Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75708 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Ismayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh saliva buatan dengan pH yang berbeda-beda terhadap terhadap kekuatan tarik diametral Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR) yang dilapisi bahan pelindung varnish dan nanofilled coating agent. Spesimen yang dilapisi bahan pelindung direndam dalam saliva pH 4,5, 5,5, dan 7 selama 24 jam dalam inkubator bersuhu 37°C. Kekuatan tarik diametral diuji dengan Universal Testing Machine.
Hasil menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna pada seluruh spesimen yang dikelompokkan berdasarkan tingkat keasaman saliva serta jenis bahan pelindung (p>0,05). Bahan pelindung varnish maupun nanofilled coating agent dapat bertahan dengan baik pada SIKMR dalam kondisi asam yang merupakan simulasi keadaan rongga mulut pada kelompok orang dengan resiko karies tinggi selama 24 jam proses maturasinya.

The aim of this study was to evaluate the effect of artificial saliva with different acidities on the diametral tensile strength of RMGIC coated with varnish and nanofilled coating agent. The specimens coated with coating agents were immersed in artificial saliva with the pH of 4.5, 5.5, and 7 for 24 hours at 37°C. The diametral tensile strength of the specimens were tested with Universal Testing Machine.
There were no significant differences on the diametral tensile strength of all specimens that were put into groups based on the acidity of the saliva and the type of coating agent (p>0.05). Both varnish and nanofilled coating agent stayed on the RMGIC in the acidic condition that simulated the true condition of oral cavity of people with high caries risk for the 24 hours of maturation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farahdillah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pH saliva terhadap kekuatan tarik diametral semen ionomer kaca (SIK) yang dilapisi coating agent. Spesimen SIK yang telah dilapisi varnish dan nanofilled coating agent direndam dalam saliva buatan pH 4,5 5,5 dan 7 selama 24 jam pada suhu 37ºC, kemudian dilakukan pengujian kekuatan tarik diametral dengan Universal Testing Machine.
Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna nilai kekuatan tarik diametral SIK yang dilapisi varnish maupun nanofilled coating agent dengan menurunnya pH saliva (p<0,05).
Disimpulkan bahwa pH saliva tidak mempengaruhi kekuatan tarik diametral SIK yang dilapisi varnish maupun nanofilled coating agent.

The aim of this study was to analyze the effect of salivary pH to diametral tensile strength of Glass Ionomer Cement (GIC) coated by coating agent. GIC specimens coated by varnish and nanofilled coating agent were stored in artificial saliva pH 4,5 5,5 and 7 for 24 hours at 37ºC, then diametral tensile strength was tested by Universal Testing Machine.
Result showed that there was no significant different in diametral tensile strength of GIC coated by varnish and nanofilled coating agent with decreasing of salivary pH (p<0,05).
It can be concluded that salivary pH does not affect the diametral tensile strength of GIC coated by varnish or nanofilled coating agent.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Mi`dad Arrizza
"Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh aplikasi nano filled coating agent terhadap kekuatan tarik diametral semen ionomer kaca yang terkontaminasi saliva buatan. Spesimen direndam didalam aquabides selama 1 jam, 1 hari dan 1 minggu dengan suhu 37oC. Uji analisis statistik menggunakan t test tidak berpasangan.
Hasil penelitian didapatkan pada perendaman 1 jam p= 0.051 dan 1 hari p=0,528 (P>0,05), sedangkan pada 1 minggu p=0.030 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa aplikasi nano filled coating agent pada semen ionomer kaca yang terkontaminasi saliva buatan, sampai 1 hari dapat memberikan perubahan yang tidak bermakna pada nilai kekuatan tarik diametral.

The purpose of this study is to see the influence of nano-filled coating agent applications for diametral tensile strength of GIC contaminated with artificial saliva. Specimens were stored in aquabides for 1 hour, 1 day and 1 week at 37 °C. Test analysis using non-paired t test.
The results obtained at 1 hour immersion p = 0051 and 1 day p = 0.528 (P> 0.05), whereas at 1 week p = 0030 (p <0.05). It can be concluded that the application of nano-filled coating agent on GIC contaminated with artificial saliva, until one day may provide a non-significant change in DTS values​​.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S45237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Novrizal
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kuat tarik diametral antara semen ionomer kaca yang diaplikasikan dan tidak diaplikasikan nano filled coating agent. Dibuat 36 spesimen (diameter 6 mm x tebal 3mm) dibagi kedalam 2 kelompok perlakuan, diaplikasikan dan tanpa aplikasi coating agent, direndam dalam aquabides selama (1 jam, 1 hari, 1 minggu). Analisis statistik menggunakan t-test tidak berpasangan. Semen ionomer kaca dengan aplikasi coating agent menunjukan kekuatan yang lebih baik secara signifikan dibandingkan semen ionomer kaca tanpa aplikasi coating agent pada perendaman 1 jam dan 1 minggu. Semen ionomer kaca yang diaplikasikan nanofilled coating agent berpengaruh terhadap kuat tarik diametral.

The aim of this study is to know the differences of diametral tensile strength between glass ionomer cement applicated and not applicated with nano filled coating agent. Made 36 speciments(6.00 mm in diameter x 3.0 mm in height)is devided into 2 group,applicated and not applicated with coating agent and stored in aquabides for(1 hour, 1 day,and 1 week). Statistical analysis using unpaired t-test. Coated glass ionomer cement showed significantly higher strength than uncoated glass ionomer cement storage at 1 hour and 1 week. Coated glass ionomer cement applicated with nano filled coating agent have an effect to diametral tensile strength."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S44003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Adiba Fajrin
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh chlorhexidine gluconate 0,2 yang tidak mengandung alkohol terhadap perubahan warna Semen Ionomer Kaca yang dilapisi coating agent. Spesimen Semen Ionomer Kaca Konvensional dan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin dilapisi varnish dan nanofilled coating agent masing-masing kelompok berjumlah 10 buah. Spesimen yang telah dilapisi coating agent direndam dalam aquades selama 24 jam pada inkubator bersuhu 37°C. Spesimen dikeluarkan dari inkubator dan direndam dalam chlorhexidine gluconate 0,2 yang tidak mengandung alkohol selama 2 menit setiap hari. Spesimen direndam kembali pada aquades dan diletakkan pada inkubator. Proses ini diulang selama dua minggu. Nilai perubahan warna dihitung setelah perendaman dalam chlorhexidine gluconate 0,2 yang tidak mengandung alkohol pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada setiap kelompok yang dilakukan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 p0,05 serta perbedaan yang bermakna p.

This study aims to analyze the effect of chlorhexidine gluconate 0,2 which does not contain alcohol to discoloration of Glass Ionomer Cement coated by coating agent. Glass Ionomer Cement and Resin Modified Glass Ionomer Cements coated by varnish and nanofilled coating agent and 10 specimens each group. Specimens coated by coating agents were incubated in aquades for 24 hours at 37°C. Specimens removed from the incubator and immersed in chlorhexidine gluconate 0,2 which does not contain alcohol once a day for two minutes. Spesimens then were immersed again in aquades and incubated. This process repeated for two weeks. Color measurements were made on day 3, 7, and 14 after the specimen immersed in chlorhexidine gluconate. The result showed that there were significant differences between day 3, 7, and 14 p0,05 on day 3 and 7, and significant differences to Resin Modified Glass Ionomer Cements coated by varnish and nanofilled coating agent."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jauza Khalilawisty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh chlorhexidine gluconate 0,2% yang tidak mengandung alkohol terhadap kekasaran Semen Ionomer Kaca yang dilapisi coating agent. Spesimen Semen Ionomer Kaca Konvensional dan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin yang telah dilapisi varnish dan nanofilled coating agent direndam dalam aquades dan diletakkan pada inkubator 37 o C selama 24 jam. Spesimen dikeluarkan dari inkubator dan direndam dalam chlorhexidine gluconate 0,2% yang tidak mengandung alkohol selama 2 menit setiap hari. Spesimen direndam kembali dalam aquades dan diletakkan pada inkubator. Perendaman ini dilakukan selama dua minggu. Nilai kekarasan permukaan diuji menggunakan Surface Roughness Tester setelah perendaman dalam chlorhexidine gluconate 0,2% yang tidak mengandung alkohol pada harike-3, ke-7, dan ke-14.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna nilai kekasaran permukaan antar kelompok Semen Ionomer Kaca Konvensional maupun Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin yang dilapisi varnish dan nanofilled coating agent (p>0,05). Disimpulkan bahwa perendaman dapat mempengaruhi nilai kekasaran permukaan Semen Ionomer Kaca yang dilapisi coating agent."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlyn Sippy Prisetyo
"Latar Belakang: Atraumatic Restorative Treatment atau perawatan restoratif atraumatik adalah teknik perawatan minimal invasif untuk merestorasi gigi dengan menggunakan instrumentasi tangan. Material yang dapat digunakan untuk perawatan restoratif atraumatik adalah semen ionomer kaca. Baru-baru ini, beredar di pasaran Indonesia semen ionomer kaca Shofu FX Ultra yang diklaim dapat digunakan untuk ART. Dalam rongga mulut, restorasi semen ionomer kaca mengalami gaya mastikasi dan terpapar saliva. Belum ada penelitian mengenai pengaruh perendaman didalam larutan saliva buatan terhadap kekuatan tarik diametral semen ionomer kaca Shofu FX Ultra. Tujuan: Mengetahui pengaruh lama perendaman didalam larutan saliva buatan terhadap kekuatan tarik diametral Shofu FX Ultra. Metode: Pembuatan 36 spesimen semen ionomer kaca Shofu FX Ultra mengikuti standar ISO 9917-1/2007 dibagi ke dalam 6 kelompok perlakukan perendaman yaitu didalam larutan saliva buatan pH 7 dan pH 4,5 masing-masing didiamkan selama 1,7, 14 hari dalam inkubator 37° C. Nilai kekuatan tarik diametral diuji dengan alat Shimadzu Universal Testing Machine. Analisis data dengan uji statistik One Way Anova dan uji Independent Sample T-test. Hasil: Rerata nilai kekuatan tarik diametral setelah perendaman pada kelompok perlakuan perendaman pH 7 dengan lama perendaman (1,7, dan 14 hari secara berurutan) yaitu sebesar 6,40±0,45 MPa, 5,39±0,45 MPa, dan 5,30±0,46 MPa. Rerata nilai kekuatan tarik diametral setelah perendaman pada kelompok perlakuan perendaman pH 4,5 dengan lama perendaman (1,7, dan 14 hari secara berurutan) yaitu sebesar 4,83±0,54 MPa, 4,54±0,36 MPa, dan 3,51±0,39 MPa. Rerata kekuatan tarik diametral semen ionomer kaca yang direndam dalam larutan saliva buatan pH 7 dan pH 4,5 terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p<0,05). Rerata kekuatan tarik diametral semen ionomer kaca antara pH 7 dengan pH 4,5 pada lama perendaman 1 hari, 7 hari, dan 14 hari terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p<0,05). Nilai kekuatan tarik diametral setiap kelompok terdapat perbedaan bermakna, kecuali pada kelompok perendaman saliva buatan pH 7 antara lama perendaman 7 dan 14 hari serta perendaman saliva buatan pH 4,5 antara lama perendaman 1 dan 7 hari. Kesimpulan: Nilai kekuatan tarik diametral semen ionomer kaca Shofu FX Ultra lebih besar pada perendaman didalam larutan saliva buatan pH 7 daripada pH 4,5. Semakin lama perendaman, nilai kekuatan tarik diametral semen ionomer kaca Shofu FX Ultra semakin menurun.

Background: Atraumatic Restorative Treatment is a minimally invasive treatment technique to restore teeth using hand instrumentation. The material that can be used for atraumatic restorative treatment is glass ionomer cement. Recently, glass ionomer cement Shofu FX Ultra has been around in the Indonesian market and is claimed to be used for ART. In the oral cavity, the glass ionomer cement restoration is exposed to masticatory forces and saliva. There has been no research on the effect of immersion in artificial saliva solution on the diametral tensile strength of Shofu FX Ultra glass ionomer cement. Objective: To determine the effect of immersion time in artificial saliva solution on the diametral tensile strength of Shofu FX Ultra. Methods: Preparation of 36 specimens of Shofu FX Ultra glass ionomer cement according to the ISO 9917-1/2007 standard was divided into 6 groups by immersion treatment, namely in artificial saliva solution pH 7 and pH 4.5, each of which was left for 1.7, 14 days in incubator 37° C. The diametral tensile strength values were tested using the Shimadzu Universal Testing Machine. Data analysis with One Way ANOVA statistical test and Independent Sample T-test. Results: The mean diametral tensile strength values after immersion in the pH 7 immersion treatment group with long immersion (1.7, and 14 days respectively) were 6.40 ± 0.45 MPa, 5.39 ± 0.45 MPa, and 5.30±0.46 MPa. The mean values of diametral tensile strength after immersion in the immersion treatment group pH 4.5 with long immersion (1.7, and 14 days respectively) were 4.83 ± 0.54 MPa, 4.54 ± 0.36 MPa, and 3.51±0.39 MPa. The mean diametral tensile strength of glass ionomer cement between pH 7 and pH 4.5 at immersion time of 1 day, 7 days, and 14 days showed statistically significant differences (p<0.05). There was a significant difference in the diametral tensile strength values of each group, except for the artificial saliva immersion pH 7 group between 7 and 14 days and the artificial saliva immersion pH 4.5 between 1 day and 7 days. Conclusion: The diametral tensile strength value of Shofu FX Ultra glass ionomer cement was greater when soaked in an artificial saliva solution pH 7 than pH 4.5. The longer the immersion, the value of the diametral tensile strength of Shofu FX Ultra glass ionomer cement decreased."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivandy Holil
"Latar Belakang: Dalam dunia kedokteran gigi, terdapat banyak pilihan material restoratif yang dapat digunakan, salah satunya yaitu resin komposit. Seiring dengan perkembangan teknologi, para peneliti berhasil mengembangakan resin komposit baru yaitu Bulk-Fill. Sebagai contoh adalah resin komposit Giomer Bulk-Fill yang memiliki berbagai sifat seperti sifat mekanik, fisis dan biologis. Namun, belum ada penelitian pada resin komposit Giomer Bulk-Fill yang secara spesifik menguji nilai kekuatan tarik diametral yang merupakan salah satu sifat mekanik material restoratif.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman 1, 24, dan 72 jam serta perbedaan nilai pH saliva buatan 7; 5,5; dan 4,5 terhadap kekuatan tarik diametral resin komposit Giomer Bulk-Fill.
Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan 90 spesimen berbentuk silindris pejal dengan diameter 6 mm dan tinggi 3 mm yang diuji menggunakan Universal Testing Machine (Shimadzu AGS-X 5kN, Japan) dan dibagi ke dalam 3 kelompok pH larutan saliva buatan yaitu 7; 5,5; dan 4,5; serta 3 kelompok lama perendaman yaitu 1, 24, dan 72 jam.
Hasil: Hasil pengujian menggunakan uji One-way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada spesimen-spesimen yang digunakan (p<0,05). Pada kelompok spesimen yang direndam dalam larutan saliva buatan dengan pH 7, hasil rerata kekuatan tarik diametral pada perendaman selama 1 jam adalah sebesar 36,7 ± 2,7 MPa. Kemudian mengalami penurunan setelah perendaman 24 jam dengan rerata nilai kekuatan tarik diametralnya sebesar 35,2 ± 2,2 MPa dan meningkat kembali setelah perendaman 72 jam dengan hasil rerata kekuatan tarik diametralnya sebesar 40,1 ± 3,6 MPa. Pada kelompok spesimen yang direndam dalam larutan saliva buatan dengan pH 4,5, pada perendaman selama 1 jam hasil rerata kekuatan tarik diametralnya sebesar 33,6 ± 2,4 MPa. Kemudian setelah perendaman 24 jam dan 72 jam meningkat menjadi 42,6 ± 2 MPa dan 44,2 ± 2,8 MPa. Pada kelompok spesimen yang direndam dalam larutan saliva buatan dengan pH 5,5, hasil rerata kekuatan tarik diametral setelah perendaman selama 1 jam adalah sebesar 34 ± 2,4 MPa. Namun, terjadi perbedaan jika dibandingkan dengan kelompok pH 4,5 yaitu pada kelompok dengan pH 5,5 pada lama perendaman 24 jam terjadi peningkatan yaitu sebesar 44,7 ± 2,8 MPa kemudian menurun setelah perendaman 72 jam dengan nilai rerata sebesar 39 ± 3,3 MPa.
Kesimpulan: Nilai kekuatan tarik diametral resin komposit Giomer Bulk-Fill tidak dipengaruhi oleh pH saliva buatan 4,5; 5,5; dan 7 yang digunakan di dalam penelitian ini. Nilai kekuatan tarik diametral resin komposit Giomer Bulk-Fill yang direndam selama 1, 24, dan 72 jam di dalam saliva buatan dengan pH 4,5; 5,5; dan 7 secara umum mengalami peningkatan sehingga lama perendaman dalam penelitian ini mempengaruhi nilai kekuatan tarik diametral resin komposit Giomer Bulk-Fill.

Background: In the world of dentistry, there are many choices of restorative materials that can be used, one of them is composite resin. Along with the development of technology, the researchers succeeded in developing a new composite resin called Bulk-Fill. One example is Giomer Bulk-Fill composite resin which has various properties such as mechanical, physical and biological properties. However, there is no research on Giomer Bulk-Fill composite resin which specifically tests the value of diametral tensile strength which is one of the mechanical properties of restorative material.
Objective: This study aims to determine the effect of immersion time and the difference in pH value 7; 5,5; and 4,5 of the artificial saliva solution on the value of diametral tensile strength of Giomer Bulk-Fill composite resin.
Method: Laboratory experimental research using 90 solid cylindrical specimens with a diameter of 6 mm and a height of 3 mm which were tested using Universal Testing Machine (Shimadzu AGS-X 5kN, Japan) and were divided into 3 groups pH of artificial saliva solution (7; 5.5; and 4.5) and 3 groups of immersion periods (1, 24 and 72 hours).
Results: The test results using the One-way ANOVA test showed significant differences in the specimens used (p <0.05). In the group of specimens which were immersed in artificial saliva solution with pH 7, the results of the average diametral tensile strength at immersion for 1 hour were 36.7 ± 2.7 MPa. Then it decreased for 24 hours immersed time with a mean value of diametral tensile strength of 35.2 ± 2.2 and increased again at 72 hours immersed time with an average value of diametral tensile strength 40.1 ± 3.6 MPa. In the group of specimens which were immersed in artificial saliva solution with pH 4.5, at immersion for 1 hour the average value of diametral tensile strength was 33.6 ± 2.4 MPa. Then in 24-hour and 72-hour immersion, it increased to 42.6 ± 2 MPa and 44.2 ± 2.8 MPa. In the group of specimens immersed in artificial saliva solution with a pH of 5.5, the average value of diametral tensile strength for 1 hour was 34 ± 2.4 MPa. However, there was a difference when compared to the pH 4.5 group, which was in the group with a pH of 5.5 in the 24-hour immersion period, the value increase for 44.7 ± 2.8 MPa and then decreased for 72 hours of immersion with an average value of 39 ± 3.3 MPa.
Conclusion: The value of diametral tensile strength of Giomer Bulk-Fill composite resin is not affected by pH of artificial saliva 4.5; 5.5; and 7 that used in this study. The value of diametral tensile strength of Giomer Bulk-Fill composite resin, which is immersed for 1, 24, and 72 hours in artificial saliva with pH 4.5; 5.5 and 7 generally increased so that the immersion time in this study affected the diametral tensile strength of Giomer Bulk-Fill composite resin.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Latar Belakang : Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR) merupakan salah satu material restorasi yang terdiri dari bubuk dan cairan yang kestabilannya dipengaruhi oleh shelf life. Hal ini masih belum diperhatikan oleh pengguna maupun penjual. Tujuan : Mengetahui pengaruh shelf life terhadap nilai kuat tekan SIKMR. Metode : 30 spesimen berbentuk silinder (d=4mm dan t=6mm) SIKMR (Fuji II LC dari GC, Tokyo) dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan lama penyimpanan dan dilakukan uji kuat tekan dengan universal testing machine. Data kemudian dianalisis statistik dengan uji One-Way ANOVA. Hasil : Terdapat perbedaan bermakana (p<0,05) antara ketiga kelompok SIKMR. Kesimpulan : Terdapat penurunan nilai kuat tekan seiring dengan lamanya penyimpanan, Background : Resin Modified Glass Ionomer Cement (RMGIC) is one of restoration materials composed by powder and liquid that their stability is affected by shelf life. This thing hasn’t been taken as a consideration by customers or sellers. Objective : To observe the influence of shelf life on compressive strength of RMGIC. Methods: 30 cylindrical (d = 4mm and t = 6mm) specimens RMGIC (Fuji II LC of GC, Tokyo) are divided into three groups with different storage time and compressive strength tested with universal testing machine. Results were statistically analyzed with One-Way ANOVA test. Results: There are significant differences (p< 0.05) between three groups of RMGIC. Conclusion: There is a decrease in compressive strength value along with the length of storage time]"
[, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Arsanti
"Latar belakang: Semen ionomer kaca merupakan bahan restoratif untuk merawat karies gigi. Salah satu kekurangan dari bahan ini ialah jika berkontak dengan asam sebelum maturasi, akan terjadi penurunan sifat mekanik yang ditandai oleh berkurangnya kekerasan permukaannya. Kekerasan permukaan bahan kedokteran gigi memiliki hubungan dengan estetika dan resistensi terhadap goresan yang dapat menyebabkan fraktur. Oleh karena itu, coating agent seperti varnish diperlukan oleh restorasi semen ionomer kaca untuk melindunginya dari asam seperti minuman berkarbonasi. Tujuan: Mengetahui pengaruh aplikasi varnish coating agent terhadap kekerasan permukaan semen ionomer kaca sesudah perendaman pada minuman berkarbonasi. Metode: Spesimen semen ionomer kaca yang dibuat berjumlah 24 buah dibagi ke dalam 4 kelompok perlakuan yakni kelompok yang tidak diaplikasikan varnish coating agent dan disimpan tanpa perendaman, kelompok yang diaplikasikan varnish coating agent dan disimpan dalam saliva buatan, kelompok yang diaplikasikan varnish coating agent dan direndam dalam minuman berkabornasi, serta kelompok yang tidak diaplikasikan varnish coating agent dan direndam dalam minuman berkarbonasi. Hasil: Kekerasan permukaan restorasi semen ionomer kaca pada seluruh kelompok perlakuan mengalami peningkatan. Kesimpulan: Kekerasan permukaan semen ionomer kaca yang diaplikasikan varnish coating agent sesudah perendaman pada minuman berkarbonasi lebih tinggi dari yang tidak diaplikasikan varnish coating agent.

Background: Glass ionomer cement (GIC) is a material for treating dental caries. The disadvantage of GIC is that if it comes into contact with acids before maturation, there will be a decrease in mechanical properties which is indicated by a decrease in surface hardness. Surface hardness has a relationship with aesthetics and resistance to scratches that can cause fractures. Coating agents like varnishes are required for GIC to protect them from acids like carbonated drinks. Objective: Knowing the effect of varnish coating agent application on the surface hardness of glass ionomer cement after immersion in carbonated drinks. Methods: GIC specimens were divided into 4 treatment groups. The first group was not applied with varnish coating agent and stored without immersion, the second group was applied with varnish coating agent and stored in artificial saliva, the third group was applied with varnish coating agent and soaked in carbonated drinks, and the last group was not applied with varnish coating agent and was immersed in carbonated drinks. Results: The surface hardness of GIC in all treatment groups increased. Conclusion: The surface hardness of GIC which was applied with varnish coating agent after immersion in carbonated drinks was higher than that without application."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>