Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lumban Tobing, Fredy Buhama
"Kajian kerjasama ekonomi di ASEAN dalam beberapa beberapa dekade terakhir, didominasi oleh studi tentang prospek dan tantangan kerjasama dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kajian terhadap peluang kerjasama dengan kawasan lainnya (cross regionalism) khususnya hubungan ASEAN dengan kawasan Amerika Latin, masih sangat minim. Secara umum, studi tentang hubungan Indonesia dan Amerika Latin tidak begitu banyak mendapatkan perhatian khusus bagi para studi hubungan internasional. Satu hal yang menjadi penyebab adalah pandangan terhadap kawasan Amerika Latin sebagai mitra yang tidak signifikan karena jarak yang jauh (conditions of separateness). Artikel ini berargumentasi bahwa dinamika internasional telah membuka kesempatan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi yang lebih luas antar ASEAN dan Amerika Latin sebagai sebagai mitra baru, khususnya bagi Indonesia. Hal ini didasari fakta bahwa negara-negara Amerika Latin khususnya Chile, Peru dan Meksiko kini mengalami perkembangan yang signifikan baik secara politik dan ekonomi, serta tumbuh menjadi middle income countries. Selain itu, identitas sebagai negara dunia ketiga (third world countries), seharusnnya menjadi faktor poltik yang mendorong terbangunnya hubungan ekonomi yang lebih erat. Namun demikian, dalam kasus Indonesia, ditemukan beberapa hambatan dalam meningkatkan kerjasama ekonomi khususnya di bidang perdagangan dengan ketiga negara tersebut yaitu political will, hambatan mental (mental blocks),dan kurangnya pemahaman karakter bisnis masing-masing negara. Memahami hambatan tersebut, artikel ini menempatkan pentingnya maksimalisasi skema kemitraan antara aktor negara dan non negara dalam kegiatan diplomasi ekonomi (multitrack diplomacy) dan pemanfaatan forum kerjasama di berbagai level (multilevel diplomacy) sebagai solusi untuk meningkatkan hubungan Indonesia dengan ketiga negara tersebut, sehingga dapat menjadi hub untuk memperkuat hubungan ekonomi di kedua kawasan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: ERIA (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia), 2017
341.247 3 ASS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bankok: Ministry of Foreign Affairs, 1995
341.347 3 ASE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fathma Ilmi Anindita Iskandar
"Penelitian in berfokus pada diplomasi Jepang terhadap ASEAN dalam isu keamanan siber. Beberapa tahun belakangan ini, isu keamanan siber menjadi salah satu fokus baru bagi Jepang dan ASEAN dalam mengembangkan kerja sama bidang keamanan kedua negara. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai kepentingan Jepang dalam memberikan dukungan terkait masalah keamanan siber di Kawasan ASEAN, serta bagaimana Jepang melakukan upaya-upaya dukungan dalam konteks pengembangan kapasitas keamanan siber di Kawasan ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Teknik penelitian studi kepustakaan digunakan dengan mengolah data yang berkaitan dengan kebijakan Jepang dalam isu keamanan siber di Kawasan ASEAN. Hasil penelitian ini adalah diplomasi siber dalam bentuk dukungan terkait isu keamanan siber di Kawasan ASEAN dilakukan Jepang sebagai salah satu langkah untuk menjamin keamanan nasional Jepang. Upaya-upaya dukungan yang telah dilakukan Jepang dalam konteks pengembangan kapasitas keamanan siber di Kawasan ASEAN di antara lain adalah penyelenggaraan Dialog tentang Kejahatan Siber Jepang-ASEAN, pemberian pelatihan tentang manajemen keamanan informasi untuk para pejabat pemerintah ASEAN, bekerja sama dengan Interpol dalam ASEAN Cyber Capacity Development Project (ACCDP), serta pembangunan Pusat Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber ASEAN-Jepang.
This research focuses on Japan`s diplomacy towards ASEAN on the issue of cybersecurity. In recent years, the issue of cyber security has become a new focus for Japan and ASEAN in developing security cooperation between the two countries. The problem discussed in this study is about Japan`s interest in providing support related to cyber security issues in the ASEAN Region, as well as how Japan is making support efforts in the context of cybersecurity capacity building in the ASEAN Region. This research uses descriptive analysis method. The literature study research technique is used by processing data related to Japan`s policy on cybersecurity issues in the ASEAN Region. The results of this study are cyber diplomacy in the form of support related to cybersecurity issues in the ASEAN Region carried out by Japan as one of step to ensure Japan's national security. Supporting efforts that have been undertaken by Japan in the context of cybersecurity capacity building in the ASEAN Region include organizing Dialogues on Japanese-ASEAN Cyber Crimes, providing training on information security management for ASEAN government officials, cooperating with Interpol in the ASEAN Cyber Capacity Development Project (ACCDP), and establishing the ASEAN-Japan Cyber Security Capacity Building Center (AJCC-BC)."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Pentagon Press, 2007
R 327 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Human rights is an elusive concept that is often be disputed in the practics of Indonesia's human rights diplomacy and although it is widely accepted but few have a genuine belief in Indonesia's political will to promote human rights..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
959 Sab a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gill, Ranjit
Jakarta: Gramedia, 1988
959 Gil a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: Asean Secretariat, 1997
344ASEA001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavia Maludin
"Tesis ini akan memfokuskan pada e-diplomasi sebagai bagian dari diplomasi publik sebagai suatu cara bagi negara dalam menjalankan diplomasinya dan mensosialisasikan kebijakan-kebijakan luar negerinya kepada masyarakat domestik negara itu sendiri. E-diplomasi sendiri merupakan salah satu kesempatan yang diberikan sebagai hasil dari kemajuan teknologi komunikasi global yaitu internet. Dalam diplomasi internet telah berhasil mendemokratisasikan diplomasi dalam bentuknya yang unik. Diplomasi dengan menggunakan internet sendiri merupakan salah satu cara dalam melakukan diplomasi yang pada gilirannya akan memberikan akses yang sangat luas kepada aktor-aktor lain selain negara yang sangat banyak untuk menyuarakan aspirasi mereka agar dikenal. Permasalahan dalam tesis ini adalah mengapa dan bagaimana Australia melaksanakan e-diplomasinya yang proaktif melalui internet.
Negara-negara juga berusaha memanfatkan akses-akses tersebut dalam melakukan diplomasi sebagai cara untuk melaksanakan kebijakan luar negerinya melalui kemudahan-kenudahan yang ada pada internet, tidak terkecuali Australia dalam Asean Regional Forum. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Image Theory M. Tehranian bahwa setengah dari politik kekuatan adalah berkisar pada masalah kesan yang ditimbulkan negara. Setiap aktor berusaha untuk menciptakan kesan yang menguntungkan bagi semua pihak termasuk lawan, kawan, atau pihak-pihak yang netral. Keaktifan diplomasi Australia sangat terasa ketika berbicara mengenai ARF tersebut. Dalam dunia Cyber, Australia berusaha menunjukan komitmennya kepada ARF melalui informasi-informasi yang tidak didapatkan dari home page negara Asean. Sebagaimana tujuan aktor-aktor non negara dalam melakukan diplomasinya melalui internet, begitu juga tujuan yang ingin dicapai Australia dalam ARF. Sosialisasi ARF yang diiakukan Australia melalui internet, begitu juga tujuan yang ingin dicapai Australia dalam ARF.
Sosialisasi ARF yang dilakukan Australia melalui internet ini sebenarnya lebih ditujukan kepada pemirsa di dalam negeri Australia selain juga ditujukan kepada pemrisa di luar Australia. Keaktifan Australia dalam ARF melalui intemet hanyalah salah satu tindakan yang dapat menunjukan pentingnya kawasan Asia bagi negara itu. Letak geografis Australia yang sedemikian menjadikannya Asia sebagai tetangga abadi terdekat yang sangat strategis dan mau tidak mau harus menjadi pilar utama kebijakan luar negerinya. Peran e-diplomasi Australia sangatah penting untuk menunjukan citra/kesan yang baik dan simpatik mengenai Asia. Citra yang baik akan menguntungkan Australia dalam mencapai kebijakan luar negerinya.
Untuk publik domestik Australia sendiri, sosialisasi ARF penting untuk menunjukan bahwa pemerintah Australua benar-benar serius dalam menjaga keamanan dalam negerinya melalui ARF ini dari segala ancaman multidimensional sebagai realitas yang harus dihadapi oleh negara seperti Australia sebagai kecenderungan pasca perang dingin. Hal ini penting dilakukan oleh pemerintah mengingat publik domestik Australia yang kritis dan selalu mempertanyakan upaya-upaya yang dilakukan pemerintahnya dalam mengatasi permasalahan keamanan yang semakin kompleks melalui kerjasama strategis dengan salah satu forum yang dapat menjembatani dengan kawasan yang sangat berpengaruh bagi keamanan dalam negeri Australia yaitu kawasan Asia.
E-diplomasi Australia adalah pedang bermata dua yang bermuara pada satu tujuan yaitu pembentukan kesan yang positif yang akan menunjang kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah Australia. Untuk pemirsa global, e-diplomasi Australia akan membentuk citra yang positif dan simpatik di mata Asia yang diharapkan berguna dalam perannya untuk mempengaruhi sasaran dan substansi ARF."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>