Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Produksi biogas menggunakan limbah cair kelapa sawit (LCKS) dengan proses
digesting anaerob menggunakan tangki digester menghasilkan CH4 sebesar ±87% dan
gas CO2 sebsar ±13%. Metode absorpsi dan kolom adsorpsi adalah beberapa proses
sederhana yang mudah untuk diaplikasikan, aplikasinya dapat menggunakan zeolit
alam sebagai adsorben dan larutan Ca(OH)2 sebagai absorben. Kedua metode tersebut
dapat digunakan secara simultan untuk proses purifikasi biogas dengan cara biogas
dialirkan terlebih dahulu ke dalam larutan Ca(OH)2 dan kemudian akan dilewatkan ke
dalam kolom dengan ukuran tinggi dan diameter dalam sebesar 15cm dan 0,8cm yang
berisi zeolit alam termodifikasi. Untuk meningkatkan daya adsorpsi dapat dilakukan
modifikasi permukaan zeolit alam dengan perlakuan asam kuat-basa kuat dengan
variasi konsentrasi 1, 2, dan 3M, kalsinasi pada suhu 450°C, dan melapisi permukaan
zeolit alam dengan beberapa variasi konsentrasi kitosan yaitu 0,25; 0,5; dan 1%.
Penggunaan asam kuat-basa kuat dapat meningkatlkan luas permukaan dan diameter,
sedangkan pelapisan kitosan dapat meningkatkan kapasitas adsorpsi pada zeolit alam
karena adanya gugus amine pada kitosan. Hasil modifikasi dan aktivasi zeolit akan
diuji menggunakan SEM-EDX, BET, FTIR, dan XRD, sedangkan hasil purifikasi
biogas akan diuji menggunakan gas chromatography (GC). Adsorben terbaik yang
didapatkan dari penelitian ini adalah adsorben dengan perlakuan asam-basa 2M yang
kemudian dilapisi kitosan 0,5%. Hasil purifikasi yang didapatkan adalah pengurangan
kadar CO2 pada biogas menjadi 0.42% dan peningkatan kadar CH4 menjadi 99.58%.;Production of biogas from POME by anaerobic digestion process using digester has been shown able to produce CH4 87 and CO2 13 The methods of absorption and adsorption is simple to be applied this method can be done with zeolite as adsorbent and Ca OH 2 as absorbent Both methods can be applied simultaneous for purification which the gas will pass through the chamber Ca OH 2 solution and then passed the column filled with modified natural zeolite Enhancing the adsorption capability done with modified the zeolite using some concentration in strong acid base 1 2 and 3M calcination at 450 C and coating with chitosan 0 25 0 5 and 1 Usage of strong acid and strong base can increase the surface area and diameter of the zeolite pores while coating with chitosan can increase the adsorption capacity because the amine functional group from chitosan The result of the modification of zeolite will be tested with SEM EDX BET FTIR and XRD while the result of the purification will be characterized with GC The best adsorbent from this research is zeolite modified with acid base 2M and coated with 0 5 of chitosan The final result from this research is CO2 about 0 42 and the CH4 become 99 58 , Production of biogas from POME by anaerobic digestion process using digester has been shown able to produce CH4 87 and CO2 13 The methods of absorption and adsorption is simple to be applied this method can be done with zeolite as adsorbent and Ca OH 2 as absorbent Both methods can be applied simultaneous for purification which the gas will pass through the chamber Ca OH 2 solution and then passed the column filled with modified natural zeolite Enhancing the adsorption capability done with modified the zeolite using some concentration in strong acid base 1 2 and 3M calcination at 450 C and coating with chitosan 0 25 0 5 and 1 Usage of strong acid and strong base can increase the surface area and diameter of the zeolite pores while coating with chitosan can increase the adsorption capacity because the amine functional group from chitosan The result of the modification of zeolite will be tested with SEM EDX BET FTIR and XRD while the result of the purification will be characterized with GC The best adsorbent from this research is zeolite modified with acid base 2M and coated with 0 5 of chitosan The final result from this research is CO2 about 0 42 and the CH4 become 99 58 ]"
[;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2016
S62211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Lukita
"ABSTRAK
Biogas diproduksi dari limbah cair kelapa sawit dengan proses digesting anaerob memiliki kadar CH4 dan CO2 masing-masing sebesar ± 86,2% dan ± 13,8 %. Pengotor pada biogas yaitu CO2 perlu dihilangkan, karena dapat menurunkan nilai kalor pada biogas dan bersifat korosif. Metode simultan absorpsi dan adsorpsi dipilih pada penelitian ini. Absorpsi menggunakan larutan Ca(OH)2 0,0619 M dan adsorpsi menggunakan dua kolom unggun tetap dan zeolit klinoptilolit termodifikasi sebagai adsorben. Zeolit Klinoptilolit dimodifikasi struktur dan luas permukaannya dengan menggunakan HCl (2M), NaOH (2M), kalsinasi pada suhu 450 oC dan pelapisan kitosan 0,5% (b/v). Karakterisasi adsorben dilakukan dengan analisis XRD, FTIR, SEM-EDX dan analisis permukaan dan porositas dengan BET dan analisis biogas dengan GC dan GC-MS. Efektivitas penyerapan CO2 dengan metode simultan absorpsi-adsorpsi dua kolom didapatkan sebesar 82,5% dengan waktu jenuh pada menit ke-30. Adsorben diregenerasi didapatkan hasil efektivitas penyerapan CO2 sebesar 74,3% dengan menggunakan NaOH 1,5 M dan pemanasan pada suhu 200oC.

ABSTRACT
Biogas produced from palm oil mill effluent by digesting anaerobic contains of CH4 and CO2 each ± 86,2% and ± 13,8 %. Biogas purified necessary to remove impurity, that CO2 can reduce calorie value of biogas and corrosive. In this research biogas purified using simultaneous absorption-adsorption method because simply and applicative. Absorption using Ca(OH)2 0,0619 M and adsorption method using two fixed bed column and zeolite clinoptilolite as adsorbent. Structure and surface area of zeolite clinoptilolite can be modified using strong acid and strong base with concentration each 2 M, calcination at 450 oC and coated chitosan 0,5 %. Adsorbent characterization by XRD, FTIR, SEM-EDX, surface area and porosity analyse with BET and biogas analyse using GC and GC-MS.. Research result found 82,5% CO2 adsorption effectiveness of using simultaneous absorption-adsorption double column method with saturated time at 30 minute. Adsorbent can be regenerated founded CO2 adsorption effectiveness 74,3% with using NaOH 1,5 M and 200oC."
2016
T46328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermiziar
"ABSTRACT
Polychlorinated Biphenyls Absorption By Active CarbonPCB compound is highly persistent both in sediment and water that it accumulates and pollutes environment. The spreading of PCB can be through food cycle starting from plankton, fish and finally to men that causes various diseases on animals and human. The source of pollution derives from industries using PCB such as trafo oil and pulp industries.
To reduce PCB pollution level in water sphere, the use of active carbon as adsorbent is analyzed. This research method began with solution test on PCB in water area with and without humid acid and then the adsorption test of active carbon on PCB was carried out under various conditions in other words PH variations. PCB percentage was determined by GC/ECD whereas the identity of each PCB congener was confirmed by GC/MS.
PCB used in this research was arochlor 1260. The result indicated a kinetic curve of PCB solution in water in linear form over a period of 3 days. It was also found that humid acid could increase PCB solution on pH 4. PCB adsorption with active carbon showed equal adsorption after 24 hours. The presence of humid acid greatly influenced PCB adsorption on the surface of active carbon, adsorption capacity on pH 4 = 38.68 % and on pH 8 = 15.12 There was an indication that humid acid in water on PH 8 could heighten PCB solution. In addition, it was concluded that arochlor 1260 was comprised of heksachlorobiphenyls, oktachlorobiphenyls, and pentachlorobiphenyls.
Polycholrinated, Biphenyls, Active Carbon, Environment, Pollute Environment, Pollution, PCB,Adsorption, Humid Acid, Water, PH, Heksachorobiphenyls, Oktachlorobyphenyls, Pentachlorobipenyls, 1995.

ABSTRAK
Senyawa PCB sangat persisten di dalam sedimen maupun di dalam air, sehingga akumulasinya dapat mencemari lingkungan. Penyebaran PCB dapat melalui rantai makanan dimulai dari plankton, ikan dan akhirnya manusia, yang dapat menimbulkan berbagai penyakit balk pada hewan atau manusia. Sumber pencemaran ini berasal dari industri yang menggunakan PCB, antara lain industri minyak trafo dan industri kertas.
Untuk mengurangi tingkat pencemaran PCB dari lingkungan air, diteliti kemungkinan pemakaian karbon aktif sebagai adsorben. Metoda penelitian ini diawali dengan uji kelarutan PCB dalam lingkungan air, dengan dan tanpa Asam Humat,kemudian dilakukan uji kemampuan adsorpsi karbon aktif terhadap PCB pada berbagai kondisi, yaknivariasi pH. Prosentase PCB ditentukan dengan GC/ECD, sedangkan konfirmasi identitas masing-masing kongener PCB dilakukan dengan GC/MS.
PCB yang digunakan dalam penelitian ini berupa Aroclor 1260. Hasil penelitian ini menunjukkan kurva kinetika kelarutan PCB dalam air, dalam bentuk linier terhadap waktu sampai dengan 3 hari. Demikian juga ternyata Asam Humat dapat menaikkan kelarutan PCB pada pH 4. Diamati juga adsorpsi PCB dengan karbon aktif menunjukkan kesetimbangan adsorpsi baxu dicapai setelah 24 jam.
Kehadiran Asam Humat sangat mempengaruhi adsorpsi PCB di permukaan karbon aktif, kapasitas adsorpsi pada pH 4 = 38,63 % dan pada pH 8 = 15,12 %, juga diperoleh petunjuk bahwa Asam Humat dalam air pada pH 4 dapat memperbesar kelarutan PCB. Selain itu diperoleh kesimpulan lain bahwa Aroclor 1260 terdiri dari hepsaklorobifenil, heptaklorobifenil, oktaklorobifenil dan pentaklorobifenil."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Samuel Tjiputra
"ABSTRAK
Penelitian mi bertujuan untuk mempelajari mekanisme adsorpsi ion Ni(II) amoniakal dan ion sulfat pada permukaan y-Al203 dan menentukan asumsi model adsorpsi yang sesuai. Percobaan adsorpsi dilakukan dengan metode pengguncangan. Metode pengguncangan ini dilakukan untuk mencari kondisi terbaik, isotenn adsorpsi dan pengaruh perubahan kuat ion. Pengaruh perubahan kuat ion pada proses adsorpsi dilakukan dengan penambahan elektrolit pendukung yaitu KNO3 dengan konsentrasi yang bervariasi antara 0,01 - I M.
Pada penelitian mi adsorpsi maksimum ion Ni(II) amoniakal diperoleh pada pH 11 dengan pengguncangan selama 45 menit. Sedangkan adsorpsi maksimum ion SO4 diperoleh pada pH 2 dengan pengguncangan selama I jam.
Mekanisme yang teijadi pada adsorpsi ion Ni(ll) amoniakal tergantung pada spesies yang terbentuk dalam larutannya dan diasumsikan membentuk kompleks
'lengkung Iuar (outer-sphere) karena adsorpsinya relatif dipengaruhi oleh perubahan kuat ion. Sedangkan mekanisme yang terjadi path adsorpsi ion SO4 diperkirakan melalui pertukaran ion dan diasumsikan membentuk kompleks 'Iengkung dalam' (innersphere) karena adsorpsinya relatif tidak dipengaruhi oleh perubahan kuat ion. Isoterm adsorpsi kedua ion mi mengikuti isoterm adsorpsi Langmuir yaitu dengan membentuk lapisan monomolekuler pada pusat-pusat aktif permukaan adsorben."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Brenda Chandrawati M.
"Proses penyerapan CO2 dalam absorber dapat dibuat model matematikanya berdasar pada hukum kesetimbangan massa dan kesetimbangan energi. Hasil pemodelan menunjukkan persamaan dinamika proses ini merupakan sistem orde dua.
Proses penyerapan CO2 pada absorber merupakan proses multivariabel dengan dua masukan dan dua keluaran. Sehingga untuk mengurangi interaksi antara dua masukan dan dua keluaran diperlukan dekopler. Proses multivariabel dengan .dekopler ini memerlukan dua pengendali. Pengendali pertama digunakan untuk mengatur flow vapor dan pengendali kedua untuk mengatur fow lean bendfieid. Struktur pengendali yang digunakan adalah pengendali PID dengan parameter yang ditala secara heuristik. Hasil simulasi pengendalian menunjukkan respon proses mempunyai overshoot dan steady state error yang kecil serta dekopling berhasil dengan baik.

The mathematical model of CO2 absorption process based on the principle law of mass balance and energy balance, which yields a second order equation.
CO2 absorption process in absorber is a multivariable process, containing two input and two output. To decrease the interaction effect of the two input and two output system, it needs decoupling. Multivariable process using decoupler requires two controller, The first controller is used to control vapor flow and the second controller is to control lean bend field flow. PID controllers are used to control the process and its parameters acre tuned using heuristic method. The result of simulation showed that the process response is had overshoot and steady state error is small and the decoupler has been successful to eliminate interactions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The use of foreign terms in the field of automotif absorbed into Indonesia can enrich Indonesian lexicons and positively affects the development of Indonesin..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusmaya Haryanti
"ABSTRAK
Zeolit adalah senyawa alumina silikat yang dapat digunakan sebagai penukar kation dan iuga sebagai pengadsorpsi molekul. Cetylethyldimetylamonium Bromida (CEDABr) merupakan garam amonium kuartener yang kationnya dapat dipertukarkan dengan kation yang berada dalam struktur zeolit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati apakah ada perbedaan daya adsorpsi zeolit yang diimpregnasi dengan Cetylethyldimetylamonium Bromida dan zeolit tanpa impregnasi terhadap ion Krom (VI) dalam air.
Pengamatan adsorpsi dilakukan dengan metode statis (pengguncangan), dengan memvariasikan konsentrasi, pH dan waktu kontak. Dari hasil percobaan yang dilakukan, tennyata penyerapan Krom (VI) pada zeolit yang telah diimpregnasi dengan Cetyletyldimetylamonium Bromida mengalami peningkatan baik untuk zeolit alam maupun untuk zeolit sintetis.
Kondisi terbaik penyerapan Krom (VI) oleh komposit adsorben adalah pada konsentrasi 20 mg/L, pada larutan dengan suasana asam (pH 3), dan waktu pengguncangan selama 60 menit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masrizandhi Gemala Sakti
"Gas alam adalah salah satu sumber bahan bakar yang masih terus dipakai hingga saat ini. Namun gas alam yang ada saat ini masih mengandung lebih 2 - 50% volum CO;
Untuk mengurangi kadar CO2 dalam gas alam maka, diperlukanlah suatu teknologi untuk memisahkan gas alam dari CO2. Teknologi konvensional yang ada saat ini adalah dengan cara absorbsi dengan menggunakan pelarut, dan dengan rnenggunakan padatan adsorben.
Namun cara tersebut memerlukan biaya yang besar terutama untuk pelarut yang digunakan. Semcntara untuk meregenerasi Iarutan tersebut diperlukan panas yang besar. Sehingga diperlukan suatu sumbcr energi untuk menyuplai panas tersebut.
Untuk dapat diaplikasikan pada skala industri menggantikan kontaktor konvensional, maka kontaktor membran serat berongga terlebih dahulu aspek hidrodinamika dan perpindahan massanya harus dievaluasi. Selain itu, dilakukanjuga studi pengaruh panjang serat terhadap perpindahan massa dan hidrodinamika. Proses peneiitian dilakukan dengan mengontakkan CO1 dengan air melalui kontaktor membran serat berlubang dengan variasi panjang serat dan laju alir air. Pengukuran yang dilakukan adaiah pengukuran pH dan temperatur air setiap 30 detik selama 5 menit dan pengukuran perbedaan tekanan aliran air yang masuk dan keluar modul untuk tiap laju alir air.
Dari hasil penelitian, didapat bahwa pada proses absorbsi CO2 ke dalam air menggunakan kontaktor membran serat berongga, perpindahan massa yang terjadi cukup baik, dinyatakan dengan fluks perpindahan CO2 ke dalam air yang dapat mencapai hingga sekitar 130 gram CO; setiap meter persegi luas membran selama I jam. Koefisien perpindahan massa dari proses ini dapat mencapai 3 x 103 cm/s. Selain itu, semakin panjang serat dalam ukuran selongsong modul yang sama, maka koefisien perpindahan massa yang terjadi semakin kccil, sedangkan untuk modui yang sama, semakin besar laju alir air, koefisien perpindahan massa yang teljadi semakin meningkat. Sementara itu, daiam uji hidrodinarnika didapat kesimpulan bahwa dengan bertambah panjangnya serat dan meningkatnya kecepatan aiiran, nnurunan tekanan yang terjadi semakin besar. Namun, faktor friksi semakin kecil seiring dengan semakin panjangnya metal dan meningkatnya kecepatan aliran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Dwi Sartika
"Disperse Red 1 (DR 1) adalah pewarna merah yang memiliki unsur kimia C16H18N4O3. DR 1 merupakan pewarna azo yang mempunyai sifat fotoisomerisasi reversibel. Pada pewarna azo perubahan dari trans ke cis dapat menyebabkan perubahan reversibel yang diinduksi cahaya pada beberapa pewarna, seperti DR 1. Perubahan struktur dari trans ke cis terjadi karena penyerapan cahaya ultraviolet (UV). Pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai spektrum serapan cahaya pada perubahan struktur molekul Disperse Red 1 isomer trans terhadap isomer 90° dan isomer cis, sehingga mengetahui besar pergeseran spektrum penyerapan cahaya karena penyerapan UV menggunakan metode komputasi density functional theory (DFT). Hasil analisa berdasarkan spektrum serapan optik didapatkan perubahan warna pada isomer trans, 90°, dan cis karena ketika trans menyerap sinar UV maka akan terjadi pergeseran molekul sehingga membentuk isomer 90° dan isomer cis, pada saat pergeseran inilah molekul menyerap energi cahaya sehingga mengalami perubahan warna.

Disperse Red 1 (DR 1) is a red dye with the chemical element C16H18N4O3. DR 1 is an azo dye with reversible photoisomerisation properties. Some azo dyes, including DR 1, undergo light-induced reversible transitions from trans to cis. Changes in structure from trans to cis occur due to ultraviolet (UV) light absorption. This study aimed to determine the value of changes in the molecular structure of Disperse Red 1 trans isomer to 90° isomer and cis isomer, on the light absorption spectrum in order to determine the magnitude of the shift in the light absorption spectrum due to UV absorption using the density functional theory (DFT) computational method. Based on the optical absorption spectrum, the analysis revealed colour changes in the trans, 90 °, and cis isomers. When the trans-absorbed UV light, a molecular shift occurred to form the 90° isomer and the cis isomer. The molecule absorbed light energy during this shift, causing it to change colour."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius
"This paper presents the results of an experimental study of the behavior of steel fiber high strength concrete confined by hoops round cross-section. Behavior strength and energy absorption capability of confined fibrous concrete is the main focus in this study. Fibrous concrete test specimens are made by varying the concrete compressive strength, characteristics of confining reinforcement that is volumetric ratio and spacing. All these specimens use longitudinal reinforcement with the same ratio. Experimental results shows that the strength enhancement of confined steel fiber concrete is strongly influenced by the characteristics of the installed confining reinforcement. Stress-strain behavior of confined steel fiber high strength concrete between predictions based on existing confinement models with experimental results differ significantly, especially in the post-peak behavior. Therefore, prior modifications or developed the confinement model in order to obtain predictions of the behavior of confined steel fiber high strength concrete accurately."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>