Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70931 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Billy Kristiawan
"Kurkumin, senyawa aktif dari rimpang tanaman kunyit (Curcuma domestica), merupakan senyawa multipoten yang memiliki aktivitas luas. Beberapa diantaranya adalah antioksidan, antiinflamasi, antikanker, antimalaria, antibakteri, dan antivirus. Selain itu, kurkumin dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, kurkumin memiliki bioavailabilitas yang rendah. Hal tersebut diduga karena rendahnya kelarutan kurkumin dalam cairan biologis tubuh dan cepatnya metabolisme serta ekskresi kurkumin dari dalam tubuh.
Untuk memperbaiki bioavailabilitas kurkumin yang buruk, dilakukan percobaan sintesis analog kurkumin baru melalui modifikasi hidrazinokurkumin dengan menambahkan gugus basa Mannich dari morfolin. Sintesis dilakukan melalui 2 tahapan. Pertama, sintesis hidrazinokurkumin dengan metode pengadukan selama 48 jam pada temperatur kamar. Tahap kedua adalah penambahan gugus basa Mannich menggunakan larutan formaldehida dan morfolin dalam pelarut etanol dengan metode refluks selama 10 jam. Senyawa produk tahap 1 dan 2 diuji kemurniannya dengan kromatografi lapis tipis dan penentuan jarak lebur serta dilakukan elusidasi struktur dengan menggunakan spektrofotometri FT-IR dan spektrometri 1H-NMR.
Berdasarkan hasil elusidasi, disimpulkan bahwa senyawa tahap 1 adalah hidrazinokurkumin dengan nilai rendemen sebesar 52,25%. Namun, senyawa tahap 2 tidak seperti senyawa yang diinginkan. Senyawa tahap 2 yang terbentuk adalah derivat hidrazinokurkumin dengan substitusi gugus Mannich morfolin pada salah satu atom N cincin pirazol dan pada salah satu cincin benzen. Senyawa tahap 2 memiliki rendemen sebesar 66,86%.

Curcumin the active compound of turmeric Curcuma Curcumin, the active compound of turmeric (Curcuma domestica) rhizome, is a multipotent compound which have broad activity. Activities known are antioxidant, anti-inflammatory, anticancer, antimalarial, antibacterial, and antiviral. In addition, curcumin is considered safe when consumed in large quantities. However, curcumin has low bioavailability. It is caused by the low solubility of curcumin in biological fluids of the body and rapid metabolism and excretion of curcumin from the body.
To improve poor bioavailability of curcumin, new curcumin analogue was synthesized through modification of hydrazinocurcumin by adding a Mannich base of morpholine. Synthesis is done through two phases. First, synthesis of hydrazinocurcumin with stirring for 48 hours at room temperature. The second stage is the addition of the basic groups Mannich using formaldehyde solution and morpholine in ethanol by reflux method for 10 hours. Product compound phase 1 and 2 was tested for purity by thin layer chromatography and melting point determination. The molecular structure is elucidated by using FT-IR spectrophotometry and 1H-NMR spectrometry.
Based on the results of elucidation, it was concluded that compound of stage 1 is hydrazinocurcumin with yield of 52.25%. However, the desired compound for second stage isn?t achieved. Phase 2 compound is a hydrazinocurcumin derivative formed by the Mannich group of morpholine substitution on one of N atom in pyrazole ring and on one of the benzene ring. Compound stage 2 has yield of 66.86%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Yuliana
"Kurkumin merupakan senyawa multipoten yang terdapat dalam tanaman kunyit. Tanaman kunyit banyak terdapat di Indonesia dan negara Asia lainnya. Kunyit sering digunakan sebagai bahan jamu, bumbu masakan, dan perwarna makanan. Meskipun kurkumin telah menunjukkan banyak manfaat, kurkumin masih belum diakui sebagai senyawa obat. Hal ini disebabkan bioavailabilitas kurkumin buruk. Salah satu alasan buruknya bioavailabilitas kurkumin adalah kelarutan kurkumin pada cairan biologis rendah dan stabilitasnya kurang baik. Usaha untuk meningkatkan bioavailabilitas kurkumin telah dilakukan, salah satunya adalah dengan melakukan sintesis analog kurkumin. Substitusi basa Mannich pada senyawa organik dapat meningkatkan kelarutan senyawa tersebut. Berdasarkan pemikiran tersebut, senyawa derivat Mannich dihidropirimidin-2-on kurkumin dicoba untuk disintesis. Percobaan sintesis ini dilakukan melalui tiga tahap reaksi, yaitu (1) sintesis 4,6-dimetil-2-hidroksipirimidin HCl, (2) sintesis dihidropirimidin-2-on kurkumin, dan (3) Substitusi basa Mannich pada dihidropirimidin-2-on kurkumin. Sintesis tahap (1) dilakukan dengan merefluks urea dan asetil aseton dalam pelarut etanol pada suhu 70oC memperoleh rendemen 77,59%; tahap (2) dilakukan dengan merefluks senyawa 4,6-dimetil-2-hidroksipirimidin HCl dengan vanilin dalam campuran pelarut etanol dan toluena pada suhu 100oC memperoleh rendemen 94,81%; tahap (3) dilakukan dengan mengaduk senyawa dihidropirimidin-2-on kurkumin dalam pelarut asam asetat glasial pada suhu 70oC. Dari hasil elusidasi struktur diketahui bahwa produk senyawa sintesis tahap (3) belum diperoleh.

Curcumin is a multipotent compound contained in turmeric. Turmeric is widely available in Indonesia and other Asian countries. Turmeric is often used as a medicinal, seasoning, and food coloring. Although curcumin has shown many benefits, curcumin is still not recognized as medicinal compounds. This is due to poor bioavailability of curcumin. The reasons for poor bioavailability of curcumin are the low solubility of curcumin in biological fluids and poor stability. Attempts have been done to improve the bioavailability of curcumin, one of which is to perform synthesis of curcumin analogues. Mannich base substitution in organic compounds can increase the solubility. Based on that idea, Mannich derivatives of compounds dihydropyrimidine-2-one tried to be synthesized. This synthesis experiments conducted through three reaction steps, namely (1) the synthesis of 4,6-dimethyl-2-hydroxypyrimidine HCl, (2) synthesis of dihydropyrimidine-2-one curcumin, and (3) substitution Mannich bases on dihydropyrimidine-2-one curcumin , Synthesis stage (1) conducted by refluxing urea and acetyl acetone in ethanol at 70°C obtained 77.59% yield; Step (2) is carried out by refluxing the compound 4,6-dimethyl-2-hydroxypyrimidine HCl with vanilin in a solvent mixture of ethanol and toluene at 100oC obtained 94.81% yield; Step (3) carried out by stirring dihydropyrimidine-2-one curcumin compound in glacial acetic acid solvent at 70°C. From the elucidation results, it is known that the product of synthesis stage (3) has not been obtained.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titah Nindya Putri
"Kurkumin merupakan senyawa bahan alam yang memiliki berbagai aktivitas biologis
seperti antiinflamasi dan antioksidan. Akan tetapi aplikasi klinis kurkumin masih belum
optimal karena profil farmakokinetiknya yang buruk seperti bioavaibilitas yang rendah,
metabolisme yang cepat, dan buruknya stabilitas kimia (Rajasekaran, 2011). Oleh
karena itu, untuk meningkatkan aktivitas farmakologi kurkumin, maka perlu dilakukan
modifikasi struktur kimia kurkumin. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi struktur
kurkumin menjadi beberapa senyawa analog kurkumin monokarbonil asimetrik
(AKMA) (5a-f) dan AKMA yang tersubstitusi basa Mannich morfolin (7a-f) yang
diharapkan mampu meningkatkan aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Sintesis
dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama dan kedua dilakukan dengan melibatkan reaksi
kondensasi Claisen-Schmidt, sedangkan tahap ketiga dengan reaksi Mannich.
Kemurnian setiap senyawa hasil sintesis tahap 2 dan 3 diuji menggunakan Kromatografi
Lapis Tipis dan penetapan jarak lebur. Struktur setiap senyawa hasil sintesis tahap 2 dan
3 dianalisis menggunakan spektrofotometer FTIR, spektrometri 1H-NMR dan 13CNMR,
dan HR-MS. Setiap senyawa hasil sintesis ini terbukti memiliki aktivitas
antiinflamasi dan antioksidan, namun dengan aktivitas yang masih di bawah standard
dan senyawa pembanding. Senyawa 7c (IC50=25,26 μM) dan 7d (IC50=26,27 μM)
terbukti memiliki aktivitas yang hampir sama dengan standard Na-diklofenak
(IC50=20,35 μM) dan senyawa pembanding siklovalon (IC50= 22,38 μM). Selain itu,
senyawa 5d (IC50= 68,91 μM) terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang hampir sama
dengan siklovalon (IC50= 72,04 μM). Substitusi basa Mannich morfolin pada senyawa
AKMA terbukti dapat meningkatkan aktivitas antiinflamasi, akan tetapi dapat
menurunkan aktivitas antioksidan

Curcumin is a natural active product that has various pharmacological activities such as
anti-inflammatory and antioxidant. However, the clinical application of curcumin is still
not optimal because of the poor pharmacokinetic profiles such as low bioavailability,
rapid metabolism, and poor chemical stability (Rajasekaran, 2011). Therefore, to
increase the curcumin pharmacological activity, it is necessary to modify the chemical
structure of curcumin. In this study, structure modification of cyclovalone into
asymmetric monocarbonyl analogs of curcumin (AMACs) (5a-f) and asymmetric
monocarbonyl analogs of curcumin substituted Mannich base of morpholine (7a-f) are
expected to enhance its anti-inflammatory and antioxidant activity. Synthesis was
conducted in 3 stages. The first and second stages were done by the Claisen-Schmidt
condensation reaction to obtain compound 5a-f, while the third stage was by the
Mannich reaction to obtain compound 7a-f. The purity of the synthesized compounds
were tested using Thin Layer Chromatography and determination of the melting range.
The synthesized compounds were characterized by FTIR, 1H-NMR, 13C-NMR, and HRMS.
All the synthesized compounds showed lower activity than symmetrical MAC,
cyclovalone. Compound 7c and 7d exhibited a potent anti‐inflammatory activity
(IC50=25,26 μM and 26,27 μM, respectively), which almost comparable to cyclovalone
(IC50=22,38 μM) and the standard diclofenac sodium (IC50=20,35 μM). All the
synthesized compounds showed lower antioxidant activity than the symmetrical MAC,
cyclovalone and quercetin. However, compound 5d showed antioxidant activity, which
is comparable to cyclovalone (IC50=72,04μM). The substitution of morpholine Mannich
base in AMACs has been shown to enhance anti-inflammatory activity, but may
decrease antioxidant activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
T51654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Asrianingtyas
"Dehidrozingeron merupakan sebuah analog kurkumin hasil isolasi dari tanaman jahe Zingiber officinale yang memiliki aktivitas farmakologis yang cukup luas, diantaranya adalah antiinflamasi dan antioksidan. Akan tetapi, dehidrozingeron masih belum digunakan sebagai obat karena efeknya belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh senyawa baru yang diperoleh dari dehidrozingeron melalui modifikasi pada bagian a,b-karbonil menjadi sebuah cincin pirazol serta menambahkan gugus basa Mannich morfolin yang diharapkan mempunyai aktivitas yang lebih baik.
Sintesis dilaksanakan melalui 2 tahapan. Tahap pertama, kondensasi dehidrozingeron dengan fenil hidrazin hidroklorida dengan merefluks dalam asam asetat glasial. Tahap kedua, substitusi basa Mannich morfolin pada senyawa hasil tahap 1 melalui pereaksian dengan formaldehid dan morfolin dengan merefluks dalam etanol. Senyawa hasil sintesis tahap 1 dan 2 dimurnikan secara kromatografi lapis tipis KLT preparatif, diuji kemurniannya dengan KLT, dan dilakukan elusidasi struktur dengan menggunakan spektrofotometri FT-IR, spektrometri 1H-NMR, dan spektrometri 13C-NMR.
Berdasarkan hasil elusidasi, disimpulkan bahwa senyawa tahap 1 adalah 2-metoksi-4- 1-fenil-3-metil-1H-pirazol-5-il fenol dengan rendemen crude dan rendemen murni yang dihasilkan yakni 15,87 dan 6,74 . Senyawa tahap 2 yang terbentuk adalah senyawa 2-metoksi-4- 1-fenil-3-metil-1H-pirazol-5-il fenol tersubstitusi basa Mannich morfolin pada posisi orto dari gugus hidroksi dengan rendemen crude dan rendemen murni yang dihasilkan yakni 51,91 dan 15,57.

Dehydrozingerone is a curcumin analogue isolated from ginger Zingiber officinale which has wide variety of pharmacological activities, such as antiinflammation and antioxidant. However, dehydrozingerone has not been used as a drug yet because the effect has not optimal yet. The aim of this study is to obtain a new compound that obtained from dehydrozingerone by modification of a,b carbonyl moiety to obtain a pyrazole ring as well as adding morpholine mannich base which is expected to have better activity.
Synthesis was done through two phases. First phase, condensation reaction between dehydrozingerone and phenylhydrazine hydrocloride by reflux in glacial acetic acid. Second phase, morpholine mannich base was substituted to the new compound from phase 1 through reaction with formaldehyde and morpholine by reflux in ethanol. Product compound from phase 1 and 2 was purified by preparative TLC, then elucidated with FT IR spectrophotometry, 1H NMR and 13C NMR spectrometry.
Based on elucidation results, it was concluded that compound of phase 1 is 2 methoxy 4 3 methyl 1 phenyl 1H pyrazole 5 yl phenol with 15,87 crude yield value and 6,74 pure yield value. Compound of phase 2 is substituted 2 methoxy 4 3 methyl 1 phenyl 1H pyrazole 5 yl phenol with morfolin mannich base in the orto position of the hydroxy group with 51,91 crude yield value and 15,57 pure yield value.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Untung
"Kurkumin merupakan senyawa yang dikenal memiliki aktivitas farmakologis luas dan relatif aman Tetapi kurkumin memiliki bioavailibilitas rendah yang disebabkan karena rendahnya kelarutan kurkumin dalam cairan biologis tubuh Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi struktur kurkumin menjadi kurkumin pirazol di Mannich dimetilmorfolin KPMDMM dengan penambahan 2 gugus basa Mannich dimetilmorfolin dan siklisasi diketon menjadi cincin pirazol Hasil sintesis kemudian diuji solubilitas dan koefisien partisinya Hasil sintesis mendapatkan yield sebesar 72 50 yang dikonfirmasi oleh spektra IR dan NMR Dari hasil uji solubilitas dan koefisien partisi KPMDMM memiliki nilai kelarutan 1 61 ppm dan logP 1 71 dalam air dan 9 16 ppm dan logP 1 94 larutan dapar fosfat pH 7 4.

Curcumin is a compound that has a broad pharmacological activity and relatively safe But curcumin shows a poor bioavailability caused by poor solubility in biological fluid In this study I have carried out a modification of curcumin structure into curcumin pyrazole di Mannich dimethylmorpholine KPMDMM by added 2 base Mannich dimethylmorpholine groups and cyclization of di ketone into pyrazole ring The product is then performed solubility test and it rsquo s partition coefficient The yield of product is 72 50 confirmed by IR and NMR spectra Based on solubility test and partition coefficient KPMDMM showed solubility value 1 61 ppm and logP 1 71 in water and 9 16 ppm and logP 1 94 buffer phosphate solution pH 7 4
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T45539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Adinda Esterlita Kesumaningrum
"Penyakit degeneratif merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Stres oksidatif memiliki peran dalam berbagai penyakit degeneratif, dan untuk mencegahnya diperlukan antioksidan, asam vanilat memiliki aktivitas antioksidan. Substitusi basa Mannich dapat meningkatkan aktivitas biologis sebagian besar senyawa, sehingga subtitusi pada asam vanilat dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya. Oleh karena itu, dilakukan sintesis asam vanilat tersubstitusi basa Mannich morfolin dan dievaluasi aktivitas antioksidannya. Sintesis dilakukan melalui dua tahap. Pertama, sintesis asam vanilat dengam metode oksidasi vanillin dengan natrium hidroksida dan kalium hidroksida pada suhu 180-195o C. Kedua, subtitusi basa Mannich Morfolin pada asam vanilat hasil sintesis dalam pelarut etanol dengan metode refluks 30 menit dan pengadukan selama 24 jam. Senyawa produk tahap 1 dan 2 diuji kemurniannya menggunakan KLT dan penetapan jarak lebur serta dielusidasi strukturnya menggunakan spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri IR, spektrometri 1H-NMR, dan spektrometri 13C-NMR.
Berdasarkan hasil elusidasi, disimpulkan bahwa senyawa tahap 1 adalah asam vanilat dengan nilai rendemen sebesar 90,55. Senyawa tahap 2 merupakan 2-metoksifenol dengan disubtitusi basa Mannich morfolin dengan nilai rendemen sebesar 40,68. Kedua senyawa diuji aktivitas antioksidan in vitro dan didapatkan bahwa aktivitas antioksidan 2-metoksifenol dengan disubtitusi basa Mannich morfolin tiga kali lebih besar dari senyawa kuersetin.

Degenerative disease is the highest cause of death in Indonesia. Oxidative stress play role in various degenerative diseases, and antioxidant is needed, vanillic acid has good antioxidant activity. Mannich base substitution can improve biological activity of many compounds, thus substitution of vanillic acid with Mannich base can increase its antioxidant activity. Therefore, substituted vanillic acid with morpholine Mannich base was synthesized and its antioxidant activity was evaluated. First, synthesis of vanillic acid by vanillin oxidation with sodium hydroxide and potassium hydroxide at 180 195o C. Second, substitution of morpholine Mannich base to synthesized vanillic acid in ethanol by refluxing for 30 minutes and stirring for 24 hours. The compound of step 1 and 2 was evaluated for purity by TLC and melting point determination, and elucidated by using UV Vis spectrophotometry, IR spectrophotometry, 1H NMR spectrometry, and 13C NMR spectrometry.
Based on the elucidation results, it was concluded that compound of step 1 is vanillic acid has 90,55 yield value. The compound of step 2 is 2 methoxyphenol with di substituted morpholine Mannich base that has 40,68 yield value. Both compounds were evaluated for in vitro antioxidant assay and antioxidant activity of 2 methoxyphenol with di substituted morpholine Mannich base compound is three times higher than quercetin.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freddyhan Suhargo
"Dehidrozingeron adalah analog kurkumin hasil isolasi dari jahe Zingiber officinale yang diketahui memiliki berbagai aktivitas farmakologis. Walaupun begitu, dehidrozingeron masih belum diakui sebagai obat karena efeknya yang belum optimal. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi struktur melalui reaksi Mannich yang diketahui dapat meningkatkan aktivitas farmakologis senyawa.
Sintesis dilaksanakan dengan dua metode. Metode pertama dilakukan melalui reaksi kondensasi aldol antara vanilin dan aseton, dilanjutkan dengan reaksi Mannich menggunakan morfolin dan formaldehid. Rendemen crude dan rendemen murni yang dihasilkan pada masing-masing tahap adalah 76,94 dan 32,48 serta 51,83 dan 19,71. Metode kedua dilakukan dengan mensintesis vanilin morfolin dengan reaksi Mannich, dilanjutkan dengan kondensasi aldol menggunakan aseton. Rendemen crude yang dihasilkan adalah 51,19 dan 35,99.
Hasil sintesis metode 1 diuji kemurniannya melalui uji KLT dan pengujian jarak lebur. Senyawa dielusidasi dengan spektrofotometri FT-IR, spektrofotometri UV-Vis, spektrometri 1H-NMR, spektrometri 13C-NMR serta MS. Setelah itu, dilaksanakan studi aktivitas antiinflamasi secara in vitro dan in silico. Uji in vitro dilakukan dengan teknik denaturasi albumin.
Hasil IC50 yang diperoleh untuk senyawa uji adalah 12.261 M yang menunjukkan aktivitasnya lebih rendah 0,65 kali daripada natrium diklofenak. Nilai ?G yang diperoleh melalui AutoDock lebih rendah daripada dehidrozingeron, yakni sebesar -6,94 kkal/mol dan -6,78 kkal/mol untuk target COX-1 dan COX-2.

Dehydrozingerone is a curcumin analogue isolated from ginger which is known to have a variety of pharmacological activities. However, dehidrozingeron isn rsquo t acknowledged as a drug yet as the effect is not optimal. Therefore, structure modification via Mannich reaction that is known to increase the pharmacological activities is then performed.
Synthesis is done in two methods. The first method is done by reacting vanillin and acetone, followed by Mannich reaction using morpholine. Crude yield and pure yield obtained from each step is 76,94 and 32,48 , and 51,83 and 38 respectively. The second method is done by synthesizing vanillin morpholine first, followed by aldol condensation using acetone. Crude yield obtained from each step is 51.19 dan 39.95.
The compound is then evaluated for purity by TLC and melting point determination, elucidated with FT IR and UV Vis spectrophotometry, 1H NMR and 13C NMR spectrometry and MS. After that, antiinflammatory activity is studied by in vitro and in silico methods. In vitro assay is done using albumin denaturation technique.
The IC50 result is 12.261 M, showing the activity to be 0.63 times lower than diclofenac sodium. G value from AutoDock is lower than dehydrozingerone, which is 6,94 kkal mol and 6,78 kkal mol for the COX 1 and COX 2.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Salim
"Siklovalon merupakan analog kurkumin yang memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi daripada kurkumin. Akan tetapi siklovalon masih belum digunakan sebagai obat karena efeknya yang belum optimal. Substitusi basa Manich dapat meningkatkan aktivitas biologis sebagian besar senyawa. Oleh karena itu, dilakukan sintesis siklovalon tersubstitusi basa Mannich morfolin dan dievaluasi aktivitas antioksidannya. Sintesis dilakukan melalui 2 tahap. Pertama, sintesis siklovalon dengan pereaksian sikloheksanon dan vanilin hingga mengendap pada temperatur 50°C. Pada tahap kedua, dilakukan penambahan basa Mannich menggunakan paraformaldefida dan morfolin dengan pelarut asetonitril yang direfluks selama 8 jam. Senyawa tahap 1 dan 2 diuji kemurniannya menggunakan KLT dan titik lebur. Senyawa tahap 1 dielusidasi menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan spektrofotometri FT-IR. Sedangkan senyawa tahap 2 dielusidasi dengan tambahan spektrometri 1H-NMR dan 13C-NMR. Senyawa tahap 1 yang diperoleh memiliki nilai rendemen 58,0 %. Sedangkan senyawa tahap 2 memiliki nilai rendemen 68,3 %. Kedua senyawa diuji aktivitas antioksidan dan dibandingkan dengan kuersetin. Nilai IC 50 yang diperoleh untuk senyawa tahap 1 dan 2 sebesar 72,02 μM dan 163,09 μM. Sedangkan nilai IC 50 kuersetin sebesar 29,38 μM. Aktivitas antioksidan senyawa 2 lebih rendah dari senyawa 1.

Cyclovalone is curcumin analogue that has antioxidant activity higher than curcumin. However, cyclovalone has not used as a drug because its effect has not optimal yet. Mannich base substitution can improve the biological activity of some compound. Therefore, synthesis of substituted cyclovalone with morpholine Mannich base was done and evaluated its antioxidant activity. Synthesis was done through two phases. First, synthesis of cyclovalone with reaction of cyclohexanone and vanillin until precipitate at 50°C. In the second stage, the addition of Mannich basic was done with paraformaldehyde and morpholine in acetonitrile by reflux method for 8 hours. The compound of phase 1 and 2 was tested for the purity by thin layer chromatography and melting point determination. The compound of phase 1 was elucidated by spectrophotometry UV-Vis and spectrophotometry FT-IR. While the compound of phase 2 was elucidated by additional spectrometry 1H-NMR and 13C-NMR. The compound of phase 1 that was obtained has 58.0 % yield value. While the phase 2 compound has 68.3 % yield value. Both of the compound tested with antioxidant assay and compared with quercetin. IC 50 value that was obtained for phase 1 and 2 compounds were 72.02 μM dan 163.09 μM. While quercetin?s IC 50 value was 29.38 μM. Antioxidant activity of compound 2 was lower than compound 1.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pekik Wiji Prasetyaningrum
"Telah dilakukan sintesis enam senyawa analog kurkumin monokarbonil asimetrik AKMA dengan menggunakan reaksi kondensasi Clasein-Schmidth, dimana reaksi tersebut dilakukan dalam dua tahapan, tahap pertama menggunakan basa sebagai katalisdan menggunakan katalis asam pada tahap kedua. Rendemen senyawa AKMA yang diperoleh berturut-turut untuk senyawa 1a, 1b, 1c, 1d, 1e, dan 1f adalah 50,03 ; 2,70 ;47,31 ; 6,10 ; 13,16 ; 55,53. Substitusi basa Mannich dietilamin terhadap senyawa AKMA yang telah disintesis dilakukan melalui reaksi substitusi nukleofilik, diperoleh senyawa 2a, 2b, 2c, 2d, 2e, dan 2f dengan rendemen berturut-turut 65, 51 ; 46,78 ; 33,01 ; 76,93 ; dan 50,35. Elusidasi struktur dari seluruh senyawa yang telah disintesis dilakukan dengan instrumen FT-IR, HRMS, 1H-NMR dan 13C-NMR, sementara itu untuk kemurnian senyawa dianalisis berdasarkan pengujian jarak lebur. Aktivitas sitotoksik dari seluruh senyawa yang berhasil disintesis diuji dengan menggunakan metode MTT pada sel kanker HeLa. Hasil MTT seluruh senyawa hasil sintesis terhadap sel HeLa menunjukan jika seluruh senyawa memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel HeLa, dan substitusi basa Mannichdietilamin kedalam molekul AKMA dapat meningkatkan aktivitas inhibisi pertumbuhan sel HeLapada senyawa 2a, 2b, 2c, 2d, dan 2f.

Synthesis of six analogous of the asymmetric monocarbonyl analogous of curcumin asymmetric MACs using Clasein Schmidt condensation reaction were done in two stages, the first stage were using a base as a catalyst and using an acid catalyst in the second stage. The yield of the compound of asymmetric MACs obtained successively for the compounds 1a, 1b, 1c, 1d, 1e, and 1f was 50.03 2.70 47.31 6.10 13.16 55.53. Substitution of diethylamine Mannich base into synthesized asymmetric MACs compound were carried out by a nucleophilic substitution reaction, obtained bycompounds 2a, 2b, 2c, 2d, 2e, and 2f with a successive yield of 65.51 46.78 33.01 76.93 and 50.35. All of compound's structure were elucidated by FT IR, HRMS, 1HNMR and 13C NMR instruments, mean while for the purity of the compounds were analyzed based on melt range testing. The cytotoxic activity of all successfully synthesized compounds were tested using MTT method on HeLa Cells line. The MTT result of all compounds againts HeLa cells indicates if they have ability to in hibit the growth of HeLa cells lines, and substitution of diethylamine Mannich base into asymmetric MACs molecules can increase the activity of inhibition of HeLa cell grow thon compound 2a, 2b, 2c, 2d, and 2f. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
T49402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerardo Laudus
"Kurkumin merupakan senyawa aktif dari rhizoma tanaman kunyit Curcuma domestica yang memiliki berbagai aktivitas biologis, seperti: antiinflamasi, antikanker, antioksidan, antibakteri, dan antivirus. Kurkumin aman untuk dikonsumsi dalam jumlah besar, namun belum bisa diterima sebagai obat terapetik karena bioavalabilitas yang rendah akibat kelarutannya dalam air yang sangat rendah. Untuk memperbaiki bioavailabilitas dan bioaktivitas kurkumin, dilakukan percobaan sintesis analog kurkumin baru melalui modifikasi kurkumin pirazol dengan penambahan gugus 1-metilpiperazin. Sintesis dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah sintesis kurkumin pirazol dari kurkumin dan hidrazin hidrat dalam asam asetat glasial. Tahap ini berhasil mengganti gugus beta diketon menjadi gugus pirazol dengan nilai rendemen dari senyawa crude 63,20. Tahap selanjutnya, kurkumin pirazol direaksikan dengan paraformaldehid dan 1-metilpiperazin dalam asetonitril. Nilai rendemen hasil senyawa murni tahap 2 yang diperoleh sebesar 14,51. Senyawa akhir ini diuji aktivitas antiinflamasinya secara in vitro dengan uji denaturasi albumin telur. Namun, hasil uji yang diperoleh menunjukkan bahwa senyawa turunan basa Mannich 1-metilpiperazin dari kurkumin pirazol bersifat memicu denaturasi albumin telur.

Curcumin is an active compound from turmeric Curcuma domestica which shows many biological activity, such as anti inflammatory, anticancer, antioxidant, antibacterial, and antivirus. Curcumin is safe to be consumed in considerable amount, but still cannot be accepted as a therapeutic drug because of its low bioavailability. A new synthetic modification of curcumin analogue was done to improve its bioavailability and bioactivity. This synthesis was done in 2 steps. Step one was synthesis of curcumin pyrazole by reacting curcumin with hydrazine hydrate in glacial acetic acid. This method was succeeded in replacing beta diketone group with pyrazole group with a crude yield value of 63,20. Next step was reaction of curcumin pyrazole with paraformaldehyde and 1 methylepiperazine in acetonitrile. The yield value of pure final product was 14,51. The final product was tested for its in vitro anti inflammatory activity by egg albumin denaturation test. However, the result shows that 1 methylpiperazine Mannich base of curcumin pyrazole was triggering egg rsquo s albumin denaturation."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>