Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152264 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thesa Dwindarista Junus
"ABSTRAK
Saat ini metode landfill masih banyak digunakan karena pertimbangan faktor pengetahuan, teknis, dan prinsip ekonomi. Satu hal yang perlu diperhatikan tentang landfilling adalah jangka waktu pemakaian suatu landfill. Suatu landfill dapat berusia sampai puluhan tahun. Oleh karena itu, usia sampah yang berada di landfill pun bervariasi. Di Indonesia sendiri, komposisi sampah terbesar adalah sampah organik, yaitu sekitar 70% – 75%. Sampah organik berbagai usia yang berada di landfill akan memberikan karakteristik yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia sampah organik dalam berbagai usia (satu, dua, tiga, empat, dan lima tahun) dan bagaimana potensi pemanfaatannya. Penelitian ini dilakukan dengan melihat parameter pH, kadar air, ukuran partikel dan distribusi ukuran, TS, VS, COD, BOD, dan kandungan C:H:O:N dan kadar abu terkait nilai energinya.
Dari hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh usia sampah terhadap karakteristik fisik dan kimia yang dimiliki. Untuk parameter pH, kadar air, VS, kadar abu, COD, BOD, kandungan C:H:N, dan kandungan energi memberikan kecenderungan nilai yang semakin meningkat seiring bertambah usia sampah, mencapai titik puncak kemudian terdapat sedikit penurunan. Nilai pH berkisar antara 5,52 – 8,31. Nilai kadar air berkisar antara 58% - 89%. Nilai VS berkisar antara 23% - 82%. Nilai kadar abu berkisar antara 3.3% - 16.1%. Nilai COD berkisar antara 2.375 – 65.125 mg/kg COD. Nilai BOD berkisar antara 392 – 55.781 mg/kg BOD. NIlai C berkisar antara 7.65% - 35.82% dan nilai H, O, dan N berada dibawah nilai C. Nilai kandungan energi yang diberikan berkisar antara 4.054 – 15.330 KJ/kg.
Perbedaan karakteristik fisik dan kimia ini disebabkan oleh proses degradasi sampah organik secara biologis. Namun, sampel sampah tiga tahun menjadi faktor kesalahan pada penelitian ini. Dari hasil penelitan terhadap karakteristik fisik dan kimia ini dapat menjadi bahan pertimbangan terkait potensi pemanfaatannya, seperti pemanfaatan gas metana, pemanfaatan sebagai kompos, dan potensi kandungan energinya.

ABSTRACT
Currently the landfill method is still widely used due to consideration of knowledge, technical, and economic principles. One thing to be noted about landfilling is the lifetime of a landfill. A landfill can be used up to decades. Therefore, the age of wastes in landfill is also varied. In Indonesia, the largest waste composition is organic wastes, which is about 70% - 75%. Different ages of organic wastes in landfill will give different characteristics. The purpose of this study were to determine the physical and chemical characteristics of organic wastes in a different ages (one, two, three, four, and five years) and how their potential. This research was conducted by observe such parameters, like pH, moisture content, particle size and size distribution, TS, VS, COD, BOD, and C:H:O:N content and ash content related to its energy value.
The results proofed the influence of the age in organic solid wastes to its physical and chemical characteristics. For the parameters pH, moisture content, VS, ash content, COD, BOD, C:H:N content, and the energy content gives the same tendency value increases with increasing age of refuse, reached its peak and then there was a slight decrease. pH values are range between 5.52 to 8.31. Moisture content values are range between 58% - 89%. VS values are range between 23% - 82%. Ash content values are range between 3.3% - 16.1%. COD values are range between 2375-65125 mg/kg COD. BOD values are range between 392-55.781 mg/kg BOD. Carbon content values are range between 7.65% - 35.82% and the values of H, O, and N are below the values of C. The values of the energy content are range between 4.054-15.330 KJ/kg.
The differences in physical and chemical characteristics are caused by the process of biodegradation of organic solid wastes. But the three years old sample was the error factor in this study. The results of research on the physical and chemical characteristics from this study can be considered to "
2015
S59887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Constantia Huinny Asaloei
"ABSTRAK
Besarnya produksi sampah di wilayah komersil dan industri serta masalah krisis energi merupakan masalah penting di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan potensi produksi gas metan berbagai jenis sampah dalam aplikasinya pada teknologi digester anaerobik. Parameter seperti TS,VS, C/N, COD, BOD, lignin diujikan untuk mengetahui karakteristik sampah sedangkan pengujian BMP dilakukan selama 33 hari pada suhu 350C untuk mengetahui potensi produksi gas metan. Hasil penelitian menunjukkan sampah ampas tahu dan rumen sapi memiliki produksi gas metan tertinggi sebesar 77,3 ml dan 73,8 ml dengan parameter VS (97,3%; 85,1%) yang disesuaikan dengan kadar lignin dan parameter COD (11.267 mg/L ; 58.911 mg/L) sebagai parameter kunci. Produksi gas metan yang tinggi juga dipengaruhi oleh jumlah bakteri metanogen seperti pada rumen sapi. Sementara sampel kotoran kambing dan sampah pasar memiliki produksi gas metan terrendah (21,2 ml ; 12,6 ml) akibat parameter VS yang rendah (65,9%; 89,1%), nilai COD tinggi (86.516 mg/L; 14.727 mg/L) serta inhibitor lignin sebesar 62,0%VS dan 21,1%VS. Akumulasi VFA, lignin dan TAN menjadi inhibitor dalam dekomposisi bahan organik. Hasil laju dekomposisi bahan organik akan lebih detail jika dilakukan pengujian parameter VS, COD dan C/N di awal dan akhir prosedur BMP serta penentuan S/I yang sesuai.

ABSTRACT
Increasing organic wastes in commercial and industrial area and also energy deficiency issues are important concerns in Depok. This research is conducted to know the characteristics and methane production of different solid wastes for anaerobic digester technology. TS,VS,C/N, COD,BOD and lignin parameter are examined to obtain solid wastes characteristics meanwhile BMP experiment is conducted for 33 days in 35oC to obtain methane production potential of different solid wastes. Result showed that tofu waste and cow rumen produced the highest methane volume; 77,3 ml and 73,8 ml with VS (97,3%; 85,1%) associated with lignin content and COD value (11.267 mg/L ; 58.911 mg/L) as the key parameter. Higher methane production is influence by methanogens as in cow rumen. While goat manure and market waste showed the lowest methane production (21,2 ml; 12,6 ml) which caused by low VS (65,9%; 89,1%), high COD value (86.516 mg/L; 14.727 mg/L) and lignin as inhibitor (62,0%VS and 21,1%VS). VFA, lignin and TAN accumulation became inhibitor in organic decomposition. Organic decomposition rate will be detailed if VS, COD and C/N parameters are measured in the beginning and end of BMP procedure with precise ratio S/I."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Kuspita
"Untuk mengetahui mekanisme penjalaran pencemar melalui lapisan-lapisan didalam timbunan sanitary landfill, dibuat model lisik di laboratorium dengan pengganti sampah adalah kain kelambu.
Dalam melakukan penelusuran terhadap penjalaran pencemar tadi, diperlukan profil distribusi kecepatan menurut ruang dan waktu. Model matematik yang selama ini ada dan digunakan adalah model matematik untuk media berpori. Selanjutnya dilakukan penelitian untuk meneliti lapisan kain kelambu untuk situasi tipikal pada lapisan didalam timbunan sanitary landfill apakah merupakan media berpori.
Untuk menyelidiki hal ini, maka dilakukan simulasi aliran air melalui lapisan media berpori seperti kelambu dan sampah. Situasi ini disimulasi oleh model matematik dengan:
1. Mengabaikan lapisan kain kelambu dan dianggap lapisan kain kelambu ini sekedar merupakan lapisan media berpori dengan nilai hydraulic conductivity (K) yang besar.
2. Mengakomodasi lapisan kain kelambu dalam model sebagai reservoir constan head.
Ternyata kondisi diatas dapat diabaikan dan model matematik dapat digunakan.
Pemodelan aliran air tanah untuk situasi tipikal pada lapisan limbah didalam timbunan sanitary landfill, dapat digantikan dengan lapisan kain kelambu dan dianggap sebagai lapisan media berpori."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Winny Laura Christina
"ABSTRAK
Penelitian ini memodelkan sanitary landfill dalam dua buah bioreaktor yang memiliki tinggi 2 m dan diameter 0,83 m dan diisi dengan kerikil, tanah, dan geotekstil. Sampah yang digunakan adalah sampah organik pasar UPS Pasar Kemiri Muka Depok. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan air pada kedua bioreaktor dan resirkulasi leachate pada bioreaktor 1. Resirkulasi leachate dapat meningkatkan kapasitas landfill dalam memproduksi gas. Parameter yang diteliti adalah kadar air, C/N, suhu dan pH sampah, pH leachate, gas metana dan karbon dioksida. Penelitian dilakukan selama 104 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air dan C/N sampah bioreaktor 1 pada hari ke-104 lebih tinggi dibandingkan dengan bioreaktor 2. Suhu sampah bioreactor 1 memiliki rentang 28-340C, sedangkan untuk bioreactor 2, yaitu 28-330C. pH sampah bioreaktor 1 menunjukkan nilai 5,72 – 7,26 dan bioreactor 2, yaitu 5,23 – 7,24. Sedangkan untuk pH leachate, bioreactor 1 menunjukkan nilai 5,73 – 8,25 dan bioreactor 2, yaitu 5,92 – 8,94. Hasil analisa Gas Chromatography menunjukkan persentase tertinggi untuk gas metana dan karbon dioksida dari bioreaktor 1, yaitu 5,13% dan 41,94% serta merupakan lebih tinggi dibandingkan dengan bioreaktor 2. Oleh karena itu, untuk memproduksi gas metana dan karbon dioksida yang lebih besar dari landfill, maka perlakuan resirkulasi leachate dapat dilakukan.

ABSTRACT
Sanitary landfill modeling in this study use bioreactors which of a height of 2 m and diameter of 0.83 m. bioreactors fulfill with gravel, soil, and geotextile. Solid waste that used in this study is organic waste from Material Recovery Facility (MRF) Pasar Kemiri Muka, Depok. The treatments that were given were addition water on both the bioreactors and leachate recirculation in bioreactor 1. Leachate recirculation can enhance the capacity of landfill gas production. The parameters studied were water content, C/N, temperature and pH solid waste, pH leachate, methane gas and carbon dioxide. This study was conducted for 104 days. The result of this research showed that water content and C/N from solid waste in bioreactor 1 on day 104 is more than bioreactor 2. Temperature in bioreactor 1 has range from 280C until 340C and for bioreactor 2; 28-330C. pH of solid waste in bioreactor 1 has range 5.72 – 7.26 and bioreactor 2; 5.23 – 7.24. pH of leachate in bioreactor 1 has range 5.73 – 8.25 and for bioreactor 2; 5.92 – 8.94. Gas Chromatography analysis showed that the highest percentage of methane and carbon dioxide gas from bioreactor 1 is 5.13% and 41.94%. That number is higher than the bioreactor 2. So, to produce gas methane and carbon dioxide from the landfill, leachate recirculation treatment can be done."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Ingen Augdiga
"Dengan meningkatnya volume timbulan sampah, maka keterbatasan lahan menjadi permasalahan ketika pengoperasian TPA. Sehingga proses mempercepat proses dekomposisi perlu untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian untuk menginvestigasi pengaruh resirkulasi air lindi terhadap degradasi kualitas sampah dan air lindi pada bioreaktor landfill. Penelitian menggunakan tanki toren yang berisi tiga lapisan dengan berat total 300 kg. Kadar air sampah ditingkatkan dengan resirkulasi lindi 1,5 L dan air 1,4 dengan waktu pengamatan 150 hari. Hasil menunjukan parameter pH lindi yakni 5,43-7,9, rerata reduksi volume sampah mencapai 84,09%, rerata temperatur yakni 29-38,90C, rerata total mikroorganisme (mesofilic) yakni 0,06-468,5x107CFu/gram, rerata rasio karbon dan nitrogen yakni 8,7:1-19,3:1, field capacity yakni 0,47 L/kg, BOD5 yakni 24,5-1899,4 mg/l, COD yakni 2720-41600 mg/l.

As increasing volume of waste generation, land constraints will be problem when landfill already operated. So that rate decomposition of waste must be considered. The purpose of this study is to investigate the impact of leachate recirculation on the degradation of refuse and leachate quality at bioreactor landfill. The study was carried out using columns containing three layers of refuse with total of waste is 300 kg. Water content is improved with injection by flushing with leachate 1,5 L and tap water 1,4 L over 150 days. Results show 5,43-7,9 for pH, 84,09% for average of volume reduction, 29-38,90C for average of temperature, 0,06-468,5x107CFu/gram for mesophilic micro., 8,7:1-19,3:1 for average of carbon and nitrogen ratio, 0,47 L/kg for field capacity, 24,5-1899,4 mg/l for BOD5, 2720-41600 mg/l for COD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Wardhani
"Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah salah satu layanan yang harus selalu beroperasi dalam suatu kota. Operasi TPA yang baik dan benar dimulai dari pemahaman dan persepsi pekerja terhadap risiko yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pekerja terhadap risiko sampah longsor di TPA X dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi persepsi pekerja terhadap risiko sampah longsor adalah kelompok pekerja, pendidikan terakhir pekerja, dan masa kerja pekerja. Disarankan agar menajemen memberikan penyegaran kembali kepada pekerja tentang risiko yan gmungkin timbul dalam operasi TPA sehari-hari.

Landfill is one of services that has to be done every day in the city. The right operation of landfill begin from the perception of the workers about risk that can be happened on landfill. The goal of this research is to find out perception from the workers about solid waste slide risk and factors that affect that perception. The conclusion of this research that influence the workers about the perception of wate slide risk are worker group, level of education, and period of work. Suggestion from this research is the landfill management should refresh the workers about the risk inseide landfill including of solid slide risk."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T20890
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
McBean, Edward A.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1995
628.445 64 MCB s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Nadiya Zikrina
"ABSTRAK
Penggunaan sampah sebagai sumber energi dapat menjadi solusi untuk mengatasi peningkatan kebutuhan energi di Indonesia. Akan tetapi, penggunaan sampah organik sebagai energi dibatasi oleh tingginya kadar air sampah. Biodrying merupakan suatu metode pengurangan kadar air sampah dengan menggunakan proses biologis. Studi ini menginvestigasi pengaruh variasi ukuran sampah dalam metode biodrying. Eksperimen dilakukan pada 3 buah reaktor skala lab dengan spesifikasi yang sama. Feedstock reaktor merupakan sampah organik dengan komposisi 50 sampah sayuran dan 50 sampah halaman. Feedstock dicacah secara manual menjadi 3 variasi ukuran, yaitu 10 ndash; 40 mm, 50 ndash; 80 mm, dan 100 ndash; 300 mm. Eksperimen dilakukan selama 21 hari. Setelah 21 hari, ditemukan bahwa feedstock dengan ukuran 100 ndash; 300 mm memiliki kadar air paling rendah, yaitu sekitar 51 , dan kadar volatile solid sekitar 74,29 . Hal ini kemungkinan disebabkan oleh free air space yang lebih tinggi. Nilai kalor akhir didapatkan sebesar 3286,67 kkal/kg.

ABSTRACT
The use of municipal solid waste as energy source can be a solution for Indonesia rsquo s increasing energy demand. However, its high moisture content limits the use of organic waste as energy. Biodrying is a method of lowering wastes rsquo moisture content using biological process. This study investigated the effect of wastes rsquo particle size variations on biodrying method. The experiment was performed on 3 lab scale reactors with the same specifications. Organic wastes with the composition of 50 vegetable wastes and 50 garden wastes were used as substrates. The feedstock was manually shredded into 3 size variations, which were 10 ndash 40 mm, 50 ndash 80 mm, and 100 ndash 300 mm. The experiment lasted for 21 days. After 21 days, it was shown that the waste with the size of 100 ndash 300 mm has the lowest moisture content, which is 50.99 , and the volatile solids content is still 74,29 . This may be caused by the higher free air space of the reactor with the bigger sized substrate. The output NHV is 3286,67 kcal kg."
2017
S67809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Hanany
"ABSTRAK
Pengeringan sampah dengan metode biodrying menjadi metode yang menarik bagi pengelolaan sampah dan kebutuhan energi. Dengan menggunakan panas yang dihasilkan dari proses biodegradasi, kadar air pada sampah dapat dikurangi. Sampah organik dengan kadar air yang rendah dapat dimanfaatkan sebagai energi berupa refused derived fuel. Pada penelitian ini, menggunakan komposisi sampah organik 50 dari daun kering, 35 dari sampah sayur dan 15 sisa makanan, dikeringkan didalam kondisi aerobik dengan variasi airflow-rate sebesar 8L/mnt.kg, 10L/mnt.kg dan 12L/mnt.kg. Percobaan menggunakan 3 reaktor berbahan Styrofoam dengan ukuran 70cm x 50cm x 40cm. Proses biodrying berjalan selama 21 hari dengan hasil akhir, airflow-rate sebesar 10L/mnt.kg dipilih karena dapat menurunkan kadar air hingga 21,15 dengan suhu maksimum 63,3?C dan menghasilkan nilai kalor sekitar 3595,29 kcal/kg.

ABSTRAK
The process of bio drying could be an interesting solution for municipal solid waste management and energy demand in Indonesia. By using the heat from bio degradation process consists in bio drying, moisture content in solid waste can be reduce. Solid wastes with a low moisture content, could be used as a fuel with a good energy content. In this study, 85 of garden wastes and 15 of food waste from Indonesia rsquo s municipal solid waste were bio dried in aerobic condition using 3 variations of air flow rates, which were 8 L min.kg 10 L min.kg and 12 L min.kg. The experiment perform with three different reactors with known volume 75cm x 50cm x 40cm and using Styrofoam as an insulation. Process of bio drying lasted 21 days. In the end, the experiment with 10 L min.kg aeration, has the lowest moisture contents about 23 with high temperature and NHV about 3595.29 kcal kg"
2017
S67051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diki Anugrah Hardi
"ABSTRAK
Sistem pengolahan sampah Kota Padang menggunakan sistem konvesional. Sistem konvensional dapat menyebabkan degradasi lingkungan. Mengacu permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah mengkaji sistem pengolahan sampah Kota Padang yang berkelanjutan. Aspek keberlanjutan terdiri atas ekonomi, lingkungan, dan sosial. Kajian ekonomi menggunakan metode analisis biaya-manfaat, sedangkan kajian lingkungan fokus pada emisi gas rumah kaca. Kajian sosial yang dilakukan adalah kajian perilaku masyarakat dalam bentuk operasional pengetahuan dan sikap. Untuk memperkuat ketiga kajian tersebut dilakukan kajian menggunakan metode AHP. Penelitian dilakukan dengan mengembangkan tiga skenario. Skenario 1 terdiri atas teknologi pengomposan, daur ulang, dan sanitary landfill. Skenario 2 terdiri atas daur ulang dan sanitary landfill yang dilengkapi pemanfaatan energi listrik dan skenario 3 terdiri atas insinerator dan sanitary landfill. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sistem pengolahan sampah Kota Padang yang berkelanjutan adalah skenario 1. Skenario 1 dapat menghemat biaya 46,21% dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 5,93% dibanding kondisi business as usual (BAU). Tingkat pengetahuan masyarakat pada teknologi pengomposan adalah 92,62% dan daur ulang 86,22%. Sikap dan keinginan berpartisipasi masyarakat Kota Padang pada pengomposan adalah 94,10% dan daur ulang sebesar 95,02%.

ABSTRACT
Waste treatment system in Padang City using conventional systems. Conventional systems can lead to environmental degradation. Referring to the problems, the purpose of this research is to assess the sustainable waste treatment system in Padang City. Sustainable aspect consist of three major aspect: the economic, social and environments. Economic assessment using cost-benefit analysis, while the environmental studies focus on greenhouse gas emissions. Social studies is the society behavior in operational knowledge and attitudes. This study is using AHP method to compare those three assessment result. Research was performed by developing three types of scenarios. First scenario consists of composting technology, recycling, and sanitary landfill. Second scenario consists of recycling and sanitary landfill which include the utilization of electrical energy and third scenario consists of incinerators and sanitary landfills. Based on the research results, the appropriate sustainable waste processing system in Padang City is the first scenario. The first scenario able to save 46.21% cost and reduce greenhouse gas emissions up to 5,93% compared to condition of Business As Usual (BAU). The level of public knowledge on composting technology is 92.62% and recycling technology of 86.22%. Attitudes and desire of societies participation in composting technology is 94.10% and recycling technologies is 95,01%."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>