Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60076 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Talitha Octaviani
"ABSTRAK
Pemeriksaan kesehatan dalam konteks ini adalah salah satunya untuk mencegah penyakit serebrovaskular, kondisi ini dapat dipahami sebagai salah satu kondisi yang memungkinkan terjadinya kedatangan kembali dari pasien selain bertujuan untuk melakukan pengobatan atau melakukan pencegahan dari penyakit ini. Data pemeriksaan kesehatan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat prediksi yang akurat dari kedatangan kembali dari pasien dengan diagnosis kondisi pasien tersebut. Kondisi pasien yang cocok dengan kriteria diprediksi seperti kriteria yang terpreiksi untuk melakukan kedatangan kembali dan jika aturan tersebut memiliki skor ABD maka pasien diindikasikan sebagai rentan terhadap penyakit serebrovaskular yang akan memiliki kesempatan lebih tinggi untuk kembali ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan atau untuk mencegah penyakit atau bahkan melakukan pengobatan untuk penyakit serebrovaskular. Metode pohon keputusan merupakan salah satu pendekatan Data Mining yang mampu menghasilkan pohon keputusan yang dapat dikonversi untuk menghasilkan aturan yang komprehensif. Dalam menghasilkan aturan, masalah yang terjadi adalah dengan banyaknya atribut yang digunakan maka aturan yang dihasilkan akan lebih kompleks. Dalam penelitian ini, pendekatan metaheuristik diterapkan untuk memaksimalkan efisiensi aturan yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah Particle Swarm Optimization (PSO).

ABSTRACT
Preventive medical check-ups in this context is preventing the cerebrovascular disease, could be understood as one of the condition that enables the re-coming of the examinees besides doing the treatment for the disease. Establishing examinee’s diagnoses often determine the recommendation made to the examinees. The health examination data provides the information needed to make an accurate prediction of the re-coming of the examinee with diagnosis for the examinee’s condition. The condition of the examinee that match the criteria is predicted as do the re-coming and if the rule has the ABD score the examinee indicated as vulnerable to cerebrovascular disease which will have higher chance to come back to the hospital whether to do another checkup for preventing the disease or even doing the treatment for the disease. Decision tree method is one of Data Mining approach that capable to generate decision tree that can be converted to produce comprehensive rules. In generating the rules, the problem occurred is more attribute used more complex the rules would be. In this research, a metaheuristic approach ;"
2015
T44693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahn, Jung
New York: HarperPaperback, 1992
616.81 AHN r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hesi Oktamiati
"Stroke merupakan kumpulan manifestasi gangguan neurologis yang diakibatkan oleh penyumbatan suplai darah ke bagian otak. Gaya hidup tidak sehat pada masyarakat perkotaan menjadi penyebab Stroke. Kerusakan mobilitas fisik merupakan dampak tertinggi yang dialami oleh penderita pasca stroke. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi kerusakan mobilitas fisik dengan latihan rentang pergerakan sendi (RPS) untuk mencegah terjadinya kontraktur pada pasien di Ruang Rawat Melati Atas, RSUP Persahabatan. Hasil dari latihan rentang gerak sendi (RPS) terbukti efektif dalam mengatasi kerusakan mobilitas fisik. Sosialisasi tentang pemberian edukasi dan mengajarkan RPS secara terprogram diperlukan perawat ruangan agar perbaikan rentang gerak sendi optimal.

Stroke is a collection of manifestations from neurological disorders caused by discontinuanced of blood supply to part of the brain. The unhealthy lifestyles in urban communities become the cause of stroke. The impaired physical mobility is the highest impact experienced by people with post-stroke. This article makes interventions aimed to analyze the impaired physical mobility with Range of Motion exercises (ROM) to prevent contractures in patients at Ruang Rawat Melati Atas, RSUP Persahabatan. The Results of Range of Motion exercises (ROM) shown to be effective in overcoming the impaired physical mobility. Regarding the provision of education and socialization teaching ROM regularly is needed by nurses for repairing the optimal range of motion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chandri Bunga Wijayanti
"Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang terjadi akibat terganggunya aliran darah otak secara tiba-tiba yang mengakibatkan kematian sel saraf otak sehingga terjadi disfungsi motorik dan sensorik yang berdampak pada timbulnya kecacatan ataupun kematian. Latihan Range of Motion adalah suatu latihan yang dilakukan untuk menilai dan meningkatkan fungsi sistem muskuloskeletal dan juga merupakan salah satu terapi lanjutan pada pasien stroke yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah otak, dan meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan, sehingga dapat memperbaiki fungsi sensorimotorik.
Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis evidence based mengenai Range of motio dalam mengatasi masalah gangguan motorik untuk meningkatkan fungsi sistem muskuloskeletasl pada pasien post stroke.
Hasil dari latihan ROM pada pasien ini terbukti efektif dalam mengembalikan fungsi muskuloskeletal klien dalam kekuatan otot dan meningkatkan aliran darah otak serta meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan. Rekomendasi penulisan ini ialah agar perawat perlu mengajarkan latihan ROM kepada pasien pasca stroke.

Stroke is an emergency neurological illness caused by sudden obstruction of bloof flow to the brain that can lead to brain cell death motoric and sensoric dysfunction, and lead to morbidity or mortality. Range of Motion is an exercise done to value and improve of stroke patient's musculoskeletal system and is one of the follow-up therapy given to improve brain blood flow, hopefully maximize sensoric-motoric function.
This article is aimed to analyze evidence based about range of motion therapy to figure out all musculoskeletal problem that accompany post stroke patient.
The result of range of motion therapy proof that it is effective for the stroke patient. The result of range of motion therapy proof that it is effective for the stroke patient to have this exercise which is able to increase musculoskeletal system especially muscle strength, brain flood flow and minimize deformity. It is recommended for the nurses to educate post stroke patient to have this Range of Motion exercise.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Titia Paramadina
"Urbanisasi di daerah perkotaan adalah masalah kesehatan. Perilaku kesehatan masyarakat perkotaan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempatnya tinggal dan bekerja. Kepadatan penduduk, polusi udara, persaingan, pekerjaan adalah faktor-faktor yang dapat menimbulkan stress bagi masyarakat kota. Stress menyebabkan resiko hipertensi dan dapat mengarah pada terjadinya penyakit stroke hemoragik. Tingkat morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh stroke hemoragik tinggi. Oleh karena itu, diperlukan adanya asuhan keperawatan yang komprehensif dari perawat untuk melakukan rehabilitasi, terutama perlunya mobilisasi bertahap pada pasien dengan stroke hemoragik.

Urbanization in many urban is a health issue. Behavior of urban public health is strongly influenced by environmental conditions where he lived and worked. Population density, air pollution, competition, jobs are the factors that can cause stress for the urban society. If the stress is prolonged the risk of hypertension to happen bigger and can lead to the occurrence of hemorrhage stroke. The morbidity and mortality caused by hemorrhage stroke is high. Therefore, it is necessary to have a comprehensive nursing care from nurses to undertake rehabilitation, especially the need for gradual mobilization in patients with hemorrhage stroke.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nahla Jovial Nisa
"Kepercayaan kesehatan merupakan salah satu yang mempengaruhi untuk mempertahankan atau memulai perilaku pencegahan stroke. Penelitian ini bertujuan membahas perbedaan kepercayaan kesehatan olahraga pada orang berisiko stroke yang berolahraga dan tidak berolahraga. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian perbandingan tidak berpasangan. Jumlah responden 98 orang berisiko stroke di wilayah Beji, Depok. Hasil penelitian menunjukan pada alfa <0,001 menunjukan bahwa ada perbedaan kepercayaan kesehatan antara yang berolahraga dan tidak berolahraga. Perbedaan ini terdapat pada dimensi kerentanan merasakan stroke, manfaat dan hambatan olahraga, serta self efficacy dan subjective norm. Namun, tidak ada perbedaan antar kelompok dalam kepercayaan mengenai keseriusan stroke. Hasil penelitian menyarankan bahwa tenaga kesehatan perlu meningkatkan edukasi dan program dengan berfokus meningkatkan kepercayaan kesehatan terhadap olahraga.

Health belief is one that affects the behavior to maintain or initiate stroke prevention. The aim of this study is to explore the differences in health beliefs among people with high risk of stroke who exercise and non exercise. This research is quantitative research design with unpaired comparisons. 98 people at higt risk of stroke in the territory of Beji, Depok were involved in this study. There is differences in health beliefs between the people at high risk stroke who exercise and non exercise. The differences are in the sense of vulnerability stroke dimensions, benefits and barriers to exercise, self-efficacy, and cues to action. However, there was no difference between groups in beliefs about the seriousness of stroke. The results suggest that health professionals need to increase education and programs focused on increasing health belief exercise.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyanti Septiana Putri
"Stroke merupakan penyebab utama kematian di daerah perkotaan. Salah satu gejala umum pada pasien stroke adalah hemiparesis. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kekuatan otot yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Karya ilmiah ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke iskemik dengan pengkhususan intervensi kepada latihan ROM. ROM atau Range of Motion merupakan salah satu intervensi yang dapat meningkatkan kekuatan otot dan menghindari komplikasi imobilisasi. Hasil yang didapat menunjukan adanya peningkatan kekuatan otot setelah dilakukan latihan ROM. Untuk itu diperlukan penyusunan program ROM agar ROM dapat dilaksanakan secara rutin dan sedini mungkin.

Stroke is the leading cause of mortality in urban area. One of the most frequent symptoms in stroke patient is hemiparese. This condition could lead to decreasing muscle's strength which could cause disability in doing activity of daily living. This scientific paper is aim to implementing nursing intervention on ischemic stroke patient which is specializing to ROM exercise. ROM or Range of Motion is one of nursing intervention which has ability to increase the strength of muscle and prevent from immobilization complications. The result shows that there's an increasing muscle's strength on the patient. It is suggested that there should be a a composed program so that ROM chould be done routinely and as early as possible.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayuningsih Dharma Setiabudy
"Angka kejadian penyakit vaskuler di Indonesia akhir-akhir ini meningkat. Mungkin hal ini berkaitan dengan perubahan pola makanan. Penyakit peredaran darah otak (PPDO) merupakan salah satu penyakit vaskuler yang dapat mengakibatkan kelumpuhan, cacat mental maupun kematian. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk mencegah terjadinya PPDO. Patogenesis PPDO perlu dipahami agar usaha pencegahan dapat herhasil. Penelitian ini bertujuan untuk memhuktikan hahwa pada penderita PPDO, trombosit mengalami aktivasi yaitu terjadi peningkatan kadar β-thromboglobulin (β-TG). Juga ingin diketahui apakah terdapat perbedaan sifat antara trombosit pads orang normal, penderita PPDO perdarahan dan PPDO bukan pendarahan.
Subyek penelitian meliputi 46 orang penderita PPDO berumur antara 21 - 84 tahun, yang terdiri atas 23 orang penderita PPDO bukan perdarahan, seorang penderita TIA dan 22 orang penderita PPDO perdarahan Berta 30 orang sehat berumur antara 40 -71 tahun sebagai kontrol. Untuk menilai adanya aktivasi tromhosit dilakukan pemeriksaan kadar β-TG, sedang untuk menilai sifat trombosit ditentukan rasio antara tromboksan B2 (TxB2) : 6 keto prostaglandin Flα (PGF1β). Pemeriksaan B-TG, TxB2 dan PGF1α dikerjakan dengan cara RIA.
Hasil penelitian menunjukkan hahwa aktivasi trombosit terjadi pada semua penderita PPDO, tetapi hanya 22 % dari penderita PPDO mempunyai trombosit yang relatif hiperaktif. Pada PPDO hukan perdarahan 26 % menunjukkan trombosit yang relatif hiperaktif sedangkan padaPPDO perdarahan hanya 18 %.
Dapat disimpulkan hahwa pada semua penderita PPDO trombosit mengalami aktivasi tetapi trombosit yang relatif hiperaktif hanya dijumpai pada 22 % penderita PPDO. Disarankan agar dilakukan penelitian untuk menilai manfaat pemberian obat antitrombosit pada individu dengan trombosit yang relatif hiperaktif.
Determination Of Thromboxan B2, 6-Keto Prostaglandin Flα And β-Thromboglobulin In Cerebro Vascular Disorders PatientsThe prevalence of vascular disease in Indonesia has been increasing recently. This is probably related to the changes in dietary pattern. The cerebro vascular disorders (CVDs) are among the vascular diseases that may result in paralysis, mental deterioration or death. Therefore, efforts ought to he carried out to prevent CVD. It is important to understand the pathogenesis of CVD in order to successfully prevent it.
The main purpose of this study was to prove that platelet is activated in CVD patients. The other aim was to find out whether there is a difference between platelet activity of CVD patients and control group, and between that of non-hemorrhagic CVD and hemorrhagic CVD.
The subjects of this study were 46 CVD patients (aged 21-84 years) consisting of 23 non-hemorrhagic CVD patients, I TIA patient, 22 hemorrhagic CVD patients, and 30 healthy subjects (aged 40 - 71 years) as control group. The presence of platelet activation was determined by measuring the level of β-TG, and the activity of platelet was evaluated by calculating the TxB2 : PGFlα ratio. Measurements of β-TG, TxB2, and PGF1α were done by RIA method.
The result showed that activation of platelet occurred in all of the CVD patients, but only 22% of CVD patients had relative hyperactive platelet. Twenty-six percents of non-hemorrhagic CVD patients had relative hyperactive platelet but only 18% of hemorrhagic CVD patients had it.
It was concluded that platelet activation occurred in all of the CVD patients but only 22% had relative hyperactive platelet. A study to evaluate the benefit of antiplatelet therapy on individu with-relative hyperactive platelet is suggested.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Mulyatsih
"Stroke adalah suatu keadaan terputusnya atau terhentinya aliran darah ke otak secara tiba-tiba yang mengakibatkan kerusakan dan gangguan fungsi pergerakan, perasaan, memori, perabaan, dan bicara yang bersifat sementara atau menetap. Masalah kesehatan yang timbul akibat stroke sangat bervariasi, tergantung luasnya daerah yang mengalami nekrose atau kematian jaringan dan Iokasi otak yang A mengalami keIainan.Sebagian besar pasien pasca stroke mengalami gangguan mobilisasi, mesldpun tidak semua pasien mengalami hal ini. Akibat mengalami gangguan mobilisasi atau pergerakan pasien mengalami ketergantungan dalam aktifitas sehari-hari atau Activity Daily Livings ( "ADL's" ). Tingkat ketergantungan dalam melakukan aktiiitas sehari-hari ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah faktor internal, faktor eksternal, usia, kelemahan atau ketidakmampuan akibat stroke, dan penganmm posisi serta moilisasi dini yang dilakukan oleh perawat atau terapis fisik. Pada penelitian ini didapatkan hasil yang menunjukkan, bahwa tingkat ketergantungan pasien pasca stroke lebih tinggi bila dibandingkan dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya Tingkat ketergantungan pasien pasca stroke yang mengalami ketergantungan total mencapai 50%, dan rata-rata nilai Barrel Index adalah 54,2. Berdasarkan hal ini, diharapkan perawat membuat perencanaan pulang bagi pasien paaca stroke secara tepat, termasuk pemberian pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga, sebelum pasien pulang ke rumah. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5062
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"LATAR BELAKANG : Stroke iskemik merupakan manifestasi aterosklerosis yang prosesnya dimulai jauh sebelum terjadinya serangan stroke. Bila seseorang mempunyai faktor risiko seperti hipertensi, diabetes melitus, hiperlipidemia, dan lain-lain, proses patologis yang sedang berjalan akan dipercepat sesuai jumlah faktor risiko .Sindroma metabolik bila ditemukan tiga atau lebih komponen hipertensi, obesitas sentral, hipertrigliserida, HDL kolesterol yang rendah, dan gula darah puasa yang tinggi. Dengan mendapatkan sindroma metabolik pada anak dari penderita stroke iskemik dapat dilakukan pencegahan primer.
TUJUAN : Melihat gambaran sindroma metabolik pada anak dari penderita stroke iskemik dan sebaran komponennya
METODOLOGI : Penelitian deskriptif analitik pada 87 orang anak dari penderita stroke iskemik, berusia antara 20 - 50 tahun. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah, lingkar pinggang, kadar trigliserida , HDL kolesterol dan gula darah puasa.
HASIL : 31% anak dari penderita stroke iskemik menderita sindroma metabolic. Laki-laki lebih sering dibanding perempuan. Komponen sindroma metabolik yang sering ditemui adalah HDL kolesterol yang rendah, hipertrigliserida dan obesitas sentral. Bila yang menderita stroke iskemik ayah maka lebih sering sindroma metabolik ditemukan pada anak dengan usia lebih muda. Jika ibu yang menderita stroke iskemik, kemungkinan anak menderita sindroma metabolik lebih sering pada anak laki-Iaki dengan usia lebih tua. Etnis sunda kejadian sindroma metabolik lebih rendah dibanding etnis lainnya.
KESIMPULAN : Anak dari penderita stroke iskemik merupakan populasi utama untuk terjadinya aterosklerosis yang merupakan keadaan vaskuler beresiko menjadi stroke iskemik dimasa mendatang. Sindroma metabolik dengan komponen HDL kolesterol rendah, hipertrigliserida, dan obesitas sentral ditemukan lebih sering pada anak laki-laki dari penderita stroke iskemik, dan lebih jarang pada etnis sunda.

Background ; ischemic stroke is a manifestation of arteriosclerosis which have a long-term and gradual process before manifested. If a person has risk factors such as hypertension, diabetes mellitus and hyperlipidemia, pathologic process would be accelerated according to the number of risk factors he has. Nowadays, the term of metabolic syndrome is introduced in a person who has three or more of these components: hypertension, central obesity, hypertriglyceridemia, tow HDL cholesterol and high level of fasting blood glucose. In finding metabolic syndrome in the ischemic stroke patients' descendant, primary prevention can be done.
Objectives ;The objective of this study is knowing the pattern of metabolic syndrome and it's component in ischemic stroke patients' descendants
Methods ;We performed descriptive and analytic study in 87 subjects of 20-50 years-old by examined blood pressure, waist diameters, triglyceride level, HDL-cholesterol level and fasting blood glucose level.
Results ;We found 31% of subjects who have metabolic syndrome which was more frequent in man. Among metabolic syndrome components, low level of HDL-cholesterol is the most frequent, followed by hypertriglyceridemia, and central obesity. Metabolic syndrome is more frequent in young age if the father had ischemic stroke while in older age if the mother who had ischemic stroke in Sundanese, metabolic syndrome is less frequent.
Conclusions ;The descendants of ischemic stroke patients is main target population of arteriosclerosis which is have high risk to have ischemic stroke in the future. Metabolic syndrome with low level of HDL-cholesterol, hypertriglyceridemia, and central obesity found more frequent in men and less frequent in Sundanese.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>