Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50525 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eky Tandyo, photographer
"Museum Nasional Indonesia merupakan salah satu dari yang tertua di Asia, dengan sejarah dari akhir abad ke-18. koleksinya rentang yang besar dalam ruang dan waktu .."
Jakarta: National Museum of Indonesia, 2013
069.5 COL II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: National museum of Indonesia, 2013
R 069.5 MAS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Museum Nasional Indonesia merupakan salah satu dari yang tertua di Asia, dengan sejarah dari akhir abad ke-18. koleksinya rentang yang besar dalam ruang dan waktu .."
Jakarta: National Museum of Indonesia, 2016
069.5 COL III
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Museum Nasional Indonesia merupakan salah satu dari yang tertua di Asia, dengan sejarah dari akhir abad ke-18. koleksinya rentang yang besar dalam ruang dan waktu .."
Jakarta: National Museum of Indonesia, 2016
069.5 GLO I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: National museum of Indonesia, 2013
R 069.5 JEW
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nadira Azzahra
"Komodifikasi adalah proses mengubah sesuatu yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomis menjadi barang atau produk yang bisa dijual dan dikonsumsi secara massal. Museum dipilih sebagai fokus penelitian karena perannya dalam menyebarkan nilai-nilai budaya yang tak berwujud kepada publik, melalui penggunaan suvenir yang berfungsi sebagai media edukasi dan pelestarian budaya. Dalam era konsumerisme, suvenir yang dikurasi dengan baik tidak hanya memperpanjang pengalaman pengunjung tetapi juga membantu menyebarkan dan melestarikan budaya. Kajian dilakukan untuk menunjukkan pentingnya komodifikasi koleksi Museum Wayang Jakarta melalui suvenir yang bernarasi, yang mendukung pemahaman, apresiasi, dan pelestarian budaya wayang sebagai warisan Indonesia. Kajian mengevaluasi peran komodifikasi koleksi wayang untuk memperluas pembelajaran museum, menggunakan arkeologi teoritis sebagai panduan metodologi, pendekatan kualitatif dan arkeologi publik untuk pelestarian dan promosi budaya. Berpartisipasi dalam diskusi mengenai bagaimana komodifikasi budaya materi, yaitu koleksi museum dapat mendukung dan mempromosikan warisan budaya melalui studi kasus Museum Wayang Jakarta.

Commodification is the process of transforming something that previously had no economic value into goods or products that can be sold and consumed on a mass scale. Museums are chosen as the focus of research because of their role in disseminating intangible cultural values to the public through the use of souvenirs, which serve as educational and cultural preservation tools. In the era of consumerism, well-curated souvenirs not only extend the visitor experience but also help disseminate and preserve culture. This study highlights the importance of commodifying the Wayang Museum's collection through narrative souvenirs, which support understanding, appreciation, and preservation of wayang culture as an Indonesian heritage. The study evaluates the role of commodifying wayang collections to enhance museum learning, using theoretical archaeology as a methodological guide, and qualitative and public archaeology approaches for cultural preservation and promotion. Contributing to the discussion on how material culture commodification, specifically museum collections, can support and promote cultural heritage through a case study of the Museum Wayang Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cucu Nuris Arianto
"[ABSTRAK
Tesis ini mengkaji tentang memori kolektif Tentara Peta melalui memoar,
autobiografi, dan wawancara. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sebuah
konsep tata pamer yang akan disajikan dalam pameran tetap di Museum Peta,
yang dapat merepresentasikan seluruh memori yang dimiliki oleh para mantan
Tentara Peta, agar masyarakat (pengunjung) dapat memahami sejarah Tentara
Peta secara lebih komprehensif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara (tidak terstruktur). Hasil dari
penelitian ini yaitu enam storyline bertema sejarah sosial untuk ditampilkan
melalui tata pamer dalam pameran tetap di Museum Peta. Keenam tema tersebut
adalah: Perang Dunia Kedua: Runtuhnya Hindia Belanda; Zaman Jepang:
Kesempatan menjadi Tentara Peta; Dasar motivasi dan alasan menjadi Tentara
Peta; Makna pendidikan dan pelatihan Tentara Peta; Kekecewaan Tentara Peta
terhadap Jepang; dan Profil serta peranan para mantan Tentara Peta.

ABSTRACT
This thesis discusses about the collective memory of the Peta?s Armies with
memoirs, autobiographies, and interviews. The purpose of this study is to create a
concept exhibiting will be presented in the permanent exhibition at the Peta
Museum, which can represent the memories of ex-Peta?s Armies, so that people
(visitors) can understand the history of Peta?s Armies more comprehensively. This
study used a qualitative approach with literature study, observation, and interview
(unstructured). Results from this study are six themed storyline social history to
be communicated through the exhibiting in permanent exhibition at the Peta
Museum. The six themes are: World War II: The collapse of the Dutch East
Indies; Japan period: The opportunity to become Peta?s Armies; Basic motivation
and reasons to be a Peta?s Army. The meaning of education and training?s the
Peta?s Army; The disappointment of the Peta?s Armies to Japanese Occupation;
The profile and role of the ex-Peta?s Armies., This thesis discusses about the collective memory of the Peta’s Armies with
memoirs, autobiographies, and interviews. The purpose of this study is to create a
concept exhibiting will be presented in the permanent exhibition at the Peta
Museum, which can represent the memories of ex-Peta’s Armies, so that people
(visitors) can understand the history of Peta’s Armies more comprehensively. This
study used a qualitative approach with literature study, observation, and interview
(unstructured). Results from this study are six themed storyline social history to
be communicated through the exhibiting in permanent exhibition at the Peta
Museum. The six themes are: World War II: The collapse of the Dutch East
Indies; Japan period: The opportunity to become Peta’s Armies; Basic motivation
and reasons to be a Peta’s Army. The meaning of education and training’s the
Peta’s Army; The disappointment of the Peta’s Armies to Japanese Occupation;
The profile and role of the ex-Peta’s Armies.]"
2015
T43590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: National museum of Indonesia, 2013
R 069.5 GLO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"Tesis ini membahas tentang ekshibisi sebagai bagian dari fungsi museum. Kajian yang digunakan adalah Museum Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta 12, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang diawali dengan gambaran mengenai Museum Nasional Indonesia saat ini. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu dilakukan penentuan tema dan narasi yangnsesuai dengan visi dan misi Museum Nasional Indonesia. Penentuan temabdilakukan berdasarkan konsep identitas. Selanjutnya, berdasarkan tema yangnditentukan, dibuat sebuah teknik presentasi dan desain alur pameran. Dalam ekshibisi tersebut terdapat pesan yang akan disampaikan, yaitu Bhinneka Tunggal Ika: Kebhinnekaan pada gedung A dan Ketunggalikaan pada gedung B. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan ekshibisi yang lebih efektif dalam menyampaikan identitas nasional.

The focus of the theses is about exhibition as a part of museum?s function. National Museum of Indonesia which located on Jalan Medan Merdeka Barat 12, Jakarta is the case study for this research. The study uses qualitative research which descriptive design started with description of recent condition of the museum. Base on the condition, it?s needed to determine a more direct theme and narration correspond to the museum?s vision and mission. The theme is determined using identity concept. Furthermore, the theme implemented to a presentation technique and storyline exhibition?s design. The exhibition has a message, Bhinneka Tunggal Ika (Diversity and Unity); Diversity in old building and Unity in new building. Those matters are intent on creating effective exhibition to communicated national identity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi gambar-gambar wayang dengan judul wayang di bagian bawah gambar. Tiap halaman terdiri atas satu gambar. Jumlah keseluruhan ada 17 halaman gambar. Gambar-gambar tersebut kemudian difotocopy dan dijilid dalam satu bundel."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
WY.22-KS 99
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>