Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Aulia Syaiful
"[ABSTRAK
Kajian ini melakukan analisis kapabalitas dinamik terhadap pengelolaan daya saing pariwisata di Kota Tua Jakarta. Kota Tua Jakarta sebagai tempat wisata berkompetis dengan tempat wisata lainnya, baik di internal wilayah ataupun dengan dunia internasional. Untuk dapat sukses melalui kompetisi dibutuhan strategi pengelolaan daya saing (Teece, Pisano, dan Shuen, 1997). Salah satu strategi untuk itu dengan meningkatkan kapabilitas dinamik pengelolaan Kota Tua. Kapabilitas dinamik adalah kemampuan untuk mengelola sumber daya untuk memenuhi tantangan lingkungan yang dinamis sehingga mampu memiliki daya saing (Teece dan Augier, 2007). Kajian ini memberikan contoh bagaimana organisasi publik harus beradaptasi dalam linkungan yang dinamik dalam upaya mampu bertahan hidup dengan mengintegrasi, memodifikasi, dan menata ulang sumber daya yang dimiliki. Hasil analisis memperlihatkan ada tiga faktor yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapabilitas dinamik Kota Tua Jakarta yaitu orang yang mampu, proses yang tangkas, dan relasi antar kelompok. Faktor pendorong ini berinteraksi dengan elemen kapabilitas dinamik yaitu berpikir ulang, berpikir kedepan, dan berpikir modifikasi untuk menciptakan kebijakan adapatif dalam memenuhi indek daya saing pariwisata. Kajian ini memakai metode riset tindakan berbasis sistem lunak. Adapun model riset tindakan ini menggunakan pendekatan dual imperative yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah faktual dan mencari kebaruan dari teori yang ada.;

ABSTRACT
This paper explores dynamic capability for tourism competitiveness in old town Jakarta. Dynamic capability is the ability to integrate, build, and reconfigure internal and external competencies to address rapidly changing environments (Teece, Pisano, & Shuen, 1997). This paper provide ilustration how public organization used dynamic capability to keep organization fit to the competitive and dynamic situation. In this paper how the public organization continously anticipating and adjusting are using three driven factor (Rothaermel & Hess, 2004; Neo & Chen, 2007) at able people, agile process, and intergroup relationships and three key element (Neo & Chen, 2007) at thinking ahead, thinking again, and thinking across that used to achieve adaptive policies for tourism competitive advantage. Action research is conducted in the field of old town Jakarta governance including DKI Jakarta goverment, tourism department of Jakarta, Museum in Old Town Jakarta and comunities in Old Town Jakarta. These research is using SSM-Based AR to explores the messy situation in Old Town Jakarta. Soft Systems Methodology is used to tackling social complexity in old town Jakarta. These research are dual imperatives of action research as mentioned by Mc kay and Marshal (2001) and hardjosoekarto (2013).;This paper explores dynamic capability for tourism competitiveness in old town Jakarta. Dynamic capability is the ability to integrate, build, and reconfigure internal and external competencies to address rapidly changing environments (Teece, Pisano, & Shuen, 1997). This paper provide ilustration how public organization used dynamic capability to keep organization fit to the competitive and dynamic situation. In this paper how the public organization continously anticipating and adjusting are using three driven factor (Rothaermel & Hess, 2004; Neo & Chen, 2007) at able people, agile process, and intergroup relationships and three key element (Neo & Chen, 2007) at thinking ahead, thinking again, and thinking across that used to achieve adaptive policies for tourism competitive advantage. Action research is conducted in the field of old town Jakarta governance including DKI Jakarta goverment, tourism department of Jakarta, Museum in Old Town Jakarta and comunities in Old Town Jakarta. These research is using SSM-Based AR to explores the messy situation in Old Town Jakarta. Soft Systems Methodology is used to tackling social complexity in old town Jakarta. These research are dual imperatives of action research as mentioned by Mc kay and Marshal (2001) and hardjosoekarto (2013)., This paper explores dynamic capability for tourism competitiveness in old town Jakarta. Dynamic capability is the ability to integrate, build, and reconfigure internal and external competencies to address rapidly changing environments (Teece, Pisano, & Shuen, 1997). This paper provide ilustration how public organization used dynamic capability to keep organization fit to the competitive and dynamic situation. In this paper how the public organization continously anticipating and adjusting are using three driven factor (Rothaermel & Hess, 2004; Neo & Chen, 2007) at able people, agile process, and intergroup relationships and three key element (Neo & Chen, 2007) at thinking ahead, thinking again, and thinking across that used to achieve adaptive policies for tourism competitive advantage. Action research is conducted in the field of old town Jakarta governance including DKI Jakarta goverment, tourism department of Jakarta, Museum in Old Town Jakarta and comunities in Old Town Jakarta. These research is using SSM-Based AR to explores the messy situation in Old Town Jakarta. Soft Systems Methodology is used to tackling social complexity in old town Jakarta. These research are dual imperatives of action research as mentioned by Mc kay and Marshal (2001) and hardjosoekarto (2013).]"
2015
D2125
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayinda Citra Utami
"Penelitian ini menggunakan model Almost Ideal Demand System (AIDS) untuk menganalisis posisi daya saing Indonesia sebagai destinasi wisata populer di kawasan Asia Tenggara terhadap dua negara kompetitor utamanya. Model digunakan untuk mengestimasi sensitivitas permintaan pariwisata dari tujuh negara pasar utama wisatawan ke Indonesia, Thailand dan Malaysia, terhadap perubahan harga relatif efektif, total budget wisatawan dan pengaruh krisis ekonomi global. Hasil estimasi model memenuhi asumsi teori permintaan, yaitu homogeneity dan symmetry. Nilai elastisitas harga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi daya saing yang lebih baik dibandingkan Thailand dari perspektif wisatawan Australia dan Amerika, sedangkan Indonesia memiliki posisi daya saing yang lebih baik dibandingkan Malaysia dari perspektif wisatawan Amerika. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa harga pariwisata merupakan determinan utama yang mempengaruhi alokasi pengeluaran wisatawan di ketiga destinasi. Oleh karena itu, selain dengan meningkatkan kualitas jasa pariwisata yang ditawarkan, penting juga bagi para pembuat kebijakan di Indonesia untuk menentukan strategi penentuan harga yang tepat, sehingga akan dapat meningkatkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata.

This study utilizes Almost Ideal Demand System (AIDS) models to examine Indonesia's competitiveness as a popular tourist destination in South East Asia in comparison with its main competitors. The models are used to quantify the responsiveness of tourism demand from seven major tourist origin markets in Indonesia, Thailand dan Malaysia to changes in relative effective prices, tourists expenditure budget and global economic crisis. Estimated models are in conformity with the basic postulates of consumer theory: homogeneity and symmetry. Price elasticity calculations suggest that Indonesia is more competitive than Thailand in the Australian and American tourists. While Indonesia is more competitive than Malaysia in the American tourists. The results also indicate that price is a key variable driving changes in market shares. Policymakers should pay particular attention to tourism pricing policies, as well as to improving tourism offer, in order to maximize gains from tourism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Fauzan
"Pariwisata internasional menjelma menjadi salah satu industri terbesar di dunia karena terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Melihat potensi tersebut, kini setiap negara berusaha untuk mengembangkan sektor industri pariwisata yang dimilikinya. Kekayaan alam, keragaman seni dan budaya, serta latar belakang sejarah yang panjang merupakan potensi besar sebagai objek dan daya tarik pariwisata Rusia. Namun dalam kenyataannya pariwisata Rusia masih kalah bersaing di industri pariwisata internasional. Diperlukan langkah strategis dari pemerintah Rusia, dalam hal ini Kementrian Kebudayaan Federasi Rusia untuk mengembangkan potensi pariwisata Rusia dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Rusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang menyebabkan stagnasi pariwisata Rusia dalam beberapa tahun terakhir dan strategi yang akan dilakukan oleh pemerintah Rusia dalam meningkatkan daya saing Rusia di industri pariwisata internasional. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analisis yang bersumber kepada naskah primer dan naskah sekunder terkait topik penelitian.

International tourism was transformed into one of the largest industries in the world because it continues to experience significant growth. Seeing this potential, each country is now trying to develop its tourism sector. Natural richness, the diversity of art and culture, as well as a long historical background is a great potential as a tourist attraction of Russia. But in reality the Russian tourism still unable to compete in the international tourism industry. Necessary strategic steps from the Russian government, which is Ministry of Culture of the Russian Federation to develop the tourism potential of Russia and increase tourist arrivals to Russia. This research aims to determine the causes of the Russian tourism?s stagnation problems in recent years and Russian government?s strategies in increasing Russia's competitiveness in the international tourism industry. This research use a qualitative approach, with descriptive-analytic method that comes to primary and secondary sources related to the topic of research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramzi Rinaldhi
"ABSTRAK
Diantara jenis pariwisata, heritage tourism dianggap sebagai salah satu trend yang akan berkembang. Potensi dari heritage tourism adalah bahwa sumber daya budaya termasuk didalamnya heritage tidak hanya memberikan pengalaman berupa rekreasi, tetapi juga pendidikan, pengetahuan serta manfaat sosial. Salah satu situs heritage yang ada di Indonesia adalah Kawasan Kota Tua Jakarta. Dengan sejarahnya yang panjang, Kawasan Kota Tua Jakarta menjadi salah satu ikon pariwisata kota Jakarta. Seiring dengan pertumbuhan pengunjung situs bersejarah
dan warisan budaya lain di Indonesia, pada tahun 2012 tingkat kunjungan wisawatan ke Kawasan Kota Tua Jakarta menurun drastis. Untuk itu penelitian dilakukan guna mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam meningkatkan heritage tourism di Kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 202 pengunjung Kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan authenticity untuk melihat persepsi pengunjung Kawasan Kota Tua Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan lima buah variabel, yaitu motivasi, object based authenticity, Existential Authenticity, Satisfaction dan Loyalty.

ABSTRACT
Among the kinds of tourism, heritage is considered as one of the trends that will be
growing in the future. Heritage tourism has very strong potential with its cultural
resource heritage not only deliver a recreational experience, but also education,
knowledge and social benefits. One of the heritage sites in Indonesia is Jakarta Old
Town Area. With its long history, Jakarta Old Town Area became an icon of the
city tourism. Along with the growth of the historical site visitors and other cultural
heritage in Indonesia, in 2012 the number of tourist visits to Jakarta Old Town Area
dropped dramatically. The study was conducted to determine what need to be done
in increasing heritage tourism in Jakarta Old Town Area. The study was involving
202 visitors in Jakarta Old Town Area. This research looked at the perception of
authenticity visitors Jakarta Old Town Area as main approach. At a wholem the
research used five variables, namely motivation, object-based authenticity,
Existential Authenticity, Satisfaction and Loyalty."
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jefri Samodro
"Kota Batu merupakan salah satu kota di Indonesia yang melakukan pembangunan ekonomi berbasis pada sektor pariwisata. Pariwisata harus dikelola dengan paradigma pariwisata berkelanjutan, yang membangun sektor pariwisata dengan mempertimbangkan keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini melihat sistem pariwisata di Kota Batu dengan paradigma keberlanjutan industri pariwisatanya. Metode Sistem Dinamik digunakan untuk mengambil gambaran tentang dinamika sistem pariwisata di Kota Batu dan mensimulasikan skenario-skenario yang dikembangkan untuk kondisi yang akan datang. Model sistem dinamik menggunakan persepsi wisatawan terhadap kondisi Kota Batu sebagai indikator keberlanjutan pariwisata. Dari simulasi yang dilakukan, kondisi pariwisata dengan kebijakan Business as Usual kurang menunjukkan kinerja yang maksimal dan kurang berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sedangkan rencana pembangunan pariwisata pemerintah Kota Batu melalui RIPPDA juga menghasilkan kondisi yang kurang maksimal, karena perencanaan belum mampu mengatasi permasalahan yang ada, yaitu kemacetan. Sedangkan kebijakan alternatif yang dibuat dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja ekonomi dan meminimalisir dampak negatif dan stagnasi pariwisata di Kota Batu.

Kota Batu is one of the cities in Indonesia which performs economic development based on tourism. Tourism should be managed by sustainable tourism paradigm, which establishes the tourism sector to consider the sustainability of the economic, social, and environment. This research seeks the tourism system in Kota Batu from the sustainability of the tourism industry paradigm. Dynamic System method is used to take a picture of the dynamics of the tourism system in Kota Batu and simulate the scenarios that will be developed in the future. Dynamic system model uses traveler 39 s perception of the condition of Kota Batu as an indicator of the tourism sustainability. From the simulation, the condition of tourism with Business as Usual policy fails to demonstrate the maximum and unsustainable performance, both from the economic, social, and environmental aspects. In addition, the government 39 s plan on tourism development through RIPPDA also gives the less condition, because its plan has not been able to overcome the existing problems, such as congestion. While the alternative policies that has been made by government can be applied to improve economic performance and reduce the negative impacts and stagnation of tourism in Kota Batu."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Rebitta Destasesa
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran mengenai bagaimana upaya pemerintah daerah Kota Sabang dalam mengelola sektor pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan Post Positivist, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan study lapangan. Hasil penelitian ini menunjukan upaya pemerintah daerah dalam mengelola sektor pariwisata dalam beberapa aspek masih berjalan lambat, terlihat dari belum adanya penambahan jumlah fasilitas pendukung pariwisata seperti penginapan. Belum adanya penambahan dan peremajaan terhadap sarana transportasi umum dan kurang adanya partisipasi dari masyarakat dalam pengelolaan pariwisata di Sabang.
Jenis pariwisata andalan Kota Sabang adalah jenis pariwisata bahari, sedangkan potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kota Sabang cukup berfariasi, ada wisata alam dan sejarah yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi, tetapi sayangnya belum adanya pengelolaan yang maksimal dari pemerintah daerah setempat untuk mengembangkan wisata tersebut. Dalam pengelolaan dan pengembangan sektor kepariwisataan terdapat unsur utama yang perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah setempat, faktor utama yaitu daya tarik wisata, prasarana, fasilitas dan lembaga pariwisata. Mengelola sektor kepariwisataan bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah daerah saja, partisipasi masyarakat dan pelaku industri pariwisata menjadi bagian penting dalam perkembangan wisata disuatu daerah.

This research was aims to explain how the efforts of local governments to manage Sabang Town tourism sector. This study uses Post positivist approach, with data collection through interviews and field study. These results indicate the efforts of local governments to manage the tourism sector in some aspects is still running slow, seen from the lack of increase in the number of tourism support facilities such as lodging. There’re no addition and renovation of public transportation, and lack of community participation in tourism management in Sabang.
Sabang City mainstay tourism type is a type of marine tourism, while tourism potential which is owned by the City of Sabang is quite a variation, there are natural and historical attractions that are not less interesting to visit, but unfortunately the management of the local government to develop the tour is too slowly. Management and development of the tourism sector are the main elements that should be a concern for the local government, and the main factors are tourist attraction, infrastructure, facilities and tourism agencies. Managing the tourism sector is not only the responsibility of the regional government, but also public participation and the tourism industry have an important part in the development of tourism sector in the region.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Mulya Agustiani
"ABSTRACT
Pemerintah Daerah yang bekerjasama dengan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PT Transjakarta meluncurkan bus tingkat Jakarta Explorer sebagai salah satu alternatif transportasi wisata di kota Jakarta. Bus tingkat yang dilengkapi dengan tour guide didalamnya ini tidak dipungut biaya, tujuannya adalah sebagai pendorong para wisatawan untuk berwisata di Kota Jakarta. Pada masa pengoperasiannya,  jumlah pengguna bus tingkat Jakarta Explorer kian meningkat tiap tahunnya sehingga menarik minat peneliti untuk menganalisis kualitas pelayanan bus tingkat Jakarta Explorer dalam perannya sebagai salah satu moda transportasi wisata kota Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data kuantitatif dengan melakukan survei dan teknik pengumpulan data kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan, observasi, dan dokumentasi yang keseluruhannya dikaitkan dengan konsep Perceived Quality yang dikemukakan oleh Gronroos yang memiliki tiga dimensi, yaitu outcome-related dimension, image-related dimension, dan process-related dimension dan tujuh indikator, diantaranya yaitu professionalism and skill, reputation and credibility, attitudes and behavior, accessibility and flexibility, reliability and trustworthiness, service recovery, dan serviscape. Setelah penelitian dilakukan dengan menggunakan 100 sampel, hasil dari penelitian ini berdasarkan indikator-indikator yang dijadikan sebagai instrumen penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan bus tingkat Jakarta Explorer adalah sangat baik. Berdasarkan penjabaran dan penelitian yang telah dilakukan, rekomendasi yang dapat diberikan diantaranya dengan menambah jumlah armada bus untuk mengurangi jumlah antrian yang seringkali ditemukan di beberapa rute, melakukan perawatan dan pengecekkan fasilitas yang disediakan pada tiap bus, penambahan rute yang tidak hanya berpusat di tengah kota Jakarta, dan penambahan Bus Attendant khususnya untuk posisi Tour Leader, agar tugas tersebut tidak dibebankan sepenuhnya kepada satu petugas.

ABSTRACT
The Regional Government in collaboration with one of the Regional-Owned Enterprises (BUMD), PT Transjakarta, launched the Jakarta Explorer as alternative tourist transportation in the city of Jakarta. This double decker bus equipped with a tour guide in it is free of charge, the aim is to encourage tourists to travel in the city of Jakarta. During its operation, the number of Jakarta Explorer users increased every year so that it attracted the interest of researchers to analyze the quality of Jakarta Explorers services in its role as one of the citys tourist transportation. The study was conducted using quantitative methods with quantitative data collection techniques by conducting surveys and qualitative data collection techniques by conducting in-depth interviews with informants, observations, and documentation, all of which were associated with the concept of Perceived Quality proposed by Gronroos which has three dimensions, outcome-related dimension, image-related dimension, and process-related dimensions and seven indicators, including professionalism and skill, reputation and credibility, attitudes and behavior, accessibility and flexibility, reliability and trustworthiness, service recovery, and serviscape. After research conducted using 100 samples, the results of this study are based on the indicators used as research instruments indicate that the quality of Jakarta Explorer services is very good. Based on the translation and research that has been done, the recommendations that can be given include increasing the number of bus fleets to reduce the number of queues which are often found on several routes, maintaining and checking the facilities provided on each bus, adding routes that are not only centered in the center of Jakarta , and the addition of a special Bus Attendant for the position of the Tour Leader, so that the task is not fully charged to one officer."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Chodijah
"Dark tourism merupakan perjalanan wisata ke suatu tempat atau atraksi yang berhubungan dengan kekerasan, pembantaian dan kematian. Jakarta sebagai salah satu destinasi pariwisata utama di Indonesia, memiliki citra sejarah sebagai Ratu dari Timur juga kuburan orang-orang Belanda. Sehingga dapat digali peristiwa-peristiwa yang dapat menjadi sumber daya tarik (potensi) pengembangan dark tourism. Rangkaian sejarah gelap Jakarta dalam penelitian ini diperoleh dari penjelasan informan dan studi literatur. Data diolah dengan metode skoring untuk penempatan spektrum dan penilaian potensi. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif keruangan. Potensi dark tourism ini terletak di sekitar pusat pemerintahan atau kawasan yang berhubungan dengan lambang kekuasaan dari setiap dark history sesuai masa pemerintahannya.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh potensi tinggi dan sedang dengan tiga kecenderungan. Yakni potensi tinggi dengan kecenderungan ekonomi dan edukasi (Monumen Pancasila Sakti, Sasmita Loka A. Yani, Museum Jend. A.H. Nasution dan Museum Sejarah Jakarta), potensi sedang dengan kecenderungan orientasi pendidikan (Monumen Tragedi 12 Mei, Taman Makam Pahlawan dan Vihara saksi pembantaian Etnis Tionghoa) dan potensi sedang orientasi ekonomi (Museum Taman Prasasti). Selain delapan atraksi atau destinasi potensial dark tourism tersebut, terdapat dua potensial destinasi dark tourism yang saat ini belum diperuntukan untuk dikunjungi masyarakat umum, yakni lokasi (rumah) penembakan D.I. Panjaitan dan M.T. Haryono.

Dark tourism defined as a travel experience to a place or certain attraction associated with violence, carnage and death. Jakarta as one of the major tourism destinations in Indonesia has a historical image of the Queen of the East as well as the Dutch cemetery. Therefore, historical events can be explored as a source of attraction (potential) development of dark tourism in Jakarta. Series of dark history of Jakarta in this study were obtained from informants and literature studies. Data processed by the method of scoring for the placement and assessment of the potential spectrum. Further spatial analyzed descriptively. Dark tourism potential is located in the centre of administration or related area with a symbol of power of any appropriate dark history of its reign.
Based on the analysis, high and medium potential was found and each obtained by three trends. The high potential was found for economic and education trends (Monumen Pancasila Sakti, Sasmita Loka A. Yani, Museum Jend. A.H. Nasution and Museum Sejarah Jakarta), the medium potential found for educational orientation (Monumen Tragedi 12 Mei, Taman Makam Pahlawan and Temple massacre witness Ethnicity Chinese) and the medium potential for the economic orientation (Museum Prasasti). In addition to the eight potential attraction or dark tourism destinations, there are two potential dark tourism destinations that are currently not intended for public visit, they are the location (home) shooting of D.I. Panjaitan and M.T. Haryono.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43014
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Rachma
"ABSTRAK
Ketatnya persaingan dalam pasar pariwisata menuntut pengelola untuk memiliki keuntungan kompetitifnya . Pada heritage tourism, memahami dan menjaga atribut authenthicity merupakan hal yang penting. Karena hal ini berhubungan dengan motivasi dan engagement pada destinasi wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, persepsi authenticity ,dan engagement, terhadap konsekuensi perilaku dimasa depan yaitu loyalitas. Untuk memprediksi loyalitas digunakan authenticity dan engagement sebagai variabel prediksi. Penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square, dengan menggunakan model variabel formatif dan reflektif. Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah cultural motivation, serious leisure, self-connection, object-based authenticity, existential authenticity, engagement, dan loyalty.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh signifikan motivasi yaitu cultural motivation dan self-connection terhadap sense of authenticity. Temuan lain adalah, terdapt pengaruh signifikan sense of authenticity terhadap loyalitas. Namun tidak ada pengaruh signifikan antara engagement dan loyalitas.

ABSTRACT
Intense competition in the tourism market requires managers to have a competitive advantage. On heritage tourism, understand and maintain authenthicity attributes are important, because it is related to motivation and engagement in tourist destinations. The purpose of this study was to determine the effect of motivation, perception of authenticity and engagement, towards the consequences of future behavior which is loyalty. In this study to predict loyalty used authenticity and engagement as predictive variables. This study uses Partial Least Square method, using the model variables formative and reflektif. Variable used in this study are cultural motivation, leisure serious, self-connection, object-based authenticity, existential authenticity, engagement, and loyalty. Result from this study showed that there are significant effect both from cultural motivation and self-connection to the sense of authenticity. Another finding is, there is significant effects sense of authenticity to loyalty. But there is no significant effect between engagement and loyalty
;;"
2016
S65778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, David Christian
"Belitung mempunyai potensi pariwisata yang sangat baik, kebijakan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh (KSCT) dikeluarkan untuk mengarahkan pengembangan kawasan fokus pada sektor pariwisata sehingga menjadi basis utama dalam meningkatkan daya saing daerah. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai dampak yang diberikan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh (KSCT) terhadap daya saing daerah di Kabupaten Belitung. Dengan menggunakan pendekatan positivis-kualitatif, peneliti melihat daya saing daerah dengan menggunakan sembilan indikator. Berdasarkan analisis pada kesembilan indikator tersebut, diketahui bahwa pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh (KSCT) belum memberikan dampak yang optimal terhadap daya saing daerah di Kabupaten Belitung .

Belitung has excellent tourism potential, Policy development the strategic fast growing (KSCT) issued to direct the development of the focus on tourism sector, so that it becomes the main base in increasing the competitiveness of the region. This study provides an overview of the impact of a given strategic fast growing area of development (KSCT) of regional competitiveness in Belitung district. By using qualitative, positivist approach-researchers look at the competitiveness of the regions by using the nine indicators. Based on the analysis of the indicators in the ninth, it is known that the development of fast growing strategic areas (KSCT) have not provided an optimal impact on regional competitiveness in Belitung district."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>