Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lazuardi Imami Abduh
"Skema Penggunaan Bersama Jaringan Transmisi (PBJT) telah menyebabkan terjadinya perubahan dari sisi non-teknis, khususnya konsep biaya sewa jaringan transmisi. Namun, pada proses perencanaan skema PBJT masih banyak permasalahan dari segi perhitungan biaya jaringan transmisi sehingga memunculkan keraguan dan ketidakpastian di kalangan investor dan pelanggan yang terlibat dalam proses transaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pola perubahan yang terjadi pada biaya jaringan transmisi dengan metode MW-km. Pada penelitian ini, dilakukan pengamatan pola perubahan biaya jaringan transmisi yang terjadi akibat penambahan pembangkit yang merepresentasikan keterlibatan investor (perusahaan pembangkit) dan perubahan nilai beban yang merepresentasikan peran pelanggan listrik dalam skema PBJT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan nilai daya suplai dan beban pada bus yang lebih jauh menghasilkan perubahan biaya jaringan tranmisi yang lebih signifikan daripada bus yang dekat. Namun pemasangan suplai dan beban jauh lebih menguntungkan jika dipasangkan pada bus yang lebih dekat.

Power Wheeling has created changes in non-technical aspects, especially transmission pricing concept. However, there are a lot of problems in power wheeling planning, especially in pricing calculation which creates doubts and uncertainty among the investors and customers involved in power wheeling transactions scheme. This research aimed to study the change pattern of transmission price using MW-km method. The change of transmission price caused by addition of generator supply which represents investors ( Generating Companies) involvement and change of demands which represents customer involvement in the power wheeling scheme was analyzed. The results of this research showed that increasing supply and demand in farther bus caused more significant change in transmission price than the nearer bus. However demand and generator installation in nearer bus was found to be more profitable than farther bus."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aulia Akbar Muzakki
"Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan manusia semakin meningkat dan teknologi semakin berkembang, hal ini juga akan mempengaruhi tingkat permintaan akan tenaga listrik. Kebutuhan listrik masyarakat Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, menurut RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) PT. PLN 2013-2022, konsumsi listrik Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 189 TWh pada tahun 2013 menjadi 386 TWh pada tahun 2022. Untuk itu, dimungkinkan memberikan kesempatan pada pihak ketiga non-IPP untuk membangun dan menyediakan listrik dengan melalui skema power wheeling. Power wheeling merupakan pemanfaatan suatu jaringan tenaga listrik oleh penyedia listrik lain sebagai suatu alternatif permasalahan penyediaan pasokan serta keandalan sistem tenaga listrik. Terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan pada pemanfaatan bersama jaringan transmisi (PBJT), namun dalam hal ini penulis menggunakan metode MVA-Mile dan Postage Stamp untuk diterapkan pada jalur transmisi 150 kV dan 500 kV pada area Jakarta-Banten dengan menganalisis beberapa permasalahan yang ada pada sistem jaringan transmisi tersebut. Dengan jarak penghantar daya yang sama, penggunaan jalur transmisi 500 kV dan 150 kV dalam penyaluran daya memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya menggunakan jalur transmisi 150 kV, namun pada sistem yang hanya menggunakan jalur 150 kV lebih mudah dalam perhitungan biaya transmisi.

Along with the development, human needs are increasing and technology is growing, it will also affect the level of demand for electric power. The electricity needs of the people of Indonesia is increasing every year, according to RUPTL (Electrical Power Supply Business Plan) PT. PLN 2013-2022, Indonesia's electricity consumption is expected to increase from 189 TWh in 2013 to 386 TWh in 2022. To that end, it is possible provide opportunities for third-party non-IPP to build and provides electricity to power wheeling through the scheme. Power wheeling is the use of an electric power network by another electricity provider as an alternative to the provision of supply problems and power system reliability. There are several methods that can be applied to the joint utilization of the transmission network (PBJT), but in this case the authors use the method of MVA-Mile and the Postage Stamp to be applied to the transmission lines of 150 kV and 500 kV in the area of Jakarta, Banten by analyzing some of the problems that exist in The transmission network system. With the same power conductor spacing, use of transmission lines of 500 kV and 150 kV in the transmission of power has a higher degree of efficiency compared to only use 150 kV transmission lines, but in a system that only uses 150 kV lines easier in the calculation of transmission cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toshihiro Kumagai
"Wireless power transmission is being investigated as a means to operate tiny medical devices such as the capsular endoscope, which is able to exist for a long period during diagnostic procedures within the body. In this paper, we examine the wireless power transmission to a capsular endoscope by electromagnetic waves to show its usability for medical applications. A modified helical antenna inside the endoscope is proposed as a power receiving antenna, operating at 915 MHz. By calculating a maximum received power in the stomach using such antenna, the results show that adequate power can be well received."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2011
UI-IJTECH 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Muladi
"Terjadinya Partial Discharge merupakan indikasi dari suatu kegagalan yang terjadi akibat kondisi dari transformator daya. Indikasi kegagalan dari karakteristik PD yang terjadi disebabkan oleh kesalahan desain/produksi dan penggunaan material yang kurang baik pada transformator daya. Pengidentifikasian kegagalan yang terjadi pada saat ini dilakukan dengan metoda investigasi setelah pengukuran PD. Metode yang digunakan tersebut sering menimbulkan interpretasi yang salah dalam mengatasi masalah yang terjadi sehingga berakibat lamanya pembuatan transformator daya.
Penulisan tesis ini menunjukkan analisis menggunakan metoda berdasarkan kasus dari pengumpulan data karakteristik pola partial discharge yang dihasilkan dari pengujian didapatkan indikasi kegagalan dari kondisi transformator yang kurang baik terdeteksi dari pola pulsa yang muncul pada kuadran 1 dan 3 pada diagram sinusoidal. Selanjutnya dengan dipadukan karakteristik tingkatan hasil pengujian dan pengolahan secara statistik didapatkan kondisi transformator daya yang kurang baik memiliki kecenderungan kenaikan melebihi nilai 200 pC dan korelasi yang kuat antara tegangan dan tingkat partial discharge.
Metoda tersebut juga bisa membedakan indikasi penyebab kondisi yang kurang baik pada transformator daya yang didapat dari analisis karakteristik tingkatan hasil pengujian dan pengolahan data penerapan tegangan dalam interval waktu tertentu dimana kondisi yang kurang baik yang disebabkan oleh kesalahan desain/produksi memiliki kecenderungan kenaikan yang lebih tinggi daripada akibat yang ditimbulkan dari penggunaan material yang kurang baik.

Partial Discharge is an early indication for the condition of power transformer that can make a failure. The failure is detected from PD characteristic could be made from design and material of power transformer. Nowadays failure identification is using investigation after partial discharge test measurement. This method usually makes wrong interpretation for solving problem so it takes along time for producing it.
This thesis will show the analyst using Base-Case Reasoning Method from collecting pattern characteristic from PD test measurement is resulting failure indication from bad condition of power transformer is detected from the appearance pulse in 1 and 3 quadrants at sinusoidal diagram. After that allied with level characteristic from testing and statistic processing is resulting indication of bad condition power transformer have a growing trend up to 200 pC and strong correlation between voltage and partial discharge level.
This method also can differ cause of bad condition power transformer from the characteristic testing and statistic processing from applying voltage in interval of time where the bad condition cause of wrong design have a rapid growing trend data than bad condition cause of using material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26020
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rao, T.S. Madhava
New Delhi: Khanna, 1974
621.314 RAO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
George Simon Tongam
"Serat optik merupakan salah satu media transmisi guided yang banyak digunakan pada saat ini karena memiliki berbagai macam kelebihan, antara lain memiliki tingkat keamanan data yang tinggi, memiliki rentang hidup yang panjang dibandingkan dengan media transmisi komunikasi lainnya, dan dapat membawa informasi dalam kapasitas yang besar. Namun, sebagai salah satu media transmisi, serat optik juga mengalami rugi-rugi saat mentransmisikan informasi, terlebih dalam rugi transmisi daya. Salah satu rugi-rugi yang menjadi perhatian adalah rugi macro bend pada serat optik. Penelitian ini akan meninjau seberapa besar pengaruh lengkungan serat optik terhadap transmisi daya menggunakan Optical Light Source (OLS) dan Optical Power Meter (OPM) dengan memvariasikan lekukan pada serat optik, variasi panjang gelombang pada Optical Light Source, serta variasi jenis serat optik yang digunakan, yaitu insensitive/sensitive bend fiber. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis kabel G652 mencapai bending loss sebesar -43.7 dB/unit pada dua lilitan dengan radius bending 0,5 cm, sedangkan jenis kabel G657 mencapai bending loss sebesar -50 dB/unit pada tiga lilitan dengan radius bending 0,5 cm. Bending loss mencapai hasil yang signifikan pada radius bending di bawah 3 cm. Rugi-rugi lengkungan pada serat optik dipengaruhi oleh jenis kabel pada serat optik, panjang gelombang pada sumber optik, jumlah lilitan dan radius bending, dengan faktor rugi-rugi yang paling signifikan dipengaruhi oleh radius bending.

Optical fiber is one of the guided transmission media that is widely used today because it has various advantages, including having a high level of data security, having a long life span compared to other communication transmission media, and being able to carry information in a large capacity. However, as a transmission medium, optical fiber also suffers losses when transmitting information, especially in power transmission losses. One of the losses of concern is the macro bend loss in optical fiber. This study will discuss how much influence optical fiber has on power transmission using Optical Light Source (OLS) and Optical Power Meter (OPM) by varying the optical fiber, length variations on Optical Light Source, and optical variations used, namely insensitive/sensitive bend. fiber. The results obtained indicate that the G652 cable type achieves a bending loss of -43.7 dB/unit in two turns with a bending radius of 0.5 cm, while the G657 cable type achieves a bending loss of -50 dB/unit in three turns with a bending radius of 0.5. cm. Bending loss achieves significant results at bending radii below 3 cm. Bending loss in optical fiber is influenced by the type of cable in the optical fiber, the wavelength of the optical source, the number of turns, and the bending radius, with the most significant loss factor being influenced by the bending radius."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Cristof Naek
"Sistem proteksi adaptif merupakan salah satu alternatif koordinasi rele yang dapat disesuaikan dengan perubahan keadaan sistem transmisi (on-line) memungkinkan pengamanan yang lebih efektif dan efisien. Konsep adaptif dapat mencegah rele dari kegagalan operasi yang disebabkan oleh efek reaktansi. Konsep ini dibuat sebagai pengukuran standar dari saluran ganda, misalnya adanya tegangan dan arus tiga fasa dari saluran yang terganggu dan pertambahan arus urutan nol dari saluran yang baik digunakan sebagai sinyal masukan rele. Konsep ini berdasarkan perubahan posisi dari karakteristik rele jarak sehingga diperlukan kompensasi terhadap efek dari reaktansi. Oleh karena itu diperlukan sebuah vektor geser yang ditetapkan pada perhitungannya.

An adaptive distance protection system is an alternative coordination relay that can appropriated with the changes of condition transmission system which can make more effective and efficient. An Adaptive algorithm allowing one to prevent the relay from mis- or mal-operation caused by the reactance effect. The algorithm is designed for a standard availability of measurements from one-end of the double-circuit line, in example, when three-phase voltage and current from the faulted line circuit, and additionally zero-sequence current from the healthy line circuit, are provided as the relay input signals. The algorithm is based on changing the position of the distance relay characteristic in such away that the reactance effect is effectively compensated for. For this purpose the shift vector is determined in on-line relatively simple calculations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52157
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Adi Nugroho
"Dalam sistem tenaga listrik yang kompleks, terjadinya ganggan short circuit dapat timbul kapan saja. Dampak dari gangguan tersebut akan semakin parah dan berpengaruh terhadap kestabilan sistem yang ada. Pada sistem tenaga listrik Pacitan, terdapat jalur transmisi pembangkit yang merupakan jalur utama penyaluran daya aktif dari pembangkit menuju gardu-gardu induk di sekitarnya. Oleh karenanya, jalur tersebut harus diminimalisir dampak dari gangguannya. Selain itu, kapasitas cadangan dari PLTU Pacitan masih tersisa banyak untuk menyuplai beban-beban yang berlebih dan perencanaan beban yang akan mendatang. Namun, apabila kapasitas standar pembangkit ditingkatkan akan terjadi ketidakstabilan pada sudut rotor maupun daya aktif pembangkitnya. Oleh karena itu, Unified Power Flow Controller (UPFC) salah satu divais Flexible AC Transmission System (FACTS) merupakah jawaban dari kedua permasalahan tersebut. Dengan pemasangan UPFC, kestabilan dari sudut rotor dan osilasi daya aktif pembangkit dapat teredam sehingga masih dalam ambang stabil. Injeksi yang diberikan UPFC kepada sistem berupa daya reaktif dan tegangan p.u pada saluran transmisi PLTU Pacitan-Nguntoronadi dengan menganut pemasangan dengan impedansi paling besar juga memberikan keunggulan dalam menangani bus-bus yang undervoltage serta pemerataan aliran daya aktif saat pembangkit ditingkatkan 10 MW dari kapasitas standarnya.

In complex electric power systems, the occurrence of a short circuit can occur at any time. The impact of these disturbances will be more severe and affect the stability of the existing system. In the Pacitan power system, there is a generator transmission line which is the main channel for channeling active power from the generator to the surrounding substations. Therefore, the pathway must be minimized from the impact. Apart from that, there is still a lot of spare capacity from the PLTU PLTU to supply excessive loads and plan future loads. However, if the standard capacity of the generator is increased there will be instability in the rotor angle and the active power of the generator. Therefore, the Unified Power Flow Controller (UPFC), one of the Flexible AC Transmission System (FACTS) devices, is the answer to these two problems. With the installation of UPFC, the stability of the rotor angle and generator active oscillation can be damped so that it is still in a stable threshold. The injection given by UPFC to the system in the form of reactive power and p.u voltage on the transmission line of the Pacitan-Nguntoronadi PLTU with the highest impedance installation also provides advantages in handling undervoltage buses and even distribution of active power when the plant is increased by 10 MW from its standard capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Jakarta: UI-Press, 1998
621.319 ABD t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>