Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173275 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kezia Amelia
"Manusia dapat dengan bebas menggunakan ruang publik untuk berkegiatan. Salah satu perilaku sosial manusia untuk memperoleh privasinya dalam ruang publik adalah teritorialitas. Teritori merupakan hasil dari perilaku teritorial manusia sebagai cara untuk menyatakan kepemilikan terhadap ruang yang sedang dipakainya. Teritorialitas umumnya terjadi pada kelompok. Pada skripsi ini dilakukan studi kasus dengan membandingkan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok di taman publik, perilaku teritorial yang dilakukan, dan faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya teritori tersebut. Dengan mempelajari teritorialitas manusia, dapat membantu mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam merancang taman publik, sehingga dihasilkan taman yang dapat mengakomodasi berbagai macam kegiatan.

Human can freely use public spaces for activity. One of human social behavior to obtain privacy in public spaces is territoriality. Territory is the result of human territorial behavior as a way to assert ownership of the space that is being worn. Territoriality commonly occurs in group. In this paper a case study done by comparing the activities carried out by groups in public parks, territorial behavior that is done, and what factors influence the formation of the territory. By studying human territoriality, can help determine what things should be considered in designing public parks, to produce a park that can accommodate a wide range of activities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milka Vincentiya
"Skripsi ini mengenai hubungan antara aktor, dalam konteks ini antara stranger dengan stranger, dan aktor dengan lingkungan sekitarnya.  Dengan adanya perubahan makna dari stranger yang awalnya stranger adalah, orang yang tidak termasuk dalam lingkungan tempat seseorang tinggal, menjadi orang lain yang memiliki kesamaan umum dengan seseorang tersebut. Karena, sekarang kita berada pada tahap appearance dari spectacle, yang mana kita akan menilai sesuatu berdasarkan apa yang kita lihat atau tampak, skripsi ini menggunakan teori coding appearance, yang mana aktor akan beraktivitas berdasarkan tiga hal, yaitu: lokasi (location), appearance, dan sikap (behavior). Para aktor ini akan bersikap dan membawa properti menyesuaikan dengan ruang publik (lokasi), sebaliknya ruang publik juga dapat memengaruhi aktor dalam bersikap dan properti yang dibawa. Lalu, interaksi yang terjadi antar-stranger dalam ruang publik ini dapat terlihat dari keberadaan shield of privacy yang tidak bisa dilihat secara fisik namun, dapat diukur secara keruangan.

This study focusing in the relationship between actor, in this context stranger with stranger, and actor with the surrounding. Stranger then was categorized by those who did not live in someons living territory, and now stranger categorized as the people who have the same commonness with someone. With the state of appearance in spectacle, where we judge based on what we see (what appear in front of us), this study mainly use the theory about coding appearance, where actor will act based on three things: location, appearance, and behavior. They behave (behavior) and bring property (appearance) as what supposed in that public space (location), also the public space may affect the behavior and appearance of the actor. In the same location, interaction between stranger could be seen in the existence of shield of privacy, that is not physical but it is there with a measurement in space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfira Kurniawati
"Ruang publik adalah tempat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan beraktivitas dan berekreasi. Rancangan ruang publik yang memiliki kualitas desain yang baik akan mengundang kehadiran manusia. Namun, selain faktor tersebut, intervensi yang dilakukan oleh aktor dapat memengaruhi hidupnya ruang publik. Skripsi ini akan menganalisis peran aktor selain perancang, yaitu masyarakat dan komunitas dalam menghidupkan ruang publik. Ditemukan bahwa relasi antar aktor, aktivitas, elemen fisik, dan kualitas ruang serta intervensi yang dilakukan secara berulang dapat menciptakan makna dan nilai baru dalam ruang (placemaking). Ragam aktivitas dan nilai baru menjadi daya tarik ruang publik yang meningkatkan penggunaan, interaksi sosial dan keragaman pengunjung sehingga menciptakan ruang publik yang hidup.

Public space serves as a place for people to meet their activity and recreational needs. The design of public spaces with good design can attract human presence. However, in addition to these factors, the presence and interventions of actors can significantly influence the life of public spaces. This thesis aims to analyze the role of actors, beyond designers, including the community and local residents, in activating public spaces. It is discovered that the relation between actors, activities, physical elements, spatial quality, and repeated interventions can create new meanings and values within the spaces (placemaking). The diverse range of activities and newly established values become the allure of public spaces, enhancing their utilization, social interactions, and attracting a diverse range of visitors. A variety of new activities and values become the attraction of public spaces that enhancing the use, social interaction and attracting a diverse range of visitors, thus creating  lively public space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revianti Oksinta
"Remaja mempunyai kecenderungan untuk berkumpul dengan kelompoknya dalam mengisi waktu luang mereka. Kelompok remaja yang berkegiatan di kota memiliki tujuan untuk bertemu dengan kelompok remaja lainnya serta masyarakat luas sehingga mereka dapat menunjukkan identitas mereka bersama kelompoknya sekaligus belajar dari masyarakat kota itu sendiri. Kegiatan berkumpul yang dilakukan pada suatu ruang publik kota ini disebut sebagai kegiatan hang out. Umumnya kegiatan hang out ini dilakukan dengan disertai pengekspresian semangat dan ciri budaya populer melalui kegiatan atau ciri yang ditampilkan oleh mereka.
Ruang publik kota yang digunakan dalam melakukan kegiatan hang out mempunyai karakteristik tertentu yang berhubungan dengan kondisi fisik, psikologis dan sosial mereka sebagai remaja. Karakteristik tersebut bisa diklasifikasikan berdasarkan empat aspek, yaitu: aspek ukuran, batas, aksesibilitas dan lokasi, serta dimensi kegiatan. Sebagai studi kasus dilakukan survey untuk menelusuri kondisi pemanfaatan ruang publik terbuka oleh remaja pada tiga ruang publik terbuka di Jakarta, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, yaitu ruang luar GOR Bulungan, Taman Situ Lembang dan Taman Surapati.
Berdasarkan hasil survey dan analisis, ketiga tempat tersebut memiliki karakter serta kondisi pemanfaatan yang berbeda satu sama lain. GOR Bulungan merupakan contoh dari ruang publik yang bisa memfasilitasi remaja dalam berkegiatan hang out sekaligus mengekspresikan budaya populer mereka dalam berbagai aktivitas terutama olahraga dan seni sehingga kondisi pemanfaatannya oleh remaja pun bisa dikatakan bervariasi. Sedangkan pada Taman Surapati, sesuai dengan sifatnya sebagai one dimensional space, sangat sedikit dikunjungi. Kondisi yang bertentangan terlihat pada Taman Situ Lembang sebagai one dimensional space yang tidak sesuai dengan karakteristik ruang publik bagi remaja, tetapi justru pada kenyataannya tempat ini ramai dikunjungi oleh kelompok-kelompok remaja.
Dari kondisi yang terjadi pada beberapa ruang publik di Jakarta sehubungan dengan pemanfaatannya oleh remaja, dapat disimpulkan bahwa tidak semua karakteristik dari suatu ruang publik kota bagi remaja mutlak harus dipenuhi supaya menjadi area publik yang ramai oleh remaja.

Teenagers have tendency to crowd around their peer groups during their leisure time. Groups of teenagers who crowd in the city have purpose to meet other peer groups and wide society so they can show their group identity and also learn from the society itself. This kind of gathering activity takes place in the city public space and is called hang out. Generally, in this hang out activity, teenagers do not only gathered, but also express themselves by doing the activity and showing the feature of popular culture.
The city public space that is used by teenagers has several characteristics due to the teenager's physical, psychological and social condition. As a case study, surveys are done to three public spaces in the city of Jakarta, which are outdoor space of GOR Bulungan, Taman Situ Lembang and Taman Surapati.
Based on the surveys and analysis, these three public spaces have different characters and also different condition of the usage by the teenagers. Outdoor space of GOR Bulungan is one example of public space that can facilitate teenagers in hang out activities and the expression of popular culture, especially sport and art, all at once. Meanwhile, Taman Surapati as a one dimensional space, is less visited by the teenagers. In contradiction, Taman Situ Lembang, as a one dimensional space that is not suitable for the characteristic of public space for teenagers, is visited by many of groups of teenagers.
From these conditions, we can conclude that in Jakarta, public space doesn't have to fulfill all of the characteristics of suitable public space for teenagers in order to be a teenager's place for hang out.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nirissa Arviana Fardani
"Ruang publik terbuka khususnya taman di dalam ruang kota memiliki potensi yang dapat memicu interaksi yang dapat dikembangkan pengguna di dalamnya. Potensi ruang dan interaksi antar pengguna dalam taman tersebut kemudian mendorong terciptanya komunitas. Skripsi ini bertujuan memahami bagaimana peran ruang publik terbuka terhadap terbentuknya aktivitas komunitas. Pembahasan mencakup taman sebagai ruang publik, persepsi pengguna terhadap ruang tersebut, aktivitas di dalamnya hingga tercipta komunitas dan studi kasus pada Taman Menteng dan Taman Suropati. Temuan skripsi ini adalah potensi dari elemen fisik ruang publik terbuka memicu persepsi dan interaksi pengguna hingga terbentuknya komunitas.

Open public space, especially parks in urban space has potential to develop user interaction. Interaction between user and potential space in the park could encourage community existance. This study aims to understand the role of open public space in order to form activities of community. The study examines furter regarding park as public space, user perception, the occur activity and how the community formed. It uses Taman Menteng and Taman Suropati. Findings show that a physical element of open public space able to encourage perception and user interaction to formed community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nurul Aini
"ABSTRAK
Kota Tanjungpinang adalah kota pesisir yang terletak di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau yang mengalami fenomena pertambahan penduduk setiap tahunnya yang memicu peningkatan konversi lahan menjadi kawasan terbangun dan penggunaan transportasi. Peningkatan penggunaan transportasi diduga meningkatkan konsentrasi CO2 di udara dan turut meningkatkan suhu udara. Tingginya konsentrasi CO2 di udara dapat diturunkan melalui penyerapan CO2 oleh tumbuhan agar suhu udara kembali normal. Hanya saja, tidak semua jenis tumbuhan dapat menyerap CO2 yang sama banyaknya sehingga perlu memilih jenis tumbuhan penyerap CO2 terbanyak berdasarkan nilai serapan CO2 oleh masing-masing jenis tumbuhan per satuan waktu tertentu yang diestimasi dari volume pohon yang berkaitan dengan ukuran diameter pohon. Hasil riset menunjukkan bahwa vegetasi Taman Pamedan Ahmad Yani dengan variasi ukuran diameter antara 30-185 cm dapat menyerap CO2 yang lebih banyak (391,9 ton/menit/ha) dibandingkan vegetasi Taman Laman Boenda dengan variasi ukuran diameter antara 20-117 cm (22,47 ton C/menit/ha). Walau begitu, serapan CO2 oleh tumbuhan memberikan pengaruh sangat kecil bagi penyejukan udara. Pengembangan tumbuhan berdaun tipis yang berukuran kecil perlu dilakukan karena kondisi fisik tumbuhan tersebut memiliki kemampuan penyejukan udara yang lebih baik.

ABSTRACT
Tanjungpinang is a coastal city in Bintan Island, Riau Island Province that experiences population growth phenomenon each year that raises land conversion activity into built areas and the transportation usage among city inhabitant. The raising of transportation usage was assumed to be the driving factor of high air temperature within city area and needs to be tackled by absorbing CO2 to reduce its concentration in the atmosphere and normalize air temperature. Unfortunately, the CO2 absorption capability of each species is varied, so it is necessary to select some species with the capability of absorbing much CO2 per specific time by estimating the trees volume. The findings indicate that vegetation within Pamedan Ahmad Yani Park (30-185 cm dbh) could absorb much CO2 (391,9 ton/minute/ha) than vegetation within Laman Boenda Park (22,47 ton C/minute/ha). Nevertheless, CO2 absorption by plants provides minor effect on cooling effect. Expanding plantation cover with thin-small sized plants leaves is highly recommend to be employed immediately because it has the better capability of cooling down the air temperature."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Kajian Ilmu Lingkungan, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Triarianti
"Sebuah kota akan selalu membutuhkan kelonggaran dan kontrol agar dapat berfungsi dengan baik. Tesis ini akan mengidentifikasi fenomena kelonggaran sebagai salah satu elemen yang tidak dapat dihindari dalam ranah perkotaan, mencari alasan pembentukannya, dan kendali pemerintah akan terbentuknya sebuah kelonggaran dalam lingkungan yang tertata dengan baik. Tesis ini juga akan mengidentifikasi pentingnya kelonggaran bagi ruang publik sebagai salah satu upaya pemenuhan hak atas kota. Karena kelonggaran di ranah perkotaan dapat diwujudkan dalam berbagai cara, pendudukan pedagang kaki lima dapat dikatakan sebagai indikator signifikan terhadap fenomena terjadinya kelonggaran. Tesis ini bertujuan untuk memahami dinamika hubungan antara pemerintah, masyarakat, dan pedagang kaki lima dalam kesehariannya melalui upaya negosiasi dan toleransi untuk menyelesaikan konflik kepentingan mereka. Tesis ini akan lebih menyoroti dampak pandemi terhadap kelonggaran di ranah perkotaan dengan melihat upaya tangguh dari pedagang kaki lima dalam menghadapi privatisasi ruang publik pasca adanya regulasi pemerintah akan pandemi di Taman Bungkul Surabaya.

A city will always need its looseness and control in order to function properly. This thesis will identify the phenomenon of looseness as an inevitable element in the urban realm, find the reasons for its creation, as well as the governmental control towards the occurrence of looseness within a well-ordered environment. This thesis will also identify the importance of loose space for the public as a matter of fulfilment towards the right to the city. Since looseness in the urban realm can be manifested in various ways, the occupancy of street vendors can be regarded as a significant indicator towards the emergence of looseness. This thesis aims to understand the dynamic relationship between the government, public, and street vendors on a daily basis through their attempt of negotiations and tolerance to solve their conflict of interests. This thesis will further highlight the impact of pandemic towards the looseness in the urban realm by looking at the resilient attempt of the street vendors in facing the privatization of public spaces following the governmental pandemic regulation in Taman Bungkul Surabaya"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adistia Nurramadhanty
"Tata ruang suatu wilayah yang efektif dan proporsional merupakan prasyarat utama bagi terciptanya suasana lingkungan yang teratur terkendali dan nyaman. Tata ruang yang efektif meliputi penempatan dan pengaturan fungsi dari bagian-bagian wilayah agar tepat dalam penempatannya, sehingga berbagai aktivitas warga dapat terselenggara secara efektif. Sementara, tata wilayah yang proporsional merupakan upaya agar terciptanya suatu wilayah yang nyaman, dengan mengoptimalkan bagian-bagian wilayah tersebut secara proporsional. Salah satu masalah yang kerap terjadi dalam penentuan proporsional suatu wilayah adalah terkait RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang terabaikannya ketentuan kondisi idealnya. Akibat dari terabaikannya elemen standar untuk keseimbangan kota, akan terjadi bencana yang berkelanjutan, seperti banjir di Kemang. Adanya konsep perencanaan kota yang tertuliskan dalam pedoman, terdiri dari berbagai macam aspek untuk menganalisa, untuk mewujudkan kota yang ideal. Pedoman tersebut adalah UDGL (Urban Design Guidelines) dari negara yang berbeda. Secara konsep RTH merupakan ruang natural yang beraspek dan berstruktur elemen natural yang diperuntukkan sebagai nilai ekologis dan social di suatu wilayah. Dalam implementasinya, penetapan RTH berkaitan dengan banyak hal, sehingga sering terabaikan. Perencanaan implementasi di Jakarta mempunyai peraturan yang mengontro lpengalokasian lahan. Itu juga menjadi standar ideal untuk sebuah kota. Kemang, merupakan suatu bagian wilayah di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dan di dalam spesifik area di Kemang, adanya isu perningkatan bencana banjir yang terjadi, yang bisa disebabkan oleh banyak aspek. Itu juga menjadi alasan terjadinya kemacetan parah dan rusaknya area sekelilingnya. Lalu, isu tersebut membutuhkan evaluasi lebih tentang bencana yang terjadi berkelanjutan di Kemang dan dibandingkan dengan keadaan ideal untuk sebuah kota.

An effective and proportional spatial planning for urban is a main requirement to provide well- planned, controlled and comfortable environment. An effective spatial planning involved an allocation and arrangement of functions from all parts of the area, to be exactly fit into the context, so various activities can be held effectively. While, a proportional urban area planning is a way to create a comfortable area, by optimizing parts of the area proportionally. One of the problems is usually happened in defining a proportional area, for example: Green Open Space ideal condition which being ignored. The impacts on ignoring standard elements to balance the city, is disaster which happens continuously, such as flood in Kemang. There are a conceptual for urban planning, written in a guideline which consist of various aspects to analyse, to achieve the ideal city area. The guideline is UDGL (Urban Design Guidelines) from different countries. As a conceptual, Green Open Space is a natural resource which have aspects and structure from natural elements. Green Open Space benefits to be ecological and social value for an area. According to the implementation, defining Green Open Space related with many aspects which sometimes being ignored. The implementation planning in Jakarta has its own policy, which control the land allocation. Then, it becomes another ideal standard for a city. Kemang, is a part of Mampang Prapatan sub-district, South Jakarta, and the specific area of Kemang increase the issue of flood disaster, which can be caused by several aspects. It creates heavy traffic jam, and damage to the surrounding area. Then, it needs more evaluation in Kemang, regarding the disaster that continuously happen, compare with the ideal standard for a city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiliana
"Perancangan ruang publik ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban akan ruang untuk beraktivitas dan bersosialisasi. Dalam perkembangannya, pembangunan ruang publik ini seringkali terpisah dari pemahaman lingkungan sekitarnya sehingga tidak terdapat kaitan antara ruang publik dan masyarakat di sekitarnya. Ruang publik yang tidak dimanfaatkan dengan benar akan kehilangan makna bagi masyarakat sekitarnya.
Pemahaman mengenai lingkungan sekitar ruang publik diperlukan agar dapat menciptakan ruang yang digunakan dan berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Skripsi ini membahas sejauh mana keberagaman dalam lingkungan sekitar ruang terbuka publik dapat mempengaruhi keberhasilan ruang publik. Khususnya yang dibahas adalah sejauh mana keberadaan mixed-use sebagai salah satu bagian dari keberagaman (diversity) mendukung keberhasilan taman sebagai salah satu ruang terbuka publik.
Dari analisis dua taman dengan lingkungan sekitar yang berbeda diketahui bahwa adanya guna yang dominan dalam suatu area memberi pengaruh terhadap ruang publik. Keberagaman guna lahan sekitar mendorong penggunaan akses di sekitar ruang publik. Pengguna yang beragam dari lingkungan sekitar mendorong penggunaan ruang publik untuk beraktivitas. Guna lahan yang dominan memberi pengawasan lebih terhadap keamanan dalam ruang publik dan area sekitarnya.
Pemahaman tentang kaitan antara keberagaman guna dengan keberhasilan ruang publik menjadi penting untuk dikaji agar diperoleh rancangan yang sesuai dengan keinginan masyarakat sekitar sebagai pengguna dan kebutuhan suatu area akan ruang publik.

Public space designed to meet urban citizen?s need of space used for activities and socialize. In the progress, designs of public space often separate from the understanding of the surroundings so that there is no connection between public space and the society around.
Understanding the environment around public space is necessary to design a space that can be use and functions as it should. This thesis is about how far diversity in an environment around open public space could influence the success of the public space. Especially the presence of mixed-use as one of the forms of diversity supports the success of a park as an open public space.
From the analysis of two parks with different surroundings, we can identify that dominant use in an area influence public space. Mixed-use of the surroundings encourage use of access around public space. Dominant use provides a more lookout to the public space and its surroundings.
Understanding the connection of diversity and the success of public space has become important to study so that we can acknowledge design suitable with citizens desire as users and an area needs of public space."
2008
S48435
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Aisha Zahra
"Seni telah memegang peranan penting dalam kehidupan dan peradaban manusia. Penempatan dan eksistensinya di lingkup publik memengaruhi penciptaan serta interpretasinya. Public art atau seni publik juga tentu memengaruhi citra dari sebuah ruang tempat ia berada. Kehadiran estetika dari seni berkontribusi dalam menimbulkan kesan tertentu pada ruang serta penggunanya. Skripsi ini membahas bagaimana karya seni publik yang diletakkan di Taman Suropati memengaruhi citra ruang serta kegiatan pengguna. Di Taman Suropati, terdapat beberapa bentuk praktek seni publik. Dikenal sebagai lokasi bersejarah, Taman Suropati merupakan tempat diletakkannya Monumen Perdamaian ASEAN dan rumah bagi kelompok seniman serta komunitas seni. Hubungan dan dampak dari objek serta aktivitas seni ini menjadi penting dan berpengaruh bagi kegiatan pengguna taman serta pengukuhan citranya sebagai ruang publik.

Art has been holding a great significance in humans life and civilization. Its placement and existence in public realm occurred a difference in its making and interpretation. Public art has undoubtedly also affected the image of space. Aesthetic presence of art is contributing a certain impact to the space and its users. This thesis analyzes how public arts located in Taman Suropati affects its users perception of space and gives a certain image to the space. In Taman Suropati, there are several kind of public art practices. Known as a historical place, Taman Suropati is a place of ASEANs Monument of Peace and now widely renowned as a home for groups of artists and art community. The connection and impact between these artistic objects and activities is substantial to influence parks users and affirming its image as a public space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>