Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Audina Putri
"Osteoarthritis merupakan penyakit kronis jangka panjang yang melibatkan penipisan kartilago pada persendian yang menyebabkan pergesekan tulang sehingga mengakibatkan kekakuan, nyeri, dan gangguan pada pergerakan tubuh. Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) telah terbukti secara empiris untuk mengobati inflamasi. Tanaman ini mengandung flavonoid yang telah dilaporkan sebagai antioksidan dan penangkal radikal bebas yang juga dapat menimbulkan efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek antiinflamasi dan pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk) terhadap perubahan proteoglikan pada sendi tikus jantan model osteoarthritis yang diinduksi natrium iodoasetat. Parameter tersebut ditinjau dari volume udem lutut tikus dengan pletismometer dan histopatologi kartilago dengan pewarnaan safranin-o dan fast green. Penelitian ini dilakukan pada 30 tikus jantan Sprague dawley, terbagi dalam 6 kelompok. Kelompok-kelompok tersebut diinduksi pada hari ke-1 dengan natrium iodoasetat secara intrartikular, kecuali kontrol normal yang diinduksi larutan salin. Bahan uji diberikan secara oral pada hari ke 29 sampai 50 pada kontrol positif (glukosamin dan kondroitin sulfat) dan tiga kelompok dosis (ekstrak etanol 70% rumput mutiara), yaitu 780; 5,625; 11,25; 22,5 mg/200 g BB. Pengukuran volume udem lutut tikus dilakukan pada hari ke-0, 7, 14, 21, 28, 36, 43, 50. Histopatologi kartilago dilakukan pada hari ke-28 dan setelah perlakuan berakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis memiliki efek antiinflamasi dan meningkatkan proteoglikan secara bermakna. Dosis II (11,25 mg/200 g BB) merupakan dosis terbaik. Hasil ini menunjukkan bahwa rumput mutiara dapat diteliti lebih lanjut sebagai pengobatan osteoarthritis.

Osteoarthritis is a chronic long term disease that involves degradation cartilage in joint causing bone friction and leading to stiffness, pain, and disruption in the movement of body. Pearl grass (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) is often used in inflammation therapy in herbal medicine. This plant contains flavonoid, a group of antioxidants and radical scavenging that have anti-inflammatory effect. This study is aimed to analyze the anti-inflammatory effect and the effect of 70% ethanolic extract of pearl grass (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) on proteoglycan changes in joint of osteoarthritis rats model induced by monosodium iodoacetate. The parameters evaluated were the edema volumetric measurements of rats’ knee using pletismometer and cartilage histopatology stained with safranin-o and fast green. This study used 30 male white Sprague dawley rats which were, divided into 6 groups. These groups were induced on day-1 with monosodium iodoacetate by intraarticular injection, except normal group were induced by saline solution. Test materials were administered orally once daily on days 29 through 50 to positive group (glucosamine and chondroitin sulfate) and 3 doses groups (70% ethanolic extract of pearl grass), with 780; 5,625; 11,25; 22,5 mg/200 g BW. Edema volumetric measurements of rats’ knee were performed on days-7, 14, 21, 28, 38, 43, 50. Cartilage histopatology were performed on days-28 and after treatment was ended. The results showed that the extract of pearl grass with some variations of given dose have anti-inflammatory effect and have been able to increase proteoglycan significantly. Dose II (11,25 mg/200 g BW) is the best result. Overall, these results indicate that pearl grass can be further investigated as a treatment for osteoarthtiris."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Datunsolang, Natasya Linsie Corona
"Osteoartritis (OA) adalah penyakit persendian pada lutut dan berkaitan dengan kerusakan kartilago dan menyebabkan nyeri. Rumput mutiara adalah salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antiinflamasi dan dapat digunakan untuk mengobati nyeri. Penelitian ini menggunakan suspensi ekstrak etanol 70% rumput mutiara dengan 3 variasi dosis yaitu dosis 1 (5,625 mg/200 g BB), dosis 2 (11,25 mg/200 g BB) dan dosis 3 (22,5 mg/200 g BB) yang diberikan secara oral pada tikus jantan galur Sprague dawley. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek antiinflamasi terhadap perubahan jumlah proteoglikan pada sendi lutut kiri setelah diberikan rumput mutiara kemudian diinduksi natrium iodoasetat. Hewan uji sebanyak 30 ekor dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif (glukosamin dan kondroitin sulfat), dosis 1, dosis 2 dan dosis 3. Hewan uji diinduksi dengan 0,025 ml natrium iodoasetat secara intraartikular dengan waktu pengamatan selama 8 minggu. Parameter yang digunakan adalah pengukuran volume udem pada hari ke-0, 7, 14, 21, 29, 36, 43 dan 50 dan pengamatan histopatologi tulang pada hari ke-21 dan 50 menggunakan pewarna 1% Safranin O dan 0,02% Fast Green. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% rumput mutiara memiliki efek antiinflamasi pada pengamatan histopatologi lutut hewan uji dan volume udem pada hari ke-29. Dosis optimum ekstrak etanol 70% rumput mutiara sebagai antiinflamasi adalah dosis 2 (11,25 mg/200 g BB).

Osteoarthritis (OA) is the joint disease that related with articular cartilage damage and causes significant pain. Pearl grass is plant that has an antiinflammation effect and it can be used to treat pain. This study used 70% Ethanolic exctract of pearl grass with 3 doses variance such as doses 1 (5,625 mg/200 g BW), doses 2 (11,25 mg/200 BW), and doses 3 (22,5 mg/200 BW) that is given Sprague dawley strain male rates in oral. This study aims to analyze the antiinflammatory effects of 70% Ethanolic exctract of pearl grass on proteoglycan changes in joint of OA rats model. The total of 30 rats divided into 6 groups that is normal group, negative group, positive group (glucosamine-chondroitin sulfate) and 3 treatment groups. Rats male induced with 0,025 ml monosodium iodoacetate (MIA) in intraarticular for 8 weeks. The parameter of this study is edema volumetric measurement using plestimometer and cartilage histology in day-0, 7, 14, 21, 29, 36, 43 and 50 using 1% Safranin O and 0,02% Fast Green staining. The results showed that 70% Ethanolic exctract of pearl grass has antiinflammatory effects in day-29 of changing proteoglycan in joint of OA rats model and edema volumetric. The optimum dose of antiinflammatory effect was dose 2 (11,25 mg/200 g BW)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Arum Sari
"Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan inflamasi kronik pada daerah persendian. Berdasarkan penelitian sebelumnya, rumput mutiara memiliki efek sebagai antiinflamasi dalam praktik pengobatan herbal, tetapi belum banyak data yang mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek preventif dan kuratif ekstrak etanol 70% rumput mutiara terhadap sistem imun yang ditandai dengan penurunan jumlah sel darah putih, yaitu leukosit, limfosit, dan granulosit. Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan, yaitu pembuatan tikus model osteoartritis, kemudian pemberian ekstrak rumput mutiara secara preventif dan kuratif secara bersamaan. Pada perlakuan preventif dan kuratif, digunakan masing-masing 30 tikus putih jantan galur Sprague dawley dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok normal diberikan CMC 0,5%, kelompok negatif diberikan 0,025 mL natrium iodoasetat dalam salin 0,9%, kelompok positif diberi suspensi glukosamin kondroitin 520 mg/ 200 g bb untuk preventif, dan 780 mg/ 200 g bb. Kelompok dosis diberikan ekstrak etanol 70% rumput mutiara dengan variasi dosis berturut-turut 5,62 mg; 11,25 mg; dan 22,5 mg. Semua kelompok diinduksi 0,025 mL natrium iodoasetat kecuali kontrol normal. Bahan uji diberikan satu kali sehari secara oral pada hari ke-1 hingga 50 secara preventif, dan diberikan pada hari ke-29 hingga 50 secara kuratif. Pengukuran jumlah leukosit, limfosit dan granulosit dilakukan pada hari ke-14, 28 dan 49. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol 70% rumput mutiara secara preventif (dosis 2= 11,25 mg/ 200 g bb) dan kuratif (dosis 1= 5,62 mg/ 200 g bb) mampu menurunkan jumlah leukosit dan limfosit secara bermakna.

Osteoarthritis is a degenerative disease characterized by chronic inflammation in the joints. Based on previous research, pearl grass has anti-inflammatory effects in the practice of herbal medicine, but doesn?t have a lot of data to support. This study aimed to analyze the preventive and curative effects of the 70% ethanolic extract of pearl grass on the immune system characterized by decreasing number of leukocytes, lymphocytes and granulocytes. This study is divided into two stages, there are making rat model of osteoarthritis, and analyze the effect preventive and curative extract of pearl grass on the immune system. This study used 30 male white Sprague Dawley rats were divided into 6 groups. The normal group was given 0,5% CMC, the negative group was given 0,025 mL of monosodium iodoacetate in 0,9% saline, positive group was given suspension of glucosamine chondroitin 520 mg/200 g BW for preventive and 780 mg/200 g BW for curative. The dose variation was given 70% ethanolic extract of pearl grass with 3 dose variation 5,62 mg/ 200 g BW; 11,25 mg/ 200 g BW; and 22,5 mg/ 200 g BW. All groups were induced by 0,025 mL of monosodium iodoacetate except normal group. The test material is given orally once daily on days 1 to 50 in preventive , and given on days 29 to 50 are curative. Measurement of the number of leukocytes, lymphocytes and granulocytes counted on day 14, 28 and 49. The best results showed that the effect preventive (dose 2 = 11,25 mg / 200 g BW) and curative (dose 1 = 5,62 mg / 200 g BW) extract of pearl grass were able to decrease the number of leukocytes and lymphocytes significantly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirza Roselina
"Osteoartritis adalah penyakit degeneratif oleh peradangan kronis pada sendi. Penelitian menunjukkan, daun babandotan memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek kuratif dari ekstrak etanol 70% daun babandotan pada parameter hematologi. Penelitian ini menggunakan 30 tikus putih jantan galur Sprague Dawley dan dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok negatif, kelompok positif (glukosamin-kondroitin sulfat 540, g mg / 200 g BB) dan kelompok 3 variasi ekstrak (6,48 mg ; 12,9 mg; dan 25,9 mg) / 200 g BB. Semua kelompok diinduksi oleh 0,05 ml monosodium iodoasetat kecuali kelompok normal. bahan uji diberikan secara oral sekali sehari pada hari ke-29 sampai 49.
Parameter penelitian ini adalah nilai leukosit, limfosit, granulosit, eritrosit, hemoglobin, dan volume rata-rata eritrosit (MCV) yang dihitung pada hari ke-29 dan 50, TNF alfa pada hari ke-50, dan volume edema pada hari ke-0, 29, dan 50. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 70% daun babandotan dengan 3 variasi dosis mampu mengurangi volume edema, nilai TNF-α, jumlah leukosit, limfosit, granulosit dan juga tidak signifikan mempengaruhi jumlah hemoglobin, eritrosit, MCV.

Osteoarthritis is a degenerative disease by chronic inflammation in joints. Research shown, babandotan leaf has anti-inflammatory effects. This study aimed to analyse curative effects of 70% ethanolic extract of the leaf of babandotan on hematology parameters. This study used 30 male white Sprague Dawley rats and divided into 6 groups they are normal group, negative group, positive group (glucosamine-chondroitin sulfate 540.g mg/ 200 g BW) and 3 doses variation of extract groups (6.48 mg, 12.9 mg, and 25.9 mg)/ 200 g BW. All groups were induced by 0.05 mL of monosodium iodoacetate except normal group. Test materials were given orally once daily on day 29 to 49.
The parameters of this study are level of leukocytes, lymphocytes, granulocytes,erythrocyte, hemoglobin, and mean corpular volume those counted on day 29th and 50th, TNF alpha on day 50th, edema volume on day 0, 29th, and 50th. Results showed 70% ethanolic extract of the leaf of babandotan with 3 doses variation have been able to decrease edema volume, TNF-α level, the number of leukocytes, lymphocytes, granulocytes and also did not significantly influence the number of haemoglobin, erythrocytes, mean cells volume of RBCs (MCV).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Sari Wijaya
"ABSTRAK
A PILOT STUDY : EFEKTIVITAS KAPSUL EKSTRAK RUMPUT MUTIARA HEDYOTIS CORYMBOSA L. LAMK. TERHADAP PASIEN OSTEOARTHRITIS USIA LANJUT Nita Sari Wijaya1, Anton Bahtiar1, Katrin11 Faculty of Pharmacy, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok 16424Email : anton.bahtiar@gmail.com, yenlinita@gmail.com ABSTRAK Ekstrak Rumput Mutiara Hedyotis corymbosa mengandung senyawa polifenol dan flavonoid secara preklinis terbukti memiliki aktivitas untuk mengobati osteoarthritis dan arthritis reumatik dengan bantuan model hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas ekstrak rumput mutiara pada penderita osteoarthritis usia lanjut. Penelitian ini merupakan uji klinis fase 2, dengan metode double blind randomized control trial, telah disetujui oleh komite etik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesiadengan subyek yang memenuhi kriteria seperti berusia lebih dari 50 tahun, memiliki tanda dan gejala osteoarthritis, tidak memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal, serta tidak memiliki penyakit berat lainnya. Kapsul Ekstrak Rumput Mutiara diberikan satu kali sehari selama 8 minggu dan diberikan natrium diklofenak 50 mg dua kali sehari bila dirasakan nyeri dan dilakukan evaluasi sebelum dan sesudah terapi melalui pemeriksaan laboratorium dan roentgen, dan dilakukan pengawasan selama satu minggu serta evaluasi selama dua minggu menggunakan skala WOMAC dan VAS, serta penilaian efek yang timbul selama pemberian terapi. Subyek penelitian berusia 59.65 7.11 tahun dan pemberian kapsul ekstrak rumput mutiara tidak mempengaruhi fungsi ginjal maupun hati dalam pemakaian selama 8 minggu dan pemberian kapsul ekstrak rumput mutiara menurunkan nyeri yang dialami oleh peserta yang dinilai menggunakan skala VAS, WOMAC, dan pengurangan konsumsi diklofenak, dimana secara statistik, di dapatkan hasil bahwa pemberian ekstrak rumput mutiara berbeda signifikan saat sebelum dan sesudah pemberian p

ABSTRACT
A PILOT STUDY EFFECTIVENESS OF PEARL GRASS EXTRACT CAPSULES HEDYOTIS CORYMBOSA L. LAMK. ON GERIATRIC PATIENTS WITH OSTEOARTHRITIS Nita Sari Wijaya1, Anton Bahtiar1, Katrin11 Faculty of Pharmacy, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok 16424Email anton.bahtiar gmail.com, yenlinita gmail.com ABSTRACT Pearl Grass Hedyotis corymbosa , contain a lot of flavonoid and polyphenol compounds that can be used to cure inflammatory diseases. On preclinical trial, pearl grass have been proven can cure osteoarthritis and rheumatoid arthritis on animals model. This study is to evaluate effectiveness of pearl grass extract on elderly patients with osteoarthritis. This is was clinical trial second phase, with double blind randomized control trial methods, and have been approved by ethics committee from Faculty of Medicine University of Indonesia with inclusion criteria, patients more than 50 years old, with sign and symptoms of osteoarthritis, doesn rsquo t have liver and renal insufficiently, and doesn rsquo t have another severe diseases and patients also already signed the informed consents before join this study. Capsules contains pearl grass extract and placebo have been given once daily everyday for 8 weeks and the participants also given sodium diclofenac 50 mg twice daily as emergency relief. Laboratory evaluation have been provided and x ray evaluation also have been provided before and after treatment to assess the improvement of the diseases. We also evaluated participants every weeks and assessed every two weeks with WOMAC and VAS scale, and effect that occurred in this treatment. Results of this study is, pearl grass extract was safe to consumed based on liver and renal function. Pearl grass extract effective to reduce pain using VAS and WOMAC scale p"
2018
T49560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nurazizah
"Osteoartritis (OA) merupakan sekumpulan nyeri kronik, yang terjadi karena kegagalan kartilago artikular dan diinduksi oleh faktor genetik, metabolik, biokimia dan biomedik. Pilihan terapi untuk OA masih terbatas, sehingga penelitian mengenai hal terebut terus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% daun babandotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap kartilago artikular pada tikus model yang diinduksi natrium iodoasetat. Parameter yang digunakan adalah volume edema, tebal dan area kartilago serta jumlah proteoglikan. Tiga puluh ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok tersebut diinduksi 0,05 ml natrium iodoasetat (20mg/ml) padahari ke-1, kecuali kontrol normal yang diinduksi larutan salin. Bahan uji diberikan secara oral pada hari ke 29 sampai 49 pada kontrol positif (glukosamin dan kondroitin) dan tiga kelompok dosis bahan uji yaitu 40mg/200g bb, 80mg/200g bb, dan 160mg/200g bb. Volume edema diukur pada hari ke-0, 8, 15, 22, 29, 43,dan 50. Histopatologi kartilago dengan pewarnaan H&E dan Safranin O-fast green pada hari ke-50. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dosis 2 dan Dosis 3 memiliki efek menurunkan volume edema, meningkatkan nilai tebal dan area kartilago artikular serta jumlah proteoglikan. Dosis 3 (160mg/200g bb) merupakan dosis terbaik. Hasil ini menunjukan bahwa daun babandotan dapat diteliti lebih lanjut sebagai pengobatan osteoartritis.

Osteoarthritis (OA) is a group of chronic painful, result from articular cartilage failure induced by genetic factor, metabolic, biochemical and biomedical factor. The choice for OA theraphy are limited, so the research about this have to be developed. The aim of this research is to analyze the anti-inflammatory effect and the effect of 70% ethanolic extract of the leaves of Ageratum conyzoides on articular cartilage in rat model induced by natrium iodoacetate. The parameters evaluated were the edema volume, articular cartilage area and thickness, and proteoglican content. Thirty male white Sprague Dawley rats were divided into 6 different groups. These groups were induced with 0.05ml natrium iodoacetate (20mg/ml) on day 1, except normal control induced by saline. Test materials were administered orally once daily on days 29 until 49 to positive group (glucosamine and chondroitin) and 3 doses groups 40mg/200g bw, 80mg/200g bw,dan 160mg/200g bw. Edema volume measurements of rat knee were performed on days 0, 8, 15, 22, 29, 43,and 50. Cartilage histopathology with H&E and Safranin O-fast green staining on days-50. The results showed that dose 2 and dose 3 ethanolic extract of the leaves of Ageratum conyzoides can decrease the edema volume, increase articular cartilage thickness, area, and proteoglycan level. Dose 3 (160mg/200g bw) is the best result. These result indicate that babandotan leaves can be further investigated as a treatment for osteoarthritis."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha S.M.U.
"Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) telah terbukti secara empiris untuk mengatasi berbagai gejala inflamasi kemudian sitokin inflamasi yang dihasilkan dapat menyebabkan pembentukan dan aktivasi osteoklas sehingga terjadi risiko resorpsi tulang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah osteoklas setelah pemberian ekstrak etanol 70% rumput mutiara ditinjau dari histologi tulang calcaneus tikus dengan volume udem telapak kaki tikus menggunakan pletismometer sebagai parameter pendukung.
Penelitian ini menggunakan modifikasi metode adjuvant-induced arthritis, dilakukan pada 36 tikus jantan, terbagi dalam 6 kelompok. Kelompok-kelompok tersebut diinduksi pada hari ke-1 dengan Complete Freund?s Adjuvant secara subplantar, kecuali kontrol normal yang diinduksi larutan salin. Bahan uji diberikan secara oral pada hari ke-2 sampai 28 pada tiga kelompok dosis, yaitu 28,06 mg/200 g BB; 63,13 mg/200 g BB; dan 142,04 mg/200 g BB. Pengukuran volume telapak kaki dilakukan pada hari ke-1, 7, 14, 21, 28. Pembuatan histologi dilakukan setelah perlakuan berakhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis tidak berefek menurunkan volume udem secara bermakna, tetapi dosis 63,13 mg/200 g BB merupakan dosis terbaik yang dapat menurunkan jumlah osteoklas tulang secara bermakna. Hasil ini menunjukkan bahwa rumput mutiara dapat diteliti lebih lanjut sebagai pengobatan artritis reumatoid, terutama pencegahan terjadinya resorpsi tulang berlebihan.

Pearl grass (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) has been empirically proven to decrease the various symptoms of inflammation then inflammatory cytokines produced may lead to osteoclasts formation and activation that leading to the risk of excessive bone resorption. This study aimed to determine the number of osteoclasts after administration of pearl grass 70% ethanolic extract in terms of rats calcaneus bone histology with paw edema volume using pletismometer as supporting parameter.
This study used a modified method of adjuvant-induced arthritis, conducted on 36 male rats, divided into 6 groups. These groups were induced on day-1 with Complete Freund?s Adjuvant by subplantar injection, except normal control. Each group was administered orally on days 2 until 28 with 28.06 mg/200 g BW, 63.13 mg/200 g BW, and 142.04 mg/200 g BW doses. Paw volume measurements performed on day 1, 7, 14, 21, 28. Histology was processed after treatment ended. All of doses could not significantly reduce the edema volume, but 63.13 mg/200 g BW dose is the best dose that can decrease the bone osteoclast significantly.
These results indicate that the pearl grass can be further investigated as a treatment for rheumatoid arthritis, especially for the prevention of excessive bone resorption.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42951
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indana Ayu Soraya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek antiinflamasi ekstrak etanol 70% rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) ditinjau dari penurunan volume udem telapak kaki tikus yang diinduksi complete freund's adjuvant (CFA) menggunakan pletismometer dan pengaruhnya terhadap peningkatan kadar kalsium serum darah tikus yang diukur dengan spektrofotometer serapan atom. Sebanyak 36 tikus jantan galur Sprague Dawley dibagi menjadi 6 kelompok. Seluruh tikus diinduksi dengan 0,1 ml complete freund's adjuvant (CFA) secara subplantar pada hari ke-1 kecuali tikus pada kelompok kontrol normal hanya diinduksi larutan salin pada telapak kaki kiri. Pada hari ke-2 sampai hari ke-28 diberikan bahan uji sesuai kelompok perlakuan secara oral. Kelompok kontrol normal dan kelompok kontrol negatif diberikan CMC 0,5%, kelompok dosis 1, 2, dan 3 diberikan ekstrak rumput mutiara dengan dosis bervariasi, berturut-turut, 28,06; 63,13; dan 142,04 mg/200 g bb tikus disuspensikan dalam CMC 0,5%, dan kelompok kontrol positif diberikan suspensi natrium diklofenak dalam CMC 0,5%. Penurunan udem pada kaki tikus diamati pada hari ke-1, 7, 14, 21, dan hari ke-28. Kadar kalsium serum darah diukur pada hari ke-28. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% rumput mutiara belum memperlihatkan efek antiinflamasi tetapi memiliki efek meningkatkan kadar kalsium serum darah pada tikus model rheumatoid arthtritis.

This study aims to analyze the antiinflammatory effects of 70% ethanolic extract of pearl grass (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) In terms of reduction in edema volume induced rat foot complete freund's adjuvant (CFA) using pletismometer and its effect on serum calcium levels increase in rat blood measured by atomic absorption spectrophotometer. A total of 36 Sprague Dawley strain male rats were divided into 6 groups. Whole mice induced with 0.1 ml of complete Freund's adjuvant (CFA) in subplantar on day-1 mice in the control group except normal saline was induced only in the left foot. On day 2 to day-to-28 administered the test substance orally according to treatment group. Normal control group and the negative control group given 0.5% CMC, the doses of 1, 2, and 3 are given seaweed extract pearls with varying doses, respectively, 28.06; 63.13, and 142.04 mg/200 g bb mice were suspended in 0.5% CMC, and the positive control group given a suspension of sodium diclofenac in 0.5% CMC. Decrease in edema in the rat foot was observed on day 1, 7, 14, 21, and day-to-28. Blood serum calcium levels were measured on day 28. The results showed that 70% ethanolic extract of pearl grass has not shown anti-inflammatory effects but have the effect of increasing blood serum levels of calcium in the rat model of rheumatoid arthritis. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42933
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Catherine
"

Osteoartritis adalah penyakit yang ditandai dengan degradasi tulang rawan artikular, pembentukan osteofit, remodeling tulang subkondral, dan peningkatan produksi sitokin proinflamasi. Secara in vitro kombinasi ekstrak lampeni (Ardisia humilis) dan temulawak (Curcuma zanthorrhiza) memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek antiinflamasi kombinasi ekstrak pada tikus osteoartritis yang diinduksi natrium iodoasetat. Tikus putih jantan Wistar yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 7 kelompok (n=4): kontrol normal dan negatif, keduanya diberi karboksimetil selulosa 0,5%; kontrol positif 1 diberi suspensi natrium diklofenak; kontrol positif 2 diberi suspensi glukosamin-kondroitin (34,2 mg/200gBB); kelompok ekstrak variasi 3 dosis yang diberi 48, 96, dan 192 mg/200gBB masing-masing pada hari 29 sampai 49. Semua kelompok diinduksi secara intraartikular dengan 0,05 mL sodium iodoacetate (1 mg/mL) pada hari ke-1, kecuali kontrol normal yang diinduksi dengan saline. Pengukuran volume edema lutut tikus dilakukan pada hari ke 0, 28 dan 49. Serum dikumpulkan pada hari ke 50 untuk mengevaluasi IL-1β, TNF-a dan MMP-9 dengan ELISA. Kombinasi ekstrak dosis 1, 2 dan 3 dapat menurunkan volume edema, kadar IL-1β, TNF-a dan MMP-9 secara signifikan dengan kontrol negatif. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak lampeni dan temulawak dapat memulihkan inflamasi (dose-dependent) dengan menghambat IL-1β, TNF-a dan MMP-9 pada proses inflamasi. 


In in vitro studies, extract combination lampeni (Ardisia humilis) and temulawak (Curcuma zanthorrhiza) had an anti-inflammatory effect. This study aims to analyze the anti-inflammatory effect of the combination lampeni and temulawak extract in sodium iodoacetate-induced osteoarthritis rats. White male Wistar rats used in this study were divided into 7 groups (n=4): normal control and negative control groups, both given 0.5% carboxymethyl cellulose; positive 1 control group given sodium diclofenac suspension; positive 2 control group was given glucosamine-chondroitin suspension (34,2 mg/200gB.W.); the 3 dose variation extract groups were given 48, 96, and 192 mg/200gB.W. respectively on day 29 until 49. Measurement of edema volume of rat knees was performed on day 0, 7, 14, 21, 28, 42, and 49. Serum was collected at day 50 to evaluate IL-1β, TNF-𝛼 and MMP-9 by ELISA. The extract combination lampeni and temulawak all dose could decrease the edema volume. Particularly, dose 3 (192 mg/200gB.W.) of extract combination lampeni and temulawak were able to significantly decrease IL-1β, TNF-a and MMP-9 levels from the negative control groups. In conclusion, extract combination lampeni and temulawak can recover inflammation (dose-dependent) by inhibiting IL-1β, TNF-a and MMP-9 in inflammation.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Agustina Permatasari
"ABSTRAK
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak bandotan yang mengandung kuersetin memiliki efek sebagai inhibitor enzim MMP-9 dan inhibitor sitokin TNF- . Target pengobatan osteoartritis adalah ke dalam ruang sendi sinovial yang membutuhkan suatu sistem penghantaran obat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kemampuan gel nanopartikel kuersetin dan gel ekstrak bandotan dalam menghambat proses inflamasi dan degradasi proteoglikan pada tikus model osteoartritis. Hewan uji sebanyak 35 ekor dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan, yaitu kelompok SHAM kontrol normal , kontrol negatif, kontrol positif gel natrium diklofenak , dosis 1 0,84 mg/g gel , dosis 2 1,68 mg/g gel , dosis 3 3,36 mg/g gel , dan gel bandotan. Semua kelompok, kecuali SHAM, menjalani prosedur DMM. Setelah 28 hari, kemudian dilakukan pengolesan gel selama 42 hari. Parameter yang dianalisa adalah pengukuran volume udem, pengukuran kadar serum IL-1 , MMP-9, MMP-13, dan ADAMTS-5 serta pengukuran intensitas warna merah pada pengamatan histopatologi tulang lutut. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa gel nanopartikel kuersetin dosis 1, 2, dan 3 serta gel ekstrak bandotan mampu menurunkan volume udem, menurunkan kadar serum IL-1 , MMP-9, MMP-13, dan ADAMTS-5, serta meningkatkan intensitas warna merah pada pengamatan histopatologi. Kesimpulannya adalah gel nanopartikel kuersetin dan gel ekstrak bandotan mampu menghambat proses inflamasi dan degradasi proteoglikan pada tikus model osteoartritis.

ABSTRACT
Prior research has shown that bandotan extract containing quercetin has an effect as a MMP 9 enzyme inhibitor and TNF cytokine inhibitor. The target of osteoarthritis treatment is into the synovial joint that requiring a drug delivery system. Purpose of this study was to analyze the ability of quercetin nanoparticle gel and bandotan extract gel in inhibiting inflammatory process and proteoglycan degradation in osteoarthritis model rat. Total of 35 rats were divided into 7 groups that consist of SHAM normal control group, negative control, positive control sodium diclofenac gel , dose 1 0,84 mg g gel , dose 2 1,68 mg g gel and dose 3 3,36 mg g gel , and bandotan extract gel. All group perform DMM except sham group. After 28 days, gel was applied for 42 days. The parameter that has been analyzed were edema volume measurements, serum index of IL 1 , MMP 9, MMP 13, ADAMTS 5, measurement of color intensity on histopathological observations of knee joint. Result showed that quercetin and bandotan gel able to lower edema volume, serum concentration of IL 1 , MMP 9, MMP 13, ADAMTS 5, and increased color intensity on histopathological observations. In conclusion, quercetin loaded nanoparticle gel and bandotan gel were able to inhibit the inflammatory process and degradation of proteoglycans in osteoarthritis model rats."
2018
T49805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>