Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edwin Siswono
"Penyakit demam berdarah dengue tergolong endemis dan epidemik di lebih dari 100 negara tropis dan sub-tropis. Situasi kasus demam berdarah dengue di Indonesia tahun 2011 dilaporkan sebanyak 16.612 orang dengan kematian sebanyak 142 orang (CFR 0,85%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor karakteristik individu dan kondisi lingkungan terhadap demam berdarah dengue. Desain studi yang digunakan adalah literature review dengan metode meta-analisis dengan sampel studi 27 case control dan 5 crossectional pada model random effect untuk penggabungan nilai OR. Hasilnya adalah variabel-variabel pada penelitian crossectional cenderung tidak heterogen dan kurang mendukung model random effect. Uji publikasi pada funnel-plot terdapat indikasi bias publikasi, namun uji Egger’s test hanya membuktikan variabel penggunaan kelambu. Ditemukan hubungan yang signifikan dengan demam berdarah dengue pada variabel kebiasaan menggantung pakaian (OR=2,40; 95%CI=1,44-3,99), kondisi TPA (OR=2,63; 95%CI=1,79-3,88), keberadaan jentik nyamuk pada case control (OR=2,96; 95%CI=1,97-4,45), dan keberadaan jentik nyamuk pada crossectional (OR=4,67; 95%CI=2,68-8,14).

Dengue fever is classified as endemic and epidemic in more than 100 tropical and sub-tropical countries. Cases of dengue hemorrhagic fever in Indonesia was reported as many as 16.612 people with 142 deaths in 2011 (CFR 0,85%). This study is aimed to determine the relationship of individual characteristic and environmental condition towards dengue hemorrhagic fever. Study design is a literature review with meta-analysis method, which has sample of 27 case-control and 5 crossectional studies, also using random effect model for the summary of odds ratio. The result is the variables in cross-sectional studies tend not to support heterogeneous and less random effect models. Test publication in the funnel plot is an indication of publication bias, but the Egger's test only proves the variable of using mosquito nets. Found a significant association with dengue hemorrhagic fever in the habit of hanging clothes variable (OR = 2,40; 95% CI = 1,44 to 3,99), container conditions (OR = 2,63; 95% CI = 1,79- 3,88), the presence of mosquito larvae in the case control study (OR = 2,96; 95% CI = 1,97 to 4,45), and the presence of mosquito larvae in the crossectional study (OR = 4,67; 95% CI = 2,68-8,14).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Nurul Ridwan
"Penyakit DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Pada tahun 2014 kasus DBD di Indonesia berjangkit di 433 Kota atau Kabupaten dengan angka kesakitan sebesar 39,83 per 100.000, sementara itu jumlah kasus DBD sendiri di Jawa Barat, hingga 28 Januari 2019 tercatat ada 2.204 orang yang terjangkit DBD. Sebanyak 14 orang di antaranya meninggal dunia. Kota Cimahi dan Kabupaten Cianjur merupakan wilayah dengan jumlah kasus DBD tinggi yakni sebanyak 292 kasus dan jumlah kematian sebanyak 2 kasus di Kota Cimahi sementara di Kabupaten Cianjur jumlah kasus 532 kasus dan 2 kasus kematian upaya pengendalian DBD monitoring serta upaya pencegahaan yang dilakukan dengan surveilan DBD belum optimal menekan jumlah kasus DBB di Kota Cimahi dan Kabupaten Cianjur. Maka kemudian perlu dilakukan upaya evaluasi untuk mengetahui dan memberikan solusi perbaikan sistem informasi demam berdarah dengue di Kabupaten Cianjur dan Kota Cimahi pada komponen masukan, proses dan luaran, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara, observasi dan telaah dokumen sebagai instrumen penelitiannya dengan jumlah informan sebanyak 12 orang dimana 6 orang berada di wilayah kota Cimahi dan 6 orang informan berada diwilayah kabupaten Cianjur. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen masukan komponen proses dan komponen luaran berbeda antara kota Cimahi dan kabupaten Cianjur serta perbedaan sistem informasi DBD di Kota Cimahi Menggunakan aplikasi sistem informasi Demam berdarah dengue (SI DBD) dan pengiriman laporan melalui surat elektronik sementara di Kabupaten Cianjur Pengumpulan data dan pengolahaan data dilakukan secara manual, dan laporkan dikirimkan melalui pos atau petugas pelaksana program ke dinas kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini 1) Komponen masukan sistem informasi DBD berkaitan dengan masalah kelengkapan dan ketepatan laporan pada luaran ketenagaan memerlukan tenaga terlatih sehingga upaya pelatihan dan kursus singkat diperlukan 2) Permasalah pada komponen proses adalah pengolahaan data selama ini belum dilakukan secara terstruktur dan masih manual walaupun menggunakan komputer sehingga memerlukan waktu relatif lama serta frekuensi pengolahaan yang tidak menentu pada akhirnya data jarang diolah dan di analisa untuk menghasilkan informasi DBD 3) Kondisi pada komponen proses dapat menyebabkan permasalahan pada komponen Luaran yaitu informasi tidak dapat mendukung para pengambil kebijakan dalam pengambilan keputusan 4) Adanya peluang dalam pengembangan Sistem Informasi DBD yaitu, otomatisasi pelaporan sehingga dapat menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan relevan sesuai dengan kebutuhan manajemen.

Dengue hemorrhagic fever is still a public health problem in Indonesia. In 2014 dengue fever cases in Indonesia were spread in 433 districts or cities with a morbidity rate of 39.83 per 100,000, while the number of dengue fever cases only in West Java, as of January 28, 2019 there were 2,204 cases of dengue as many as 14 people died. Cimahi City and Cianjur Regency are areas with a high number of dengue cases, namely 292 cases and 2 deaths in Cimahi City while in Cianjur Regency there are 532 cases and 2 deaths in monitoring dengue hemorrhagic fever monitoring and prevention efforts carried out by monitoring dengue hemorrhagic fever optimally reduce the number of dengue hemorrhagic fever cases in Cimahi City and Cianjur Regency. Then it needs to be evaluated to find and provide a solution to improve the dengue hemorrhagic fever information system in Cianjur and Cimahi Districts on the components, processes and results. This study uses qualitative methods with interviews, observation and document studies as research instruments with 12 informants. people where 6 people are in the Cimahi city area and 6 informants are in the Cianjur Regency area. The results showed that the input components of the process components and external components differed between the cities of Cimahi and Cianjur district as well as differences in the dengue fever information system in Cimahi City. Using the application of dengue hemorrhagic fever information system and sending reports via email while in Cianjur Regency Data collection and data processing is done manually, and reports are sent by post or program implementing officers to the health office. Conclusions from this study 1) The input component of the dengue hemorrhagic fever information system is related to the problem of completeness and accuracy of reports on the results of workforce that require trained personnel so training and short courses are needed 2) Problems with process components are data processing that has not been structured and is manual despite using computer so that it requires a relatively long time and erratic processing frequency in the end the data is rarely processed and analyzed to produce dengue hemorrhagic fever information 3) Conditions on process components can cause problems in the Output component, namely information cannot support policy makers in decision making 4) There opportunities in developing a dengue hemorrhagic fever Information System, namely reporting automation so that it can produce information that is fast, accurate and relevant in accordance with management's needs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Dwi Primasari
"Skripsi ini membahas hubungan karakteristik pasien (umur dan jenis kelamin), hari masuk RS, tingkat keparahan (severity level), diagnosa penyakit lainnya, komplikasi, assesmen klinis (pemeriksaan dokter dan konsultasi), pemeriksaan penunjang, dan tindakan medis dengan lama hari rawat. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menggunakan data rekam medis sebagai data sekunder dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 261 pasien BPJS dengan kasus Demam Berdarah Dengue di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati yang berumur lebih dari 5 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,6 persen memiliki lama hari rawat sesuai dengan standar clinical pathway Demam Berdarah Dengue (LOS ≤5 hari). Penelitian ini menggunakan uji chi-square, variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan lama hari rawat dalam penelitian ini adalah umur, diagnosa penyakit lainnya, komplikasi, pemeriksaan dokter, dan tindakan medis.

This undergraduate thesis discussed a correlation between patients (age and sex), the day of the entry, severity level, other disease diagnosis, complications, assessment clinics (doctor’s examination and consultation), other supporting examination and medical treatment with the length of stay. The research that has been done is using medical record data as secondary data with cross sectional study design. The subject of this research is 261 BPJS’ patients with Dengue Haemoragic Fever at Inpatient Installation in RSUP Fatmawati that older than 5 years old.
The result of this research showed that 63,6 percent has a length of stay that in accordance with dengue fever’s clinical pathway standard (LOS <5 days). This research used chi-square test, the variable that has significant connection with the length of stay in this research are age, other disease diagnosis, complications, doctor examination and medical treatment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariata Arisanti
"ABSTRAK
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia paling dominan
disebabkan oleh virus dengue (DENV) serotipe 3. Upaya pencegahan DBD dapat
dilakukan melalui vaksinasi. Lembaga BPPT saat ini sedang mengembangkan
vaksin DBD berbahan baku protein rekombinan NS2B-NS3. Protein ini
merupakan salah satu protein non struktural penyusun genom DENV dan
memiliki berat molekul sebesar 83 kDa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
isolasi dan purifikasi protein NS2B-NS3 DENV serotipe 3 dari sel transforman
Saccharomyces cerevisae. Purifikasi protein NS2B-NS3 dilakukan dengan metode
HisPur Ni-NTA Magnetic Beads. Optimasi purifikasi dilakukan dengan
meningkatkan konsentrasi imidazole sebagai pengikat protein dalam elution buffer
dari 250 mM -- 500 mM. Validitas isolat protein dan protein hasil purifikasi diuji
secara kualitatif dengan metode Sodium Dodecyl Sulfate-Polyacriamide Gel
Electrophoresis (SDS-PAGE), serta dikuantifikasi proteinnya dengan metode
Bichinconinic Acid (BCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein NS2BNS3
telah berhasil dipurifikasi secara optimal pada konsentrasi imidazole 300
mM dengan metode HisPur Ni-NTA Magnetic Beads. Analisis hasil SDS-PAGE
menunjukkan bahwa terdapat pita spesifik berukuran 83 kDa pada lajur hasil elusi
dengan konsentrasi imidazole 300 mM dan berdasarkan hasil kuantifikasi protein
diperoleh persentase efektivitas purifikasi tertinggi, yaitu 16,38%.

ABSTRACT
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia paling dominan
disebabkan oleh virus dengue (DENV) serotipe 3. Upaya pencegahan DBD dapat
dilakukan melalui vaksinasi. Lembaga BPPT saat ini sedang mengembangkan
vaksin DBD berbahan baku protein rekombinan NS2B-NS3. Protein ini
merupakan salah satu protein non struktural penyusun genom DENV dan
memiliki berat molekul sebesar 83 kDa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
isolasi dan purifikasi protein NS2B-NS3 DENV serotipe 3 dari sel transforman
Saccharomyces cerevisae. Purifikasi protein NS2B-NS3 dilakukan dengan metode
HisPur Ni-NTA Magnetic Beads. Optimasi purifikasi dilakukan dengan
meningkatkan konsentrasi imidazole sebagai pengikat protein dalam elution buffer
dari 250 mM -- 500 mM. Validitas isolat protein dan protein hasil purifikasi diuji
secara kualitatif dengan metode Sodium Dodecyl Sulfate-Polyacriamide Gel
Electrophoresis (SDS-PAGE), serta dikuantifikasi proteinnya dengan metode
Bichinconinic Acid (BCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein NS2BNS3
telah berhasil dipurifikasi secara optimal pada konsentrasi imidazole 300
mM dengan metode HisPur Ni-NTA Magnetic Beads. Analisis hasil SDS-PAGE
menunjukkan bahwa terdapat pita spesifik berukuran 83 kDa pada lajur hasil elusi
dengan konsentrasi imidazole 300 mM dan berdasarkan hasil kuantifikasi protein
diperoleh persentase efektivitas purifikasi tertinggi, yaitu 16,38%."
2016
S66306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Pramudita
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus dengue terbanyak dan terparah di Asia Tenggara Studi filogenetik virus dengue DENV diperlukan sebagai dasar pengembangan struktur vaksin yang cocok Meskipun demikian data sekuens DENV masih terbatas Penelitian ini bertujuan menganalisis sekuens dan filogenetik keseluruhan gen envelope DENV 1 dibandingkan dengan domain III saja Data didapatkan dari GenBank dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berupa whole genome DENV 1 sebanyak 30 sekuens yang diolah dengan Genetyx 5 1 Hasil analisis nukleotida gen envelope DENV 1 menunjukan strain Indonesia termasuk genotipe I dan IV Sedangkan analisis nukleotida dengan hanya domain III menunjukan adanya perbedaan cluster antar strain namun tetap dalam genotipe yang sama Dengan demikian studi filogenetik penentuan genotipe dapat dilakukan dengan hanya menggunakan domain III saja Analisis homologi asam amino domain III menunjukan epitope utama dilestarikan dan dapat menjadi landasan penting dalam pembuatan vaksin dengue berbasis domain III

Phylogenetic study of dengue virus DENV is required as a basis to develop a suitable structure for vaccine development Nonetheless DENV sequence data is limited This study aims to analyze and compare the sequence and phylogenetic of DENV 1 envelope gene with domain III The data is obtained from GenBank and Laboratory of Microbiology Faculty of Medicine Universitas Indonesia Thirty sequences of DENV 1 whole genome were processed using Genetyx 5 1 Analysis using DENV 1 envelope nucleotide showed that strain Indonesia has genotype I and IV Analysis using only the nucleotide of domain III showed the same genotype with difference of clusters between strains Thus phylogenetic studies determining the genotype can be done using domain III alone Homology analysis of amino acid of domain III showed that the main epitope is well reserved This finding can be an important cornerstone in the development of domain III based dengue vaccine.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Nathania
"Infeksi yang disebabkan oleh virus dengue atau juga diketahui sebagai demam berdarah, adalah masalah kesehatan yang sangat signifikan dengan adanya sebanyak 150.000 kasus per tahun. saat ini, belum ada vaksin maupun antiviral yang ada untuk mencegah maupun untuk pengelolaan penyakit. Hal-hal ini lah yang meningkatkan urgensi untuk menginvestigasi kemungkinan adanya aktifitas antiviral dalam ekstrak natural yang dapat digunakan sebagai intervensi terapeutik. Garcinia dulcis (G. dulcis) adalah tumbuhan yang berasal dari Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Tumbuhan ini diketahui memiliki aktifitas antimalarial dan antioxidan yang tinggi.
Tujuan dari riset ini adalah untuk meneliti efektifitas ekstrak daun G. dulcis sebagai antiviral terhadap virus dengue (DENV). Dalam percobaan ini, DENV dengan serotype 2 NGC dan Huh-7 cell line digunakan untuk antiviral assay. Maximal inhibitory concentration (IC50), didapatkan dengan cara memberikan perlakuan dengan berbagai konsentrasi G. dulcis (80μg/ml, 40μg/ml, 20μg/ml, 10μg/ml and 5μg/ml) terhadap sel Huh-7 yang sudah diinfeksikan oleh DENV-2 NGC. Jumlah inhibisi terhadap replikasi DENV ditentukan dengan menggunakan focus assay. Dimethyl sulfoxide (DMSO), digunakan sebagai kontrol positif. Sitotoksisitas (CC50) dicari menggunakan MTT assay. Pada perlakuan dengan konsentrasi G. dulcis sebesar 80μg/ml dan 40μg/ml, DENV terhambat secara signifikan sebanyak 92.8% (p=0.01) dan 71.3% (p=0.02) secara berurutan. Selanjutnya, pada konsentrasi 20μg/ml, DENV terhambat sebesar 11.7% (p=0.83).
Hasil dari percobaan ini, menunjukkan bahwa IC50, CC50, dan SI dari G. dulcis adalah sebesar 44.7μg/ml, 314.8μg/ml, dan 7.04 secara berurutan. Ekstrak daun G. dulcis menunjukkan aktivitas penghambatan yang signifikan terhadap DENV pada konsentrasi 80 μg/ml dan 40 μg/ml dan sitotoksisitas yang rendah. Rendahnya sitotoksisitas merupakan karakteristik yang menguntungkan untuk menjadi antiviral. Maka, sub-fraksi dari G. dulcis harus dicari untuk dapat menemukan senyawa murni yang dapat mennghambat replikasi DENV dengan efektif. Selain itu, investigasi lebih lanjut pada batang, kulit dan benih G. dulcis dapat dilakukan. Ekstrak natural perlu diperlajari secara ekstensif perlu dilakukan untuk menemukan antiviral yang efektif untuk menangani infeksi DENV.

Dengue virus (DENV) infection is a major health problem in Indonesia, with more than 150,000 cases occurring annually. Currently, no approved vaccines or antivirals are available to prevent or manage the disease. This urges the need to investigate possible antiviral activity of natural extracts to be used as therapeutic management for DENV infection. Garcinia dulcis (G. dulcis) is a plant native to Indonesia and other Southeast Asia countries; it is known to have antimalarial and high antioxidant activities.
The objective of this research is to investigate the effectivity of G. dulcis leaves extract as a viable antiviral against DENV. In this study, we used DENV serotype 2 NGC and Huh-7 cells line for antiviral assay. Maximal inhibitory concentration (IC50) was determined by applying various concentrations of G. dulcis (80μg/ml, 40μg/ml, 20μg/ml, 10μg/ml and 5μg/ml) to DENV-2 NGC-infected Huh-7 cells with 6 times replication. Inhibition of DENV replication was determined by focus assay from G. dulcis treated supernatant. We used dimethyl sulfoxide (DMSO) on dengue-infected cells as positive control. The cytotoxicity (CC50) was determined by MTT assay. Upon treatment with 80μg/ml and 40μg/ml of G. dulcis extract, DENV infection was significantly inhibited as much as 92.8% (p=0.01) and 71.3% (p=0.02) respectively. At concentrations of 20μg/ml, DENV was insignificantly inhibited by 11.7% (p=0.83).
The result showed, that IC50, CC50, and SI of G. dulcis extract were 44.7μg/ml, 314.8μg/ml, and 7.04, respectively. G. dulcis leaves extract showed significant inhibitory effect towards dengue virus in vitro at concentrations of 80 μg/ml and 40 μg/ml and it has low cytotoxicity. Low cytotoxicity is a characteristic that can be advantageous for an antiviral agent. Thus, sub-fractions of G. dulcis leaves needs to be done to find pure compound that effectively inhibit DENV replication. Alternatively, further investigations on stems, barks and seeds of G. dulcis can also be done. Extensive studies on natural extracts should be continued to develop an antiviral in managing DENV infection.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Dewi Andini
"ABSTRAK
Kecamatan Turen di Kabupaten Malang merupakan kecamatan dengan jumlah
rata-rata penderita Demam Berdarah yang paling tinggi dibanding kecamatan
lainnya dalam 5 tahun terakhir. Tingginya jumlah penderita Demam Berdarah ini
ditentukan oleh faktor fisik (curah hujan, kemiringan lereng, dan kerapatan
vegetasi) dan non-fisik (kepadatan bangunan, sumber air, mobilitas penderita, dan
Angka Bebas Jentik) daerah bersangkutan. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pola keruangan dan mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh
tinggi terhadap jumlah penderita Demam Berdarah. Dengan menggunakan analisis
temporal, spasial, dan analisis deskriptif dapat ditunjukkan bahwa penderita
cenderung terkonsentrasi pada daerah dengan kepadatan bangunan sedang dan
jumlah penderitanya meningkat saat peralihan musim. Uji statistik menunjukkan
bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel kerapatan vegetasi dan
kepadatan bangunan dengan jumlah penderita demam berdarah di Kecamatan
Turen.

ABSTRACT
Turen District in Malang Regency has big amount of Dengue Fever’s patient in
this last 5 years. This is caused by physical factors (rainfall, slope, and vegetation
index) and non-physical factors (building density, water source, patient’s
mobility, and larva-free number) in that concerned area. The purpose of this
research is to identify spatial pattern of Dengue Fever’s patient and also to find
out which variable that affects patients the most in one area. By using temporal
analysis, spatial analysis, descriptive analysis, and statistic analysis, readers will
know that Dengue Fever’s patient is concentrate in area which has moderate
building density and the number of patients will be increased during weather
transition. Furthermore, statistic test shows the correlation between vegetation
index, building density, and number of Dengue Fever’s patient in Turen District."
Universitas Indonesia, 2014
S56290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trusty Ayu Hapsari
"Demam Berdarah Dengue (DBD adalah salah satu masalah kesehatan di dunia. Penggunaan Non Structural-1 (NS-1) antigen dari virus dengue untuk deteksi awal telah terbukti sebagai salah satu solusi dari penentu infeksi dengue. Salah satu alat diagnosik yang tersedia di Indonesia adalah Bio-Rad NS1 Ag strip. Penelitian ini berjalan selama18 bulan di mulai dari tanggal November 2010 sampai dengan Mei 2012. Seratus dua pasien dengan demam kurang dari 2 hari terlibat dalam studi ini. Peneliti menggunakan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Virus isolation di sel C6/36, atau IgG and IgM titer ELISA sebagai standard emas dalam mendeteksi infeksi dengue. Dalam riset ini, kami menggunakan Bio-Rad NS1 antigen untuk mendeteksi keberadaan antigen NS1 dalam serum darah pasien yang terduga terkena demam berdarah. SPSS 16.0 digunakan untuk menganalisa data. Hasil yang diperoleh adalah dari 102 pasien yang terduga terkena demam berdarah, terdapat 68(68.3%) positf terkena demam berdarah dan 34(31.7%) negatif. Serotype virus juga dipeoleh mellaui RT PCR. Dari 68 pasien yang positif demam berdarah, ada 17 terkena DENV-1, 21 terinfeksi DENV-2, 16 terinfeksiDENV-3, 4 terinfeksi DENV-4, 8 terinfeksi campuran, dan 2 tidak diketahui serotypenya. Nilai sensitivitas dan specifisitas Bio-Rad NS1 Ag Strip dalam mendeteksi infeksi demam berdarah dengan nilai 86.2% dan 96.3%. Dalam mendeteksi infeksi DENV-1, sensitivitas and spesifisitas Bio-Rad NS1 Ag strip adalah 94.12dan 94.44% (95% CI, 80.5% to 97.7%). Sedangkan untuk mendeteksi DENV-3, alat ini mempunyai sensitivitas 75% dan spesifisitas 94.44% (95% CI, 69.3% to 93.5%). Bedasarkan hasil ini, Bio-Rad NS1 Ag Strip dapat dipergunakan sebagai alat untuk menegakan diagnosis dari infeksi demam berdarah DENV-1 dan DENV-3 pada awal demam.

Dengue infection has been one of the health issues in worldwide. The utilization of Non Structural-1 (NS1) antigen in order to detect early dengue infection has been proven to be one of the solutions. Diagnostic kit named Bio-Rad NS1Ag Strip is one of the kit that uses antigen which is available in Indonesia. The purpose of this study is to evaluate the sensitivity, specificity, PPV, and NPV value of the kit. This study was held in 18 months duration from November 2010 until Mei 2012. One hundred and two subjects with fever less than 48 hours were included in the study. RT-PCR or virus isolation C6/36 or ELISA antibody titer were used as the gold standard of this research. Bio-Rad NS1 Ag Strip was used to determine the presence of NS1 antigen in the patient. Data analysis and statistics uses SPSS 16.0.In the result, there were 68 (68.3%) positive and 34 (31.7%) negative. RT PCR also determined the virus’s stereotypes. There were 17 of DENV-1, 21 of DENV-2, 16 of DENV-3, 4 of DENV-4, 8 of mixed infection and 2 unknown serotypes. Bio-Rad NS1 Ag has 86.2% of sensitivity and 96.35 of specificity to detect all stereotypes. In for detecting DENV-1, the kit has 94.12% sensitivity and 94.44% (95% CI, 80.5% to 97.7%). Meanwhile, in detecting DENV-3, the kit has 75%sensitivity and 94.44% specificity (95% CI, 69.3% to 93.5%). According to these findings, Bio-Rad NS1 Ag strip is suitable as a diagnostic kit to make early diagnosis of dengue fever DENV-1 and DENV-3.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Shabrina
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit endemik yang dapat menyebabkan kematian. Tahun 2013 jumlah kasus DBD tertinggi di Kecamatan Tebet berada di Kelurahan Kebon Baru yakni 67 kasus. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tinggi, perilaku pencegahan DBD cukup baik, dan paparan sumber informasi cukup. Dari analisa bivariat tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (P=0,144), sikap (P=1,000), dan jenis kelamin (P=1,000) dengan perilaku pencegahan DBD. Ada hubungan yang signifikan antara paparan sumber informasi (P=0,001) dengan perilaku pencegahan DBD. Dari hasil penelitian, perlu dilakukan upaya promosi kesehatan pada siswa SD dengan melibatkan guru serta orang tua.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an endemic diseases that can cause death. In 2013 the highest number of dengue cases in Tebet is in Kebon Baru was 67 cases. This research is a quantitative study with cross-sectional design. The results showed that the respondents belong to the high knowledge, preventive behavior quite well, and exposure to information resources. From the bivariate analysis no significant relationship between knowledge (P = 0.144), attitude (P = 1.000), and gender (P = 1.000) with dengue prevention behavior. There is a significant relationship between exposure to sources of information (P = 0.001) with the behavior of dengue prevention. Health promotion efforts should be made to the elementary students with the involvement of teachers and parents."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Michelle Pratanata
"Sampai sekarang, belum ada rekomendasi vaksin maupun anti-viral untuk virus Dengue. Menimbang besarnya masalah demam berdarah di sektor kesehatan masyarakat di Indonesia, penemuan obat demam berdarah sangatlah diperlukan. Sulokrin, senyawa yang diisolasi dari Aspergillus terreus diketahui dapat menghambat pertumbuhan HCV, sesama virus flaviviridae seperti virus dengue. Riset ini bertujuan untuk menginvestigasi adanya aktivitas antiviral dari senyawa sulochrin sebagai obat demam berdarah yang potensial. Antiviral assay dilakukan terhadap sel huh7 yang telah diinfeksi virus dengue. Sulokrin dengan 6 konsentrasi berbeda diuji cobakan untuk mengetahui nilai maksimum penghambatan 50% sel (IC50) dengan metode Focus Assay. Efek toksisitas (CC50) diukur dengan menggunakan metode MTT Assay. Indeks selektivitas ditentukan melalui ratio CC50/IC50. Aktivitas inhibisi signifikan senilai 91,78% (p=0.005) ditemukan pada konsentrasi sulokrin 80μg/ml. Ketika konsentrasi sulokrin diturunkan menjadi 40μg/ml dan 20μg/ml, aktivitas inhibisi turun menjadi 39.73% (p=0.02) dan 17.69 (p=0.09). Pada konsentrasi sulokrin 10μg/ml, aktivitas inhibisi tidak teramati (p=0.98). Peningkatan pertumbuhan virus dengue ditemukan pada konsentrasi sulokrin dibawah 10μg/ml, tepatnya pada konsentrasi 5μg/ml dan 2.5μg/ml dengan nilai inhibisi -11.32% (p=0.21) dan - 2.35% (p=0.38). Hasil penelitian mendapatkan nilai IC50 sebesar 56.86μg/ml, CC50 sebesar 150.85μg/ml dan SI sebesar 2.65. Sebagai kesimpulan, Aspergillus terreus (sulokrin) menunjukan kedua sifat inhibisi dan peningkatan pertumbuhan. Meskipun demikian, rendahnya nilai toksisitas ekstrak menunjukan karakteristik yang baik untuk sebuah antiviral. Eksplorasi lebih lanjut dengan derivat sulokrin perlu dilakukan untuk mengetahui aktifitas inhibisi terhadap virus dengue dari senyawa murni.

To date, there is no approved vaccine and anti-viral regime for Dengue fever. Considering how dengue fever poses a significant burden to Indonesian public health sector, discovery on therapeutic agent against DENV is imperative. Sulochrin, a compound isolated from Aspergillus terreus is known to potently inhibit HCV, a flaviviridae virus similar to DENV. This research aims to investigate the anti-viral activity of sulochrin from Aspergillus terreus as a possible cure for DENV infection. Anti-viral assay of Sulochrin is evaluated in Huh7 infected cells. 6 different concentrations of Sulochrin (80μg/ml, 40μg/ml, 20μg/ml, 10μg/ml, 5μg/ml, and 2.5μg/ml) were given to measure its half maximal inhibitory concentration (IC50) using Focus Assay. Toxicity effect was measured using MTT Assay (CC50). Selectivity Index was determined through ratio of CC50/IC50. Significant inhibition of 91,78% was observed upon treatment with sulochrin 80μg/ml (p=0.005). As concentration was decreased to 40μg/ml and 20μg/ml, inhibition activity decreased accordingly to 39.73% (p=0.02) and 17.69 (p=0.09) respectively. At treatment concentration of 10μg/ml, zero inhibition was observed similar to control DMSO (p=0.98). An improved in replication was seen with treatment below 10μg/ml, with -11.32% (p=0.21) and -2.35%(p=0.38) at concentration of 5μg/ml and 2.5μg/ml respectively. The results also showed half maximal inhibitory concentration of 56.86μg/ml (IC50), half toxicity concentration of 150.85μg/ml (CC50) and Selectivity Index of 2.65. To conclude, Aspergillus terreus (sulochrin) exert both anti-viral and enhancement activity to DENV. Nonetheless, its low cytotoxic value reflects a favorable feature for potential anti-viral. A further exploration on its derivate should be done to find the pure compound inhibition activity to DENV.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>