Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201541 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desvira Natasya
"Menurut Kementrian Perhubungan, tingkat pertumbuhan korban kecelakaan lalu lintas pada anak-anak usia dibawah 15 tahun dalam kurun waktu 2007-2012 menduduki peringkat tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 38,7%. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat anak-anak sebagai generasi penerus bangsa kehilangan masa depannya akibat kecelakaan yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keselamatan lalu lintas pada siswa Sekolah Dasar dengan mengambil studi kasus di Depok yaitu di SDN Pondok Cina 01 dan SDN Cisalak 01. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa, orang tua dan guru kelas 5 dan 6. Data dianalisis dengan uji statistik nonparametrik. Hasil menunjukkan bahwa Depok dengan peringkat kerawanan rendah berdasarkan indikator keselamatan personal namun siswa dalam perjalanan ke dan dari sekolah masih memiliki risiko kecelakaan terutama berkaitan dengan minimnya pengetahun keselamatan dan fasilitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS). Penelitian ini mengusulkan program Perjalanan Aman ke Sekolah untuk meningkatkan tingkat keselamatan lalu lintas anak-anak.

According to the Ministry of Transportation, the growth rate of traffic accident victims for children aged under 15 years in the period 2007-2012 ranked highest in Indonesia which is amounted 38,7%. This condition is very worrying since children as our future generation lose their future due to traffic accident. This study aims to analyze traffic safety for elementary school children with case study in Depok, State Elementary School Pondok Cina 01 and Cisalak 01. This study was conducted by distributing questionnaires to students, parents and teachers in grade 5 and 6. Analysis data using nonparametric statistical test. Results showed that Depok with low ranked of vulnerability based on indicator of personal safety but on the way to and from school, students still have accident risk that is mainly due to lack of safety knowledge and School Safety Zone. This study proposes Safer Journey to School program to improve traffic safety level of children."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiana Asih Damayanti
"Pentingnya aspek keselamatan (safety) dipertimbangkan di setiap industri menjadi dasar kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan. Fokus Industri Kecil (UKM) yang lebih banyak untuk memenuhi target produksi membuat perhaian pada kegiatan keselamatan kerja saat produksi menjadi prioritas kesekian. Salah satu UKM di Bandung adalah Sentra Rajut Binong Jati. Kegiatan pengabdian masyarakat untuk tujuan UKM sadar safety ini dilaksanakan di Sentra ini, dengan pertimbangan adanya observasi awal yang menunjukkan metode dan lingkungan kerja di beberapa tempat produksi di sentra ini belum tertata dengan baik. Makalah ini menyajikan evaluasi tentang lingkungan dan metode kerja serta upaya perbaikan dari sisi penataan kerja dengan prinsip-prinsip 5S."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri R. Wahyu Endah P.
"Tugas Akhir ini mengangkat pentingnya pengetahuan disiplin berlalulintas pada anak-anak usia sekolah agar mereka memiliki bekal pemahaman Ientimg bersikap yang aman dalam suatu situasi lalu lintas. Program berisi serangkaian pelatihan yang partisipatif dengan target intervensi anak usia sekolah (6~l2 tahun), namun difokuskan pada anak usia 9-10 tahun yang duduk di kelas empat, SDN Pondok Cina Ol, Depok.
Intervensi dilatarbelakangani oleh kenyataan bahwa kondisi lalu lintas di jalan Margonda Raya tepat di depan SDN Pondok Cina Ol sangat rawan bagi keselamatan para siswa. Setiap hari mereka mau tidak mau harus melalui lalu lintas yang padat dan semrawut. Kondisi lalu lintas seperti itu menjadi ancaman bagi keselamatan jiwa mereka. Terbukti sepanjang tahun 2008, lebih dari I0 siswa sekolah mcnjadi korban kecelakaan lalu lintas di depan sekolah mereka sendiri.
Perilaku pemakai jalan yang tidak mengindahkan disiplin berlalulintas merupakan faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas di Wilayah Depok sepanjang 2008 (Kasat Lantas Depok, 2009). Perilaku tersebut bukan tidak rnungkin untuk diperbaiki sqiak usia dini. Memasukkan pemahaman, aturan, fakta lewat pcsan-pcsan komunikatif akan mampu mempengaruhi individu untuk membuat perubahan sikap (Secord dan Backman, 1964 dalam Azwar, 2003). Intervensi cdukasi merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan change agent untuk mempengaruhi change target agar melakukan perubahan sosial (Zaltman, 1977).
Baseline study dilakukan melalui observasi, wawancara, focussed-group discussion, kucsioncr dan kepustakaan. Intervensi terhadap target menggunakan metode partisipatif melalui berbagai teknik intervensi scperti mcndongeng, pcrmainan, diskusi, menggambar dan praktek Iangsung di lapangan.
Target intervensi mengambil sample anak usia 9-10 tahun sesuai dengan teori perkembangan dari Piaget bahwa pada usia tersebut anak berada pada tahap perkembangan kognisi Operasional Konkrit. Perkembangan moral disiplin pada tahap im telah berkembang dengan baik yakni tidak hanya rnampu membedakan baik - bumk, dan benar - salah, tetapi juga alasannya. Dengan pendekatan kognisi sosial (Social Cognilive Theory), program lcbih memfokuskan pada kognisi subyek intervensi dengan pemelajaran melalui pendekatan observasi dari Bandura.
Analisis kuantitatif melalui Sample Paired T-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman subyek terhadap disiplin berlalulintas antara sebelum dan sesudah intervensi. Hasil analisis kualitatif menyebutkan bahwa subyek merasa program intervensi sangat bermanfaat dan memotivasi mereka untuk merubah perilaklmya sebagai pengunajalan.
Untuk keberlangsungan program ini, disarankan agar pelatihan disiplin berlalu lintas ini dapat menjadi kurikulum sekolah dan pihak sekolah dapat mengusulkan pembuatan Zona Selamat Sekolah (ZQSS) kepada pihak yang bcrwcnang demi kesclamatan siswa-siswanya.

This study highlights the importance of inculcating the knowledge of road safety disciplines among children at school age (6-12) to enable them to be able to keep themselves as safe as possible on the roads. The Program, consisting of series of participative training activities, is targeting 47 fourth graders aged 9-10 years old at Pondok Cina 01 Public Elementary School (SDN), Depok.
This intervention is triggered by serious traflic safety concems on thc street located just outside of the school yard. The heavy traffic situation witl1 insufficient road safety support (crossing bridge, clear zebra crossing, school signage, and presence of trained school security and police guards) puts the school children at risk.
The result is chaos for them, who, as road users are forced into this traffic situation as they seek to enter or leave their schoolyard. In 2008, over 10 students from the SDN Pondok Cina 01 had been involved in the traffic accidents taking place on the street, just in front of their school gate. Report from Depok Police Office (2008) explains, road users’ behaviour with no respect of road safety disciplines is the main factor behind the accidents. This behaviour is not impossible to be intervened since the early age. The change target can be influenced through educational intervention of communicative messages such as dissemination of knowledge and understanding of traffic rules (Zaltman 1977).
The baseline studies include observation, interviews, focussed-group discussion (F GD), literatures and distribution of pre-test and post-test questionnaires to the subjects. Using participative method, skill-based training is executed with various approaches such B story telling, games, problem-solving discussion, drawing competitions and direct practice out on the roads in real situation setting.
The change target (47 students of 9 -I0 years old), according to Piaget’s moral cognitive theory, is at the Concrete Operational stage and at the stage of established moral disciplines development. They have grown their competence not only to diierentiate good - bad, right - wrong, but also the reasons behind those. Using the social cognitive theory, the intervention emphasizes more on the subjects’ cognition through observational learning of Bandura.
The quantitative analysis ofthe pre-post test using sample-paired t-test shows a significant increase in subjects’ understanding towards traffic signs, regulations and road safety disciplines. The qualitative examination indicates the training is an effective altemative to train children to be safer pedestrians. In summary, the intervention program yields success and brings positive impact to the subjects for they are able to improve their knowledge about road safety disciplines and change their behaviours as road users.
For sustainability of the program, it is advisable that the school proposes the government to include the road safety education as part of the elementary school curriculum and build ZoSS for the safety of their students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Alvi Nugroho
"Keselamatan perkeretaapian merupakan keadaan selamat dalam penyelenggaraan perkeretaapian sehingga terhindar dari suatu kecelakaan yang menimbulkan kerugian baik secara material maupun korban jiwa. Menurut data statistik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bahwa kecelakaan kereta api di Indonesia paling banyak disebabkan oleh faktor prasarana yaitu sebesar 69% dari total seluruh faktor penyebab utama kecelakaan. Dengan melihat faktor tersebut maka mitigasi dalam mengurangi kecelakaan dapat diprioritaskan pada faktor prasarana. Berdasarkan laporan investigasi KNKT nomor 19.03.01.02 tahun 2019 menyatakan bahwa kecelakaan jenis anjlokan yang terjadi memiliki faktor berkontribusi yaitu permasalahan pada prasarana jalan rel berupa iregularitas dalam bentuk skilu dinamis. Pendeteksian iregularitas terutama skilu di Indonesia dilakukan pada proses pemeliharaan jalan rel menggunakan kereta api khusus dengan waktu tertentu sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama apabila harus menunggu siklus pemeliharaan jalan rel. Di sisi lain perkembangan teknologi digital kian pesat sehingga dapat memecahkan berbagai permasalahan terutama dalam membuat sistem yang mampu menjawab persoalan di lapangan. Sistem yang akan dibuat adalah suatu sistem pendeteksi dini apabila terjadi iregularitas jalan rel berupa skilu yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan kereta api. Sistem akan memberikan notifikasi kepada pengguna ketika sistem mendeteksi adanya skilu dinamis melebihi ambang batas. Dari hasil pengujian pengukuran sistem yang telah dilakukan maka diperoleh bahwa endpoint 1 menunjukkan hasil perbedaan pengukuran sebesar 6.16% terhadap alat ukur existing. Endpoint 2 menunjukkan hasil perbedaan pengukuran sebesar 6.14% terhadap alat ukur existing. Untuk pengujian notifikasi peringatan dini menunjukkan bahwa sistem dapat berhasil menyampaikan 100% notifikasi peringatan dini dan tidak terdapat false alarm pada pengujian. Dari hasil analisis nilai keekonomian didapatkan bahwa sistem yang diimplementasikan memiliki nilai material 1,128% lebih mahal dari alat existing.

Railway safety is a state of safety in the operation of the railway so as to avoid an accident that causes material and loss of life. According to statistical data from the National Transportation Safety Committee (KNKT) that train accidents in Indonesia are mostly caused by infrastructure factors, which are 69% of the total factors that cause accidents. By looking at these factors, mitigation in reducing accidents can be prioritized on the infrastructure factor. Based on the KNKT investigation report number 19.03.01.02 of 2019 stated that the type of slump accident that occurred had a contributing factor, namely problems with rail infrastructure in the form of irregularities in the form of dynamic skids. Detection of irregularities, especially skilu in Indonesia, is carried out in the process of maintaining rail roads using special trains with a certain time so that it takes a long time if you have to wait for the rail road maintenance cycle. On the other hand, the development of digital technology is increasingly rapid so that it can solve various problems, especially in creating systems that are able to answer problems in the field. The system that will be made is an early detection system in the event of an irregularity of the rail road in the form of skilu which has the potential to cause a train accident. The system will notify the user when the system detects that a dynamic skill exceeds the threshold. From the results of the system measurement test that has been carried out, it is obtained that endpoint 1 shows the results of the measurement difference of 6.16% against the existing measuring instrument. Endpoint 2 shows the results of the measurement difference of 6.14% against the existing measuring instrument. For early warning notification testing, it shows that the system can successfully deliver 100% early warning notifications and there are no false alarms in the test conducted. From the analysis of the economic value, it was found that the implemented system has a material value of 1.128% more expensive than existing measurement tools."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book discusses the latest findings on ensuring employees’ safety, health, and welfare at work. It combines a range of disciplines – e.g. work physiology, health informatics, safety engineering, workplace design, injury prevention, and occupational psychology – and presents new strategies for safety management, including accident prevention methods such as performance testing and participatory ergonomics. The book, which is based on the AHFE 2018 International Conference on Safety Management and Human Factors, held on July 21–25, 2018, in Orlando, Florida, USA, provides readers, including decision makers, professional ergonomists and program managers in government and public authorities, with a timely snapshot of the state of the art in the field of safety, health, and welfare management. It also addresses agencies such as the Occupational Safety and Health Administration (OSHA) and the National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), as well as other professionals dealing with occupational safety and health."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20501639
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Afrizal Gani
"Penerapan Rute Aman Selamat Sekolah (RASS) di Indonesia mulai resmi diterapkan sejak terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) nomor 16 tahun 2016. Peraturan ini mendukung adanya transportasi aktif dengan berjalan kaki atau bersepeda untuk kegiatan bersekolah dengan meningkatkan prioritas keselamatan bagi kedua moda transportasi tersebut. Sementara untuk mendukung pemerataan kualitas pendidikan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan  dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 14 tahun 2018 yang mengatur tentang penerimaan peserta didik dengan sistem zonasi tempat tinggal. Penerapan kedua peraturan ini diamati pelaksanaannya pada Kelurahan Tugu, Kota Depok dengan bantuan aplikasi. Pada observasi yang dilakukan di tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kelurahan tersebut, yaitu: SDN Tugu 6, SDN Tugu 8, dan SDN Tugu 11, didapati tingkat ketercapaian sistem zonasi mencapai 81%, nilai ini masih berada di bawah standar yang ditetapkan pemerintah yaitu 90%. Kemudian melalui permodelan menggunakan aplikasi ArcGIS, didapatkan enam ruas jalan potensial yang dapat digunakan sebagai penunjang RASS pada zonasi sekolah dasar Kelurahan Tugu. Keenam rute ini mendapat nilai rata rata kelayakan fasilitas sebesar 2,67 dari 8 berdasarkan standar dari Permenhub nomor 16 tahun 2016. Sehingga diketahui bahwa tingkat kelayakan RASS pada Kelurahan Tugu masih perlu ditingkatkan kembali.

School Safe Route (SSR) have been implemented officially in Indonesia since Regulation of Ministry of Transportation no.16/2016 released. This regulation encourages uses of active transportation such as walking and bicycling for school activities. Meanwhile to encourage equal distribution of quality in education, Ministry of Education and Culture released Regulation no.14/2018.  This regulation enforce acceptance of new student by zonation of their respective housing. Both regulation will be observed at Tugu Village, Depok by using ArcGIS mapping. In the observation, three schools used as sample, which are SDN Tugu 6, SDN Tugu 8, and SDN Tugu 11. In these schools prosentation of student housing within the zonation reach 81%, slightly below government standart by 90%. Then using ArcGIS modelling, there are six routes projected to be SSR. Based on adequency of the road facilities according to SSR development standard by the government, these roads got an average value of 2.67 by 8. Therefore, the road facilites still need be upgraded to a better value to support school activities by SSR standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meivi Sesanelvira Achiroh Dinul Islam
"Makanan bergizi dan aman dibutuhkan oleh anak usia sekolah. Keamanan makanan meliputi upaya yang diperlukan selama proses pemilihan, pengolahan, penyimpanan makanan yang aman, dan mengandung gizi seimbang, sehingga baik untuk dikonsumsi bagi anak dan keluarga. Tujuan Karya Ilmiah Akhir (KIA) adalah untuk mengidentifikasi dan memberikan gambaran dan pengaruh Pelaksanaan Intervensi Keperawatan Kesehatan Sekolah Melalui Edukasi, Manajemen Nutrisi, Dan Monitoring (EMaNiMo) Tentang Keamanan Makanan Di Sekolah Dasar Negeri Cisalak Pasar Kota Depok. Pelaksanaan intervensi melibatkan 347 siswa kelas 4 dan 5, 20 penjaja makanan dan 10 keluarga binaan. Pelaksanaan intervensi dilakukan selama 12 kali pertemuan, selama 6 minggu dengan durasi 60 menit setiap kali pertemuan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner mengenai perilaku keamanan makanan. Data dianalisis menggunakan uji t-test, yaitu paired t-test dengan hasil menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah, keluarga dan penjaja makanan mengenai keamanaan makanan sebelum dan setelah intervensi dengan nilai p value 0,001 (p value < 0,05). Menunjangnya perilaku anak usia sekolah tentang keamanan makanan diperlukan suatu dukungan dari keluarga dan sekolah dalam menyediakan makanan bergizi dan aman bagi anak di rumah dan kantin sekolah sehat.
Nutritious and food safety is needed by school-age children. Food safety includes efforts needed during the process of selecting, processing, storing food that is safe, and containing balanced nutrition, so that it is good for consumption for children and families. The purpose of Final Scientific Work (KIA) is to identify and provide an overview and influence of Implementation of School Health Nursing Interventions through Education, Nutrition Management, and Monitoring (EMaNiMo) on Food Safety in Public Elementary School Cisalak Pasar, Depok City. The intervention involved 347 4th and 5th graders, 20 food vendors and 10 assisted families. The intervention was carried out for 12 meetings, for 6 weeks with a duration of 60 minutes at each meeting. Data collection uses a questionnaire regarding food safety behavior. Data were analyzed using t-test, namely paired t-test with results showing that there was a significant effect on knowledge, attitudes and skills of school-age children, families and food vendors regarding food security before and after intervention with a p value of 0.001 (p value < 0.05). The support of school-age children's behavior on food security requires support from families and schools in providing nutritious and food safety for children in homes and healthy school canteens.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Octavia Wulandari
"Pejalan kaki merupakan salah satu kelompok rentan dalam populasi lalu lintas. Mereka menyumbangkan angka yang cukup tinggi pada kematian dan cedera. Mayoritas kematian dan cedera yang dialami akibat kecelakaan lalu lintas pada pejalan kaki disebabkan oleh aktivitas menyeberang jalan. Di beberapa negara, pejalan kaki anak memiliki risiko yang cukup besar untuk cedera dan tewas dibandingkan dengan kelompok umur pejalan kaki lainnya. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan dalam segi fisik maupun kognitif.
Tujuan dari penelitian kuantitiatif deskriptif dengan studi cross sectional ini adalah mengetahui gambaran persepsi risiko siswa Sekolah Dasar (SD) terhadap keselamatan dalam menyeberang jalan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi risiko mereka. Penelitian dilakukan pada bulan April?Mei 2016, di Sekolah Dasar di Kota Depok, dengan sampel penelitian sebanyak 175 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko mereka terhadap keselamatan dalam menyeberang jalan sudah baik. Dan hasil menunjukkan terdapat 7 dari 8 variabel memiliki hubungan yang bermakna dengan persepsi risiko terhadap keselamatan dalam menyeberang jalan ini. Ketujuh variabel itu adalah kesukarelaan (p=0,0005), pengetahuan mengenai risiko saat menyeberang jalan (p=0,0005), potensi dampak (p=0,0005), kekinian risiko (p=0,0005), ketakutan (p=0,0005), keparahan (p=0,0005), dan pengendalian (p=0,0005).

Pedestrians is one of vulnerable groups in the population traffic. They contributed numbers moderately high on death and injured. The majority of death and injured suffered due to traffic accident in pedestrians because of crossing the road. In many countries, child pedestrian are at greater risk of being injured or killed than any other age group of pedestrians. It was due to limitation in terms of the physical and cognitive.
The purpose of this quantitative descriptive research with a cross sectional study design was described the primary school students risk perception in crossing the road safely and the factors that related to their risk perception. This research was done in April?May 2016 in Primary School in Depok City with a total sample of 175 respondents.
The reseach result shows that their risk perception towards safety in crossing the road is well. Results showed that there is correlation between 7 variabels out of 8 variabels with risk perception towards safety in crossing the road. Those 7 variabels are voluntariness of risk (p=0,0005), knowledge about risk in crossing the road (p=0,0005), chronic-catasthropic (p=0,0005), newess (p=0,0005), common-dread (p=0,0005), the severity of consequences (p=0,0005), control over risk (p=0,0005).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qodrat Rahman Hakim
"Lintas Pantura Jawa memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, dibalik manfaat besar yang diperoleh, ternyata muncul beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan infrastruktur jalan. Inspeksi keselamatan jalan (IKJ) merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan penyimpangan pemeriksaan lapangan yang sistematis oleh ahli keselamatan jalan untuk mengidentifikasi defisiensi keselamatan terkait dengan penurunan kinerja geometrik, perkerasan, fasilitas pelengkap jalan yang dipandang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Penelitian ini mengetengahkan konsep inspeksi keselamatan jalan serta pemanfaatan teknologi photologging dalam pelaksanaan inspeksi keselamatan jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya defisiensi keselamatan infrastruktur jalan, faktor dominan yang dipertimbangkan untuk analisis nilai peluang dan dampak keparahan defisiensi keselamatan infrastruktur jalan, membandingkan faktorfaktor yang diperoleh dengan standar yang telah disepakati, dan memberikan rekomendasi awal berdasarkan hasil inspeksi. Konsep ini diharapkan dapat membantu para perencana dan perekayasa keselamatan jalan di dalam upaya meningkatkan keselamatan jalan terutama pada proyek-proyek preservasi jalan.

North Java Highway has a big strategic value in supporting the development and growth of national economy. However, behind the huge benefits gained, it had appeared some problems relating to the management of road infrastructure. Road Safety Inspection (RSI) is one systematic procedure to identify infrastructure deficiencies that potentially cause accident associated with decreased performance geometric, pavement, and road facilites.
This study explores the concept of road safety inspections and the use of photologging technology in conducting road safety inspections. The purpose of this research is to obtain the factors that influence the occurrence of road infrastructure deficiencies, dominant factor to be considered for the analysis of the opportunities and impact severity of road infrastructure deficiencies, comparing the factors obtained with the agreed standards, and provide initial recommendations based on inspection results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50703
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Khatami
"Faktor manusia merupakan faktor yang berkontribusi besar terhadap terjadinya kecelakaan kerja dimana 88% kecelakaan kerja di industri terjadi karena tindakan tidak aman dari manusia (Ramli, 2019). Karena hal tersebut, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan tentang manusia salah satunya adalah dengan membangun budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) (Ramli, 2019). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal dimana pada proses pembelajaran siswa SMK tidak hanya dituntut untuk memahami suatu konsep atau teori namun juga harus bisa mempraktikan teori yang telah diajarkan. Adanya interaksi langsung antara siswa dengan peralatan atau mesin produksi dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja sehingga K3 menjadi isu yang penting (Monisa, 2016). Penelitian ini dilakukan di 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bogor untuk mencari gambaran awal budaya K3 di SMK Kabupaten Bogor berdasarkan tiga dimensi yaitu dimensi manusia, dimensi organisasi, dan dimensi teknologi. Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengurutan atau penentuan tingkatan budaya K3 di SMK yang kurang baik hingga baik, melainkan hanya menggambarkan kondisi awal budaya K3 di SMK berdasarkan dimensi manusia, dimensi teknologi, dan dimensi organisasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi campuran atau mixed method. Sumber data berasal data primer yang didapatkan menggunakan kuesioner kepada guru, tenaga kependidikan dan siswa SMK di Kabupaten Bogor, wawancara mendalam kepada guru SMK dan observasi ke sekolah. Hasil penelitian ini menunjukan dari lima SMK di Kabupaten Bogor yang diteliti terdapat satu SMK dengan budaya K3 yang paling baik, dua SMK dengan budaya K3 yang cukup baik, dan dua SMK dengan budaya K3 yang kurang baik. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa budaya K3 dari kelima SMK bervariasi.

Human factors are a major contributing factor to workplace accidents, with 88% of industrial accidents occurring due to unsafe actions by individuals (Ramli, 2019). To prevent workplace accidents, various approaches to understanding human behavior, such as building a safety and occupational health (OSH) culture, can be implemented (Ramli, 2019). Vocational High Schools or in bahasa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) are formal educational institutions where students are not only required to understand concepts or theories but also to apply them practically. The direct interaction between students and equipment or production machinery can potentially lead to work accidents or occupational diseases, making OSH an important issue (Monisa, 2016). This study was conducted in five Vocational High Schools in Bogor Regency to provide an initial overview of the OSH culture in SMK Bogor Regency based on three dimensions: the human dimension, the organizational dimension, and the technological dimension. The study did not rank or determine the level of OSH culture in SMK from poor to good; instead, it only described the initial conditions of the OSH culture in SMK based on the human, technological, and organizational dimensions. The research design used a mixed-method approach, combining primary data from questionnaires distributed to teachers, educational staff, and SMK students in Bogor Regency, in-depth interviews with SMK teachers, and observations conducted at the schools. The results of this study show that out of the five SMKs investigated in Bogor Regency, one SMK has the best OSH culture, two SMKs have a moderately good OSH culture, and two SMKs have a poor OSH culture. These findings indicate that the OSH culture varies among the five SMKs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>