Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Hikmah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur risiko sistemik pada dengan sebuah metode yang mampu menghitung prediksi kerugian modal pada bank ketika pasar sedang jatuh, yaitu Marginal Expected Shortfall (MES). Di mana bank yang mengalami kerugian modal akan menghadapi permasalahan keuangan, yang dikhawatirkan dapat menular pada bank dan perusahaan keuangan lainnya, hingga sistem keuangan secara keseluruhan. MES yang digunakan pada penelitian ini adalah metode yang diajukan oleh Brownlees dan Engle (2012) untuk bank-bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada periode 2009 hingga 2013. Kemudian, penelitian ini dilanjutkan dengan mencari tahu faktor-faktor neraca apa saja yang mempengaruhi MES sebagai ukuran dari risiko sistemik. Adapun variabel kontrol yang mempengaruhi MES sebagai risiko sistemik adalah non-performing loan, ukuran bank, dan tingkat diversifikasi pinjaman.

The aim of this study was to measure systemic risk using Marginal Expected Shortfall (MES), a method that is capable of calculating expected equity loss on banks when the market itself in left tail. Capital shortage suffered by the bank makes it facing financial distress, which it feared may affect the other banks and financial companies, until a whole financial system. MES used in this study is the method proposed by Brownlees and Engle (2012) with the sample of Indonesian banks listed on IDX for the period 2009 to 2013. Then, this research followed by knowing the balance sheet factors that influence the MES as a measure of systemic risk. Control variables which can influence MES value are non-performing loan, size, and loans diversification."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Satrio Wicaksono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kontribusi risiko sistemik perbankan di masing- masing negara emerging market ASEAN untuk perbandingan mengenai kondisi negara tersebut pada saat krisis dan setelahnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan capital shortfall dengan metode marginal expected shortfall (MES). Kalkulasi kontribusi risiko sistemik dilakukan menggunakan market data pada periode observasi 2008- 2016. Hasilnya ditemukan bahwa pada periode krisis 2008 semua bank dan negara signifikan dan berkontribusi terhadap risiko sistemik dan MES dapat menjadi prediktor yang baik dalam mengukur risiko sistemik.

This study aims to measure the contribution of systemic banking risk in each ASEAN emerging market country for comparison on the condition of the country at the time of crisis and thereafter. The research was conducted by using capital shortfall approach with marginal expected shortfall (MES) method. Calculations of systemic risk contribution were conducted using market data during the 2008-2016-observation period. The results found that during the 2008 crisis period all banks and countries were significant and contributed to systemic risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T52199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adzkia Muftia Khairul Islam
"Pengukuran risiko menjadi salah satu pertimbangan utama sistem keuangan dalam membuat keputusan. Setelah krisis yang terjadi pada tahun 2008, muncul konsep baru terkait dengan regulasi keuangan seperti risiko sistemik. Masalah utama bagi para regulator disebut dengan Systemically Important Financial Institutions atau SIFIs. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif penggunaan Component Expected Shortfall (CES) sebagai salah satu ukuran risiko untuk mengukur risiko sistemik di industri Perbankan Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time-series harga saham penutupan harian dari 33 Bank yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 1 Januari 2015-31 Desember 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank BUKU 4 dan Bank Umum Persero, yang merupakan Bank Sistemik, menempati peringkat 10 teratas dengan nilai CES tertinggi dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap terjadinya risiko sistemik di Perbankan Indonesia. Metode pengukuran dengan menggunakan CES dapat memberikan hasil yang sama dengan yang dilakukan Perbankan di Indonesia saat ini. Hal ini dibuktikan dengan bahwa Bank yang memiliki hasil pengukuran CES tertinggi sama dengan Bank yang dikenakan Capital Surcharge oleh OJK. Hasil pengukuran CES lebih mudah untuk menginterpretasikan seberapa besar kontribusi Bank terhadap terjadinya risiko sistemik di Perbankan Indonesia dengan menggunakan %CES tersebut.

Measuring risk has become one of the financial systems key consideration in making a decision. After the crisis in 2008, a new approach was formed in financial regulation such as systemic risk. The main problem for Regulators is called Systemically Important Financial Institution or SIFIs. This study aims to propose Component Expected Shortfall (CES) as a measurement of systemic risk in Indonesia Banking Industry. This study uses time-series data of daily closing stock price of 33 Banks listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) from 1st January 2015 until 31st December 2019 to measure systemic risk by analyzing two measurement methods: Marginal Expected Shortfall (MES) and Component Expected Shortfall (CES). The analysis study shows that BUKU 4 Banks and State-owned Banks, which are systemic Banks, has the 10 of the highest CES value and therefore having more contribution to the systemic risk in Indonesian Banking. The measurement method using CES can provide the same result as that of Indonesian Banking today. This study is in line with OJK policy of Capital Surcharge which are imposed on those 10 Banks. The CES measurement result is easier to interpret the estimated amount of systemic risk in Indonesian Banking using the %CES."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hamdani
"Skripsi ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi leverage selama periode 5 tahun pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Leverage adalah rasio utang terhadap modal sebagai variabel dependen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai variabel independen adalah profitabilitas, tangibility, pertumbuhan, ukuran perusahaan dan likuiditas. Untuk menganalisa data dipergunakan model regresi random effect dengan generalized least square menggunakan Eviews7. Hasil dari regresi tersebut variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, dan likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap leverage sedangkan tangibility dan pertumbuhan tidak berpengaruh secara signifikan.

This thesis is aim to analyzes several factors impacted on leverage in manufactures company in Bursa Efek Indonesia from 2009 ? 2013.Leverage is proxied by Debt to Equity ratio as a dependen variable and the explanatory factors is profitability, tangibility, growth, firm?s size, and liquidity. For data analysis regression random effect with generalized least square was employed using Eviews7. To see the impact of receivables collection on profitability, researchers use fixed effect model with generalized least square (GLS). The result shown that profitability,firm?s size, and liquidity have a significant relationship with leverage while tangibility and growth have no significant relationship with leverage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musa Fresno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah diversifikasi dapat meningkatkan risiko sistemik perbankan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 21 bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 hingga 2018. Risiko sistemik bank diukur dengan menggunakan metode Conditional Value at Risk (CoVaR) dan diuji dengan metode regresi data panel firm-year fixed effect menggunakan variabel instrumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi pendanaan bank secara signifikan dapat memperparah risiko sistemik, sedangkan diversifikasi aktivitas bank yang diukur melalui diversifikasi aset dan pendapatan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko sistemik.

This study aims to determine the impact of diversification on the systemic risk of banks. The sample of the study consists of 21 conventional banks listed in Indonesia Stock Exchange for the period from 2009 to 2018. To gauge the systemic risk, the Conditional Value-at-Risk (CoVaR) methodology is applied. The firm year fixed effect panel regression with instrumental variables approach is used to examine how firm-specific variables determine the level of systemic risk. The empirical findings suggest that funding diversification exacerbates the level of systemic risk, whereas asset diversification and revenue diversification do not have significant effects on the level of systemic risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yokeu Radityatama
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur risiko nilai tukar dengan melakukan perhitungan dengan metode Stressed VaR dan Expected Return serta melakukan analisis strategi dan persiapan implementasi ES dalam mengukur risiko pasar. Data penelitian yang digunakan adalah data kurs nilai tukar harian mata uang Dollar USD , Singapore Dollar SGD , Australian Dollar AUD , Hongkong Dollar HKD , Great Britain Poundsterling GBP , Japanese Yen JPY , EURO dengan periode pengambilan sampel dimulai sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2017 dan tidak memasukan data pada hari libur. Sampel data portofolio yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank Mandiri dan bank BCA. Hasil penelitian ini adalah perhitungan menggunakan metode Expected Shortfall menghasilkan nilai yang lebih besar hampir dua kali lipat bila dibandingkan nilai metode SVaR yang berimplikasi pada beban modal capital charge yang harus disediakan menjadi lebih banyak.

ABSTRACT
This study aims to measure exchange rate risk by calculating the Stressed VaR and Expected Return methods and conducting an analysis and preparation of ES implementation in measuring market risk. The research data used are daily average exchange rate data of Dollar USD , Singapore Dollar SGD , Australian Dollar AUD , Hong Kong Dollar HKD , Great Britain Pound Sterling GBP , Japanese Yen JPY , EURO with the sampling period starting from 1 January 2007 to 31 December 2017 excluded holidays date. The sample portfolio data used in this study are Mandiri banks and BCA banks. The results of this study are the calculation using the Expected Shortfall method produces a value that is greater almost double when compared to the value of the SVaR method which has implications for the capital charge must be provided to be more.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Jan Felix
"Manajemen risiko yang efektif adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk mengelola risikonya. Untuk menjaga nilai asetnya, sebuah perusahaan perlu mengestimasi risiko pasar dalam berinvestasi dengan alat ukur risiko yang efektif. Salah satu alat ukur risiko yang sering digunakan adalah Expected Shortfall (ES), didefinisikan sebagai nilai ekspektasi kerugian jika diketahui kerugian melebihi nilai Value-at-Risk. Secara umum, risiko kerugian dari sebuah aset dalam portofolio dapat diprediksi dengan mengasumsikan distribusi return mengikuti distribusi normal. Pada aset derivatif  tidak berlaku sama karena memiliki distribusi nonlinear, return bergantung pada harga underlying asset, waktu jatuh tempo, volatilitas, dan tingkat bunga. Perhitungan return portofolio secara umum dilakukan dengan simulasi Monte Carlo (MC).  Dalam penggunaannya, metode MC membutuhkan waktu lama jika portofolio memiliki banyak campuran aset saham, obligasi, maupun derivatif. Alternatif pengukuran ES yang lebih cepat dibanding simulasi MC adalah menggunakan formula eksplisit pada metode Delta-Gamma. Formula eksplisit metode Delta-Gamma dapat dirumuskan berdasarkan distribusi nonsentral Chi-Squared derajat bebas satu. Pada penelitian ini, aset derivatif yang menjadi perhatian adalah waran, yaitu kontrak finansial yang diterbitkan perusahaan untuk membeli saham pada waktu tertentu dengan harga yang telah ditentukan. Pengukuran ES pada waran dalam penelitian ini menggunakan model Black-Scholes untuk mendapatkan parameter Delta dan Gamma. Hasil pengukuran ES pada waran menggunakan formula eksplisit Delta-Gamma menghasilkan Average Percentage Error (APE) dibawah 0.06% dibandingkan dengan simulasi MC.

An effective risk management is a key to the success of companies in managing its risks. To maintain the value of their assets, company should be able to estimate market risk in investing using an effective risk measuring tool. Expected Shortfall (ES) is one of the most used effective risk measures, defined as expected loss value if it is known that the loss exceeds Value-at-Risk. In general, the risk of loss of an asset in a portfolio can be predicted by assuming the distribution of returns follows normal distribution. However, it does not apply to derivative assets, because they have a nonlinear distribution, the return depends on the price of the underlying asset, time to maturity, volatility, and interest rates. Calculation for portfolio returns is generally carried out using Monte Carlo (MC) simulations. The MC method takes a lot of time if the portfolio has a large mix of stock, bond, or derivative assets. An alternative for measuring ES that is faster than MC simulation is to use an explicit formula of Delta-Gamma method. The explicit formula of the Delta-Gamma method can be formulated based on the non-central Chi-Squared distribution with one degree of freedom. In this study, the concern in derivative assets are the warrants, namely financial contracts issued by companies to buy shares at a certain time at a predetermined price. The measurement of ES on warrants in this study uses the Black-Scholes model to produce Delta and Gamma parameters. The results of the ES measurement on warrants using the explicit Delta-Gamma formula produce Average Percentage Error (APE) below 0.06% compared to the MC simulation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Bertrand
"Dalam proyek pembangunan, terdapat berbagai risiko yang mungkin terjadi. Risiko-risiko tersebut dapat merugikan perusahaan dalam hal peningkatan biaya, terhambatnya kegiatan operasional, dll. Terkait hal tersebut, penelitian ini mengkaji aspek risiko dan finansial dalam proyek pembangunan Mini LNG Plant Semar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran kemungkinan risiko yang terjadi dan dampak dari risiko tersebut terhadap nilai ekonomi proyek pembangunan ini.
Penelitian ini menggunakan metodologi Project Risk Management yang terdiri dari Risk Identification, Qualitative Risk Analysis, Quantitative Risk Analysis, dan Risk Responses and Planning. Untuk melakukan identifikasi kemungkinan risiko yang terjadi dalam proyek digunakan Kuesioner Risk Identification. Daftar kemungkinan risiko yang didapat, kemudian dikelompokan dalam model Risk Register, lalu dilakukan pembobotan jenis risiko berdasarkan probabilitas dan dampak risiko dalam proyek. Perhitungan dampak risiko secara kuantitatif menggunakan data hasil perhitungan Financial Model.
Perhitungan nilai CAPEX, OPEX, Payback Period, NPV dan IRR dari Financial Model akan direplikasi dengan menggunakan simulasi Monte Carlo untuk mendapatkan hasil penghitungan data random. Untuk menganalisa pengaruh dari CAPEX dan OPEX terhadap Payback Period, NPV, dan IRR dari proyek ini digunakan metode perhitungan Expected Shortfall. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa risiko yang terjadi dapat meningkatkan CAPEX dan OPEX yang berbanding lurus dengan kenaikan Payback Period dan menurunkan IRR.

In a development project, there are various risks that may occur. These risks can be detrimental to the company in terms of increased costs, delays in operations, etc. Related to this, the study examines the risk and financial aspects in Semar Mini LNG Plant development project. The purpose of this study is to obtain an overview likelihood of the risk occurring and the impact of such risks on the economic value of the project.
This study uses the methodology of Project Risk Management consisting of Risk Identification, Qualitative Risk Analysis, Quantitative Risk Analysis, and Risk Responses and Planning. To identify possible risks in the project used the Risk Identification Questionnaire. Obtained list of possible risks, then grouped in Risk Register Model, and the type of risk weighted based on the probability and impact of risk against the project. Calculation of the risk impact quantitativelyusing data from Financial Model.
The calculation of CAPEX, OPEX, Payback Period, NPV, and IRR of the Financial Model will be replicated by using Monte Carlo Simulation to obtain the results of random calculated data. To analyze the influence of the CAPEX and OPEX against the Payback Period, NPV, and IRR of the project is using Expected Shortfall Method. From the research, it was found that the risk of that happening may increase CAPEX and OPEX that are directly proportional to the increase in Payback Period and decrease in IRR.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eshany Ashila
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan dan makro ekonomi terhadap kebijakan cash holding pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode lima tahun mulai dari 2009 sampai 2013. Pengujian dilakukan dengan model regresi least square. Hasil penelitian ini menemukan bahwa karakteristik perusahaan dan makro ekonomi memiliki pengaruh terhadap kebijakan cash holding.

This research is aimed to analyze of firm characteristics and macroeconomy on cash holding policy in manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of five years starting from 2009 up to 2013. The tests were conducted with the least square regression model. The results of this research found that firm characteristics and macroeconomics have influence on the corporate cash holdings.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>