Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heddy Florihotda
"Menjaga loyalitas customer menjadi hal yang penting untuk diperhatikan sebuah perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) agar dapat bersaing di pasaran. Salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan Order Fill Rate (OFR) kepada customer. Analisis terhadap faktorfaktor yang memengaruhi OFR serta hubungannya satu sama lain dibutuhkan agar perusahaan dapat menentukan strategi yang paling tepat untuk meningkatkan OFR.
Penelitian ini mengambil studi kasus pada sebuah perusahaan FMCG yang telah berkecimpung di industri consumer goods skala global selama lebih dari 170 tahun. Analisis mengenai faktor-faktor yang memengaruhi OFR serta hubungannya satu sama lain dan pemilihan strategi yang tepat untuk meningkatkan OFR dilakukan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP).
Hasil penelitian menunjukan bahwa forecast merupakan faktor yang paling penting serta memengaruhi faktor lainnya dalam upaya meningkatkan OFR. Penelitian ini juga menunujukan bahwa strategi peningkatan OFR yang paling tepat adalah strategi The Concept of Pooling dan strategi ABC Classification.

Maintaining customer loyalty becomes an important thing for a Fast Moving Consumer Goods (FMCG) company in order to compete in the market. One of the things that can be done by a FMCG company is improve their Order Fill Rate (OFR). Analysis of the factors affecting the OFR and its relationship to one another is needed so the company can determine the most appropriate strategy to improve their OFR.
This research took a place in a company that has been in the consumer goods industry on a global scale for more than 170 years. Analysis on the factors that influenced the OFR and its relationship to each other and also the selection of an appropriate strategy to improve OFR is performed using Analytic Network Process (ANP).
Research results show that forecast is the most important factor and also the most influencing factor to other factors in an attempt to improve OFR. This research also shows that the most appropriate strategies to improve OFR are The Concept of Pooling strategy and ABC Classification strategy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Rahma Dwiputri
"Kompetisi industri FMCG yang sangat tinggi mendorong perusahaan-perusahaan FMCG di Indonesia untuk melakukan manajemen rantai pasoknya dengan semakin baik. Salah satu pihak yang berperan penting dalam manajemen rantai pasok adalah pemasok. Maka dari itu, evaluasi pemasok diperlukan untuk memastikan input diterima oleh perusahaan sesuai dengan persyaratan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan evaluasi kinerja pemasok beserta kriteria dan subkriteria yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan FMCG. Penelitian ini menggunakan metode ANP dan TOPSIS. Penelitian dimulai dengan melakukan pengumpulan kriteria dan subkriteria dari studi literatur dan braintroming dengan responden yang merupakan ahli pada perusahaan FMCG. Pengolahan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner I kepada responden untuk menentukan kriteria dan subkriteria yang digunakan dalam penelitian. Kemudian, kuesioner II digunakan untuk mengidentifikasi hubungan keterkaitan. Lalu, kuesioner III disebarkan untuk melakukan perbandingan berpasangan. Setelah itu, spreadsheet evaluasi kinerja pemasok dibuat dengan menggunakan Ms. Excel agar hasil penelitian dapat digunakan oleh perusahaan FMCG untuk waktu yang panjang. Terakhir, penilaian untuk tiap pemasok dilakukan pada spreadsheet berdasarkan kriteria dan subkriteria yang sudah memiliki nilai bobot. Hasil dari penelitian ini adalah kriteria dengan kepentingan tertinggi yakni pelayanan (38,8%), hubungan (16,8%) dan kapabilitas (14,2%) serta dengan kepentingan tertinggi adalah subkriteria komunikasi (16,9%), penyelesaian masalah (13,2%) dan kepercayaan terhadap pemasok (13,2%).

High competitiveness of the FMCG industry in Indonesia has encourages FMCG companies in Indonesia to apply ways to improve their supply chain management. One of the parties that plays an important role in SCM is supplier. Therefore, supplier evaluation is needed to ensure that all the input that are received by the company meet the requirements. This research aims to design supplier performance evaluation along with the criteria and sub-criteria that are suitable for the needs of FMCG companies using the ANP and TOPSIS methods. The research begins by collecting criteria and sub-criteria from the literature study and brainstorming with respondents who are experts in a FMCG company. Data processing was done by distributing questionnaire I to three respondents to determine the criteria and sub-criteria for the research, questionnaire II to identify the relationship and questionnaire III to do pairwise comparisons. Then, supplier performance evaluation tool was made using Ms. Excel so the FMCG company can adopt the results of this research for long-term purpose. Finally, the assessment for each supplier was done on the spreadsheet based on the weighted criteria and sub-criteria. The results are the criteria with the highest importance, namely service (38.8%), relationships (16.8%) and capabilities (14.2%) and the sub-criteria with the highest importance are communication (16.9%), problem solving (13.2%) and trust in suppliers (13.2%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Evelyn Riatur
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan terhadap rendahnya pencapaian nilai kinerja pada sebuah perusahaan di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada permasalahan rendahnya pencapaian kinerja OTIF bidang export di salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ternama di Indonesia. Perusahaan ini menetapkan On Time In Full (OTIF) sebagai indikator dari kinerja perusahaan. Untuk itu, diperlukan suatu jalan keluar yang berupa usulan perbaikan terhadap kinerja.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk mendapatkan solusi baik yang akan diimplementasikan. Perbaikan yang dilakukan akan memberikan dampak terhadap efisiensi waktu yang dibutuhkan untuk merespon pesanan pelanggan.
Pada penelitian ini, kegitan export dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu kegiatan sebelum pengiriman dan kegiatan setelah pengiriman. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah efisiensi sebesar 14,28% pada kegiatan sebelum pengiriman dan 21,42% pada kegiatan setelah pengiriman.

This study aims to propose improvements to the low achievement of value on a company's performance in Indonesia. This study focuses on the problem of low achievement on OTIF score in field of export performance in one of the most well-known Fast Moving Consumer Goods (FMCG) company in Indonesia. The company sets On Time In Full (OTIF) as an indicator for the performance of the company. For that, we need a way out in the form of the proposed improvements to the performance.
This study is using the DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) method in order to get a suitable solutions to be implemented. Improvements proposed will have impacts on the efficiency of the time required to respond to customer orders.
In this study, the export activity is divided into two major groups of activities prior to before delivery and after delivery activities. Results obtained from this study are efficiency of 14.28% on activities prior to before shipment and 21.42% on activities after shipment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aldi Rahmansyah Kurnia
"

Seiring dengan meningkatnya taraf hidup dan konsumsi masyarakat di Indonesia, permintaan produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) pun mengalami peningkatan khususnya produk FMCG pada kategori Nutrisi. Hal ini tentunya menjadi potensi keuntungan bagi perusahaan jika bisa memanfaatkan kondisi dengan baik. Untuk mengoptimalkan potensi yang ada, perusahaan perlu memastikan bahwa produknya bisa menjangkau masyarakat luas dengan tepat waktu, hal ini perlu didukung oleh rencana produksi yang baik. Hal utama yang menjadi acuan perusahaan memproduksi sebuah produk adalah peramalan permintaan di waktu yang akan datang. Peramalan akan menjadi acuan perusahaan untuk menentukan seberapa banyak produk yang harus diproduksi dalam kurun waktu tertentu. Peramalan yang baik akan membantu perusahaan untuk meningkatkan keuntungan dan meminimalisasi kerugian yang timbul akibat kesalahan dalam perhitungan produksi. Selain peramalan, perusahaan pun perlu menentukan jumlah safety stock dan reorder point untuk membantu perusahaan dalam memastikan bahwa stok yang dimiliki bisa terus memenuhi permintaan pasar.


Along with the increasing standard of living and public consumption in Indonesia, the demand for Fast Moving Consumer Goods (FMCG) products has also increased, especially for FMCG products in the Nutrition category. This is a great potential profit for the company if it can take the advantages of the conditions properly. To optimize the potential that exists, companies need to ensure that their products can reach the wider community at the right time, this needs to be supported by a good production plan. The main thing that becomes a reference for producing a product is forecasting demand in the future. Forecasting will be a reference for the company to determine how many products must be produced within a certain time. Good forecasting will help companies to increase profits and minimize losses arising from errors in production calculations. In addition to forecasting, companies also need to determine the amount of safety stock and reorder points to help companies ensure that their stock can continue to meet market demand.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Kurniawan
"Pembagian keuntungan perseroan pada pemegang saham atas modal yang sudah diinvestasikannya bisa dengan lewat dividen, keuntungan menginvestasikan kembali, ataupun membeli kembali saham. Salah satu ketentuan yang diulas dalam rapat ini yakni ketentuan tentang dibayarkan ataupun tidaknya dividen maupun yang lebih diketahui selaku dividend policy (kebijakan dividen). Tujuan penelitian ini ingin mengetahui Mengetahui dampak pengaruh struktur kepemilikan dan arus kas terhadap rasio pembayaran dividen terhadap industri FMCG yang tertera di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitan ini dilakukan dengan menggunakan panel regression analysis dengan pendekatan random effect. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan kuartalan perseroan Fast Moving Consumer Good yang sudah tertera di Bursa Efek Indonesia (BEI) data 5 tahun dari tahun 2016 – 2020 dengan menggunakan Purposive sample. Hasil pengujian regresi data panel diperoleh bahwa variabel Instituonal Ownership memberikan pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Variabel operating cash flow (OCF) dan free cash flow (FCF) masing-masing secara parsial berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi tambahan dalam memutuskan bagaimana tingkatan dividen yang hendak diberikan (rasio pembayaran dividen) da mengenali aspek yang bisa pengaruhi rasio pembayaran dividen, penanam modal yang menginginkan return berbentuk dividen bisa lebih berhati - hati dalam memilah perusahaan tempat dia hendak menanamkan uang yang dimilikinya. Perusahaan (praktisi / manajer keuangan) tetap mengutamakan good governance dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi konflik (agency problem) antara manajemen dan pemegang saham karena konflik ini akan merugikan perusahaan kedepannya. Investor sebaiknya juga mendalami hak-hak apa saja yang seharusnya diperoleh sebagai pemegang saham dan peraturan-peraturan yang melindungi hak-hak tersebut.

The distribution of company profits to shareholders on invested capital through dividends, previous profits, or buying back shares. One of the provisions reviewed in this meeting is the provision regarding the determination or not of dividends or what is better known as dividend policy (policy). The purpose of this study was to determine the effect of ownership structure and cash flow on the dividend payout ratio of the FMCG industry listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). This research was conducted using panel regression analysis with a random effects approach. This study uses secondary data obtained from the quarterly reports of Fast Moving Consumer Good companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for 5 years from 2016 – 2020 using a purposive sample. The results of the panel data regression test show that the institutional ownership variable has a significant effect on the dividend payout ratio. Variable operating cash flow (OCF) and free cash flow (FCF) each partially has a significant effect on the dividend payout ratio. This research is expected to provide an additional reference in deciding how the dividend level to be given (dividend payout ratio) and to identify aspects that can affect the dividend payout ratio, investors who want a dividend return can be more careful in selecting the company where they want to invest their money. demanded. The company (practitioner / financial manager) continues to prioritize good governance in carrying out its business activities. This is so that there is no conflict (agency problem) between management and shareholders because this conflict will be detrimental in the future. . Investors should also explore what rights they have as shareholders and the regulations that protect these rights.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Nur Almuldita
"Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perusahaan FMCG perlu mengetahui jumlah permintaan yang potensial di suatu wilayah. Dengan begitu perusahaan dapat menyesuaikan supply yang optimal untuk menghindari tidak terpenuhinya permintaan pelanggan. Metode ekonometrik merupakan salah satu solusi untuk memodelkan estimasi permintaan dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pada penelitian ini digunakan data cross section sehingga perlu dilakukan uji dependensi spasial untuk melihat apakah antar wilayah memiliki dependensi spasial atau tidak. Hasilnya pada model regresi tidak terdapat dependensi spasial sehingga digunakan analisis regresi non-spasial sebagai model estimasi permintaan. Selain itu juga diperoleh hasil bahwa permintaan konsumen dipengaruhi oleh faktor jumlah penduduk, PDRB perkapita, rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga, dan kategori wilayah rural atau urban.

Along with the strict competitiveness of Fast Moving Consumer Goods (FMCG) industry, companies need to know the number of potential demands in an area. So, companies can adjust optimal supply to avoid consumer's demands unfulfillment. Econometric method is one of the solution to model the demand estimation considering factors affecting it.
This research use cross section data, so spatial dependence was conducted to investigate whether there is a spatial dependency between the region. The result revealed that there was no spatial dependency. Therefore, non-spatial regression analysis was used as a model of demand estimation. Beside that, the result also show that consumer?s demands are influenced by number of population, Gross Domestic Regional Product (GDRP), average of household expenditure, and the category of the area (rural or urban).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43377
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Kusuma Ekaliptiadi
"Pada masa sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat terjadinya perubahan paradigma di organisasi dari resource-based menjadi knowledge-based. Dari perubahan tersebut munculah tren pengelolaan pengetahuan (knowledge management) yang dalam satu dasawarsa terakhir menjadi salah satu metode peningkatan produktifitas suatu organisasi. Ide utama yang melatarbelakangi munculnya knowledge management adalah persoalan competitiveness (daya saing) perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja knowledge management yang telah diterapkan pada suatu perusahaan telekomunikasi dengan menggunakan metode ANP (Analytic Network Process), menganalisis hubungan yang terjadi antar kriteria pengukuran kinerja, dan mengetahui nilai kinerja knowledge management pada beberapa grup/divisi dalam perusahaan. Sebelumnya dilakukan factor analysis terlebih dahulu untuk mengelompokan kriteria-kriteria kedalam beberapa cluster.
Hasil pengolahan data dari 38 kriteria menghasilkan 5 cluster, yaitu cluster Employee & Product/Service Development, Organizational Success, Systematic Knowledge Activities, Optimalization Internal Process, dan External Relationship. Model ini juga menghasilkan bobot kinerja tiap cluster, tiap kriteria, dan peringkat kinerja dari grup dalam perusahaan.

Nowadays, rapid developments in science and technology make a paradigmatic shift in the organization from resource-based to knowledge-based. These changes emerges the trends knowledge management that in the last decade become one method of increasing the productivity of an organization. The main idea behind the emergence of knowledge management is a matter of competitiveness of the company.
This study aims to measure the performance of knowledge management that has been applied to a telecommunication company using ANP (Analytic Network Process), to analyze the relation between the performance measurement criteria, and to measure the score of knowledge management performance in several groups/divisions within the company. Before that, factor analysis was conducted to classify the criteria into several clusters.
Results of processing data from 38 criteria produces five clusters, namely Employee & Product / Service Development, Organizational Success, Systematic Knowledge Activities, Optimalization Internal Process, and External Relationship Cluster. This model also produced the performance rating of each cluster, criteria, and performance rating of the group within the company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51849
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Simon
"Berdasarkan UU PPh, biaya CSR dan biaya promosi dapat dijadikan pengurang penghasilan bruto. Namun, pengakuan dana CSR sebagai biaya secara fiskal masih dibatasi yakni sebesar 5% dari penghasilan neto fiskal tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, perusahaan perlu melakukan perencanaan pajak terkait biaya CSR dan biaya promosi agar dicapai alokasi biaya yang optimal untuk mendukung untuk fungsi pemasaran, termasuk pada perusahaan FMCG.
Tujuan penelitian ini ialah untuk menjelaskan pertimbangan perlakuan PPh atas biaya CSR dalam PP Nomor 93 Tahun 2010 dan menggambarkan perencanaan Pajak Penghasilan atas biaya CSR dan biaya promosi pada perusahaan FMCG. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan deskriptif dan menggunakan studi lapangan berupa wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pajak terkait biaya CSR dan promosi mempertimbangkan perbandingan koreksi fiskal terhadap peningkatan omzet, serta aspek perpajakan lain seperti PPN dan PPh Pasal 23 yang juga dapat menjadi beban bagi perusahaan.

Based on Tax Income Laws, CSR and promotion cost could be regarded as expense to deduct gross income. However, the fiscal acknowledgement of CSR cost as deductible-expense is still limited, which is 5% of prior year’s fiscal net income. Hence, corporate needs to perform a proper tax-planning in regard both expenses so they could complementarily support marketing function, as in FMCG companies.
This research is aimed to explain the consideration of Income Tax treatments toward CSR expense in PP Nomor 93 Tahun 2010 and to describe income tax planning due to CSR and promotion expenses in FMCG companies. This research is qualitative with descriptive purposes and utilizes in-depth interviews as field-study in acquiring the data.
Result of this research leads to the fact that the tax planning due to CSR and promotion costs in FMCG companies considers the ratio of CSR fiscal-difference cost to net-sales increase and other tax implications such as Value Added Tax and Witholding Tax 23, which might emerge as burdens for companies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edelina Melisa
"Peningkatan daya beli di masyarakat mengakibatkan persaingan di pasar menjadi semakin ketat. Produsen harus senantiasa berinovasi dan memberikan added value terhadap produknya agar dapat memenangkan pangsa pasar dan mempertahankan eksistensinya. Salah satu aspek utama dalam strategi pemasaran adalah promosi, dimana promosi menjadi salah satu faktor difusi dalam proses adopsi konsumen terhadap produk baru. Faktor difusi lainnya dalam proses adopsi konsumen adalah adanya fenomena word of mouth yang juga memainkan peran besar.
Skripsi ini menyajikan pemahaman atas pengaruh dan interaksi antara variabel-variabel yang menjadi faktor difusi dalam proses adopsi konsumen yang merupakan pengembangan dari Bass Diffusion Model, dengan pendekatan sistem dinamis. Sehingga sebagai hasilnya akan diberikan strategi promosi yang paling efektif dan efisien untuk produk consumer goods yang baru diluncurkan.

Increase in purchasing power has been causing a tight competition in the marketplace. Producer must constantly innovate and give added value to their products in order to gain market share and maintain its existence through marketing strategy. One of the main aspects in marketing strategy is promotion, which also one of diffusion factors in consumer adoption process. Another diffusion factor in consumer adoption process is the word of mouth phenomenon, which plays a great role in it.
This research presents an understanding of the interaction of variables in diffusion factors and its influence in consumer adoption process using a system dynamics model developed from the Bass Diffusion Model. At the end, the result will be given as a better, effective, and efficient promotion strategy for newly launched consumer goods product.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Adhikara Yunus
"Fast Moving Consumer Goods (FMCG) merupakan produk yang dibutuhkan oleh hampir semua pengguna di kehidupan sehari-hari. Produk FMCG adalah kebutuhan sehari-hari yang umumnya diganti atau digunakan sepenuhnya dalam waktu yang singkat, dalam hari, minggu atau bulan. Namun model ekonomi yang digunakan saat ini bersifat linier dan bertujuan untuk menghasilkan produk dari bahan mentah, dijual dan dibuang sebagai limbah setelah memenuhi tujuan penggunaan, hal ini sangat berdampak bagi lingkungan dan dapat terjadi pencemaran dan penumpukan sampah dalam skala besar dalam produk FMCG. Penerapan ekonomi sirkular dapat mengatasi keterbatasan model ekonomi linier yang berdampak pada lingkugan. Namun Menerapkan Metode ini bukanlah hal yang mudah. Penelitian ini Bertujuan untuk melakukan analisis tentang faktor pendorong dan penghambat penerapan konsep ekonomi sirkular pada industri FMCG. D-ANP merupakan gabungan dari metode DEMATEL dan metode ANP. Gabungan ini menciptakan hubungan yang lebih kompleks lagi dibanding hanya memakai salah satu metode saja, fungsi DEMATEL untuk mendefinisikan sebab akibat dari kriteria dan ANP berfungsi untuk mengatasi ketergantungan dan umpan balik antar kriteria. Dari metode ini juga dapat dihasilkan NRM yang bisa memperlihatkan pengaruh antar faktor secara visual. Selain NRM, penelitian ini juga menghasilkan output faktor pendorong dan penghambat terbesar dalam penerapan konsep ekonomi sirkular pada industri FMCG.

FMCG Products are Products that everyone needs every day. Those are daily necessities that are generally replaced or fully used within a short period in days, weeks or months. However, the economic model currently used is linear and aims to produce products from raw materials, sold and disposed of as waste after meeting the intended use. This has a significant impact on the environment and pollution, and large-scale waste accumulation can occur in the product. On the other hand, the circular economy concept's application can overcome the limitations of the linear economic model that impact the environment. However, applying this method cannot be done quickly. This study aims to analyze the driving and inhibiting factors for applying the circular economy concept to FMCG Industry. D-ANP is a combination of the DEMATEL and ANP Method. This combination creates a relationship that is even more complex than using only one method. DEMATEL method is used to define the cause and effect of the criteria, and the ANP Method is used to analyze the interdependence and feedback between each criterion. This method also generates NRM to show the influence of each factor. This research aims to define the main drivers and barriers of circular economy adoption in Indonesia's FMCG Industry based on expert judgment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>