Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Bayhaki
"Dalam penelitian ini, dirancang sistem lampu jalan pintar berbasiskan komunikasi nirkabel menggunakan ZigBee 2.4 GHz yang dilengkapi dengan sensor (sensor cahaya, sensor gerak, sensor arus dan tegangan), pembaca waktu dan mikrokontroler sehingga sistem mampu mengatur fungsi kerjanya secara otomatis sesuai dengan waktu dan kondisi lingkungan sekitar. Sistem komunikasi lampu jalan pintar ini menggunakan konfigurasi jaringan ad-hoc untuk mengirimkan informasi data dari setiap titik lampu (node) menuju server. Konfigurasi jaringan ad-hoc membuat sistem lebih fleksibel karena setiap node dapat saling berkomunikasi secara langsung tanpa harus melalui access point. Selain itu, sistem ini juga menggunakan lampu LED serta menerapkan teknologi on-grid yang menggunakan tenaga cahaya matahari sebagai sumber daya utamanya, sehingga mampu menghemat konsumsi energi.
Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa sistem telah dapat bekerja sesuai dengan algoritma yang dirancang (algoritma pemilih sumber daya, algoritma fungsi kerja sensor dan lampu serta algoritma komunikasi data). Pada pengujian komunikasi data dari node router ke node coordinator, diperoleh tingkat keberhasilan penerimaan data sebesar 82.085%. Kemudian dari hasil simulasi perhitungan efisiensi sistem didapatkan total penggunaan daya lampu jalan pintar per tahun hanya sebesar 59.09 KWh / lampu. Sehingga sistem lampu jalan pintar jauh lebih efisien dalam konsumsi energi dibandingkan dengan sistem lampu jalan eksisting lainnya.

In this study, the authors designed a smart street lighting system based on wireless communication using ZigBee 2.4 GHz which is equipped with sensors (light sensor, motion sensor, current and voltage sensor), time readers and the microcontroller so that the system is able to regulate its function automatically according to the time and environmental conditions. Smart street lights communication system using Ad-hoc network configuration to transmit the data information of each point of light to the server. Ad-hoc network configuration makes the system more flexible because each node can communicate with each other directly without having to go through an access point. In addition, this system also uses LED lights and apply on-grid technology that uses the energy of sunlight as its primary power source, so it is able to save on energy consumption.
From the test results can be seen that the system has been able to work in accordance with an algorithm that is designed (resources switching algorithms, work function of light and sensor algorithms and data communication algorithms). On data communications testing for transmitting data from router node to coordinator node, obtained data reception success rate of 82.085%. Then from the results of the calculation simulation of the efficiency of the system obtained the total power usage of smart street lights per year only amounted to 59.09 KWh / lamp. So the smart street lighting system is much more efficient in terms of energy consumption compared to other existing street lighting system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kunto Wibisono
"Kinerja jaringan nirkabel ad-hoc dalam penelitian ini ditinjau dari sisi mobilitas/perpindahan dan pengaruhnya terhadap sumber daya jaringan. Pergerakan node (node mobility) dalam suatu jaringan ad-hoc multihop secara umum akan meningkatkan penggunaan sumber daya (resources overhead) suatu node ad-hoc. Keterbatasan sumberdaya akan mernpengaruhi pula kualitas dan kuantitas komunikasi data antar node dalam jaringan.
Tesis ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pergerakan (mobility) dalam suatu jaringan ad-hoc multihop. Pengaruh yang ditinjau dalam hal ini adalah effek handover dari satu node ke node yang lain selama perpindahan terhadap Throughput rata-rata untuk TCP dan UDP, Jitter dan Packet Delivery Ratio untuk UDP Rowe DIZYCOVZUJ Time, Round Tr¢ Time dan Routing Overhead.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pergerakan node mengakibatkan menurunkan kinelja jaringan ad-hoc. Untuk throughput TCP, terdapat penurunan sebesar 51 % untuk satu hop, 38 % untuk dua hop dan 35,6 % untuk 3 hop. Untuk parameter lain seperti, round trip time dan packet delivery ratio terdapat kecenderungan yang sama dimana pergerakan node akan menurunkan meningkatkan RTT, Jitter dan Packer Roaring Overhead, dan pada saat yang sama menurunkan Packet Delivery Ratio.
Dari pengujian juga terlihat, bahwa jurnlah node antara (hop) dari node sumber ke node tujuan berpengaruh terhadap kinerja jaringan. Semakin banyak jumlah hop maka akan semakin menurunkan kinerja jaringan karena semakin banyak packet routing yang dikirimkan (routing overhead). Perubahan jumlah hop ini ditandai dengan handover tratik antar node yang menimbulkan kehilangan paket."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vamik Heriawan
"Saat ini telah dikembangkan baik melalui riset maupun implementasi jaringan wireless yang tidak bergantung pada suatu infrastruktur yang dikenal dengan mobile ad hoc network (Mamet). Manet mempakan jaringan yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengorganisasi secara mandiri, yang terbentuk dari sekumpulan node yang menggunakan wireless interface mereka untuk melakukan komunikasi antara satu node dengan node yang lain. Setiap node bisa menjadi host ataupun router, sehingga node mampu memforward paket ke node berikutnya.
Video streaming merupakan metoda untuk mentransmisikan video dengan sifatnya yang real time, yang artinya pada sisi penerima bisa menyajikan video yang diterima tanpa harus menunggu data keseluruhan secara lengkap. Karakteristik dari video itu sendiri merupakan data yang berukuran besar sehingga dalam pentramisiannya membutuhkan bandwidih yang cukup besar pula. Pada dasarnya, untuk mengatasi keperluan akan jumlah bit yang tinggi ini ada dua cara, Pertama, dengan memperbesar bandwidth pada jaringan, sehingga dapat menyalurkan laju bit tinggi, Kedua, dengan melakukan kompresi atau pemampatan data, yaitu data yang akam ditransmisiskan dikompresi dengan metode tertentu, sehingga membutuhkan jumlah bit yang lebih sedikit. Mengingat keterbatasan bandwidth yang umumnya terjadi pada wireless network, maka untuk pentransmisian video bisa menggunakan cara kedua, yakni menggunakan teknik kompresi, yang salah satunya adalah MPEG.
Dari basil pengujian menunjukkan bahwa end-to-end delay dan jitter, baik total maupun rata-rata, untuk MPEG-4 lebih kecil dari MPEG-1 dan MPEG-2, sebelum dan sesudah implementasi TCP SACK_ Packer loss hanya tetjadi pada MPEG-1 transfer rate 236 Kbps, sebelum implemenatsi TCP SACK, yakni sebesar 0.03 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Sugiarti
"Mobile Ad Hoc Network (MANET) merupakan jaringan yang dapat berdiri sendiri, sehingga memungkinkan perangkat mobile dapat membangun komunikasi tanpa adanya infrastruktur pusat. Semakin besamya kebutuhan akan koneksi internet bagi user yang mobile, maka perlu dilakukan interkoneksi antara MANET dengan internet. Interkoneksi antara MANET dengan Jaringan internet dapat dicapai dengan menggunakan Gateway yang berfungsi sebagai penghubung antara MANET dengan internet. Sebelum berkomunikasi dengan internet sebuah mobile node hams mencari rute menuju gateway. Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme pencarian gateway (gateway discovery). Ada tiga pendekatan gateway discovery yaitu proactive, reactive, dan hybrid. Pada penulisan tugas akhir ini dilakukan perbandingan terhadap kinerja dari masing-masing metode gateway discovery tersebut dengan mengubah-ubah advertisement interval dari gateway. Routing protocol MANET yang digunakan adalah Ad Hoc On-demand Distance Vector (AODV) yang telah dikembangkan untuk dapat melakukan interkoneksi antara MANET dengan internet. Untuk dapat melihat kinerja dari ketiga metode gateway discovery tersebut maka dilakukan simulasi dengan menggunakan Network Simulator (NS-2). Hasil simulasi untuk skenario yang digunakan pada tugas akhir ini menunjukkan bahwa packet delivery ratio cukup tinggi untuk semua metode gateway discovery, metode reactive memiliki packet delivery ratio 99,996 %, sedangkan proactive dan hybrid gateway discovery 100 _/o. Untuk end-to-end delay metode reactive menunjukkan delay paling besar dari dua metode lain. Untuk overhead AODV metode hybrid menghasilkan overhead AODV yang paling besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada upaya rehabilitasi pascabencana, ketersediaan fasilitas telekomunikasi memiliki peranan yang sangat penting. Namun, proses untuk memperbaiki fasilitas telekomunikasi di daerah bencana memiliki resiko jika dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, metode jaringan yang dapat bekerja secara efisien, efektif, dan mampu mencapai area seluas mungkin diperlukan. Penelitian ini memperkenalkan sebuah protokol routing berbasis klaster bernama Adaptive Cluster Based Routing Protocol (ACBRP), yang dilengkapi dengan metode Ant Colony Optimization, dan diimplementasikan pada simulator yang dikembangkan penulis. Setelah data dianalisis dan dilakukan uji statistik, disimpulkan bahwa protokol routing ACBRP beroperasi lebih baik daripada protokol routing AODV maupun DSR.

Abstract
In post-disaster rehabilitation efforts, the availability of telecommunication facilities takes important role. However, the process to improve telecommunication facilities in disaster area is risky if it is done by humans. Therefore, a network method that can work efficiently, effectively, and capable to reach the widest possible area is needed. This research introduces a cluster-based routing protocol named Adaptive Cluster Based Routing Protocol (ACBRP) equipped by Ant Colony Optimization method, and its implementation in a simulator developed by author. After data analysis and statistical tests, it can be concluded that routing protocol ACBRP performs better than AODV and DSR routing protocol."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rolies Eka Putra
"Mobile Ad Hoc Network MANET dapat menjadi platform yang baik dalam penyebaran service Voice over Internet Protocol VoIP. Dengan menggunakan sifat MANET yang memiliki flexibilitas dan mobilitas yang tinggi, sehingga Bagaimana pun, tiap routing protocol memiliki karakteristik dan kinerja yang berbeda dalam men-support voice. Sehingga penentuan routing protocol pada MANET sangat diperlukan agar didapatkan rute data yang paling efisien, dikarenakan VoIP menggunakan transmisi real-time yang memberikan tantangan besar dalam hal persyaratan Quality of Service QoS. Pada skripsi ini akan menunjukan perbandingan kinerja dari routing protocol yaitu OLSR dan GRP pada MANET dalam lalu lintas VoIP. Simulasi dilakukan untuk mengevaluasi masing-masing routing protocol dengan beberapa indikator QoS seperti delay, network load dan throughput. Simulasi akan dijalankan menggunakan OPNET modeler versi 14.5, di mana tiap routing protocol akan diuji dengan variasi jumlah node, kecepatan gerak node, menjalankan aplikasi VoIP serta penambahan node yang melakukan serangan Blackhole.Hasil simulasi menunjukkan bahwa routing protocol OLSR memiliki kinerja terbaik dari pada routing protocol GRP pada saat jumlah node yang tidak terlalu besar, sedangkan pada jumlah node yang besar dan saat terjadinya serangan Blackhole, routing protocol GRP jauh lebih unggul dikarenakan perubahan variasi parameter tidak memberikan pengaruh yang besar pada routing protocol GRP.

Mobile Ad Hoc Network MANET could be a good platform for deploying Voice over Internet Protocol VoIP services across multiple application scenarios. However, each routing protocol has different characteristics and performance in supporting voice. So the determination of the routing protocol in MANET is necessary to obtain the most efficient data route, because VoIP uses real time transmission which poses great challenges in terms of Quality of Service QoS requirements.In this thesis will show comparison of performance of routing protocol that is OLSR and GRP at MANET in VoIP traffic. Simulations were performed to evaluate each routing protocol with some QoS indicators such as delay, networkload and thoughput. The simulation will be run using OPNET modeler version 14.5, where each routing protocol will be tested by variation of number of nodes, node velocity, running of VoIP application and addition of nodes that conduct Blackhole attack.The simulation results show that the OLSR routing protocol has the best performance than the GRP routing protocol when the number of nodes is not too large, whereas in the large number of nodes and when the Blackhole attacks occur, the GRP routing protocol is much superior because changes in parameter variation does not give great affect on the GRP routing protocol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiruddin
"ABSTRAK
Jumlah dan ragam aplikasi terus meningkat seiring dengan perkembangan
teknologi untuk Internet of Things (IoT) seperti pada Wireless Sensor Network (WSN),
Mobile Ad hoc Network (MANET), dan ZigBee. Namun, isu keamanan juga terus
meningkat dan meluas, termasuk pada area MANET, WSN, dan ZigBee, terutama
peranti-peranti dengan memori, daya komputasi, dan sumber energi kecil. Perlindungan
privasi adalah salah satu isu keamanan yang sangat penting dalam MANET, WSN dan
ZigBee karena sangat terkait dengan keselamatan data yang ditransmisikan.
Pada penelitian ini, diusulkan algoritma-algoritma baru untuk pembangkitan
kunci acak, enkripsi, dan dekripsi dalam mendukung perlindungan privasi untuk aplikasi
pada MANET, WSN, dan ZigBee. Algoritma pembangkitan kunci acak usulan
menggunakan Fibonacci teracak dengan penambahan faktor pengacak untuk
menghasilkan rangkaian kunci acak dan panjang tetapi memiliki komputasi rendah,
sedangkan algoritma enkripsi/dekripsi menggunakan One Time Pad (OTP) teracak
dengan penambahan faktor pengacak yang bertujuan untuk memenuhi uji keacakan,
difusi, dan konfusi pada Ciphertext yang dihasilkan. Simulasi untuk evaluasi algoritma
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Matlab, NS-2, dan peranti ZigBee.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma-algoritma usulan menghasilkan
rangkaian kunci dan Ciphertext yang acak. Melalui pengujian kecepatan, korelasi,
autokorelasi, difusi, dan konfusi, hasil simulasi menunjukkan kelebihan algoritmaalgoritma
usulan dibanding algoritma lain. Untuk pembuktian konsep, algoritmaalgoritma
usulan sudah dismulasikan pada MANET dengan perangkat lunak simulator
jaringan, NS-2. Hasil simulasi jaringan memperlihatkan adanya peningkatan throughput
seiring dengan meningkatnya jumlah node dalam jaringan serta delay yang relatif tetap
untuk 20- 60 nodes yang mengindikasikan bahwa proses algoritma-algoritma usulan tidak
mengurangi secara signifikan kinerja jaringan. Sementara implementasi testbed pada
ZigBee memperlihatkan bahwa dengan memvariasikan ukuran data, transmisi data
menghasilkan delay yang meningkat perlahan yang menunjukkan bahwa ukuran data
mempengaruhi proses transmisi. Persentase rata-rata Packet Delivery Ratio (PDR) untuk
satu perangkat akhir dan satu koordinator mencapai kisaran 80% dan menurun seiring
dengan meningkatnya jumlah perangkat akhir. PDR ini menunjukkan nilai yang baik dan
mendekati nilai normal sebagaimana diketahui bahwa rata-rata PDR untuk ZigBee dengan Baudrate 9600 menggunakan Crystal Frequency 12.000 MegaCycles (MC)
adalah 85%. Sementara, jarak antara dua node yang berkomunikasi juga mempengaruhi
nilai rata-rata persentase PDR, semakin jauh jaraknya, semakin rendah persentase PDR.
Pada penelitian terakhir dari disertasi ini telah dikembangkan sebuah gateway
multiprotokol yang dapat mengakomodir protokol-protokol RF/WiFi/Etherent, ZigBee,
BLE, dan memanfaatkan protokol TCP/IP untuk pemrosesan data lebih lanjut setelah
melewati gateway. Selain itu, ditambahkan algoritma enkripsi data untuk perlindungan
privasi/data yang ditransmisikan melalui gateway usulan tersebut. Simulasi pengiriman
data terenkripsi dari beberapa end-device ZigBee, BLE, dan WiFI ke gateway telah
berhasil dilakukan. Untuk menampilkan data yang diterima server, ditambahkan halaman
dashboard untuk gateway. Secara umum, proses dekripsi memerlukan waktu pemrosesan
yang sedikit lebih lama dibanding proses enkripsi untuk ukuran data yang sama. Hal ini
dapat terjadi karena pada algoritma enkripsi dan dekripsi terjadi dua proses fungsi yang
sama yaitu AND, XOR, dan Circular Shift, dan satu proses fungsi yang berbeda yaitu
Addition pada proses enkripsi dan Subtraction pada proses dekripsi. Perbedaan kedua
fungsi tersebut mungkin menyebabkan terjadinya perbedaan lamanya waktu pemrosesan
data. Hasil testbed menunjukkan bahwa protokol WiFi mengungguli XBee dan BLE
dalam kinerja throughput. XBee memiliki nilai throughput yang terendah di antara ketiga
protokol. Meskipun demikian, ketiga protokol mengalami peningkatan nilai throughput
ketika ukuran data yang diproses juga meningkat untuk rentang ukuran data 10-100
Bytes. Terjadinya peningkatan throughput pada saat ukuran data meningkat mungkin
dapat terjadi selama masih di bawah ukuran maksimal kapasitas jaringan yang digunakan

ABSTRACT
The number and variety of applications continue to increase along with the
development of technology for the Internet of Things (IoT) such as Wireless Sensor
Network (WSN), Mobile Ad hoc Network (MANET), and ZigBee. However, security issues
are also increasing and widespread, including in areas of MANET, WSN, and ZigBee that
have low-capacity devices in terms of memory, computing power, and energy sources.
Privacy preservation is one of the most important security issues in MANET, WSN and
ZigBee as it is closely related to the security of transmitted data.
In this research, new algorithms are proposed for random key generation,
encryption, and decryption to support privacy preservation on WSN, MANET and ZigBee.
The random key generation algorithm uses scrambled Fibonacci with the addition of
scrambling factor to generate random key sequence with required length, but having a
low computational overhead, while the encryption/decryption algorithm uses scrambled
One Time Pad (OTP) with the addition of scrambling factor that aims to satisfy
randomness test, diffusion, and confusion of the generated Ciphertext. Evaluation of the
proposed algorithms is conducted using Matlab, NS-2, and ZigBee devices.
The results show that the proposed algorithms produce a series of keys and
random Ciphertext. Through speed, correlation, autocorrelation, diffusion, and
confusion testing, the simulation results show the advantages of proposed algorithms over
other algorithms. To prove the concept, the proposed algorithms have been simulated on
MANET with network simulator software, NS-2. Network simulation results show an
increase in throughput along with an increase in the number of nodes in the network and
a relatively fixed delay of 20-60 nodes indicating that the proposed algorithm processes
do not significantly reduce network performance. While the testbed implementation on
ZigBee shows that by varying the size of the data, data transmission generates slowly
increasing delay which indicates that the size of the data affects the transmission process.
The average percentage of Packet Delivery Ratio (PDR) for one end-device and one
coordinator reaches the 80% range and decreases as the number of end-devices
increases. This PDR shows good value and close to normal value as it is known that the
average PDR for ZigBee with Baudrate 9600 using Crystal Frequency 12,000
MegaCycles (MC) is 85%. Meanwhile, the distance between two communicating nodes also affects the mean value of PDR percentage, the farther the distance, the lower the
PDR percentage.
In the last part of the research for this dissertation, a multi-protocol gateway has
been developed that can accommodate RF / WiFi / Etherent, ZigBee, BLE protocols and
utilize TCP / IP protocol for further data processing after passing through the gateway.
In addition, a data encryption algorithm is added for the security of the data transmitted
through the proposed gateway. In general, the decryption process takes a bit longer
processing time than the encryption process for the same data size. This can happen
because the encryption and decryption algorithms even though they apply the same
operations of AND, XOR, and Circular Shift, they have a different function that is
Addition for the encryption process and Subtraction for the decryption process. The
difference between the two functions may cause the difference in data processing time.
The testbed results show that the WiFi protocol outperforms XBee and BLE in throughput
performance. XBee has the lowest throughput value among the three protocols.
Nevertheless, all three protocols have an increase in throughput value when the size of
the processed data is also increased for a range of 10-100 Bytes of data size. An increase
in throughput at the time of increased data size may occur as long as it remains below
the maximum capacity of the network used."
2018
D2393
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Cahyono
"Personal Handy-Phone System (PHS ) merupakan generasi terbaru dari sistem komunikasi bergerak digital yang sedang berkembang pada saat ini. Sistem ini menggunakan teknologi wireless ( tanpa kabel ) dengan teknologi akses TDMA. Perkembangan sistem ini dimulai di negara Jepang dan mulai dikernbangkan di negara lain seperti Australia, Korea dan Indonesia.
Dalam penyusunan skripsi ini Kami melakukan pengambilan data dari Perwakilan Nippon Telegraph and Telephone ( NTT ) di Indonesia. Sedangkan untuk perencanaannya diambil daerah sekitar kawasan Arion, Jakarta Timur. Daerah tersebut cukup mewakili daerah keramaian dan urban pada umumnya. Dari data yang ada dihitmmg redaman, perkiraan trafilc dan propagasi daerah tersebut. Berdasarkan perhitungan tersebut jumlah Cell Station yang diperlukan ada 2 yaitu Cell Station yang dipasang diatas gedung dan di ruang bawah tanah. Dengan demikian perancangan di daerah tersebut dapat dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book constitutes the thoroughly refereed post-conference proceedings of the 7th International Workshop on Algorithms for Sensor Systems, Wireless Ad Hoc Networks, and Autonomous Mobile Entities, ALGOSENSORS 2011, held in Saarbrücken, Germany, in September 2011. The 16 revised full papers presented together with two invited keynote talks were carefully reviewed and selected from 31 submissions. The papers are organized in two tracks: sensor networks, covering topics such as localization, lifetime maximization, interference control, neighbor discovery, self-organization, detection, and aggregation; and ad hoc wireless and mobile systems including the topics: routing, scheduling and capacity optimization in the SINR model, continuous monitoring, and broadcasting."
Berlin: Springer-Verlag, 2012
e20408862
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada Mobile Ad hoc NETwork (MANET), node yang dilengkapi dengan peralatan wireless memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengorganisasi secara mandiri, walaupun tanpa kehadiran suatu infrastruktur jaringan. Jaringan ad hoc hybrid, memungkinkan beberapa node yang bergerak bebas (mobile) membangun komunikasi yang seketika (instant) dan terbebas dari ketergantungan pada infrastruktur dapat mengakses ke Local Area Network (LAN) atau ke Internet. Fungsi dari jaringan ad hoc sangat tergantung pada routing protocol yang menentukan jalur atau rute diantara node. Ad hoc On-demand Distance Vector (AODV) adalah salah satu routing protocol pada jaringan ad hoc yang bersifat reactive. Protokol ini adalah salah satu protokol yang paling banyak diteliti dan digunakan. Pada penelitian ini dilakukan pengkajian protokol AODV dengan membangun suatu testbed menggunakan Personal Computer, beberapa Laptop (sistem operasi Linux Red Hat 9.0 dan Fedora Core 2), serta Personal Digital Assitant (PDA). Penelitian ini juga membuat package yang lengkap dengan cara cross compilation untuk PDA iPAQ. Hasil yang didapat dari analisa simulasi protokol AODV dengan menggunakan Network Simulator NS-2 didapatkan rata-rata packet delivery ratio 99,89% , end-to-end delay sebesar 0,14 detik dan routing overhead sebesar 1.756,61 byte per detik. Kemudian hasil pengukuran simulasi dibandingkan dengan hasil pengukuran testbed. Dari hasil pengukuran testbed didapatkan packet delivery ratio adalah sebesar 99,57%, end-to-end delay sebesar 1,004 detik dan routing overhead sebesar 1.360,36 byte per detik.

Abstract
In Mobile Ad hoc NETwork (MANET), node supplemented with wireless equipment has the capacity to manage and organise autonomously, without the presence of network infrastructures. Hybrid ad hoc network, enable several nodes to move freely (mobile) to create instant communication. Independent from infrastructure. They could access the Local Area Network (LAN) or the Internet. Functionalities of ad hoc network very much dependent on the routing protocol that determines the routing around node. Ad hoc On-demand Distance Vector (AODV) is one of routing protocols in ad hoc network which has a reactive characteristic. This protocol is the most common protocol being researched and used. In this Research, AODV protocol investigation was conducted by developing a testbed using Personal Computer, several Laptops (the Linux Red Hat operation system 9.0 and Fedora Core 2), and Personal Digital Assistant (PDA). This research also made a complete package by mean of cross compilation for PDA iPAQ. In general, results obtained from the simulation of AODV protocol using Network Simulator NS-2 are packet delivery ratio 99.89%, end-to-end delay of 0.14 seconds and routing overhead of 1,756.61 byte per second. Afterwards results from simulation were compared to results from testbed. Results obtained from testbed are as follows: the packet delivery ratio is 99.57%, the end-to-end delay is 1.004 seconds and the routing overhead is 1,360.36 byte per second."
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>