Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207543 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febrianti Suciramadhani Thamzil
"Tuberkulosis di Indonesia tercatat sebagai penyebab kematian urutan keempat setelah India, Cina dan Afrika. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang menular melalui udara. Kondisi lingkungan yang buruk seperti daerah kumuh akan mempermudah penyebaran kuman tuberkulosis dengan berbagai faktor risiko. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan gambaran kejadian tuberkulosis paru berdasarkan faktor risikonya pada penduduk usia ≥15 tahun di daerah kumuh Indonesia. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari data Riskesdas 2013 yang menggunakan desain studi Cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di daerah kumuh di Indonesia berusia ≥15 tahun yang memiliki data variabel penelitian yang lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan, prevalensi tuberkulosis paru di daerah kumuh Indonesia tahun 2013 sebesar 0,7%. Prevalensi tuberkulosis tertinggi ditemukan pada penduduk berusia 65-74 tahun (1,0%); laki-laki (0,6%); tidak tamat sekolah dasar (0,7%); nelayan (0,7%); status gizi kurus (1,3%); tidak merokok (0,6%); ventilasi tidak memenuhi syarat (0,6%); pencahayaan alami tidak memenuhi syarat (0,6%); dan kepadatan hunian tidak memenuhi syarat (0,6%).

Tuberculosis in Indonesia islisted as the fourth leading cause of death after India, Cina and Africa. Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis which spread through the air. Poor environmental conditions such as the slums will facilitate the spread of germs of tuberculosis with various risk factors. This study aims to determine the prevalence and incidence of pulmonary tuberculosis description of risk factors based on the population aged ≥15 years in the slums of Indonesia. This study is a further analysis of the secondary data analysis of Riskesdas 2013 that uses design study Cross-sectional. The sample
was people living in slums in Indonesia aged ≥15 years who have a complete variable data research. Results of this study showed that the prevalence of pulmonary tuberculosis in the slums of Indonesia in 2013 amounted to 0.7%. The highest prevalence of tuberculosis was found in the population aged 65-74 years (1.0%); men (0.6%); not completed primary school (0.7%); fishing (0.7%); nutritional status of thin (1.3%); no smoking (0.6%); ventilation not qualify (0.6%); natural lighting are not eligible (0.6%); and population density do not
qualify (0.6%)."
2015
S59184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Subari
"ABSTRAK
Sehat Bagi Semua Tahun 2000 bertekad akan menurunkan angka kematian bayi sampai 50 per 1000 kelahiran hidup. Di Jawa Barat angka kematian bayi tahun 1992 relatif masih tinggi bila dibanding dengan propinsi lainnya. Laju penurunan angka kematian bayi pada masa yang akan datang akan menghadapi Hard Rock. Intervensi biologis telah berhasil menurunkan angka kematian balita namun terbatas bidangnya, masih perlu program intervensi mendasar kearah lingkungan hidup yang erat dengan balita, yakni rumah. Masalahnya adalah kondisi lingkungan fisik rumah yang bagaimana berkaitan dengan peristiwa kematian dan kesakitan balita di Jawa Barat 1992. Tujuan penelitian untuk memperoleh informasi tentang keterkaitan antara kondisi lingkungan fisik rumah dengan peristiwa kematian dan kesakitan balita, serta mencari ide Sanitary-Barrier yang dapat menunjang upaya penurunan kematian dan kesakitan balita.
Subyek penelitian ini adalah rumah yang terdapat balita (sehat, sakit, mati). Variabel independen adalah kondisi lingkungan fisik rumah yang potensial sebagai media penyakit pada balita dan dikelompokkan dalam jenis-jenis barrier infeksi penyakit. Penyakit pada balita yang dipilih adalah ISPA, Diare dan Tetanus.
Kerangka konsep bertolak model analisis Mosley dipenggal pada faktor lingkungan dan disederhanakan. Jenis penelitian studi analitik data sekender jenisnya Cross sectional; variabel bersifat given ; ada keterbatasan dalam memilih variabel dan analisis hubungan kausal. Pengukuran kondisi lingkungan fisik secara justifikasi menjadi 2 kelompok kondisi unsaniter dan saniter. Analisa data dengan uji Odd Ratio dan Chi Square untuk mengetahui keterkaitan lingkungan fisik rumah dengan peristiwa kematian dan kesakitan balita.
Sebagai hasil penelitan, kondisi lingkungan fisik rumah yang berkaitan menjadi resiko terhadap peristiwa kematian dan kesakitan balita yang bermakna adalah unsur-unsur: polusi asap dapur, sumber air bersih, air pencuci piring, pembuangan sampah, dinding rumah. Perbaikan pada ke lima unsur ini merupakan Sanitary Barrier untuk menunjang upaya penurunkan angka kematian dan kesakitan balita di Jawa Barat.

Health For All by the year 2000 has aimed to reduce IHR to 50 per 1000 live birth. In West-Java IHR in 1992 was relatively highs comparing with other provinces. A breakthrough of IHR in the future will face Hard Rock. A biological intervention have success to reduce IHR but only in limited area, and still need a fundamental intervention program toward living environment which are closed to under five years children, that is housing. The problem is what kind of fiscal environmental condition of houses are related to the occurrence of mortality and morbidity on under five years children in West Java in 1992. The objective of the study is to obtain information on the relationship between fiscal environmental condition of houses with the occurrence of mortality and morbidity on under five years children, and to seek idea Sanitary-Barrier that could support an effort to reduce the occurrence of mortality and morbidity on under five years children.
The subject of study is a house with under five years children (healthy, sick, or dead). The independent variable is physical environmental condition of houses, which are potential as media of diseases to fewer than five years children and are categorized into various types of barrier of infectious diseases.
The conceptual framework based on Hosleys analysis model which is cut on the environmental factor and is simplified. The research type Is &n analytic study of secondary data, a Cross Sectional type; variables are given; there are limitation in selecting variable, and analyzing causal relationship. The measurement of physical environmental condition is justified into two groups, sanitary and unsanitary condition. Data analysis are carried out with Old Ratio and Che Spare test to see the relationship between physical environment of houses with the occurrence of mortality and morbidity on under five years children.
As a result of the research, physical environmental condition of houses which have relation or au a significant risk to the occurrence of mortality and morbidity on under five years children is the elements of: kitchen smoke population, clean water resources, plate washing water, refuse disposal, and dust on the wall. The improvement of these elements is a Sanitary Barrier to support an effort of reduction of under five gears mortality and morbidity rate in west Java.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup, 2004
344.046 IND h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bandung: Fokusmedia, 2013
344.046 HIM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yaasiin Raya
Depok: Rajawali Press, 2022
344.046 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Paradilla Utami
"Latar belakang: Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis tertinggi kedua di dunia setelah India dengan perkiraan morbiditas sebanyak 969.000 dan mortalitas mencapai 144.000 orang pada tahun 2021. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik sosiodemografi, faktor perilaku, dan faktor lingkungan rumah terhadap kejadian tuberkulosis paru pada penduduk usia ≥15 tahun di Indonesia. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Hasil: Variabel yang ditemukan berhubungan dengan kejadian TB paru adalah usia (OR = 2,107, 95% CI = 1,919-2,314), jenis kelamin (OR = 1,469, 95% CI = 1,371-1,575), status kawin (OR = 1,206, 95% CI = 1,117-1,303), tingkat pendidikan (OR = 1,795, 95% CI = 1,655-1,946), riwayat merokok (OR = 1,194, 95% CI = 1,113-1,281), kebiasaan membuka jendela rumah (OR = 1,160, 95% CI = 1,080-1,246), kondisi ventilasi (OR = 1,266, 95% CI = 1,178-1,360), kondisi pencahayaan (OR = 1,330, 95% CI = 1,241-1,426), jumlah anggota rumah tangga (OR = 1,131, 95% CI = 1,044-1,221), dan daerah tempat tinggal (OR = 1,213, 95% CI = 1,130-1,301). Riwayat konsumsi minuman beralkohol ditemukan sebagai faktor protektif. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara karakteristik sosiodemografi, faktor perilaku, dan faktor lingkungan rumah dengan kejadian tuberkulosis paru pada penduduk usia ≥15 tahun di Indonesia.

Background: Indonesia is a country with the second highest tuberculosis burden in the world after India with an estimated morbidity of 969,000 and mortality reaching 144,000 people in 2021. Objective: This study aims to determine the relationship between sociodemographic characteristics, behavioral factors, and home environmental factors on incidence pulmonary tuberculosis in population aged ≥15 years in Indonesia. Methods: The method used in this study was cross-sectional. Results: The variables found to be associated with the incidence of pulmonary TB were age (OR = 2.107, 95% CI = 1.919-2.314), gender (OR = 1.469, 95% CI = 1.371-1.575), marital status (OR = 1.206, 95 % CI = 1.117-1.303), education level (OR = 1.795, 95% CI = 1.655-1.946), smoking history (OR = 1.194, 95% CI = 1.113-1.281), habit of opening windows (OR = 1.160, 95 % CI = 1.080-1.246), ventilation conditions (OR = 1.266, 95% CI = 1.178-1.360), lighting conditions (OR = 1.330, 95% CI = 1.241-1.426), number of household members (OR = 1.131, 95 % CI = 1.044-1.221), and area of residence (OR = 1.213, 95% CI = 1.130-1.301). History of alcohol consumption was found to be a protective factor. Conclusion: There is a relationship between sociodemographic characteristics, behavioral factors, and home environment factors with the incidence of pulmonary tuberculosis in people aged ≥15 years in Indonesia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malonda Maksud
"Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu, perilaku, kondisi rumah dan lingkungan dengan kejadian malaria di Provinsi Sulawesi Tengah. Data diperoleh dari riset kesehatan dasar tahun 2010 dengan sampel sebanyak 3116 orang. Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi malaria sebesar 4.4%. Analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian malaria adalah umur (p=0,009), plafon (p=0,008), perindukan nyamuk (p=0,004) dan keberadaan ternak (p=0,040)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putih Ayu Perani
"TB paru merupakan salah satu prioritas nasional di Indonesia, karena berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta sering mengakibatkan kematian (Riskesdas, 2013). Di Wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara tahun 2013, jumlah penderita TB paru sebanyak 54 orang dan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor tahun 2013, dari 9.649 rumah masih terdapat 2.588 rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat yang merupakan faktor risiko terjadinya penyakit tuberkulosis.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara. Selain itu, melihat pengaruh faktor karakteristik individu (umur, pendidikan, status gizi dan jenis kelamin) terhadap kejadian TB paru.
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah kasus control. Subjek penelitian pada kelompok kasus adalah penderita TB paru BTA (+) yang berusia 15 tahun keatas yang terdata dalam register Puskesmas (Januari-Desember 2013). Sedangkan, kelompok kontrol adalah sebagian tetangga kelompok kasus yang mempunyai riwayat tidak menderita TB paru dengan karakteristik yang kurang lebih sama dengan kelompok kasus seperti usia, jenis kelamin.
Hasil : Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kondisi lingkungan rumah yang berisiko terhadap kejadian TB paru adalah ventilasi (p = 0,011, OR = 5,464), pencahayaan (p = 0,043, OR = 4,030), kelembaban (p = 0,002, OR = 8,143) dan kepadatan hunian (p = 0,043, OR = 4,030). Sedangkan, karakteristik individu yang mempengaruhi kejadian TB paru adalah pendidikan (p = 0,048, OR = 3,778).
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kondisi lingkungan rumah (ventilasi, pencahayaan, kelembaban dan kepadatan hunian dengan kejadian TB paru. Selain itu, pendidikan juga memiliki hubungan dengan kejadian TB paru.

Pulmonary tuberculosis is one of the national priorities in Indonesia, because the wide-ranging impact on quality of life and economy, and often result in death. Based on data from Health Center Bogor Utara in 2013, there were 54 people suffered pulmonary tuberculosis and based on the data of Bogor City Health Department in 2013, from 9649 there is still 2,588 houses that not qualify as healthy houses, where it is a risk factor for pulmonary tuberculosis.
Objective : This study aims to determine the relationship between environmental conditions of house (house ventilation, temperature and humidity of house, residential density of house, lighting and type of wall and floor) with the incidence of pulmonary tuberculosis in the work area of Health Center Bogor Utara. Researcher also relates some covariate factors such as characteristics of individual (age, education, nutritional status and gender) to the research.
Method : The design study is a case control with subjects in cases group are patients with pulmonary TB aged above 15 years were recorded in the register data The Health Center (January-December 2013). Meanwhile, the control group are neighbors case’s group who didn’t have a history of suffering from pulmonary TB with more or less have the same characteristics with cases such as age and gender.
Result : From the research found that the environmental conditions of house is at risk on the occurrence of pulmonary tuberculosis is ventilated house (p = 0,011, OR = 5,464), lighting (p = 0,043, OR = 4,030), humidity (p = 0,002, OR = 8,143) and residential density of house (p = 0,043, OR = 4,030).
Conclusion : This study concluded that there is a relationship between the environmental conditions of house (ventilation, lighting, humidity and residential density of house) with pulmonary tuberculosis incidence. Moreover, education also has a relationship with the incidence of pulmonary tuberculosis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>