Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64264 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Syufrida
"Skripsi ini berisi pengkajian terhadap salah satu komik Indonesia yang berjudul Si Juki Komik Strip. Sebagai wacana hiburan sekaligus wahana kritik sosial, komik akan dikaji dari segi pragmatik, khususnya implikatur percakapan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implikatur percakapan yang terkandung dalam unsur verbal pada komik. Selain itu, akan dijelaskan pula bentuk dan jenis pelanggaran-pelanggaran prinsip kerja sama yang terjadi dalam unsur-unsur verbal komik sebagai penanda adanya implikatur percakapan. Metode yang digunakan pada penelitian ini, yaitu metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pelanggaran terhadap keempat maksim prinsip kerja sama dalam unsur verbal pada komik tersebut, dengan kecenderungan terjadi pada maksim relevansi dan maksim cara. Selain itu, ditemukan tiga kategori implikatur yang terkandung dalam unsur verbal pada komik, yaitu kategori direktif, ekspresif, dan representatif. Dari ketiga kategori tersebut, terlihat kecenderungan penggunaan implikatur kategori ekspresif yang terkandung dalam unsur verbal pada komik tersebut.
This thesis discusses one of Indonesian comics called Si Juki Komik Strip. As a discourse and medium of social criticism, the comic is discussed from a point of view of pragmatics, particularly on conversational implicature. This research aims at explaining its conversational implicatures consisting of verbal elements. The types of the violation of the cooperative principle shows conversational implicature, which is also explained in this study. This study used qualitative method. The result shows that there are violations of the four maxims of the cooperative principles?mostly of the maxim of relation and manner. Furthermore, three categories of implicatures were found in the verbal elements in the comic: directive, expressive, and representative. Of the three categories, the expressive implicature is the most frequently found in the verbal elements of the comic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rabbani Haddawi
"ABSTRAK
Makalah ini mendeskripsikan struktur dan gaya bahasa komika pria dan wanita dalam implikatur pada stand up comedy yang dibawakan oleh Muzdalifah dan Cemen dalam acara Stand Up Comedy Academy Season 1. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur dan gaya bahasa yang digunakan oleh komika pria dan wanita dalam memunculkan humor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah struktur dan gaya bahasa merupakan unsur yang memunculkan humor dalam stand up comedy. Struktur dan gaya bahasa dalam penelitian ini mencakup teori pelanggaran prinsip kerja sama dan bentuk struktur naratif dalam stand up comedy. Pelanggaran prinsip kerja sama yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini adalah pelanggaran terhadap maksim kualitas. Hal ini disebabkan karena Muzdalifah maupun Cemen kerap berbicara hal-hal yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Kemudian, struktur yang ditemukan pada stand up comedy keduanya adalah bentuk narasi sugestif, sebab Muzdalifah dan Cemen banyak memanfaatkan daya khayal penonton dalam penampilan mereka. Jika dibandingkan, Muzdalifah lebih banyak melanggar prinsip kerja sama dibanding Cemen. Muzdalifah dan Cemen juga memiliki cara yang berbeda dalam membangun set perkenalan: Cemen menampilkan set yang langsung sesuai dengan tema tanpa memperkenalkan diri, sedangkan Muzdalifah sebaliknya, ia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam tema. Selain itu, dalam penggunaan struktur, Muzdalifah lebih banyak memasukkan set konflik, yaitu sebanyak dua kali, sedangkan Cemen hanya sekali menggunakan set konflik. Jumlah set up dan punchline yang ditampilkan oleh Cemen dalam sekali penampilannya masing-masing berjumlah dua, sedangkan jumlah set up dan punchline yang ditampilkan oleh Muzdalifah dalam penampilannya berjumlah tiga.

ABSTRACT
This paper describes the structure and style of language used by male and female comics in the implicature on stand up comedy brought by Muzdalifah and Cemen in the Stand Up Comedy Academy Season 1. The purpose of this paper is to describe the structure and style of language used by male and female comics in generating humor. The conclusion of this paper is the structure and style of language is the element that generates the humor in stand up comedy. Structure and style of language in this paper use the theory of disobeying the cooperation principles and form of narrative structure theory in stand up comedy. Disobeying the cooperation principle that frequently found in this paper is the disobeying the maxim of quality. The causes is Muzdalifah and Cemen often talk about things that are not possible in the real life. Then, the structure that found in the both of their stand up comedy is a suggestive narrative form, because Muzdalifah and Cemen was using the imagination of the audience in their appearance. If compared, Muzdalifah has more disobeying the cooperation principle than Cemen. Muzdalifah and Cemen also have different ways of building the introduction set Cemen displays a set that directly matches the theme without introducing himself, while in the opposite, Muzdalifah introduces herself first before entering the theme. Meanwhile, when it comes to the structure, Muzdalifah put the set conflict quite often, which is two times, while Cemen only using it once. The Number of set up and punchline that shown by Cemen in his appearance amounted two, while the number of sets up and punchline displayed by Muzdalifah in her appearance amounted three."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fulaivila Faizatun Naili
"Skripsi ini membahas tentang tuturan-tuturan yang mengandung makna imperatif dalam Serial Film Kartun al uddin al- Ayyubi ldquo;al-Ba al al-Us rah rdquo; episode 5 berdasarkan analisis Pragmatik. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis. Tujuan dari skripsi ini adalah menguraikan tuturan yang bermakna imperatif baik tuturan tersebut tersusun dalam kalimat imperatif, deklaratif, maupun interogatif. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan teori Rahardi untuk penjelasan pragmatik imperatif dalam bahasa Indonesia, teori Ibn Malik dan al-Hasyimi untuk penjelasan pragmatik imperatif dalam bahasa Arab. Adapun hasil dari skripsi ini adalah terdapat sepuluh makna pragmatik imperatif yaitu makna pragmatik perintah, suruhan, permohonan, ancaman, larangan, desakan, imbauan, ajakan, terima kasih, dan petunjuk.

The method used is descriptive analysis. The purpose of this thesis is to describe the meaningful speech imperative both the utterance is arranged in imperative, declarative, or interrogative sentences. In this thesis, the author uses Rahardi 39 s theory for imperative pragmatic explanation in Indonesian, Ibn Malik 39 s and al Hasyimi rsquo s theory for imperative pragmatic explanation in Arabic. The results of this thesis are ten pragmatic imperative meanings, pragmatic meaning of command, order, request, threat, prohibition, insistence, appeal, invitation, thanks, and instruction."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaneta Gilda
"Sollicitatiegesprek atau wawancara kerja dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan terbaik pelamar kerja. Komik strip humor Van 9 tot 5 salah satunya bertemakan wawancara kerja. Terdapat pelamar kerja yang tidak diterima pada suatu posisi atau pewawancara yang langsung menerima pelamar kerja di saat kandidat tidak pantas untuk bekerja di sana. Kejanggalan tersebut menimbulkan humor dan diketahui melalui pelanggaran maksim percakapan. Penelitian ini membahas pelanggaran maksim percakapan dan implikatur percakapan pada komik strip humor Van 9 tot 5. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan keterkaitan pelanggaran maksim percakapan dengan implikatur konversasional agar tercapai efek humor. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah sembilan komik strip Van 9 tot 5 tahun 2022 dengan tema sollicitatiegesprek atau wawancara kerja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 pelanggaran maksim kuantitas, 2 pelanggaran maksim kualitas, 5 pelanggaran maksim cara, dan 13 pelanggaran maksim relevansi. Maksim relevansi merupakan pelanggaran maksim yang terbanyak. Selain itu, implikatur konversasional pada 9 komik strip sangat terkait dengan konteks masing-masing komik strip tersebut.

Sollicitatiegesprek or job interview is implemented with the aim of knowing the best competencies of job applicants. One of the Van 9 tot 5 humor strip comics has a job interview theme. In the comic strip, there are job applicants who are not accepted or interviewers who immediately accept job applicants when the candidate is not fit to work there. Unusual elements in conversation creates humor and is known through the flouting of conversational maxims.This study discusses the flouting of conversational maxim and implied meanings in the Van 9 tot 5 comic strips. This study aims to elucidate the connection between flouting of conversational maxims and its conversational implicatures to achieve a humorous effect. The data used are 9 Van 9 tot 5 comic strips in 2022 that have themed job interviews. The methodology of this study is a qualitative descriptive method. This study’s results indicate that there are 9 flouting maxims of quantity, 2 flouting maxims of quality, 5 flouting maxims of manners, and 13 flouting maxims of relevance. The most flouting maxims are found in the maxim of relevance. Furthermore, the conversational implicature is closely related to each context of the 9 comic strips."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irzanti Sutanto
"Untuk mengatasi kesimpangsiuran dan ketidakseragaman penggunaan preposisi dalam bahasa Indonesia, perlu kiranya diteliti sistem sintaktis dan semantis bahasa yang berkaitan dengan penggunaan preposisi. Bilamanakah dan preposisi apakah yang wajib digunakan sesudah verba tertentu. Sebagai langkah awal, penelitian ini dibatasi pada verba asal dan verba berprefiks ber-.
Secara teoretis, hasil penelitian berupa kaidah penggunaan preposisi. Secara praktis, hasil penelitian berupa daftar verba dengan pasangan preposisinya.
Penelitian ini bersifat kualitatif dan dilakukan dengan memetik kalimat yang mengandung verba asal berpreposisi atau verba berprefiks ber- berpreposisi. Setelah itu dilakukan analisis semantis dan sintaktis untuk membuktikan apakah suatu preposisi wajib hadir atau dapat dilesapkan (tidak wajib hadir) tanpa mengubah makna kalimat yang bersangkutan.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa preposisi yang wajib hadir dituntut oleh (a) makna verba, (b) ciri semantis nomina yang terdapat sesudah preposisi, (c) ciri semantis subjek, dan (d) tunggal atau jamaknya subjek. Bertolak dari hasil tersebut, disusunlah daftar verba asal dan verba berprefiks ber- bersama pasangan preposisinya yang wajib atau tidak wajib. Daftar tersebut diharapkan dapat membantu Para penutur bahasa Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Febrianantya
"ABSTRAK
Dampak Penggunaan Strategi Penerjemahan pada Kesepadanan Pragmatis dalam Subtitle Film Jumanji.Tesis ini membahas dampak penggunaan strategi penerjemahan pada subtitle dalam film Jumanji. Dampak itu dilihat melalui kesepadanan pragmatis antara subtitle dan situasi adegan film. Penelitian ini berancangan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah replik dialog, subtitle, dan gambar situasi adegan film Jumanji yang mengandung tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah awal penelitian ini adalah penjabaran situasi adegan dari replik dialog dan subtitle yang mengandung tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah berikutnya adalah menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan replik dialog pada subtitle. Kemudian, menganalisis fungsi tuturan penutur dan tanggapan mitra tutur dalam peristiwa tutur yang terjadi dalam situasi adegan untuk menjabarkan tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah terakhir adalah menganalisis koherensi antara subtitle dan situasi adegan dari data terpilih. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sepuluh data dinyatakan tidak berhasil, lima data dinyatakan kurang berhasil, dan tujuh data dinyatakan sudah berhasil mencapai kesepadanan pragmatis. Dengan begitu, penelitian ini menunjukkan bahwa kesepadanan pragmatis merupakan tujuan dari penerjemahan dalam film. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan strategi penerjemahan merupakan faktor penting dalam mencapai kesepadanan pragmatis dalam film.

ABSTRACT
The impact can be seen through pragmatic equivalence between subtitle and ongoing situation scene. This research is a qualitative research that uses descriptive analysis method. The source of this research is taken from replica dialog, subtitle, and ongoing situation picture that are containing directive speech acts of command and prohibition. First step to do in this research is describing ongoing situation when speaker and co speaker are doing conversation. Then researcher analyzes translation strategy that translator used to translate the directive speech acts into subtitle. Then researcher also analyzes speaker rsquo s speech and co speaker rsquo s reaction to the directive speech to describe the speech acts function in ongoing situation scene. For the last step, researcher analyzes coherency between subtitle and ongoing situation scene. By this research, researcher finds that ten data are declared unsuccessful, five data are expressed less successful, and seven data are successful to achieve pragmatic equivalence. So that, this research shows that the pragmatic equivalence can impact the quality of subtitle. Besides, researcher also finds that the aim of making subtitle in film translation is to be accurate and natural to the ongoing situation scene. "
2015
T46600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Satria Darmalaksana
"Debat Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan wadah bagi para pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) untuk mengukur kompetensi dan kelayakannya sebagai orang nomor 1 dan 2 di Provinsi DKI Jakarta. Untuk mendapatkan perhatian, dukungan, dan kepercayaan warga DKI Jakarta, para pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur melakukan hal yang disebut tindak tutur performatif dalam menyampaikan gagasan dan programnya ketika beradu pendapat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis dan maksud tindak tutur performatif yang digunakan para pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Data penelitian ini adalah seluruh tuturan para pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur pada segmen empat, lima, dan enam dalam debat perdana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tindak tutur performatif dalam Debat Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan jenis asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklarasi dengan maksud memosisikan penutur dalam kebenaran, memengaruhi mitra tutur untuk melakukan sesuatu, menunjukkan komitmen penutur pada masa mendatang, mengutarakan sikap perasaan penutur, dan mengetahui penyebutan suatu hal.

Jakarta Gubernatorial Election debate 2017 was a stage for governors candidates and vice governors candidates to show their competence and expediency as the number 1 and 2 in DKI Jakarta. To get interest, support, and trust from DKI Jakartas citizens, the candidates did acts in deliver their ideas and programs. This acts are called performative utterance. The purpose of the research is to identify kind and meaning of the performative utterance that the candidates used. The research data are the candidates utterance from segment four, five, and six of first Jakarta Gubernatorial Election debate. The research output are performative utterance in Jakarta Gubernatorial Election debate 2017, with kind assertive, directive, commisive, expressive, and declarative, with meaning to place the speaker as the truth, to influence audience to do something, to show speakers commitment in the future, to explain speakers sentiments attitude, and to know matters mentioning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Rahmila Fahmi
"Kartun-kartun yang dimuat di media cetak, khususnya koran, biasanya mengungkap tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Kartun tidakhanya terdiri dari unsur gambar saja, namun juga memiliki unsur bahasa. Bahasa di dalam kartun dapat diteliti secara liunguistis, salah satunya melalui pragmatik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek pragmatik yang cenderung digunakan kartunis di dalam kartun yang diciptakannya. Aspek-aspek tersebut adalah praanggapan, implikatur, pertuturan, dan dunia kemungkinan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan kartun dengan konteks di luar bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan teknik sadap. Data penelitian diambil dari kartun Timun yang terbit setiap hari Minggu di koran Kompas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, aspek pragmatik yang cenderung digunakan kartunis adalah praanggapan. Dari 13 kartun Timun, terdapat 9 kartun yang menandung praanggapan. Aspek pragmatik yang berikutnya adalah implikatur. Implikatur yang terdapat dalam kartun Timun muncul secara tersirat melalui ujaran para tokohnya. Sementara itu, dunia kemungkinan terlihat dari gambar-gambar yang karyunis ciptakan. Apa yang digambar kartunis mustahil terjadi dalam dunia nyata, seperti ayam yang berbicara kepada manusia. Hubungan kartun dengan konteks di luar bahasa diperlihatkan kartunis melalui gambar dan penggunaan kata-kata tertentu di dalam ujaran tokoh. Melalui gambar dan ujaran para tokoh terlihat bahwa kartunis menggunakan peristiwa aktual yang terjadi pada saat kartun tersebut diterbitkan. Oleh karena itu, dalam memahami kartun Timun, pembaca harus mengetahui peristiwa, konteks, dan waktu yang melatarbelakangi cerita dalam kartun."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10943
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Pebriana
"Zusje edisi Online Werken adalah sebuah komik strip karya Gerrit de Jager yang dirilis melalui website pribadinya pada tahun 2020. Komik ini memuat lebih banyak percakapan antar para tokoh yang terjadi secara daring sebagai bentuk penggambaran situasi pada masa pandemi di Belanda. Sama halnya dengan percakapan luring, dalam percakapan daring juga terdapat tindak tutur dan kendala yang dapat menghambat prosesnya, seperti tidak terpenuhinya “Prinsip Kerja Sama” pada implikatur percakapan tersebut. Oleh karena itu, penulis mencoba mengkaji bagaimana tindak tutur yang terdapat pada percakapan daring di empat bagian cerita dari komik Zusje edisi Online Werken menggunakan teori tindak tutur dari J. L. Austin dan Searle. Selain itu, ketidakpatuhan maksim pada implikatur dalam percakapan daring ini juga turut dianalis dengan teori H. P. Grice. Penelitian ini mengkaji tuturan para tokoh menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis-deskriptif. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tindak tutur yang paling banyak ditemukan adalah tindak tutur asertif. Sedangkan dalam implikatur percakapan, terlihat bahwa ketidakpatuhan cenderung terjadi pada maksim kuantitas dan relevansi dengan jenis ketidakpatuhan berupa pengabaian pada maksim.

Zusje in Online Werken edition is a comic strip by Gerrit de Jager which was published on his personal website in 2020. This comic contains more conversations between the characters online as a form of describing the situation during the pandemic in the Netherlands. Similar to offline conversations, there are also speech acts and obstacles in online conversations that can hinder the process, such as not fulfilling the "Principles of Cooperation" in the conversation implicatures. Therefore, the author tries to examine how the speech acts contained in online conversations in the four parts of the story from the Zusje comics in the Online Werken edition use the speech act theory of J. L. Austin and Searle. In addition, non-observance maxims on implicature in online conversations is also analyzed with the theory according to H. P. Grice. This study examines the utterances of the characters using a qualitative method with an analytical-descriptive approach. Based on the results of the analysis, it is known that the most common speech acts found are assertive speech acts. Meanwhile, in conversational implicatures, it is seen that disobedients tend to occur in the maxim of quantity and relevance to the type of disobedient in the form of flouting a maxim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Putri Ramdhani
"Instagram menjadi media bagi komikus untuk mengembangkan komik berbasis digital. Salah satu komik yang memanfaatkan Instagram dalam penyajian digital adalah Woiangok. Woiangok (Komik Sinting) adalah komik yang menceritakan kisah komedi Angok dan teman-temannya. Dalam membangun unsur humor, komik ini mengandung implikatur percakapan serta melanggar prinsip kerja sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengungkapkan implikatur percakapan yang terkandung dalam Woiangok. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa dua belas komik digital dari akun Instagram @woiangok tahun 2021 yang mengandung implikatur percakapan. Analisis data dilakukan menggunakan teori fungsi umum tindak tutur Yule (2014), prinsip kerja sama Grice (1975), dan sifat humor Danandjaja (1988). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis implikatur yang berfungsi sebagai penunjang humor dalam Woiangok, yaitu implikatur direktif, ekspresif, representatif, dan komisif. Selain itu, terdapat juga pelanggaran pada maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara sebagai faktor terjadinya implikatur. Dari hasil penelitian ini, kemunculan terbanyak ditemukan pada jenis implikatur direktif kategori penyampaian perintah, implikatur representatif kategori penyampaian fakta, pelanggaran maksim relevansi, dan humor bersifat mempunyai arti ganda.

Instagram has become a platform for comic artists to develop digital-based comics. One of the comics that utilizes Instagram for digital presentation is Woiangok. Woiangok (Komik Sinting) tells the comedic story of Angok and his friends. In constructing elements of humor, this comic involves conversational implicature and violates the principle of cooperation. This study aims to examine and reveal the conversational implicature contained in Woiangok. The method used in this research is qualitative. The data consists of twelve digital comics from the Instagram account @woiangok in 2021 that contain conversational implicature. Data analysis is conducted using Yule’s (2014) theory of the general function of speech acts, Grice’s (1975) cooperative principle, and Danandjaja’s (1988) the nature of humor. The research results show that there are four types of implicature that function to support humor in Woiangok: directive implicature, expressive implicature, representative implicature, and commissive implicature. Additionally, there are violations of the maxims of quantity, quality, relevance, and manner as factors contributing to implicature occurrence. From this study, the most common occurrences are found in the directive implicature category of issuing commands, representative implicature category of presenting facts, violations of the relevance maxim, and humor has a dual meaning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>