Ditemukan 52413 dokumen yang sesuai dengan query
Tuti Haryanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik penduduk muda yang tidak bekerja dan tidak sekolah (NEE) dengan menggunakan metode multinomial logit dan data Susenas 2012. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan karakteristik antara NEE aktif (aktif mencari kerja tapi belum bekerja) dan NEE tidak aktif (tidak aktif mencari kerja dan tidak sekolah).
Jenis kelamin dan status kawin besar pengaruhnya terhadap probabilitas menjadi NEE aktif atau NEE tidak aktif. Ditemukan bahwa probabilitas menjadi NEE aktif akan meningkat pada laki-laki berstatus belum kawin sementara wanita berstatus kawin lebih cenderung menjadi NEE tidak aktif. Capaian pendidikan juga membedaan probabilitas menjadi NEE aktif atau NEE tidak aktif.
This study analyzed the characteristics that determine the probability of young population that are not employed and not in education (NEE) using Multinomial Logistic Method and the 2012 National Economic and Social Survey (Susenas). Result shows different findings that determines the young NEE active (actively searching for work but not yet employed) and NEE inactive (not actively searching for work nor in education). Sex, male or female, and marital status highly determines the probability to be NEE active or inactive. The findings point out that the probability to be NEE active are higher among the single young men while women who are married to be NEE inactive. Education attainment also distinguish the probability to be NEE active or inactive."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 1999
305.4 CAT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995
781.959 8 DLO p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Naila Arya Anindya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tindakan mom-shaming yang dialami ibu muda yang bekerja di sektor formal dan dukungan sosial yang diterimanya. Mom-shaming merupakan fenomena yang dialami para ibu yang dihakimi atau dikritik oleh orang lain terkait identitasnya sebagai seorang ibu atau cara mereka mengasuh anak. Dengan itu, fokus penelitian ini adalah pada ibu muda yang mengalami mom-shaming di tempat kerja. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan wawancara mendalam terhadap empat ibu yang memiliki pengalaman mom-shaming di tempat kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman mom-shaming turut berdampak negatif terhadap well-being ibu, di samping role overload dan parenting guilt, yang merupakan dimensi dari pengalaman parenting. Mom-shaming pun dalam kasus ini juga berkontribusi pada rasa bersalah yang dirasakan oleh ibu yang bekerja. Untuk itu, dukungan sosial, terutama dari keluarga dan teman, dilihat sebagai salah satu strategi penting dalam menjaga well-being perempuan yang mengalami mom-shaming. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman tentang mom-shaming yang dialami ibu yang bekerja di tempat kerja, kaitannya dengan kondisi well-being ibu, dan pentingnya dukungan sosial dalam menghadapi tantangan tersebut.
This study aims to uncover acts of mom-shaming experienced by young mothers working in the formal sector and the social support they receive. Mom-shaming is a phenomenon where mothers are judged or criticized by others regarding their identity as mothers or their parenting style. Accordingly, the focus of this research is on young mothers who experience mom-shaming in the workplace. A qualitative research method was employed, with in-depth interviews conducted with four mothers who have experienced mom-shaming at work. The findings indicate that mom-shaming negatively impacts the well-being of mothers, alongside role overload and parenting guilt, which are dimensions of the parenting experience. In these cases, mom-shaming also contributes to the guilt felt by working mothers. Therefore, social support, particularly from family and friends, is seen as a crucial strategy in maintaining the well-being of women experiencing mom-shaming. This study contributes to the understanding of mom-shaming experienced by working mothers in the workplace, its relation to maternal well-being, and the importance of social support in addressing these challenges."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abrar Gaffari
"Termotivasi dari laporan ketenagakerjaan yang mengungkapkan persentase NEE di Indonesia yang masih tinggi, maka dengan menggunakan data IFLS5 kami melakukan kajian terkait dampak karakteristik sosial demografi dan indikator wilayah dan pasar kerja lokal terhadap usia muda yang NEE . Kami tertarik untuk meneliti NEE sebagai populasi yang heterogen dengan cara mengelompokkannya berdasarkan atas sikap dan ketersediaan waktu dari usia muda terhadap pekerjaan (Salvà -Mut, Tugores-Ques, & Quintana-Murci, 2017)agar dapat menangkap pola kerentanan dan keputusan transisi usia muda ke pasar kerja sehingga dapat dihasilkan rekomendasi kebijakan yang tepat.
Hasil estimasi dengan multinomial logistik menunjukkan bahwa NEE carers- cared mempunyai karakteristik sebagai perempuan yang berusia muda, tingkat pendidikan rendah, berstatus sudah menikah dan berasal dari latar belakang keluarga yang kurang beruntung terkait ekonomi dan cenderung di pedesaan dengan tingkat pengangguran lokal yang tinggi. Sedangkan NEE unemployed juga mempunyai karakteristik berusia muda, tapi dominan berjenis kelamin laki-laki dengan status belum menikah dan tingkat pendidikan lebih tinggi dibandingkan dengan bukan NEE, selain itu kategori ini cenderung di perkotaan dan juga dipengaruhi oleh tingkat pengangguran lokal yang tinggi. Namun berbeda dengan dua kategori sebelumnya, walaupun discourage juga cenderung berusia muda, berjenis kelamin laki-laki dan tingkat pendidikan rendah, tapi usia muda ini tidak terpengaruh oleh indikator wilayah dan pasar kerja lokal. Hal ini dikarenakan kurangnya persepsi dan sikap terhadap pekerjaan.
Motivated from the employment report which reveals the still high percentage of NEE in Indonesia, by using IFLS5 data we conducted studies related to the impact of individual characteristics, education, family background and regional indicators and local labor market on NEE young age. We are interested in examining NEE as a heterogeneous population by grouping it based on attitudes and time availability from a young age to work (Salvà -Mut, Tugores-Ques, & Quintana-Murci, 2017), in order to capture patterns of vulnerability and young transition decisions to the labor market so that appropriate policy recommendations can be produced. The estimation results with multinomial logistic show that NEE carers-cared have characteristics as young women, low education levels, married status and come from economically disadvantaged family backgrounds and tend to be in rural areas with high local unemployment rates. Whereas unemployed NEEs also have the characteristics of being young, but the dominant male sex is unmarried and the level of education is higher than non-NEE, besides this category tends to be in urban areas and also influenced by high local unemployment rates. However, it differs from the previous two categories, although discourage also tends to be young, male sex and education level low, but young age is not affected by regional indicators and the local labor market. This is due to a lack of perception and attitude towards work."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54374
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Vitria Dwi Astuti
"Studi ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi keputusan berwirausaha perempuan umur produktif 15-64 tahun di Indonesia dengan menggunakan data Susenas 2013. Hasil regresi logit biner menunjukkan bahwa karakteristik individu, yaitu umur, upah, pendidikan, status dalam rumah tangga, status kawin dan status kesehatan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan berwirausaha perempuan. Variabel lainnya yang merupakan karakteristik rumah tangga, yaitu keberadaan anak umur 0-6 tahun, keberadaan anak umur 7-14 tahun, keberadaan pembantu rumah tangga, keberadaan anggota rumah tangga dewasa lain, kepemilikan rumah, keberadaan anggota rumah tangga yang menerima kredit usaha dan daerah tempat tinggal juga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan berwirausaha perempuan.
This study is aimed to analyze the factors influencing women's decisions to be self-employed in their productive age in Indonesia by using the Susenas 2013. The results of binary logistic regression show that age, wage, education, head of household status, marital status, and health status significantly affect women's decision to be self-employed. Household characteristics variables such as presence of children age 0-6 years, presence of children age 7-14 years, presence of maid(s), other adult household member(s), home ownership, loan recipient status, and area of residence significantly affect women's decisions to be self employment."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Pandu Hutama
"Ada pemikiran bahwa dengan tidak bertemu dengan orang asing akan mengurangi tindak kejahatan, namun ternyata tidak demikian. Jurnal ini dibuat untuk menjelaskan bahwa kemajuan teknologi tetap memberi peluang terhadap kejahatan. Di Jepang berdasarkan sumber referensi, masyarakat menggunakan media sosial untuk saling berkomunikasi dan mempertahankan persahabatan dengan teman yang mereka sulit temui karena adanya perbedaan jarak yang besar, kondisi, maupun pekerjaan. Dengan pendekatan metode kualitatif, maraknya penggunaan media sosial mengurangi komunikasi fisik orang Jepang, walaupun komunikasi fisik berkurang penggunaan media sosial juga dimanfaatkan untuk melakukan bullying dengan sebutan cyber-bullying. Diperkirakan hal ini disebabkan karena pelaku cyber bullying tidak mudah untuk dideteksi dan menyerang mental bukan fisik korban. Ada juga kejahatan internet yang muncul dalam berbagai bentuk seperti penipuan dan pelakunya sulit ditangkap karena jejak kejahatan internet dapat dihilangkan oleh penjahat itu, serta mudah bagi pelakunya untuk melakukannya lagi karena sering tidak terdeteksi dan mudah untuk dibuat ulang. Hal ini menimbulkan rasa takut di masyarakat Jepang terhadap orang asing di internet. Jadi perkembangan teknologi dan media sosial selain memiliki sisi baik juga memiliki sisi buruk bagi masyarakat.
There is a thought, with not meeting stranger will reduce crime, but it is not true. This journal is made to explain even with technology advances still give room for crime. In Japan based on reference, people using media social for communicating and maintaining friendship with friends who hard to meet because of distance, condition, and work. With qualitatif method approach, the use of media social reduce physical communication of Japanesepeople, even though physical communication reduced, media social can be used for bullying known as cyber-bullying. It is estimated caused by cyber-bullying suspect is hard to detect and attack the mental of the victim. There is also crime internet appear in many form like fraud and the suspect is hard to catch because they can erase their internet trace, also it is easy for the suspect to do it again because it is hard to detect and easy to remake it. this thing make fear among the Japanese about strangers in the internet. So technology and media social advance have a good side and a bad side."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Frideres, James S
Scarborough, Ontario: Prentice Hall Canada, 1988
971 Fri n
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sri Remaytin
"Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan perkembangan investasi asing di Cina pada tahun 1992-2002 serta memperoleh gambaran bagaimana pengaruh perkembangan investasi asing terhadap distribusi pendapatan penduduk Cina dalam kurun waktu 1992-2002 dengan mempertimbangkan dimensi keterbukaan Cina terhadap dunia internasional. Berdasarkan pendekatan kesejarahan yang terdiri atas analisis-analisis dan sintesis-sintesis dari perkembangan investasi asing dan tingkat pendapatan di Cina tahun 1992-2002, penelitian ini menarik hipotesis: Distribusi investasi asing yang tidak merata berpengaruh terhadap munculnya kesenjangan pendapatan penduduk antara wilayah perkotaan dan pedesaan di Cina serta antara wilayah pesisir timur dan wilayah tengah dan barat Cina, oleh karena itu pemerintah Cina mengambil tindakan untuk memperkecil tingkat kesenjangan tersebut. Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis. Pengujian hipotesa dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa ketidakmerataan distribusi investasi asing di Cina yang menimbulkan kesenjangan pendapatan penduduk di Cina harus ditangani dengan upaya serius dari pemerintah, bila tidak, kesenjangan pendapatan yang semakin besar akan mengancam kemajuan perekonomian negara Cina"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13001
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Himelfarb, Alexander
Toronto: McGraw-Hill Ryerson, 1979
301 HIM p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library