Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lee, Kyu-hung
Seoul, Korea: Osung, 2011
796.815 LEE w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soul-si: Osong Ch'ulp'ansa, 2008
KOR 741.59 TAE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Kyo-yoon
Seoul, Korea: Joeun, 2010
796.815 LEE w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Gyu Hyong
Seoul: Osung Media, 2010
791GYUT001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Puspita Sari
"Taekwondo merupakan salah satu representasi jenis cabang olah raga beladiri berasal dari Korea Selatan yang sudah dikenal dan tersebar di kalangan komunitas internasional. Seiring dengan perkembangan budaya popular Korea (Hallyu) yang di dalamnya meliputi film, drama TV, musik popular (K-pop), fashion, bahasa, dan makanan, hallyu memberi dampak positif terhadap popularitas beladiri Taekwondo sebagai bagian dari seni beladiri pertunjukan. Taekwondo tidak hanya dilihat sebagai jenis beladiri dan olahraga yang dipertandingkan, tetapi juga telah dijadikan sebagai seni pertunjukan da hiburan yang dapat dinikmati banyak orang. Seni pertunjukan Taekwondo ini dipopulerkan oleh salah satu tim Taekwondo di Korea yang bernama K-Tigers. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tim K-tigers mengkomodifikasikan seni beladiri Taekwondo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan sumber-sumber data sekunder dan sumber-sumber daring (online) dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga hal komodifikasi budaya dalam seni beladiri Taekwondo yang dilakukan oleh tim K-Tigers antara lain (1) Taekwondo dance; (2) Taekwondo dijadikan sebagai seni pertunjukan `K- Tigers Live Show`; dan (3) modifikasi baju Taekwondo (dobok) yang digunakan sebagai kostum pertunjukan.

Taekwondo is a representation of a type of martial arts branch from South Korea well known and spread among international community. Along with teh development of Korean popular culture (Hallyu) which includes films, TV dramas, popular music (K-pop), fashion, language, and food, Hallyu TEMPhas a positive impact on teh popularity of Taekwondo martial arts as part of martial arts performance. Taekwondo is not only seen as a type of martial arts and sports dat are contested, but also been used as a performance and entertainment art can be enjoyed by many people. Taekwondo performance art was popularized by one of teh Taekwondo teams in Korea called K-Tigers. Based on teh description above, dis study aims to analyze how Taekwondo martial art commodified by K-Tigers team. dis research uses library research methods using secondary data and online sources with qualitative descriptive analysis. Teh results of dis study indicate dat there are three things of cultural commodification of Taekwondo martial art by K-Tigers team, including (1) Taekwondo dance; (2) Taekwondo become performance art called `K- Tigers Live Show`; and (3) modification of Taekwondo clothes (dobok) used as performance costumes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
"ABSTRAK
Pemerintah mengesahkan Program Indonesia Emas (Prima) yang fokus pada penyiapan atlet ke ajang olahraga multievent internasional melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2010. Cabang olahraga (cabor) taekwondo merupakan salah satu cabor prioritas menurut hasil seminar dan FGD Kemenpora RI tahun 2012. Pasca tahun 2012, prestasi cabor taekwondo menurun drastis dalam hal perolehan medali emas di ajang SEA Games yang disebabkan oleh koordinasi antarorganisasi. Skripsi ini membahas bagaimana koordinasi antarorganisasi dilakukan dalam pelaksanaan Prima pada cabor taekwondo. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil Penelitian ini, koordinasi antarorganisasi pelaksanaan Prima pada cabor taekwondo menggunakan mekanisme pendekatan hierarki yang terpusat di Kemenpora RI. Koordinasi masih banyak terhambat pada koordinasi pendanaan dan juga koherensi di tingkat organisasional.

ABSTRACT
Indonesia passed President Regulation number 22 2010 which focus on elite athletes preparation at international multievent. Taekwondo is Government priority sport according to seminar and FGD conducted by Ministry of Youth and Sports Affairs in 2012. In 2012 and so forth, taekwondo?s performance decreased in getting gold medals in SEA Games because of miss inter-organization coordination. This thesis aims to dipict how Prima inter-organization coordination works at Taekwondo. This research conducts qualitative approach with data collection through depth-interview and documentation studies. The research shows inter-organization coordination in Prima at Taekwondo is dipicted by centralized-hierarchy mechanism which centralized at Ministry of Youth and Sports Affairs (Kemenpora RI). Prima inter-organization coordination is hampered by funding coordination and coherence at organizational level."
2016
S63867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ki, Tae-sung, 1527-1572
Soul-si : Sonamu, 2007
KOR 495.711 KIT t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soul-si : Bukpia, 2007
KOR 951.902 URI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Noverita
"Skripsi ini mengkaji tema utama puisi ?Geoul? karya Yi Sang yang mencerminkan keterpurukan individu Korea di bawah modernisasi yang dilakukan oleh Jepang pada masa 1930-an melalui simbol-simbol dan diksi yang terdapat di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan tema utama puisi, latar belakang pembuatan, dan unsur surealisme yang ditampilkan Yi Sang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-induktif. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa harapan yang tidak terwujud dan keterpurukan individu menjadi tema utama puisi ini.

This thesis focused on the main theme of Korean poetry "Geoul" by Yi Sang that reflects a deterioration of Korea individual under modernization conducted by Japan in 1930's through its symbols and dictions. This study is aimed to explain the main theme of poetry, its background, and surrealism that Yi Sang showed in "Geoul". This study is a qualitative based research using a descriptive-inductive method. The results of this study show a hope that could not be reached and individual deterioration as the main theme of this poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>