Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225319 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Novitasari
"Studi ini membahas mengenai analisis risiko K3 pada kegiatan praktikum las listrik di SMK Negeri 2 Depok Tahun 2015.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat risiko K3 pada kegiatan praktikum las listrik di SMK Negeri 2 Depok.Metode identifikasi bahaya menggunakan Job Hazard Analysis, sedangkan analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risiko semikuantitatif dan perhitungan nilai risiko metode dari W.T. Fine.Nilai risiko merupakan hasil perkalian dari nilai consequences, probability, dan exposure. Pada praktikum las listrik ditemukan 50 risiko.

The focus on this study is risk analysis in electrical welding practicum of Vocational School 2 Depok in 2015. This aim to assess risk level of practicum activity. This study used Job Hazard Analysis (JHA) for hazard identification, while for risk analysis is undertaken by semi-quantitative method by W.T. Fine. Risk score is determined by multiplication of consequences, probability, and exposure. The result of this study showed that electrical welding practicum has 50 health and safety risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustini
"Potensi bahaya merupakan hal yang umum ditemukan dalam kegiatan sehari-hari, begitu juga dengan kegiatan praktikum. Studi ini mengenai analisis risiko pada praktikum jasa boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok Tahun 2015. Tujuannya untuk melakukan identifikasi bahaya dan mengetahui tingkat risiko di laboratorium jasa boga. Identifikasi bahaya dilakukan dengan menggunakan Job Hazard Analysis (JHA) dan analisis risiko dilakukan dengan menentukan besaran nilai risiko menggunakan formula semikuantitatif W.T. Fine. Pada aktivitas praktikum ditemukan 4 jenis bahaya (fisik, kimia, biologi dan ergonomi) dengan jumlah 41 bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dan bahaya yang paling banyak ditemukan adalah bahaya fisik. Hasil analisis risiko dibedakan menjadi basic risk, existing risk dan predictive risk. Pengelolaan risiko yang disarankan berupa pengendalian administratif seperti pembuatan Standar Operational Procedure (SOP) beserta penerapannya di setiap kegiatan praktikum jasa boga.

Potential hazard is commonly found in every daily activities, as well as practicum activities. The focus on this study is risk analysis in culinary service practicum in Vocational High School 2 Depok in 2015. This aim to identify the hazards and determine level of risk in the culinary service laboratory. Hazard identification method using the Job Hazard Analysis (JHA) and risk were calculated by semi-quantitative W.T. Fine's formula. In the practicum activity was found four types of hazards (physical, chemical, biological, and ergonomics) and 41 occupational health and safety hazard with the most common hazard is a physical hazard. The results of risk analysis can be divided into basic risk, existing risk and predictive risk. The recommendation to risk control in the form of administrative control such as Standard Operational Procedure (SOP) and its implementasion in each culinary service practicum."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Adi Wahyono
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui niali risiko yang ada pada setiap tahapan pekerjaan pada proses mesin bubut, frais, dan bor yang dilakukan di workshop teknik pemesinan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bekasi. Penelitian ini dilakukan dengan manganalisis nilai konsekuensi, kemungkinan, dan pajanan dengan menggunakan standar level risiko semi kuantitatif William. T. Fine.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian berupa level risiko yang ada pada setiap tahapan proses mesin bubut, frais, dan bor di workshop teknik pemesinan yaitu level very high, priority 1, substantial, priority 3, dan acceptable.

This study was conducted to determine niali existing risks at each stage of work on the lathe, milling, and drilling conducted in the workshop machining techniques Vocational High School 1 Bekasi. This research was conducted with the value that analyze the consequences, probability, and exposure using a semi-quantitative risk level standards William T. Fine.
This study was a descriptive study using semiquantitative methods AS / NZS 4360 : 2004. Results of the research is a level of risk that exist at every stage of the process lathe, milling, and drilling in workshop machining techniques is very high level, priority 1, substantial, priority 3, and acceptable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyyah Mufidah
"Risiko terkait keselamatan dan kesehatan tidak hanya mengancam siswa, melainkan dapat terjadi pada karyawan sekolah. Penilaian yang salah tentang risiko akan menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak sesuai dan memicu tindakan tidak aman. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai persepsi karyawan sekolah dasar di Kecamatan Beji Depok terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan paradigma psikometrik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif berdesain cross sectional dengan jumlah responden yang terlibat sebanyak 199 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan paradigma voluntarines, risiko yang tidak bisa diterima secara sukarela adalah adanya tindak kekerasan dari murid ataupun orang tua. Berdasarkan paradigma immediacy effect, risiko yang memiliki efek segera adalah risiko terpeleset. Berdasarkan paradigma knowledge in experience, risiko yang sering dialami adalah kelelahan mata.
Berdasarkan paradigma knowledge in science, risiko yang belum diketahui secara ilmu pengetahuan adalah terkena bahan berbahaya. Berdasarkan paradigma controllability, risiko yang tidak bisa dikendalikan adalah bencana alam. Berdasarkan paradigma newness, risiko yang baru diketahui adalah terkena bahan berbahaya. Berdasarkan paradigma chronic/catastrophic, risiko yang memiliki efek katastropik adalah bencana alam. Berdasarkan paradigma common/dread, risiko yang jarang terjadi dan membuat takut adalah bencana alam. Terakhir berdasarkan paradigma severity of consequence, risiko yang memiliki efek fatal adalah kebakaran dan bencana alam. Maka dari itu, perlu diadakan pelatihan khususnya terkait bencana alam untuk menambah pengetahuan karyawan sekolah.

Safety and health risks are not only threatening to students, but can occur in school employees. A false assessment of risk leads to inappropriate decision making and unsafe act or human error. The purpose of this study was to assess risk perception of occupational safety and health on primary school employees in Beji Depok sub district based on psychometric paradigm. The design of this study used a descriptive quantitative method with a cross sectional approach and the number of respondents involved as many as 199 people. The results of this study show that based on the voluntarines paradigm, the risk that can not be accepted voluntarily is the presence of violence from students or parents. Based on the immediacy effect paradigm, the risk that has an immediate effect is the risk of slipping.
Based on the paradigm of knowledge in experience, the risk is often experienced eye fatigue. Based on the knowledge in science paradigm, the risks not yet known in science are exposed to hazardous materials. Based on the controllability paradigm, the uncontrollable risk is a natural disaster. Based on the newness paradigm, the newly discovered risk is exposed to hazardous materials. Based on the chronic catastrophic paradigm, the risk of having a catastrophic effect is a natural disaster. Based on the common dread paradigm, the risks that are rare and frightening are natural disasters. Last based on the severity of consequence paradigm, the risks that have a fatal effect are fires and natural disasters. Therefore, it is necessary to conduct training especially related to natural disasters to increase knowledge of school employees.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Ari Prastiyo
"Pratik kerja dalam pendidikan teknologi dan kejuruan di Indonesia memiliki risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi para guru, siswa, teknisi serta dapat berdampak terhadap masyarakat sekitar. Implementasi K3 di SMK belum mendapatkan perhatian yang memadai dari semua pihak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi K3 pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi Tahun 2023. Metode penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kerangka konsep penelitian ini menggunakan metode The Egg Aggregated guna menghasilkan gambaran implementasi K3 yang mengkaji dimensi implementasi K3 meliputi dimensi organisasi, dimensi teknologi dan dimensi manusia. Lokasi penelitian di enam Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bekasi. Sampel penelitian ini berjumlah 1.505 siswa, 63 guru dan 6 tenaga pendidikan, sedangkan informan penelitian meliputi kepala sekolah atau kepala program jurusan di SMK berjumlah 6 orang. Data pengukuran dimensi organisasi menggunakan pedoman wawancara, dimensi organisasi menggunakan observasi dan dimensi manusia menggunakan kuesioner online yang berisi pernyataan pengetahuan 5 butir, persepsi 10 butir, sikap 10 butir dan kesadaran berperilaku K3 10 butir. Kuesinoer telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian ini adalah implementasi K3 di enam SMK Kota Bekasi, ditinjau baik dari dimensi organisasi, dimensi teknologi maupun dimensi manusia berkategori cukup. Sub dimensi organisasi yang perlu ditingkatkan adalah penilaian risiko, sedang sub dimensi teknologi yang perlu ditingkatkan adalah petunjuk titik kumpul.

Work practices in technology and vocational education in Indonesia have occupational health and safety (OHS) risks for teachers, students, technicians and can have an impact on the surrounding community. The implementation of OHS in Vocational High Schools (VHS) has not received sufficient attention from all parties. The purpose of this study was to determine the implementation of OHS in VHS in Bekasi City in 2023. This research method is an observational descriptive with a quantitative and qualitative approach. The conceptual framework of this research uses The Egg Aggregated model to produce an overview of OHS implementation that examines the dimensions of OHS implementation including organizational dimensions, technological dimensions and human dimensions. The research locations are six Vocational High Schools in Bekasi City. The sample for this study was 1,505 students, 63 teachers and 6 educational staff, while the research informants included school principals or heads of departmental programs at Vocational High Schools, totaling 6 people. Data for measuring organizational dimensions used interview guidelines, organizational dimensions used observation and human dimensions used an online questionnaire containing 5 statements of knowledge, 10 points of perception, 10 points of attitude and 10 points of OHS behavior awareness. The questionnaire has been tested for validity and reliability. The results of this study are the implementation of OHS in six Vocational High Schools in Bekasi City, in terms of both the organizational, technological and human dimension are sufficient category. The organizational sub dimensional that needs to be improved is the risk assessment, while the technological sub dimensional that needs to be improved is the assembly point guide."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rimba Alifandy Putra
"Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh unsafe acts dan unsafe conditions berkaitan erat dengan bagimana budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diterapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran awal budaya K3 enam SMK di Kota Depok tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan analisis deskriptif menggunakan data kualitatif dan kuantitatif untuk memberikan gambaran terkait domain organisasi, teknologi, dan manusia terkait iklim K3 di enam SMK di Kota Depok. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan sampel guru, tenaga kependidikan, dan siswa, instrumen wawancara dengan sampel pihak kepala sekolah atau perwakilan yang ditunjuk, dan instrumen observasi dilakukan peneliti secara langsung di SMK. Hasil gambaran awal budaya K3 antara lain empat SMK memiliki nilai baik dan dua SMK memiliki nilai cukup baik.

Accidents caused by unsafe acts and unsafe conditions are closely related to how the safety culture is implemented. The purpose of this study is to get an initial overview of the safety culture in six Depok City Vocational Schools in 2023. The research method used is descriptive analysis using qualitative and quantitative data to provide an overview related to organizational, technological, and human domains related to safety climate in six Vocational High Schools in Depok City. The instruments in this study were questionnaires with samples of teachers, educational staff, and students, interview instruments with samples of school principals or designated representatives, and observation instruments carried out by researchers directly at Vocational Schools. The results of the initial overview of the OSH culture included four Vocational Schools having good category and two Vocational Schools having fairly good category."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvira Nurul Hasanah
"This study describes risk assessment of occupational health and safety on working
at height activities in Leighton-Total Joint Operation (LTJO) year 2015. This
study refers to AS/NZS 4360:2004 standard with semi-quantitative analysis, and
mathematic method from W.T. Fine. The result of this study shows that activities
at height in LTJO have 86 occupational health and safety risks. At the level of
existing risk, there are 1 risk categorized as very high, which means activity
should be stopped until risk reduced to the safe limit, which is the risk of falling
from height within the scaffold dismantling activity.

Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko K3 pada aktivitas pekerjaan yang
dilakukan di ketinggian di Leighton-Total Joint Operation (LTJO) tahun 2015.
Penelitian ini mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan
analisis risiko semikuantitatif dan perhitungan nilai risiko dengan metode dari
W.T. Fine. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas pekerjaan yang
dilakukan di ketinggian di LTJO memiliki 86 risiko K3. Pada level existing risk
terdapat 1 risiko dengan kategori very high, yang artinya aktivitas harus
diberhentikan sampai risiko dapat direduksi hingga batas aman, yaitu risiko jatuh
dari ketinggian pada aktivitas pembongkaran scaffolding."
2015
S58805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinskatania Agung Andrias
"Perkembangan industri daur ulang limbah plastik rumahan secara global meningkat. Hal ini salah satunya adalah akibat dari adanya komunitas global daur ulang plastik, Precious Plastic. Berbagai pihak baik dari hobiis, komunitas, dan UMKM mengadaptasi proses daur ulang limbah plastik ini untuk diterapkan secara personal maupun sebagai sarana bisnis untuk mencari keuntungan. Perkembangan daur ulang plastik ini juga terjadi di Indonesia lewat komunitas serupa. Proses daur ulang plastik melibatkan berbagai potensi bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja, sayangnya belum pernah dilakukan analisis risiko K3 pada pekerjaan daur ulang limbah plastik.
Penelitian ini menganalisis risiko K3 pada proses pengolahan limbah plastik di UMKM X untuk memberikan gambaran dan evaluasi terhadap proses pengolahan limbah plastik dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja. Variabel dari penelitian ini adalah langkah pekerjaan, jenis bahaya dan risiko, total risiko, total risiko sisa, pengurangan risiko san rekomendasi pengendalian risiko. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian deskriptif observasional. Observasi bahaya dilakukan terhadap proses kerja dan risiko dianalisis dengan kriteria Fine.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa masing-masing aktivitas produksi terdiri dari 4 tahapan kerja yaitu preparasi, pelelehan dan pressing, serta finishing. Pada tahap pelelehan dan pressing, plastik dipanaskan dan diberi tekanan menggunakan 3 metode yaitu menggunakan oven dan mesin kompresi, menggunakan heat gun dan mesin kompresi, serta menggunakan mesin ekstrusi. Dari tahapan kerja daur ulang plastik di UMKM X, terdapat 49 bahaya yang teridentifikasi dan dianalisis risikonya. Penelitian ini berfokus membahas pekerjaan dengan risiko Very High. Risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang paling tinggi pada kegiatan daur ulang limbah plastik di UMKM X meliputi risiko terhirupnya uap plastik dan pajanan bising yang berasal dari alat.
Rekomendasi pengendalian bahaya untuk risiko terhirupnya uap plastik antara lain dengan membersihkan plastik dengan bersih agar tidak terdapat komponen yang menambah level toksik, merancang Local Exhaust Ventilation yang sesuai dengan kebutuhan, sosialisasi mengenai bahaya uap plastik serta sosialisasi APD, menggunakan respirator untuk pekerjaan berisiko pajanan kimia uap plastik dan plastic odor. Sementara itu rekomendasi pengendalian dari risiko pajanan bising antara lain: mengganti alat dengan alat serupa yang memiliki teknologi untuk meredam bising yang dihasilkan, melakukan isolasi pekerjaan yang menimbulkan pajanan bising agar tidak dilakukan bercampur dengan kegiatan lainnya yang berpotensi memperluas pajanan bising, melakukan maintenance alat, serta menyediakan APD yang sesuai untuk meredam pajanan bising ke pekerja.

The global development of the home-based plastic waste recycling industry is increasing. One of the reason is because of the campaign from global community of plastic recycling, Precious Plastic. Various parties, from hobbyists, communities, and MSMEs, adapted the process of plastic waste recycling to be applied personally as well as as a business tool for gaining profit. The development of plastic recycling also occursin Indonesia through similar communities. Plastic recycling process involves various potential hazards and occupational safety and health risks, unfortunately OHS risk management has never been carried out on plastic waste recycling work.
This study analyzes the risk of OHS in the process of plastic waste recycling in MSME X to provide an overview and evaluation of the plastic waste recycling tasks in order to improve the safety and health of workers. The variables of this study are work tasks, type of hazard and risk, total risk, total residual risk, risk reduction and risk control recommendations. This research was conducted with an observational descriptive research design. Hazard observation is carried out on the work process and risks are analyzed with Fine criteria.
The results show that each production activity consists of 4 work stages, namely preparation, melting and pressing, and finishing. In the melting and pressing stage, the plastic is heated and pressurized using 3 methods, namely using an oven and compression machine, using a heat gun and compression machine, and using an extrusion machine. From the stages of plastic recycling work in MSME X, there are 49 hazards identified and analyzed for risks. This study focuses on discussing Very High risk work. The highest occupational safety and health risks in plastic waste recycling activities in MSME X include the risk of inhalation of plastic fume and noise exposure originating from the equipment.
Hazard control recommendations for the risk of inhalation of plastic fume include cleaning the plastic cleanly so that there are no components that add toxic levels, designing Local Exhaust Ventilation according to needs, socializing the dangers of plastic odors and plastic fume and socializing PPE, using respirators for risky jobs involving chemical fume and plastic odor exposure. Meanwhile control recommendations for the risk of noise exposure include: replacing devices with similar devices that have technology of noise reduction, isolate work that causes noise exposure so that it is not mixed with other activities that have the potential to expand noise exposure, perform maintenance of tools, and provide the appropriate PPE to reduce noise exposure to workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Khatami
"Faktor manusia merupakan faktor yang berkontribusi besar terhadap terjadinya kecelakaan kerja dimana 88% kecelakaan kerja di industri terjadi karena tindakan tidak aman dari manusia (Ramli, 2019). Karena hal tersebut, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan tentang manusia salah satunya adalah dengan membangun budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) (Ramli, 2019). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal dimana pada proses pembelajaran siswa SMK tidak hanya dituntut untuk memahami suatu konsep atau teori namun juga harus bisa mempraktikan teori yang telah diajarkan. Adanya interaksi langsung antara siswa dengan peralatan atau mesin produksi dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja sehingga K3 menjadi isu yang penting (Monisa, 2016). Penelitian ini dilakukan di 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bogor untuk mencari gambaran awal budaya K3 di SMK Kabupaten Bogor berdasarkan tiga dimensi yaitu dimensi manusia, dimensi organisasi, dan dimensi teknologi. Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengurutan atau penentuan tingkatan budaya K3 di SMK yang kurang baik hingga baik, melainkan hanya menggambarkan kondisi awal budaya K3 di SMK berdasarkan dimensi manusia, dimensi teknologi, dan dimensi organisasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi campuran atau mixed method. Sumber data berasal data primer yang didapatkan menggunakan kuesioner kepada guru, tenaga kependidikan dan siswa SMK di Kabupaten Bogor, wawancara mendalam kepada guru SMK dan observasi ke sekolah. Hasil penelitian ini menunjukan dari lima SMK di Kabupaten Bogor yang diteliti terdapat satu SMK dengan budaya K3 yang paling baik, dua SMK dengan budaya K3 yang cukup baik, dan dua SMK dengan budaya K3 yang kurang baik. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa budaya K3 dari kelima SMK bervariasi.

Human factors are a major contributing factor to workplace accidents, with 88% of industrial accidents occurring due to unsafe actions by individuals (Ramli, 2019). To prevent workplace accidents, various approaches to understanding human behavior, such as building a safety and occupational health (OSH) culture, can be implemented (Ramli, 2019). Vocational High Schools or in bahasa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) are formal educational institutions where students are not only required to understand concepts or theories but also to apply them practically. The direct interaction between students and equipment or production machinery can potentially lead to work accidents or occupational diseases, making OSH an important issue (Monisa, 2016). This study was conducted in five Vocational High Schools in Bogor Regency to provide an initial overview of the OSH culture in SMK Bogor Regency based on three dimensions: the human dimension, the organizational dimension, and the technological dimension. The study did not rank or determine the level of OSH culture in SMK from poor to good; instead, it only described the initial conditions of the OSH culture in SMK based on the human, technological, and organizational dimensions. The research design used a mixed-method approach, combining primary data from questionnaires distributed to teachers, educational staff, and SMK students in Bogor Regency, in-depth interviews with SMK teachers, and observations conducted at the schools. The results of this study show that out of the five SMKs investigated in Bogor Regency, one SMK has the best OSH culture, two SMKs have a moderately good OSH culture, and two SMKs have a poor OSH culture. These findings indicate that the OSH culture varies among the five SMKs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Kurniawan Anggoro
"Industri tambang merupakan salah satu industri yang mempunyai potensi bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, dimana menempati urutan jumlah kecelakaan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor lain. PT. S merupakan kontraktor tambang permukaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Integrasi, namun hasil observasi menunjukkan banyaknya pelanggaran dan ketidakpedulian terhadap permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlu dilakukan kajian persepsi risiko pada pekerja sektor tambang permukaan sebagai upaya pengendalian risiko kecelakaan kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan pendekatan psikometri. Desain penelitian cross sectional, menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada kategori seimbang antara persepsi risiko baik dan persepsi risiko buruk. Persepsi risiko baik terdapat pada dimensi kesegeraan dampak, keparahan konsekuensi dan pengendalian risiko. Sedangkan persepsi buruk terdapat pada dimensi kesukarelaan terhadap risiko, pemahaman risiko berdasarkan pengalaman, potensi dampak, reaksi yang ditimbulkan, pengetahuan terhadap risiko dan kebaruan risiko.
Disarankan bagi PT. S untuk melakukan upaya promotif melalui pelatihan yang terencana, memaksimalkan forumm safety talk dan toolbox meeeting, meningkatkan pengawasan kerja melalui inspeksi, pembuatan rencana kerja yang sistematis dan terperinci serta menerapkan sistem hadiah dan hukuman.

The mining industry is one of the industries that have high hazard potential for accidents. It ranks the highest number of accidents compared to other sectors. PT. S is a Surface Mining contractors who has implemented Management System Integration, but the results of the observation showed many violations and disregard for occupational health and safety issues. Necessary to study the perception of risk in surface mining sector workers as efforts to control the risk of work accidents.
The purpose of this study was to describe the perception of safety and health risks using psychometric paradigm. Cross-sectional study design, questionnaire, data analysis using univariate and bivariate.
The results showed the risk perception picture of health and safety in the category of a good balance between good risk perception and bad risk perception. Good risk perception dimensions contained in Immediacy of Effect, Severity of Consequences, and Controllability Over Risk. While there is a bad perception of the dimension of Voluntariness of Risk, Known to expose of risk, Chronic-Chatastropic, CommonDread, Known to science, and Newness of Risk.
Recommendation for PT. S to conduct promotive through well-planned training, to maximize the safety talk and toolbox meeeting, enhance supervision through inspection work, work plan and a detailed systematic and implement a system of reward and punishment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>