Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Sri Wahyuni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penerapan standar pengukuran nilai wajar dalam penyajian aset tanaman kelapa sawit dalam laporan keuangan perusahaan. Tanaman kelapa sawit termasuk dalam kategori aset biologis yang harus disajikan dalam nilai wajar sesuai dengan IAS 41 yang saat ini belum diadopsi di Indonesia. Perusahaan menggunakan IAS 41 karena terdaftar di pasar modal Singapura. Dengan berlakunya PSAK 68 yang merupakan adopsi IFRS 13, tesis ini akan membuktikan cara pengukuran nilai wajar yang dilakukan oleh perusahaan telah sesuai dengan kerangka yang ditetapkan dalam PSAK dimaksud. Penelitian ini merupakan penelitian kualititatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penilaian yang digunakan telah sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 68, namun demikian masih ditemukan beberapa ketidaksesuaian pada saat penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

ABSTRACT
This study discusses the analysis on the application of the Indonesian fair value measurement standard in measuring and presenting palm trees in a company's financial statements. Palm trees are categorised as biological assets which, according to IA 41, have to be presented in the financial statements at their fair value. The company applies IAS 41, a standard that has not been adopted by Indonesia, because it is listed in Singapore Exchange. The study aims to provide evidence whether the company has applied the properly PSAK 68, The Indonesian Fair Value Measurement Standard adopted from IFRS 13, in measuring its biological assets. Using qualitative descriptive methodology, the study shows that the valuation technique used by company is an appropriate application of PSAK 68. There are, however, some improper presentations and disclosures of the assets in the financial statements.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Reaggen Jopanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah aset biologis yang diukur menggunakan metode nilai wajar lebih memiliki relevansi nilai dibandingkan dengan aset biologis yang diukur menggunakan metode biaya historis. Dalam pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan sampel data perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, Malaysia, dan Singapura dengan periode observasi tahun 2012 ndash; 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa aset biologis yang diukur dengan metode pengukuran nilai wajar lebih memiliki relevansi nilai dibandingkan dengan aset biologis yang diukur dengan metode pengukuran metode biaya historis.

This study aims to determine whether the biological assets measured using the fair value method is more value relevant compared to the biological assets measured using the historical cost method. In hypothesis testing, this study uses palm oil plantation companies in Indonesia, Malaysia, and Singapore as sampling data with the observation period 2012 2015. The result of this study shows that the biological asset measured using fair value method is more value relevant than the biological asset measured using historical cost method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emeraldy Putra Petrus
"Penelitian ini merupakan studi empiris pada perusahaan perkebunan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, mengenai pengaruh positif nilai buku aset biologis terhadap harga saham yang menggambarkan value relevance aset biologis dalam laporan keuangan. Selain itu, penelitian ini juga membandingkan pengaruh pendekatan pengukuran nilai wajar dan nilai historis atas aset biologis berdasar value relevance-nya dalam laporan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif tidak signifikan nilai buku aset biologis terhadap harga saham. Akan tetapi, informasi pendekatan pengukuran atas aset biologis yang berdasar hasil penelitian memiliki pengaruh terkait pengambilan keputusan investasi investor, tidak terbukti memiliki value relevance lebih tinggi untuk nilai wajar jika dibandingkan dengan nilai historis. Hal tersebut didasari pengaruh negatif signifikan yang berarti, semakin tinggi nilai buku aset biologis dengan pendekatan pengukuran nilai wajar, semakin rendah harga saham jika dibandingkan dengan pendekatan pengukuran nilai historis.

This study is an empirical study on plantation companies in Indonesia, Malaysia, and Singapore, about the positive effect of book value of biological assets against stock prices which descibes the value relevance of biological assets in financial statements. In addition, this study also compared the effect of fair value and historical cost measurement approach on biological assets due its value relevance in financial statements.
The results showed that there were no significant positive effect between book value of biological assets against stock prices. However, the information of the biological assets measurement approach which based on the results have effect due its investment value to investors, not proved have higher value relevance for fair value when it compared with historical cost. That results were based on significant negative effect which means, the higher the book value of biological assets with fair value measurement approach, the lower the stock prices when it compared with historical cost measurement approach.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianti Komala Sari
"ABSTRAK
Maraknya kegiatan industri dan perdagangan minyak sawit di dunia menjadikan tanaman kelapa sawit sebagai sorotan dalam agroindustri global saat ini. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit serta mengetahui besarnya nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit tersebut. Hal ini dilakukan dalam upaya persiapan adopsi International Accounting Standard 41 (IAS 41) sebagai rangakaian konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS) di Indonesia.
Pengukuran nilai wajar biological asset menurut IAS 41 masih terbentur oleh absennya pasar aktif dan benchmark sector dari tanaman perkebunan kelapa sawit, akhirnya penggunaan metode alternatif lain digunakan untuk bisa mengukur nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit tersebut yaitu dengan menggunakan DCF Model dan Cost Approach.

ABSTRACT
The rise of industrial activity and trade of palm oil in the world, make oil palm plantations as highlighted in today's global agro-industry. This thesis aims to determine the method used to obtain the fair value of biological assets of oil palm plantations as well as knowing the amount of the fair value of biological assets of the oil palm plantations. This is done in order to prepare the adoption of International Accounting Standard 41 (IAS 41) as the set of International Financial Reporting Standard (IFRS) convergence in Indonesia.
Measuring the fair value of biological assets under IAS 41 was hit by the absence of an active market and sector benchmark of oil palm plantations, eventually use other alternative methods can be used to measure the fair value of the palm trees biological assets by using DCF model and the Cost Approach."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan PSAK 69 terhadap perlakuan akuntansi atas aset biologis pada perusahaan sawit di PT X di Kalimantan Timur. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan PSAK 69 ini telah mengubah metode perlakuan akuntansi atas aset biologis dari biaya historis ke nilai wajar sehingga dapat menimbulkan metode valuasi yang berbeda dan kurangnya komparabilitas laporan keuangan. Penelitian ini dirancang menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan dengan teknik wawancara dan penelaahan dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi atas aset biologis milik PT X telah sesuai dengan PSAK 69. Perbedaan perlakuan akuntansi aset biologis pada perusahaan sawit setelah penerapan PSAK 69 adalah dengan adanya pengakuan atas produk agrikultur tandan buah segar (TBS) yang belum dipanen. Hasil penelitian juga menemukan belum adanya pedoman khusus yang mengatur penilaian aset biologis sehingga dapat mengakibatkan metode penilaian yang berbeda-beda.

This study aims to evaluate the application of PSAK 69 to the accounting treatment of biological assets in oil palm companies in PT X in East Kalimantan. The problem in this study is that the application of PSAK 69 has changed the method of accounting treatment of biological assets from historical costs to fair value so that it can lead to different valuation methods and lack of comparability of financial statements. This research was designed using a case study method with a qualitative approach. The research instrument used was interview techniques and document review. Data analysis was performed using a descriptive qualitative analysis approach. The results showed that the accounting treatment of biological assets owned by PT X was in accordance with PSAK 69. The difference in the accounting treatment of biological assets in oil palm companies after the application of PSAK 69 was the recognition of fresh fruit bunches (FFB) agricultural products that had not been harvested. The results of the study also found that there were no specific guidelines governing the valuation of biological assets so that they could lead to different assessment methods."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhtiar
"Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2007 masih mengandung defisit yang cukup besar, sehingga target penerimaan pajak harus bisa dicapai agar defisit tersebut tidak meningkat lebih besar Iagi. Untuk mencapai target penerimaan pajak, Direktorat Jenderal Pajak terus melakukan berbagai upaya agar jumlah penerimaan pajak yang semakin meningkat tersebut dapat direalisasikan sesuai dengan yang ditetapkan dalam RAPBN, dan tentunya upaya tersebut harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Secara umum, upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah adalah meliputi intensifikasi pemungutan pajak dan ekstensifikasi jumlah Wajib Pajak.
Uraian yang dikemukakan tersebut di atas merupakan upaya pemerintah untuk meningkatan penerimaan pajak, namun bagi dunia usaha khususnya perusahaan sebagai Wajib Pajak, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih usahanya. Oleh karena itu, terdapat perbedaan pandangan antara pemerintah dan Wajib Pajak terhadap pelaksanaan pembayaran pajak. Pemerintah sangat berkepentingan terhadap peningkatan penerimaan pajak untuk membiayai penyelenggaraan negara, sedangkan Wajib Pajak selalu berusaha untuk membayar pajak sekecil mungkin.
Untuk melaksanakan pemenuhan kewajiban pajak dengan baik dan benar agar tidak terjadi pemborosan sumber dana yang tidak perlu karena sanksi perpajakan, maka Wajib Pajak harus mengatur kewajiban perpajakannya secara sistematis yang meliputi: perencanaan, pengorganisasi an, pelaksanaan dan pengendalian dibidang perpajakan untuk mencapai pemenuhan kewajiban perpajakan yang paling efisien. Upaya tersebut merupakan tax management, juga sering disebut dengan istilah tax planning, yang dasarnya mempunyai arti yang sama yaitu untuk mengimplementasikan fungsi manajemen secara umum agar dapat dicapai efisiensi dan efektivitas terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan perusahaan.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana penerapan perencanaan pajak yang seharusnya dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah menguraikan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh manajemen dalam melaksanakan kewajiban perpajakan perusahaan dan menjelaskan secara teoritis upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk melakukan perencanaan pajak perusahaan secara balk dan benar melalui analisis data-data yang relevan, sehingga perencanaan pajak dapat dilakukan dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah metode deskriptif analisis, dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi Iapangan. Analisis yang dilakukan bersifat analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa pada tahun-tahun pajak sebelumitahun 2005, PT. Harapan Hibrida Kalbar ("Perusahaan") belum melakukan langkah-Iangkah perencanaan pajak dengan baik. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan pajak oleh Fiskus menunjukkan adanya kewajiban pajak yang belum sepenuhnya dilaksanakan oleh perusahaan, sehingga perusahaan dikenakan sanksi-sanksi perpajakan, yang seharusnya tidak perlu terjadi dan sanksi ini tentunya sangat membebani perusahaan.
Sejak tahun 2006 perusahaan telah menunjuk Konsultan Pajak untuk melakukan penelaahan terhadap kewajiban-kewajiban perpajakan perusahaan baik tahun pajak yang Ialu maupun tahun pajak yang sedang berjalan. Perusahaan akan melakukan pembetulan terhadap perhitungan, pembayaran dan pelaporan pajak yang telah dilakukan untuk menyesuaikan dengan hasil penelaahan tersebut.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pada tahun-tahun sebelum tahun pajak 2006 perencanaan pajak dilaksanakan masih bersifat insidentil dan dilakukan dalam kerangka mengatasi masalah yang timbul serta belum dilakukan secara terencana dalam perencanaan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan secara terpadu. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah agar penyusunan perencanaan usaha iangka pendek dan jangka panjang perusahaan mencakup didalamnya perencanaan pajak perusahaan, sehingga perencanaan pajak menjadi salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh seluruh komponen perusahaan.

The draft of State Revenues and Expenditures Budget ("RAPBN?) 2007 is bearing significant deficit; therefore, tax revenues target must be achieved to avoid larger deficit. ln achieving the target, the Directorate General of Taxes continues to put efforts to collect the taxes as budgeted in RAPBN, within the tax law framework. in general, the efforts consist of intensification of tax collection and increasing of the number of tax payers extensively.
The above mentioned measures are the government's effort to increase tax collection, but from tax payers point of view, especially the company as one the tax payer, the tax imposed is an expense that reducing their net income. Therefore, there is a different point of view between government and tax payers in relation to tax collection, whereas government has to collect bigger tax to finance the expenditures of the country, and tax payers are trying to manage the tax payment efficiently as legally acceptable.
In order to comply to existing tax regulation and to avoid tax penalty, the tax payer shall arrange its tax compliance systematically, including planning, organizing, actuating, and controlling of the taxes. The arrangement is called tax management, also known as tax planning; that is to implement the management function in general in order to achieve effectiveness and efficiency in tax compliance.
The defined problem in this research is how the tax planning should be applied by the management in order to improve the financial performance of the company. The objective of the research is to describe the effort that has been taken by the company to fulfill its tax obligation and to explain theoretically, the efforts that could be taken by the company through analysis of the revelant data, so tax planning can be carried out and the company objective could be achieved properly.
The research methodology of this thesis is descriptive analysis, by using library and held research as data collection technique. The collected data will be analyzed qualitatively. Based on data analysis, PT. Harapan Hibrida Kalbar (?The company") did not perform proper tax planning for the years before 2005. The tax audit conducted by tax officer showed that the company has not fully comply with the tax regulations, therefore tax penalty is imposed, which should not be happened. This penalty put significant financial burden to the company.
In 2006, the company has appointed tax consultant to review the tax obligation for current and previous years. The company will correct the tax calculation, payment and reporting, in order to adjust to the tax review.
The conclusion of this research is that the company's tax planning before year 2006 is incidental in nature, and just to solve the problems when they incurred and did not integrate with the short term and long term planning of the company. The recommendation of this research is that the company's short term and long term business plan should be embedded tax planning; thereby, the tax planning will be become the task that shoud be handled by all of the company's personnel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Chanti
"Laporan magang ini membahas prosedur audit yang dilakukan tim audit KAP PSS terhadap aset biologis tanaman perkebunan kelapa sawit PT IKSJ untuk periode pelaporan keuangan 31 Desember 2015. Prosedur audit yang dilakukan tim audit terbagi menjadi empat tahapan yaitu, tahap perencanaan dan identifikasi risiko, strategi dan penilaian risiko, eksekusi, serta kesimpulan dan pelaporan. Berdasarkan pembahasan dan analisis penulis, proses audit yang dilakukan tim audit KAP PSS telah sesuai dengan standar audit yang berlaku secara umum di Indonesia yaitu Standar Audit (SA) yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Laporan magang ini juga menjelaskan tentang perlakuan akuntansi yang diterapkan pada aset biologis tanaman perkebunan kelapa sawit PT IKSJ dengan menggunakan PSAK 16 Aset Tetap dan Dolapkeu-PHP sebagai pedoman.

This internship report discusses the audit procedures of biological assets performed by KAP PSS on PT IKSJs palm oil plantation for the period ended December 31st 2015. The audit procedures performed were divided into four processes, they are planning and risk identification, strategy and risk assessment, execution, and conclusion and reporting. Based on the writers analysis, the audit procedures performed by KAP PSS are in accordance with the generally-applicable auditing standards called Standar Audit (SA), published by Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). This internship report also explains the accounting treatment for the biological asset in PT IKSJs palm oil plantation with PSAK 16 Fixed Assets and Dolapkeu-PHP as their references.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christy Desmita Natalia
"Konvergensi IFRS dalam PSAK 16 (revisi 2011) memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap perpajakan dalam hal terjadi penerapan model revaluasi. Salah satu efek dari penerapan model revaluasi adalah adanya perbedaan dasar penyusutan secara akuntansi dan secara fiskal. Penelitian ini mengkaji tentang latar belakang perbedaan ketentuan perlakuan revaluasi aktiva tetap perusahaan perkebunan kelapa sawit antara PSAK dengan PMK dan permasalahan-permasalahan yang timbul sehubungan dengan perbedaan ketentuan perlakuan revaluasi aktiva tetap perusahaan perkebunan kelapa sawit antara PSAK dengan PMK. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tujuan deskriptif.
Hasil penelitian menyatakan terdapat perbedaan latar belakang perlakuan revaluasi aktiva tetap perusahaan perkebunan kelapa sawit antara PSAK dengan PMK dimana IAI mengadopsi IFRS terbaru karena ada kesepakatan antara Menteri Keuangan saat itu dengan pejabat-pejabat dari negara anggota G-20 untuk menyeragamkan standar penyusunan laporan keuangan. Di sisi lain, menurut DJP, berdasarkan pasal 4 ayat 1 huruf m UU PPh bahwa selisih dari revaluasi merupakan objek pajak. Perbedaan ketentuan perlakuan revaluasi kelapa sawit antara PSAK dengan PMK menyebabkan permasalahan-permasalahan seperti cash flow, perbedaan objek revaluasi, periode revaluasi, pembebanan biaya penyusutan dan penurunan nilai aset.

The convergence of IFRS in PSAK NO. 16 (revised 2011) has a very significant influence on taxation in case of application of the revaluation model. One of the effects of the application of the revaluation model is the basic difference in depreciation accounting and fiscally. This research examines the differences of background conditions of treatment of the company's fixed assets Revaluation palm oil plantations between PSAK with PMK and problems arising in connection with the treatment of the revaluation provisions differences in fixed assets between Palm oil plantation company PSAK with PMK. this research is qualitative research with the goal of a descriptive.
The results of research said there were differences background treatment revaluation assets keep company oil palm plantations between PSAK and PMK where with IAI adopt latest IFRS because there was an agreement between finance minister at the time with officials from the member countries of the g-20 to uniform standard the preparation of financial report. At the other side according to djp, based on article 4, paragraph 1 of the letter m the law on income tax that difference of revaluation is an object of taxes.The difference between the provision treatmentpalm oil revaluation PSAK with PMK causing problems as cash flow, differences revaluation, an object a period of revaluation, the inflicting costs depreciation and a decrease in value of an asset.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janet Fabianca Larosa
"Penelitian ini membahas mengenai perencanaan pajak terkait revaluasi aktiva tetap yang dilakukan oleh PT. ABC sebagai perusahaan manufaktur dan PT. XYZ sebagai perusahaan kelapa sawit. Kedua perusahaan tersebut memanfaatkan fasilitas berupa penurunan tarif Pajak Penghasilan atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil revaluasi di atas nilai buku fiskal sebesar 6 . Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perencanaan pajak pada PT. ABC dan PT. XYZ serta membandingkan efektivitas perencanaan pajak yang dilakukan oleh kedua perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian yaitu kedua perusahaan memperoleh benefit berupa tax saving, namun perencanaan pajak PT. ABC sebagai perusahaan manufaktur lebih efektif dan memberi manfaat lebih besar.

This study examines about tax planning related to fixed assets revaluation carried out by PT. ABC as a manufacture company and PT. XYZ as a palm oil company. Both of the companies are utilizing the reduction of income tax rate facility on the excess of fixed assets revaluation value over fiscal book value as of 6 . The purpose of this study is to analyze the tax planning in PT. ABC and PT. XYZ as well and to compare the effectiveness of tax planning by PT. ABC PT. YXZ. This study uses qualitative reasearch method. The result of this study is both copanies obtain the benefit such as tax saving, but PT. ABC rsquo s tax planning is more effective and get more benefit than PT. XYZ.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenona Maryam Jaya
"ABSTRACT
The objective of this research is to analyze whether the valuation of biological assets has an impact towards companies discounted cash flow and to discuss the basis of measurement for biological assets. The method of this research is a case study, which will be conducted through data documentation and interviews. The problem occurs in PT ABC when implementing PSAK 69 as the new accounting standard. The results show that fair value from Ministry of Trade has a significant impact towards companies discounted cash flow while fair value from Public Appraisal Services KJPP has no significant impact towards companies discounted cash flow.

ABSTRACT
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah penilaian aset biologis memiliki dampak terhadap arus kas yang didiskontokan perusahaan dan untuk membahas dasar pengukuran aset biologis. Metode penelitian ini adalah studi kasus, yang akan dilakukan melalui dokumentasi data dan wawancara. Masalahnya terjadi di PT ABC ketika menerapkan PSAK 69 sebagai standar akuntansi baru. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai wajar dari Kementerian Perdagangan memiliki dampak signifikan terhadap arus kas yang didiskontokan perusahaan, sementara nilai wajar dari Kantor Jasa Penilaian Publik KJPP tidak memiliki dampak signifikan terhadap arus kas yang didiskontokan perusahaan."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>