Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155639 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nimas Ayu Arumbinang
"[ABSTRAK
Kendaraan beroperasi di DKI Jakarta yang semakin didominasi oleh kendaraan pribadi menyebabkan pertumbuhan aktivitas kendaraan telah melampaui kapasitas jalan yang tersedia, padahal kapasitas lingkungan tersebut tidak boleh dilampaui untuk menjaga sistem lingkungan yang mendukungnya tetap berkelanjutan. Penelitian ini disusun untuk menganalisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan sistem transportasi serta dampaknya pada lingkungan hidup, dengan membangun model sistem transportasi yang berkelanjutan berdasarkan teori mengenai sustainable developement, sistem transportasi dan system dynamics. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa sistem transportasi yang ditandai oleh aktivitas dan emisi kendaraan bermotor tidak mampan di masa yang akan datang yang ditandai dari kapasitas jalan yang hampir mencapai batas maksimumnya. Skenario kebijakan yang dibangun di dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa peningkatan peran transportasi publik sebesar 10% dapat menurunkan aktivitas kendaraan sebesar 7,14%.

ABSTRACT
Active vehicle operated in DKI Jakarta that has been dominated by private vehicle is causing vehicle activity growth exceeds available road capacity, which is vital for keeping the environment well functioned. This research was conducted for analyzing relationship beween economic growth and transportation system and its impact on environment particularly road capacity and emission; achieved by building transportation system model using system dynamics. Based on result of research, it is concluded that Jakarta’s current system transportation is not sustained which is indicated by vehicle activity and emission reached its environment capacity. This research proved that increasing in public transportation role by 10% decrease vehicle activity by 7,14%., Active vehicle operated in DKI Jakarta that has been dominated by private vehicle is causing vehicle activity growth exceeds available road capacity, which is vital for keeping the environment well functioned. This research was conducted for analyzing relationship beween economic growth and transportation system and its impact on environment particularly road capacity and emission; achieved by building transportation system model using system dynamics. Based on result of research, it is concluded that Jakarta’s current system transportation is not sustained which is indicated by vehicle activity and emission reached its environment capacity. This research proved that increasing in public transportation role by 10% decrease vehicle activity by 7,14%.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Buwana
"[ABSTRAK
Sektor transportasi di Kota Kasongan saat ini menyumbangkan 53,33% dari total emisi CO2 yang dihasilkan. Pembangunan infrastruktur jalan yang terus berkembang justru berbanding terbalik dengan pengembangan transportasi sungai. Kondisi ini memperlihatkan strategi pengembangan sistem transportasi yang ada belum berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria dan pilihan alternatif yang tepat dan tidak menimbulkan kerugian di masa yang akan datang bagi pengembangan sistem transportasi di Kota Kasongan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan persepsi masyarakat, akademisi, dan pemerintah sebagai pemangku kepentingan. Penelitian ini memperlihatkan alternatif yang paling tepat adalah optimalisasi sistem transportasi yang terpadu antara transportasi darat dan sungai dengan tingkat keamanan dan kenyamanan sebagai kriteria yang paling penting. Implementasi alternatif tersebut diwujudkan melalui program pengembangan lokasi transit di Kota Kasongan. Program ini memberikan rasa aman dan nyaman sebagai keuntungan sosial, memberikan aksesibilitas dan mobilitas yang lebih baik sebagai keuntungan ekonomi, dan memberikan keuntungan dari aspek lingkungan karena dapat mereduksi emisi CO2.

ABSTRACT
Transportation sector in Kasongan City currently contributes about 53.33% of the total CO2 emissions produced per year. Construction of road infrastructure is continues to grow but there is no activities to improve river transportation. This situation shows that transport systems development strategy not linked each other and far from there environmentally friendly and unsustainable. This study aimed to analyze the criteria and choose the appropriate alternatives for the transportation systems development in the Kasongan City. The analytical method used Analytical Hierarchy Process (AHP) based on the community, academia, and government perception. This research shows that the most appropriate alternatives is to optimize the integrated transport systems between land and river transport modes with safety and amenities as the most important criteria. Implementation of the strategy is realized through integrated transit locations program development surrounding pier territories in Kasongan City, because it can increase the use of public transport. This program ensure safety and comfortability as social advantage, providing better accessibility and mobility as economic benefit, and this program could reduce CO2 emission., Transportation sector in Kasongan City currently contributes about 53.33% of the total CO2 emissions produced per year. Construction of road infrastructure is continues to grow but there is no activities to improve river transportation. This situation shows that transport systems development strategy not linked each other and far from there environmentally friendly and unsustainable. This study aimed to analyze the criteria and choose the appropriate alternatives for the transportation systems development in the Kasongan City. The analytical method used Analytical Hierarchy Process (AHP) based on the community, academia, and government perception. This research shows that the most appropriate alternatives is to optimize the integrated transport systems between land and river transport modes with safety and amenities as the most important criteria. Implementation of the strategy is realized through integrated transit locations program development surrounding pier territories in Kasongan City, because it can increase the use of public transport. This program ensure safety and comfortability as social advantage, providing better accessibility and mobility as economic benefit, and this program could reduce CO2 emission.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulthan Alvin Faiz Bara Mentari
"Jalan Raya Daan Mogot-Pesing Kota Jakarta Barat merupakan jalan raya yang memiliki fungsi vital karena dikelilingi perumahan, industri, pasar, menghubungkan dua kota besar (Jakarta Barat dan Tanggerang), serta merupakan jalan raya yang memiliki titik konsentrasi PM2.5 tertinggi dengan 298 µg/m3 berdasarkan data IQair. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian yang dapat menganalisis risiko kesehatan terhadap masyarakat yang tinggal disekitarnya akibat pajanan PM2.5. Penelitian ini menggunakan metode ARKL dengan sampel udara pada 4 titik pengukuran dan sampel subjek sebanyak 96 responden. Pengambilan sampel udara menggunakan alat Dusttrak sedangkan pengambilan data sampel subjek dilakukan dengan wawancara. Berdasarkan hasil pengukuran PM2.5 pada 4 titik pengukuran, terdapat 3 titik yang konsentrasinya telah berada diatas baku mutu PP No.22 tahun 2021 pada titik 2 dengan 73,8 µg/m3, titik 3 dengan 57,2 µg/m3, dan titik 4 dengan 155,4 µg/m3. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan data rerata berat badan responden 59,5 kg, umur 44,5 tahun, waktu pajanan 24 jam/hari, frekuensi pajanan 350 hari/tahun, dan durasi pajanan 20 tahun. Intake realtime dan lifetime tertinggi berada pada titik 4 pengukuran dengan konsentrasi maksimum 0,03 mg/kg/hari dan 0,05 mg/kg/hari. RQ realtime dan lifetime tertinggi berada pada titik 4 dengan nilai maksimum 1,74 dan 2,61. Dibutuhkan manajemen risiko yang dapat menanggulangi titik dengan kategori berisiko diantaranya edukasi penggunaan masker, menanam tanaman penyaring debu dalam rumah, peningkatan gizi, serta penghijauan jalan raya.

Daan Mogot-Pesing road of West Jakarta is a highway that has a vital function because it is surrounded by housing, industry, markets, connects two big cities (West Jakarta and Tangerang), and is a highway that has the highest PM2.5 concentration point with 298 µg/m3 based on IQair data. Therefore, a study is needed that can analyze the health risks to the people who live around them due to PM2.5 exposure. This study used the EHRA method with air samples at 4 measurement points and a sample of 96 respondents. Air samples were taken using the Dusttrak tool while the subject sample data was collected by interview. Based on the results of PM2.5 measurements at 4 measurement points, there are 3 points whose concentrations are above the PP No. 22 of 2021 quality standards at point 2 with 73.8 µg/m3, point 3 with 57.2 µg/m3, and point 4 with 155.4 µg/m3. Based on the interview results, the average respondent's body weight was 59.5 kg, age 44.5 years, exposure time 24 hours/day, exposure frequency 350 days/year, and exposure duration 20 years. The highest realtime and lifetime intakes were at point 4 of measurement with a maximum concentration of 0.03 mg/kg/day and 0.05 mg/kg/day. The highest realtime and lifetime RQ is at point 4 with a maximum value of 1.74 and 2.61. Risk management is needed that can address points with risk categories including education on using masks, planting dust filter plants in the house, improving nutrition, and planting plants around the road."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Laili Nurfadhilah
"Di tengah kondisi bumi saat ini yang semakin menua, populasi manusia semakin bertambah, tak terkecuali di Kota Bogor, Kota dengan jumlah penduduk sebanyak 1.059.359 jiwa dan laju pertumbuhan sebesar 1,53% pada tahun 2022. Sektor pengelolaan sampah menjadi salah satu sektor penyumbang 10% emisi gas rumah global, baik dari sampah organik, anorganik, maupun aktivitasnya seperti pengangkutan sampah. Kegiatan pengangkutan sampah di Indonesia masih dilakukan dengan kendaraan konvensional yang mengemisikan jejak karbon dari penggunaan bahan bakarnya. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan wawancara. Perhitungan jejak karbon dilakukan dengan menggunakan Metode IPCC 2006 Tier 1 dan software Emission Quantification Tool (EQT) 2018 version yang dikembangkan oleh IGES (Institute for Global Environmental Strategies). Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa Kota Bogor memiliki dua skema pengangkutan sampah, yakni skema 1—sampah diangkut dari sumber, lalu ke TPS, dan dilanjut ke TPA­—dan skema 2—sampah langsung diangkut dari sumber menuju TPA­. Berdasarkan hasil penelitian, Kota Bogor menghasilkan jejak karbon dari transportasi pengangkut sampah sebesar 4.465,57 ton CO2-eq/tahun atau sebanyak 25,43 kgCO2-eq/ton sampah. Penghasil jejak karbon terbesar ialah Kecamatan Bogor Barat, yakni sebesar 1.297,38 ton CO2-eq/tahun, diikuti oleh Kecamatan Bogor Selatan 942,4 ton CO2-eq/tahun, Kecamatan Tanah Sareal 930,41 ton CO2-eq/tahun, Kecamatan Bogor Utara 801,24 ton CO2-eq/tahun, Kecamatan Bogor Tengah 343,21 ton CO2-eq/tahun, serta Kecamatan Bogor Timur 150,93 ton CO2-eq/tahun. Berdasarkan uji Korelasi Pearson, variabel yang berkorelasi secara signifikan dengan jejak karbon dari transportasi pengangkutan sampah di Kota Bogor adalah berat sampah, konsumsi bahan bakar, jarak tempuh, dan durasi perjalanan.

Amid the current aging condition of the Earth, the human population is increasing, including in Bogor City, a city with a population of 1,059,359 people and a growth rate of 1.53% in 2022. Waste management is one of the contributors to 10% of global greenhouse gas emissions, both from organic and inorganic waste, as well as activities such as waste transportation. Waste transportation activities in Indonesia still use conventional vehicles that emit carbon footprint from fuel consumption. Data collection for this study is conducted through questionnaire and interviews. Carbon footprint calculation is performed using the IPCC 2006 Tier 1 Method and the Emission Quantification Tool 2018 version, developed by the Institute for Global Environmental Strategies. Based on the data obtained, Bogor City has two waste transportation schemes; scheme 1 (from the source to the Transfer Station, then to the Final Disposal Site) and scheme 2 (directly transported from source to the TPA). Based on the research results, Bogor City produces a carbon footprint from waste transportation of 4,465.57 tons CO2-eq/year or 25.43 kgCO2-eq/ton of waste. The highest carbon footprint comes from West Bogor District, which is 1,297.38 tons CO2-eq/year, followed by South Bogor District with 942.4 tons CO2-eq/year, Tanah Sareal District 930.41 tons CO2-eq/year, North Bogor District 801.24 tons CO2-eq/year, Central Bogor District 343.21 tons CO2-eq/year, and East Bogor District 150.93 tons CO2-eq/year. According to the Pearson correlation test, variables with significant correlation to the carbon footprint are waste weight, fuel consumption, distance traveled, and duration of waste transportation trip."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andithio Khairifatan
"ABSTRAK
Studi ini membahas mengenai peran kesadaran lingkungan yang dimiliki masyarakat Universitas Indonesia terhadap perilaku berkendara mereka. Hubungan perilaku tersebut diprediksi dengan bantuan model theory of planned behavior (TPB) dengan mengikutsertakan variabel kebiasaan berkendara dalam model. Pengujian dilakukan dengan menggunakan structural equation modeling (SEM). Ditemukan adanya hubungan kesadaran lingkungan dengan keinginan masyarakat Universitas Indonesia secara umum untuk menggunakan transportasi umum. Selain itu, terdapat hubungan negatif kebiasaan berkendara masyarakat Universitas Indonesia yang menggunakan transportasi pribadi dengan keinginannya untuk menggunakan transportasi umum. Studi ini merekomendasikan pendekatan koersif untuk menekan kebiasaan berkendara pengguna transportasi pribadi agar beralih ke transportasi umum.

ABSTRACT
This study discusses the role of the environmental concern of University of Indonesia society on their commuting behavior. The behavioral relationship is predicted with the help of the theory of planned behavior (TPB) while including driving habits variable to the model. There is a relationship between environmental concern and intention to use public transportation in the society of Universitas Indonesia, found in this study using the structural equation modeling (SEM) method. Furthermore, this study also finds a negative relationship between the driving habits of Universitas Indonesia people, particularly those who use private transportation, in their intention to use public transportation. Therefore, this study recommends a coercive approach to suppress the driving habits of private transportation users and switch to public transportation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoel Priatama
"Kebijakan pembatasan akses kendaraan angkutan barang pada tahun 2011 memberikan dampak terhadap kinerja sistem Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak penerapan kebijakan ini pada sistem Jalan Tol Dalam Kota Jakarta sebelum dan setelah penerapan kebijakan serta menganalisis dampak yang terjadi tanpa penerapan kebijakan dengan menggunakan indikator transportasi berkelanjutan sebagai parameter penelitian. Hasil penilaian parameter waktu tempuh, jumlah konsumsi bahan bakar minyak, biaya konsumsi bahan bakar minyak, tingkat fatalitas, biaya korban kecelakaan, jumlah emisi CO2, biaya polusi karbon, dan tingkat kebisingan menunjukkan bahwa kebijakan ini berdampak positif terhadap kelancaran dan keselamatan lalu lintas namun tidak mendukung keberlanjutan transportasi kota secara keseluruhan. Selain itu, penerapan kebijakan ini memberikan dampak yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa penerapan kebijakan ini.

Freight vehicle access restriction policy in 2011 has had an impact on the performance of Jakarta Intra Urban Tollway system. The purpose of this study is to analyze the impact of the implementation of this policy in Jakarta Intra Urban Tollway system before and after the implementation of the policy and to analyze the impact that occurs without the implementation of the policy by using the sustainable transportation indicators as the research parameters. The assessment results of the parameters travel time, amount of fuel consumption, cost of fuel consumption, fatality rate, cost of accident victim, amount of CO2 emissions, cost of carbon pollution, and noise level indicate that this policy has a positive impact on traffic smoothness and safety but does not support overall urban sustainable transportation. In addition, implementation of this policy has a better impact than without the implementation of this policy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Diana
"Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis daya dukung lingkungan untuk pengelolaan pengembangan pariwisata. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian lahan pada masing-masing obyek wisata, menganalisis daya dukung lingkungan kawasan wisata, dan menganalisis skenario kebijakan pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Pulau Pari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner, studi literatur (data sekunder) dan pengamatan di lapangan (data primer) yang diolah menggunakan analisiskesesuaian lahan, analisis daya dukung lingkungan, dan analisis trade off. Wisata snorkeling berada di Area Perlindungan Laut. Wisata pantai berada di Pantai Pasir Perawan, Pantai Kresek, Pantai Bintang, dan Pantai Berbintang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks kesesuaian wisata pada obyek wisata snorkeling yaitu sesuai sebesar 66%, sedangkan nilai indeks kesesuaian wisata pada obyek wisata pantai yaitu sangat sesuai dengan nilai 98,5% untuk Pantai Pasir Perawan, 92,6% untuk Pantai Kresek, 91% untuk Pantai Bintang, dan 92,6% untuk Pantai Berbintang. Total nilai daya dukung lingkungan dari semua obyek wisata adalah 331 pengunjung/hari. Pengembangan pengelolaan pariwisata 100% dari daya dukung lingkungan yang ada (skenario C) dianggap sebagai skenario terbaik untuk pengelolaan wisata Pulau Pari dengan membatasi jumlah pengunjung yang tidak melebihi 331 pengunjung/hari.

This research is conducted using carrying capacity analysis method for management of tourism development. The purpose of this research is to analyze land suitability for each tourism site, to analyze the carrying capacityof tourism, and analyzing the authority scenario of sustainable tourism in Pari Island. This research conducted using quantitative method with data gathering through literary study (as secondary data), questioner, and field study (as primary data) which conducted using land suitability analysis, carrying capacity analysis, and trade off analysis. Especially the snorkeling that often seen in the Area Perlindungan Laut (APL). While the beach tourism often found in the Pasir Perawan beach, Kresek beach, Bintang beach, and Berbintang Beach.
The research shown that the tourist suitability index snorkeling tour at a tourist attraction that is appropriate for 66%, whereas the tourist suitability index on coastal tourism which is in accordance with the value of 98.5% for the Pasir Perawan beach, 92.6% for Kresek beach, 91% for Bintang beach, and 92.6% for Berbintang beach. The total amount of carrying capacity of environment effort above all tourism site is 331 tourist per day. The developing of tourism is 100% of the existing developing effort (scenario C) which considered as the best scenario for the development of tourism in Pari Island with carrying capacity amount that came per day which is not more that 331 tourists.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Auliaul Haq
"Benzena merupakan cairan tidak berwarna yang memiliki bau khas dan bersifat toksik yang dapat terkonsentrasi di udara ambien sebagai zat pencemar udara. Salah satu penggunaan Benzena adalah menjadi unsur pokok pada bahan bakar di mana dia berperan sebagai bahan pengikat oktan dan anti-knock dengan konsentrasi 1-5 sehingga Benzena dapat terkonsentrasi udara dari gas buang kendaraan bermotor dan gas uap dari staisun pengisian bahan bakar. Penelitian ini dilakukan guna mengestimasi tingkat risiko kesehatan pajanan Benzena di udara terhadap siswa-siswi di SMPN 16 Bandung yang dekat dengan sumber pencemar Benzena. Penelitian dilakukan pada Mei-Juni 2017 dengan metode yang digunakan adalah Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan ARKL. Dari penelitian didapatkan hasil konsentrasi Benzena di udara ambien memiliki rata-rata sebesar <0,316 mg/m3.

Benzene is a toxic colorless liquid which has sweet odor that can be concentrated in ambient air as pollutant. Benzene is used as constituent element in fuels which has function to bind octant and as anti knock with concentration of 1 5 , so that Benzene can be released to ambient air from vehicle exhaust gases and vapor gases from fueling stations. This study was conducted to estimate the health risk of exposure to air Benzene among the student at SMPN 16 Bandung which is located close to the source of pollutants Benzene. The study run during May June 2017 using Environmental Health Risk Analysis EHRA. The result showed that Benzene concentration in ambient air had average of <0,316 mg/m3.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idris Hadi
"Pelabuhan Semayang merupakan kawasan di Kota Balikpapan yang berfungsi sebagai salah satu simpul stuktur ruang kota yang dapat memberikan kemudahan akses dan ketersediaan layanan angkutan laut kepada masyarakat dari satu pulau atau antar pulau. Peningkatan aktivitas kapal di pelabuhan tidak hanya berdampak positif dalam mendukung kegiatan ekonomi dan sosial di kota pesisir, namun juga telah berdampak negatif dalam menghasilkan emisi karbon gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar minyak kapal. Akumulasi dari emisi karbon di atmosfer dapat mendorong peningkatan suhu global dan perubahan iklim yang ekstrim sehingga berdampak buruk terhadap keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan. Karena itu diperlukan penelitian ini untuk menganalisis perilaku masyarakat yang beraktivitas di dalam dan luar kawasan pelabuhan dalam merespon pencemaran emisi karbon gas buang kapal serta bagaimana usulan solusi terhadap masalah utama yang dihadapi masyarakat dalam memaksimalkan upaya nya dalam mengurangi resiko/dampak buruk perubahan iklim akibat pencemaran emisi karbon gas buang kapal tersebut. Dengan menggunakan teknik analisis triangulasi terhadap data yang didapatkan maka penelitian dengan metodologi kualitatif ini telah menghasilkan kesimpulan bahwa masyarakat di dalam dan di luar pelabuhan belum seluruhnya menjalankan upaya untuk merespon pencemaran emisi karbon gas buang kapal. Hal ini disebabkan karena adanya masalah utama yang menghambat perilaku dari masyarakat tersebut yaitu rendahnya pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat terhadap dampak buruk yang dapat diakibatkan pencemaran emisi karbon gas buang kapal. Karena itu diharapkan adanya pembinaan secara resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada masyarakat di kawasan pelabuhan untuk ikut berpartisipasi dalam merespon pencemaran emisi karbon yang dihasilkan oleh kapal di pelabuhan. Pembinaan tersebut berisi program edukasi/pemberian informasi, peningkatan kapasitas/pelatihan tanggap darurat emisi karbon dan apresiasi. Perilaku masyarakat secara kolaboratif dalam merespon pencemaran emisi karbon di pelabuhan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan laporan pemerintah Indonesia atas kontribusi nasional yang ditetapkan (Nationally Determined Contribution-NDC) dalam hal pengendalian perubahan iklim dunia.

Semayang Port is an area in Balikpapan City that functions as one of the city's spatial structure nodes that can provide easy access and availability of sea transportation services to the public from one city to another on one island or between islands. Increased ship activities in the harbor not only have a positive impact on supporting economic and social activities in the coastal city but also hurt generating carbon emissions from the combustion of ship fuel oil. The accumulation of carbon emissions in the atmosphere can drive an increase in global temperatures and extreme climate change, which adversely affects the sustainability of human life and the environment. Therefore, this research is needed to analyze the behavior of people who are active inside and outside the port area to the pollution of ship exhaust carbon emissions and how to propose solutions to the main problems faced by the community in maximizing response efforts to the risk of climate change due to pollution of ship exhaust carbon emissions. By using a triangulation analysis technique of the data obtained, this qualitative methodology research has resulted in the conclusion that the community inside and outside the port has not optimally carried out efforts to ship exhaust carbon emission pollution. This is due to the main problem that hampers the low knowledge and awareness of the community about the adverse effects of ship exhaust carbon emissions at the port on the sustainability of life and the environment. Therefore, it is expected that there will be official guidance efforts to the community inside and outside the port by the Ministry of Environment of the Republic of Indonesia along with regulators and port operators in the form of a systematic special education program that contains information provision, capacity building/emergency response training for carbon emissions and appreciation for behavior efforts that can be used as material for the Indonesian government's report on the national contribution set as an effort to control world climate change (Nationally Determined Contribution-NDC)."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Putri Salma
"Hingga tahun 2021 IDF melaporkan sekitar 537 juta orang dewasa hidup dengan diabetes dan diproyeksikan akan terus meningkat, serta 90% diantaranya adalah tipe 2. Salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan risiko Diabetes melitus tipe 2 adalah polusi udara termasuk polutan PM2.5. Namun, penelitian dengan topik ini belum banyak diteliti terutama di Indonesia sehingga untuk menelaah lebih jauh penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor terkait pajanan PM2.5 serta faktor individu dalam meningkatkan risiko kejadian Diabetes melitus tipe 2 berdasarkan kajian sistematis terhadap literatur. Sebanyak 12 literatur berupa artikel jurnal ilmiah dari berbagai negara yang dipublikasikan pada tahun 2013-2021 disintesis dalam penelitian ini. Berdasarkan kajian sistematis, diketahui bahwa faktor risiko pajanan PM2.5 jangka panjang, konsentrasi PM2.5 yang tinggi, dan tinggal pada daerah padat penduduk, dekat dengan jalan raya, serta pada daerah dengan aktivitas industri dapat meningkatkan risiko Diabetes melitus tipe 2. Kejadian ini kemudian dapat lebih berisiko pada populasi dengan usia lebih tua (>40 tahun) dan IMT kelebihan berat badan (25 kg/m3 -30 kg/m3) dan obesitas (≥30 kg/m3). Namun untuk faktor risiko jenis kelamin lebih banyak pada laki-laki dan pada yang sudah berhenti atau tidak pernah merokok, yang mana hasil ini merupakan penemuan baru yang berbeda dari teori dan penelitian sebelumnya sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut beserta faktor risiko lainnya.

Until 2021, the IDF reports that around 537 million adults live with diabetes and that number is projected to continue to increase, and 90% of them are type 2. One of the main factors that can increase the risk of type 2 Diabetes mellitus is air pollution, including PM2.5 pollutants. However, research on this topic has not been widely studied, especially in Indonesia, so to examine further, this study was conducted to determine the description of factors related to PM2.5 exposure and individual factors in increasing the risk of type 2 diabetes mellitus based on a systematic review of the literature. A total of 12 literatures in the form of scientific journal articles from various countries published in 2013-2021 were synthesized in this study. Based on a systematic study, it is known that the risk factors for long-term PM2.5 exposure, high PM2.5 concentrations, and living in densely populated areas, close to roads, and in areas with industrial activity can increase the risk of type 2 Diabetes mellitus. They may be more vulnerable in the population with an older age (> 40 years) and a BMI of overweight (25 kg/m3-30 kg/m3) or obese (30 kg/m3). However, the risk factors for sex are higher in men and in those who have stopped or have never smoked, which is a new finding that is different from previous theories and research, so further research needs to be done along with other risk factors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>