Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20612 dokumen yang sesuai dengan query
cover
McNutt, Patrick
Singapore: McGraw-Hill Education, 2014
658.4 MCN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bryson, John M.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
658.4 BRY pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This authoritative, comprehensive, and accessible 'go-to' volume by leading global experts provides a broad overview of marketing strategy issues and questions."
Northampton: Edward Elgar, 2012
658.802 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Salemba Empat, 2013
658.8 AAK ct (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fandis Ekyawan
"Lingkungan bisnis di Indonesia pasca krisis ekonomi (1998), bersifat sangat dinamis, mudah berubah dan penuh dengan ketidakpastian. Dengan demikian jika kita akan melakukan suatu kegiatan perencanaan, dibutuhkan suatu perangkat anal isis yang mampu mengakomodasi keadaan lingkungan yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Scenario Planning merupakan salah satu altematif perangkat analisa yang mampu mengakomodasi perubahan-perubahan keadaan lingkungan yang berubah dengan cepat dan penuh dengan ketidakpastian. Karya akhir ini mencoba merancang suatu marketing strategy pada PT Indopelita Aircraft Services (lAS) dengan menggunakan pendekatan scenario planning.
PT lAS merupakan salah satu perusahaan bengkel perawatan pesawat yang cukup besar di Indonesia. Dengan status sebagai anak perusahaan dari BUMN terbesar di Indonesia, PT lAS mempunyai keinginan kuat untuk terus maju dan berkembang . Keinginan ini tidak salah, karena meskipun situasi ekonomi secara keseluruhan sedang lesu, tapi justru dibisnis industri penerbangan terjadi anomaly yang dipicu oleh deregulasi dibidang perizinan maskapai penerbangan baru, sehingga sejak tahun 1999 banyak muncul perusahaan penerbangan baru di Indonesia.
Namun demikian, potensi pasar yang terbuka ternyata tidak diimbangi oleh kondisi internal perusahaan. Dari hasil analisis internal perusahaan, ditemukan banyak kelemahan yang seyogyanya dibenahi terlebih dahulu, sehingga pada akhimya perusahaan mempunyai kemampuan untuk menangkap peluang pasar yang masih terbuka. Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan oleh PT lAS adalah, meskipun bisnis industry penerbangan saat ini tumbuh dan berkembang pesat, namun perlu pula dipertimbangkan kelangsungan hidup jangka panjangnya karena sifatnya yang anomali dibandingkan dengan kondisi ekonomi nasional.
Untuk bisa membuat formulasi strategi dan rancangan marketing strategy yang tepat, penulis mencoba melakukannya dengan pendekatan model scenario planning. Model yang dipakai dalam perancangan skenarionya adalah model yang dikembangkan di Lembaga Management (LM) FEUI pada tahun 200 l. Setelah dilakukan kajian internal dan ekstemal yang komprehensif sebagai bahan input untuk masuk ke model, akhimya diperoleh suatu altematif situasi masa depan yang dinilai paling sesuai untuk PT lAS. Pada situasi ini "Grand Strategy" yang paling sesuai .untuk PT lAS dalam 3 tahun ke depan adalah "Stabilization", sedangkan strategi pemasaran yang disarankan adalah dengan melakukan "Market Development" dan "Market Penetration"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifelly Dewi Astuti
"ABSTRAK
Teknologi telepon selular merupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan sangat pesat, dimulai dari teknologi analog sampai digital yang dikenal saat ini sebagai teknologi GSM, dan yang terakhir adalah teknologi CDMA. Peluncuran teknologi CDMA yang dimulai dengan diluncurkannya Telkom Flexi oleh PT Telkom, membawa akibat perubahan dalam persaingan industri telepon selular. Bukan hanya persaingan provider namun mengarah pada persaingan handset, karena handset untuk GSM berbeda dengan CDMA. Oleh karena itu menjadi hal yang signifikan bagi produsen handset untuk mengetahui peluang pasar dari handset CDMA di Indonesia.
Karya akhir ini mempunyai tiga tujuan utama yaitu mengetahui perilaku konsumen dalam pemilihan dan penggunaan telekomunikasi selular, mengukur potential market dari handset CDMA, serta mengetahui segmen atau kelompok-kelompok dari konsumen yang menjadi peluang bagi handset CDMA. Seluruh tujuan di atas dirangkum dalam sebuah analisis pasar mengenai handset CDMA.
Penelitian dalam karya akhir ini bersifat konklusif, menggunakan data-data primer yang diambil melalui survey langsung kepada konsumen, dengan mengambil sampel sebanyak 200 responden berdasarkan convenience sampling, pada konsumen yang berusia 17 tahun sampai 60 tahun, berada dalam kelompok sosial ekonomi B -A, di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Alat analisis yang digunakan dalam karya akhir ini merupakan perpaduan dari analisis deskriptif, analisis diskriminan, analisis cross tabulation, analisis semantic differential, serta analisis dalam Technology Readiness Index. Seluruh alat analisis di atas menghasilkan data-data analisis yang akurat dalam penelitian ini.
Hasil penelitian pada karya akhir ini menunjukkan bahwa dari total responden penelitian
ini sebagian besar telah menggunakan handphone, Nokia dan Simpati masih menjadi pilihan
sebagian besar responden. Jenis SIM-card yang digunakan oleh sebagian besar responden adalah Pra Bayar, terkait dengan sebagian besar pekerjaan responden yaitu sebagai pelajar/mahasiswa, yang merupakan kelompok yang sensitif terhadap harga. Sedangkan perilaku responden terhadap beberapa atribut handset dapat disimpulkan hampir sama, yaitu mereka menganggap penting bahkan sangat penting dari ke-10 atribut handset yang ditampilkan dalam kuisoner.
Besaran pasar potensial yang diperoleh untuk teknologi telekomunikasi CDMA adalah sebesar 1,3 jutajiwa, namun yang merupakan pasar potensial untuk handset CDMA berkisar 900 ribu jiwa atau senilai dengan Rp 1,8 trilyun, yang dihitung berdasarkan rata-rata dana yang disediakan responden untuk membeli handset CDMA.
Berdasarkan analisis dari TRI diperoleh bahwa ada 5 segmen dalam penelitian karya akhir ini, yaitu Segmen Explorer, kelompok yang pertama menerima sebuah inovasi teknologi, menganggap bahwa faktor masa bicara dan siaga baterai handset sangat penting, memiliki keinginan untuk membeli handset dalam waktu 6 bulan mendatang, dengan anggaran dana yang disediakan berkisar antara Rp 1 - 2 juta. Jumlah anggota 5% dari populasi dan memiliki tingkat pendidikan yang terakhir ditamatkan adalah S 1.
Segmen Pioneer mengadopsi teknologi baru setelah segmen explorer, menganggap bahwa faktor masa bicara dan siaga baterai handset sangat penting, populasi dari segmen ini 18,3%, dan sebagian besar memiliki tingkat pendidikan S1.
Segmen Skeptic, memiliki beberapa hambatan dalam mengadopsi sebuah teknologi baru. faktor masa bicara dan siaga baterai handset dianggap sebagai hal penting. Populasi segmen ini merupakan terbesar dari segmen yang lain yaitu 63,3%, dengat tingkat pendidikan ada yang menamatkan S1 dan ada yang SMU.
Segmen Paranoid, percaya terhadap teknologi, namun terlambat dalam mengadopsi teknologi menganggap bahwa faktor masa bicara dan siaga baterai handset sebagai suatu hal yang penting, dengan 10,8% dari populasi, sebagian besar anggotanya merupakan lulusan SMU.
Segmen Laggard, kelompok terakhir yang mengadopsi sebuah teknologi baru, menganggap faktor masa bicara dan siaga baterai handset sebagai suatu hal yang cukup penting. Merupakan segmen dengan populasi yang terkecil yaitu hanya 2,5%, dan seluruh anggota kelompoknya menamatkan tingkat pendidikan SMU.
Dikarenakan produk handset CDMA merupakan produk berteknologi baru, menurut Parasuraman (2001) ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperoleh konsumen baru yang berdasarkan kesediaannya terhadap teknologi baru tersebut, yaitu : Technology Evangelism yaitu dengan menggunakan orang-orang yang dipercaya menjadi panutan kelompoknya (Explorer) dalam hal teknologi untuk menyebarkan manfaat-manfaat handset CDMA kepada kelompoknya. Future Design, produsen handset CDMA hendaknya memproduksi handset dengan desain yang berorientasi pada masa depan, misalnya dengan memperoduksi handset CDMA dengan menggunakan tempat SIM-card untuk mengantisipasi kemunculan SIM-card dalam teknologi CDMA.
Proving Benefits, dengan memberikan bukti-bukti manfaat teknologi CDMA dan handsetnya khususnya kepada Paranoid dan Skeptic. Serta Market Stage Pricing, yaitu strategi menetapkan harga handset CDMA yang tetap stabil pada tahapan perkembangan pasar.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allison, Michael
Jakara: Yayasan pustaka Obor Indonesia, 2013
658.4 ALL st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rachim Sofyan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Farianto
"1. Pendahuluan
Kegunaan perencanaan usaha ini adalah memberi gambaran menyeluruh kepada pembaca tentang CV. Kansa Amanda Servico dan rencana pengembangannya dalam bidang jasa pengeboran air tanah. Usaha ini merupakan awal pengembangan pada bidang jasa yang masih memiliki hubungan dengan kegiatan eksplorasi. Misi yang ditetapkan adalah terpenuhinya kebutuhan pelanggan dengan baik, perusahaan mendapat laba dan karyawan memperoleh kesejahteraan.
Keunikan pelayanan CV. Kansa Amanda ini adalah pelayanan lebih cepat dan bersih dibanding usaha perorangan lainnya, harga yang cukup jauh dibawah pengeboran skala besar. Dengan demikian harga yang ditawarkan dapat teijangkau perusahaan pengembang perumahan, bahkan penghuni rumah.
Peluang usaha dalam jasa pengeboran ini dipengaruhi oleh situasi makroekonomi yang terus tumbuh. Pemerintah memiliki kebijakan untuk merangsang pertumbuhan industri properti, dengan mengucurkan dana-dana jangka panjang. Bergeraknya sektor properti , merupakan gerakan lokomotif perekonomian yang melibatkan lebih dari 100 industri terkait termasuk dalam hal ini adalahcjasa yang ditawarkan CV. Kansa Amanda Servico.
2. Potensi Pasar
Pasar di industri ini dicirikan o,leh rendahnya tingkat persaingan, rendahnya tingkat hambatan masuknya pemain barn , posisi tawar suplier relatif rendah, posisi tawar pembeli relatif rendah sampai menengah, serta ancaman substitusi yang cukup tinggi.
Kekuatan CV. Kansa Amanda terletak pada peralatan yang lebih lengkap dibanding usaha perorangan yang lebih banyak mengandalkan peralatan manual, serta gerakan operasi lebih lincah dibanding dibanding perusahaan besar yang harus beroperasi dengan skala kedalaman lebih besar. Demi menjaga pelayanan dan citranya, maka harga yang ditawarkan menjadi relatif lebih tinggi dibanding usaha perorangan dengan pelayanan seadanya. Kelemahan lain adalah kapasitas kedalaman yang mampu dicapai terbatas pada sumur-sumur dangkal. Kelemahan ini menjadi pertimbangan untuk memilih segmen pasar tertentu saja.
Kesempatan yang muncul dalam usaha ini adalah kebutuhan pengadaan sumber air tanah dari pengembang perurnahan yang harus menyesuaikan aliran dananya dengan kemajuan penjualan unit-unit rumah . Sedangkan ancaman yang muncul adalah jika ada pesaing berskala besar yang mampu memodifikasi peralatannya untuk masuk ke pasar ini. Ancaman lain adalah munculnya jaringan pipa air minum di berbagai wilayah perumahan.
Potensi pasar yang tersedia disektor perumahan kelas menengah- mewah adalah 120.000 unit. Tim pemasaran ditargetkan memperoleh order minimal 300 titik di tahun pertama , dan 900 titik di tahun kedua sampai tahun ke lima. Strategi bisnis yang digunakan adalah fokus pada produk jasa pemboran air tanah sumur dangkal sistem jet pump, dengan segmen pasar perusahaan pengembang perumahan.
3. Samber Daya Manusia
Perkembangan jumlah sumber daya manusia terdiri dari dua tahap, yakni tahap pertama yang akan meletakkan dasar-dasar bagi bagi penambahan kekuatan unit ketja di tahun-tahun berikutnya, serta tahap kedua yang melaksanakan operasi dengan kekuatan unit ketja tiga kali lebih banyak dari tahun pertama. Tahap pertama terdiri dari dari 5 pegawai tetap yang tidak langsung mempengaruhi biaya operasi dan 4 pegawai tidak: tetap yang langsung mempengaruhi biaya operasi. Tahap kedua terdiri dari 9 pegawai tetap dan 12 pegawai tidak: tetap.
Pengadaan tenaga kerja dimulai dari proses perekrutan dan beberapa pelatihan yang diadakan diharapkan membentuk tim yang kompak dan memiliki persepsi yang sama tentang tujuan perusahaan. Pada tahun kedua , diharapkan sudah terbentuk budaya perusahaan yang diinginkan.
4. Operasi
Operasi didasarkan pada job order, dengan kapasitas pengeboran 1 titik per hari untuk kedalaman rata-rata 20 meter. Kemajuan target operasi dikoordinasikan dengan divisi pemasaran yang berupaya mendapatkan order. Peningkatan kapasitas pelayanan operasi di tahun kedua juga diiringi peningkatan perolehan order divisi pemasaran, yaitu 900 titik di tahun kedua dari semula 300 titik di tahun pertama.
5. Financial objectives
Modal awal yang dibutuhkan untuk membangun bisnis ini adalah sebesar Rp 80.827.850,- . Pada tahun kedua ada penambahan investasi alaflagi sebesar Rp43.827.700,- dan modal kerja Rp 28.714.000,-
Peningkatan revenue yang cukup besar terjadi pada tahun yaitu dari Rp 390.000.000,menjadi Rp1.170.000.00n,- Sedangkan kumulatif kas pada tahun kelima yang dapat diharapkan dari unit usaha jasa pengeboran ini dapat mencapai Rp 685.817.661,- di tahun ke 5. Net present value sampaidi tahun ke 5 menunjukkan positif, IRR mencapai tingkat 67,8 %. rayback period dicapai dalam waktu 1 tahun 3 bulan. Gross Profit Margin tahun pertama hanya sebesar I%, di tahun kedua naik 16 % sampai 17 %. Tingkat pengembalian investasi tahun pertama mencapai 3 %, di tahun kedua mencapai 182 %."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Karlina
"ABSTRAK
Dalam konteks pemasaran persuasif informasi tentang barang langka atau
jumlah terbatas kemungkinan akan mendatangkan asumsi yang positif tentang
produk, seperti kualitas yang baik dan eksklusifitas. Kelangkaan dapat
meningkatkan persepsi nilai dan keinginan membeli melalui asosiasi keuntungan
simbolis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived scarcity
terhadap willingness to buy melalui variable mediasi perceived value pada produk
Nokia Lumia Batman Series. Sampel penelitian ini berjumlah 200 responden,
metode SEM (Structural Equation Modelling), digunakan untuk mengolah data
dengan software SPSS 17 dan Lisrel 8.7. Hasil analisa menunjukkan bahwa
strategi scarcity yang dilakukan Nokia tidak berhasil meningkat perceived value
Nokia Lumia Batman Series, walapun demikian konsumen masih menilai bahwa
Nokia Lumia Batman Series memiliki perceived value yang baik dan
menimbulkan willingness to buy.

ABSTRACT
A scarcity claim in a persuasive marketing context is likely to elicit positive
thoughts about the product such as enhanced quality and exclusiveness. Scarcity
may increase the perception of value and willingness to buy through symbolic
benefits association. This study aim to analyze perceived scarcity effect on
willingness to buy through mediating variables, perceived value, on Nokia Lumia
Batman Series. Sample of this study is 100 respondents. This study used SEM
(Structural Equation Modelling) to process data with Lisrel 8.7 and SPSS 17
software. The analysis shows that scarcity strategies that Nokia applied do not
enhance Nokia Lumia Batman Series perceived value, nevertheless consumers
consider that Nokia Lumia Batman Series has a positive perceived value and
arouse willingness to buy."
2012
T43052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>