Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197576 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika SNLAS
"Perpustkaan Nasional Republik Indonesia dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 ditetapkan fungsinya sebagai perpustakaan deposit yang artinya wajib menyimpan seluruh karya cetak dan rekaman yang merupakan koleksi Indonesiana. Pengawasan bibliografi telah dilakukan untuk mengidentifikasi ragam terbitan mengenai Indonesia, baik di dalam maupun diluar negri agar dapat diakses. Regulasinya diatur dalam Undang-undang Deposit Nomor 4 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991. namun, dalam implementasinya masih menjumpai sejumlah kendala internal dengan penerbit di dalam negri. Bagaimana dengan koleksi Indonesiana yang dihasilkan di luar negri? Artikel memfokuskan perhatian kepada (i) identifikasi koleksi Indonesiana pada situs web The Cornell Modern Indonesia Project, (ii) analisa dalam perspektif Undang-undang Depotis Indonesia dan perbandingan Mandatory Deposit di Library of Congress Amerika Serikat ; dan (iii) Analisis Konten Situs Web The Cornell Modern indonesia Project (CMIP). Dari 25 judul koleksi indonesiana di situs http://cmip.library.cornell.edu tersedia full text dan dapat dicetak semuanya dengan gratis. Berbeda dengan koleksi Indonesiana di situs perpustakaan Nasional RI yang hanya menyajikan deskripsi detail koleksi tanpa disertai fulltext koleksi. Konten web ini amat informatif mengenai sejarah perkembangan bangsa Indonesia dalam beberapa periode tertentu, terutama di era abad ke-20 sehingga dapat dijadikan sumber informasi alternatifdalam upaya memperkaya wawasan mengenai Indonesia."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2015
020 Visi 17:3 (2015) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika SNLAS
"Perpustkaan Nasional Republik Indonesia dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 ditetapkan fungsinya sebagai perpustakaan deposit yang artinya wajib menyimpan seluruh karya cetak dan rekaman yang merupakan koleksi Indonesiana. Pengawasan bibliografi telah dilakukan untuk mengidentifikasi ragam terbitan mengenai Indonesia, baik di dalam maupun diluar negri agar dapat diakses. Regulasinya diatur dalam Undang-undang Deposit Nomor 4 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991. namun, dalam implementasinya masih menjumpai sejumlah kendala internal dengan penerbit di dalam negri. Bagaimana dengan koleksi Indonesiana yang dihasilkan di luar negri? Artikel memfokuskan perhatian kepada (i) identifikasi koleksi Indonesiana pada situs web The Cornell Modern Indonesia Project, (ii) analisa dalam perspektif Undang-undang Depotis Indonesia dan perbandingan Mandatory Deposit di Library of Congress Amerika Serikat ; dan (iii) Analisis Konten Situs Web The Cornell Modern indonesia Project (CMIP). Dari 25 judul koleksi indonesiana di situs http://cmip.library.cornell.edu tersedia full text dan dapat dicetak semuanya dengan gratis. Berbeda dengan koleksi Indonesiana di situs perpustakaan Nasional RI yang hanya menyajikan deskripsi detail koleksi tanpa disertai fulltext koleksi. Konten web ini amat informatif mengenai sejarah perkembangan bangsa Indonesia dalam beberapa periode tertentu, terutama di era abad ke-20 sehingga dapat dijadikan sumber informasi alternatifdalam upaya memperkaya wawasan mengenai Indonesia."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2015
020 VIS 17:3 (2015) (2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 199.
158.7 LAP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Vary Prameswari
"Kenaikan angka turnover pada Generasi Y dibandingkan generasi sebelumnya menjadi perhatian bagi perusahaan.Work values terbukti secara teoritis memiliki hubungan dengan turnover karyawan (Steers danMowday, dalam Lyons 2004). Saat ini Generasi X dan Generasi Y adalah kelompok yang mendominasi ketenagakerjaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan work values antara Generasi X dan Generasi Y, mengingat setiap generasi memiliki nilai-nilai tertentu. Work values terdiri dari tiga dimensi yaitu kognitif, instrumental, dan afektif.
Teknik analisis penelitian ini adalah dengan independent sample t-test. Sampel penelitian ini adalah karyawan Generasi X dan Generasi Y. Total responden berjumlah 273 (Generasi X = 105; Generasi Y=168). Alat ukur yang digunakan adalah Work Values Questionnaire(WVQ) (Elizur et al., 1991). Hasil ditemukan dimensi kognitif berbeda signifikan antara Generasi X dan Generasi Y dan dimensi instrumental dan afektif tidak berbeda signifikan dan afektif antara Generasi X dan Generasi Y.

The increase in turnover among Generation Y as compared to the previous generations caught the attention of companies. Work values was proven theoretically to have a correlation with employee turnover ( Steers dan Mowday, in Lyons 2004). Concurrently Generation X and Generation Y dominates the workforce. This research purposed to identify work values differences among Generation X and Generation Y, with regards to each of them having distinct characteristics. Work values consists of three dimension which are cognitive, instrumental and affective.
This research used independent sample t-test to analyze the data. The sample were Generation X dan Generation Y employees. The total respondents in this study were 273 whereby 105 of them were Generation X and the remaining 168 were Generation Y. Data was collected using the Work Values Questionnaires developed by Elizur et al. (1991). The results concluded that there is a significant difference in cognitive dimension among Generation X and Generation Y. However, it was found that there was no significant difference between the instrumental dimension and affective dimension.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"ABSTRAK
Aktivitas pengambilan keputusan hampir setiap saat kita lakukan ketika
kita dihadapkan pada suatu masalah atau alternatif pilihan. Untuk situasi
keputusan yang sifatnya kurang penting dan rutin sehari-sehari, kita dapat
menentukan alternatif melalui judgment yang sederhana. Namun untuk situasisituasi
yang memiliki kompleksitas lebih tinggi dan sifatnya jangka panjang,
seperti memilih jurusan dalam pendidikan atau menentukan bidang pekerjaan
dibutuhkan suatu prosedur yang sistematis agar diperoleh hasil optimal.
Carrel dkk.(1992), Hom & Griffeth (2001), Harvey & Stalker (2002)
menyatakan bahwa keputusan individu untuk pindah kerja (turnover) merupakan
suatu proses yang kompleks. Penyebab-penyebab yang mendasari keputusan
pindah kerja ini melibatkan faktor internal dan eksternal. Mobley (1982),
mengelompokkan faktor-faktor penentu dari pindah kerja ke dalam 4 faktor
umum, yaitu: faktor ekonomi eksternal, faktor keorganisasian, faktor individual
yang berkaitan dengan pekerjaan, dan faktor individual yang tidak berkaitan
dengan pekerjaan. Dalam pandangan Mobley (1982) keputusan pindah kerja
merupakan hasil dari rangkaian proses kognitif dimana faktor ketidakpuasan
terhadap pekerjaan turut menentukan keputusan individu untuk pindah kerja. Ia
mengembangkan model teoritis dari proses pengambilan keputusan pindah kerja
yang tersusun dalam tahapan-tahapan. Model teoritis ini mengasumsikan bahwa
individu secara rasional mengikuti proses (tahapan-tahapan) yang berurutan ketika
mereka memutuskan pindah kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai
faktor-faktor yang dipertimbangkan individu dalam memutuskan pindah kerja,
proses (tahap-tahap) yang dilalui individu dalam pengambilan keputusan pindah
kerja, dan hasil pengambilan keputusan pindah keija, Peneliti menggabungkan 2
pendekatan penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel
penelitian ini adalah karyawan dari perusahaan yang pernah melakukan pindah kerja, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Occidental sampling.
Jumlah sampel penelitian kuantitatif sebanyak 40 orang, sementara itu untuk
penelitian kualitatif 3 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner yang kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Kuesioner penelitian
terdiri dari 3 bagian, yaitu: bagian A, mengukur faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam memutuskan pindah kerja; bagian B, mengukur tahaptahap
pengambilan keputusan pindah kerja, dan bagian C yang mengukur hasil
pengambilan keputusan pindah kerja. Untuk mengukur tahap kepuasan kerja,
digunakan Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) di kuesioner bagian BI.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor keorganisasian menjadi
pertimbangan pertama dalam memutuskan pindah kerja, disusul dengan faktor
ekonomi eksternal, faktor individual yang berkaitan dengan pekerjaan, dan faktor
individual yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Terdapat 55,0% subyek yang
cenderung melalui tahap-tahap pengambilan keputusan pindah kerja yang rasional
sesuai dengan model teori Mobley (1977). Saat bekeija di perusahaan yang
terakhir, mayoritas subyek mengalami kepuasan kerja yang rendah terhadap aspek
ekstrinsik dari pekerjaan. Sementara itu terhadap pekerjaan secara menyeluruh
dan aspek intrinsik dari pekerjaan, tingkat kepuasan keija subyek tergolong
sedang. Ketidakpuasan ini bagi 80% subyek cenderung menimbulkan pikiran
untuk pindah kerja. Terdapat 75% subyek yang cenderung mencari pekerjaan
alternatif saat memutuskan pindah kerja dan 85% subyek cenderung mengevaluasi
pekerjaan alternatif ketika mengambil keputusan pindah kerja. Sementara itu,
subyek yang cenderung membandingkan pekerjaan alternatif dengan pekerjaannya
yang terakhir sebanyak 82,5%. Keputusan pindah kerja yang telah dilakukan
subyek menghasilkan keputusan yang memuaskan. Artinya keputusan pindah
kerja dari perusahaan terakhir ke perusahaan alternatif memberikan hasil yang
cenderung cukup tepat, cukup sesuai dengan harapan, cukup benar dan cukup
menguntungkan bagi subyek penelitian.
Penelitian kualitatif menunjukkan bahwa 3 subyek melalui proses-proses,
dan rentang waktu yang berbeda dalam mengambil keputusan pindah kerja. Dua
subyek cenderung rasional saat memutuskan pindah kerja dengan melalui tahaptahap
model pengambilan keputusan pindah kerja Mobley (1977). Sementara itu 1
subyek cenderung tidak melalui. Ketiga subyek mengalami ketidakpuasan
terhadap pekerjaan saat bekerja di perusahaan terakhir, namun ketiganya
mempunyai intensitas yang berbeda untuk melakukan pindah kerja. Keputusan
pindah kerja pada subyek yang tidak melalui tahap-tahap pindah kerja dari
Mobley (1997), menghasilkan keputusan yang kurang optimal. Sementara itu,
bagi 2 subyek yang melalui, keputusan pindah kerja ke perusahaan alternatif
menghasilkan keputusan yang memuaskan,
Untuk memperoleh hasil optimal dalam mengambil keputusan pindah
kerja, disarankan individu melalui prosedur-prosedur yang lebih rasional yaitu
dengan mengumpulkan informasi yang relevan, mempertimbangkan faktor-faktor
yang berkaitan, serta menilai dan membandingkan keuntungan-keuntungan
maupun kerugian-kerugian dari setiap aspek pekerjaan."
2004
S3322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miske Ratnasari
"ABSTRAK
Peningkatan populasi dan tingginya angka kematian ibu AKI terjadi secara global termasuk di Indonesia. Penggunaan kontrasepsi modern di wilayah perkotaan Indonesia lebih kecil dari pada di perdesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi suami istri , status dan otonomi wanita dengan penggunaan kontrasepsi modern pada pasangan usia subur di daerah perkotaan di Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross sectional dan pengambilan sampel dengan teknik sampel jenuh. Hasil penelitian dengan chi square test didapatkan ada hubungan antara komunikasi suami istri diskusi 6 bulan terakhir p=0.017, OR=1.283 , diskusi 1 tahun terakhir p=0.043,OR=1.187 , persetujuan KB p=0.000, OR=2.117 , mengetahui jumlah anak yang diinginkan p=0.003,OR=0.664 , status wanita pendidikan p=0.000,OR=0.437 , pekerjaan p=0.000,OR=0.688 , perbedaan usia dengan pasangan p=0.038,OR=0.736 , keterpaparan media p=0.001,OR=0.774 , otonomi wanita sikap pada pemukulan istri p=0.008,OR=0.806 , mendapat izin mencari pengobatan p=0.048, OR=0.842 dengan penggunaan kontrasepsi modern pada pasangan usia subur di daerah perkotaan di Indonesia.

ABSTRACT
The increasing population and high maternal mortality MMR occurs globally even in Indonesia. The use of modern contraception in urban areas of Indonesia is smaller than in rural areas. The purpose of this study is to determine the relationship of husband and wife communication, status and autonomy of women with the use of modern contraceptives in couples of child bearing age in urban areas in Indonesia. The design of this research is cross sectional and sampling with saturated sample technique. The results of the study with chi square test showed that there was a relationship between husband and wife communication discussion last 6 months p 0.017, OR 1.283 , last 1 year discussion p 0.043, OR 1.187 , FP approval p 0.000, OR P 0.000, OR 0.437 , employment p 0.000, OR 0.688 , age difference with spouse p 0.003, OR 0.664 P 0.038, OR 0.736 , media exposure p 0.001, OR 0.774 , women autonomy attitudes to wife beatings p 0.008, OR 0.806 , got treatment seeking permission p 0.048, OR 0.842 with the use of modern contraceptives in couples of child bearing age in urban areas of Indonesia. "
2017
S67909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Toni Rico
"Skripsi ini menganalisis mengenai penyesuaian isi Kontrak Karya terhadap UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (?UU No. 4 Tahun 2009?) dan peraturan pelaksanaannya, secara khusus penyesuaian terkait dengan penggunaan jasa pertambangan.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang bersifat deskriptif ? analitis, sedangkan metode analisis datanya menggunakan metode kualitatif. Penulis mengkaji mengenai status Kontrak Karya dan kewajiban penyesuaian yang diamanatkan dalam aturan peralihan UU No. 4 Tahun 2009. Selanjutnya, penulis mengkaji juga ketentuanketentuan baru dalam UU No. 4 Tahun 2009 dan peraturan pelaksanaannya terkait dengan penggunaan jasa pertambangan yang akan mempengaruhi penyesuaian isi Kontrak Karya, yaitu pembatasan bidang usaha jasa pertambangan, kewajiban penggunaan jasa pertambangan lokal atau nasional, tanggung jawab perusahaan tambang dalam penggunaan perusahaan jasa pertambangan, dan larangan penggunaan perusahaan jasa pertambangan yang terafiliasi. Selain itu, penulis mengkaji penyesuaian ketentuan pasal modus operandi penggunaan jasa pertambangan dan pasal penunjukan dan tanggung jawab perusahaan pertambangan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa status Kontrak Karya yang yang telah ada sebelum diundangkan UU No. 4 Tahun 2009 akan tetap berlaku hingga jangka waktunya berakhir, penyesuaian terkait dengan penggunaan jasa pertambangan perlu memasukan ketentuan-ketentuan baru yang terdapat dalam UU No. 4 Tahun 2009 dan peraturan pelaksanaannya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan bahwa Pemerintah harus segera membentuk Tim Penyesuaian Kontrak Karya yang terdiri dari lintas instansi pemerintah dan segera menyelesaikan penyesuaian Kontrak Karya terhadap UU No. 4 Tahun 2009 terutama terkait dengan penggunaan jasa pertambangan lokal untuk dapat menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

This thesis analyzes the content of the contract of work for adjusting with the Law Number 4 Year 2009 on Mineral and Coal Mining ("Law no. 4 Year 2009") and its implementing regulations, especially the adjustment that associated with the use of mining services.
The research method is using descriptive-analytical normative juridical approach, and the method of data analysis is using qualitative method. This thesis also examines the status of the contract of work and the obligation to adjust which configure in the transitional rules of Law no. 4 Year 2009. This thesis also analyzes any new provisions in Law no. 4 Year 2009 and its implementing regulations related to the use of mining services which will affect the adjustment of the contract of work, such as limiting the field of mining services business; the obligation to use local or national mining services company; the responsibility of mining companies in the use of mining service company, and these prohibition of the use of an affiliated mining service company. In addition, it describes the provisions contained in article adjustment mode operation in the use of mining services and article about appointment and responsibilties of mining companies.
This research concluded that contract of work status that has existed prior the Law no. 4 Year 2009 shall remain valid until the time limit is over, the adjustment that related to the use of mining services need to include new regulations that consist in Law No.4 Year 2009 and its implementation rules.
The results suggest that the government should immediately form "an adjustment of contract of work team" consisting of cross-government agencies and to finish the adjustments to contract of work to Law no. 4 Year 2009 primarily related to the use of local mining services in order to create added value for the national economy.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1315
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>