Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rusdi Aufar
"ABSTRAK

Pintu Air Manggaai merupakan bagian dari sistem pengendalian banjir pada DAS Ciliwung,

memiliki lokasi pada permulaan saluran Banjir Kanal Barat yang berfungsi mengalihkan
sebagian besar aliran air pada Sungai Ciliwung langsung menuju Laut Jawa. Sebelum tahun
2012, diketahui kapasitas pada Pintu Air Manggarai sebesar 330 m3/s, dan mulai tahun tersebut
Pemerintah Indonesia melakukan penambahan kapasitas Pintu Air Manggarai menjadi 507 m3/s
yang telah selesai pada Januari 2015. Ada tren kenaikan debit banjir akibat perubahan tata guna
lahan berdasarkan beberapa kajian lainnya yang serupa (Nedeco 2011, Mursyid 1997, Luqman
2011, dan perhitungan kontraktor proyek penambahan daun pintu air manggarai PA Manggarai
dan PA Karet) yang menunjukkan bahwa debit rencana pada kondisi eksisting tidak mencukupi.
Karena itu, dilakukan evaluasi penambahan Pintu Air Manggarai terhadap fungsi kemampuan
mengendalikan beban banjir dengan alat bantu WinTR-20. Dari hasil perhitungan, didapatkan
bahwa untuk kala ulang 50 tahunan, curah hujan maksimumnya adalah 228,58 mm. Pada
penelitian ini, dilakukan evaluasi debit dengan WinTR-20 dengan hasil pada hidrograf sebesar
585,54 m3/s, yang menunjukkan bahwa penambahan kapasitas Pintu Air Manggarai yang telah
dilakukan pada 2012-2015 tidak mencukupi. Karena itulah, disarankan pengelolaan sungai dalam
wilayah studi.


ABSTRACT

Manggarai Sluice Gate is a part of flood control system in Ciliwung area, located at the

beginning of Banjir Kanal Barat canal which have function to move alomost all water flow in
Ciliwung River directly to Java Sea. Before 2012, the capacity of Manggarai Sluice Gate known
as 330 m3/s, and start in the same year, Indonesian Government did an increase of Manggarai
Sluice Gate to 507 m3/s, which was ended in January 2015. There is a trend of increasing the
flow rate based on several similar sudies (Nedeco 2011, Mursyid 1997, Luqman 2011, and the
Contractor of this project) which show the existing flood control capacity does not enough.
Because of that reason, we evaluate the additional Manggarai Sluice Gate due to its flood control
capacity with WinTR-20. From the calculation result, we got the maximum daily rainfall for 50-
year return period as 228,58 mm. In this study, we evaluate the flow rate with WinTR-20 and we
got the flow rate on the hydrograph as 585,54 m3/s as the result, which have shown that the
additional Manggarai Sluice Gate done is 2015 is not enough yet. So, we suggested the
management of river in the study area.

"
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glenaldi Naufal Adhiputranto
"Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia yang hampir setiap tahunnya mengalami
bencana banjir. Salah satu penyebab bencana banjir terjadi yaitu meluapnya aliran air di
sungai disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu sungai besar di Jakarta yaitu Sungai
Ciliwung. Dalam rangka mengelola bencana banjir yang terjadi, terdapat infrastruktur air
yang terletak di hilir Sungai Ciliwung, yaitu Pintu Air Manggarai. Selain pintu air,
terdapat beberapa bendungan, baik yang sudah beroperasi maupun sedang dibangun.
Bendungan Ciawi dan Sukamahi adalah dua bendungan yang sedang dibangun dengan
tujuan untuk mengendalikan banjir agar lebih baik. Kemungkinan terjadinya bencana
banjir terukur dari tinggi muka air pada titik-titik yang memiliki sensor pengukur tinggi
muka air, yang kemudian informasi tersebut akan disampaikan ke masyarakat, yang biasa
disebut siaga dengan tiap levelnya merepresentasikan tinggi muka air yang berbeda.
Sistem ini dinamakan Flood Early Warning System (FEWS), atau disebut sistem
peringatan dini banjir. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dianalisis hubungan
pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi dengan perubahan pada Flood Early
Warning System di Pintu Air Manggarai. Penelitian ini dilakukan dengan metode
kuantitatif. Dari penelitian ini akan menghasilkan hubungan antara pembangunan
Bendungan Ciawi dan Sukamahi dengan FEWS serta perbandingan FEWS antara tanpa
bendungan dan dengan adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi
Jakarta is the capital city of Indonesia, which is flooded almost every year. One of the
causes of floods is the overflow of water in rivers caused by several factors. One of the
major rivers in Jakarta is the Ciliwung River. In order to manage the flood disaster that
occurred, there is a water infrastructure located downstream of the Ciliwung River, the
Manggarai Sluice Gate. In addition to the sluice gates, there are several dams, both
operating and under construction. Ciawi and Sukamahi dams are two dams that are being
built with the aim of better flood controlling. The possibility of a flood measured from
the water level at the points that have a water level gauge sensor, which then the
information will be conveyed to the public, commonly called siaga with each level
present different water level. This system is called the Flood Early Warning System
(FEWS). Therefore, this study will analyze the relationship between the construction of
the Ciawi Dam and Sukamahi Dam with changes in the Flood Early Warning System at
the Manggarai Sluice Gate. This research was conducted by quantitative methods. From
this study will produce a relationship between the construction of Ciawi and Sukamahi
Dam with FEWS as well as the comparison of FEWS between without dam and with the
presence of Ciawi and Sukamahi Dam"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Luthfi Werdiantoro
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah penduduk di Jakarta mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan pemukiman dan fasilitas pendukungnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman tersebut dilakukan dengan berbagai cara dari pemanfaatan lahan terbuka hingga memanfaatkan sempadan sungai, khususnya Sungai Ciliwung. Pemanfaatan sempadan sungai ini mengakibatkan hilangnya kealamiahan sempadan sungai sehingga berubahlah kondisi hidrolis dari Sungai Ciliwung. Perubahan-peruhanan sempadan sungai ini akan sangat berpengaruh pada koefisien kekasaran saluran. Koefisien kekasaran sungai ini merupakan suatu nilai yang dipengaruhi oleh ketidakteraturan saluran, variasi penampang saluran, pengaruh penghalang, vegetasi, dan derajat belokan sungai. Perubahan koefisien kekasaran saluran akan mempengaruhi kecepatan aliran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik sempadan sungai terhadap koefisien kekasaran alur sungai yang mempengaruhi kecepatan aliran yang akan mempengaruhi waktu tempuh puncak banjir. Pergeseran waktu tempuh puncak banjir dapat dilihat pada karakteristik hidrograf banjir rencana Sungai Ciliwung di ruas Bendung Katulampa hingga Pintu Air Manggarai. Identifikasi kondisi sempadan Sungai Ciliwung di ruas tersebut dilakukan dengan cara penelusuran sungai. Aplikasi HEC-RAS digunakan untuk mendapatkan hidrograf banjir rencana di Pintu Air Manggarai. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik sempadan sungai terhadap koefisien kekasaran alur, simulasi HEC-RAS dilakukan dengan menggunakan kondisi eksisting dan Natural condition untuk membandingkan hidrograf kedua kondisi tersebut. Dari simulasi HEC-RAS didapatkan hasil berupa nilai debit aliran perjamnya. Berdasarkan hasil simulasi tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan debit puncak banjir dan lebih panjangnya waktu puncak banjir yang terjadi.

ABSTRACT<>br>
Increasing population in Jakarta leads to increased needs of settlement and its supporting facilities. To compensate, various ways are being done from utilization of open area to the riparian, especially in Ciliwung River. This utilization results in the loss of riparian natural ability that changes the hydraulic condition of Ciliwung River. These riparian changes will affect significantly to roughness coefficient. The roughness coefficient is a value that is affected by channel irregularity, variation of cross section, effect of obstraction, vegetation, and degree of meandering. Change of roughness coefficient will influence the velocity of the stream. The purpose of this research is to determine the effect of riparian characteristics to the roughness coefficient that affects the stream velocity, which has impact on the peak time. The peak time shift can be seen on flood hydrograph characteristics of Ciliwung River on Katulampa Weir until Manggarai sluice gate. Identification of Ciliwung riparian condition at that segment is conducted by river routing. HEC RAS application is used to get design flood hydrograph at Manggarai water gate. To get to know the influence of riparian characteristics to roughness coefficient, HEC RAS simulation is done using existing and natural condition to compare the hydrograph of those two conditions. From the simulation, the result is the value of flow rate per hour. Based on the simulation result, it can be concluded that there is a lower peak discharge and lengthened the duration of discharge."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifa Amira Satrioputri
"Sungai Ciliwung adalah sungai besar yang sangat identik dengan permasalahan banjir di Jakarta. Ketika sungai Ciliwung mengaliri Jakarta, sungai ini membawa material sedimen alami maupun antropogenik ke kawasan urban tersebut. Sedimen antropogenik tersebut tidak lain ialah sampah dari Jakarta maupun wilayah sebelumnya. Problematika ini dilengkapi lagi dengan aktivitas antropogenik yang terjadi di Jakarta, salah satunya adalah aktivitas Pintu Air Manggarai yang merupakan percabangan sungai Ciliwung di Jakarta. gangguan rezim fluvial di sungai Ciliwung berupa sampah yang bertumpang tindih dengan fitur antropogenik inilah yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari fitur geomorfologi urban di pintu air Manggarai, karakter sedimen Sungai Ciliwung di berbagai titik area pengendapan di kawasan Pintu Air Manggarai, dan bagaimana relasi langsung antara sedimen alami dengan sampah. Dengan metode granulometri, sampel sedimen yang tergabung dengan sampah diidentifikasi karakteristik litologinya, serta sampah diklasifikasikan berdasarkan jenis dan ukurannya. Penelitian ini menghasilkan data berupa keadaan geomorfologi urban di Kawasan Pintu Air Manggarai juga keterhubungan antara properti sampah tertentu dengan sedimen yang terendapkan bersamanya.

The Ciliwung River is a large river that is very synonymous with flooding problems in Jakarta. When the Ciliwung river flows through Jakarta, this river carries natural and anthropogenic sediment material into the urban area. This anthropogenic sediment is none other than rubbish from Jakarta and previous areas. This problem is further complemented by anthropogenic activities that occur in Jakarta, one of which is the activity of the Manggarai Sluice Gate which is a branch of the Ciliwung river in Jakarta. The disturbance of the fluvial regime in the Ciliwung River in the form of waste that overlaps with anthropogenic features is what will be the focus of this research. This research is aimed at studying the urban geomorphological features at the Manggarai Water Gate, the character of the Ciliwung River sediment at various points in the deposition area in the Manggarai Water Gate area, and the direct relationship between natural sediment and waste. Using the granulometric method, sediment samples combined with waste are identified for their lithological characteristics, and the waste is classified based on type and size. This research produces data in the form of urban geomorphological conditions in the Manggarai Water Gate Area as well as the relationship between certain waste properties and the sediment deposited with them."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nonik Eko Wahyuning Tiyas
"ABSTRAK
Permasalahan kondisi tata guna lahan DAS Ciliwung dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mengalami degradasi lingkungan sebesar 7,14 0,7 per tahun Bhakti, 2015 . Implikasi perubahan tata guna lahan suatu DAS mengakibatkan sumber daya air terganggu, yaitu dapat menurunkan resapan air ke dalam tanah dan meningkatkan limpasan permukaan. Tujuan penelitian ini menganalisa pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap hidrograf banjir pada Sub-DAS Ciliwung Tengah hingga Pintu Air Manggarai dengan memperhitungkan karakteristik sempadan sungai dan diskretisasi spasial dengan menggunakan model hidrologi HEC-GeoHMS. Data inflow dari debit Bendung Katulampa tahun 2017, sedangkan data outflow menggunakan debit Pintu Air Manggarai tahun 2017. Metode analisa dengan 3 skenario yaitu skenario 1 stream threshold area 174,39 km2 menghasilkan 1 sub-DAS, skenario 2 stream threshold area 25 km2 menghasilkan 3 Sub-DAS dan skenario 3 stream threshold area 15 km2 menghasilkan 9 Sub-DAS. Debit puncak hasil simulasi pada skenario 1 sebesar 142,80 m3/dt, skenario 2 sebesar 142,50 m3/dt dan skenario 3 sebesar 135,6 m3/dt. Dari ketiga skenario, skenario 3 yang lebih mendekati data observasi dengan nilai koefisien Efisiensi Nash-Sutcliffe NSE 0,764. Selanjutnya skenario 3 digunakan untuk menghitung hidrograf banjir dengan menggunakan peta RTRW, dihasilkan debit puncak di Pintu Air Manggarai kala ulang 2 tahun sebesar 465,5 m3/dt, kala ulang 5 tahun sebesar 612,7 m3/dt dan kala ulang 10 tahun sebesar 722,6 m3/dt. Semakin kecil diskretisasi spasial, semakin banyak Sub-DAS yang di delineasi dan semakin banyak reach yang dianalisa, sehingga semakin kecil bentangan dan detail karakristik sempadan sungai yang diamati yang dapat mempengaruhi nilai koefisien kekasaran saluran n Manning . Oleh karena itu, semakin kecil diskretisasi spasial Sub DAS, maka akan semakin menurunkan debit puncak banjir dan memperpanjang waktu puncak banjir.

ABSTRACT
The problem of Ciliwung Watershed Landuse condition in the last 10 years has environmental degradation of 7.14 0.7 per year Bhakti, 2015 . The implications of land use change in a watershed result in disturbed water resources, which can decrease water absorption into the soil and increase surface runoff. The aims of this study are to analyze the effect of land use change on flood hydrograph in Middle Ciliwung Sub watershed to Manggarai Weir by taking into account the characteristics of riparian and spatial discretization using HEC GeoHMS hydrological model. Inflow data from discharge of Katulampa Weir in 2017, while outflow data using Manggarai Weir discharge in 2017. The analysis method with 3 scenarios namely scenario 1 stream threshold area 174,39 km2 yield 1 sub watershed, scenario 2 stream threshold area 25 km2 yield 3 Sub watersheds and scenario 3 stream threshold area 15 km2 yielding 9 Sub watershed. The peak discharge simulation result in scenario 1 is 142,80 m3 s, scenario 2 is 142,50 m3 s and scenario 3 is 135,6 m3 s. From the three scenarios, scenario 3 is closer to the observation data with the value of the Nash Sutcliffe Efficiency coefficient NSE 0,764. Further scenario 3 is used to calculate the flood hydrograph using the Land Use Plan map, resulting in peak discharge at the Manggarai Weir when the 2 year return period is 465.5 m3 s, 5 year return period is 612,7 m3 s and 10 years return period is 722,6 m3 s. The smaller spatial discretization, the more delineated sub watersheds and the more reaches being analyzed, the smaller the expanse and the observed limits of riparian that can affect the value of the roughness coefficient n Manning . Therefore, the smaller spatial discretization of sub watershed, the more it will decrease the peak flood discharge and extend peak time. "
Lengkap +
2018
T51439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fahlufi
"Salah satu cara menaggulangi bencana banjir adalah dengan memanfaatkan pintu air sebagai solusinya, tapi beberapa masalah timbul karena pintu air yang ada masih menggunakan cara manual untuk mengamati dan melaporkan kondisi ketinggian air setiap harinya. Cara manual seperti itu akan sangat rentan dengan faktor Human Error, dan ditambah lagi dengan faktor alam. Oleh karena itu, dalam skripsi ini akan membahas suatu sistem pemantau dan peringatan dini banjir dengan membuat perancangan sistem SCADA pada sebuah miniatur pintu air yang nantinya bisa membantu mengatasi masalah ini. Pintu air yang mengunakan system SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) berbasis PLC (Programmable Logic Controller) mampu mengontrol, memonitor serta menyimpan data secara akurat, real time dan efisien. Dilengkapi Alarm antisipasi banjir dan alarm gangguan pintu air serta kamera pengawas. Sensor dan unit beban pada plant yaitu sensor ketinggian air, motor DC, LED, dan buzzer.
Perancangan pada HMI (Human Machine Interface) SCADA terdapat sistem Otomatis dengan mode auto dan sistem manual dengan mode local dan remote. Pada mode auto pengaturan beban dilakukan secara otomatis berdasarkan dari pembacaan sensor ketinggian air, pintu air akan membuka berurutan berdasarkan ketinggian air per 5 cm dari 0 cm hingga 15 cm, dan kebalikannya. Sedangkan pada sistem manual pengontrolan beban dilakukan dari panel atau HMI SCADA / Laptop. Pengujian sistem dilakukan pengukuran waktu respon dari HMI SCADA terhadap beban. Dari pengujian tersebut disimpulkan bahwa perancangan sistem SCADA pada sebuah miniatur pintu air berhasil dibuat sesuai deskripsi.

One way of ille-gal flood disaster is to utilize the sluice gates as a solution, but some problems arise because the existing sluice still use manual way to observe and report the condition of the water level every day. How to manuals like it would be very vulnerable to human error factor, and combined with natural factors. Therefore, in this paper will discuss a system of flood monitoring and early warning by making the design of SCADA system on a miniature sluice which later can help overcome this problem. Sluice gates that use SCADA systems (Supervisory Control and Data Acquisition) are based on PLC (Programmable Logic Controller) is able to control, monitor and store data in an accurate, real time and efficient. Equipped Alarms and alarm disturbance anticipated flood water gate and surveillance cameras. Sensors and unit load on the plant that is water level sensors, DC motors, LED and buzzer.
The design of the HMI (Human Machine Interface), SCADA systems exist Automatic with auto mode and manual systems with local and remote mode. In auto mode load settings is done automatically based on readings of water level sensor, the floodgates will open a sequence based on the height of water per 5 cm from 0 cm to 15 cm, and the opposite. While the manual system control panel or the load carried from HMI SCADA / Laptop. The test system measurement response time of the HMI SCADA to the load. From the test concluded that the design of SCADA system on a miniature sluice successfully made according to the description.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51326
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
James Zulfan
"Banjir yang terjadi di Kota Jakarta sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat yang tinggal disana. Hampir setiap tahun banjir menggenangi ruas-ruas jalan dan pemukiman warga. Hal ini tentunya menjadi perhatian banyak pihak karena berdampak pada kehidupan perekonomian masyarakat sekitar. Salah satu penyebabnya adalah semakin berkurangnya kapasitas saluran Sungai Ciliwung di Jakarta karena sedimentasi. Oleh karena itu, diperlukan penanganan banjir yang terintegrasi baik dan berkelanjutan. Salah satu alternatif solusi yang bisa di/akukan adalah dengan menambah 1 pintu pada Pintu Air Manggarai sekaligus normalisasi saluran udik di Sungai Ciliwung. Berdasarkan hasi/ pemodelan numerik 1 dimensi dan uji model hidraulik fisik 3 dimensi di Laboratorium Hidraulika, penambahan 1 pintu pada Pintu Air Manggarai dapat meningkatkan debit pengaliran saluran sebesar :1:150 m3/s dan dapat menurunkan tinggi muka air di wi/ayah udik Pintu Air Manggarai :1: 1 meter. Selain itu, penanganan banjir juga harus diselaraskan dengan konservasi di daerah hulu dan sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang alur sungai Ciliwung. Tujuannya supaya masyarakat tidak membuang sampah ke sungai sehingga tidak terjadi penumpukan sampah dan sedimentasi yang dapat mengurangi kapasitas pengaliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas pengaliran dari Pintu Air Manggarai sebagai salah satu bangunan pengatur aliran sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Barat dalam sistem tata air Kota Jakarta."
Lengkap +
Kementerian Pekerjaan Umum, 2015
627 JTHID 6:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Fairuz
"ABSTRAK
Dalam membantu perencanaan tata ruang dalam mengatasi efek urbanisasi yang dapat mengakibatkan deteriorisasi bertahap pada bantaran banjir, sehingga meningkatkan frekuensi banjir, dibutuhkan simulasi secara realistik yang merepresentasikan banjir di bantaran banjir yang mengenai tempat tinggal. Simulasi ini perlu dilakukan karena dampak dari banjir yang merusak tempat tinggal, dimana tempat tinggal dibangun dalam zona banjir tetapi masih dalam batas izin zona huni. Simulasi pemodelan menggunakan parameter CFD dengan metode finite element, dengan membuat skenario geometri yang pernah diuji secara fisik. Perilaku geometri bangunan yang diteliti adalah efek besar wall opening (jendela) yaitu model 1 dengan 1 jendela dan model 2 dengan 2 jendela, dan efek orientasi geometri bangunan saat diputar 0°, 30°, 45°, 60° dan 90° saat dialiri banjir terhadap sebaran gaya impak banjir, gaya total bangunan dan reduksi kecepatan aliran di dalam bangunan. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa geometri bangunan dengan jendela lebih besar lebih baik dalam menahan gaya impak banjir dan mereduksi kecepatan aliran banjir. Selanjutnya grafik gaya impak banjir dan gaya total orientasi 0°-30°-60°-90° pada model 1 dan model 2 mengalami kecenderungan meningkat seiring dengan bertambahnya sudut putaran. Dalam mereduksi kecepatan, grafik reduksi orientasi 0°-30°-60° pada model 1 dan model 2 juga mengalami kecenderungan meningkat seiring dengan bertambahnya sudut putaran. Sedangkan pada sudut 45° pada model 1 dan model 2 menunjukkan perilaku yang berbeda-beda.

ABSTRACT
In spatial planning in overcoming the effect of urbanization which can lead to gradual deterioration of flood banks, thereby increasing the frequency of flooding, realistic simulations are needed that represent floods on floodplains that concern housing. This simulation needs to carried out because of the impact of floods that damage homes, where built in flood zones but are still within the limits of habitable zone permits. Modelling in CFD parameters with finite element method, by creating geometric scenarios that have been physically tested. The geometric behavior of the building studied was the effect of large window openings, namely model 1 with 1 window and model 2 with 2 windows, and the effect of geometric orientation of the building when rotated 0°, 30°, 45°, 60° and 90° when flood induced the building based on flood impact force, total force of building and reduction of flow velocity in buildings. From the simulation results, it was found that building geometry with larger openings was better at resisting the impact strength of floods and reducing the velocity of flood flows. Furthermore, the graph of flood impact force and the total force of orientation 0°-30°-60°-90° in model 1 and model 2 have a tendency to increase when the rotation angle increases. In order to reducing flood velocity, the reduction graph of orientation 0°-30°-60° in model 1 and model 2 also has a tendency to increase with increasing rotation angle. While at orientation 45° in model 1 and model 2 shows different behavior."
Lengkap +
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicklaus Widjanarko
"ABSTRAK
Skripsi ini dilaksanakan dengan meninjau permasalahan tingginya jumlah penumpang kereta Commuter Line saat ini. Sebesar 60 dari 280 penumpang krl memiliki stasiun asal atau tujuan stasiun Bogor. Oleh karena itu, peneliti ingin menambahkan kereta express untuk meningkatkan kapasitas jalur kereta Bogor ndash; Manggarai dengan pertimbangan waktu tempuh kereta express yang lebih cepat dibanding dengan kereta yang sedang beroperasi saat ini. Menurut analisis yang dilaksanakan peneliti, dihasilkan pergerakan kereta express sebanyak 8 perjalanan pada pukul 05.00 ndash; 09.00 dan 6 perjalanan pada pukul 16.00 ndash; 20.00 dengan waktu tempuh 1 jam 1 menit.

ABSTRACT
This thesis is analysed by looking at the current problem of the amount of train passengers. 60 of 280 million passengers have the destination or origin of Bogor station. Because of that reason, researcher is adding express train to increase the capacity of Bogor ndash Manggarai station track with the consideration that express train has less travel time than the current existing train. From the analysis of the researcher, there are 8 new trip on 5 am to 9 am and 6 new trip on 4 pm to 8 pm with the travel time of 1 hour and 1 minutes
"
Lengkap +
2017
S66938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanung Fajar Yuniarto
"Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi banjir di DKI Jakarta adalah membuat saluran interkoneksi (sudetan) yang menghubungkan sungai Ciliwung dan sungai Cipinang. Dengan adanya sudetan tersebut maka akan menambah beban
pencemar di Kanal Banjir Timur (KBT) melalui sungai Cipinang. Melalui pemodelan QUAL2K kita dapat melihat kualitas air di kedua sungai tersebut dengan memasukan beban pencemar berupa limbah industri (point source) dan limbah rumah tangga (non point source) . Hasil dari pemodelan tersebut, nantinya akan dianalisa dengan menggunakan metode STORET untuk mendapatkan baku mutu yang ada pada hulu KBT. Dari hasil pemodelan tersebut didapatkan bahwa baku mutu di KBT adalah kelas IV dan tidak bisa dimanfaatkan sesuai dengan rencananya. Perubahan kualitas air pada KBT justru menunjukan kenaikan akibat adanya sudetan tersebut karena kualitas air di sungai Ciliwung saat banjir (kelas III, STORET -2) lebih baik dari sungai Cipinang (kelas III, STORET -4) dan didukung dengan besarnya debit yang mengalir melalui sudetan Ciliwung. Upaya dalam memperbaiki kualitas air dilakukan dengan membangun IPAL Terpadu yang diharapkan dapat memberi ruang untuk self purification dan memberi kemudahan dalam memonitor beban pencemar yang masuk sungai.

Ciliwung tunnel is one of goverment policy to reduce peak flood in ciliwung river. This tunnel interconecting Ciliwung river toward Eastern Flood Cannal through Cipinang river. Pollutant load in Ciliwung river brought toward Eastern Flood Cannal due to Ciliwung tunnel which effect water quality at that. By using QUAL2K tools (with Industrial waste water/Point Source and domestic waste water Point Source input) we could illustrated water quality. The result of this tools used to define water quality standard at Eastern Flood Cannal by using STORET method. The result of QUAL2K show that water quality standard at Eastern Flood Cannal classified in IV Class, it’s identified that the water can’t be used. Water quality at cannal due to Ciliwung tunnel has increase because at flood condition water quality ini Ciiwung river (II Class) is better than water quality in Cipinang river (Class III) and a lot of discharge input through the tunnel so that shedding will occur. Build a integrated waste water treatment is one of efford to increase water quality ini river. It’s expected to reach an space for self purification and facilitate to control waste water quality before enter the river."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>