Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149892 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindya Dena Ferani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur perbankan konvensional Indonesia serta membuktikan apakah perbankan Indonesia mengikuti hipotesis efisiensi atau hipotesis SCP tradisional. Data yang digunakan adalah dari 14 Bank umum yang dipilih berdasarkan total kredit, sedangkan model yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari model Smirlock (1985). Dari perhitungan rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar, struktur perbankan konvensional Indonesia dapat dikategorikan sebagai pasar oligopoli tipe IV (moderat rendah). Selain itu, hasil uji statistik dalam skripsi ini menunjukkan bahwa perbankan konvensional Indonesia mengikuti hipotesis efisiensi dan menolak hipotesis SCP tradisonal. Hal ini dibuktikan dengan positif dan signifikannya variabel pangsa pasar dalam menjelaskan profitabilitas bank.

This research aims to analyze the market structure of conventional banking industry in Indonesia as well as ascertain whether Indonesia?s banking industry follows efficient-structure hypothesis or traditional SCP hypothesis. The data used in this paper are from 14 conventional banks in Indonesia sorted by total credit, whereas the model is from Smirlock model in 1985. The calculation of concentration ratio using four biggest banks reveals that banking industry in Indonesia can be classified as oligopoly market type IV (moderately low). Furthermore, the statistic results obtained from the study show that Indonesia?s conventional banking industry follows efficiency hypothesis. This finding is supported by the significant and positive result of market share variable in explaining the changes of banking profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Alyada Prabaantari Karta Kusumah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dua hipotesis utama yang mampu menggambarkan siklus kehidupan dalam sektor perbankan Indonesia, yaitu Efficient Structure Hypothesis (ESH) dan Quite Life Hypothesis (QLH). ESH pada dasarnya menduga bahwa terdapat pengaruh yang positif dari efisiensi terhadap kinerja perusahaan perbankan. Sedangkan QLH menduga bahwa konsentrasi pasar akan mempengaruhi efisiensi perusahaan secara negatif.
Penelitian ini menggunakan 106 bank sebagai sampel penelitian dengan periode 2006 ? 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah Malmquist Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur efisiensi perusahaan perbankan, Herfindahl Index (HI) untuk mengukur tingkat konsentrasi pasar, dan regresi data panel untuk mengestimasi parameter dalam model penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat siklus kehidupan yang dinamis pada sektor perbankan Indonesia, dimana perusahaan yang mulanya efisien akan tumbuh, menyebabkan peningkatan konsentrasi pasar, dan akan kehilangan efisiensinya seiring dengan berjalannya waktu.

ABSTRACT
This study aims to test Efficient Structure Hypothesis (ESH) and Quite Life Hypothesis (QLH), the two main hypotheses that can reveal the life cycle inside Indonesia?s banking sector. ESH presumes that efficiency will affect bank?s performance positively, while QLH presumes that market concentration will affect bank?s efficiency negatively.
This study uses 106 banks as research samples within 2006 ? 2014. The methodologies used in this research are Malmquist Data Envelopment Analysis (DEA) to measure bank?s efficiency, Herfindahl Index (HI) to measure market concentration, and panel data regression to estimate the parameter in the research models.
This study finds that there is a dynamic life cycle in Indonesia?s banking sector, where banks grow as they become more efficient ? resulting in a higher market concentration (quite-life condition), and the quite-life condition will eventually erode banks? efficiency
"
2016
S63039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rizki Fauzan
"Digitalisasi pada sektor perbankan menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik dan munculnya bank digital di Indonesia bisa saja menjadi sebuah solusi untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, bank digital terlihat menarik pada sektor perbankan dan hal ini dapat dilihat pada transformasi bank. Studi ini bertujuan untuk membandingkan kinerja saham yang disesuaikan risikonya untuk bank digital dan bank konvensional di Indonesia menggunakan rasio ukuran kinerja yang umum digunakan seperti rasio Sharpe, Treynor, Sortino, dan Jensen. Regresi data panel dilakukan berdasarkan rasio-rasio tersebut pada penelitian ini. Hasil utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja saham bank digital cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan kinerja saham bank konvensional. Kemudian, penelitian ini juga menemukan bahwa besaran suatu bank, return on equity (ROE), dan non-performing loans (NPL) memiliki kecenderungan pengaruh positif pada kinerja saham bank. Salah satu limitasi pada penelitian ini adalah kurangnya penelitian terdahulu mengenai bank digital. Oleh sebab itu, penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian eksplorasi lebih lanjut tentang bank digital.

The digitalization in the banking sector shows enormous growth, and the rise of digital banks may be a solution to boost financial inclusion in Indonesia. In recent years, digital banks in Indonesia seem to attract the banking sector, which is reflected in the bank transformation. This study aims to compare the risk-adjusted stock performance of digital banks and conventional banks in Indonesia using commonly used performance measure ratios, such as Sharpe, Treynor, Sortino, and Jensen. Panel data regression with performance ratios as the dependent variables was constructed in this study. The main outcome of this study shows that the performance of digital banks tends to be better than conventional banks. Moreover, size of banks, return on equity (ROE), and non-performing loans (NPL) tend to be positively associated with the risk-adjusted performance. One of the limitations of this research is the absence of prior research on digital bank. As a result, exploratory research on digital banking can be conducted."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Ma`ruf
"Skripsi ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetisi dan kinerja perbankan terhadap pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia pada periode 2009-2014. Kompetisi perbankan diukur dengan menggunakan proksi Lerner Index. Indikator kinerja perbankan yang digunakan yaitu efisiensi diproksikan oleh rasio BOPO, profitabilitas diproksikan oleh ROA, dan stabilitas diproksikan oleh Z-Score dan Non-performing loan NPL. Pertumbuhan industri manufaktur diukur dengan nilai tambah value added.
Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif serta pengujian hipotesis dengan menggunakan metode Generalized Least Square GLS. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetisi perbankan berpengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan industri, kinerja perbankan yaitu efisiensi berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan industri, profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan industri, dan stabilitas berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan industri.Kata kunci:Value added, kompetisi, efisiensi, profitabilitas, dan stabilitas.

This thesis aims to examine the effect of banking competition and performance on growth of manufacturing industry in Indonesia for period 2009 2014. Banking competition is measured by using proxy Lerner Index. Indicators of banking performance were used are efficiency is proxied by BOPO, profitability is proxied by ROA, and stability is proxied by Z Score and Non performing loan NPL. The growth of manufacturing industry measured by value added.
Research is conducted with quantitative methods and hypothesis testing using the Generalized Least Square GLS. Overall, the results showed that competition affect negatively significant on the growth of the industry, efficiency affect positively significant on the growth of the industry, profitability affect positively significant on the growth of the industry, and stability affect significant on the growth of the industry.Keywords Value added, competition, efficiency, profitability, and stability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabila Aqlima Izazi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetisi bank dengan menggunakan pendekatan struktural dan pendekatan non - struktural terhadap stabilitas perbankan di Indonesia selama periode 2004 - 2013. Teknik estimasi penelitian ini menggunakan fixed effect model dengan menggunakan 107 bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran kompetisi menggunakan pendekatan non - struktural memiliki pengaruh positif signifikan terhadap stabilitas perbankan dengan menggunakan pengukuran z-score. Sedangkan pengukuran menggunakan pendekatan struktural menunjukkan kompetisi memiliki pengaruh positif tidak sifnifikan terhadap stabilitas perbankan.

This study aims to determine the impact of bank competition to banking stabilitybased on structural approcah and non - structural approach. Fixed effect model is a method used to examine 107 banks in Indonesia from 2004 -2013. From the study, it concluded that with non - structural approach bank competition signficantly has a positive impact to banking stability while with structural approach the impact is also positive but non significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Pramudya
"Krisis keuangan Asia pada tabun 1997 merupakan satan satu pintu gerbang maraknya aktivitas merger dan akuisisi di industri perbankan yang dilakukan perusabaan asing, Hai ini tidak terlepas dari berbagai faktor, seperti Letter of Intent (Loi) antara pemerintah dengan IMF serta adanya liberalisasi peraturan mengenai batas kepemilikan asing di industri perbankan.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah meneliti berbagai motivasi yang mendasari perusabaan asing atas aktivitas merger dan akuisisi yang dilakukan, daya tarik indonesia khususnya lndustri perbankan bagi pernsahaan asing, dan situasi perbankan nasional saat ini sebagai implikasi gencarnya tren aktivitas merger dan akuisisi yang dilakukan perusahaan asing beserta fokus penyaluran kredit perbankan pasca krisis Asia tahun 1997.
Penelitian mengenai merger dan akuisisi pada umumnya hanya seputar kinerja perusahaan. Yang berbeda dari penelitian ini adalah, secara spesifik meneliti berbagai bal dibalik gencarnya dominasi asing di industri perbankan saat ini beserta implikasinya terhadap situasi perbankan nasional.
Untuk menjawab dari pennasalahan penelitian ini, maka dilakukan pengumpulan data selama periode tahun 1997 hingga tahun 2008. Data yang diperoleh berupa data primer maupun sekunder. Data primer diperoleh dari perusahaan asing yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi di Indonesia, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai publikasi yang ada.
Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dimana selanjutnya akan dilakukan proses pengidentifikasian dan pendalaman guna memperoleh gambaran yang komprehensif untuk menjawab tujuan dari penelitian ini.
Temuan menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang melatarbelakangi perusahaan asing melakukan aktivitas merger dan akuisisi, yaitu : menciptakan skala ekonomi) memperluas pasar, dan memperoleh market power. Selain itu terdapat lima faktor yang menjadi daya tarik Indonesia khususnya sektor perbankan bagi perusahaan asing, yaitu : perekonomian Indonesia, populasi Indonesia, perbaikan iklim investasi di Indonesia, kinerja perbankan dan deregulasi. Dan untuk situasi perbankan saat ini dimana 42,78 % pangsa pasar industri perbankan dikuasai oleh asingserta terjdinya perubahan fokus penyaluran kredit pasca krisis Asia tahun 1997 yaitu adanya tren peningkatan pada kredit konsumsi.

Asian financial crisis in 1997 is one of the gates merger and acquisition activity in the banking industry by foreign company. It can be of various factors, such as the Letter of Intent (Lol) between the government and the IMF and the liberalization of rules on foreign ownership limits in the banking industry.
The general objectives of this research is to examine the underlying motivations of foreign companies on mergers and acquisitions activity is carried out, particularly Indonesia attractiveness of the banking industry to foreign companies, the situation of national banking as the implications of current trends amid merger and acquisition activity undertaken with foreign companies, and the focus of banking loans in the postff1997 Asian crisis.
Research on mergers and acquisitions in general, only about the company's performance. Different from this study is. specifically examining various things behind the onslaught of foreign domination in the current banking industry and its implications for the national banking situation.
To answer the problems of this research, data collection is performed during the period 1997 to year 2008. Data obtained in the form of primary and secondary data. Primary data obtained from foreign companies doing mergers and acquisitions activity in Indonesia, while the secondary data obtained from existing publications.
This study used ex post factor method, which will then be carried out and deepening the process of identification in order to obtain a comprehensive picture to answer the purpose of this research.
The findings show that there are three factors behind foreign companies doing mergers and acquisitions activity, namely: to create economies of scale, expand markets and gain market power. In addition there are five factors are the main attraction, especially Indonesian's banking sector to foreign companies, namely: the economy of Indonesia, the performance of banks, and deregulation. And for the current banking situation in which 42.78% industry market share controlled by foreign banks and the credit focus changes after the 1997 Asian crisis is a trend increase in consumption credit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T32012
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji hubungan antara stabilitas sistem perbankan
dengan kompetisi, dan diversifikasi pendapatan perbankan. Penelitian ini
menggunakan data 103 Bank Konvensioal di Indonesia dari tahun 2005-2014.
Stabilitas perbankan dihitung dengan menggunakan Indek Z, diversifikasi
pendapatan dihitung dengan menggunakan Indek Herfindahl dan kompetisi
perbankan dihitung dengan menggunakan Indeks Lerner.
Hasil penelitian menunjukkan nilai diversifikasi pendapatan bank di Indonesia
masih rendah. Analisis dikembangkan dengan mengelompokan bank berdasarkan
kepemilikan modal. Diversifikasi pendapatan tertinggi berada pada kelompok
Bank Asing dan paling rendah kelompok Bank BPD. Industri bank di Indonesia
berada dalam kondisi yang kurang/tidak kompetitif dan struktur pasar cendrung
monopoli. Kelompok Bank BUMN merupakan bank yang paling tidak kompetitif
dan Bank campuran merupakan bank yang paling kompetitif. Diversifikasi dan
kompetisi berpengaruh signifikan terhadap stabilitas perbankan di Indonesia.
Diversifikasi pendapatan meningkat dapat meningkatkan stabilitas perbankan.
Kompetisi yang meningkat dapat menurunkan stabilitas perbankan. (competitionfragality).

ABSTRACT
The purpose of this research are defined the causality relationship between
stability, competition and revenue diversification. This research used 103
Indonesian Commercial Bank data from 2005-2014. To analyze Banking
Stability, we used Z-score, Herfindahl Indeks to calculate income diversification
and competition analyzed using Lerner Indeks
Our results show the bank's revenue diversification in Indonesia is still low. The
analysis developed by classifying the bank into five groups based on capital
ownership. Foreign Bank group has the higest income diversification and the
lowest is Bank BPD group. Industrial banks in Indonesia are not competitive and
monopolistic market structures tend. Group of state-owned bank is a bank that is
least competitive and The Mixtures Bank is a bank that is the most competitive in
Indonesia. Diversification and competition significantly influence the stability of
banks in Indonesia. Increased revenue diversification can increase the stability of
the banking system. Increasing competition reduce the stability of the banking
system (Competition - fragality)."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cita Pelangi Putri Sulistyoadi
"Penelitian ini menyelidiki dampak kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit yang baru diterapkan di Indonesia sebagai variabel moderasi terhadap kinerja sektor perbanlan. Dengan menggunakan analisis regresi data panel pada sampel 105 bank dari tahun 2017 hingga 2022, penelitian ini menguji hubungan antma non-performing loans (NPL), cadangan kerugian penumnan nilai (CKPN), beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan return on assets (ROA) dengan moderasi kebijakan relaksasi restrukturisasi kedit. Penelitian menunjukkan bahwa ROA cenderung menurun selama penerapan kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit. Selain itu terdapat penurunan NPL selama penerapan kebijakan restrukturisasi kredit yang menunjukkan perbaikan kualitas kredit, namun disisi lain CKPN meningkat menunjukkan bank lebih berhati-hati dan mempersiapkan diri terhadap potensi kerugian. Kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit ditemukan memperkuat dampak negatif CKPN terhadap ROA, menunjukkan penundaan pengakuan kerugian memperburuk profitabilitas bank. Terakhir, kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit ditemukan dapat membantu meredam dampak negatif BOPO terhadap ROA, menunjukkan adanya perbaikan dalam efisiensi operasional bank selama penerapan kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman dinamika regulasi keuangan dan memberikan wawasan bagi pembuat kebijakan dan lembaga perbankan dalam menghadapi kompleksitas pasar.

This study investigates the impact of newly implemented credit restructuring relaxation policies in Indonesia as a moderating variable on the performance of the banking sector. Using panel data regression analysis on a sample of 105 banks from 2017 to 2022, this study examines the relationships between non-performing loans (NPL), loan loss provisions (LLP), operating expenses to operating income ratio, and return on assets (ROA) moderated by the credit restructuring relaxation policy. The findings indicate that ROA tends to decrease during the implementation of the credit restructuring relaxation policy. Furthermore, there is a decrease in NPL during the implementation of the restructuring policy, indicating an improvement in credit quality; however, LLP increases, suggesting banks are more cautious and prepared for potential losses. The policy of credit restructuring relaxation is found to strengthen the negative impact of LLP on ROA, indicating that delaying the recognition of losses worsens bank profitability. Lastly, the credit restructuring relaxation policy is found to help mitigate the negative impact of operating expenses to operating income ratio on ROA, indicating improvements in bank operational efficiency during the policy implementation. This study contributes to understanding the dynamics of financial regulation and provides insights for policymakers and banking institutions in addressing market complexities."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Pradhana
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi industri perbankan Indonesia sebelum dan setelah adanya Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dengan menggunakan stochastic frontier approach. Penelitian ini dilakukan terhadap 17 bank yang ada di Indonesia, yang terdiri dari Bank BUMN dan Bank Umum Swasta Nasional. Data laporan keuangan diperoleh dari website Bank Indonesia dengan periode penelitian dari Januari 2001 hingga Desember 2006.
Metode penelitian ini menggunakan metode stochastic frontier approach, metode tersebut di analisis dengan program frontier 4.I. untuk memperoleh skor efisiensi biaya. Pendekatan variabel yang digunakan adalah pendekatan intermediasi, dengan variabel input sebagai berikut beban umum dan administrasi, aktiva tetap, dan dana pihak ketiga. Sedangkan variabel output yang digunakan adaJah total kredit yang diberikan, surat berharga yang dimiliki, danjumlah pendapatan operasionaJ.
Setelah dianaJisis menggunakan metode stochastic frontier approach. maka skor efisiensi tersebut di Uji perbedaannya dengan kineJ.ja perbankan, hasilnya adaJah terdapat peningkatan yang signifikan antara efisiensi sebelum dan setelah adanya API. Pada Hasil peuilaian kinerja perbankan dengan menggunakan metode CAMEL, menuqjukkan bahwa setelah adanya API terdapat perbedaan yang signifikan pada Aspek Capital Adequancy, Aspek Earnings, dan Aspek Liquidity, sedangkan Aspek Asset Quality, Aspek Management tidak menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. Sedangkan basil Uji Korelasinya keduanya, menyatakan bahwa antara skor efisiensi dengan kineija perbankan, tidak ada korelasi, sehingga penilaian rasio keuangan yang bersifat melengkapi informasi kinerja perbankan.

The purpose of this paper is to determine the efficiency of the industry in Indonesia prior and after the establishment of the Indonesian Architecture (API) by using a stochastic frontier approach. The study on this paper is being conducted through 17 banks in Indonesia, which mainly consist National Owned Banks (BUMN) and privatized banks, where all financial data are gathered through indonesian sesuai bank's fB/i website bv using the period between Januari 2001 to December 2006.
As mentioned above, the study is using a stochastic frontier method a frontier 4.1 software/ program tool. The tool has been used to gather the costing efficiency score. Variables being used consist of input variable - output variable, where input variable consists of genera/liabilities and administration, fixed asset, and third party fonds. Meanwhile the output variable consist of total credit, obligation, and several operational revenues.
After running through the Frontier 4.1 program, which results in efficiency score, it then continued on the testing the influence and correlation between the efficiency score and monetary ratio. Thus the end results of the study would be the statement of whether or not by using the API, it would make a significant and efficient impact for the bank's performance. Besides, it would also state whether the banking cost are significantly correlated with the liquidity debt ratio, which at the end, will show that bank with low efficiency rate pay and finalize its debt.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T29162
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bank Bumi Daya , 1992, 1993, 1994
332.129 598 BAN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>