Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184700 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shabrina Izati
"ABSTRAK
Lingkungan dengan higienitas yang buruk ditambah dengan kurangnya pemahaman dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di banyak tempat di Indonesia menyebabkan masih tingginya prevalensi infeksi parasit usus di negara ini. Anak sekolah dasar merupakan kelompok yang paling rentan mengalami infeksi parasit usus. Apabila infeksi tersebut tidak ditangani, seorang anak dengan infeksi parasit usus akan mengalami penurunan kualitas hidup dengan terganggunya proses tumbuh kembang dan terhambatnya proses belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya hubungan antara infeksi parasit usus dengan tingkat pendidikan pada anak sekolah dasar. Desain studi yang digunakan ialah cross sectional dengan data yang diambil dari sebuah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bekasi, yang berlokasi cukup dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir. Sampel yang diikutsertakan dalam penelitian ialah murid kelas 4, 5, dan 6 dengan total sebanyak 133 orang anak (total sampling). Setiap anak bertugas mengumpulkan pot feses yang isinya kemudian diperiksa di laboratorium dengan mikroskop.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 68,1% murid kelas 4 terinfeksi parasit usus, sedangkan murid kelas 5 dan 6 yang terinfeksi sebanyak 51,4% dan 75,9%. Dari angka tersebut, diketahui bahwa ternyata tidak ada hubungan yang bermakna antara infeksi parasit usus dengan tingkat pendidikan pada anak sekolah dasar di Kabupaten Bekasi pada tahun 2012.

ABSTRACT
An environtment with bad hygienity coupled with lack of understandimg amd implementation of Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) in many place in Indonesia cause the prevalence of intestinal prasitic infection stays high. Primary school children have the most risk to get the infection. Intestinal parasitic infection that is not managed properly can decrease the quality of life and distrub the learning process.
The aim of this research is to understand whether there is an association between intestinal parasitic infection and level of education on primary school children. The design study used in this research is cross scetional study with data taken from two primary schools located at Kabupaten Bekasi, stands near a landfills. The samples for this research is the 4th, 5th, and 6th grade students with a total of 133 children (total sampling). Each children had to collect a pot filled with their faeces which will be examined later under the microscope.
The result shows that as many as 68,1% of the 4th grade children are infected, meanwhile the number of infection for the 5th and 6th grade children are as many as 51,4% dan 75,9%. From the numbers, known that there are no meaningful association between intestinal parasitic infecion with level of education on primary school children in Kabupaten Bekasi in 2012."
Lengkap +
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Rebecca Octavia Fransisca
"Infeksi parasit usus dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi infeksi parasit usus pada anak sekolah dasar di Bekasi pada tahun 2012 dan hubungannya dengan tingkat pengetahuan tentang perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Penelitian cross sectional ini dilakukan di sekolah dasar negri (SDN) dan madrasah ibtidaiyah (MI) di Bekasi. Data diambil pada bulan April 2012 dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai PHBS dan pemeriksaan feses secara langsung. Semua murid yang hadir dijadikan subyek penelitian (metode total sampling). Dari 130 sampel feses, 64,6% positif terinfeksi parasit usus yaitu B.hominis (43,1%), E. coli (3,1%), G. lamblia (3,1%), H. nana (2,3%), B. hominis dan E. coli (3,1%), B. hominis dan G. lamblia (8,5%), B. hominis dan T. trichiura (0,8%), B. hominis, E. coli, T. trichiura dan H. nana (0,8%). Hanya 3 responden (2,3%) yang memiliki pengetahuan baik mengenai PHBS sedangkan 72 responden (55,4%) berpengetahuan sedang dan 55 responden (42,3%) memiliki pengetahuan kurang. Uji chi square menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,043) sehingga disimpulkan infeksi parasit usus berhubungan dengan tingkat pengetahuan PHBS.

Intestinal parasitic infection can interfere children’s growth and development which will affect their quality of life. The purpose of this research is to find out the prevalence of intestinal parasitic infection among primary school children in Bekasi in 2012 and its association with knowledge level about clean and healthy living behaviour (PHBS). This cross sectional study is conducted in national primary school (SDN) and Islamic primary school in Bekasi (MI). Data is obtained on April 2012 by using questionnaire consisted of questions about PHBS and direct stool examination. All present students are involved (total sampling method). Out of 130 stool samples, 64,6% samples are positively infected by intestinal parasite as follows: B.hominis (43,1%), E. coli (3,1%), G. lamblia (3,1%), H. nana (2,3%), B. hominis and E. coli (3,1%), B. hominis and G. lamblia (8,5%), B. hominis and T. trichiura (0,8%), B. hominis, E. coli, T. trichiura and H. nana (0,8%). Only 3 respondents (2,3%) have high PHBS knowledge while 72 respondents (55,4%) have medium PHBS knowledge and 55 respondents (42,3%) have low PHBS knowledge. Chi square test shows significant difference (p=0,043) therefore it is summarized that intestinal parasitic infection relates with level of PHBS knowledge.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusra Firdaus
"Infeksi parasit usus yang terjadi pada anak anak dapat berakibat terhambatnya pertumbuhan serta perkembangan kognitif Pengetahuan dan informasi mengenai parasit usus berperan penting dalam menanggulangi infeksi parasit tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi parasit usus murid SD di Bantargebang pada tahun 2012 Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional Data diambil pada tanggal 19 Januari 2012 sampai 22 Januari 2012 Total subjek penelitian sebanyak 246 murid dengan diminta untuk membawa feses Feses akan diperiksa secara mikroskopis dengan teknik pewarnaan lugol 1
Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi square Murid yang positif terinfeksi akan ditatalaksana dengan antiparasit yang sesuai Hasil penelitian menunjukkan dari 121 murid yang mengumpulkan feses terdapat 75 murid 62 yang terinfeksi dengan rincian B hominis 42 78 G lamblia 8 14 T trichiura 3 6 B hominis G lamblia 11 73 B hominis T trichiura 3 20 G lamblia T trichiura 1 7 Tidak terdapat perbedaan bermakna antara prevalensi infeksi parasit usus dengan jenis kelamin p 0 05 dan tingkat pendidikan p 0 05 Disimpulkan prevalensi infeksi parasit usus pada murid SD di Bantargebang 2012 adalah 62 dan tidak berhubungan dengan jenis kelamin dan tingkat pendidikan Kata kunci parasit usus soil transmitted helminth protozoa Bantargebang.

Intestinal parasitic infection that occurs in children may result in growth retardation and impaired cognitive development Knowledge and information on intestinal parasites play an important role in fighting parasitic infections This study aims to determine the prevalence of intestinal parasitic infections among students in primary school in Bantargebang 2012 The study design is a cross sectional view Data taken on 19th January 2012 to 22nd January 2012 Common research subject with the most 246 students were asked to collect stool Stool will be examined under microscope with 1 Lugol 39 s staining technique Results were analyzed using the chi square test Students who are infected are given appropriate antiparasitic
Results showed that of the 121 students collect faeces contains 75 students 62 were infected with details B Hominis 42 78 G lamblia 8 14 T trichiura 3 6 B Hominis G lamblia 11 73 B Hominis T trichiura 3 20 G lamblia T trichiura 1 7 There was no significant difference between the prevalence of intestinal parasitic infections with gender p 0 05 and education level p 0 05 It is concluded that the prevalence of intestinal parasitic infections among students in primary school in Bantargebang 2012 is 62 and does not refer to gender and level of education Keywords intestinal parasite soil transmitted helminths protozoa Bantargebang"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofa Nisrina Luthfiyani
"TPA Bantar Gebang setiap harinya menampung 4.000 ton sampah dari DKI Jakarta. Dengan adanya tumpukan sampah, masyarakat sekitar banyak yang berkontak langsung dengan sampah. Sampah diduga menimbulkan masalah kesehatan termasuk infeksi parasit usus. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mencari angka infeksi parasit usus dan hubungannya dengan kontak dengan sampah di TPA Bantar Gebang, Bekasi. Pada Mei 2012 dilakukan penelitian cross sectional dengan pengambilan data consecutive sampling. Dari 122 data dan diolah dengan chi-square didapatkan angka infeksi parasit usus di TPA Bantar gebang adalah 73%. Selain itu hasil menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara kontak dengan sampah dan infeksi parasit usus (p = 0,019). Dengan tingginya angka infeksi parasit usus di Bantar Gebang ini, perlu adanya pencegahan kepada anak-anak dengan melakukan edukasi kesehatan yang baik.

Bantar Gebang holds 4,000 tons of garbage daily from Jakarta. With these pile of garbage, the community has a lot of direct contact with the garbage. Garbage suspected cause health problems including intestinal parasitic infections. This study aims to find the infection of intestinal parasites and its relationship to the contact with the garbage in Bantar Gebang, Bekasi. On May 2012 a cross sectional study was conducted with consecutive sampling data retrieval. About 122 data has been collected and processed by chi-square and the infection of intestinal parasites was found in 73% of the children. Also, results showed that there is a significant relationship between contact with garbage and intestinal parasitic infection (p = 0,019). With this high prevalence of parasitic infection, health education should be provided."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Vania Syarira
"Latar belakang: Infeksi parasit usus sering terjadi di daerah tropis dan subtropis, terutama di negara-negara berkembang. Hal ini sebagai akibat dari sanitasi yang rendah dan kurangnya air yang cukup. Infeksi parasit usus masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia, ini adalah karena prevelensinya yang tinggi dan juga efek fatal infeksi. Tingginya tingkat infeksi parasit usus bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya tingkat pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan juga hidup. Yang paling sering terinfeksi oleh parasit usus adalah kelompok usia anak-anak usia sekolah. Anak usia sekolah memiliki ketergantungan yang tinggi dari orang tua mereka, sehingga menambah faktor lain untuk tiga faktor yang disebutkan sebelumnya. Data penelitian sebelumnya menunjukkan korelasi antara tingkat pendidikan orang tua dan infeksi parasit usus pada anak-anak usia sekolah di Jakarta Selatan.
Metode: Data sampel diperoleh melalui koleksi tinja dari 157 siswa dari SDN Kalibata 04 Pagi dan kuesioner. Sampel tinja kemudian diperiksa langsung untuk mengetahui adanya infeksi parasit usus menggunakan pewarnaan lugol dan eosin. Kuesioner yang diberikan bertujuan untuk mengetahui status sosial ekonomi dan pendidikan orang tua.
Hasil: Insidens infeksi parasit usus di SDN Kalibata 04 adalah 38.2. Tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan kejadian infeksi parasit usus siswa, hal ini dapat dilihat pada analisis statistik pendudukan orang tua p = 1,0 dan pendapatan orang tua p = 0,5. Tingkat pendidikan juga tidak memiliki korelasi dalam kejadian infeksi parasit usus siswa p = 1,0
Kesimpulan: Secara keseluruhan, infeksi parasit usus di SDN 04 pagi cukup tinggi, namun tidak ada korelasi antara kejadian infeksi parasit usus pada siswa SDN Kalibata 04 Pagi dengan status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua mereka.

Background: Intestinal parasitic infections are most prevalent in tropical and subtropical regions, especially in developing countries. Due to low sanitation and the lack of adequate water, intestinal parasitic infections are still one of the largest ongoing problems in Indonesia, due to the high prevalence and mortality of the infection. The high rates of intestinal parasites infection are influenced by several factors, such as education level, occupation, and also living environment. The most prominent group age that is infected by the parasites is the school age children. School age children have a high dependency on their parents, thus adding another factor to those three factors mentioned previously. The data shows the correlation between parent's occupation and intestinal parasitic infection in school age children in South Jakarta.
Method: Samples were obtained from the stool collection of 157 students of SDN Kalibata 04 Pagi and questionnaires. The stool collection was then examined directly by lugol and eosinstaining. The questionnaire was given to the parents to obtain their socioeconomic status and also their educational level.
Results: There is 38.2 of students that have intestinal parasite infection. On the other hand, statistically, there is no correlation between socioeconomic status of the parents and the incidence of intestinal parasitic infection of the subject, this could be seen in the statistical analysis of parent's occupation p 1.0 and parent's income p 0.5. Educational level also did not have any correlation in the incidence of intestinal parasitic infection of the subjects p 1.0.
Conclusion: Overall, the incidence of parasite infection in school age children is high, there is no correlation between the incidence of intestinal parasitic infection in SDN Kalibata 04 Pagi students with their parent's socioeconomic status and educational level.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lantang, Anastasia Magdalena
"Infeksi parasit pada intestin merupakan masalah yang masih cukup sering ditemukan pada masyarakat Indonesia. Iklim yang tropis, sanitasi yang masih buruk, kebiasaan mencuci tangan yang masih kurang, serta kesadaran akan pentingnya mencegah penularan cacing yang masih belum merata menjadi faktor-faktor yang berkontribusi dalam tingginya angka infeksi parasit pada manusia. Pekerja kebun, sebagai salah satu subjek yang rentan akan infeksi Soil Transmitted Helminthes. Paparan terhadap tanah serta tidak dipakainya alat pelindung diri dapat menyebabkan mudahnya para pekerja keun untuk tertular cacing melalui penetrasi pada kulit. Pemilihan riset pada pekerja kebun di pacet, Cianjur dilandasi alasan bahwa lokasi Pacet, Cianjur merupakan area dimana sosio-ekonomik masyarakat masih rendah, sehingga berhubungan dengan sanitasi yang juga masih buruk di daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode Cross Sectional, di mana terdapat 43 subjek menggunakan total sampling. Dalam riset ini, subjek diminta untuk mengumpulkan feses sendiri yang pada akhirnya akan diperiksa dengan metode wet mount menggunakan lugol 1%. Setelah dilakukan pemeriksaan feses, pekerja kebun yang mendapatkan hasil positif menerima pengobatan. Data yang diperoleh lalu di proses menggunakan SPSS Program ver. 11.5 dan dianalisa dengan menggunakan metode Fisher Exact.
Hasil pada pemeriksan ini menunujukan adanya 11 pekerja kebun yang positif terinfeksi parasit intestin, dengan rincian infeksi 25.5 %. dengan Blastocyst hominis (18.6 %), Entamoeba coli ( 2.3%), dan Trichuris trichiura (2.3 %). Lalu teradpat pula infeksi campuran dari B.hominis and E.coli (2.3%). Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa prevalensi infeksi parasit intestin pada para pekerja kebun di Pacet, Cianjur tergolong rendah. Ini disebabkan adanya monitor dari pihak perkebunan yang memastikan para pekerja untuk selalu memakai alat pelindung diri berupa sarung tangan dan sepatu boot. Selain itu, setiap 5 pekerja diawasi dengan 1 orang supervisi yang memungkinkan adanya pengawasan yang ketat terhadap pemakaian alat pelindung diri. Berikutnya, para pekerja juga diharuskan untuk mencuci tangan setiap selesai bekerja menggunakan sumber air yang bersih yang telah disediakan perusahaan. Namun, walaupun prevalensi sangat rendah, para pekerja disarankan untuk tetap mempertahankan kebiasaan yakni mencuci tangan setelah berkerja dan sebelum makan, memakai alat pelindung diri, serta defekasi pada tempat yang tepat. Selain itu edukasi terus menerus tetap harus diberikan pada para pekerja dan keluarga sehingga dapat terbentuknya kesadaran tinggi terhadap bahaya infeksi parasit intestin.

Intestinal parasitic infection is still considered prevalent among society in Indonesia. Tropical climate, poor sanitation, lack of awareness of the use of hand washing hand, as well as lack of education about intestinal parasitic infection are contributing factors to the high number of infection. Plantation workers as the subjects of the research are those who are prone to infection, especially soil-transmitted helminthes. Frequent exposure to soil and also lack of knowledge of self-protection devices made them vulnerable to infection. The location of the research was in Pacet, Cianjur. This place is chosen due to the fact that the low socio-economic status among the society, and poor sanitation were still common in this area. The method of this research is using Cross Sectional study, in which 43 subjects were assessed using total sampling. In order to do this research, subjects were asked to gave their feces to be examined. After feces collection, the feces were observed under microscope using the wet mount staining method. Then, based on the data obtained, data was processed using SPSS program ver. 11.5 and analyzed using Fisher Exact.
This examination showed that 11 of planation workers were infected with intestinal parasitic infection with the percentage of 25.5 %. The most frequent type of infection is Protozoan infection consisting of Blastocyst hominis (18.6 %), Entamoeba coli( 2.3%), and Trichuris trichiura (2.3 %). There is also mixed infection of B.hominis and E.coli (2.3%). From the data stated before, it is concluded that the prevalence of intestinal parasitic infection among plantation wokers in Pacet, Cianjur is low. This is due to the fact that each of five workers were monitored by one supervisor. This was intended to make sure that all workers wear self-protection, such as gloves and boots. Moreover, all the workers were also required to wash their hands every time they finish their work with clean water sources provided by the company. However, even though the prevalence was low, all the workers are suggested to keep implementing the healthy habit by always wash their hand after working and before eating, wearing self-protection devices during work, as well as defecating in proper place. Furthermore, continuous education should always be given to all workers and family to keep up their awareness toward intestinal parasitic infection.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdanti Rahma Putri
"Infeksi parasit usus banyak dijumpai di negara berkembang dan erat kaitannya dengan kebersihan diri dan lingkungan. Faktor lingkungan yang diduga ikut berperan dalam transmisi parasit adalah keadaan lantai rumah. Penelitian dengan desain crosssectional ini bertujuan untuk mengetahui angka infeksi parasit usus dan hubungannya dengan keadaan lantai rumah pada anak-anak di TPA Bantar Gebang. Data diambil bulan Maret 2012 dengan subjek penelitian berjumlah 122, diolah menggunakan program SPSS versi 16.00, dan dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan angka infeksi parasit usus sebesar 73% dan berhubungan bermakna dengan infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang Bekasi (p=0,047), di mana lantai rumah yang terbuat dari tanah meningkatkan risiko penularan infeksi parasit usus.

Intestinal parasitic infections are found in many developing countries and is closely related to personal and environmental hygiene. One of the environmental factors suspected responsible for the intestinal parasite transmission is the house floor condition. This study with cross-sectional design was aimed to determine the infection rate of intestinal parasites and its relationship with the house floor condition in children in Bantar Gebang. Data was taken in March 2012 with 122 consecutive sampling, processed using SPSS version 16, and was analyzed by chi square test. The results showed intestinal parasitic infection rate by 73% and was significantly associated with intestinal parasitic infections (p = 0.047), in which floor made of soil increases the transmission risk of intestinal parasitic infections."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Stanley
"Ascaris lumbricoides merupakan salah satu cacing gelang penyebab infeksi terbanyak di dunia. Cacing ini biasanya banyak ditemukan pada wilayah dengan suhu yang tinggi serta di tempat dimana di suatu komunitas tidak terdapat kebersihan dan sanitasi yang baik. Sekitar 1.2 miliar orang di dunia tercatat terinfeksi cacing A. lumbricoides dengan insiden sekitar 60.000 - 140.000 kasus per tahun. Data diambil dari 185 peserta dari wilayah Ende, Nusa Tenggara Timur. Peserta yang diikutsertakan merupakan anak - anak dengan umur 5 - 17 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai apakah terdapat telur dari cacing A. lumbricoides sebagai penanda infeksi dan hubungannya dengan indeks massa tubuh peserta yang terinfeksi. Penilaian keberadaan telur dilakukan dengan menggunakan teknik RT-PCR dan setelah itu data dianalisa menggunakan chi-square serta unpaired t-test. Dari total 185 peserta, sebanyak 53 peserta ditemukan terinfeksi cacing A. lumbricoides. Namun, tidak ditemukan hubungan antara infeksi cacing dengan rendahnya indeks masa tubuh peserta. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ascariasis dengan indeks massa tubuh yang rendah pada anak - anak di wilayah Ende, Nusa Tenggara Timur. Namun, karena penelitian ini merupakan studi cross-sectional, penelitian ini tidak dapat menyimpulkan apabila peserta penelitian sudah memiliki indeks massa tubuh yang rendah sebelum terjadi infeksi cacing A. lumbricoides. Oleh karena itu, studi cohort pada topic ini tetap menarik untuk terus dilakukan investigasi lebih lanjut.

Ascaris lumbricoides infection is one of the most common roundworm helminth infections worldwide. It has been shown that ascariasis may lead to impaired growth and wasting in children, especially children living in rural area. This study aimed to assess the relationship between ascariasis and body mass index (BMI)-for-age in school-aged children. The data was obtained from 185 participants aged 5 – 17 years old in Ende District, East Nusa Tenggara. The presence of A. lumbricoides eggs was detected in stool by using real time PCR.The nutritional status of the participants was assessed by calculating the body mass index for age z-score (BAZ). From 185 participants, it was found that there were 28.65% of the participants who were infected with A. lumbricoides and 50.81% were found to have low BAZ score. No significant association was found between A. lumbricoides infection and nutritional status based BAZ (OR=1.23, 95%CI=0.65-2.32, p > 0.05). In addition, there was no relationship between ascariasis and BAZ with gender or age of participants. This research shows that there was no significant relationship between ascariasis and lower BAZ in children living in Ende, East Nusa Tenggara. Further study should consider other factors which could lead to the high prevalence of low BAZ in this population so that consider other factors such as coinfections, previous nutritional status. "
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arin Aulia Rahma
"Infeksi parasit usus merupakan salah satu infeksi parasit yang paling umum di negara berkembang. Penyakit ini memiliki berbagai dampak dalam berbagai aspek kehidupan seperti pertumbuhan dan perkembangan anak, status gizi, dan anemia. Sebuah studi cross sectional dilakukan pada bulan Mei, 2015, di antara 157 siswa SD di Jakarta Selatan, Indonesia. Kuesioner digunakan untuk menilai kebersihan pribadi dari subyek penelitian. Sampel feses dikumpulkan dari subyek penelitian dan diperiksa menggunakan teknik pemeriksaan langsung untuk mengidentifikasi parasit di usus. Analisis regresi logistik bivariat dilakukan dan signifikansi ditentukan oleh nilai P kurang dari 0,05. Insiden keseluruhan infeksi parasit usus adalah 38,2. Parasit yang paling dominan adalah B. hominis 44 69,4 diikuti oleh G.intestinalis 8 15,3, E.coli 3 1,9, cacing tambang 1 1,4 dan T. trichiura 1 1,4. Tidak ada perbedaan signifikan antara insidensi infeksi parasit usus dengan penggunaan alas kaki p = 0,972, pemotongan kuku seminggu sekali p = 0.718, mencuci tangan sebelum makan p = 0.688, dan mencuci tangan setelah buang air besar p = 0,618, Namun ada hubungan yang signifikan antara kebersihan kuku dan IPI. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kejadian IPI dengan kebersihan pribadi pada aspek kebersihan kuku, menunjukkan kebutuhan intervensi seperti pendidikan kesehatan pada perilaku kebersihan kuku.

Intestinal parasitic infection is still one of the most prevalent parasitic infections in developing countries. This disease may have several impacts in children rsquo s growth and development, nutritional status, and anemia. A cross sectional study was performed in May, 2015, among 157 pupils in a primary school in South Jakarta, Indonesia. Structured questionnaire was developed to assess the personal hygiene behavior of the students. Faecal samples were collected from study subjects. A bivariate analysis was done. The overall incidence of intestinal parasite infections of 157 students finding was 38,2. The most predominant parasite was B. hominis in 44 students 69,4 followed by G.intestinalis in 8 students 15,3, E.coli in 3 students 1,9, Hookworm in 1 students 1,4 and T.trichiura in 1 students 1.4. There is no significant difference between prevalence of Intestinal Parasitic Infection with footwear usage p 0.972, nail cutting once a week p 0,718, handwashing before meal p 0,688, handwashing after defecations p 0.618, however there is a significant relation between nail cleanlilness p 0.03 and IPI. It can be conclude that there is a significant association between incidence of IPI with personal hygiene on nail cleanliness aspect indicating the requirement of interventions like health education on the nail hygiene behaviour.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Sakina Zhafira
"Infeksi parasit usus adalah salah satu infeksi tersering di Indonesia, khususnya di Jakarta dikarenakan kebersihan diri dari orang Jakarta rendah. Infeksi ini sering menyerang anak-anak maka dari itu riset ini dibuat, untuk melihat adanya hubungan antara infeksi parasit usus dengan umur serta jenis kelamin. Metode penelitian yang digunakan adalah potong silang. Data diperoleh daripemeriksaan feses menggunakan pewarnaan lugol dan eosin dan kuesioner. Setelah itu, semua data di olah menggunakan Chi-Square test yang ada pada SPSS versi 17. Dari 157 sampel yang dikumpulkan, terdapat 60 siswa yang terinfeksi atau sekitar 38.2 dari populasi total. Umur dikategorikan menjadi 2 grup, grup yang pertama adalah grup dengan umur diantara 6-8 tahun 38.2 sementara grup kedua antara 9-11 tahun 61.8. Rata-rata dari umur siswa adalah 9.5 tahun dan dari grup pertama, ditemukan 22 murid yang terinfeksi, sisanya tergolong ke grup ke 2. Untuk jenis kelamin, terdapat 78 siswa perempuan dan 79 siswa laki-laki yang memnuhi kriteria inklusi, di dalamnya terdapat 32.1 siswa perempuan yang terinfeksi dan 44.3 siswa laki-laki yang terinfeksi. Dari perhitungan statistik terdapat hubungan yang signifikan P=0.039 antara umur dan infeksi parasit usus, sementara itu, tidak ada hubungan ntara jenis kelamin dan infeksi parasit usus P=0.114. Insidens infeksi parasit usus cukup tinggi pada anak usia sekolah di Jakarta Selatan. Dan ternyata faktor umur memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian infeksi parasit usus pada anak-anak tersebut.

Intestinal parasitic infection is one of the most common infections specifically in Indonesia because the location of Indonesia that is in tropical area, and the hygiene of Indonesia rsquo s people especially Jakarta is poor. Intestinal parasitic infections mostly infect children, and the purpose of this research is to know whether age and gender have correlation with it. This research using cross sectional method. Data was collected by using direct examination of stool with lugol and eosin and by interviewed questionnairees. Then, data was analyzed and compared by using chi square test, SPSS version 17. 157 samples are collected and from all samples there are 60 students or 38.2 from total population who was infected by intestinal parasite. Age category is divided into 2, 6 8 years old 38.2 and 9 11 years old 61.8 and the age average is 9.5 years old. 22 students from the 1st group of age found positive intestinal parasitic infection while the rest 38 students are included in the second categories. For the gender, there are 78 female and 79 male students that meets the inclusion criteria, and from all of that, 32.1 female and 44.3 of male infected by intestinal parasitic infection. Statistically, there is siginificant correlation between age and the incidence of intestinal parasites infection P 0.039 while there is not with gender P 0.114 . Overall, the incidence of intestinal parasitic infection is quite high in the school aged children population. Additionally, age has a significant correlation while gender has no correlation with the incidence of intestinal parasitic infection.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>