Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167018 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firmansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari dua jenis aktivitas manajemen laba yaitu manajemen laba akrual dan manajemen laba riil terhadap peringkat obligasi korporasi di Indonesia. Manajemen laba akrual pada penelitian ini menggunakan model Modifikasi Jones (1995) sedangkan untuk pengukuran manajemen laba riil pada penelitian ini menggunakan model Roychowdury (2005) dalam Ge dan Kim (2014). Total observasi pada penelitian ini berjumlah 105 obligasi korporasi yang terbit dari tahun 2003-2013. Pengujian ini menggunakan pengujian ordinary least squares. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba akrual dan dua komponen dari manajemen laba riil yaitu manipulasi penjualan dan produksi berlebih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peringkat obligasi, sedangkan komponen lain dari manajemen laba riil yaitu pengurangan biaya-biaya diskresioner tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi korporasi.

This research aims to analyze the effect of two kinds of earnings management which are accrual earnings management and real earnings management on corporate bond ratings in Indonesia. Accrual earnings management is estimated using Modified Jones model (1995), while real earnings management is estimated with Roychowdury model (2005) in Ge and Kim (2014). Total observations for this research are 105 corporate bonds from 2003-2013. This research is tested by ordinary least squares method. The result of this research shows that accrual earnings management and two kinds of real earnings management components, which are sales manipulation and overproduction, have significant effect on corporate bond ratings. But the last component of real earnings management, which is manipulation on discretionary expenses, has no effect on corporate bond ratings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Chandrasari Dewi
"[Skripsi ini membahas mengenai pengaruh maturity, credit rating, dan size obligasi terhadap volume transaksi pembelian obligasi korporasi yang dilakukan oleh PT XYZ selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2014. Sampel regresi menunjukkan bahwa size obligasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap volume transaksi pembelian obligasi korporasi yang dilakukan oleh PT XYZ selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2014. Sedangkan maturity dan credit rating tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap volume transaksi pembelian obligasi korporasi yang dilakukan oleh PT XYZ selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2014.
, This paper discusses the influence of maturity, credit rating, and bond size to the
volume of buying of corporate bonds by PT XYZ from 2008 to 2014. Sample
regression showed that the bond size has significant and positive influence to the
volume of buying of corporate bonds conducted by PT XYZ from 2008 to 2014.
The maturity and credit rating does not have a significant influence to the volume
of buying of corporate bonds conducted by PT XYZ from 2008 to 2014.]
"
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2016
S62502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firly Armanda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh dimensi likuiditas—yang meliputi Breadth (kedalaman pasar), Depth (ketebalan pasar), Resilience (kemampuan pasar untuk pulih setelah terjadi gangguan harga), Tightness (ketatnya spread harga), dan immediacy (kecepatan)—terhadap credit rating obligasi korporasi di Indonesia. Menggunakan data obligasi korporasi Indonesia, penelitian ini mengaplikasikan teknik analisis statistik regresi logit biner untuk menilai sejauh mana masing-masing dimensi likuiditas dapat memprediksi rating obligasi Investment Grade atau High Yield bonds,. Hasilnya dimensi yang paling efektif dalam mengukur likuiditas obligasi korporasi Indonesia adalah dengan proksi likuiditas Imputed Roundtrip Cost (IRC)

This study aims to explore the influence of liquidity dimensions—including Breadth (market Depth), Depth (market thickness), resilience (the market's ability to recover after price shocks), Tightness (the narrowness of the price spread) and Immediacy (speed) —on the credit rating of corporate bonds in Indonesia. Utilizing Indonesian corporate bond data, this study applies binary logit regression analysis techniques to assess the extent to which each liquidity dimension can predict the rating of Investment Grade or High Yield bonds. The most effective dimension for measuring the liquidity of corporate bonds in Indonesia is liquidity proxy being Imputed Roundtrip Cost (IRC)."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bun Hold
"Masyarakat perlu mengetahui kondisi kesehatan bank yang akan dipilih menjadi tempat penyimpanan dananya. Rating dapat memberikan gambaran kesehatan suatu bank. Sementara itu, hanya sedikit bank di Indonesia yang telah dilakukan rating. Rating dipengaruhi oleh berbagai variabel keuangan berupa rasio-rasio yang diperoleh dari laporan keuangan bank yang bersangkutan. Variabel-variabel yang mempengaruhi rating ditentukan dengan analisis faktor melalui Measure of Sampling Adequacy (MSA). Rating dalam karya akhir ini dilakukan terhadap bankbank yang telah go public dengan menggunakan metode Ordered Logit Model (OLM). Selain faktor keuangan, rating juga dipengaruhi oleh faktor industri dan faktor manajemen. Hasil penelitian menunjukkan 4 bank mempunyai posisi rating dari AAA sampai dengan BBB dan 27 bank untuk rating dari BB sampai default (D). Terdapat 2 bank yang mendapat rating D.

Society needs to know the health condition of the bank to be selected for placing their funds. Ratings can provide the bank health condition. Meanwhile, only a few banks in Indonesia have done ratings. The rating is influenced by a variety of financial variables in the form of ratios derived from the bank financial statement. Variables that affect the rating is determined by factor analysis through the Measure of Sampling Adequacy (MSA). Rating in the final work is done against the banks that have gone public using methods Ordered Logit Model (OLM). In addition to financial factors, the ratings are also influenced by industry factors and management factors. The results showed four banks have a position with a rating of AAA to BBB and 27 banks for rating of BB to the default (D). There are two banks that got a rating D."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21782
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kruck, Andreas, 1981-
Basingstoke: Palgrave Macmillan, 2011
346.082 KRU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Aderi Puspaningrum; Bernadette Aderi Puspaningrum
"ABSTRAK
Sistem finansial global memiliki ketergantungan pada kebutuhan informasi yang simetris sehingga dapat berjalan dengan efisien. Credit Rating Agency (CRA) hadir memenuhi kondisi asimetri informasi dalam sistem finansial sejak 1900an hingga kini. Peran CRA dalam system financial global mutlak diperlukan bagi investor untuk dapat menanamkan modalnya dalam pasar modal dan ke negara lain. Informasi kredit yang dikeluarkan oleh CRA dalam sistem finansial terangkum secara sederhana dalam bentuk alphabet rating setelah melalui proses penilaian dengan methodologi kuantitatif maupun kualitatif. Oleh sebab itu, rating CRA secara cepat diterima dan digunakan secara global. Rating CRA diharapkan dapat menjadi ?gatekeeper? yang diharapkan mampu menjaga stabilitas sistem finansial. Namun dalam perkembangannya, instabilitas finansial yang terjadi seringkali menyoroti CRA yang dipandang lalai dalam menjalankan aktifitasnya. Dalam kondisi tersebut, CRA masih tetap saja digunakan oleh pelaku pasar sehingga memunculkan pertanyaan mengenai pentingnya CRA sebagai non-state actor dalam sistem finansial global. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran CRA dalam sistem finansial. Hasil penelitian menunjukan bahwa CRA sebagai non-state actor internasional memiliki karakteristik yang khusus sehingga penggunaannya dalam sistem sulit untuk digantikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa CRA dapat dikategorikan sebagai aktor internasional berdasarkan indikator Ryo Oshiba, karena: 1) CRA memiliki independensi sebagai lembaga privat, 2) CRA mampu memobilisasi sumber daya dalam hal ini modal dalam sistem internasional, 3) CRA mampu mempengaruhi aktor lain baik aktor negara maupun non-negara terkait keputusannya untuk menempatkan modal dalam pasar modal domestik maupun internasional.

ABSTRAK
The global financial system depends on symmetrical information so that it can run efficiently. Credit Rating Agency presence met the conditions of information asymmetry in the financial system since the 1900s until now. The role of CRA in the global financial system is absolutely necessary for investors to be able to invest in the capital market and to other countries. Credit information issued by CRA in the financial system are summarized simply in the form of rating after alphabet through assessment with quantitative and qualitative methodologies. Therefore, CRA rating can quickly be accepted and used globally. With that ability CRA is expected to be a "gate keeper" which can maintain the stability of the financial system. But in its development, financial instability that occurs often highlights the CRA deemed negligent in doing its activities. In these conditions, the CRA is still used by market participants so raises questions about the importance of CRA as non-state actors in the global financial system. This study aims to look at the role of CRA in the financial system. The results showed that the CRA as an international non-state actors have special characteristics, so its use in the system difficult to replace. The results show that the CRA can be categorized as an international actor based on Ryo Oshiba's international actor indicator, because: 1) CRA has independence as private institutions, 2) CRA able to mobilize resources (capital) in the system of international, 3) CRA is able to influence other factors both state actors and non-state-related decision to place the capital in domestic and international capital markets."
2016
S63660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Aderi Puspaningrum
"Sistem finansial global memiliki ketergantungan pada kebutuhan informasi yang simetris sehingga dapat berjalan dengan efisien. Credit Rating Agency (CRA) hadir memenuhi kondisi asimetri informasi dalam sistem finansial sejak 1900an hingga kini. Peran CRA dalam system financial global mutlak diperlukan bagi investor untuk dapat menanamkan modalnya dalam pasar modal dan ke negara lain. Informasi kredit yang dikeluarkan oleh CRA dalam sistem finansial terangkum secara sederhana dalam bentuk alphabet rating setelah melalui proses penilaian dengan methodologi kuantitatif maupun kualitatif. Oleh sebab itu, rating CRA secara cepat diterima dan digunakan secara global. Rating CRA diharapkan dapat menjadi gatekeeper yang diharapkan mampu menjaga stabilitas sistem finansial. Namun dalam perkembangannya, instabilitas finansial yang terjadi seringkali menyoroti CRA yang dipandang lalai dalam menjalankan aktifitasnya. Dalam kondisi tersebut, CRA masih tetap saja digunakan oleh pelaku pasar sehingga memunculkan pertanyaan mengenai pentingnya CRA sebagai non-state actor dalam sistem finansial global. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran CRA dalam sistem finansial. Hasil penelitian menunjukan bahwa CRA sebagai non-state actor internasional memiliki karakteristik yang khusus sehingga penggunaannya dalam sistem sulit untuk digantikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa CRA dapat dikategorikan sebagai aktor internasional berdasarkan indikator Ryo Oshiba, karena: 1) CRA memiliki independensi sebagai lembaga privat, 2) CRA mampu memobilisasi sumber daya dalam hal ini modal dalam sistem internasional, 3) CRA mampu mempengaruhi aktor lain baik aktor negara maupun non-negara terkait keputusannya untuk menempatkan modal dalam pasar modal domestik maupun internasional.

The global financial system depends on symmetrical information so that it can run efficiently. Credit Rating Agency presence met the conditions of information asymmetry in the financial system since the 1900s until now. The role of CRA in the global financial system is absolutely necessary for investors to be able to invest in the capital market and to other countries. Credit information issued by CRA in the financial system are summarized simply in the form of rating after alphabet through assessment with quantitative and qualitative methodologies. Therefore, CRA rating can quickly be accepted and used globally. With that ability CRA is expected to be a "gate keeper" which can maintain the stability of the financial system. But in its development, financial instability that occurs often highlights the CRA deemed negligent in doing its activities. In these conditions, the CRA is still used by market participants so raises questions about the importance of CRA as non-state actors in the global financial system. This study aims to look at the role of CRA in the financial system. The results showed that the CRA as an international non-state actors have special characteristics, so its use in the system difficult to replace. The results show that the CRA can be categorized as an international actor based on Ryo Oshiba's international actor indicator, because: 1) CRA has independence as private institutions, 2) CRA able to mobilize resources (capital) in the system of international, 3) CRA is able to influence other factors both state actors and non-state-related decision to place the capital in domestic and international capital markets."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fathul Aziz Ansori
"Penelitian ini menganalisis pengaruh penyaluran kredit perbankan dalam skala nasional dan pada sektor lapangan usaha terhadap struktur modal perusahaan. Data dalam penelitian ini terdiri dari 110 perusahaan non keuangan yang tercatat dalam BEI periode 2004 hingga 2011. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ketersediaan kredit memiliki hubungan signifikan positif terhadap struktur modal perusahaan. Di sisi lain variabel determinan struktur modal seperti ukuran perusahaan, tangibel aset dan profitabilitas serta dari perkembangan pasar obligasi juga memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto(PDB).

This study analyzes the effect of banking credit supply in national scale and in economic activities sector towards corporate capital structure. The data included of 110 non financial listed companies on the Indonesian Stock Exchange during 2004-2011. Results of research showed that availability of credit has positive significant relationship to corporate capital structure. On the other hand determinant variable of capital structure such as firm size, asset tangibility and profitability as well as from the bond market development also has an influence on the capital structure of the company. However there is no significant effect on GDP Growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reinard Tanukusuma
"Penelitian ini merupakan analisis penilaian risiko kredit (credit rating) ditinjau dari model penilaian risiko kredit berbasis data akuntansi dan data pasar, terhadap korporasi non-keuangan di Indonesia pada periode 2013-2022. Sampel yang digunakan adalah nilai peringkat kredit dari 20 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masuk dalam indeks IDX 80, serta memiliki peringkat kredit dari PEFINDO selama sepuluh tahun pada periode 2013-2022. Data yang dianalisis merupakan data panel dan metode yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ditemukan bahwa dari model berbasis data akuntansi; indikator likuiditas, struktur modal, dan kemampuan membayar bunga; dan dari model berbasis data pasar; indikator volatilitas ekuitas dan market multiples berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat kredit. Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa model penilaian yang menggabungkan model berbasis data akuntansi dan data pasar, menjelaskan peringkat kredit secara lebih komprehensif dan menyeluruh.

This research entails an examination of credit risk assessment (credit rating) with respect to credit risk assessment models utilizing accounting data and market data for non-financial corporations in Indonesia between the years 2013 and 2022. The sample comprises credit rating values of 20 companies listed on the Indonesia Stock Exchange and included in the IDX 80 index, possessing credit ratings from PEFINDO over a ten-year period from 2013 to 2022. Panel data analysis is conducted, employing the multiple linear regression method. The findings of this study reveal that the accounting data-based model demonstrates the significance of liquidity, capital structure, and interest payment ability indicators, while the market data-driven model highlights the influence of equity volatility and market multiples indicators in respect on credit ratings. Moreover, the study concludes that the combined model incorporating accounting data-based and market data-driven models provides a more comprehensive and holistic explanation of credit ratings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Gustiar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh leverage ratio, volatility, dan yield dari obligasi pemerintah terhadap credit default swap Indonesia periode 2009-2013. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah credit default swap (CDS) Indonesia dengan tenor 5 tahun, sedangkan leverage ratio, volatility, dan yield obligasi pemerintah sebagai variabel independen. Terdapat dua model dalam penelitian ini, yaitu menggunakan nilai atau level dari masing-masing variabel untuk model pertama dan juga menggunakan delta dari masing-masing variabel untuk model kedua. Hasil penelitian pada model pertama dan kedua menunjukkan bahwa leverage ratio, volatility, dan yield obligasi pemerintah memiliki pengaruh terhadap credit default swap (CDS) Indonesia. Pada model pertama semua variabel memilki pengaruh yang signifikan, sedangkan pada model kedua variabel leverage ratio tidak signifikan terhadap credit default swap (CDS) Indonesia.

This study is aimed to analyze the effect of the leverage ratio, volatility, and the yield of government bonds on Indonesia credit default swaps during the period of 2009 to 2013. The dependent variabel on this study is credit default swap (CDS) Indonesia with a tenor of 5 years, while the leverage ratio, volatility, and the yield on government bonds as the independent variabel. There are two models in this study, which uses the value or level of each variabel and also uses delta of each variabel The results of the study on the first and second models indicate that the leverage ratio, volatility, and the yield on government bonds have an influence on the credit default swap (CDS) Indonesia. In the first model all variabels have the significant influence, in the second model the variabel leverage ratio does not significantly influence the credit default swap (CDS) Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S60176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>