Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70567 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldi Pratama Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat astrofisika dari bintang boson dua fluida dan perbandingannya dengan model bintang boson satu fluida pada temperatur nol dan temperatur tidak nol. Persamaan keadaan bintang boson dua fluida didapatkan pada sistem nonrelativistik dengan menggunakan representasi termodinamika serta memenuhi persamaan Gross-Pitaevskii.
Penelitian ini dibatasi dengan pendekatan bahwa bintang dalam kondisi statik dan simetri bola. Persamaan keadaan bintang boson dua fluida dijadikan input Persamaan Tolman-Oppenheimer-Volkoff yang dikerjakan secara numerik dengan metode Runge-Kutta dan metode cari akar.
Didapatkan relasi massa dengan jari-jari bintang boson dua fluida dengan massa maksimum pada temperatur nol dan temperatur tidak nol adalah sekitar 0.51m*. Diketahui juga bahwa pada sistem bintang boson dua fluida pada temperatur tidak nol terdapat daerah ketidakstabilan bintang pada saat tekanan dan densitas energi rendah (limit mendekati nol).

The purpose of this study is to find out the astrophysical properties of two-fluid boson star and comparison with boson star at zero and non-zero temperature systems. The equation of state of two-fluid boson star in a non-relativistic system was found using thermodynamics representation which satisfies Gross-Pitaevskii approximation.
This study is constrained to a static and spherically symmetric approximation. The equation of state of two-fluid boson star becomes an input for The Tolman-Oppenheimer-Volkoff equation which then is solved numerically using Runge-Kutta and root-finding method.
We find the mass-radius relation of two-fluid boson star whose maximum mass at zero and non-zero temperature is about 0.51$m*$. We also find, in non-zero temperature system, that the two-fluid boson star has instability region in low pressure and low energy density (limit to zero).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Lathifah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat astrofisika dari bintang boson pada temperatur nol dan temperatur tidak nol. Telah didapatkan persamaan keadaan pada bintang boson di sistem relativistik dengan menggunakan representasi termodinamika dan memenuhi persamaan Gross-Pitaevski. Dilakukan pendekatan bahwa bintang tidak berotasi dan tidak mendapat gangguan dari luar. Persamaan keadaan yang didapat konsisten secara termodinamika dan dijadikan sebagi input ke dalam Persamaan Tolman-Oppenheimer-Volkoff yang diselesaikan secara numerik untuk mengetahui relasi massa dengan jari-jari pada bintang boson. Diketahui massa maksimum bintang boson baik pada temperatur nol dan pada temperatur tidak nol adalah sekitar 0:41 m dan besar jari-jari pada massa maksimum sekitar 2 R. Diketahui pula bahwa di sistem bintang boson pada temperatur tidak nol terdapat daerah ketidak stabilan yaitu saat tekanan dan densitas energi bernilai rendah (saat tekanan mendekati limit nol). Pada penelitian ini dipelajari pula sifat astrofisika pada bintang boson berdasarkan teori gravitasi Newton.

The purpose of this study is to find out the astrophysical properties of boson star of zero and non-zero temperature system. We find the equation of state of relativistic boson star using thermodynamic approximation and satisfying the Gross-Pitaevskii approximation. The star has no rotation and external disturbances. The equation of state is consistent with thermodynamics and it becomes the input of the Tolman-Oppenheimer-Volkoff equation that solved numerically to find the mass-radius relation of the star. The maximum mass of boson star in zero and non-zero temperature system is about 0:41 m and the radius of the maximum mass is about 2 R. We also find in non-zero temperature system the boson star has instability region that is in low pressure and low energy density (the pressure approximate to zero). We also study the astrophysical property of boson star based on Newtonian gravity theory."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitch, Ernest C.
New York: McGraw-Hill, 1966
532.1 FIT f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Munson, Bruce R.
Jakarta: Erlangga, 2004
532 MUN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Streeter, Victor Lyle, 1909-
Jakarta: Erlangga, 1988
532 STR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Munson, Bruce R.
Jakarta: Erlangga, 2003
532 MUN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Munson, Bruce R.
Jakarta : Erlangga, 2005
532 MUN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nidhom Asy Ari
"Fraktal adalah penggalan sebuah bentuk geometri yang bisa dibagi lagi menjadi bagian-bagian dimana setiap bagian tersebut akan terlihat mirip dengan bentuk keseluruhannya. Derajat dari batas penggalan suatu fraktal disebut dimensi fraktal. Analisis fraktal ditenggarai cukup efektif untuk memecahkan berbagai permasalahan fenomena alam yang agak rumit. Dalam penelitian ini analisis fraktal diterapkan pada proses fingering aliran celah sempit fluida Newtonian.
Analisis fraktal ini dilakukan dengan menghitung dimensi fraktal dari pola aliran yang terbentuk dan mencari korelasinya dengan viskositas fluida, lebar celah dan sudut kemiringan plat kaca, serta gradien temperatur. Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh beberapa karakteristik pola aliran yang terbentuk. Dimensi fraktal dari pola aliran akan meningkat seiring dengan pertumbuhan gelombang yang terbentuk. Untuk lebar celah dan sudut kemiringan yang berbeda tidak mempengaruhi karakteristik aliran karena nilai dimensi fraktal terhadap waktu spesifik dari pola alirannya tidak menunjukkan perbedaan.
Perbedaan viskositas dari fluida mempengaruhi pola aliran, semakin besar viskositas fluida pertumbuhan gelombang akan semakin kecil. Hal ini ditunjukkan oleh nilai dimensi fraktalnya yang juga semakin kecil. Aliran Hele Shaw melalui medan dengan gradien temperatur positif memiliki pertumbuhan gelombang yang lebih cepat dibanding dengan kondisi normal. Demikian pula dengan aliran Hele Shaw yang melalui medan dengan gradien temperatur negatif namun memiliki karakteristik aliran yang berbeda. Nilai dimensi fraktal aliran ini akan menurun saat t/t*>6.

Fractals are of rough or fragmented geometric shape that can be subdivided in parts, each of which is (at least approximately) a reduced copy of the whole. The degree of fractal boundary fragmentation is called by fractal dimension. Fractal analysis is powerful to solve the complicated natural phenomenon problems. In this experiment, fractal analysis is applied for fingering process of Newtonian fluid thin space flow.
This fractal analysis is processed by counting the fractal dimension of flow pattern and determining the correlation with fluid viscosity, width of gap, degree of angle and the temperature gradient. From the analysis result, there is some flow pattern characteristic founded. The fractal dimension of the flow pattern will increase in a row with the wave growth. The difference of the width of gap and the degree of angle do not affect the flow characteristic because the fractal dimension of the time specific of the flow pattern has a same value.
The difference of the fluid viscosity affect the flow pattern, higher fluid viscosity cause the reduction of wave growth. This is showed by the reduction of the fractal dimension value. Hele Shaw flow through field with a positive temperature gradient has a faster wave growth than at normal condition. But the Hele Shaw flow through field with a negative temperature gradient has a different flow characteristic. Fractal dimension value of this flow will decrease at t/t* > 6.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50784
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Jaya Pranoto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refi Kunaefi
"Fluida pendingin dan pemanas adalah dua hal penting untuk banyak sector industri, termasuk bidang energi, transportasi dan manufaktur. Thermal conductivity dari fluida tersebut memainkan peranan penting dalam perkembangan peralatan penukar kalor yang efisien.
Dalam industri manufaktur, khususnya industri pemesinan logam (metal cutting), fluida pendingin mempunyai pengaruh besar dalam menentukan kualitas kekasaran permukaan (surface roughness) hasil pemesinan. Kekasaran permukaan adalah parameter utama yang (selalu) digunakan setelah ketepatan dimensi-toleransi untuk menyatakan kualitas hasil pemesinan. Kekasaran permukaan suatu produk pemesinan dapat mempengaruhi beberapa fungsi produk seperti gesekan permukaan (surface friction), perpindahan panas, estetika, dan lain-lain. Beberapa metode yang sering digunakan untuk meningkatkan kualitas kekasaran permukaan adalah: pengaturan kecepatan potong, material pahat potong, kedalaman pemotongan (depth of cut), dan penggunaan fluida pendingin (cooling fluid) konvensional.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas permukaan hasil pemesinan dengan cara mengganti fluida pendingin konvensional dengan nanofluida. Nanofluida adalah material komposit padatan-cairan yang mengandung nano partikel atau nano fiber (serat nano) dengan ukuran pada umumnya 1-100 nm yang larut dalam cairan; air, minyak, atau ethilene glycol [Pawel Geblinski, Jeffrey A.Eastman, David G. Cahill, 2005]. Jumlah yang sangat kecil dari nano partikel, dapat meningkatkan secara signifikan karakteristik termal dari fluida dasar.
Banyak publikasi yang menyebutkan bahwa penggunaan nanofluida dapat memperbaiki karakteristik termal suatu fluida pendingin?khususnya peningkatan konstanta perpindahan panas, heat transfer coefficient. Fenomena inilah yang penulis manfaatkan pada proses metal cutting. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan karakteristik perpindahan panas. Selain itu, penggunaan nanofluida yang dicampur dengan lubricant mampu menghasilkan kualitas kekasaran permukaan produk yang lebih baik dibanding dengan pendingin konvensional yang banyak digunakan saat ini. Kata kunci: nanofluida, thermal conductivity, kekasaran permukaan.

Cooling and heating fluid are two important things for many industry fields, such as energy field, transportaion, and manufacture. The thermal conductivity of this fluid has important role in developing an efficient heat exchanger device.
In manufacturing, especially metal cutting industry, cooling fluid has significant effect in determining the surface roughness of the machining product. Beside dimension accuracy, surface roughness is main parameter which is always used for scoring the quality of machining product. Surface roughness of machining product can influence some of product function: surface friction, heat transfer, aestetic, etc. Many methods have been developed to enhance surface roughness quality of the product within adjusting machining parameter: cutting speed, type of cutting tool, depth of cut, and using various cooling fluid system.
This research?s purpose is increasing surface roughness quality of machining product by changing conventional cooling fluid with nanofluids. Nanofluids is novel fluid which contains nano particle (1-100 nm in dimension). This nano particle can be solved in liquid such as water, oil, and ethylene glycol [Pawel Geblinski, Jeffrey A.Eastman, David G. Cahill, 2005]. Low concentration of nano particle in liquid can significantly enhance the thermal characteristic of the base fluid.
There are many publication state that nanofluids can improve thermal charactistic of cooling fluid?especially enhanching heat transfer coefficient. Due to this phenomenon, writer has the idea to use this nanofluid in metal cutting process. Laboratory investigation show increasing in heat transfer characteristic of nanofluid in metal cutting process. Then, combination nanofluid with lubricant with 3.3 % volume can produce better surface roughness quality of metal cutting product compare with conventional cooling fluid."
2008
S37312
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>