Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24245 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tenrita Rizkiati
"[Jalan adalah ruang publik yang menentukan gambaran kehidupan sebuah kota. Gambaran itu terbentuk dari aktivitas yang terjadi di jalan.Skripsi ini melihat hal tersebut dari keberadaan watcher serta user yang ada di jalan. User adalah masyarakat yang menggunakan jalan. Watcher adalah masyarakat yang berada di sekitar jalan cukup lama untuk dapat turut mengawasi lingkungan sekitar. Pada kebanyakan kasus, penjaga toko dan warga sekitar berperan sebagai watcher. Namun watcher dalam skripsi ini dilihat sebagai peran dari Pedagang Kaki Lima karena mereka berada di jalan selama dua puluh empat jam. Pedagang Kaki Lima sering dianggap negatif karena identik dengan kekumuhan, ketidakteraturan, dan lain sebagainya. Di skripsi ini mereka dilihat sebagai bagian masyarakat yang memiliki dampak positif bagi kehidupan kota sebagai watcher. Untuk melihat hal tersebut digunakan ilmu psikogeografi, yaitu suatu ilmu yang mempelajari dampak sebuah tempat terhadap perasaan dan perilaku manusia. Salah satu metodenya, dérive, dilakukan untuk mengamati ruang kota secara lebih kritis. Dérive adalah suatu kegiatan berjalan yang dilakukan untuk melihat lingkungan dan aktivitas secara lebih kritis kemudian mendokumentasikannya sebagai bentuk refleksi kita. Berdasarkan perjalanan yang telah dilakukan, ditemui bahwa Pedagang Kaki Lima memengaruhi lingkungannya dengan memberikan serangkai dampak positif. Peran mereka sebagai watcher menjadikan lingkungannya hidup dan aman.
, Street is public space that represents the city life. That image is shaped by activities appear on it. This study sees that from the existence of watcher and user. Users are people who uses the street while watchers are people who stays longer that they take part in watching the environment from crime. In many cases shop keepers and people who lives nearby are as watchers. But in this study, street vendors are seen as one who play the role as watchers because since they spend twenty four hours on street. Negative image come to them from society as the cause of traffic jam, chaos, and many more. While positive influence can also be seen from them. In order to see the case, psychogeography, a study of geographical effect on psychology and human behaviour, is used. One of the methode, dérive, is implemented to see the city space critically. Dérive is the activity of walking, to see the environment critically, and documenting it for our reflection on that environment. According to the wandering, street vendors influence their environment by giving positive effects. Their role as watcher creates a safe and lively environment.
]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khasyyatika
"Ruang jalan memiliki potensi sebagai ruang beraktivitas anak dimana anak bisa bermain dan berinteraksi dengan pengguna jalan yang lain Anak memiliki peran dalam pembentukan ruang bermain di jalan Anak sebagai pengguna ruang dikategorikan sebagai pengguna pasif reaktif dan kreatif Ketiga kategori ini dilihat dari permainan apa yang mereka hadirkan di ruang jalan dan respon yang mereka berikan Mereka melihat adanya found space yang bisa digunakan sebagai ruang untuk bermain dan membentuk ruang tersebut constructed space menjadi ruang bermain.

Street space has the potential for children activity, where children can play and interact with other street users. Children are play a role in the creation of play space on the street. Children as space users are categorized into passive, reactive, and creative users. These categories depend on the types of game they represent in the space and the response they give. Eventually, they see the found space that could be used as a space to play and shape the space (constructed space) into a play space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rihanza Fadlitya
"Dalam suatu Negara, terutama Negara yang sedang meraih puncak ekonomi, pemanfaatan sumber daya adalah sangat penting. Sumber daya tersebut dapat meliputi pembangunan, ideologi, pendidikan, namum yang paling krusial adalah sumber daya manusia itu sendiri. Untuk bersaing secara global, sumber daya manusia tersebut dituntut untuk berpendidikan tinggi dan memiliki informasi tanpa batas. Dalam prakteknya, segala aspek harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak terkecuali adalah akses internet / online, yang memungkinkan manusia untuk menembus batas jangkauannya yang terbatas dalam berbagai elemen kehidupan. Namun secara berkebalikan, pemanfaatan sumber daya internet dapat membuat manusia itu sendiri melupakan aspek kehidupan sosial, dikarenakan internet memiliki kemampuan non-fisik untuk memindahkan hampir semua kebutuhan sosial manusia dalam berkomunikasi, mengakses informasi dan perubahan cara berinteraksi dengan hal-hal yang sebelumnya lumrah dilakukan secara manual. Penulis memprediksikan internet suatu saat dapat mematikan sense yang akan berujung kepada perilaku manusia yang mengabaikan aspek sosial. Oleh sebab itu, penulis mencoba merespon masalah tersebut dengan bahasa arsiktektural yang produk finalnya akan berbentuk bangunan. Secara metodologi, penulis diharapkan mengerti dan meninjau permasalahan dari berbagai sudut pandang, dari mulai sudut pandang sendiri, orang awam dan tentu saja para ahli yang memiliki pendapat teoritis yang kredibel. Setelah masalah tersebut dipahami, barulah penulis dapat menuju design process yang terdiri dari menentukan tujuan bangunan, spatial programming, trial and error, retrofitting dengan keadaan nyata hingga proses mewujudkan design melalui gambar kerja dan 3D agar dapat dipahami secara visual.

A nation which in the process of reaching the peak of economy, the utilization of potential resources is crucial and important. To mention a few, the potential resources are development, ideology, education, but most of all, the most valuable resource is the human itself. To compete globally, the human resources are required to have a high education and unlimited knowledge. Practically, all of the aspects should be maximized as much as possible, one of the is the internet technology, which enables people to extend beyond the limitation of solely human in every elements of life. On the contrary, the rapid utilization of the internet could cause a potential to neglect the social aspect of life, because the internet has a non-physical power to relocate most social aspects in communication, accessing information and somehow could reconfigure on how people interact with the basic things in daily life which usually done manually. The internet is predicted to decrease the sense which in the long term could make society disobey the social aspect. Therefore, the writer responds the problems with the architectural language, which the final outcome will be a physical building. In methodology, the writer should research and understand the main problem from different standpoint, including the self perspective, the general audience and lastly the experts whose already studied the situation and have produced credible theory. After the process of researching, the method is moving into the design stage which consists of determining the purpose of the design, spatial programming, trial and error, retrofitting with the context and producing working and 3D drawings to clearly visualize the design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesario Dwi Yoniarto
"Klub malam adalah salah satu ruang yang dapat menghasilkan faktor unik ketika berada di dalamnya. Skripsi ini akan menganalisa ruang klub malam, serta faktorfaktor yang dapat mempengaruhi perilaku orang-orang di dalam ruang tersebut; yang akan menguntungkan bagi pendalaman dan pemahaman ruang dalam arsitektur. Penemuan yang menarik, dimana perilaku orang-orang tercermin ke dalam bentuk timeline, di mana faktor-faktor yang beragam menentukan hasil perilaku mereka. Penulis ingin memperluas pengetahuan tentang studi arsitektur dan bagaimana hal itu mempengaruhi perilaku orang dalam klub malam. Hasil analisis dari skripsi ini dapat digunakan dan dikembangkan pada analisis di masa depan, dari sisi arsitektur, dan bidang lainnya.

Nightclubs are one of the spaces that creates a unique feeling to be inside of. Beneficial to understanding space in architecture, the thesis will analyze nightclub spaces, and the behavior that it influences towards the people inside it. An interesting find, that the behavior of the people are reflected into a form of timeline, where diverse factors determine those outcomes of behavior. The author wishes to widen the knowledge of architectural studies and how it affects the behavior of people in a nightclub setting. The uniqueness of nightclub spaces benefits in future analysis in architectural studies, and environmental psychology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anthya Dwita Mahatidana
"ABSTRAK

Skripsi ini berfokus pada pembentukan programming melalui proses

pengalaman ruang pengguna dengan alat pancaindera dan gerak terkait dengan
keberadaan media digital interaktif di ruang publik. Kehadiran media digital
interaktif memiliki potensi dalam mengembangkan programming pada ruang
publik baik berupa reprogramming maupun deprogramming. Hal ini dapat terjadi
dengan masing-masing pengguna mengalami ruang secara aktif dengan
menggunakan media digital interaktif hingga membentuk kombinasi event yang
repetitif dan memberikan kebiasaan baru. Persepsi dalam mengalami ruang juga
dapat dipengaruhi oleh keberadaan media digital interaktif terhadap elemen ruang
itu sendiri. Pemahaman akan peran kehadiran media digital interaktif di ruang
publik ini dapat memberikan perspektif baru dalam perancangan arsitektur.


ABSTRACT

This study focuses on the establishment of programming experience

through users senses and movement associated with the presence of interactive
digital media in public spaces. The presence of interactive digital media has the
potential to develop programming in public spaces either through deprogramming
or reprogramming. This can occur with each of the user actively experience space
using interactive digital media to form the combination of repetitive events and
provide new habits. Perception in the space experience can also be influenced by
the presence of interactive digital media in relation to spatial elements. An
understanding of the role of interactive digital media presence in a public space
can provide a new perspective in the design of architectural.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiano Nurbintoro
"Tulisan ini membahas tentang faktor yang berpengaruh pada pembentukan ruang bermain layangan. Pembentukan ruang dianalisis dari kondisi pikiran pemain ketika sedang bermain. Dalam keadaan bermain, imajinasi pemain akan bekerja penuh. Terkait dengan benda yang berada dalam bestand-nya disekitar jalan tempat permainan layangan berlangsung, ternyata pemain dapat mengeksplorasi benda yang mereka temukan dan membentuk fungsinya sebagai alat. Apapun yang bisa digunakan untuk bermain dibangkitkan dari bestand-nya dan dijadikan alat untuk bermain. Skripsi ini akan menitikberatkan peran alat dalam pembentukan ruang bermain layangan dan hubungan pemain dengan alat bermainnya. Pembahasan dilakukan berdasarkan pada pengamatan lokasi permainan layangan di jalan Haji Umaidi, berbincang dengan warga setempat mengenai permainan layangan, dan juga studi teori dan literatur.

This writing elaborates the factors that contributes to the making of playing space in kite-playing. The formation of space is analised from the players state of mind during the duration of play, in which the players imagination is working at its best. Related to the objects that lie in their surroundings,on the streets where kite-players play, they actually have the ability to explore the found objects and generate a tool out of it. Anything that are found in their surrounding has the potential to become a playing tool as soon as the player evokes the object off its "bestand". This undergraduate thesis focuses mainly on the role of tools in the production of kite-playing space and the relation of the player with the tool he is using. The elaboration of this undergraduate thesis is based on site observation on the game of kite in jalan Haji Umaidi, interviews and discussion with locals about the game, and also theory and text studies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arif Nasrullah
"Sejak kemunculan film yang dapat menggambarkan dinamika di era modern, ruang kota dengan segala elemen serta dinamikanya semakin banyak dibahas sebagai objek dalam media film. Banyak para filmmaker yang terinspirasi oleh ruang kota berusaha menggambarkan persepsi mereka tentang kota melalui media gambar bergerak ini. Mulai dari jenis documentary berkembang lebih jauh hingga kota berperan sebagai narrative space dalam film fiksi. Mengingat fiksi memiliki plot yang merupakan inti dari penuturan gambar maka penggambaran kota dalam film fiksi semakin terdistorsi. Tulisan ini berusaha membahas penggambaran kota dalam film fiksi melalui teori persepsi dan teknik sinematika.

Since the birth of cinema which was claimed that could potentially describe the dynamics of the modern era, urban space as a ground of modern practices with all elements and its dynamics become inspiration to most all cinema practitioners. As they try to film the urban spatiality they also put some ideas in it so we should be aware that everything we see in film was all taken from their point of view. Started from a simple documentary, to most complex fictional story (which pictured our city space distorted from reality). In this paper I will try to discuss how the city is represented as a narrative space in fiction film using the perception theory and cinematic techniques."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Anggi Prabowo Kusumo
"Angels with dirty faces merupakan pendekatan dalam berarsitektur yang berorientasi pada masyarakat pengguna. Pemahaman Angels with dirty faces terkait dengan okupansi ruang-ruang ideal dalam arsitektur oleh hal lain yang muncul dalam realita kehidupan keseharian masyarakat. Pedagang kaki lima yang ada pada ruang-ruang kota urban merupakan representasi dari Angels with dirty faces. Mereka muncul pada saat dibutuhkan, bekerja atas event yang sedang berlangsung, kemudian menghilang setelahnya Skripsi ini membahas arsitektur temporer yang muncul sebagai respon atas event yang terjadi pada waktu-waktu tertendau. Dalam hal ini, waktu digunakan sebagai sudut pandang dalam arsitektur.

Angels with dirty faces are an architectural approach that oriented in the community-users. Understanding Angels with dirty faces associated with the occupancy of ideal space in architecture by the other things that appear in the reality of everyday life of the society. Street vendors that exist in the urbanized spaces are a representation of the Angels with dirty faces. They arise in time of need, working on events in progress, and then disappeared after it. This thesis discusses temporary architecture that emerges as a response to events occurs at certain times. In this case, time is used as a point of view in the architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S184
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arunee Sarasetsiri
"Dalam menyampaikan narasi, sebuah film membutuhkan ruang sebagai latar tempat terjadinya peristiwa. Skripsi ini membahas tentang pengaruh teknik pengambilan gambar terhadap penggambaran ruang di dalam film, yang kemudian berpengaruh terhadap pengalaman ruang yang dialami penonton. Penonton mengalami ruang melalui sudut pandang narator atau tokoh di dalam film. Pengalaman ruang dalam film dapat menyampaikan informasi seperti kualitas fisik, letak geografis, konteks sejarah dan sosial-budaya sebuah tempat, suasana, serta penjelasan mengenai karakter tokoh dalam film. Pada studi kasus film Hugo, dilakukan analisis formal dari teknik pengambilan gambar yang digunakan, gambaran ruang yang dihasilkan, hingga pengalaman ruang yang ditimbulkan dan kaitannya dengan narasi film. Penggambaran dan pengalaman ruang dapat menekankan narasi yang disampaikan sehingga membuat penonton lebih memahami dan terhubung dengan film tersebut.

In presenting a narrative, a film needs space as the background setting of events. This thesis discusses the effects of shooting techniques to the depiction of space in the film, which then affects the audience?s experience of that space. Audience experience space through the perspective of the narrator or character in the film. Spatial experience in the film may convey information such as its physical qualities, geographical, historical, sosial and cultural context of a place, mood or atmosphere, as well as description of characters. In the case study of the film Hugo, I do a formal analysis of the shooting techniques, the resulting space imagery, to the spatial experience and its relation to the narrative. Representations and experiences of space in film can emphasize the narrative."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamiya M.S. Kasman
"Musik merupakan salah satu karya seni yang banyak diminati, karena musik merupakan bahasa universal yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Minat terhadap musik pun semakin besar, sehingga kegiatan bermusik dapat kita jumpai di berbagai tempat. Ruang tertutup dan terbuka pun menjadi fasilitas kegiatan tersebut. Pada umumnya kegiatan bermusik dilakukan di ruang tertutup karena memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas musik tersebut. Namun kegiatan bermusik juga sebenarnya dapat dilakukan di ruang terbuka, salah satunya ialah taman.
Skripsi ini membahas taman sebagai ruang musik terbuka yang dibahas dari segi akustik. Beberapa komunitas musik memilih Taman Suropati sebagai tempat melakukan kegiatan bermusik mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas bunyi di ruang terbuka yang ditemukan di taman tersebut, antara lain temperatur, arah angin, material, dan kebisingan yang terjadi di sekitarnya.

Music is an art which is preferred by many people, because music is an universal language that can be understood by everyone. The interest in music was getting bigger, so that musical activities can be encountered in various places. Closed and open space had become facilities of that activities. In general, music activities carried out in a confined space due to consider several factors that affect the quality of the music. But the musical activities can also be done in an open space, one of which is a park.
This thesis discusses about the park as an open music space that discussed in terms of acoustics. Some music community choose Taman Suropati as a place to do their musical activities. Factors that affect the quality of the sound in the open space found in the park, including temperature, wind direction, materials, and noise around the park.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>