Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3679 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beutler, Roland
"This book examines the impact of the digital dividend on terrestrial broadcasting now and tomorrow. Covers spectrum management, the analog to digital switch, and consequences of the identification of a spectrum that could be released for other uses. "
New York: Springer, 2012
e20418364
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hilman Fikrianto
"Rancang Bangun system portable RF Monitoring untuk radio siaran FM. Kebutuhan Perangkat monitoring spektrum frekuensi radio merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam manajemen spektrum frekuensi radio. Monitoring spektrum frekuensi radio untuk keperluan radio siaran FM menjadi hal yang memerlukan banyak sumber daya dan waktukarena lokasinya tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Agar Monitoring dapat dilakukan secara efisien diperlukan perangkat yang mampu bekerja secara portable, otomatis dan memiliki akurasi sesuai dengan ketentuan teknis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem portable RF monitoring untuk radio siaran FM dengan memanfaatkan signalhound USB SA44B dan Software LabView. Hasil penelitian menghasilkan sistem portable RF Monitoring untuk radio siaran FM yang memiliki ketidakpastian pengukuran /- 0.0821 dB dan nilai validitas /- 4,84 dB.

Needs of Radio Frequency Spectrum Monitoring Device is an integral part of management of radio frequency spectrum. monitoring of radio frequency spectrum for the purpose of FM radio broadcast needs manny resources and time due to its location which is spread all over Indonesia region. to monitor the radio frequency spectrum for the purpose FM radio broadcast, efficiently required monitoring device is needed which are able to work portable, automatic and accuracy in accordance with the technical provisions. the research aims to design a portable system for monitoring RF Radio with the FM broadcast spectrum analyzer using USB signalhound SA44B and LABView software. The result of the research produces portable RF monitoring Systrem for FM radio broadcasting that has a value of uncertainty of measurement 0.0821 dB with the validity 4.84 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T47505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Harlan Hartono
"Saat ini aplikasi di bidang audio sudah banyak menggunakan teknologi DSP. Salah satu contoh adalah beralihnya berbagai jenis efek audio dari bentuk analog menjadi efek audio yang berbasis dijital dengan menggunakan prosesor DSP. Hal ini disebabkan karena efek audio yang dirancang dengan bantuan DSP memberikan kelebihan-kelebihan seperti efisiensi perancangan dan fleksibilitas. Efek audio dijital dapat diterapkan secara real time menggunakan DSP Starter Kit TMS320C6713 dengan mengimplementasikan algoritma masing-masing efek tersebut dalam pemrograman bahasa C.
Pada skripsi ini, dilakukan perancangan 3 jenis efek audio, yaitu fuzz, echo, dan reverb. Ketiganya menghasilkan karakter output yang berbeda yang dapat dianalisis dengan menggunakan bantuan FFT (Fast Fourier Transform). Analisis menunjukkan bahwa perancangan yang dilakukan telah dapat diimplementasikan pada DSK TMS320C6713 sehingga menghasilkan suatu board yang, dapat berfungsi sebagai efek audio dijital dan bekeria secara real time. Pada tiap jenis efek ditemukan adanya atenuasi yang besarnya berbeda-beda. Selain itu, noise juga muncul dengan intensitas yang tidak signifikan. Pada efek echo dan reverb dilakukan pengukuran besamya waktu delay dan sebagai hasilnya ditemukan bahwa waktu delay berhubungan langsung dengan variabel tertentu pada algoritma. Hubungan ini dinyatakan dalam persamaan matematis yang berbentuk linear.

DSP technology is widely used in many audio applications. One of the examples is the changing of analog audio processing into digital audio processing using the DSP processor. The reason of this changing is that digital audio processing give many advantages compare to analog such as designing efficiency and flexibility. A real time digital audio effect can be developed on DSP Starter Kit by using C algorithm of each effect.
In this paper, 3 type of audio effect are developed, which are fuzz, echo, and reverb. These effects produce different output character and several parameters such as attenuation, noise, and delay is analyzed using FFT (Fast Fourier Transform) method. Results show that the audio effect design can be successfully implemented on DSK TMS320C6713. A different value of attenuation (in dB) is founded in each effect and measured by compare the FFT graph between input and output signal. Noise also occur with insignificant intensity and will not disturb when the application running. In echo and reverb effect, the time delay between original signal and reflected signal is measured. As the result, it is founded that the time delay depends on some variable in the effect algorithm. This relationship can be expressed in linear mathematic equation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Widya Rastika Wulan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dominasi kepentingan pemodalbesar dalam pembentukan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor22 Tahun 2011 mengenai penyiaran digital di Indonesia. Dalam prosespembentukannya pemerintah menggunakan kekuasaannya melakukan sejumlahlangkah yang bertentangan dengan Undang-Undang Penyiaran bahkan mekanismepembentukan regulasi. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis yangmemandang pembentukan Permen terkait penyiaran digital menjadi bagian dariupaya terencana pemilik modal untuk melanggengkan penjajahan ekonomi danpolitik. Teori strukturasi Anthony Giddens dikaitkan dengan konsep strukturasiekonomi politik Vincent Mosco menjadi teori utama dalam penelitian ini.Pendekatan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus digunakanuntuk memberikan deskripsi secara lengkap. Data dikumpulkan melaluiwawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melaluiPeraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22 Tahun 2011 pemilikmodal besar mengontrol beberapa kebijakan pemerintah dengan membentukmodel baru lembaga penyiaran yang tidak disebutkan didalam Undang-UndangPenyiaran. Bentuk lembaga ini hanya melegalkan penyiaran eksisting saja,sehingga melanggengkan dominasi dengan lingkup yang lebih luas yaitu padapenyiaran digital serta berusaha mematikan kelompok-kelompok kecil. Penelitianini juga menunjukkan bahwa kebijakan penyiaran digital mampu menghasilkanserangkaian keuntungan ekonomi yang membuka ruang luas bagi ekspansi modal.Selain kepentingan ekonomi, kebijakan penyiaran digital juga ditentukan olehberagam agen yang turut mempengaruhi proses pengambilan keputusan diIndonesia.

ABSTRACT
This study aimed to describe the dominance of large capital interests in theestablishment of Information and Communication Minister Regulation Number22 of 2011 regarding digital broadcasting in Indonesia. In the process ofgovernment formation using his power a number of measures that are contrary tothe Broadcasting Act and even the formation mechanism of regulation. Thisresearch uses a critical paradigm that sees the formation of a ministerial regulationrelated to digital broadcasting to be part of a planned effort to perpetuate theoccupation of the owners of capital and political economy. Structuration theoryof Anthony Giddens structuration linked to the concept of political economyVincent Mosco into a major theory in this study. Qualitative research approachwith a case study design is used to provide a complete description. Data werecollected through interviews and document study. The results showed that throughthe Minister of Communication and Information Technology Number 22 of 2011owners of big capital controls several government policies by establishing newmodels of broadcasters that are not mentioned in the Broadcasting Act. Forms ofthis institution only legalize the existing broadcasting only, thus perpetuating thedominance of a broader scope, namely on digital broadcasting and try to shut offsmall groups. This study also shows that digital broadcasting policy capable ofproducing a series of economic benefits that opens ample room for expansioncapital. In addition to economic interests, digital broadcasting policy is alsodetermined by a variety of agents that influence the decision making process inIndonesia."
2017
T47531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coase, R.H.
London: Longmans Green, 1950
384.554 COA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bittner, John R., 1943-
Englewood: Prentice-Hall, 1980
384.54 BIT b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ciptono Setyobudi
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
384.55 CIP p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Hakim
"Latar Belakang penelitian ini adalah (1) peningkatan signifikan dari jumlah stasiun radio selama 30 tahun terakhir, yaitu sebanyak 578 stasiun radio; (2) Fenomena pertumbuhan jaringan radio pada akhir tahun 2003 yang tercatat sebanyak 25 stasiun radio/ grup.
Jaringan Delta Female Indonesia (PT. JDFI) adalah suatu perusahaan yang didirikan untuk menjadi pengelola jaringan bagi stasiun radio yang berada dalam kelompok jaringannya. Perusahaan ini menjalankan fungsi sentralistik dalam bidang pemasaran dan keuangan. Sedangkan fungsi produksi dan operasi dijalankan secara otonom oleh masing-masing stasiun radio anggota jaringan. Perusahaan tersebut dibentuk dalam rangka mengantisipasi persaingan bisnis radio yang sangat dibatasi oleh jangkauan area siaran, dan untuk menghadapi perkembangan teknologi dan globalisasi melalui suatu jaringan radio yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Teori yang mendasari tulisan ini adalah strategi horisontal yang diterapkan perusahaan sehingga menimbulkan interelasi antar unit usaha melalui pemakaian bersama fungsi-fungsi tertentu. Interelasi tersebut meningkatkan keunggulan bersaing radio jaringan dibandingkan dengan radio yang beroperasi secara tunggal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengertian jaringan radio pada PT. JDFI, keunggulan bersaing yang diperoleh dari jaringan , untuk menilai kinerja PT. JDFI dalam mencapai target yang direncanakan dan untuk menilai positioning PT. JDFI dibandingkan jaringan lainnya. Selain itu penelitian juga ditujukan untuk mengetahui kinerja Radio Delta Jakarta sebelum dan setelah terbentuknya jaringan, untuk mengetahui posisi bersaing Radio Delta Jakarta sebelum dan setelah terbentuknya jaringan dan untuk mengidentifikasi langkah kerja strategis yang dapat meningkatkan kinerja Radio Delta Jakarta.
Metode Penelitian dari tulisan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan tipe penelitiannya adalah studi kasus.
Dari hail penelitian pada PT. JDFI disimpulkan bahwa: (1) Konsep jaringan radio yang dimaksud pada PT. JDFI merupakan strategi pengembangan usaha secara horisontal dengan membentuk stasiun radio di daerah melalui penyertaan atau kontrak waralaba, dimana PT. JDFI sebagai pengelola jaringan radio memperoleh fee atas kegiatan marketing dan keuangan yang dikelola secara terpusat. Selain sebagai konsep pengembangan bisnis, konsep ini juga mengkombinasikan bagaimana suatu perusahaan radio siaran membidik segmen pendengarnya melalui gabungan antara lokal, network dan sindikasi; (2) Keunggulan bersaing dari dibentuknya jaringan radio ini adalah terciptanya interelasi antar rantai nilai sehingga timbul efisiensi dan efektivitas kerja yang diterapkan pada pengelolaan pemasaran dan keuangan secara bersama, produksi program siaran bersama dan penjualan waktu komersial secara bersama untuk iklan-iklan berskala nasional, serta area yang dilayani menjadi lebih luas; (3) Kinerja PT. JDFI belum optimal sesuai target penjualan yang direncanakan, karena belum terbentuknya semua jaringan sebagaimana direncanakan dan ketidaksiapan manajemen dalam hal prosedur operasi penjualan waralaba; (4) PT. JDFI memiliki positioning yang cukup dibandingkan dengan jaringan lainnya.
Sedangkan kesimpulan penelitian pada Radio Delta Jakarta adalah: (1) Kinerja Radio Delta Jakarta setelah terbentuknya jaringan radio dibandingkan dengan sebelum terbentuknya jaringan radio adalah sebagai berikut: Penjualan perusahaan menurun, Profit margin meningkat, Laba perusahaan menurun, Return on Investment (ROI) menurun dan Biaya operasional menurun; (2) Posisi bersaing Radio Delta Jakarta sebelum terbentuknya jaringan radio berada pada pangsa pasar relatif tinggi dan tingkat pertumbuhan yang tinggi (stars), setelah terbentuknya jaringan perusahaan berada pada posisi pangsa pasar yang relatif rendah namun masih dalam tingkat pertumbuhan yang tinggi sekali (question mark); (3) Preferensi langkah kerja Radio Delia Jakarta untuk meningkatkan kinerjanya secara berturut turut adalah fokus pada segmen tertentu, meningkatkan pelayanan kepada pendengar dan pengiklan dan meningkatkan coverage area dan quality audio.
Rekomendasi penelitian yang ditujukan kepada PT. JDFI adalah (1) agar segera membuat prosedur operasi standar guna merealisasi pembeli waralaba yang sudah terdaftar dan mempersiapkan program pendidikan dan latihan bagi sumber daya manusia pemegang waralaba; (2) melakukan penelitian tentang kemungkinan diterapkannya initial cost bagi pembeli waralaba baru. Sedangkan rekomendasi yangditujukan kepada Radio Delta Jakarta adalah bahwa untuk meningkatkan kinerja, preferensi langkah kerja yang harus segera dilakukan oleh Radio Delta Jakarta adalah memfokuskan segmen tertentu untuk dibidik, meningkatkan pelayanan kepada pendengar dan pengikian serta meningkatkan coverage area dan quality audio.

The background of this research are: (1) the significant growth of radio stations in the last of thirty years which now there are 578 radio stations available; (2) radio network growth phenomenon in the end of 2003 which lists 25 radio station networks or groups in operation.
PT. Jaringan Delta Female Indonesia (JDFI) is a company established to be a network arranger to all radio stations in its network group. This company runs centralized functions in marketing and finance, whereas production and operation functions are autonomously run by each radio station within the network. The company-is also formed to anticipate radio business competition, which has strictly limited broadcast radio coverage, and to face globalization and technological advancement trough spread radio network in several town in Indonesia.
The underlined theory of this thesis is the horizontal strategy applied by the company, which can result an interrelation among business units trough the used of certain functions. The interrelation can increase the competitive advantage of radio network against the single-operated radio station.
This research aims at exploring the definition of radio network in PT. JDFI, competitive advantage of the network, assessing PT. JDFI performance in accomplishing its target and evaluating PT. JDFI positioning among other networks. Moreover. The research also aims at knowing the performance of Radio Delta Jakarta before and after the emergence of the network and identifying strategic procedures to enhance Radio Delta Jakarta performance.
The research method of the thesis is the usage of qualitative and quantitative approach. The research type is case study.
The results of research on PT. JDFI are: (1) the concept of network radio in PT. JDFI is a business development strategy horizontally by forming radio station in local area through direct investment or franchising, where PT. JDFI as the network radio arranger will earn fee on marketing and financial activities which is centralized managed. Moreover, this concept also combines the way how a broadcast radio company covers its audience through a joint local area, network and syndication; (2) the competitive advantage of the radio network is the emergence of interrelation among chain values in order to have efficiency and effectively of work applied in the management of marketing and finance altogether, a joint broadcasting program production and a commercial time sale for national scope advertisement, and also a larger coverage area; (3) the performance of PT. JDFI is yet optimum in reaching selling target due to the fact that not all networks are formed as planned and the unready of the management in franchise operational procedure; (4) PT. JDFI has enough positioning compared to other networks.
The research conclusions on Radio Delta Jakarta are: (1) The productivity of Radio Delta Jakarta has improved compared to before the establishment of radio network, which the company selling has gone down, profit margin has increased, company profit has decreased, Return on Investment (ROI) has decreased and operation cost has decreased; (2) the competitive position of Radio Delta Jakarta before the establishment of radio network has relative high market share and high growth (stars), but after this establishment, the company has on relatively low market share with very high growth (question mark); (3)the Preference of the Radio Delta Jakarta' step work is to improve its productivity by focusing on certain market share and to give better services for its audiences and advertisers, and to increase coverage area and quality audio.
PT. JDFI has recommended that the company should prepare operating procedure and education program for manpower for franchise holder and observe the initial cost for new franchising holder. Additionally, Radio Delta Jakarta should improve its performance, set preference step work by focusing on certain market segment, and increase audience and advertiser services, broader coverage area and quality audio.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Darma Yudha Pirhot
"Penelitian ini menganalisis kebijakan televisi digital yang diterbitkan oleh Pemerintah dari aspek hukum persaingan usaha. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa masalah yang terkait dengan kebijakan televisi digital oleh Pemerintah setelah adanya pembatalan Mahkamah Agung atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22/PER/M.KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free To Air), persaingan usaha tidak sehat yang muncul dari implementasi kebijakan televisi digital. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang menggambarkan gejala-gejala dan fakta yang timbul dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala dan fakta ini dari sudut pandang yuridis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Pemerintah tetap menjalankan kebijakan televisi digital di Indonesia, meskipun landasan yuridisnya telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung, dan tidak ada mandat dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, dalam hal ini Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan rule of reason, kebijakan televisi digital yang diterapkan oleh pemerintah dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat di dalam industri penyiaran televisi karena minimnya kerangka aturan yang mengatur mengenai model bisnis dari penyiaran televisi digital

This study analyzes Government policy on digital television from business competition law perspective. There are several problems that can be identified from this study, namely the implementation of Government policy on digital television after the Supreme Court decision that nullifies the Minister of Communication and Information Technology Regulation No. 22/PER/M.KOMINFO/11/2011 on Organizing Free-to-Air Terrestrial Digital Television and the unfair business competition that is occurred due to the implementation of digital television policy. This study uses qualitative descriptive analytical method that describes the facts and analyzes it from legal perspective. In the end, this study concludes that the Government is still implementing the digital television policy, even though the legal basis for this policy has been nullified by the Supreme Court and there is no mandate from the higher laws and regulations, namely the Law No. 32 of 2002 on Broadcasting. In addition, by using rule of reason approach, the digital television policy may lead to unfair business competition within the television broadcasting industry, due to the lack of regulatory framework on the business model on digital television."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>