Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiskott, H.W. Anselm
"Written with the dental student in mind, this textbook presents a methodical and scientifically based approach to restorative dentistry using fixed prosthodontics. In addition to a comprehensive overview of the clinical concepts of fixed prosthodontics, the author supplies the interdisciplinary context for related basic sciences as well as the clinical fields of periodontics, orthodontics, operative dentistry, and implant dentistry."
London: Quintessence , 2011
617.692 WIS f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hanover Park, IL: Quintessence Pub., 2012
617.69 FUN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rangarajan, V
New Delhi: Elsevier , 2015
617.692 RAN t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rosenstiel, Stephen F.
St. Louis, Missouri: Elsevier , 2016
617.692 ROS c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hartati Poerwanto
"Pemasangan mahkota logam pada gigi sulung dikawatirkan karena kebersihan mulut anak umumnya buruk dan sering dijumpai gingivitis. Untuk itu perlu diteliti bagaimana pengaruh pemasangan mahkota logam pada gigi sulung terhadap kesehatan gingiva, serta untuk mengetahui bagian permukaan gigi yang banyak terakumulasi plak dan bagian gingiva yang mengalami gingivitis.
Sebagai subyek adalah murid SD di Kelurahan Grogol Selatan. Pada awal penelitian seluruh murid kelas I & II diberi pendidikan cara melakukan kebersihan mulut. Pada subyek dilakukan oral profilaksis kemudian dipasang mahkota logam pada 30 gigi molar satu bawah sulung dengan karies dentin. Jenis gigi yang sama pada sisi yang berlawanan digunakan sebagai kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna antara gigi dengan mahkota logam dan gigi kontrol terhadap akumulasi plak serta terjadinya gingivitis. Gingivitis lebih banyak dijumpai pada permukaan lingual dan akumulasi plak lebih banyak pada permukaan distofasial dan lingual dibanding dengan permukaan mesiofasial dan fasial. Oleh karena itu pads anak dengan mahkota logam supaya lebih meningkatkan kebersihan mulut pada seluruh permukaan giginya terutama daerah yang sukar dibersihkan. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bartlett, David
"This easy-to-digest book offers expert guidance in each of the procedures involved in preparing for and placing indirect restorations. Written for students and novices, it walks readers through the steps of tooth preparation, shade taking, fabrication of the provisional restoration, impression taking, assessment of the occlusion (with and without an articulator), and crown placement. Clinical advice and expert tips for managing each phase make this book a valuable adjunct to the training one receives in dental school. "
London: Quintessence publishing, 2007
617.692 2 BAR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sofyan Hidayat
"Terlepasnya mahkota tiruan saat mengunyah merupakan masalah yang sering dijumpai pada pemakai mahkota tiruan atau gigi tiruan jembatan. Terutama pada mahkota gigi yang kecil, pendek dan konus. Penyebab utamanya adalah faktor retensi dan resistensi yang kurang pada gigi penyangga. Salah satu metode untuk meningkatkan retensi dan resistensi pada praparasi mahkota adalah pembuatan groove. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan resistensi mahkota tiruan penuh logam dengan berbagai bentuk preparasi groove. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratoris menggunakan 24 spesimen, yang terdiri dari 6 spesimen preparasi mahkota tanpa groove, 6 spesimen dengan groove bentuk box, 6 spesimen dengan groove bentuk V dan 6 spesimen dengan groove bentuk half round pada masing-masing spesimen tesebut dilakukan uji kompresi. Nilai rerata gaya melepaskan mahkota tiruan logam pada groove berbentuk box (27,97 kgF+SD 1,08), bentuk V (6,15 kgF+SD 0,22), half round (1,77 kgF+SD 0,22) dan tanpa groove (0,95 kgF+SD 0,13). Preparasi groove bentuk box adalah terbaik resistensinya, diikuti bentuk V, half round dan tanpa groove. Penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi untuk pemilihan bentuk groove bila para klinisi menjumpai kondisi gigi molar yang pendek dan konus.

Dental crown or bridges can occasionally come loose or come off from the tooth while chewing. Especially on small, short and conus teeth.The main cause is lack of retention and resistance to the teeth. There are several methods to increase retention and resistance on crown, inlay and onlay preparation, which is parallelism, groove preparation, crown buildup and surface roughness. The aim of this study wasto know the resistance differences of a full metal crown with various forms of groove preparation. This was experimentall laboratories, study using compressive strength test in 24 specimens in which 6 specimens without grooves preparation, 6 specimens with box-shaped groove, 6 specimens with V-shaped groove and 6 specimens with half round grooves. The mean value of metal crown that come off during test on box-shaped Groove (27,97 kgF+SD1,08), V-shaped (6,15 kgF+SD 0,22), half round (1,77 kgF+SD 0,12) and without groove (0,95 kgF+SD 0,13). It is concluded that resistance is best in box-shaped, followed by V-shaped, half round and without groove. When clinicians find short and conus molar teeth, it is recommended the use of groove to increase the resistance of the crown.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
T39302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raphaeli, Steffi
"Latar Belakang: Mahkota tiruan penuh metal porselen masih sering digunakan karena mempunyai kelebihan dibandingkan dengan mahkota tiruan penuh all-porcelain yaitu mempunyai sifat mekanis metal dan sifat estetis porselen. Jenis base metal alloy yang sering digunakan adalah Nickel-Chromium dan Cobalt-chromium. Cobalt-chromium lebih disarankan digunakan sebagai coping mahkota tiruan penuh metal porselen karena mempunyai sifat biokompatibilitas yang baik pada pasien dengan alergi Nikel. Ketepatan tepi servikal merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu mahkota tiruan penuh metal porselen dari faktor biologis.
Tujuan: Untuk mengukur besarnya celah antara tepi servikal gigi subyek yang telah dipreparasi dengan tepi servikal mahkota tiruan penuh metal porselen dengan coping Co-Cr sebelum dan sesudah proses pembakaran porselen.
Metode: Subjek adalah 16 pasien yang memerlukan perawatan dengan mahkota tiruan penuh metal porselen di RSKGM FKG Universitas Indonesia yang diambil secara consecutive sampling. Pengukuran celah tepi servikal marginal gap pada tiap mahkota tiruan penuh metal porselen dengan coping Co-Cr sebelum dan sesudah proses pembakaran porselen dilakukan pada empat titik, yaitu bukal, distal, mesial, palatal dengan mikroskop optik Olympus BX41 dengan perbesaran 50x.
Hasil: Uji statistik diperoleh nilai p

Background: Metal porcelain crown is still commonly used because of the strength properties of the metal and the esthetic of the porcelain. Base metal alloys that used as copings of metal porcelain crowns are nickel chromium and cobalt chromium. Cobalt chromium is preferable because it has better biocompatibility for patients that have allergy to nickel. Marginal gap is one of the important factor that determine the success of a metal porcelain crowns.
Objective: To measure the marginal gap between the cervical margin of the prepared tooth and the cervical margin of metal porcelain crown with Co Cr coping before and after porcelain firing.
Method: The subjects are sixteen teeth that need to be treated with metal porcelain crowns at RSKGM Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia by using consecutive sampling method. Marginal gap of metal porcelain crowns with Co Cr coping, before and after porcelain firing are measured with the impression replica technique at four surfaces, buccal, mesial, distal palatal using optic microscope Olympus BX41 with a magnification of 50x.
Result: Statistical analyses reveals that there is significant difference p
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Widyarini
"Jika sebuah atau beberapa gigi hilang, maka dibutuhkan perawatan untuk menggantikan gigi-gigi tersebut. Salah satu perawatannya adalah dengan Gigi Tiruan Jembatan. Untuk mendapatkan Gigi Tiruan Jembatan yang optimal dibutuhkan preparasi gigi penyangga yang optimal pula yang sesuai dengan prinsip preparasi, tanpa membahayakan pulpa dan jaringan sekitar. Salah satu prinsip yang harus diketahui adalah mengenai banyaknya pengambilan jaringan mahkota gigi penyangga. Mahasiswa profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia diharapkan dapat menerapkan pemahaman teori mengenai prinsip preparasi gigi penyangga pada perawatan dengan Gigi Tiruan Jembatan pada aplikasi klinis. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hal ini dapat tercapai dengan melihat banyaknya pengambilan jaringan gigi penyangga. Data dikumpulkan dari 11 model studi dan 11 model kerja secara konsekutif, sehingga terdapat 21 elemen gigi penyangga yang dievaluasi. Penelitian dilakukan dengan satu kali pengamatan dan oleh satu orang peneliti. Hasil yang didapat adalah rata-rata pengambilan jaringan mahkota gigi posterior atas pada aspek aksial yaitu berkisar antara 0,6 sampai 1,4 mm; dan pada aspek oklusal berkisar antara 1,3 sampai 1,7 mm, sedangkan rata-rata pengambilan jaringan mahkota gigi posterior bawah pada aspek aksial berkisar antara 0,5 sampai 2,0 mm; dan pada aspek oklusal berkisar antara 1,5 sampai 1,8 mm. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa profesi belum mengaplikasikan prinsip dan teknik preparasi dengan benar, terutama mengenai banyaknya pengambilan jaringan gigi penyangga pada aspek aksial.

When a tooth was missing in dental arch, treatment to replace that condition is needed. Fixed Partial Dentures is considered as one of the most popular treatment of choice in order to replace a missing tooth or teeth. To have a success Fixed Partial Dentures, an optimal abutment teeth preparation should meet the principal of tooth preparation, without dangering pulp and surrounding tissues. One of the principles that must be known is the depth reduction of abutment teeth. Dental student are expected to have the ability in implementation of their knowledge to the real clinical work. This study was conducted to investigate how much the depth of an abutment tooth/ teeth reduction done by dental student at Prosthodontics Departement of Faculty of Dentistry University of Indonesia. The data were collected from 11 study models and 11 working models concecutively, hence 21 abutment teeth were evaluated. The research was done by one time evaluation and by one researcher. From the data evaluated, it can be reported that the average depth of axial reduction of posterior maxillary abutment teeth is 0,6 - 1,4 mm and occclusal reduction ranged between 1,3 - 1,7 mm in comparison to the axial reduction of posterior mandibulary abutment teeth that ranged between 0,5 - 2,0 mm and occlusal reduction ranged between 1,5 - 1,8 mm. Therefore, it can be concluded that the knowledge they mastered for Fixed Partial Dentures regarding abutment teeth preparation has not been implemented optimally, especially for axial reduction."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: The Health Sciences Publisher, 2015
618.92 COM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>