Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132491 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miga Raspada Alirama
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui daya saing klaster pariwisata Indonesia bagian timur dan perbandingannya dengan daya saing klaster pariwisata Indonesia bagian tengah, serta memahami perbedaan dan persamaan yang melatarbelakangi daya saing di antara klaster-klaster pariwisata tersebut. Objek penelitian ini adalah daerah pariwisata Bali, salah satu daerah pariwisata yang sudah tersohor ke seluruh penjuru dunia akan pariwisatanya, dan daerah pariwisata Raja Ampat sebagai daerah pariwisata yang sedang berkembang dan menjadi obyek pariwisata andalan bam di Indonesia. Metode pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner, desk research, dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif analisis dengan menganalisis kondisi industri pariwisata ataupun klaster pariwisata yang ada di kedua daerah pariwisata tersebut yang dibandingkan dengan teori yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri pariwisata di Bali secara umum dapat dikatakan telah terbentuk suatu klaster pariwisata, sedangkan untuk industri pariwisata di Raja Ampat belum sepenuhnya membentuk suatu klaster pariwisata.

ABSTRACT
This study aims to determine the competitiveness of the tourism cluster in eastern Indonesia and its comparison with competitiveness of the tourism cluster in center Indonesia, as well as understand the differences and similarities in the underlying competitiveness of the tourism clusters. Object of this research is the area of tourism in Bali, that already famous and well known all over the world with the tourism, and tourism areas of Raja Ampat as a growing tourism object and become the new mainstay of tourism in Indonesia. Methods of collecting data using questionnaires, desk research and literature study. Data analysis methods used in this study is a qualitative method to analyze the descriptive analysis of the tourism industry or cluster of tourism in the area of tourism is that compared with the corresponding theory. The results showed that the tourism industry in Bali in general can be said to have formed a tourism cluster, whereas for the tourism industry in Raja Ampat yet fully established a tourism cluster"
2012
T44134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The development of tourism in Indonesia, Singapore and Malaysia showed a deep gap between three countries, especially in the number of visitor arrivals. The writer is trying to reveals the gap and the reason why the gap exist between them. The fact showed that in developing tourism, Singapore and Malaysia had established an independence body to handle tourism sector separated with the policy makers. This body had full authority in handling tourism because they were financed by private sector. The separation between the policy maker and the executor had proofed to be very effective in driving the development. The executor was then supported by provincial executor body that worked under the command of the central body. In Indonesia there is no separation between the policy maker and the executor, consequently the task and responsibility is not clear yet. The result showed that Indonesia is still backward in developing tourism with only a few international tourists visiting he country. "
790 JUKIN 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fathul Bahri
"Dalam PAP II, Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan yang semakin besar untuk lebih mampu bersaing di pasar global agar memperoleh devisa negara yang makin besar dari sektor non migas, terutama dari sektor pariwisata. Sektor pariwisata diharapkan pada akhir Repelita VII atau tahun 2005 dapat menduduki urutan pertama dalam penerimaan devisa negara menggantikan minyak dan gas bumi.
Visi Pemerintah untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dalam konstelasi perekonomian nasional pada akhir Repelita VII mempunyai implikasi yang tidak sedikit terhadap kesiapan sektor-sektor terkait, tidak hanya terhadap penyediaan hotel dan restoran, objek dan daya tarik wisata, tetapi juga terhadap sarana dan prasarana pendukung seperti angkutan darat, laut dan udara serta dukungan sektor telekomunikasi, listrik, air minum dan prasarana lainnya (hardware infrastructure).
Penelitian ini ditujukan untuk melihat potensi dan arah pengembangan sektor pariwisata dalam upaya meningkatkan devisa negara, yang kerangka analisisnya secara lintas makro sektoral. Strategi pengembangan serta keunggulan kompetitif sektor pariwisata dapat ditelaah dalam konteks penelitian dari segi input, proses dan output produk pariwisata Indonesia. Jenis penelitian ini adalah studi analisis diskriptif yang didasarkan oleh hasil studi eksplorasi secara deskriptif.
Berdasarkan perumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan pemetaan wilayah unggulan serta peluang pasar dalam meningkatkan pemasaran dan promosi wisata; untuk mengetahui alternatif strategi pengembangan dan keunggulan kompetitif; serta untuk mengetahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan strategi tersebut.
Temuan kajian yang paling penting adalah bahwa peranan Pemerintah/negara akan tetap kuat dan dominan dalam era globalisasi sekarang ini, kompetisi yang bersifat global seakan-akan menjadikan peranan Pemerintah semakin kecil, tetapi pada kenyataannya malah sebaliknya yaitu menjadi semakin besar dan penting. Peranan Pemerintah merupakan faktor penentu (determinant) yang kelima dalam rangka kemampuan untuk berkompetisi. Untuk itu maka pembangunan kepariwisataan bukan saja perlu terpadu secara internal, tetapi yang tidak kalah pentingnya, pembangunan tersebut juga harus serasi dengan pembangunan yang dilakukan oleh sektor lain, makanya koordinasi lintas sektoral derajat tinggi mutlak diperlukan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Government has specified tourism as alternative resource, beside oil and gas in the Five-year Development Plan. This condition will influence other sectors that related to tourism, such as hotel, restaurant and other supporting infrastructure(transportation and communication) In the other hand, a problem has emerged as to how to develop and to promote the tourism sector. In this thesis, the writer showed us diamond concept from Michael E. Porter to answer that question. Marketing mix also explained to enrich the discussion."
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rayinda Citra Utami
"Penelitian ini menggunakan model Almost Ideal Demand System (AIDS) untuk menganalisis posisi daya saing Indonesia sebagai destinasi wisata populer di kawasan Asia Tenggara terhadap dua negara kompetitor utamanya. Model digunakan untuk mengestimasi sensitivitas permintaan pariwisata dari tujuh negara pasar utama wisatawan ke Indonesia, Thailand dan Malaysia, terhadap perubahan harga relatif efektif, total budget wisatawan dan pengaruh krisis ekonomi global. Hasil estimasi model memenuhi asumsi teori permintaan, yaitu homogeneity dan symmetry. Nilai elastisitas harga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi daya saing yang lebih baik dibandingkan Thailand dari perspektif wisatawan Australia dan Amerika, sedangkan Indonesia memiliki posisi daya saing yang lebih baik dibandingkan Malaysia dari perspektif wisatawan Amerika. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa harga pariwisata merupakan determinan utama yang mempengaruhi alokasi pengeluaran wisatawan di ketiga destinasi. Oleh karena itu, selain dengan meningkatkan kualitas jasa pariwisata yang ditawarkan, penting juga bagi para pembuat kebijakan di Indonesia untuk menentukan strategi penentuan harga yang tepat, sehingga akan dapat meningkatkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata.

This study utilizes Almost Ideal Demand System (AIDS) models to examine Indonesia's competitiveness as a popular tourist destination in South East Asia in comparison with its main competitors. The models are used to quantify the responsiveness of tourism demand from seven major tourist origin markets in Indonesia, Thailand dan Malaysia to changes in relative effective prices, tourists expenditure budget and global economic crisis. Estimated models are in conformity with the basic postulates of consumer theory: homogeneity and symmetry. Price elasticity calculations suggest that Indonesia is more competitive than Thailand in the Australian and American tourists. While Indonesia is more competitive than Malaysia in the American tourists. The results also indicate that price is a key variable driving changes in market shares. Policymakers should pay particular attention to tourism pricing policies, as well as to improving tourism offer, in order to maximize gains from tourism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Sena Subyakto
"ABSTRAK
Pemerintah Indonesia menyadari bahwa ekspor migas di masa yang akan datang tidak dapat lagi diandalkan sebagai sumber devisa. Oleh sebab itu pemerintah bertekad untuk meningkatkan pengembangan pariwisata nasional sebagai sektor pembangunan yang dapat diandalkan untuk memperbesar penerimaan devisa, memperluas kesempatan kerja dan lapangan usaha, mendorong pembangunan daerah dan meningkatkan kegiatan ekonomi, serta memperkenalkan alam dan nilai budaya bangsa kepada masyarakat dunia. Salah satu jenis wisata yang dapat diandalkan ialah pariwisata bahari. Hal ini sesuai dengan potensi alam Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang sangat berpotensi untuk pengembangan wisata bahari. Tidaklah mengherankan apabila peningkatan wisata bahari dicantumkan ke dalam Sapta Kebijaksanaan Pengembangan Kepariwisataan. Salah satu jenis wisata bahari yang banyak menyedot wisatawan ialah dari jenis olahraga berselancar, yang ternyata sebagian besar mengenal Indonesia dari majalah SURFER yang bermarkas di Amerika Serikat. Maka kemudian timbul pertanyaan utama penelitian ini: pertama, bagaimana kecenderungan isi pemberitaan wisata bahari selancar di Indonesia pada SURFER magazine. Kedua, bagaimana penekanan isi majalah itu bila dihubungkan dengan keenam hal pokok informasi pariwisata (atraksi, fasilitas, prasarana. transportas i, kesehatan dan sikap penduduk). Ketiga, bagaimana kecenderungan arah pemberitaannya bila dihubungkan dengan keenam hal pokok informasi pariwisata tersebut. Dalam penelitian ini karena yang menjadi pusat perhatian adalah isi majalah, maka metode penelitian yang dipakai ialah metode analisis isi. Sampel penelitian ini adalah seluruh artikel travelling issuas pada najalah SURFER yang memuat tentang Indonesia sejak bulan Juli 1989 sampai dengan Juli 1991, yang ternyata terdiri dari tujuh artikel yang dimuat pada enam edisi yang berbeda. Dari hasil analisis data didapatkan bahwa kecenderungan isi pemberitaan wisata bahari selancar Indonesia pada majalah SURFER secara garis besar adalah positif. Sedangkan penekanan pemberitaanya bila dihubungkan pada keenam faktor informasi pariwisata ialah pada kategori atraksi, kedua transportasi, ketiga fasilitas, keempat sikap penduduk, kelima kesehatan dan terakhir prasarana. Selain itu bila dtinjau dari sudut kecenderungan isi pemberitaannya, maka untuk kategori atraksi dan fasilitas ialah positif, sedangkan kategori lainnya (prasarana, transportasi, kesehatan dan sikap penduduk) negatif."
1992
S3958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The sectors within creative industry and beyond the tourism sector wouldn't develop in separately and acted as competitor, but rather than to support inter sector. Tourism sector would take benefit through other sectors in combining activities together in retain more optimal economic benefit. On this case, it needs deeply analysis on different perceptions among shareholders, and also for both tourism creative industry's policy maker. However, the mapping beyond both kinds of industries has a tremendous aspect to identify its similarity. As the consequence, it is neglectful to need more combination beyond those assets. Tourism sector and creative industry would consistent to support inter sector and other related sectors, in which to offer more diversify tourism & creative industry packages. By using tourism competitiveness indicators, the dynamism within creative industry's mapping would also stimulate the tourism's growth which represents positive impact to creative industry on specific tourism destination. "
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Fauzan
"Pariwisata internasional menjelma menjadi salah satu industri terbesar di dunia karena terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Melihat potensi tersebut, kini setiap negara berusaha untuk mengembangkan sektor industri pariwisata yang dimilikinya. Kekayaan alam, keragaman seni dan budaya, serta latar belakang sejarah yang panjang merupakan potensi besar sebagai objek dan daya tarik pariwisata Rusia. Namun dalam kenyataannya pariwisata Rusia masih kalah bersaing di industri pariwisata internasional. Diperlukan langkah strategis dari pemerintah Rusia, dalam hal ini Kementrian Kebudayaan Federasi Rusia untuk mengembangkan potensi pariwisata Rusia dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Rusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang menyebabkan stagnasi pariwisata Rusia dalam beberapa tahun terakhir dan strategi yang akan dilakukan oleh pemerintah Rusia dalam meningkatkan daya saing Rusia di industri pariwisata internasional. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analisis yang bersumber kepada naskah primer dan naskah sekunder terkait topik penelitian.

International tourism was transformed into one of the largest industries in the world because it continues to experience significant growth. Seeing this potential, each country is now trying to develop its tourism sector. Natural richness, the diversity of art and culture, as well as a long historical background is a great potential as a tourist attraction of Russia. But in reality the Russian tourism still unable to compete in the international tourism industry. Necessary strategic steps from the Russian government, which is Ministry of Culture of the Russian Federation to develop the tourism potential of Russia and increase tourist arrivals to Russia. This research aims to determine the causes of the Russian tourism?s stagnation problems in recent years and Russian government?s strategies in increasing Russia's competitiveness in the international tourism industry. This research use a qualitative approach, with descriptive-analytic method that comes to primary and secondary sources related to the topic of research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
330 ASCSM 33 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Aulia Syaiful
"[ABSTRAK
Kajian ini melakukan analisis kapabalitas dinamik terhadap pengelolaan daya saing pariwisata di Kota Tua Jakarta. Kota Tua Jakarta sebagai tempat wisata berkompetis dengan tempat wisata lainnya, baik di internal wilayah ataupun dengan dunia internasional. Untuk dapat sukses melalui kompetisi dibutuhan strategi pengelolaan daya saing (Teece, Pisano, dan Shuen, 1997). Salah satu strategi untuk itu dengan meningkatkan kapabilitas dinamik pengelolaan Kota Tua. Kapabilitas dinamik adalah kemampuan untuk mengelola sumber daya untuk memenuhi tantangan lingkungan yang dinamis sehingga mampu memiliki daya saing (Teece dan Augier, 2007). Kajian ini memberikan contoh bagaimana organisasi publik harus beradaptasi dalam linkungan yang dinamik dalam upaya mampu bertahan hidup dengan mengintegrasi, memodifikasi, dan menata ulang sumber daya yang dimiliki. Hasil analisis memperlihatkan ada tiga faktor yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapabilitas dinamik Kota Tua Jakarta yaitu orang yang mampu, proses yang tangkas, dan relasi antar kelompok. Faktor pendorong ini berinteraksi dengan elemen kapabilitas dinamik yaitu berpikir ulang, berpikir kedepan, dan berpikir modifikasi untuk menciptakan kebijakan adapatif dalam memenuhi indek daya saing pariwisata. Kajian ini memakai metode riset tindakan berbasis sistem lunak. Adapun model riset tindakan ini menggunakan pendekatan dual imperative yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah faktual dan mencari kebaruan dari teori yang ada.;

ABSTRACT
This paper explores dynamic capability for tourism competitiveness in old town Jakarta. Dynamic capability is the ability to integrate, build, and reconfigure internal and external competencies to address rapidly changing environments (Teece, Pisano, & Shuen, 1997). This paper provide ilustration how public organization used dynamic capability to keep organization fit to the competitive and dynamic situation. In this paper how the public organization continously anticipating and adjusting are using three driven factor (Rothaermel & Hess, 2004; Neo & Chen, 2007) at able people, agile process, and intergroup relationships and three key element (Neo & Chen, 2007) at thinking ahead, thinking again, and thinking across that used to achieve adaptive policies for tourism competitive advantage. Action research is conducted in the field of old town Jakarta governance including DKI Jakarta goverment, tourism department of Jakarta, Museum in Old Town Jakarta and comunities in Old Town Jakarta. These research is using SSM-Based AR to explores the messy situation in Old Town Jakarta. Soft Systems Methodology is used to tackling social complexity in old town Jakarta. These research are dual imperatives of action research as mentioned by Mc kay and Marshal (2001) and hardjosoekarto (2013).;This paper explores dynamic capability for tourism competitiveness in old town Jakarta. Dynamic capability is the ability to integrate, build, and reconfigure internal and external competencies to address rapidly changing environments (Teece, Pisano, & Shuen, 1997). This paper provide ilustration how public organization used dynamic capability to keep organization fit to the competitive and dynamic situation. In this paper how the public organization continously anticipating and adjusting are using three driven factor (Rothaermel & Hess, 2004; Neo & Chen, 2007) at able people, agile process, and intergroup relationships and three key element (Neo & Chen, 2007) at thinking ahead, thinking again, and thinking across that used to achieve adaptive policies for tourism competitive advantage. Action research is conducted in the field of old town Jakarta governance including DKI Jakarta goverment, tourism department of Jakarta, Museum in Old Town Jakarta and comunities in Old Town Jakarta. These research is using SSM-Based AR to explores the messy situation in Old Town Jakarta. Soft Systems Methodology is used to tackling social complexity in old town Jakarta. These research are dual imperatives of action research as mentioned by Mc kay and Marshal (2001) and hardjosoekarto (2013)., This paper explores dynamic capability for tourism competitiveness in old town Jakarta. Dynamic capability is the ability to integrate, build, and reconfigure internal and external competencies to address rapidly changing environments (Teece, Pisano, & Shuen, 1997). This paper provide ilustration how public organization used dynamic capability to keep organization fit to the competitive and dynamic situation. In this paper how the public organization continously anticipating and adjusting are using three driven factor (Rothaermel & Hess, 2004; Neo & Chen, 2007) at able people, agile process, and intergroup relationships and three key element (Neo & Chen, 2007) at thinking ahead, thinking again, and thinking across that used to achieve adaptive policies for tourism competitive advantage. Action research is conducted in the field of old town Jakarta governance including DKI Jakarta goverment, tourism department of Jakarta, Museum in Old Town Jakarta and comunities in Old Town Jakarta. These research is using SSM-Based AR to explores the messy situation in Old Town Jakarta. Soft Systems Methodology is used to tackling social complexity in old town Jakarta. These research are dual imperatives of action research as mentioned by Mc kay and Marshal (2001) and hardjosoekarto (2013).]"
2015
D2125
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>