Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48817 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufiq Indra Rukmana
"Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak terdapat di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue (DENV) yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat senyawa dimer 4?-aminoasetofenon (4?-AAF) dengan menggunakan katalis enzim peroksidase yang berasal dari tumbuhan sawi hijau (Brassica juncea) dan mengetahui aktivitas antivirus DENV dari senyawa dimer tersebut. Dimer 4?-AAF disintesis menggunakan katalis enzim peroksidase dari tumbuhan sawi hijau pada pH 7 dan suhu ruang dengan kadar protein enzim 3,3085 mg/ml dan aktivitas spesifik enzim 0,0790 unit/ml. Produk dimer yang diperoleh memiliki bobot molekul 266,1 g/mol; panjang gelombang maksimum UV 335 nm dalam pelarut metanol; Retardation factor (Rf) Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 0,78 dengan eluen heksana-etil asetat (7:3); nama IUPAC 1-{4-[(E)-2-(4-acetylphenyl)diazen-1-yl]phenyl}ethan-1-one; serta terbentuk melalui pembentukan jembatan -N=Nberdasarkan data spektrum IR, MS, serta 1H- dan 13C-NMR. Produk dimer dan bahan pemula 4?-AAF memiliki nilai CC50 terhadap sel Huh-7it1 masing-masing sebesar 386,82 μg/ml dan 332,74 μg/ml; serta nilai IC50 terhadap virus DENV-2 NGC masing-masing sebesar 86,05 μg/ml dan 150,22 μg/ml; dengan nilai SI masing-masing sebesar 4,50 dan 2,22. Kesimpulan dari penelitian ini adalah produk dimer 4?-AAF berhasil disintesis menggunakan katalis enzim peroksidase dari tumbuhan sawi hijau dan memiliki aktivitas antivirus DENV-2 NGC, dengan aktivitas yang lebih baik dari pada bahan pemulanya, serta tidak toksik terhadap sel Huh-7it1.

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a disease that is widely spread in Indonesia. The disease is caused by the dengue virus (DENV) which until now does not have a cure. This study aims to synthesize a dimeric compound of 4'- aminoacetophenone (4?-AAP) using peroxidase enzyme catalyst from green mustard plant (Brassica juncea) and to determine DENV antiviral activity of the dimeric compound. The 4?-AAP dimer was synthesized using peroxidase enzyme catalyst from green mustard plant at pH 7 and room temperature, with protein content of the enzyme of 3,3085 mg/ml and specific activity of the enzyme of 0,0790 unit/ml. The dimeric product has a molecular weight of 266.1 g/mol; UV maximum wavelength of 335 nm in methanol; Retardation factor (Rf) of Thin Layer Chromatography (TLC) of 0.78 with eluent hexane-ethyl acetate (7:3); IUPAC name of 1-{4-[(E)-2-(4-acetylphenyl)diazen-1-yl]phenyl}ethan-1-one; and was formed by forming -N=N- linkage, according to IR, MS, and 1H- and 13C-NMR spectrophotometry data. The dimeric product and starting material of 4?-AAP have CC50 values to the Huh-7it1 cells of 386.82 μg/ml and of 332.74 μg/ml, respectively; IC50 values against DENV-2 NGC virus of 86.05 μg/ml and of 150.22 μg/ml, respectively; and IS values of 4.50 and of 2.22, respectively. It can be concluded that the dimeric product of 4?-AAP was successfully synthesized using peroxidase enzyme catalyst from green mustard. The product also has DENV-2 NGC antiviral activity, has a better activity than its starting material, and is not toxic to the Huh-7it1 cellssynthesis, 4?-aminoacetophenone, peroxidase, Brassica juncea, antivirus, dengue."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T44670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Setyowati
"ABSTRAK
Enzim peroksidase merupakan enzim oksidor~duktase, yang dapat mengkatalis reaksi oksidasi oleh senyawa hidrogen peroksida (H202) dari sejumlah substrat yang merupakan donor hidrogen. Pada penelitian ini telah diisolasi enzim peroksidase dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea) yang ada di pasaran. Pemurnian enzim dilakukan dengan teknik pengendapan bertingkat menggunakan garam amonium sulfat. Enzim peroksidase dengan aktivitas spesifik paling tinggi diperoleh pada fraksi amonium sulfat dengan tingkat kejenuhan 55-75 %, yaitu sebesar 1 ,24 kali dibandingkan ekstrak enzim kasarnya. Kondisi optimum reaksi katalisis enzim peroksidase dengan menggunakan substrat guaiakol diperoleh pada suhu 30 oc dan pH 6,0. Pada uji kestabilan, enzim peroksidase yang disimpan pada suhu 4°C selama satu bulan mengalami penurunan yang relatif kecil, yaitu sebesar 2, 79 %. Apabila enzim disimpan pada suhu 30 °C, terjadi penurunan sebesar 10,35-70,42% pada tujuh hari pertama, dan setelah satu bulan penurunannya mencapai 81,73 %. Uji homogenitas enzim peroksidase hasil dialisis dengan SD?PAGE menghasilkan pita protein di sekitar 37-50 kDa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Oktora
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S30614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Yuda
"Pembentukan senyawa dimer dari isoeugenol telah dilakukan dengan bantuan biokatalis enzim peroksidase dan hidrogen peroksida. Enzim peroksidase merupakan kelompok enzim oksidoreduktase yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi oleh hidrogen peroksida dari sejumlah substrat yang merupakan donor hidrogen seperti fenol dan anilin. Isolasi enzim peroksidase yang dilakukan terhadap tanaman sawi hijau (Brassica juncea) menghasilkan ekstrak enzim kasar dengan aktivitas spesifik 0,0395 U/mg. Hasil reaksi isoeugenol dengan berat sebesar 32,67 g yang dikatalisis oleh enzim peroksidase menghasilkan produk berupa minyak kental berwarna hitam kekuningan dengan berat 5,65 g (17,31%). Pemurnian produk dilakukan menggunakan KLT preparatif dan hasil yang diperoleh berupa kristal kuning selanjutnya diidentifikasi menggunakan instrumentasi UVVisibel, FT-IR, GC-MS dan polarimeter.
Hasil identifikasi menunjukkan adanya senyawa dimer isoeugenol yaitu dehidrodiisoeugenol dengan m/z = 326 dan waktu retensi 14,95 menit sedangkan hasil pengukuran dengan polarimeter menunjukkan adanya sifat optis aktif pada senyawa hasil reaksi dengan sudut putar spesifik [α]25D = + 20,0° (c, 0.01 g/10 mL, metanol). Bioktivitas dari senyawa hasil reaksi menunjukkan hasil yang lebih baik daripada isoeugenol dimana bioaktivitas yang dilakukan meliputi uji BSLT dan uji aktivitas antioksidan. Untuk uji BSLT senyawa hasil reaksi memiliki nilai LC50 8,175 ppm sedangkan isoeugenol LC50 sebesar 8,939 ppm. Dan untuk uji aktivitas antioksidan senyawa hasil reaksi memiliki nilai IC50 0,7608 ppm dan isoeugenol memiliki nilai IC50 12,0727 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Widiya Febrylianda
"Peroksidase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi oleh hidrogen peroksida dari sejumlah substrat yang kaya akan elektron (donorelektron) seperti guaiakol, eugenol dan lainnya. Proses oksidasi fenolat menjadi radikal fenoksi dapat menggunakan suatu enzim peroksidase sebagai biokatalis. Telah dilakukan isolasi terhadap enzim peroksidase dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea), dan diperoleh enzim peroksidase ekstrak kasar dengan aktivitas spesifik 0,311 U/mg protein. BHT yang dikatalisis oleh enzim peroksidase menghasilkan su·atu produk berupa cairan kental berwarna hijau tua seberat 1,10 g (13,75%). Pemurnian produk cairan kental, menggunakan kromatografi kolom dengan fase gerak campuran nheksana: etil asetat dan fase diam adalah silika gel, dan diperoleh suatu isolat dengan Rf = 0,833. ldentifikasi isolat hasil pemurnian kolom kromatografi menggunakan instrumentasi UV-Vis, FT-IR, dan GC-MS.
Hasil analisis dengan instrumen menunjukkan, telah terbentuk senyawa yang diduga rnerupakan dimer dari BHT, dengan nama struktur 1,2, Bis-(3;5-di-tert-buty/-4-hydroxypheny/) ethane dengan m/z = 438 dan. waktu retensi 15,37 menit .Hasil penggabungan pada CH2---CH2. Senyawa yang diduga merupakan dimer dari BHT (isolat hasil pemurnian kolom kromatografi), kemudian diuji aktivitasnya sebagai antioksidan, dan diperoleh aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dari monomernya. Senyawa hasil reaksi mempunyai aktivitas radical scavenger lebih; baik daripada B~T dengan nilai IC50 senyawa hasil reaksi 46,94 IJg/mL dan BHT 61 ,48i1Jg/ml."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Rohmaeni
"Saat ini kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat. Energi berbahan bakar
fosil masih menjadi sumber utama energi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Namun, karena sifatnya yang tidak dapat diperbaharui, energi fosil tersebut lama
kelamaan akan habis. Oleh karena itu diperlukan energi alternatif yang dapat
diperbaharui dan juga ramah lingkungan. Energi alternatif tersebut salah satunya
adalah energi surya. Energi surya dapat dikonversi menjadi energi listrik dengan
menggunakan perangkat Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC). Pada penelitian ini
akan dibuat perangkat DSSC dengan menggunakan ekstrak antosianin dari kol
merah sebagai dye sensitizer, TiO2 nanorod sebagai semikonduktor, larutan
elektrolit (I-/I3-), serta platina sebagai elektroda pembanding. TiO2 nanorod yang
digunakan untuk menyusun rangkaian DSSC disiapkan dengan cara hidrotermal
dan dengan tiga variasi suhu kalsinasi diantaranya tanpa perlakuan kalsinasi,
dikalsinasi pada suhu 450oC, dan dikalsinasi pada suhu 900oC. Waktu perendaman
deposisi pasta TiO2 dalam dyes dilakukan selama 36 jam. Seluruh rangkaian DSSC
yang disusun ditentukan efesiensinya secara fotoelektrokimia, dengan
menggunakan evaluasi berdasar I – V dan didapatkan nilai efesiensi DSSC TiO2
nanorod tanpa kalsinasi, dikalsinasi pada suhu 450oC, dan dikalsinasi pada suhu
900oC berturut-turut sebesar 1,125%, 0,399%, dan 0,306%. Nilai efesiensi tertinggi
didapatkan pada rangkaian DSSC TiO2 nanorod tanpa kalsinasi yaitu sebesar
1,125%

Human need for energy is increasing over time. Fossil fuel energy is still the main
source of energy. However, due to its non-renewable nature, this fossil energy will
run out. Therefore we need alternative energy that can be renewed as well as
environmentally friendly. One of the alternative energy is solar energy. Solar
energy can be converted into electrical energy using a Dye-Sensitized Solar Cell
(DSSC) device. In this research, a DSSC device will be constructed using
anthocyanin extract from red cabbage as a dye sensitizer, TiO2 nanorod as a
semiconductor, I- / I3- redox couple as electrolyte solution, and Pt as a counter
electrode. TiO2 nanorod used to assemble the DSSC device was prepared by
hydrothermal method, followed by heat treatment into three variations of the
calcination temperature, these were without calcination treatment, calcined at a
temperature of 450oC, and calcined at a temperature of 900oC. The immersion time
of TiO2 paste deposition in dyes solution for the deposition was carried out for 36
hours. The three constructed DSSCs series were tested for their efficiency using
photoelectrochemical system, by evaluating their resulted the I-V curves and the
efficiency values of the DSSC TiO2 nanorod without calcination, calcined at a
temperature of 450oC, and calcined at 900oC were 1.125%, 0.399%, and 0.306%
respectively. The highest efficiency value was obtained in the DSSC TiO2 nanorod
without calcination with efficiency of 1.125%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heroniaty
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti aktivitas peroksidase yang berasal dari kulit bawang bombay (Allium cepa L) untuk dapat melakukan reaksi dimerisasi oksidatif dengan menggunakan substrat senyawa katekin dari ekstrak teh hijau. Sintesis senyawa dimer katekin yang dikatalis oleh peroksidase (EC 1.11.1.7) dari kulit bawang bombay, telah dilakukan dan menghasilkan suatu senyawa baru. Aktivitas peroksidase optimum terjadi pada pH 5 dan suhu 30C. Peroksidase merupakan enzim kelompok oksidoreduktase yang dapat mentransfer atom H dari senyawa fenolik sehingga menghasilkan radikal fenoksi. Dua radikal fenoksi yang bergabung melalui reaksi kopling oksidatif, menghasilkan senyawa dimer. Senyawa yang terbentuk diidentifikasikan dengan instrumen GC-MS. Pada radikal fenolik katekin, terjadi kopling pada posisi C-4' dan C-8" yang membentuk senyawa 4'- 8' dikatekin. Senyawa hasil reaksi dan substrat asalnya dibandingkan aktifitas antioksidannya dengan menggunakan metode radical scavenger DPPH sehingga diketahui IC50 masing-masing sebesar katekin : dimer katekin = 60,248 : 58,928.

This study, aims to examine the activity of peroxidase from skin of onion (Allium cepa L) to be able to perform oxidative dimerization reaction with the substrate catechin compounds from green tea extract. Synthesis of catechin dimer which catalized by peroxidase (EC 1.11.1.7) from onion skins have been carried out and produce a compound of reaction. Optimum activity of peroxidase occurs at pH 5 and temperature 30C. Peroxidase is an oxidoreductase group that can transfer hidrogen from phenolic compound to produce phenoxy radicals. Two phenoxy radicals are joined through the oxidative coupling reaction, resulting a dimer compound. Compound formed were identified by GCMS instrument. In a catechin phenolic radical, coupling occurs at position C-4 'and C-8" which form the compound 4'-8" dicatechin. Compounds of reaction and native substrate were identified antioxidant activity by using DPPH radical scavenger that is known IC50 respectively by catechins: catechin dimer = 60.248 : 58.928."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31477
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lelly Ardiyani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S29771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rien Ritawidya
"Peroksidase merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi senyawa fenolik dengan adanya hidrogen peroksida membentuk suatu senyawa bioaktif. Enzim peroksidase yang digunakan diisolasi dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea). Hasil reaksi senyawa fenolik thymol dengan H2O2 menggunakan katalis peroksidase diuji aktivitas antioksidannya dengan metode radical scavenger menggunakan radikal stabil DPPH. Ekstrak enzim kasar yang diperoleh memiliki kadar protein 1,707 mg/mL dan aktivitas spesifik enzim sebesar 0,053 U/mg. Isolat yang diperoleh dari pemisahan dengan kolom menghasilkan spektrum FTIR yang identik dengan substrat awal yaitu thymol. Hal ini menandakan telah terjadi reaksi oksidatif kopling senyawa thymol. Sedangkan dari hasil GC-MS diperoleh peak pada waktu retensi 15,03 menit dengan nilai m/z sebesar 150. Senyawa pada waktu retensi tesebut merupakan substrat awal yaitu thymol. Sedangkan pada waktu retensi 28,54 menit diperoleh senyawa dimer thymol dengan nilai m/z sebesar 298. Uji aktivitas antioksidan menghasilkan nilai IC50 dimer sebesar 0,333 g/L sedangkan thymolnya adalah 0,891 g/L."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Lanny Treesnawaty
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S30639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>