Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166776 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fhadilla Amelia
"ABSTRAK
Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi penderita
hipertensi terbesar di Provinsi Jawa Barat, selain itu kepatuhan diet penderita
hipertensi di wilayah tersebut masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet berdasarkan
Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) pada penderita
hipertensi dengan pendekatan teori Health Belief Model. Penelitian yang
dilakukan di wilayah kerja Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Puskesmas
Bojonggede Kabupaten Bogor ini menggunakan desain studi cross sectional dan
metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang. Hasil
penelitian menunjukan bahwa 49,52% responden cukup patuh dan 50,48%
resonden kurang patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi
manfaat (OR= 3.9 95% CI 1.18-12.9) dan persepsi hambatan (OR= 3.007 95% CI
1.34-7.05) dengan kepatuhan diet. Instansi terkait diharapkan mampu memotivasi
penderita hipertensi untuk lebih patuh dalam menerapkan diet melalui edukasi
gizi, monitoring dan evaluasi pola makan, serta pengembangan media KIE
(komunikasi, informasi, dan edukasi) yang efektif dan efisien.

ABSTRACT
Kabupaten Bogor is the one place in West Java Province with highest prevalence
of hypertension people, yet the dietary adherence among them still poor. The
objective of this studi was to identify factors related to dietary adherence based on
Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) among
hypertensive patient in Health Belief Model Theory point of view. This study was
conducted in work area of UPF Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor by
using cross sectional design with purposive sampling method. The total samples
of this study was 105 persons. The result showed that 49,52% respondents are
having enough adherence to dietary recommendation and 50,48% respondents still
poor. There were significant associations between percevied benefits (OR= 3.9
95% CI 1.18-12.9) and perceived barriers (OR= 3.007 95% CI 1.34-7.05) with
dietary adherence. Institutions are hoped to motivate hypertensive patient to get
more adherence in dietary recommendation through nutrition Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi penderita
hipertensi terbesar di Provinsi Jawa Barat, selain itu kepatuhan diet penderita
hipertensi di wilayah tersebut masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet berdasarkan
Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) pada penderita
hipertensi dengan pendekatan teori Health Belief Model. Penelitian yang
dilakukan di wilayah kerja Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Puskesmas
Bojonggede Kabupaten Bogor ini menggunakan desain studi cross sectional dan
metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang. Hasil
penelitian menunjukan bahwa 49,52% responden cukup patuh dan 50,48%
resonden kurang patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi
manfaat (OR= 3.9 95% CI 1.18-12.9) dan persepsi hambatan (OR= 3.007 95% CI
1.34-7.05) dengan kepatuhan diet. Instansi terkait diharapkan mampu memotivasi
penderita hipertensi untuk lebih patuh dalam menerapkan diet melalui edukasi
Kabupaten Bogor is the one place in West Java Province with highest prevalence
of hypertension people, yet the dietary adherence among them still poor. The
objective of this studi was to identify factors related to dietary adherence based on
Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) among
hypertensive patient in Health Belief Model Theory point of view. This study was
conducted in work area of UPF Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor by
using cross sectional design with purposive sampling method. The total samples
of this study was 105 persons. The result showed that 49,52% respondents are
having enough adherence to dietary recommendation and 50,48% respondents still
poor. There were significant associations between percevied benefits (OR= 3.9
95% CI 1.18-12.9) and perceived barriers (OR= 3.007 95% CI 1.34-7.05) with
dietary adherence. Institutions are hoped to motivate hypertensive patient to get
more adherence in dietary recommendation through nutrition education,
monitoring and evaluation of dietary pattern, and developed KIE
(Communication, Information, and Education) media which are effective and
efficient."
2015
S60435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Puspitasari
"Obesitas merupakan salah satu masalah gizi pada dewasa. Prevalensi obesitas pada dewasa di beberapa negara cukup tinggi, bahkan pada penderita hipertensi menunjukkan angka yang sangat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada penderita hipertensi. Penelitian dilakukan di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 105 responden laki-laki dan perempuan umur 30-65 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 49,5 % responden mengalami obesitas. Ada hubungan signifikan antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein, asupan lemak, dan riwayat obesitas keluarga (p < 0,05) dengan kejadian obesitas. Perlunya pembatasan asupan zat gizi makro untuk mencegah terjadinya obesitas. Selain memerhatikan asupan makanan, untuk mencegah obesitas dapat dilakukan dengan mengurangi tingkat stres dan peningkatan aktivitas fisik.

Obesity is one of the nutritional problems in adults. The prevalence of obesity in adults in some countries is quite high, even in hypertension patients showed a very high number. The aim of this study is to know the factors associated with obesity in hypertension patients. This research was conducted at PHC Bojonggede, Bogor Regency, West Java using cross sectional study design. Sampling using purposive sampling method. The sample in this study amounted to as much as 105 respondents men and women aged 30-65 years.
The results showed that 49,5 % of respondents experiencing obesity. There is a significant relationship between energy intake, carbohydrate intake, protein intake, fat intake and history of family obesity (p < 0,05) with obesity. The limitation of total macronutrients intake in diet need to prevent obesity. In addition to pay attention to food intake, to prevent obesity can be done by reducing levels of stress and increased physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sriyanti Wijayanti
"Lingkar pinggang merupakan salah satu pengukuran antropometri yang digunakan sebagai ukuran sederhana untuk mengetahui adanya penumpukkan lemak viseral tubuh. Ukuran lingkar pinggang yang melebihi cut-off (≥80 cm pada perempuan dan ≥90 cm pada laki-laki), dan hipertensi dikenal sebagai sindrom metabolik dan dapat mengakibatkan kondisi yang kronis. Di Indonesia, prevalensi penderita hipertensi yang memiliki ukuran lingkar pinggang melebihi cut-off mencapai 25%. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkar pinggang pada penderita hipertensi usia 30-65 tahun di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan teknik purposive sampling dan sampel sebesar 105 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan April tahun 2015 menggunakan kuesioner dengan wawancara dan Semi Quantitative Questionnaire. Variabel dependen pada penelitian ini adalah lingkar pinggang, sedangkan variabel independen terdiri dari usia, jenis kelamin, pengetahuan,sikap dan riwayat kegemukan, aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, asupan serat, durasi tidur, indeks massa tubuh dan stres. Uji statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat (t-test dan korelasi-regresi sederhana).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 67% responden yang memiliki lingkar pinggang di atas cut-off, (≥80 cm pada perempuan dan ≥90 cm pada laki-laki), 68,5% pada perempuan, dan 56,2% pada laki-laki. Pada analisis bivariat, terdapat hubungan antara riwayat kegemukan, asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, dan indeks massa tubuh dengan lingkar pinggang pada penderita hipertensi usia 30-65 tahun di Puskesmas Bojonggede.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 67% responden yang memiliki lingkar pinggang di atas cut-off. Diperlukan adanya sosialisasi dan pengukuran lingkar pinggang, serta penerapan pola hidup sehat pada penderita hipertensi.

Waist circumference is a simple anthropometric measurement that observed visceral fat accumulation. Higher waist circumference and hypertension is known as metabolic syndrome and cause chronic disease. In Indonesia, the prevalence of hypertension patient with waist circumference higher than cut-off points (≥80 cm for woman, and ≥90 cm for man) is 25%. The purpose of this study is to know about waist circumference and factors associated with the waist circumference in hypertension patient age 30-65 at Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
This research used cross-sectional study with purposive sampling and sample sized of 105 respondents. This study was conducted on April 2015 and used questionnaire and Semi Quantitative Questionnaire with interview. The dependent variables studied was waist circumference, whereas the independent variables studied were age, gender, knowledge, attitude, obesity genetic history, physical activity, energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake, fiber intake, sleep duration, body mass index, and stress. The statistical test used is univariate and bivariate (t-test and correlation-regression linier).
The result showed there were 67% of respondents who has waist circumference higher than the cut-off (≥80 cm for woman, and ≥90 cm for man), 68,5% in woman, and 56,2% in men. From the research, there is an association between obesity genetic history, energy intake, fat intake, carbohydrate intake, and body mass index with waist circumference in hypertension patient age 30-65 at Puskesmas Bojonggede.
Based on the results, it can be concluded that there are 67% of respondents who has waist circumference higher than the cut-off. It?s necessary to disseminate the results of this research, often do waist circumference measurement, and implement healthy lifestyle on hypertension patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
"Prevalensi hipertensi terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena gayahidup masyarakat yang semakin tidak sehat. Salah satu gaya hidup tidak sehat yangberpengaruh terhadap hipertensi yaitu faktor perilaku makan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku makan penderitahipertensi. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kolonodale KabupatenMorowali Utara, menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak140 orang penderita hipertensi yang melakukan kontrol dan pengobatan ke Puskesmasdan Posbindu. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner yangsudah di uji validitas dan reliabilitasnya serta dianalisis menggunakan uji chi-squaredan regresi logistik ganda dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan62,9 responden berperilaku makan kurang baik. Hasil analisis membuktikan faktordukungan keluarga p= 0,016, OR: 3,349, 95 CI: 1,257-8,922 dan dukungan temansebaya/peer group p= 0,019, OR: 2,577, 95 CI: 1,166-5,696 berhubungan denganperilaku makan penderita hipertensi setelah dikontrol oleh dukungan petugas kesehatan.Dukungan keluarga merupakan faktor yang paling dominan berhubungan denganperilaku makan penderita hipertensi, responden yang cukup mendapat dukungankeluarga berpeluang untuk berperilaku makan baik 3,349 kali dibanding yang kurangmendapat dukungan keluarga setelah dikontrol oleh dukungan teman sebaya dandukungan petugas kesehatan. Untuk itu instansi terkait perlu merekomendasikanDASHI sebagai pola makan bagi penderita hipertensi serta memberikan edukasi terkaitdiet tersebut kepada keluarga, teman dan mengingatkan pasien untuk berperilaku makanyang baik sesuai rekomendasi DASHI, disamping perlu ada kelompok teman sebayaantara sesama penderita hipertensi agar bisa saling berbagi informasi dan mengingatkanterkait berbagai hal yang berhubungan dengan hipertensi.

The prevalence of hypertension increase every year. It was caused by unhealthy lifestylesuch as eating behavior that can affect the hypertension. The objective of this study wasto identify factors related to eating behavior among patient with hypertension. Thisstudy was conducted in Kolonodale rsquo s Health Center North Morowali Regency by usingcross sectional design with total sample 140 people with hypertension who control andtreatment to Health Center and Posbindu. Data were collected through interview usingquestionnaire that had been tested for validity and reliability then analyzed with chisquaretest and multivariate logistic regression by using SPSS. The result showed that62,9 respondents have poor eating behavior. The result of analysis found that familysupport p 0,016, OR 3,349, 95 CI 1,257 8,922 and peer group support p 0,019,OR 2,577, 95 CI 1,166 5,696 was associated with eating behavior among patientswith hypertension after controlled by health care support. Family support was the mostdominant factor associated with eating behavior among patients with hypertension,respondents who had enough family support likely to have good eating behavior 3,349times than less family support after controlled by peer group support and health caresupport. Therefore, the relevant agencies should recommend DASHI as a diet for patientwith hypertension as well as diet education to family, friends and remind patients to eatwell according to DASHI recommendations. In addition, there should be peer groupbetween patient with hypertension in order to share information and remind them thingsrelated to hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Sayogo
Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2014
613.2 SAV s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Octaviani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terapi kombinasi pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilakukan selama bulan April 2015 di UPF Puskesmas Bojonggede. Responden dalam penelitian ini berjumlah 105 penderita hipertensi berusia ≥ 30 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kuesioner, semi quantitative food frequency questionnaire, dan pengukuran antropometri. Penelitian menunjukkan bahwa responden yang patuh menjalankan terapi kombinasi hanya 39%. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara usia (OR = 0,301) dan dukungan tenaga kesehatan (OR = 2,769) dengan kepatuhan menjalankan terapi kombinasi.

The objective of this study was to identify factors which associated with combination therapy adherence on hypertension. This study used cross sectional design and held at Bojonggede?s health care on April 2015. This study conducted by 105 respondents aged 30 years and older with hypertension. Data were collected through interview referring to the questionnaire, semi quantitative questionnaire, and anthropometric measurements. This study showed that only 39% respondents in good combination therapy adherence. There were significant association between age (OR = 0,301) and health provider?s motivation (OR = 2,769) with combination therapy adherence."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunung Nurjanah
"Kadar gula darah yang tidak normal menjadi masalah kesehatan yang penting, tak terkecuali pada penderita hipertensi yang mengarah pada komplikasi penyakit yang serius seperti diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita hipertensi ysng dilakukan di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggunakan desain studi cross sectional dan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 30-65 tahun yag termasuk kelompok usia dewasa dan lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 30,2% responden memiliki kadar gula darah tinggi. Terdapat hubungan bermakna antara usia (OR = 3,5 95% CI 1,361-8,890), jenis kelamin (OR = 5,1 95% CI 1,655-15,570), indeks glikemik (OR = 2,587 95% CI 1,089-6,141), dan lingkar pinggang terhadap kejadian kadar gula darah. Modifikasi gaya hidup dianjurkan seperti rutin melakukan olahraga dan konsumsi makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman dengan IG rendah dan sedang, monitoring berat badan dan lingkar pinggang, serta pemeriksaan gula darah secara rutin sangat dianjurkan untuk mencegah peningkatan kadar gula darah.

Blood sugar levels are not normal become important health problem, not least in patients with hypertension leading to serious complications of the disease such as diabetes. This study aims to determine the factors associated with blood sugar levels in patients with hypertension. This research was conducted at the health center Bojonggede, Bogor, West Java using cross sectional study design and purposive sampling method with a total sample of 105 people consisting of men and women aged 30-65 years including age group adults and elderly. The results showed that 30.2% of respondents have high blood sugar levels. There is a significant relationship between age (OR = 3.5 95% CI 1.361 to 8.890), gender (OR = 5.1 95% CI 1.655 to 15.570), the glycemic index (OR = 2.587 95% CI 1.089 to 6.141), and waist circumference on the incidence of blood sugar levels. Lifestyle modification is recommended such as exercise frequently and food consumption suitable with the guidelines of balanced nutrition. In addition, the consumption of foods and beverages with low and medium GI, monitoring body weight and waist circumference, and blood sugar tests are routinely highly recommended to prevent an increase in blood sugar levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Kristyagita
"Latar Belakang: Hipertensi berkontribusi secara bermakna terhadap morbiditas dan mortalitas kardiovaskular (KV) di dunia. Dua penyebab terpentingnya adalah asupan garam dan disfungsi endotel yang dapat dinilai menggunakan flow-mediated dilatation (FMD). Modifikasi keduanya dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas hipertensi. Diet rendah natrium DRN belum diterapkan secara optimal di dunia karena keterbatasan produk garam rendah natrium. Belum ada studi tentang perbandingan efek diet rendah natrium yang bervariasi terhadap perbaikan fungsi endotel yang dinilai melalui FMD pada subjek hipertensi derajat I, khususnya di Indonesia.
Metode: Uji klinis ini dilaksanakan di RSJPD Harapan Kita terhadap 52 subjek hipertensi derajat I (26 laki-laki dan 26 perempuan), berusia 25 - 59 tahun, dan berindeks massa tubuh 18,5 - 29,99 kg/m2. Subjek dieksklusi jika berpenyakit atau berfaktor risiko KV, memiliki penyakit liver, kanker, alergi rumput laut, infeksi berat, atau dalam terapi KV, hormonal, steroid, atau terapi herbal rutin. Data primer didapat dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Subjek-subjek dirandomisasi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok DRN dengan kadar natrium 21 - 23% dan kelompok DRN dengan kadar natrium 38 - 40%, kedua diet diberikan dalam bentuk kuah. Nilai FMD diukur sebelum intervensi dan 60 menit setelahnya.
Hasil: Karakteristik dasar, termasuk diameter arteri brakialis prakompresi dan pascakompresi serta FMD, tidak berbeda bermakna di antara kedua grup. Pada kelompok DRN 38 - 40%, nilai FMD pada menit ke-60 pasca-intervensi menurun dibandingkan nilainya pra-intervensi, tetapi perbedaan tersebut tidak bermakna median [kisaran]: 7,92 [0,00 - 17,50]; p>0,05). Pada kelompok DRN 21 - 23%, nilai FMD pada menit ke-60 pasca-intervensi meningkat dibandingkan nilainya pra-intervensi, tetapi perbedaan tersebut juga tidak bermakna 7,65 [1,36 - 19,51]; p>0,05).
Simpulan: Nilai FMD pasca-intervensi tidak berbeda bermakna antarkelompok. Ketidakbermaknaan perbedaan nilai-nilai FMD dalam penelitian ini mungkin disebabkan oleh aspek-aspek internal subjek yang memengaruhi fungsi endotel dan prosedur evaluasi FMD.

Background: Hypertension contributes significantly to cardiovascular (CV) morbidity and mortality in the world. Two of its most important causes are salt intake and endothelial dysfunction which can be assessed using flow-mediated dilatation (FMD) test. Modification of both may decrease its morbidity and mortality. Low-sodium diet (LSD) has not been optimally implemented in the world due to the limited low-sodiumsalt products. There has been no study regarding the effects of low-sodium salt with various sodium concentrations on FMD of grade-I-hypertension subjects, especially in Indonesia.
Methods: This clinical trial was conducted at the NCC Harapan Kita on 52 grade-Ihypertension subjects 26 men, 26 women , aged 25 - 59 years old, with body mass index of 18.5 - 29.99 kg/m2. Subjects were excluded if they had CVD, CV risk factors, liver disease, cancer, seaweed allergy, severe infection, or on routine CV-, hormonal-, steroid, or herbal-therapy. Primary data were collected from anamnesis and physical examinations. We randomly assigned the subjects into two groups, i.e. the group LSD with natrium concentration of 21 - 23% and the group of LSD with natrium concentration of 38-40% . Both diets were given in a soup form. The FMD values were measured before the intervention and 60 minutes after it.
Results: Baseline characteristics, including pre-compression and post-compression brachial artery diameter and baseline FMD, were not significantly different between both groups. At group LSD 38 - 40%, FMD value at 60 minutes post-intervention was decreased compared to its baseline value, but the difference was not significant median [range]: 7.92 [0.00 mdash;17.50]; p>0.05). At group LSD 21 - 23%, FMD value at 60 minutes post-intervention was increased compared to its baseline value, but the difference was also not significant 7.65 [1.36 mdash;19.51]; p>0.05). Conclusion: The post-intervention FMD values were not significantly different between both groups. The non-significant differences between FMD values in this study may be due to the subjects' internal aspects influencing endothelial function and FMD evaluation procedure."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Venina Mani
"Kurangnya kemampuan dalam melakukan manajemen perawatan diri menjadi penyebab hipertensi tidak terkendali. Salah satu manajemen perawatan hipertensi yang sering diacuhkan yaitu pengaturan diet. Diet merupakan salah satu upaya non-farmakologis untuk mengendalikan hipertensi. Diet dapat dilakukan dengan memodifikasi menu makanan sehari-hari sesuai dengan standar diet yang dianjurkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keefektifan penerapan pengaturan diet dengan modifikasi menu makanan sehari-hari terhadap penurunan tekanan darah. Metode praktik dilakukan dengan penerapan standar diet ke dalam menu makan sehari-hari selama 2 minggu pemantauan. Intervensi yang dilakukan dikombinasikan dengan melakukan pengajaran terkait diet selama 1x pertemuan, kontrol dengan obat, serta aktivitas fisik rutin. Setelah pemberian intervensi terjadi penurunan tekanan darah dengan rata-rata penurunan sebesar 2,8 mmHg untuk sistolik dan 2 mmHg untuk diastolik. Pengaturan diet dengan modifikasi menu makanan sehari-hari direkomendasikan sebagai bentuk upaya untuk mengendalikan hipertensi secara mandiri di rumah.

Lack of ability in self-care management is the cause of uncontrolled hypertension. One of the hypertension’s care management that is often ignored is diet. Diet is one of the non-pharmacological efforts to control hypertension. Diet can be done by modifying the daily food menu according to the recommended dietary standards. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of applicating dietary regulation by modifying the daily menu to reduce blood pressure. The practical method was carried out by applying a standard diet into the daily food for 2 weeks of monitoring. The intervention was combined with teaching about diet for 1 time interaction, control with medication, and routine physical activity. After the intervention, there was a decrease in blood pressure with an average decrease about 2.8 mmHg for systolic and 2 mmHg for diastolic. Diet settings with modifications  the daily menu are recommended as an effort to control hypertension independently at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Junaedi
"Hipertensi merupakan faktor risiko nomor satu dari kematian di seluruh dunia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7%, sedangkan di Kabupaten Bogor sebesar 23,3%. Jemaah haji sebelum pemberangkatan ibadah haji, terlebih dahulu melaksanakan pemeriksaan kesehatan di tingkat puskesmas dan kabupaten/kota.
Hasil rekapitulasi laporan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji di Kabupaten Bogor tahun 2012 bahwa kasus hipertensi pada jemaah haji sebanyak 695 orang (21,4%) dari seluruh penyakit sistem sirkulasi dan pembuluh darah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi kasus hipertensi pada jemaah haji di Kabupaten Bogor, mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, indeks massa tubuh, gula darah, dan kolesterol dengan kejadian Hipertensi pada jemaah haji usia 40 tahun keatas, serta memberi masukan bagi pengelola kesehatan haji di Kabupaten Bogor. Analisis data menggunakan Cox Regression. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan atau tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian bersumber dari data sekunder yaitu hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji di tingkat puskesmas. Variabel yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, indeks massa tubuh, gula darah, dan kolesterol. Penelitian dilaksanakan pada April-Mei 2013 dengan sampel sebanyak 1.155 orang.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara umur, pendidikan, dan indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi pada jemaah haji usia 40 tahun keatas di Kabupaten Bogor tahun 2012. Pencegahan dan pengendalian hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi dan mencegah komplikasinya pada jemaah haji Kabupaten Bogor.

Hypertension is a risk factor for a number of deaths across the world. Based on the results of Health Research (Riskesdas) in 2007 known that the prevalence of hypertension in Indonesia reached 31.7%, while in Bogor regency of 23.3%. Pilgrims before departure pilgrimage, first carry out medical examinations at the health centers and district / city. Recapitulation health inspection reports prospective pilgrims in Bogor regency in 2012 that cases of hypertension on the pilgrims as many as 695 (21.4%) of the entire circulatory system diseases and blood vessels.
The purpose of this study to determine the distribution of cases of hypertension on pilgrims in Bogor Regency, knowing the relationship between age, gender, education, occupation, body mass index, blood sugar, and cholesterol to the incidence of hypertension in the pilgrim age 40 or older, as well as provide input Hajj for health managers in Bogor regency. Data analysis using Cox Regression. Hypertension is a condition where the blood pressure above 140 mmHg and systolic or diastolic pressure greater than 90 mmHg.
Design used in this study is cross-sectional. Research derived from secondary data is the result of health examination at the health center level pilgrims. The variables studied were age, gender, education, occupation, body mass index, blood sugar, and cholesterol. The experiment was conducted in April-May 2013 with a sample of 1,155 people.
The results showed no relationship between age, education, and body mass index with incidence of hypertension among pilgrims age 40 or older in Bogor regency in 2012. Prevention and control of hypertension is necessary to reduce the prevalence and prevent complications in Bogor regency pilgrims.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>