Ditemukan 4232 dokumen yang sesuai dengan query
"The article focuses on women's experiences regarding issue of resources governance. It is strongly related to the emergence of mining which proved to be destructive to nature's and woman's interest ..."
305 JP 20 (3) 2015
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Tulisan ini merupakan kajian tentang pengalaman perempuan terkait dengan isu pengelolaan sumber daya. Hal ini terkait dengan inisiasi proyek pertambangan yang cenderung menggerus kepentingan perempuan. Relasi antara keseharian perempuan atas sumber daya pangan adalah sebuah keterlekatan yang mutlak. Oleh karena itu, melalui catatan pengalaman perempuan Molo, tulisan ini memberikan deskripsi tentang risiko-risiko yang harus dihadapi saat logika pengelolaan sumber daya justru didominasi oleh kekuasaan yang eksploatif. Berdasar cerita para perempuan Molo ini, dinamika bertahan serta gagasan menempatkan gerakan mereka dalam kerangka berkelanjutan."
302 JP 20:3 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Carey, Peter
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2024
809.933 522 CAR p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Laksmita Hestirani
"Tesis ini membahas pemikiran Maria Ullfah Santoso mengenai kedudukan perempuan dalam masyarakat Indonesia. Ruang lingkup penelitian ini adalah pemikiran-pemikiran Maria Ullfah tentang kedudukan perempuan Indonesia dalam lembaga perkawinan dan partisipasi politik antara tahun 1938 hingga 1941. Tujuan dari penelitian ini adalah menjabarkan dan menganalisis pemikiran Maria Ullfah terkait usaha perbaikan kedudukan perempuan Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari pengumpulan sumber atau heuristik; kritik sumber atau verifikasi; analisis dan sintesis atau interpretasi; dan penulisan sejarah atau historiografi. Sedangkan metodologi yang digunakan yaitu pendekatan sejarah pemikiran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam isu perkawinan, pemikiran-pemikiran Maria Ullfah tentang kedudukan perempuan berawal dari keburukan-keburukan dalam praktik perkawinan yang seringkali menimpa kaum perempuan pada masa kolonial. Ia menekankan bahwa laki-laki dan perempuan haruslah memiliki kedudukan yang sama tingginya dan sama kuatnya dalam suatu perkawinan. Pemikiran yang utama adalah reformasi hukum perkawinan, dalam rangka menghasilkan peraturan perkawinan yang melindungi kedudukan perempuan. Di sisi lain, akses terhadap bantuan hukum perlu dibuka dan diperluas agar kaum perempuan Indonesia dapat memperjuangkan hak-haknya saat itu juga. Dalam isu partisipasi politik, pemikiran-pemikiran Maria Ullfah tentang kedudukan perempuan berawal dari ketimpangan hak pilih antara laki-laki dan perempuan pada masa kolonial. Segala usaha yang ia lakukan kemudian ditujukan untuk memberikan hak pilih aktif dan pasif kepada kaum perempuan Indonesia. Kita dapat melihat bahwa dalam isu perkawinan maupun partisipasi politik, nilai utama yang selalu diperjuangkan oleh Maria Ullfah adalah kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Sebagai sesama manusia, tentunya kaum perempuan memiliki hak-hak kemanusiaan yang sama dengan kaum laki-laki. Kedudukan yang setara inilah yang harus terus diperjuangkan dalam segala bidang kehidupan hingga kesetaraan tersebut tertuang tidak hanya dalam teori belaka, namun juga dalam ketentuan hukum serta praktiknya di dunia nyata.
This thesis discusses Maria Ullfah Santoso’s thoughts on women’s standing in Indonesian society. The scope of this study is Maria Ullfah’s thoughts on Indonesian women’s standing in marriage and political participation between the years of 1938 to 1941. The purpose of this study is to describe and analyze Maria Ullfah’s thoughts regarding the efforts to improve Indonesian women’s standing. This study uses historical research method, which comprises of source gathering or heuristics; source critique or verifications; analysis and synthesis or interpretations; and historical writing or historiography. Moreover, the methodology used is intellectual history approach. The results of this study show that on marriage issues, Maria Ullfah’s thoughts on Indonesian women’s standing derived from afflictions in marriage practices which often befell women in the colonial era. She stressed that men and women should have equal standings in marriage. The main idea was marriage law reform, in order to produce marriage legislations that could protect women’s standing. On the other hand, access to legal aids needed to be opened and widened so that Indonesian women could fight for their rights straight away. On political participation issues, Maria Ullfah’s thoughts on Indonesian women’s standing derived from suffrage inequality between men and women in the colonial era. Hence, her efforts were directed toward giving active and passive suffrage for Indonesian women. We can see that on marriage as well as on political participation issues, the main value that was always fought for by Maria Ullfah was equality between men and women. As fellow humans, surely women have the same human rights as men. This equal standing needs to be fought for in every field of life until that equality is achieved not only in mere theory, but also in legislations as well as in real life practices."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Chandra Linsa Hikmawati
"
ABSTRAKPenelitian ini membahas mengenai pemerkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa dalam Tragedi Mei 1998 di Jakarta. Beberapa studi yang membahas kekerasan terhadap masyarakat Tionghoa dalam Tragedi Mei 1998 di Jakarta sedikit yang menaruh perhatian pada kekerasan terhadap perempuan Tionghoa (misalnya Purdey 2013; Siegel 1998; dan Tadié 2009). Beberapa penulis yang mencoba memberikan perhatian seperti Heryanto (2000) dan Wichelen (2000) masih melihat masalah itu dari satu aspek bahasan seperti kekerasan negara dan gender. Dengan menggunakan metode kualitatif yaitu dengan pemeriksaan dokumen yang relevan dan studi literatur, penelitian ini berargumen bahwa pemerkosaan terhadap perempuan Tionghoa merupakan peristiwa yang kompleks dan perlu dilihat dengan penjelasan yang lebih dalam. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan peristiwa tersebut dengan konsep opresi atau kekerasan berlapis dengan menggunakan konsep kekerasan struktural, interseksionalitas, ideologi gender negara, dan pemerkosaan massal. Opresi berlapis terhadap masyarakat Tionghoa melihat bahwa posisi mereka yang kuat secara ekonomi namun lemah secara sosial-politik telah membangun akar sentimen masyarakat pribumi terhadap masyarakat Tionghoa. Situasi tersebut semakin rumit dengan adanya ideologi gender negara serta budaya patriarki masyarakat dalam memandang perempuan (konstruksi sosial keperempuanan sebagai simbol kehormatan dan objektifikasi dari tubuh perempuan)."
Jakarta: Departemen Ilmu Politik FISIP UI, 2017
320 JURPOL 2:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Budi Hartono
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997
305.4 BUD d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dini Adanurani
"Jurnal ini merupakan studi filosofis terhadap posisi subjek perempuan dalam sejarah Indonesia melalui teori semiotik Julia Kristeva. Minimnya representasi perempuan dalam sejarah diakibatkan dominasi patriarki dalam ruang simbolik sejarah objektif. Objektivitas sejarah lantas hanyalah subjektivitas yang terselubung dalam relasi kuasa gender. Untuk membuktikan hal tersebut, saya melakukan riset berbasis seni (arts-based research) terhadap video Dunia Wanita, yang mendekonstruksi arsip Gelora Indonesia melalui teknik penyuntingan. Kajian melalui metode semanalysis terhadap simbol-simbol perempuan dalam video tersebut mengungkapkan adanya bias gender dalam perspektif negara sebagai penentu sejarah objektif. Menantang makna objektif tersebut membutuhkan proses intertekstualitas, bahwa makna dalam teks terus-menerus berubah melalui pemaknaan subjek. Subjektivitas perempuan pun menjadi siasat bagi perempuan untuk memahami keberadaan dirinya di tengah arus sejarah, mendorong terjadinya emansipasi terhadap sejarah dan subjek perempuan.
This paper is a philosophical study on the position of the female subject in the Indonesian history through Julia Kristeva’s semiotic theory. The lack of women’s representation in history is related to the domination of patriarchy in the symbolic space of objective history. Therefore, historical objectivity is merely subjectivity, veiled underneath a network of gender power relation. In order to prove this thesis, I attempted an arts-based research towards Dunia Wanita, a video that deconstructed the archives of Gelora Indonesia through montage editing. A semanalysis study towards the symbolization of women in the video reveals a gender bias in the perspective of the state as the determinant of the objective history. In order to challenge the objective meaning, the process of intertextuality must take place; to continuously transform the meaning of the text through the subject’s signifying process. The female subjectivity becomes a strategy for women to identify their existence amidst the historical time, therefore emancipating the history and the female subject itself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Branca, Patricia
London: Croom Helm, 1978
301.41 BRA w
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Erna Purwanti
"Pembedaan perlakuan terhadap kaum wanita terdapat dimana-mana dan yang berbeda adalah intensitas, bentuk dan faktor lingkungan. Akan tetapi pembedaan perlakuan terhadap kaum wanita khususnya di negara Cina sangat menarik perhatian saya, karena hal ini berarti menyangkut sekitar 200 juta lebih kaum wanita seperti yang dikatakan oleh Soong Ching Ling dalam bukunya The Struggle for New China.Apabila terdapat perubahan perlakuan terhadap kaum - wanita, maka kekuatan apakah yang dapat mengubahnya? Untuk itu saya berusaha mencoba untuk menggalinya. Tetapi sangat disayangkan bahwa dalam usaha saya tersebut saya terbentur dengan kurangnya data-data. Saya telah berusaha untuk mendapatkan data-data mengenai kehidupan kaum wanita baik di perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, perpustakaan Nasional, maupun di LIPI. Dengan demikian data-data y9ng saya'peroleh kebanyakan tidak merupakan sumber primer ; dapat saya sebutkan disini misalnya sumber dari M.A.W. Brouwer, meskipun mungkin sumber tersebut kurang otentik, tetapi apa boleh buat tidak ada jalan lain untuk memasukkannya guna melengkapi tulisan saya."
Depok: Universitas Indonesia, 1983
S12950
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
London: Routledge, 2000
305.409 EVE
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library