Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196904 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noni Oktriani
"Tingkat suku bunga kredit yang tinggi dan berbeda oleh setiap bank menjadi salah satu masalah bagi debitur untuk memperoleh kredit. Perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada sektor korporasi. Di tahun 2011, Bank Indonesia melakukan implementasi kebijakan yang mewajibkan bank untuk mempublikasikan suku bunga dasar kredit yang bertujuan untuk menurunkan suku bunga kredit agar dapat mengendalikan suku bunga kredit dan mendorong sektor riil.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik bank dan faktor makroekonomi yang mempengaruhi suku bunga dasar kredit bank di Indonesia periode tahun 2011-2014. Jenis bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 19 bank. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik bank yang terdiri dari variabel ukuran bank, rasio NPL, rasio likuiditas, LDR, Efficiency Ratio, dan faktor makroekonomi yaitu BI rate dan tingkat inflasi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah suku bunga dasar kredit.
Metode analisis yang digunakan yaitu panel data analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran bank berpengaruh secara signifikan terhadap suku bunga dasar kredit. Semakin rendah ukuran bank dilihat dari total aset, semakin tinggi suku bunga dasar kredit. Faktor makroekonomi yaitu BI rate dan inflasi juga berpengaruh signifikan terhadap suku bunga dasar kredit. Semakin tinggi BI rate yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maka semakin tinggi suku bunga dasar kredit yang diterapkan oleh bank. Sedangkan tingkat inflasi berpengaruh negatif terhadap suku bunga dasar kredit. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah suku bunga dasar kredit.

The high rate and the difference of lending interest rate by each bank become one of problematic issue for the debtors to obtain the debt. The slowly growth of credit happened in corporation sector. In 2011, Bank Indonesia implemented policy which obligate banks to publish their prime lending interest rate as a purpose to lower lending interest rate so that the interest could be controlled and encourage riil sector.
The aim of this research is to recognize the characteristic of bank and macroeconomy factor which affect the prime lending interest rate of listed bank in Indonesia for 2011 to 2014. The category of research object is listed bank in Indonesia Stock Exchange which total 19 banks. Independent variable used in this research are the characteristic of bank consist of bank size, NPL Ratio, Liquidity Ratio, LDR, Effeciency Ratio, and also macroeconomy factor consist of BI Rate and Inflation. Dependent variable examined in this research is the prime lending interest rate.
Analytical method used in this research is panel data analysis. The estimated result of this research is the bank characteristic which has significant influence against prime lending interest rate is the size of bank. The smaller size of bank based on total assets, the higher prime lending interest rate. Macroeconomy factor such as BI rate and inflation, also have significant influence against prime lending interest rate. The higher BI rate, the higher prime lending interest rate. The inflation has negative significant influence against prime lending interest rate. The higher inflation, the smaller prime lending interest rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Agnes Marhendrika
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur risiko kredit dari kartu kredit dan menganalisis variabel makroekonomi yang mempengaruhi rasio Non Performing Loan NPL kartu kredit Bank X. Risiko kredit dari kartu kredit diukur menggunakan metode CreditRisk . Analisis variabel makroekonomi terhadap rasio NPL kartu kredit menggunakan metode regresi linier berganda. Berdasarkan hasil perhitungan risiko kredit menggunakan CreditRisk , maka diperoleh nilai Value at Risk VaR yang mengakomodir nilai kerugian aktual. Berdasarkan metode regresi linier berganda, diketahui bahwa nilai tukar, laju PDB, IHK, inflasi, M2, BI Rate, dan tingkat pengangguran terbuka berpengaruh terhadap rasio NPL kartu kredit PT. Bank X.

ABSTRACT
This research was conducted to measure the credit risk of credit card and analyze the macroeconomic variables that affect the ratio of Non Performing Loan NPL Credit Card of PT. Bank X. The credit risk of credit card measured using methods CreditRisk . Analysis of macroeconomic variables on the credit card NPL ratio using multiple linear regression method. Based on the calculation of credit risk using the Credit Risk , the obtained value of Value at Risk VaR accommodates the value of the actual loss. Based on the multiple linear regression method, it is known that the exchange rate, the rate of PDB, CPI, inflation, M2, BI Rate, and the unemployment rate affect the NPL ratio for credit cards PT. Bank X."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cory Michelin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen penyusun yang paling mempengaruhi Suku Bunga Dasar Kredit bank. Suku bunga kredit tidak kunjung turun disisi lainnya kenaikan Net Interest Margin Bank yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan penyaluran kredit mengindikasikan bank menaikkan suku bunga kredit untuk mencapai NIM yang diharapkan bank.
Peraturan mengenai publikasi Suku Bunga Dasar Kredit Bank yang dilaporkan belum tersupervisi dengan baik ditandai dengan nilai SBDK bank yang dilaporkan oleh bank yang tidak berubah dalam rentang waktu lebih dari setahun. Komponen penyusun Suku Bunga Dasar Kredit terdiri dari Cost Of Loanable Fund COLF , Overhead Cost OC , Spread, Tax, dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN.
Dalam penelitian ini metode perhitungan dari setiap komponen dan Suku Bunga Dasar Kredit yang dihasilkan melalui pendekatan teori yang bersumber dari laporan keuangan bank. Sampel dalam penelitian ini terdiri tiga bank masing-masing BUKU 1, BUKU 2, BUKU3, BUKU 4, sehingga jumlah bank sampel yang digunakan berjumlah 12 bank dengan menggunakan laporan keuangan periode 2011-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa spread yang menjadi komponen yang paling mempengaruhi Suku Bunga Dasar Kredit bank. Sulitnya menurunkan suku bunga dasar kredit, hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Spread paling mempengaruhi Suku Bunga Dasar Kredit serta tidak dilakukannya pengawasan yang dilakukan regulator memperkuat dugaan adanya kartel dalam penetapan suku bunga dasar kredit.

This study aims to determine of the most composition that affecting bank rsquo s Prime Lending Rate. The bank rsquo s lending rate are not decrease and the increase of bank rsquo s Net Interest Margin NIM not compensated with the growth of credit distribution indicated that bank increase the lending rate for raising the NIM that banks expected. On the other side, the lending rate that not decrease will affect the industry is still dominated by capital sourced from bank loan.
Publication of Prime Lending Rate by bank is one of effort to decrease the bank rsquo s lending rate by the regulator government. But the report not provide accurate data. Some indication of the inaccuracies of the report looks at unchanged figure lending rate within a period over the year and they occur in the majority banks that have large capital are classified in BUKU 4 and BUKU 3 and also there is an ambiguity regarding the segmentation of credit that specified in the regulations, as well as a statement of the regulator that both BI or OJK that this report is not performed supervision.
Thus in this study the method of calculation of each component and the base lending rate of credits generated through theoretical approach derived from the yearly financial statements of bank. The sample of this study consists of bank BUKU 1, BUKU 2, BUKU 3, BUKU 4 that consists of three banks each classes within use the financial statements of the period 2011 2015. The components of bank prime lending rate consists of Cost of Loanable Fund COLF , Overhead Cost OC , Spread, Tax, Reserve of Impairment Loss.
The results showed that the spread or profit into component that most bank rsquo s prime lending rate. The difficulty of lowering the prime lending rate and the results of studies shows that most influence lending rate is related to profit and there is no strengthen the supervision performed by the regulator, confirming allegations cartel in setting lending rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Dwiananto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Cost of Fund (CoF) terhadap industri
Kredit Pemilikan Rumah (KPR), khususnya terhadap suku bunga dan volume KPR.
Penelitian ini mengacu pada teori tentang komponen penentu suku bunga kredit yang
disampaikan oleh Kasmir (2011) dan dua penelitian sebelumnya yang telah dilakukan
baik oleh Sudono (2011) maupun Okamoto (2011). Hasil penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa dalam menetapkan suku bunga KPR, CoF yang tinggi dapat
memberikan dampak peningkatan suku bunga KPR. Sedangkan dari hubungan CoF
dengan volume KPR, dapat didapatkan bahwa CoF yang rendah dapat memberikan
pengaruh pada peningkatan volume KPR pada bank umum konvensional di Indonesia.

ABSTRACT
The objective of this research is to examine the effect of Cost of Fund (CoF) to interest
rate and volume of Housing Loan. This research refers to the theory of loan interest rate
by Kasmir (2011) and previous researches by conducted by Sudono (2011), and
Okamoto (2011). The researches concluded that CoF significantly affected housing loan
interest rate whereas the higher CoF the higher housing loan rate that the bank has.
Whereby in terms of interconnection between CoF and housing loan volume is that an
increase in housing loan volume can be affected by lower CoF."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik
"Kebijakan moneter Indonesia sampai saat ini pada dasarnya masih menggunakan paradigma lama yang mengandalkan mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui pengendalian jumlah uang beredar untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi. Perekonomian Indonesia yang berubah cepat dan semakin terbuka, khususnya sejak langkah-langkah deregulasi di segala bidang sejak tahun delapan puluhan dan di tengah-tengah lingkungan perekonomian dunia yang semakin terintegrasi, telah menyebabkan paradigma lama sistem pengendalian moneter dengan sasaran kuantitas (monetary aggregates targeting) semakin kurang relevan.
Di sisi lain, pasar keuangan dunia yang semkin terintegrasi dan ditunjang oleh semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, telah menyebabkan perpindahan modal bergerak lebih cepat dan seringkali dalam jumlah yang besar mengikuti perkembangan ekonomi dan perubahan kebijakan suatu negara. Misal, di Indonesia terbentuknya sistem pasar uang antar bank yang merupakan sarana bagi industri perbankan untuk kegiatan pinjam meminjam dana.
Untuk itu, tulisan ini ingin mengajukan pendekatan lain dengan menerapkan sistem pengendalian moneter menggunakan suku bunga sebagai sasaran operasional untuk meningkatkan kinerja kebijakan moneter Bank Indonesia terhadap suku bunga deposito industri perbankan. Di mana kebijakan operasi pasar terbuka yang terdiri dari suku bunga SBI, dan intervensi rupiah mempengaruhi industri perbankan dalam menetapkan kebijakan suku bunga depositonya. Selain itu adanya sistem keuangan antar bank berupa pasar uang, juga mempengaruhi suku bunga deposito.
Penelitian ini membandingkan antara metode single equation dan metode pooled data. Hasil yang diperoleh tidak berbeda, selanjutnya akan digunakan metode pooled data dengan berbagai asumsi.
Pengujian pada suku bunga deposito agregat menunjukkan bahwa secara rata-rata semua instrumen moneter berpengaruh terhadap perubahan suku bunga deposito industri perbankan. Sedangkan untuk kelompok tradisional bank dan total aset bank, tidak semua individu memiliki pengaruh yang sama terhadap fluktuasi instrumen moneter Bank Indnesia. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi perbankan yang tidak sehat sehingga respon terhadap kebijakan moneter akan berjalan lamban dan tidak efektif, selain itu adanya segmentasi pasar disektor perbankan yang berasal dari operasional masing-rnasing bank seperti, komposisi aset dan kewajiaban serta posisi CAR-nya.
Oleh karena itu, agar kebijakan moneter dan sistem keuangan pasar uang antar bank menjadi efektif terhadap industri perbankan, Bank Indonesia harus lebih hati-hati lagi dalam menetapkan kebijakan suku bunganya agar tidak terlalu berfluktuasi karena akan menjadi acuan bagi kalangan dunia perbankan dalam menetapkan suku bunga depositonya. Dan melanjutkan program penyehatan perbankan yang telah dilakukan Bank Indonesia selama ini terutama dalam mengatasi masalah permodalan; kredit macet dan efisiensi operasional sektor perbankan. Dengan kondisi kesehatan yang lebih baik diharapkan perbankan akan dapat dengan cepat menyesuaikan diri terhadap sinyal-sinyal kebijakan moneter Bank Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Angrumsari Mustikawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh risiko likuiditas dan risiko kredit pada Spread suku bunga dengan menambahkan bank capitalization, bank expenditure, bank size dan business cycle sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan sampel yaitu bank umum konvensional yang terdaftar di Bura Efek Indonesia periode 2012-2016. Pengujian dilakukan dengan menggunakan model regresi data panel dengan metode fixed effect. Hasil penelitian ini menemukan bahwa risiko likuiditas dan risiko kredit berpengaruh signifikan terhadap Spread suku bunga bank pada Bank Umum Konvensional yang terdatar di Bursa Efek Indonesia.

This research is aimed to analyze the impact of liquidity risk and credit risk on Bank Interest Rate Spread by adding bank capitalization, bank expenditure, bank size and business cycle as control variable in this research. The sample of this research are conventional bank listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 5 years starting 2012 up to 2016. The tests were conducted with panel data regression model with fixed effect method. The results of thid reasearch found that liquidity risk and credit risk significantly influence the bank interest Spread on Convensional Bank listed in Indonesia stock exchange."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Ramadhani
"Adanya akuisisi ataupun merger oleh bank asing dapat mempengaruhi kinerja dari bank tersebut, bank asing dinilai memiliki kinerja yang lebih baik sehingga kredit yang disalurkan lebih tinggi. Selain itu bank asing juga dianggap memiliki backup dari parent bank. Namun bank asing dinilai lebih sensitif terhadap kondisi ekonomi host country, sehingga kredit yang diberikan kurang stabil dibandingkan dengan bank lokal.
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh adanya kepemilikan asing pada perbankan terhadap penyaluran kredit bank di Indonesia. Jenis bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum konvensional yaitu bank asing, bank campuran, bank persero, BUSN devisa, BUSN nondevisa, dan BPD.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang diberikan oleh bank per tahun sebagai variabel independen, struktur kepemilikan yang terdiri dari asing dan lokal sebagai variabel independen, karakteristik bank, suku bunga kredit rata-rata, dan BI rate sebagai variabel kontrol. Data-data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dari laporan keuangan tahunan masingmasing bank, website Bank Indonesia, dan website Badan Pusat Statistik.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah panel data analysis menggunakan model pooled least square dengan cross section weight. Hasil yang dapat disimpulkan dari peneliitan ini adalah bahwa kredit yang disalurkan oleh bank asing lebih tinggi dibandingkan dengan lokal, tetapi tidak ada perbedaan perilaku antara bank asing yang melakukan greenfield dengan yang melakukan takeover. Selain itu, faktor lain yaitu karakteristik bank dan kondisi ekonomi juga mempengaruhi ketersediaan kredit bank.

Many researches show that foreign ownership of banks influence their performance, thus it give impact to their supply of credit. Foreign banks tends to have better performance than local banks, as a result, they tend to have higher credit supply than local banks. In addition, foreign subsidiary banks in host country also have backup from their parent banks in home country. However, many researchers believe that foreign banks are sensitive to the economic condition of host country; therefore, foreign bank credit supply is less stable than local bank.
The aim of this research is to gain a banking profile, whether the foreign ownership of banks have an impact to their credit supply or not. This research studies about conventional banks in Indonesia which are Bank Asing, Bank Campuran, Bank Persero, BUSN Devisa, BUSN Nondevisa, and BPD.
Variables that use in this research are amount of credit as a dependent variable, ownership structure which is foreign bank and local bank as an independent variable, and bank characteristic, lending rate, and BI rate as control variables. The data are taken from bank financial annual report, Bank Indonesia website, and BPS website.
The research use panel data analysis as an estimation method in pooled least square model with cross section weight. The analysis result shows that foreign ownership bank give higher credit supply than local bank, but there isnt any difference in attitude between greenfield bank and takeover bank. Furthermore, beside the ownership structure, bank characteristic and economic condition in host country which is Indonesia, affect the foreign bank supply of credit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Susnita Sari
"Penelitian untuk mengetahui pengaruh tingkat modal (CAR), likuiditas (LDR) dan sektor makro ekonomi yaitu inflasi (INF), bunga (Rate), nilai tukar (Kurs) dan petumbuhan ekonomi (PDB) terhadap kredit perbankan (LTA) diIndonesia, dan apakah terdapat perbedaan diantara jenis bank dan perbedaan pada periode krisis. Analisis penelitian dilakukan menggunakan data panel dengan pendekatan dinamis untuk data tahun 2005 ? 2012. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberian kredit perbankan Indonesia dipengaruhi pemberian kredit sebelumnya, tingkat modal, likuiditas, bunga dan inflasi. Namun hasil menunjukan bahwa kurs dan petumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap kredit perbankan. Dan pada penelitian ini tidak terbukti adanya perbedaan diantara jenis bank. Sedangkan pada periode krisis terdapat perbedaan pengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan kredit perbankan pada periode tahun 2007-Q2, tahun 2008-Q4 dan tahun 2009-Q2 yang berarti bahwa selama periode tersebut pertumbuhan kredit lebih rendah.

This research is to determine the effect of capital adequacy (CAR), liquidity (LDR) and the macro-economic sector, especially inflation (INF), interest (Rate), exchange rate (Kurs) and economic growth (GDP) of the bank credit (LTA) in Indonesia, and whether there are differences between types of banks and the difference in the period of crisis. In this study, data analysis was performed using a dynamic panel data approach for the data years 2005 - 2012 per 3-month period (quarter). Research shows that capital, liquidity, interest and inflation affect to Indonesia's banking loans. However, the results showed that exchange rate and economic growth have no significant effect on bank credit growth. In this study does not prove the differences between types of banks. While the crisis period were significant negatively influence the growth of bank credit in the period of 2007-Q2, 2008-Q4 and 2009-Q2, which means that during the period of lower credit growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imran Eko Rusdianto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suku bunga SBI terhadap jumlah kredit yang disalurkan perbankan. Penelitian ini menggunakan data sekunder kredit, suku bunga kredit, suku bunga SBI, modal bank dan PDB periode 2007-2010. Pendekatan penelitian yang digunakan adalan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode Vector Autoreggresion (VAR). Hipotesis yang akan diuji adalah variabel apa saja yang mempengaruhi jumlah permintaan dan penawaran kredit yang disalurkan perbankan pada periode tersebut. Hasil yang dari penelitian ini adalah penawaran kredit dipengaruhi secara signifikan oleh suku bunga SBI, suku bunga kredit dan modal bank itu sendiri. Sedangkan jumlah penawaran kredit dipengaruhi signifikan oleh suku bunga kredit dan PDB di Indonesia.

This study aims to analyze the effect of SBI on the amount of bank lending. The studies using secondary data of credit, interest rate credit, interest rate of SBI, the bank's capital and the GDP of the period 2007-2010. The research approach used is a quantitative approach using Autoreggresion Vector (VAR). Hypotheses to be tested is what are the variables that affect the demand and supply of banking loans extended during the period. Results of this study is the supply of credit is significantly affected by the SBI rate, mortgage interest ratesand bank capital itself. While the amount of credit supply significantly affected bymortgage interest rates and GDP in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Rahadian
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat intermediasi bank, khususnya bank umum konvensional di Indonesia. Ukuran tingkat intermediasi bank dalam penelitian ini menggunakan loan to deposit ratio LDR . Data yang digunakan adalah data perbankan antara tahun 1995-2008 dengan menggunakan sampel 58 bank. Model ekonometrik data panel dinamis yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan model bank risk taking behaviour dari Mitchell 1986 , simple theory of banking dari Kam dan Smithin 2011 dan simple model of bank intermediation dari Moore 1989 .Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat intermediasi bank adalah i tingkat suku bunga simpanan, ii spread intermediasi bank, iii pendapatan selain dari aktivitas kredit, dan iv struktur dana bank. Pengaruh faktor-faktor tersebut berdasarkan hasil estimasi menggunakan panel least squares, least squares dummy variables dan estimator generalized method of moments dari Arellano dan Bond 1991 menunjukan pengaruh yang signifikan dan konsisten. Tingkat suku bunga simpanan dan pendapatan selain dari aktivitas kredit berpengaruh positif, sementara spread intermediasi bank dan struktur dana bank berpengaruh negatif terhadap tingkat intermediasi bank.Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata tingkat intermediasi bank LDR diantara jenis bank yang ada di Indonesia. Bank BUMN, BUSN Devisa, BUSN Non Devisa dan Bank Asing memiliki rata-rata tingkat intermediasi yang tidak jauh berbeda. Baik BPD dan Bank Campuran memiliki rata-rata tingkat intermediasi yang berbeda dibandingkan dengan bank-bank lainnya. Hasil analisis kovarian juga menunjukkan bahwa krisis ekonomi dapat mempengaruhi rata-rata tingkat intermediasi bank LDR.

The research is purposed to analyse the factors that influence a bank intermediation level, particularly conventional Bank in Indonesia. The dimension of bank intermediation level in the research use a loan to deposit ratio LDR . The usage data is the Banking data that is occurred in year of 1995 2008 with 58 banks for sampling. Econometric model of dynamic panel data that is developed in this research using a bank rsquo s model of risk taking behaviour approach introduced by Mitchell 1986 , simple theory of banking introduced by Kam and Smithin 2011 and simple model of intermediation bank introduced by Moore 1989 . The outcome of the research shows the factors that influence Bank Intermediation level comprising of i deposit rate, ii bank intermediation spread, iii income except from lending activities, iv bank deposit structure. The impacted factors are based on estimation result using least squared panel, least squares dummy variables, and estimator generalized method of moments introduced by Arellano and Bond 1991 prove a significant and consistent impact. A deposit rate and income except from lending activities has a positive impact, on the other hand the bank intermediation spread and bank deposit structure have a negative impact against bank intermediation level.The outcome of the research also shows differences of the mean of bank intermediation level LDR among bank types in Indonesia. Bank intermediation level of State Owned Bank, BUSN Bank, Bank BUSN Non Devisa and Foreign Bank have no much significant differences for the mean of bank intermediation level comparing to both BPD and mixed bank. The outcome of covariant analysis also demonstrates that economy crisis has implication to the mean of intermediation level LDR."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
D2372
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>