Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32561 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Derry Permana Yusuf
"Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Untuk mengawasi dan mengamankan garis pantai dan perbatasan wilayah dari aktivitas ilegal sebagai bentuk kedaulatan wilayah, Indonesia membutuhkan radar Vessel Traffic Services (VTS). Radar VTS juga dikembangkan sebagai dukungan terhadap proyek kemaritiman Indonesia khususnya tol laut. Antena Radar VTS ini bekerja pada frekuensi9,4 GHz serta memiliki spesifikasi performansi tertentu sepertigain yang tinggi, Half Power Beamwidth (HPBW) yang sangat rendah, dan Side lobe level yang rendah. Untuk mencapai spesifikasi tersebut, metode yang dilakukan ialah merancang antena mikrostrip arraymenggunakan teknik pencatuan verticalfed-probe dengan distribusi daya menggunakan teknik Unequal Power Divider berdasarkan konstanta amplitudo Chebyshev. Dengan sub-array 1x6 (6 elemen), simulasi menunjukkan bandwidth ≥ 100 MHz, Vertical Half Power Beamwidth (HPBW)≤ 20o, Gain≥ 10 dBi, VSWR ≤ 1,4, dan Side lobe level≤ -26o dB di dalam jangkauan +10o.

Indonesia is the world’s largest archipelago with the world’s second longest coastline. To protect and safeguard coastline and sea borders from illegal activities as a territorial integrity, Indonesia needs Vessel Traffic Services (VTS) Radar. VTS Radar also developed as contribution to Indonesia marine project, especially for sea toll. This VTS Radar Antenna works at frequency 9,4 GHz which has performance specification such as high gain, ultra low Half Power Beamwidth (HPBW), and low Side lobe level. To reach those specification, microstrip array antenna using vertical fed-probe with power distribution using unequal power divider based on Chebyshev amplitude constants was designed. With 1x6 sub-array (6 elements), simulation result shows impedance bandwidth ≥ 100 MHz, Vertical Half Power Beamwidth (HPBW) ≤ 20o, Gain ≥ 10 dBi, VSWR ≤ 1,4, andSide lobe level ≤ -26o dB within +10o."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Sam Setiadji
"Teknologi antena mikrostrip saat ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi dalam dunia telekomunikasi, salah satunya digunakan pada aplikasi Antena Radar Vessel Traffic System (VTS). Dimana Radar VTS merupakan radar pengawas pantai untuk memonitoring dan mengawasi lalu-lintas pelayaran yang diterapkan oleh pelabuhan, atau suatu manajemen armada Perkapalan dan memberikan informasi navigasi/ cuaca didalam suatu daerah pelayaran tertentu dan terbatas.
Pada Penelitian Tesis ini dilakukan Rancang Bangun Antena Mikrostrip Sub Array 6x17 elemen Patch Rectangular yang bekerja pada frekuensi 9,4 GHz untuk aplikasi Radar VTS. Antena Mikrostrip Sub Array dirancang dengan bahan substrat FR-4 double layer dengan ketebalan bahan substrat 1,6 mm, dengan teknik pencatuan Corporate Feed Network dan Distribusi Daya pada series feednya menggunakan metoda Chebychev Amplitude Distribution.
Dari Hasil Simulasi Antena Sub Array 6x17 elemen bekerja pada frekuensi 9,4 GHz, Gain 16 dBi, VSWR 1,5 , Bandwidth 460 MHz , Beamwidth horisontal 7,3° , Beamwidth Vertikal 18,5° , Side Lobe Level Horisontal -26 dB dan Pola Radiasi Unidirectional. Dari Hasil Pengukuran Antena Sub Array 6x17 elemen bekerja pada frekuensi 9,4 GHz, Gain sebesar 15,45 dBi, VSWR 1,5 , Bandwidth 421 MHz , Beamwidth horisontal 7° , Beamwidth Vertikal 19° , Side Lobe Level Horisontal -24 dB dan Pola Radiasi Unidirectional.

Microstrip antenna technology is currently widely used in various applications in the telecommunications world, one of which is used for Radar Vessel Traffic System (VTS) Antenna. Where VTS Radar is a coastal surveillance radar to monitor and supervise traffic that is applied by the shipping harbor, or a fleet management Shipping and provide navigation information / weather in a certain area and limited shipping.
The main objective of this Thesis is to Design and Realization of Microstrip Sub Array Antenna 6x17 elements Patch Rectangular who works at frequency of 9.4 GHz for VTS Radar applications. Microstrip Sub Array Antenna is designed using FR-4 substrate material double layer with thickness of substre material is 1.6 mm, with feeding metode techniques use Corporate Feed Network, with power distribution at the series feed using Chebychev Amplitude Distribution.
Simulation Result of 6x17 patchs Sub Array Antenna works at frequency of 9.4 GHz, Gain 16 dBi, VSWR 1,5 Bandwidth of 460 MHz, Horizontal Beamwidth of 7,3 °, Vertical Beamwidth of 18,5 ° , Horizontal Side Lobe Level -26 dB and Radiation Pattern Unidirectional. Measurement Results of 6x17 patchs Sub Array Antenna works at frequency of 9.4 GHz, Gain of 15,45 dBi, VSWR 1,5, Bandwidth 421 MHz, Horizontal Beamwidth of 7°, Vertical Beamwidth of 19°, Horizontal Side Lobe Level -24 dB and Radiation Pattern Unidirectional.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Erfinza
"ABSTRAK
Antena radar VTS harus memiliki spesifikasi tertentu seperti gain yang tinggi, beamwidth yang sempit, dan side lobe level yang rendah. Salah satu jenis antena yang dapat digunakan untuk aplikasi radar VTS adalah antena mikrostrip. Untuk memenuhi spesifikasi VTS, antena mikrostrip harus dirancang dengan teknik array agar nilai gain naik dan beamwidth menyempit. Untuk menurunkan nilai side lobe level, diperlukan distribusi amplitudo yang berbeda-beda untuk setiap bagian antena array. Pembagian distribusi amplitudo dilakukan menggunakan teknik Distribusi amplitudo triangular. Implementasi dari distribusi amplitudo tersebut adalah perancangan unequal power divider dengan cara membagi suatu saluran stripline menjadi dua jalur dengan lebar yang berbeda. Unequal power divider ini dirancang untuk mencatu antena array 6x32 elemen chebyshev yang berasal dari susunan horizontal antena array 1x6 elemen pada frekuensi 9,4 GHz. Hasil simulasi antena array 6x32 elemen menunjukkan return loss < -15 dB, gain > 20 dB, beamwidth vertikal < 20o, beamwidth horizontal < 4o, side lobe level < -26 dB baik pada arah horizontal maupun vertikal. Hasil pengukuran menunjukkan power divider dan antena sudah bekerja pada frekuensi 9,4 Ghz dengan bandwidth, gain, beamwidth dan side lobe level bernilai masing-masing 170 MHz, 14,4 dB, 3,7o dan -14 dB.

ABSTRAK
The VTS radar antenna should have particular specifications such as high level of gain, narrow beamwidth and low level of side lobe. One of the antenna which could be used for the application of VTS radar is microstrip antenna. To fulfill the specifications needed for VTS, the microstrip antenna must be designed with an array method in order to increase the value of the gain and narrower the beamwidth. To lower the level of side lobe, different distribution of amplitude is used for each section of array antenna. The amplitude distribution is done by using triangular amplitude distribution technique. Implementation of the amplitude distribution is an unequal power divider which designed by dividing a stripline channel into two lines with different widths. The power divider is used to feed 6x32 element array which was arranged horizontally from 1x6 element in the frequency of 9.4 GHz. Simulation result for the array 6x32 antenna showed the value of return loss was < -15 dB, gain > 20 dB, vertical beamwidth < 20o, horizontal beamwidth < 4o and side lobe level < -26 dB in vertical and horizontal direction. The calculation result show that the power divider and the antenna work at 9.4 GHz frequency with bandwidth, gain, beamwidth and side lobe level were 170 MHz, 14.4 dB, 3.7o and -14 dB respectively"
2016
S65020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Aryaputra Adityawarman
"Metode microforming adalah proses pembentukan material dengan deformasi plastis pada parameter mikro. Namun, metode ini memiliki masalah pada skala mikro yang disebut size effect. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, terdapat beberapa pendekatan baru, salah satunya menggunakan Ultrasonic Vibration Assisted (UVA) microforming. UVA microforming adalah metode forming dengan memberikan getaran dengan frekuensi tinggi pada benda kerja untuk mengurangi gaya pembentukan, meningkatkan smoothzone, mengurangi kekasaran permukaan, dan meningkatkan akurasi. Untuk menghasilkan getaran, dibutuhkan komponen bolted langevin transducer yang mengubah sinyal listrik menjadi sinyal akustik dalam rentang frekuensi ultrasonik. Performa dan efisiensi transducer sangat bergantung pada desain pada sistem transducer. Oleh karena itu, proses mendesain harus diperhatikan secara detail. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sistem transducer di antaranya perhitungan dimensi komponen, karakteristik getaran, karakteristik pre-stress, dan pemilihan material. Selanjutnya, desain transducer dilakukan simulasi modal dan simulasi harmonic response untuk mengetahui besarnya frekuensi pada getaran longitudinal yang dihasilkan transducer, serta besar displacement transducer setelah diberikan gaya punch. Penelitian ini juga mengukur amplitudo untuk mencari parameter terbaik dalam melakukan proses microforming.

n at a micro parameter. However, this method has a problem at the micro-scale called the size effect. There are several new approaches to overcome these difficulties, one of which is using Ultrasonic Vibration Assisted (UVA) microforming. UVA microforming is a forming method by applying high-frequency vibrations to the workpiece to reduce forming forces, increase smooth zone, reduce surface roughness, and increase accuracy. To produce vibration, a bolted Langevin transducer is needed which converts electrical signals into acoustic signals in the ultrasonic frequency range. The performance and efficiency of the transducer are highly dependent on the design of the transducer system. Therefore, the design process must be considered in detail. Several things that need to be considered in designing a transducer system include the calculation of component dimensions, vibration characteristics, pre-stress characteristics, and material selection. Furthermore, the design of the transducer is carried out with a modal simulation, and a harmonic response simulation to determine the frequency of the longitudinal vibration produced by the transducer, as well as the displacement of the transducer after the punch force is applied. This study also measures the amplitude to find the best parameters for the micro forming process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haekal
"Teknologi nirkabel sangat berkembang sekarang ini dan salah satu elemen terpenting adalah antena. Pada umumnya antena di sisi pengguna berdimensi kecil dan diharapkan memiliki nilai gain tinggi. Dengan menggunakan struktur High Impedance Surface (HIS) sebagai substrat maka gain dapat meningkat tanpa menambahkan dimensi antena.
Pada penelitian ini, struktur HIS berbentuk planar rectangular diimplementasikan sebagai substrat antena mikrostrip dengan dua feedline yang bekerja di frekuensi 2,445 GHz dengan bandwidth 85 MHz. Unit cell HIS dirancang dan disimulasikan untuk melihat daerah frekuensi kerja dengan memperhatikan reflection phase diagram. Unit cell dengan susunan 1x2 elemen diimplementasikan pada antena mikrostrip patch lingkaran yang dicatu dengan teknik elektromagnetik kopel. Antena ini terdiri dari dua lapisan substrat. Lapisan pertama terdiri dari patch berbentuk lingkaran dan lapisan kedua terdiri dari dua feeding line bersama unit cell HIS.
Hasil simulasi menunjukan di port 1 bandwidth bernilai 150 MHz dan gain sebesar 7,85 dB. Untuk port 2, menunjukan bandwidth 160 MHz dan gain 7,98 dB. Pengukuran dilakukan dan menunjukan hasil untuk port 1 memiliki bandwidth 160 MHz dan gain 7,92 dB. Sedangkan untuk port 2, bandwidth bernilai 170 MHz dan gain sebesar 7,12 dB.

Wireless technology is developing nowadays and one of the most important elements in wireless technology is the antenna. For the user, antenna usually has compact size and considers having high gain. By using High Impedance Surface structure as the substrate, it can enhance gain performance without increase dimension of antenna.
In this research, planar rectangular HIS structure has been implemented as substrate of microstrip antenna with dual feeding line. The resonant frequency is 2,445 GHz with 85 MHz bandwidth. HIS unit cell is designed and simulated to obtain the resonant frequency as shown in its reflection phase diagram. The unit cell consists of 1x2 planar array configuration is implemented in circular patch microstrip antenna using electromagnetic coupled feeding method. The antenna consists of two substrate layers. The first layer consists of circular patch and the second substrate consists of two feed lines with HIS unit cell.
Based on simulation results, in port 1 shows bandwidth of 150 MHz and 7,85 dB gain. For port 2, the bandwidth is 160 MHz with 7,98 dB gain. To validate the simulation result, measurement has been conducted. Measurement results show 160 MHz bandwidth and 7,92 dB gain in port 1, meanwhile, in port 2, shows 170 MHz bandwidth and 7,12 dB gain.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufal Hidayat
"Antena merupakan salah satu bagian terpenting dalam teknologi radar udara. Spesifikasi dari antena akan menentukan tinggi-rendahnya teknologi dan kualiatas dari radar secara keseluruhan. Beberapa spesifikasi antena yang mesti dipenuhi untuk aplikasi radar udara, yaitu berupa gain yang tinggi, bandwidth yang lebar, beamwidth yang sempit dan side lobe level yang rendah. Namun, di antara semua spesifikasi yang disebut di atas, beberapa hal yang juga mesti diperhatikan dan menjadi tantangan, yaitu bagaimana merancang antena yang low profile, ringan dengan harga yang serendah mungkin, tapi tetap memiliki spesifikasi yang tinggi.
Salah satu jenis antena yang dapat memenuhi spesifikasi ini, yaitu berupa antena mikrostrip yang disusun pada rancang bangun antena di sini dirancang antena mikrostrip array 4 x 8 elemen, untuk mendapatkan bandwidth yang lebar digunakan teknik parasitic rectangular patch, sedangkan untuk penurunan side lobe level digunakan teknik pencatuan dengan variasi lebar feeding menggunakan perumusan chebychev.
Hasil pengukuran menunjukkan antena 4x8 elemen berkerja pada frekuensi 2.8 GHz ? 3.1 GHz, dengan gain sebesar 16 dB pada frekuensi 2.95 GHz, sedangkan pada bidang azimuth diperoleh lebar beamwidth sebesar 260 dengan niilai side lobe level

Antenna is one of the most important parts in airborne radar technology. Some important specification for the radar antenna application is high gain, wide bandwidth, narrow beamwidth and low sidelobe level, but among these specification we also consider to design low profile, and light weight antenna for radar. One type of antenna which qualifies for this specification is the microstrip array antenna.
In this research a microstrip array antenna that consist of 4x8 element will be proposed, for bandwidth enhancement the side parasitic patch will be used, while for the side lobe level reduction, the unequal power divider with chebychev distribution is designed.
The measurement result for antenna array 4x8 element shows that the antenna works at 2.8 GHz- 3.1 GHz with gain of 16 dB at frequency 2.95 GHz. In the Azimuth plane, the antena beamwidth is 260 with sidelobe level suppression of 21 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Taufik
"Komunikasi tanpa kabel (wireless communication) yang ada saat ini adalah WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) . WiMAX merupakan teknologi wireless yang menawarkan jasa telekomunikasi dengan bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar sehingga mampu menyediakan berbagai aplikasi meliputi suara, video dan data dengan kecepatan yang tinggi. Kelebihan lain adalah mampu digunakan pada LOS atau NLOS sehingga dapat digunakan pada mobile service. Salah satu perangkat pendukung dari wireless communication adalah antena. Antena dengan dimensi yang kecil, ringan, dan mudah untuk dipbrikasi dengan harga yang murah dengan performansi yang cukup baik sangat diperlukan untuk mendukung teknologi WiMAX. Pada Tugas Akhir ini dirancang bangun antena biquad mikrostrip dengan bahan FR4 (evoksi). Antena mikrostrip biquad tersebut dirancang untuk berkerja pada frekuensi 2.3 ? 2.4 GHz sesuai dengan frekuensi WiMAX. Hasil pengukuran antena biquad mikrostrip yang telah dibuat memiliki lebar pita frekuensi 2.283 GHz ? 2.396 GHz (4.84 % atau 113 MHz) dengan nilai VSWR minimum 1,045 atau return loss minimum -33.314 dB, Impedansi 51.715 + j1.37 Ω. Hasil pengukuran ini menunjukkan antena biquad mikrostrip yang dibuat dapat direalisasikan dan dapat digunakan pada aplikasi WiMAX yang menggunakan frekuensi 2.3 GHz ? 2.4 GHz.

Wireless communication in this time is WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access). WiMAX represents the technology of wireless communication with wide bandwidth and high bit rate, so it?s able to provide various application which covers voice, video and high speed data. Another advantage is WiMAX can be used for LOS or NLOS condition so it can be used for mobile service. One important equipment for wireless communication is antenna. Antenna which have small dimension, light, and easy to manufactur with low price and good enough performance is very needed to support WiMAX technology. Therefore this research is to design biquad mikrostrip antenna with FR4 substance. The Biquad Mikrostrip Antenna is designed to work at frequency 2.3 - 2.4 GHZ as according to frequency WiMAX. The result of biquad mikrostrip antenna which have been made show a wide impedance bandwidth of 2.283 GHZ - 2.396 GHz (4.84 % or 113 MHz). with the minimum VSWR value of 1,045, return loss - 33.314 dB, Impedance 51.715 + j1.37 Ω. This Result shows that the biquad mikrostrip antenna can be used for WiMAX application for the frequency 2.3 GHZ - 2.4 GHZ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52313
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini dianalisa penggunaan metoda elemen-hingga untuk memecahkan masalah perhitungan yang menyangkut persamaan gelombang elektromagnetik, khususnya yang memenuhi persamaan Laplace. Diuraikan pula langkah-langkah dari metoda elemen -hingga mulai dari teori dasar tentang formulasi variasional dan masalah yang menyangkut persamaan dalam dua dimensi. Dari sini akan dapat dilihat kelebihan metoda ini dalam penyelesaian masalah elektromagnetik.
Pada masalah elektromagnetik yang menyangkut persamaan dalam dua dimensi ditinjau persamaan Laplace, dimana juga ditetapkan kondisi batas yang diperlukan yang merupakan syarat pada analisa dengan metode elemen -hingga.
Distribusi potensial dari suatu saluran yang ditinjau dapat dilihat dengan menghitung harga potensial dari no-node yang ditentukan. Algoritma analisa keseluruhan diperlihatkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Pradana Putra
"Berbagai sistem modern tidak lagi langka kita jumpai di lingkungan sekitar, seperti misalnya sensor pintu otomatis, pendeteksi kedalaman air, dan hingga pendeteksi kebakaran yang ditangkap menggunakan drone. Teknologi yang bisa mendukung pekerjaan semacam ini biasanya menggunakan SAR (synthetic aperture radar). Gelombang elektromagnetik ditembakkan oleh SAR ke suatu objek yang ingin diamati, lalu gelombang pantul akan diterima dari arah objek tersebut dan menjadikannya sebuah citra.
CP-SAR (circular polarized synthetic aperture radar) memiliki karakteristik polarisasi sirkular ini bisa menjadi solusi dari permasalahan yang ada pada sistem SAR sebelumya, yaitu ketika gelombang melewati lapisan ionosfer maka akan rentan terhadap rotasi faraday, akibatnya karakteristik gelombang yang dipancarkan akan berubah. Pengembangan CP-SAR inipun bisa juga diaplikasikan dalam pengoperasian UAV atau pesawat nir-awak.
Pada buku skripsi ini, dilakukan sebuah perancangan antena mikrostrip array 4x2 yaitu berarti terdapat 8 elemen di bagian patch antena dengan target spesifikasi SAR UAV yaitu bekerja di frekuensi 1.27 GHz. Metode yang dipakai dalam perancangan yaitu ditahap memberikan slot diagonal pada setiap patch antena bertujuan untuk menghasilkan polarisasi sirkular pada antena.
Teknik diagonal slot (notch) yang disisipkan di patch membuat pengaruh pada hasil polarisasi menjadi sirkular. Simulasi yang dilakukan terhadap antena susun dengan elemen 4x2 menghasilkan return loss sebesar -14.09 dB dengan bandwidth dari frekuensi 1.256 GHz-1.320 GHz dan VSWR sebesar 1.49. Axial ratio yang terbaik diperoleh bernilai 5.31 dB namun belum memenuhi kriteria polarisasi melingkar, serta nilai gain sebesar 6.51 dBi. Adapun hasil yang teramati adalah surface current dari antena yang menjadi penunjuk bentuk polarisasi antena tersebut sudah mulai membentuk sirkular dengan pola left-hand circular polarized (LHCP). Hasil pengukuran yang diperoleh yaitu dengan melakukan pengukuran menghasilkan return loss dengan nilai impedance bandwidth sebesar 55 MHz dengan rentang dari 1.262 GHz-1.317 GHz.

Various modern systems are no longer a rare things that we find in our society. For example like automatic door sensor, water depth detector, and fire detector using drones. This kind of things are usually can be done by a technology called SAR that applicable for the benefits of military as well as non-military. Specific object will be illuminated by an electromagnetic waves of SAR and then an echo will formed from the object then SAR will turns it into some kind of visual information.
CP-SAR (circular polarized synthetic aperture radar) which has circular polarization characteristic can be a solution to the problems that existed in the previous SAR system, for example when the electromagnetic wave passes through the ionosphere layer it will be susceptible to faraday rotation. As a result, the characteristic of the emitted waves will change. The development of this CP-SAR can also be applied in UAV operations.
In this paper, a 4x2 microstrip array antenna is carried out, which means that there are 8 elements in the patch antenna with a target UAV SAR specification that works at a frequency of 1.27 GHz. In the first method of design the antenna, it was providing a diagonal slot on each patch antenna which aims to produce circular polarization on the antenna. Some treatment to find the most effective results is done by varying the length of the diagonal slot on the patch and the length of the rectangular DGS on the ground.
Diagonally slot technique that made in the patch of antenna can bring out a circularly polarized antenna. The measurements carried out resulted in a return loss of -14.09 dB with bandwidth from 1.256 GHz-1.320 GHz and VSWR of 1.49. the results of axial ratio are 5.31 dB, and gain for 6.51 dBi. The observed result is that the surface current of the antenna, which indicates the type of the polarization of the antenna, is circular with a left-hand circular polarized pattern. The measurement results obtained are by measuring VNA in the form of return loss results with a value of -14 dB with bandwidth 1.262 GHz-1.317 GHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kaukab
"Skripsi ini membahas mengenai sebuah rancang bangun simulasi pengolahan data radar dengan menggunakan sistem pemetaan Map server berbasiskan web. Aplikasi ini merupakan pengembangan teknologi yang ditujukan pada sistem monitoring lalu lintas udara. Pengembangan ini mempermudah kinerja sistem monitoring lalu lintas udara sehingga dapat dilakukan dengan mudah tanpa melihat batas lokasi.
Dengan menggunakan pemetaan Mapserver berbasiskan web memudahkan sistem untuk dipetakan sesuai dengan standar koordinat yang terhubung pada web server dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer. Informasi monitoring data radar ini akan ditampilkan melalui web server dalam bentuk web yang dapat dengan mudah diakses oleh user-user tertentu.

This essay discusses the design of a wake simulation data processing system by using radar mapping of Map-based web server. This application is the development of technology aimed at the system of monitoring air traffic. Facilitate the development of this system of monitoring the performance of air traffic so it can be done easily without limit locations.
By using mapping Map server facilitate web-based system to be in accordance with the standards of coordinates that is connected to the web server by using computer network technology. Information monitoring radar data will be displayed through a web server in the form of web that can be easily accessed by certain users.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51034
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>