transformers is still within safe limits because the transformer harmonic derating factor is only 0.015%, for incoming and outgoing cables in the low voltage main panel it is still within safe limits due to an increase in current harmonic distortion on the cable only 5.3%, for the capacitor bank panel within safe limits because it already uses a detune reactor harmonic filter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfahmi Akmal
"Listrik yang di masa depan kemungkinan besar menjadi sebuah komoditas akan mengubah sistem listrik yang ada di seluruh dunia. Setiap pemilik rumah akan berupaya untuk turut serta dalam pasar listrik tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah pengaturan beban agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal bagi pemilik rumah tersebut. Pengaturan tersebut harus memerhatikan harga listrik yang di masa depan akan menjadi dinamis. Pada skripsi ini, penentuan harga listrik diasumsikan menggunakan real time pricing (RTP). Selain itu, seringnya terjadi mati listrik (blackout) di Indonesia akan menjadi pertimbangan dalam rancangan sistem ini sehingga rumah pintar tersebut tidak akan mengalami mati listrik.

Electricity that is becoming a comodity will change the existing electrical system. Every house owner will be eager to join the electricity market. Thus, a load management is needed to give a maximum profit for the house owner. The load management must consider the electricity price that is becoming dynamic. In this work, it is assumed that the pricing used is real time pricing (RTP). In the other hand, the high frequency of blackout occuring in Indonesia will become a consideration in the design of this system so that the owner of the house will not experience it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Litiloly, Samy Junus
"Dalam tesis ini, telah dilakukan optimasi tebal dua lapisan L1+L2 dari anti-reflection coating (ARC) indeks bias nar yang diberikan pada ujung pandu gelombang semikonduktor pemanduan lemah (compound III-V), untuk modus tunggal TEM: agar reflektansi kurang dari 0,0001. Jalur transmisi dipakai sebagai analogi eksak terhadap refleksi di bidang batas, sehingga hubungan kontinyuitas dapat diperoleh memakai operator diadik admitansi Y dan impedansi Z di bidang transversal, serta dengan mengganti pandu gelombang sebagai medium homogen indeks bias ne nerve melalui aproksimasi la = ( ncozdnclad -1 )112 sehingga secara praktis maka Ala (dw)-ia dimana w sebagai karakteristik tampang lintang pandu gelombang, bisa dinyatakan sebagai ketebalan lapisan aktif Melalui bentuk diferensial operator, medan elektrik backward dapat disusun melalui elemen-elemen matriks refleksi Rxx di permukaan batas, sehingga reflektansi pada z==0 dapat diperoleh. Frekuensi respons lapisan ganda untuk pengoperasian dengan = 1,55 µm, menghasilkan: (L1+L2) = n (?i4) dengan n gasal, pada nar = 1,46 (SiO2) atau 2,5870 (Si3N4, ZnSe). Bila indeks bias diambil berbeda (nar.l * nar,2), akan dihasilkan reflektansi minimum 0,58 (praktisnya adalah nol) pada L1=L2=L = 2/8 = 0,1938 m.

In this thesis, the thickness of two layers L1+L2 anti-reflection coating (ARC) with refractive index nar of the end facet of weakly-guiding semiconductor (compound III-V), has been optimised to single mode TEM: in order that reflectance had less than 0,0001. Reflection at the boundary is exactly analogous to transmission-line models, with the result that continuity relation using dyadic admitance Y and impedance Z operators at transverse plane, also by replacing the waveguide with homogeneous medium of refractive index nc = ne,fe through Ala = ( nrarc/nc:od -1 }112 approximation such was the case 1a -- (dw}-la in practice, where w is characteristic cross-section of waveguide, can be represented of active layer thickness. Through the differential operator, backward electric field can be form by matrix elements Rxx of reflection of interface, in such a way that reflectance at the plane z--0 is obtain. Double layers response frequencies at A.= 1,55 gm operating, produced: (L1+L2) = n (7J4) where n is odd, with nar = 1,46 (SiO2) or 2,5870 (Si3N4, ZnSe). Difference of both refractive indexes (nar.' $ nar.2), to result in is minimum reflectance 0,58.10-10 (practically is zero) with L1 L2 = L = A/8 = 0,1938 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"PENGEMBANGAN MODUL CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT SCINTIGRAFI
UNTUK TIROID SC-12. Telah dilakukan pembuatan modul catu daya tegangan tinggi perangkat
scintigrafi untuk tiroid SC-12. Modul catu daya tegangan tinggi digunakan untuk memasok tegangan
operasi sistem deteksi perangkat scintigrafi. Perangkat scintigrafi untuk tiroid SC-12 didesain
berdimensi ringkas dan mempunyai konsumsi daya listrik rendah. Agar tujuan tercapai, bagian
elektronik peralatan, harus berdimensi kecil dan berdaya listrik rendah. Pada perangkat scintigrafi
konvensional, tegangan tinggi dihasilkan menggunakan transformator step-up dan pelipat tegangan.
Tranformator ini berdimensi besar dan banyak menghasilkan panas. Untuk mengurangi dimensi
modul tegangan tinggi, pada perangkat scintigrafi untuk tiroid SC-12 memanfaatkan EMCO CA20N
yang mempunyai dimensi kompak dan berdaya listrik rendah untuk menghasilkan tegangan tinggi.
Komponen ini dapat menghasilkan hingga -2000 Vdc dengan maksimum arus keluaran sebesar 0,5
mA. Karena sistem deteksi memerlukan ?1000 Vdc untuk tegangan operasi maka tegangan
masukan EMCO CA20N harus diatur sehingga tegangan keluaran menjadi -1000 Vdc juga.
Tegangan keluaran catu daya tegangan tinggi dihasilkan dari tegangan keluaran EMCO CA20N
setelah dilewatkan melalui tapis RC. Hasil pengujian menunjukkan bahwa modul catu daya tegangan
tinggi mempunyai beban minimum ≥ 744 kOhm dan riak (ripple) ≤ 0,4 V pada tegangan keluaran ?
1000 Vdc. Ini berarti modul catu daya tegangan tinggi ini mempunyai tegangan keluaran yang stabil
dan mempunyai riak keluaran yang kecil.
DEVELOPMENT OF HIGH VOLTAGE POWER SUPPLY MODUL FOR SC-12 THYROID
EXAMINATION SCINTIGRAPHY EQUIPMENT. The high voltage power supply modul for SC-12
Scintigraphy for thyroid examination equipment has been built. The high voltage power supply modul
is used to supply operating voltage of scintigraphy?s detection system. The SC-12 Scintigraphy for
thyroid examination equipment is design to have compact dimension and low electrical power
consumption. In order to achieve the goal, the electronic parts of the equipment should be small in
dimension and low power consumption. In conventional scintigraphy equipments high voltage is
generated using step-up transformator and voltage multiplier. The transformator has bulky dimension
and produce a lot of heat. To reduce high voltage modul?s dimension, in the SC-12 scintigraphy for
thyroid examination equipment utilize EMCO CA20N series which have not only compact dimensions
but also low power consumptions to produce high voltage. It can produces up to ?2000 Vdc with
maximum output current 0.5 mA. Since the detection system needs ?1000 Vdc for operating voltage,
the EMCO CA20N input voltage has to be adjusted so that its output is ?1000 Vdc too. The high
voltage power supply output voltage is produced from EMCO CA20N output voltage after passing
through a RC filter. The test result shows that the high voltage power supply modul output has load
minimum ≥ 744 kOhm and ripple ≤ 0.4 V at -1000 Vdc. It means that the high voltage power supply
modul has output voltage which is stable and low ripples."
Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN)-BATAN, 2016
621 JPN 10:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Awalia
"Tesis ini membahas mengenai kedudukan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara sebagai Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dalam penugasan Pemerintah untuk melakukan pelayanan publik dengan membeli tenaga listrik yang berasal dari pembangkit tenaga listrik yang berbasis energi terbarukan. Kebijakan Pemerintah dalam rangka mendorong pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan secara optimal untuk memenuhi penyediaan tenaga listrik secara khusus tertuang dalam ketentuan Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi dan peraturan pelaksanaannya serta beberapa Peraturan Menteri yang mengatur mengenai penugasan Pemerintah kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk melakukan pembelian tenaga listrik yang berbasis dari energi terbarukan yang dijual oleh pengembang pembangkit listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP).
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai suatu badan usaha selayaknya dapat menentukan sendiri pelaksanaan bisnis dan harga listriknya sendiri namun dengan penugasan dimaksud seperti tidak diberi kebebasan untuk berunding sendiri dengan investor, padahal dengan segala keahlian dan pengalamannya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) lebih tahu kebutuhan mengenai berapa tenaga listrik yang harus dibeli, berapa harga pantasnya, dan sebagainya. Tesis ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan bentuk hasil penelitian preskriptif analitis. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penugasan dimaksud diperlukan dalam rangka mendorong pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan secara optimal dalam penyediaan tenaga listrik.

This thesis discusses about the position of PT PLN (Persero) is a State Owned Enterprise License Holder of Electricity Supply in the assignment of the Government to perform a public service by purchasing electricity from power plants based on renewable energy. Government policy in order to encourage the development and utilization of renewable energy optimally to meet the electric power supply is specifically stipulated in the provisions of Article 19 of Government Regulation No. 59 Year 2007 on Geothermal Operations and its implementing regulations as well as some of the regulation governing the assignment of the Government to the PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) to purchase electricity from renewable energy based being sold by a private power plant developer or Independent Power Producer (IPP).
PT PLN (Persero) as a business entity should be able to determine its own conduct of business and the price of the electricity itself, but with such an assignment is not given the freedom to negotiate with the investors themselves, but with all the expertise and experience, PT PLN (Persero) more know about how much power needs to be purchased, what price, and so on. This thesis research using normative juridical form of prescriptive analytical research results The results of this study concluded that the assignment is necessary in order to encourage the development and optimal utilization of renewable energy in electricity supply.
"
Salemba: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marga Surya Mudhari
"Penguat fotonik GaInASP/InP sekali lintas berbentuk taper telah melalui proses penelitian secara intensif mengenai struktur dan bentuk geometrisnya. Walaupun begitu adanya komplikasi dari rancangan taper berupa panjang dan lebar output berkolerasi dengan jenis taper, yang berhubungan dengan nilai gain sinyal, jumlah moda, dan daya saturasi, masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini yang diiakukan terhadap jenis taper tinier dan eksponensial, berhasil menghasilkan suatu rancangan geometris yang mendekati optimal. Hal ini karena adanya gejala positif bahwa ragam moda yang muncul akibat dari pelebaran lateral, cenderung menyebabkan kondisi kuasi moda dasar terjadi lebih cepat pada taper linier dengan gain sinyal yang masih cukup tinggi. Sementara pada taper eksponensial biarpun lebih lambat, namun gain sinyal yang dihasilkan tidak lebih tinggi daripada taper linier. Berdasarkan gejala optimasi pada kondisi kuasi moda dasar ini bisa ditentukan suatu rancangan optimal pada jenis taper linier dengan lebar output 15 µm dan panjang 1500 µm.

Tapered traveling wave semiconductor laser amplifier (TTW-SLA) GaInAsP/InP has intensively overcome research process referring to geometrical structure and design. Nevertheless, there are complications of tapered design such as output length and width correlating to type of taper, which relates to signal gain, a number of modes, and saturation power, still needs researches for a longer time. This research which focused on tinier and exponensial-taper, yields a geometrical design to approach optimation. It is caused by a positive phenomenon that mode variants come by lateral widening, tends to cause single mode quasi condition works faster on linier taper with adequate signal gain. Whereas, on exponensial taper, its signal gain wasn't higher than the other. On the basic of optimation phenomenon at single mode quasi condition, it can be determined an optimal design on linier taper with the output width is 15 µm and the length is 1500 µm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T4542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Abidin Al Jufri
"Saat ini kebutuhan listrik semakin meningkat sehingga berbagai macam inovasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas listrik yang dihasilkan oleh turbin gas. Untuk meningkatkan kapasitas listrik yang dihasilkan perlu dilakukan peningkatan suhu masukan turbin. Akan tetapi peningkatan suhu masukan turbin dapat merusak material blade. Untuk mencegah terjadinya kerusakan dilakukan proses pendinginan dengan metode blowing. Dengan teknologi ini diharapkan turbin dapat menerima masukan dengan suhu tinggi yaitu 1800°C tanpa merusak material blade sehingga listrik dengan kapasitas tinggi dapat dicapai. Proses blowing dilakukan dengan mengalirkan udara pendingin ke permukaan blade dengan suhu 177°C melalui lubang pendingin yang berbentuk spanwise. Pada proses ini akan terbentuk interface antara aliran udara pendingin dan aliran utama karena adanya perbedaan kecepatan. Peristiwa ini disimulasikan untuk menjaga suhu permukaan blade dari batas ketahanan material yaitu 640°C. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Computational Fluid Dynamic (CFD) yaitu COMSOL Multiphysics. Dari simulasi diperoleh rasio blowing yang optimum yaitu pada M = 0,6 dengan empat lubang pendingin dengan jenis spanwise. Posisi lubang pendingin untuk sisi cekung ditempatkan pada koordinat x = 0 dan 0,113. Sedangkan untuk sisi cembung ditempatkan pada koordinat x = 0 dan 0,0858. Dengan konfigurasi ini suhu keseluruhan permukaan blade berada di bawah 640°C.

Today the demand for electricity is increasing so that various innovations made to meet those needs. One of them is by increasing the capacity of the electricity generated by gas turbines. To increase the capacity of electricity is necessary to increase the temperature of the turbin inlet. However, the increase in temperature can damage turbine blade material. To prevent the°Ccurrence of the damage, blowing method is used to cooling the blade surface. With this technology is expected turbine can accept input at high temperature of 1800°C without damaging the blade material so that electricity with high capacity can be achieved. Blowing process is carried out by flowing cool air into the blade surface with a temperature of 177°C through coolant holes. In this process will form the interface between the cooling air flow and the main flow caused by any difference in velocity. This phenomena are simulated to maintain the surface temperature of the blade below the material endurance limit is 640°C. Simulations performed using software Computational Fluid Dynamic (CFD) is COMSOL Multiphysics. From the simulations obtained optimum blowing ratio is at M = 0.6 with four cooling holes with a kind spanwise. The position of cooling hole for concave side is placed at coordinates x = 0 and 0,113. As for the convex side is placed at coordinates x = 0 and 0.0858. With this configuration the overall temperature of the surface of the blade is under 640°C."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>