Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafni Elwina
"Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu permasalahan di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Penyumbang angka kecelakaan lalu lintas terbanyak adalah sepeda motor, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara di dunia. Penyebab utama kecelakaan lalu lintas di kalangan pengendara sepeda motor adalah perilaku berkendara. Perilaku berkendara sesorang dapat tergantung pada bagaimana persepsi berkendara dan persepsi risiko pengendara itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi berkendara dan persepsi risiko dengan perilaku berkendara ibu-ibu di Kabupaten Bekasi tahun 2015. Penelitian ini mengunakan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah pengendara sepeda motor ibu-ibu di Kabupaten Bekasi, sedangkan sampel adalah 150 ibu-ibu pengendara sepeda motor di Kabupaten Bekasi.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki persepsi berkendara dan persepsi risiko yang tinggi, sedangan perilaku berkendara mayoritas berperilaku tidak aman. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan chi-square diperoleh persepsi berkendara (p-value = 0,002),persepsi risiko (p-value = 0,002). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara 1) persepsi berkendara dengan perilaku berkendara dan 2) persepsi risiko dengan perilaku berkendara.

Traffic accidents are one of the major problems in the world, especially in developing countries.Contributor to the highest number of traffic accident is motorcycle. Not only in Indonesia but also in many countries around the world. The main cause of the traffic accident among motorcyclist were riding behavior. Someone riding behavior may depend on how the riding perception and the risk perception of the motorist itself.
The aim of this study was to determine the relationship between the riding perception and risk perception and women riding behavior in Kabupaten Bekasi 2015, using cross sectional design with quantitative approach.Population are women motorcyclist in Kabupaten Bekasi. While samples were 150 women motorcyclist in Kabupaten Bekasi.
The results showed that the majority of respondents havea high riding perception and high risk perception and the majority of respondents have unsafe riding behavior. Based on bivariate analysis using the chi-square obtained perception of riding (p-value = 0,002), risk perception (p-value = 0,002). The conclusions of this study is there is a relationship between 1) the riding perception with riding behavior and 2) risk perception with riding behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Afif Mauludi
"DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi. perkembangan zaman dan teknologi mendorong perkembangan di bidang transportasi, termasuk hadirnya aplikasi ojek online. Meskipun dinilai memiliki banyak manfaat, pengemudi ojek online, sebagai pengemudi sepeda motor roda dua memiliki risiko yang sangat tinggi untuk mengalami kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh perilaku berisiko. Perilaku berisiko pada saat mengemudi dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu, persepsi risiko berkendara dan pengetahuan berkendara. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu, persepsi risiko berkendara dan pengetahuan berkendara terhadap perilaku berisiko saat mengemudi pada pengemudi ojek online di DKI Jakarta tahun 2021. Penelitian ini diikuti oleh 205 orang responden pengemudi ojek online melalui pengisian kuesioner online. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden pengemudi ojek online di DKI Jakarta memiliki perilaku berisiko yang rendah (87,8%), pengetahuan risiko berkendara yang tinggi (97,1%) dan persepsi risiko berkendara yang tinggi (97,1%). Dari hasil analisis bivariat, diketahui terdapat pengaruh yang bermakna dari pengetahuan berkendara terhadap perilaku berisiko saat berkendara (p-value=0,025) maupun persepsi risiko berkendara terhadap perilaku berisiko saat berkendara (p-value=0,025). Dalam penelitian ini diketahui bahwa faktor dominan yang berpengaruh pada perilaku berisiko saat berkendara adalah sub-variabel dari persepsi risiko berkendara, yaitu pengendalian risiko berkendara. Pada pengemudi ojek online, persepsi risiko berkendara sangat dipengaruhi oleh tekanan ekonomi. Meski perilaku berisiko saat mengemudi cenderung rendah, namun tetap diperlukan pemeliharaan dan peningkatan persepsi risiko dan pengetahuan berkendara secara berkala sehingga dapat mencegah dan mengurangi kejadian kecelakaan lalu lintas.

DKI Jakarta is one of the cities in Indonesia that has high mobility. Developments in information and technology also encourage the developments of the transportation sector, including the invention of online motorcycle taxi applications. Although it is considered to have many benefits, online motorcycle taxi drivers have a very high risk of having a traffic accident that caused by risk riding behavior. Risky riding behavior can be influenced by individual characteristics, perceptions of driving risks, and driving knowledge. This study is a cross-sectional study that analyzes the effect of individual characteristics, perceptions of driving risk, and driving knowledge on risky behavior while driving on online motorcycle taxi drivers in DKI Jakarta in 2021. Two hundred five online motorcycle taxi drivers were involved in this study by filling out an online questionnaire. The results of the study, it is known that the majority of online motorcycle taxi drivers in DKI Jakarta respondents have low-risk riding behavior (87.8%), high knowledge of riding practice (97.1%), and good riding risk perceptions (97.1%). From the analysis, it is known that knowledge of riding practice can significantly influences the risky riding behavior (p-value = 0.025) and perceptions of driving risk also can significantly influence the risky riding behavior (p-value = 0.025). Based on binary logistic regression analysis, it is known that the factor that most influences risky riding behavior is a sub-variable of the perception of riding risk, namely perception of driving risk control. This study result also shows that the value of safety based on driving knowledge is not the primary value possessed by online motorcycle taxi drivers in DKI Jakarta. Perception of risk on respondents is strongly related to economic value. Although risky riding behavior tends to be insignificant. However, it is still necessary to regularly maintain and increase the riding risk perception and practice knowledge to prevent and minimize the road accidents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Dwi Hasriani
"Bus merupakan salah satu moda transportasi yang paling diminati masyarakat Indonesia, namun angka kecelakaan bus di Indonesia cukup tinggi. Kondisi jalanan yang macet, membuat frustasi dan stress menjadi pemicu perilaku pengemudi bus yang berisiko dan berbahaya seperti perilaku aggressive driving. Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi risiko kecelakaan dengan intensi perilaku pengemudi bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) di PO “X” tahun 2015. Pengumpulan data dilakukan secara cross sectional dengan menggunakan instrumen kuesioner Driver Stress Inventory (DSI), Driver Coping Questionnairre (DCQ), dan kuesioner persepsi risiko.
Hasil yang diperoleh secara umum persepsi risiko kecelakaan pengemudi bus AKAP memiliki kecenderungan baik (60,5%) di atas rata-rata populasi penelitian, hasil pengukuran intensi perilaku untuk parameter yang bersifat positif (meningkatkan keselamatan) antara lain hazard monitoring, fatigue proneness, task focus, dan reappraisal cenderung sedang pada rata-rata populasi penelitian. Sedangkan pengukuran intensi bersifat negatif (meningkatkan risiko kecelakaan) antara lain agresi, dislike of driving, confrontive coping, emotional focus, dan avoidance memperoleh hasil kecenderungan sedang pada rata-rata populasi penelitian, namun variabel thrill seeking dengan kecenderungan tinggi diatas rata-rata populasi penelitian.

Bus is one of the most favored mode of transportation the people of Indonesia, but the number of bus accidents in Indonesia is quite high. Traffic jam, frustrating and stressful situations to trigger bus driver risky behavior and dangerous as aggressive driving behavior. This is one of the causes of accidents. This study aims to determine the relationship between risk perception and behavior intention of bus driver inter-city inter-province (AKAP) in the PO "X" in 2015. The data was collected with cross sectional approach using questionnaire Driver Stress Inventory (DSI), Driver Coping Questionnairre (DCQ), and risk perception questionnaire.
The results obtained accidents risks perception of AKAP bus driver generally had a good tendency (60.5%) above the average of the population study, results for positive parameters (increased safety) of the behavioral intention measurement, among others hazard monitoring, fatigue proneness, task focus, and reappraisal likely to moderate in the population study average. While the measurement of negative intentions (increasing the risk of accidents) among others aggression, dislike of driving, confrontive coping, emotional focus, and avoidance obtain results tendencies were on average the population study, however thrill-seeking variables with a high propensity above the average population study.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriana Kusumaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh persepsi risiko COVID-19 dan kepatuhan intervensi nonfarmasi individu terhadap travel desire dan travel intention dalam melakukan perjalanan wisata di Indonesia. Riset diselenggarakan menggunakan kuesioner daring dengan 400 responden yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang belum pernah melakukan perjalanan wisata domestik selama pandemi COVID-19 dan berencana untuk melakukan perjalanan di tahun 2021. Data kemudian diolah menggunakan metode statistik Partial Least Square – Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dengan menggunakan software SmartPLS 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko COVID-19 mempengaruhi kepatuhan individu dalam menerapkan intervensi nonfarmasi secara positif dan travel intention secara negatif. Selain itu, kepatuhan individu dalam menerapkan intervensi nonfarmasi dan travel desire mempengaruhi travel intention secara positif. Tidak ditemukan bukti yang cukup bahwa persepsi COVID-19 mempengaruhi travel desire secara negatif. Hal ini disebabkan oleh pembatasan pergerakan sosial dan intervensi nonfarmasi yang berkepanjangan sehingga individu mempersepsikan risiko COVID-19 lebih rendah dibandingkan saat awal pandemi. Selain itu, pandemi yang berkepanjangan juga menyebabkan efek pandemic fatigue pada individu yang belum pernah melakukan perjalanan wisata, bahkan di lingkup domestik, selama setahun terakhir.

This study aimed to examine the effects of COVID-19 risk perception and individual nonpharmaceutical intervention compliance on touristics travel desire and intention in Indonesia. Research was conducted using an online questionnaire with a total of 400 respondents of Indonesians who haven’t done any touristic travel in Indonesia for the past year and intended to do so in 2021. Obtained data were further processed using Partial Least Square – Structural Equation Modelling (PLS-SEM) technique with SmartPLS 3 software. Results showed that COVID-19 risk perception affects individual nonpharmaceutical intervention compliance positively and touristic travel intention negatively. Subsequently, individual nonpharmaceutical intervention compliance and touristic travel desire affect travel intention positively. There’s no sufficient evidence that COVID-19 risk perception affects touristic travel desire negatively. This is affected by extended lockdown and nonpharmaceutical intervention effect which have individuals to perceived lower risk of COVID-19, compared to the beginning of the pandemic. Furthermore, prolonged pandemic also caused pandemic fatigue among individuals who haven’t travelled, even domestically, for the past year."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Hernikawati
"Today, Information is an important asset for organization. The speed of internet access makes information easy to get, on the other side it cause a threat and vulnerability for the information. Therefore, information security becomes important. This study will find the relationship between risk perception and risk tolerance variable to Information security. Quantitative method is used to answer the research questions. Population of this study is civil officer (PNS) in Central Jakarta City Administration. Data analyze with SPSS to see the correlation. Result of this study is risk tolerance and risk perception affect to Information Security. The lower of risk perception, the higher information security for individu. Similarly, the lower risk tolerance, the higher information security for individu.
Informasi merupakan asset yang penting bagi organisasi saat ini. Dengan kecepatan akses internet menjadikan informasi mudah diperoleh, namun hal ini menimbulkan ancaman dan kerawanan terhadap informasi tersebut. Oleh karena itu keamanan informasi menjadi penting. Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan antara variabel risk perception dan risk tolerance terhadap perilaku keamanan informasi. Metode kuantitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian dilakukan dengan populasi PNS di Kota Administrasi Jakarta Pusat. Data dianalisis dengan bantuan SPSS untuk melihat korelasinya. Hasil dari penelitian ini adalah variabel Perilaku Keamanan Informasi dipengaruhi oleh variabel risk tolerance dan risk perception. Semakin rendah risk perception seseorang maka akan semakin tinggi Kemanan Informasi orang tersebut. Begitu pula semakin rendah risk tolerance seseorang maka akan semakin tinggi Kemanan Informasi orang tersebut."
Peneliti pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Darwin
"Penelitian ini membahas persepsi keselamatan berkendara sepeda motor pada penumpang ojek online. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain potong lintang pada 120 responden penumpang ojek online yang berasal dari DKI Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner dan wawancara mendalam, dilakukan analisis univariat dan bivariat antara variabel independen dan dependen.
Hasil yang diperoleh, terdapat hubungan pengetahuan dengan persepsi keselamatan berkendara pada penumpang ojek online dengan nilai p<0.05, sedangkan pada variabel sikap, motivasi, pemahaman pada driver, kendaraan, lingkungan fisik dan lingkungan sosial tidak ada hubungan dengan p> 0,05. Keselamatan berkendara sepeda motor belum menjadi prioritas dalam berkendara bagi penumpang ojek online.

The study was to determine the perception of safety riding on the motorcycle taxi online passangers. This study was conducted using cross-sectional design of the 120 respondents motorcycle taxi online passangers from Jakarta. Data was collected by questionnaire and in-depth interviews, conducted univariate and bivariate analysis between independent and dependent variables.
There is an association of knowledge to the perception of road safety on motorcycle taxi online passangers with p value of <0.05, while in the variable of attitude, motivation, understanding on the driver, the vehicle, the physical environment and the social environment there is no association with p> 0.05. Safety riding has not been a priority in passenger travel on motorcycle taxis online.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Asokawati
"Menurut catatan Polda Depok angka kecelakaan lalu Iintas di Margonda selalu meningkat. Rata-rata Setiap bulatmya teljadinya 35 kecelakaan lalu lintas. Dan sobanyak 70 % kecelakaan lalu Iintas yang terjadi di Jalan Margonda Raya adalah kecelakaan scpeda motor. Apabila banyak pengendara sepcda motor yang memiliki persepsi tcrhadap risiko kecelakaan rendah, maka hal ini dapat menjadi suatu masalah. Intervensi ini merupakan usaha atau program perubahan persepsi risiko kecelakaan pada mahasiswa pengendara sepeda motor di Universitas Gunadarma - Depok. Three-Srep Change Mode! Kun Lewin dan Group Dynamics The 77:eory dari Darwin Cartwright mendasari pclaksanaan intervcnsi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa para mahasiswa mengalami perubahan persepsi risiko kecelakaan.

According to the record in District Police Station of Dcpok, the traftic accident rate occured in Margonda keeps increasing moderately. There have been around 35 traffic accidents inevitably occured per month. And, among those figure are approximately 70% traffic accidents in Margonda Street caused by the motorcyclists. Should there have been a negligence in the perception ofthe accident risk, it could have created maj or hindrance to decrease efforts. Considerably, the intervention becomes the key eITort or the core program of changing perception of accident risk towards the college motorcyclists in Gunadarma University - Depok. Three-Step Change Model of Kurt Lewin and Group Dynamics The Theory of Darwin Cartwright will appropriately be based on the intervention execution. Thus, the result of the research successfully shows the change on thc perception of' the accident risk."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34031
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mellia Christia
"Masa remaja dapat dikarakteristikkan sebagai masa timbulnya tingkah laku beresiko, yaitu tingkah laku yang berpotensi untuk menimbulkan bahaya atau akibat yang fatal (Gullone et al, 2000). Resiko yang ditimbulkan oleh tingkah laku tersebut dapat bennacam-macam, misalnya gangguan keseliatan, fisik maupun psikologis, menurunnya nilai-nilai pelajaran di sekolah, dijauhi teman-teman, sampai yang paling parah adalah kematian. Berbagai resiko yang mengikuti suatu tingkah laku tersebut, tampaknya tidak mempengaruhi keterlibatan remaja dalam tingkah beresiko. Karena selain dari resiko negatif yang ada, hadir pula resiko positif yang seakan-akan menutupi resiko negatifnya, misalnya dapat diterima oleh kelompok, meningkatkan rasa percaya diri dan keinginan untuk memuaskan rasa ingin tahu. Oleh karena itulah dalam penelitian ini akan diteliti tentang hubungan antara persepsi terhadap resiko tingkah laku dengan keterlibatan remaja dalam tingkah laku beresiko. Selain itu akan diteliti pula perbedaan antara remaja putri dan putra dalam mempersepsikan resiko tingkah laku dan keterlibatan mereka dalam tingkah laku beresiko. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan 2 kuesioner yang mengukur persepsi terhadap resiko tingkah laku dan keterlibatan dalam tingkah laku beresiko. Teknik pengambilan sampel adalah purposeful sampling. Jumlah subyek 75 orang dengan rentang usia 16-18 tahun yang semuanya berasal dari bimbingan belajar BTA SMU 8 Jakarta. Setelah semua data didapat dilakukan uji homogenitas item dan dilanjutkan dengan uji hipotesa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap resiko tingkah laku dengan keterlibatan dalam tingkah laku beresiko secara umum dan pada remaja putri. Sedangkan pada remaja putra tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap resiko tingkah laku dengan keterlibatan dalam tingkah laku beresiko. Kemudian ada perbedaan yang signifikan antara remaja putra dan putri dalam keterlibatan pada tingkah laku beresiko dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara remaja putra dan putri dalam hal persepsi terhadap resiko tingkah laku. Selain itu, secara umum terdapat hubungan antara persepsi terhadap resiko tingkah laku dengan keterlibatan remaja dalam tingkah laku beresiko.
Dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap resiko dapat berhubungan dengan keterlibatan dalam tingkah laku beresiko pada remaja secara umum. Selain itu ada perbedaan antara remaja putra dan putri dalam hal keterlibatan pada tingkah laku beresiko. Disarankan pada orangtua untuk lebih memberikan informasi yang tepat tentang suatu tingkah laku, selain lebih banyak diberikan perhatian dan kasih sayang. Karena remaja yang dekat dengan keluarga, biasanya tidak memiliki keinginan yang besar untuk melakukan tingkah laku beresiko. Di samping itu lingkungan sekolah juga diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat kepada para remaja dalam bentuk penyuluhan maupun secara ilmiah dalam kegiatan belajar di kelas. Sedangkan bagi para remaja sendiri, agar keinginan untuk mencoba hal-hal baru dapat tersalurkan, maka mengikuti kegiatan yang positif, misalnya kegiatan ekstra kurikuler , olahraga atau organisasi remaja, merupakan salah satu cara penyalurannya. Akan tetapi hasil ini hanya spesifik pada sampel penelitian ini saja dan untuk dapat memberi gambaran tentang tingkah laku beresiko pada remaja di Indonesia dibutuhkan sampel yang le'oih besar dan berasal dari daerah di luar Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Sutanto
"Meningkatnya kebutuhan akan BBM terutama penggunaan bahan bakar untuk transportasi, rumah tangga dan industri membuat meningkatnya aktifitas distribusi BBM terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Pola distribusi dengan menggunakan mobil tangki adalah pola distribusi yang rawan akan kecelakaan, dibandingkan dengan pola distribusi lain seperti kapal laut dan pipa.
Faktor manusia adalah penyebab kecelakaan paling besar, mencapai lebih dari 80 %, oleh karena itu dalam upaya pencegahan kecelakaan, faktor manusia harus menjadi pertimbangan. Salah satu faktor manusia yang perlu dipertimbangkan adalah persepsi pekerja terhadap resiko bahaya ditempat kerja, mengingat persepsi manusia merupakan penentu pada setiap keputusan didalam pelaksanaan kegiatan.
Didalam tesis ini dibahas mengenai persepsi pengemudi mobil tangki BBM terhadap resiko bahaya kegiatan operasi distribusi, dengan melihat faktor alat kerja yaitu mobil tangki BBM, produk BBM yang diangkut, lingkungan kerja dan prosedur kerja, juga dibahas pengaruh pengalaman kerja terhadap empat faktor tersebut. Dengan melihat persepsi pengemudi terhadap faktor tersebut diatas dapat dibuat program intervensi dalam rangka pencegahan kecelakaan.
Analisa data digunakan statistik deskriptif dan untuk analisa hubungan antara pengalaman kerja dan persepsi resiko bahaya pengemudi mobil tangki BBM dipakai korelasi product moment dari Pearson dengan bantuan perangkat lunak SPSS.

Risk Perception of Tank Truck Driver to Hazard of Fuel Distribution Activity in Plumpang Depo, UPMS III JakartaThe increase of need for fuel, especially the use of fuel for transportation, home and industry makes the distribution activity also increase, especially in the big city like Jakarta. The pattern of distribution using tank truck is kind of distribution that full of risk of accident, if we compare with other distribution such as trough the pipe line and ship.
The accident that happen is mostly caused by human factor and in fact, more than 80 % of accident caused by human factor, that is why to prevent accident, the human factor to be considered. One of the human factor that need to be considered is the perception of worker to the hazard in work place, The human perception makes importing role in the making of decision to take a risk or reject it.
In this thesis is written about the risk perception of tank truck driver to the hazard of fuel distribution activity with looking to the equipment, the product, the work environment, and the procedure. In the thesis also written about the influence of working experience to the four factors that mentioned above. lf we can see the perception of tank truck driver, we can make intervention to accident prevention program.
Analysis data is used with statistic, descriptive for knowing risk perception of tank truck driver to the distribution activity, and product moment Pearson Correlation, for knowing influence of working experience to the driver perception, with the help from SPSS software.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Febiyanto
"Sebagian besar kecelakaan di jalan angkut batubara perusahaan pertambangan PT. X pada tahun 2016 melibatkan supir operator truk angkut batubara yang penyebab utamanya adalah tindakan tidak aman dari supir. Tindakan tidak aman ini dipengaruhi oleh persepsi risiko yang dimiliki oleh supir. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan melihat profil persepsi risiko supir operator truk angkut batubara terhadap faktor penyebab kecelakaan di PT. X tahun 2017. Pengukuran profil persepsi risiko menggunakan 6 dimensi psikometri, yaitu kesukarelaan terhadap risiko, kesegeraan akibat, pengetahuan tentang risiko, pengendalian risiko, ketakutan, dan keparahan akibat. Data dikumpulkan dari 121 partisipan yang berasal dari 6 perusahaan jasa pertambangan kontraktor PT. X yang melakukan kegiatan pengangkutan batubara.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan supir operator truk angkut batubara di PT. X memiliki persepsi risiko yang baik pada 5 dimensi dari 6 dimensi psikometri yang diukur, sehingga secara umum profil persepsi risiko supir adalah baik. Penelitian ini juga menunjukkan usia memberikan perbedaan yang bermakna pada nilai rata-rata persepsi risiko dimensi pengetahuan tentang risiko, ketakutan, dan keparahan akibat. Sedangkan lama masa kerja dan asal perusahaan tidak memberikan perbedaan yang bermakna pada nilai rata-rata persepsi risiko.

Most of the accidents on PT. X's coal haul roads in 2016 involve coal haul truck drivers whose main cause is the unsafe act of the drivers. This unsafe act is influenced by the risk perception that the driver has. This study aims to analyze and see the profile of the risk perception of coal haul truck drivers to the factors that cause accidents in PT. X year 2017. Measurement of risk perception profile using 6 dimensions of psychometric, namely voluntariness of risk, immediacy of effect, knowledge about risk, control over risk, common dread, and severity of consequences. Data were collected from 121 participants from 6 mining service contractors PT. X who conducted coal hauling activities.
The results of this study indicate that the coal hauling truck drivers in PT. X has a good risk perception on the 5 dimensions of the six dimensions of the measured psychometry, so that in general the risk perception profile of the driver is good. The study also showed age to have significant differences in the risk perception's mean value of knowledge about risk, common dread, and severity of consequences. While the work experience and the origin of the company does not provide a meaningful difference in the mean value of risk perception.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>