Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Muhtadin
"Pengembangan sistem monitoring radio frekuensi merupakan jawaban atas maraknya kasus pelanggaran terhadap penggunaan spektrum frekuensi di Indonesia. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi apabila tidak diatasi dengan segera akan mengakibatkan kerugian yang semakin besar bagi Negara. Namun pengembangan sistem monitoring tidak dapat berjalan dengan optimal. Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan sistem monitoring yaitu harga yang tinggi untuk implementasi sebuah stasiun monitoring. Harga sebuah stasiun monitoring yang tinggi menjadi salah satu faktor pendorong dikembangkan sistem portable monitoring frekuensi radio di Indonesia. Berdasarkan pengembangan sistem portable monitoring sebelumnya telah berhasil dilakukan pengukuran parameter frekuensi radio dan field strength. Pengembangan selanjutnya difokuskan untuk pengukuran parameter bandwidth pemancar stasiun radio FM. Didapatkan hasil pengukuran dilapangan, nilai bandwidth dan field strength akan baik bila pengukuran dilakukan di dalam wilayah cakupan pemancar stasiun radio yang ukur. Program pengukuran yang dikembangkan mampu melakukan pengukuran bandwidth radio FM pada test point yang telah ditentukan yaitu untuk stasiun radio Pop FM pada frekuensi 103 MHz.

Nowadays, the increasing number of spectrum-frequency violation happend in Indonesia. This will negatively impact our national income if there is no action taken. The development of the radio-frequency monitoring system is one of the solution to overcome this problem. However, the implementation of this system is expensive. Therefore, there is a low cost model for monitoring system which is the portable model. The development for portable radio monitoring system has been conducted for parameter FM frequency and field strength. This research work will focus on designing the bandwidth measurement program for FM radio station monitoring system. Based on field measurement result, the field strength and bandwidth can be obtained if the measurement is conducted inside the radio transmitter coverage. The Bandwith measurement program can succesfully measure the bandwidth from radio Pop FM at Frequency 103 MHz at several test points."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S61315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hilman Fikrianto
"Rancang Bangun system portable RF Monitoring untuk radio siaran FM. Kebutuhan Perangkat monitoring spektrum frekuensi radio merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam manajemen spektrum frekuensi radio. Monitoring spektrum frekuensi radio untuk keperluan radio siaran FM menjadi hal yang memerlukan banyak sumber daya dan waktukarena lokasinya tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Agar Monitoring dapat dilakukan secara efisien diperlukan perangkat yang mampu bekerja secara portable, otomatis dan memiliki akurasi sesuai dengan ketentuan teknis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem portable RF monitoring untuk radio siaran FM dengan memanfaatkan signalhound USB SA44B dan Software LabView. Hasil penelitian menghasilkan sistem portable RF Monitoring untuk radio siaran FM yang memiliki ketidakpastian pengukuran /- 0.0821 dB dan nilai validitas /- 4,84 dB.

Needs of Radio Frequency Spectrum Monitoring Device is an integral part of management of radio frequency spectrum. monitoring of radio frequency spectrum for the purpose of FM radio broadcast needs manny resources and time due to its location which is spread all over Indonesia region. to monitor the radio frequency spectrum for the purpose FM radio broadcast, efficiently required monitoring device is needed which are able to work portable, automatic and accuracy in accordance with the technical provisions. the research aims to design a portable system for monitoring RF Radio with the FM broadcast spectrum analyzer using USB signalhound SA44B and LABView software. The result of the research produces portable RF monitoring Systrem for FM radio broadcasting that has a value of uncertainty of measurement 0.0821 dB with the validity 4.84 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T47505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismiralda, Cera
"Jumlah dan jenis media massa pada saat ini semakin banyak dan beragam, namun perkembangan ini tidak disertai dengan kenaikan budget iklan yang ada. Akibatnya persaingan antar media massa termasuk media radio menjadi semakin ketat. Dalam kondisi persaingan seperti ini muncul sebuah stasiun radio baru yang membidik segmen wanita di Jakarta.
Gebrakan awal yang dilakukan untuk meningkatkan brand awarness adalah menggandeng brand Cosmopolitan yang telah lebih dulu dikenal sebagai majalah yang sarat akan info mengenai seks dan relationship. Dengan hadirnya radio ini yang merupakan radio pertama didunia yang menggunakan brand Cosmopolitan, maka peneliti ingin mengetahui pertama konsep awal pernbentukkan radio Cosmopolitan, kedua bagaimana bentuk penjabaran konsep tersebut ke dalam salah satu program unggulan yaitu acara pagi dan ketiga bagaimana gambaran respon pendengar mengenai program acara tersebut dilihat dari kesukaan sampai ketidaksukaan terhadap topik acara, narasumber, variasi program, humor, karakteristik, musik dan sound effect yang digunakan.
Kerangka konsep penelitian ini adalah karakteristik media radio, fungsi media, brand, segmentasi. targeting dan positioning, audiens dan program radio. Konsep tersebut akan memberikan teori dan definisi yang dapat dijadikan acuan pada penelitian ini. Metodologi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif yang selanjutnya dapat dijadikan acuan bagi manajemen radio untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Dari hasil in depth interview yang dilakukan terlihat bahwa radio Cosmopolitan dibuat dengan konsep awal sebagai on air magazine. Namun karena perbedaan karakter kedua media tersebut, maka terdapat peruedhan usia antara pendengar Radio dan pembaca majalah Cosmopolitan. Info yang diberikan juga mengalami perubahan namun perubahan-perubahan ini harus tetap berada pada satu rujukan yang sama yaitu Fun Fearless Female.
Salah satu turunan dari konsep radio yang dibuat tercemiin dari konsep program acara pagi yang ada setiap hari Senin sampai Jum'at dari jam 06.00 - 10.00 WIB tang disebut dengan acara Breakfast Club. Acara ini dibuat dengan konsep ringan santai, lucu dan tidak serius yang berfungsi sebagai teman perjalanan dari rumah ke tempat aktifitas dan bias membuat orang semangat menghadapi hari ini.
Topik yang dipilih setiap harinya dibagi beberapa kategori yaitu karir, keluarga, current issues, seks dan relationship. Penyiar yang bertugas harus seorang publik figure, memiliki karakter yang kuat dan good story teller. Dari hasil survey yang dilakukan sebagian responden menyukai topik karir dan seks. Sedangkan humor yang spontan dan istilah baru merupakan humor yang disukai oleh responden.
Penggunaan public figure dapat membuat responden memiliki ikatan emosional dengan penyiarnya, namun konsekuensi yang harus diterima adalah pendengar menjadi lebih loyal ke penyiamya dibandingkan dengan stasiun radio tersebut, akibatnya bargaining power pihak manajemen dapat melemah. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya publik figur tersebut harus dapat mempromosikan program acara dan penyiar lainnya sehingga akan terjadi keseimbangan antar program acara lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto Suryali
"Distribusi kanal radio siaran FM yang selama ini tidak seimbang dan bijaksana menyebabkan penggunaan sumber daya kanal tidak optimal. Daerah-daerah berkembang mengalami kesulitan menambah porsi kanal dari yang telah ditetapkan. Distribusi kanal radio siaran FM untuk tiap-tiap propinsi ditetapkan pada Keputusan Menteri no 15 tahun 2003.
Sebuah program sederhana dirancang untuk mencari keberadaan nomor-nomor kanal yang masih mungkin dialokasikan bagi suatu daerah. Nomor-nomor kanal ini merupakan nomor-nomor kanal yang bebas interferensi, baik terhadap semua pemancar-pemancar potensi interferensi, maupun terhadap pemancar itu sendiri.
Propinsi yang dioptimalisasi dan dianalisa adalah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penentuan daerah-daerah potensi interferensi dilakukan secara manual dengan menggunakan software Chirplus BC, yaitu daerah-daerah pada propinsi JawaTengah.
Hasil simulasi dan analisa memperlihatkan bahwa lima pemancar dari total delapan pemancar yang dimiliki oleh propinsi tersebut memiliki nomor-nomor kanal yang mengalami interferensi dengan pemancar lain. Terdapat lima pemancar yang kepadanya masih dapat dialokasikan nomor-nomor kanal baru, dengan syarat nomor-nomor kanal yang mengalami interferensi diabaikan.

The distribution of FM broadcasting radio channels that has been allocated is both unbalance and unwise. This results in a less optimum use of channel source. Growing regions are also in trouble of adding new channels beside what has been allocated for them before. The distribution of FM broadcasting radio channels is stated on Keputusan Menteri no 15 tahun 2003.
A simple program is built to search the existence of new channels that are possible to be allocated for a transmitter in a region. These channels are interference-free channels, from both other potential-interfering transmitters, and the transmitter itself.
The province selected to be optimized and examined is the province of Yogyakarta. The selection of potential-interfering regions is done manually, by means of software Chirplus BC. This selection focuses on regions whose boundary located next to the province of D.I Yogyakarta, that is Central Java. The frequency spacing between two transmitters is calculated based on the value of protection ratio that has been calculated from data-processing.
The analysis shows that five among total eight transmitters have channels that conduct interference with another transmitter. If the channels that conduct interference are neglected, then there are still five transmitters that have possibilities to be allocated to new channels.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40452
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lodelvi
"Bagian I - Analisis Situasi
Era ekonomi baru, yakni ekonomi kreatif sedang berkembang di Indonesia. Ekonomi kreatif dilihat sebagai suatu era ekonomi yang berpeluang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa. Dalam sektor ini, perempuan mempunyai peluang yang cukup besar untuk berpartisipasi karena sektor ini mengandalkan kreasi dan inovasi dalam pengerjaannya. Di sinilah media berperan sebagai sarana komunikasi yang dapat menambah wawasan sekaligus memotivasi perempuan-perempuan Indonesia agar berani mengembangkan potensi mereka. Karena itulah, program profile feature ?Inspirative Female? hadir di Female Radio, yang memiliki target khalayak perempuan. Program ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan perempuan-perempuan Indonesia akan sebuah program yang dapat menginspirasi mereka dalam mengembangkan potensi dan kreasi mereka.
Bagian II - Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat bagi khalayak: memberikan informasi yang mendalam kepada khalayak mengenai profil perempuan pelaku ekonomi kreatif, serta memberikan program alternatif yang bersifat inspiratif kepada khalayak. Manfaat bagi pengelola: memperoleh keuntungan dari pihak pengiklan dan sponsor yang memiliki target konsumen perempuan.
Tujuan: untuk memotivasi perempuan Indonesia agar terdorong untuk berani mengembangkan keahlian, bakat dan kreativitas mereka dalam bidang ekonomi, serta untuk menambah wawasan khalayak terkait peran perempuan dalam bidang ekonomi kreatif.
Bagian III - Prototipe yang Dikembangkan
Program ini merupakan program dalam bentuk profile feature yang berjudul ?Inspirative Female?. Dalam program ini akan ditampilkan profil perempuan-perempuan sukses yang bergelut di bidang ekonomi kreatif. Profil perempuan yang ditampilkan akan bervariasi sesuai dengan beragamnya subsektor industri kreatif yang ada. Program ini disiarkan di Female Radio setiap hari Senin pada pukul 17.00-17.10 WIB di program Female Afterglow. Target pendengar program ini adalah perempuan berusia 25-35 tahun, dengan Status Ekonomi Sosial A,B.
Bagian IV - Evaluasi
1. Pre-test dilakukan setelah program ini selesai diproduksi, namun belum disiarkan kepada khalayak. Metode yang dilakukan adalah evaluasi di dalam tim internal produksi dan juga dengan metode Focus Group Discussion (FGD). FGD terdiri dari 2 kelompok yang dibagi berdasarkan kelompok usia mereka, yakni perempuan yang berusia 25-30 tahun dan yang berusia 31-35 tahun. Tiap kelompok berisi 8 orang. Instrumen yang digunakan dalam FGD adalah berupa daftar pertanyaan terkait materi program yang sudah disiapkan oleh tim evaluasi
2. Post-test dilakukan setelah program disiarkan kepada khalayak. Metode evaluasi yang digunakan mencakup evaluasi produksi dan kualitas program, evaluasi khalayak, dan evaluasi biaya. Untuk evaluasi produksi dan kualitas program, serta khalayak dilakukan dengan metode penyebaran kuisioner secara langsung kepada pendengar program. Selain itu, pihak stasiun radio juga melakukan evaluasi berdasarkan kritik dan saran yang masuk ke dalam email dan social media (Facebook dan Twitter) Female Radio.
Bagian V - Anggaran
1. Jumlah total anggaran pembuatan prototipe: Rp 200.000
2. Jumlah total anggaran pembuatan program: Rp 480.000
3. Jumlah total biaya produksi selama 12 minggu: Rp 5.760.000
4. Jumlah total biaya promosi: Rp 180.000
5. Jumlah anggaran evaluasi
- Pre-test: Rp 4.460.000
- Post-test: Rp 4.550.000
6. Jumlah total pendapatan
- Sebelum diskon: Rp 314.060.000
- Setelah diskon: Rp 186.060.000

Part I - Situation Analysis
There's such a new era in economy called ?the creative economy', which is now growing in Indonesia. Creative economy is seen as an economic era that has the chance to support the nation's economic growth. In this sector, women have a big opportunity to participate because this field emphasize the participants' creation and inovation. This is where the media rules as a means of communication that can motivate Indonesian women to develop their potential. For that reason, ?Inspirative Female? the profile feature program, presented at Female Radio, the radio which target audience's are women. This program is expected to meet the need of Indonesian women for a program that can inspire them to develop their potential and creativity.
Part II - The Advantages and the Purposes of Prototype Development
The advantages for the listeners: listeners will get in-depth information about the profile of the women who has participated in creative economy. Furthermore, listeners will get an alternative inspiring program. The advantages to the radio station: the radio station will gain some benefits from the advertisers and sponsors who have targeted female consumers.
The aim to listeners: motivating the women listeners to be encouraged to bodly develop their skill, talents, and creativity in the field of economic, as well as to broaden the listeners' insight about women's role in the fields of creative economy.
Part III - The Developed Prototype
The program is formatted as profile feature program, named ?Inspirative Female?. This program will show many profiles of Indonesian women that successfully as creative economic actors. The women profile will be showed according to the variety of existing creative industry sub-sectors. This program is planned to be broadcasted on Female Radio every Monday at 17.00-17.10 WIB in Female Afterglow program. Target listeners are women in the ages about 25-35 which their social economic class belongs to A and B.
Part IV - Evaluation
1. The pre-test will be held after the production is done, but this won't be broadcasted to the audiences. It will apply internal evaluation method within the production team and also use Focus Group Discussion (FGD) method. FGD will be divided into two groups, based on their ages, which is women aged 25-30 years old and 31-35 years old. Each group consists of eight persons. The instrument that will be used in the FGD is question lists related to the content program which has been prepared by the evaluation team.
2. Post-test will be held after the program is broadcasted. The evaluation method that will be used are production and programme quality evaluation, audience evaluation and cost evaluation. The production and programme quality evaluation, and audience evaluation will use questionnaires that are distributed directly to the listeners. Beside that, the radio station will also conduct the evaluation based on criticism and suggestions from listeners to the radio by email or Female Radio's social media.
Part V- Budget
1. Total budget of prototype's production: Rp 200.000
2. Total budget of program production process: Rp 480.000
3. Total budget of program production process for 12 weeks: Rp 5.760.000
4. Total budget of promotion: Rp 180.000
5. Total budget of evaluation
- Pre-test: Rp 4.460.000
- Post-test: Rp 4.550.000
6. Total budget of income
- Before discount: Rp 314.060.000
- After discount: Rp 186.060.000
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44280
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Sulistyo
"ABSTRAK
Semakin berkembangnya teknologi komunikasi, maka jangkauan frekuensi sistem monitoring semakin luas menuju frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi. Indonesia telah mengimplementasikan sistem monitoring radio yang berfungsi untuk menjamin komunikasi bagi pemegang lisensi spektrum legal. Metode penulisan tesis ini adalah dengan menyusun perkerjaan secara sistematis dan terstruktur mulai dari inventarisasi data yang mencakup strategi pengumpulan data sampai dengan melakukan analisis dan penarikan kesimpulan.
Adapun teknis dalam analisis data akan digunakan dengan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisa SWOT telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri.
Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam analisis kemampuan yang dimiliki oleh stasiun monitoring.
Perlu adanya analisis dan termasuk mencari alternatif pemecahan permasalahan berdasarkan data yang diperoleh dalam rangka penertiban dan pengaturan spektrum frekuensi radio nasional.
Penertiban dan pengaturan spektrum frekuensi harus dilakukan secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan.

ABSTRAK
Along with the development of communication technology, the frequency monitoring system range extends to higher radio frequencies. Indonesia has implemented the radio monitoring system which has the function to guarantee the communication for legal spectrum license holder.
The methodology used for this thesis writing is by arranging the tasks systematically and structurally, starting from data inventory, which covers the strategy of data compiling, through the analysing process and drawing conclusion.
The data analysis technique we are going to used is the SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats) methodology. SWOT analysis has become one of the useful techniques in industrial world. However, there is still possibility to be used as supporting decision-making application in analysing the ability possessed by the monitoring station.
Analysis is needed, including finding alternative problem solving based on collected data to control and regulate the national radio frequency. Frequency spectrum arrangement and regulation needs to be performed systematic and accountable.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24763
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Sulistyo
"ABSTRAK
Semakin berkembangnya teknologi komunikasi, maka jangkauan frekuensi
sistem monitoring semakin luas menuju frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi.
Indonesia telah mengimplementasikan sistem monitoring radio yang berfungsi
untuk menjamin komunikasi bagi pemegang lisensi spektrum legal.
Metode penulisan tesis ini adalah dengan menyusun perkerjaan secara
sistematis dan terstruktur mulai dari inventarisasi data yang mencakup strategi
pengumpulan data sampai dengan melakukan analisis dan penarikan
kesimpulan.
Adapun teknis dalam analisis data akan digunakan dengan metode SWOT
(Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisa SWOT telah
menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian
tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu
pembuatan keputusan dalam analisis kemampuan yang dimiliki oleh stasiun
monitoring.
Perlu adanya analisis dan termasuk mencari alternatif pemecahan permasalahan
berdasarkan data yang diperoleh dalam rangka penertiban dan pengaturan
spektrum frekuensi radio nasional. Penertiban dan pengaturan spektrum frekuensi harus dilakukan secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan."
2008
T40924
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Marlin R.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasminaring D. Sumarno
"Saat ini manusia modern di kota besar rupanya memiliki lebih kepada media elektronik radio, Radio dituntut untuk bisa menjadi teman, yang tidak hanya menghibur tetapi sumber pengetahuan yang dapat diserap. Pengetahuan yang dapat diserap ini tidaklah terlalu rumit dan ilmiah, tetapi juga tuntutan juga menjadi bukan sekedar omong kosong. Radio Trijaya FM melalui acara Jakarta Round Up nya menyajikan informasi tentang peristiwa-peristiwa aktual dengan pembahasan yang lebih mendalam. Acara ini dipasang pagi hari dengan maksud menemani aktivitas target pendengarnya, mulai dari persiapan berangkat ke tempat kerja, sampai tiba di tempat kerja tersebut. Karenanya, boleh jadi informasi tersebut merupakan informasi pertama yang diperoleh pendengarnya. Bagai manapun, dalam penyampaian informasi, radio sebagai media elektronik memiliki beberapa kelemahan jika dibandingkan media cetak. Salah satu di antaranya adalah dibatasi oleh waktu. Dalam arti, khayalaknya hanya menerima informasi saat mendengarkan saja. Begitu pesan yang disampaikan selesai, pendengar tidak dapat mengulang kembali untuk mendengarkan isi pesan tersebut. Berbeda dengan media cetak, isi pesan yang diterima dapat dibaca berulang-ulang. Dengan keterbatasannya seperti itu bukan tidak mungkin pendengarnya akan mencari pengulangan dari apa yang telah di dengar di radio, dengan memanfaatkan media cetak. Dari kenyataan tersebut, peneliti ingin melihat apakah dengan mendengarkan acara Jakarta Round Up di Radio Trijaya FM, mendorong pendengarnya mencari informasi serupa melalui surat kabar, khususnya surat kabar harian. Dalam melaksanakan studi ini peneliti memakai metoda survei sampel untuk mengumpulkan data dari para pendengar Radio FM, khususnya lagi yang mendengarkan acara Jakarta Round Up. Data diperoleh dianalisa secara statistik dengan Tri jaya yang Koefisien Korelasi Kendali tau-b dan Chi Kuadrat, untuk melihat hubungan antara penggunaan radio dengan penggunaan surat kabar. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara penggunaan radio dengan penggunaan surat kabar adalah kecil dan lemah, dan tidak semua variabel penggunaan radio mempengaruhi penggunaan surat kabar. Penggunaan radio hanya berpengaruh terhadap penggunaan surat kabar jika dilihat dari lamanya responden mendengar acara Jakarta Round Up perhari. Mereka yang lebih lama mendengar, lebih terdorong untuk mencari informasi serupa melalui surat kabar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa setelah dikontrol dengan variabel kegiatan awal membaca surat kabar dan variabel minat terhadap masalah ekonomi, frekuensi mendengar Jakarta Round Up dalam seminggu mempengaruhi responden mencari informasi serupa melalui surat kabar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S3963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Arifandi
"Kebutuhan daripada elemen penyimpan baterai dalam sistem arus searah menjadi semakin penting dengan kebutuhan akan manusia akan energy yang efisien dan juga terbarukan. Kemampuan dari energi listrik untuk dapat disimpan memungkinkan pemanfaatan energi listrik dalam menyumbang manfaat untuk masyarakat dan juga memungkinkan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi terutama untuk daerah terpencil.
Dalam mengoperasikan baterai, diperlukan pertimbangan terutama dalam parameter yang terukur yaitu tegangan dan arus dari operasi baterai. Melalui media mikrokontroller jenis Arduino, maka monitoring melalui sensor analog untuk mengukur masing ndash; masing parameter yang terkait memungkinkan pemantauan dalam pengoperasian daripada baterai.
Berdasarkan hasil percobaan yang dibangun, sistem rancang bangun memberikan simpangan sebesar untuk masing ndash; masing tegangan dan arus adalah 0,122 V dan 0,005819 A. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa simpangan untuk parameter tegangan masih termasuk kedalam batas yang diperbolehkan, namun untuk parameter arus masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

The requirement of energy storage element increases in Direct Current electrical systems as the need for an efficient and renewable source of energy. The capability of electrical energy to be stored brings the possibility to contribute the needs of society for power and to increase the ratio of electrification especially in remote areas.
On operating a battery, there are several parameters that are needed to be carefully considered which are its voltage and current. Through a microcontroller such as an Arduino, the process of monitoring a battery in its operation becomes possible through analog sensors to measure each parameters.
Through the experimentation that is conducted, the system gives the highest deviation for both its voltage and current as much as 0.122 V and 0.005819 A. the given margin of error for the voltage parameter is still within the given limit for allowed deviation, but the current parameter still needs further research."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>