Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galio Rudolfo Dian Burdames
"[ABSTRAK
Merokok adalah penyebab morbiditas dan mortalitas. Perilaku merokok merupakan perilaku yang merugikan, tidak hanya bagi individu perokok tetapi juga bukan perokok. Determinan sosial budaya terkait merokok belum dipahami secara jelas, sehingga bisa lebih bermanfaat dalam penanggulangan tembakau. Untuk itu peneliti akan menyajikan hasil determinan apa saja yang berpengaruh terhadap kebiasaan merokok di desa dan kota pada daerah produsen rokok.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dan observasi, serta telaah dokumen. Penelitian ini menemukan bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah, pengetahuan, sikap, keyakinan, interaksi sosial, ritual adat, dan norma masyarakat. Peneliti menyarankan kepada Kementerian Kesehatan yaitu intervensi khusus bagi perokok di pedesaan ataupun perokok yang dekat dengan industri maupun perkebunan tembakau, Penganggaran Promotif di berikan penekanan terhadap pengendalian tembakau dan juga dalam menghadapi strategi produsen rokok untuk perokok baru dan dewasa. Serta advokasi oleh pemerintah Kota dan Kabupaten Malang bagi tokoh agama dan tokoh masyarakat terkait penanggulangan bahaya rokok.

ABSTRACT
Smoking is a cause of morbidity and mortality. Smoking behavior is behavior that is detrimental, not only for the individual smoker but also non-smokers. Socio-cultural determinants related to smoking is not clearly understood, so it could be more helpful in the prevention of tobacco. To the researchers will present the results of any determinants that influence smoking habits in villages and towns in the tobacco-producing regions.
This study used a qualitative method with descriptive data collection conducted through semi-structured interviews and observation, and document analysis. This study found that the most influential factor is knowledge, attitudes, beliefs, social interaction, ritual customs, and norms of society. Researchers suggest to the Ministry of Health is a special intervention for smokers in rural or smokers who are close to the industry and tobacco plantations, Budgeting Promotive given the emphasis on tobacco control strategies and also in the face of new cigarette manufacturers for smokers and adults. And advocacy by the government of Malang City for religious leaders and public figures related to overcome the dangers of smoking.
, Smoking is a cause of morbidity and mortality. Smoking behavior is behavior that is detrimental, not only for the individual smoker but also non-smokers. Socio-cultural determinants related to smoking is not clearly understood, so it could be more helpful in the prevention of tobacco. To the researchers will present the results of any determinants that influence smoking habits in villages and towns in the tobacco-producing regions.
This study used a qualitative method with descriptive data collection conducted through semi-structured interviews and observation, and document analysis. This study found that the most influential factor is knowledge, attitudes, beliefs, social interaction, ritual customs, and norms of society. Researchers suggest to the Ministry of Health is a special intervention for smokers in rural or smokers who are close to the industry and tobacco plantations, Budgeting Promotive given the emphasis on tobacco control strategies and also in the face of new cigarette manufacturers for smokers and adults. And advocacy by the government of Malang City for religious leaders and public figures related to overcome the dangers of smoking.
]"
2016
T45285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Rahma Nurita
"Kegiatan pengembangan kapasitas kelembagaan di organisasi sektor publik, khususnya di pemerintah daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. Beberapa pemerintah daerah di Indonesia memiliki kinerja yang dapat dikatakan belum optimal dan diikuti dengan berbagai permasalahan internal organisasinya. Hal tersebut terlihat dari salah satu perangkat daerah di Jawa Timur, yaitu Sekretariat Daerah Kota Malang yang masih memiliki capaian kinerja yang cukup rendah di beberapa Bagian pada tahun 2020. Selain itu, Sekretariat Daerah Kota Malang juga memiliki permasalahan internal terkait lemahnya budaya kerja dan penerapan teknologi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kapasitas kelembagaan Sekretariat Daerah Kota Malang dalam penguatan organisasi sesuai dengan teori pengembangan kapasitas oleh Grindle (1997). Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan post-positivist dan teknik pengumpulan data yakni wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan kapasitas kelembagaan Sekretariat Daerah Kota Malang telah memenuhi indikator, tetapi perlu penyempurnaan dalam pelaksanaannya karena belum berjalan dengan optimal. Hal yang perlu disempurnakan yaitu terkait dengan pemanfaatan personel sesuai dengan kualifikasi pegawai, penanaman pola pikir terkait loyalitas kepada organisasi, implementasi budaya organisasi, serta proses komunikasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

Institutional capacity-building activities in public sector organizations, especially in local governments, aim to improve public services to the needs of each region. Several local governments in Indonesia have performance that can be said to be not optimal and followed by various internal organizational problems. This can be seen from one of the institutions in East Java, the Regional Secretariat of Malang City which still has a fairly low-performance achievement in several divisions in 2020. In addition, the Regional Secretariat of Malang City also has internal problems related to the weak work culture and application of technology in carrying out their duties and functions. Therefore, this study aims to analyze the institutional capacity development of the Regional Secretariat of Malang City by using the theory of capacity building Grindle (1997). This study uses a post-positivist approach and data collection techniques, through in-depth interviews and literature studies. The results shows that the institutional capacity-building activities of the Regional Secretariat of Malang City have met the indicators, but need improvement in their implementation because they have not run optimally. Things that need to be improved are related to the use of personnel by employee qualifications, instilling a mindset related to loyalty to the organization, the implementation of organizational culture, and communication processes that utilize information technology."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arindah Nur Sartika
"Diet terdiri dari berbagai jenis makanan yang dikonsumsi bersama, sehingga penilaian kualitas diet lebih direkomendasikan menggunakan indeks dibanding penilaian nutrien tunggal. Literatur menunjukan bahwa kualitas diet memiliki hubungan dengan perilaku makan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan melihat kualitas diet, perilaku makan, dan hubungan keduanya pada usia dewasa yang tinggal di kawasan perkotaan dan pedesaan. Studi potong lintang dilakukan di Jawa Timur dengan 185 subjek 19-64 tahun . Pemilihan sample pada studi dilakukan dengan metode proportional proportion to size PPS di 1 kota dan 1 kabupaten terpilih. Studi ini menggunakan kuesioner terstruktur, 2 x food recall 24 jam, dan diet quality index ndash; international DQI-I . Hasil studi menunjukan mayoritas subjek perkotaan mengkonsumsi 1-2 makan utama, makan di luar rumah, dan melewatkan makan pagi. Sedangkan mayoritas subjek pedesaan makan 3 kali sehari, dan memiliki presentasi makan di luar dan tidak mengkonsumsi makan pagi yang lebih sedikit. Secara umum juga ditemukan perbedaan signifikan pada kualitas diet di kedua jenis tempat tinggal. Subjek di perkotaan menunjukan skor kualitas diet yang lebih rendah dibanding subjek di pedesaan. Dari studi juga diperoleh hubungan frekuensi snack dan kualitas diet pada subjek di perkotaan. Sehingga, promosi untuk mengkonsumsi snack perlu digalakan, dengan memperhatikan jenis snack yang baik dikonsumsi.
Since diet consists of complex food, assessment of diet using diet quality is preferable. Literatures found diet quality is related to eating behavior. This study aimed to see diet quality, eating behavior, and the association of eating behavior and diet quality among adults living urban and rural area. A cross sectional study in East Java was conducted with 185 total subjects 19 64 years . This study used propotional proportion to size in selected urban and rural area. Structured questionnaire, 2 x 24 h food recall, and diet quality index ndash international DQI I were used in the study. The results showed significant difference in term of meal frequency, eating place lunch and dinner , also breakfast habit. Mostly, subjects in urban ate 1 2 meals, ate outside home, and skipped breakfast. Rural subjects mostly ate 3 meals per day, and had lower percentage of eating out and breakfast skippers. In general, the study found significant difference of diet quality score between urban and rural. People in urban had lower score of diet quality compared to people in rural. In addition, snacking frequency was found influencing diet quality in urban. Thus, promotion on snack consumption should be addressed with considering the type of snack. "
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Qadafi
"ABSTRAK
Kota Malang merupakan kota terbesar kedua dengan luas 110,6 Km2 di Provinsi Jawa Timur, pertumbuhan kota dengan adanya kegiatan pendidikan meningkatkan pembangunan di Kota Malang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan tanah pada tahun 1996-2016 di Kota Malang. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pengunaan tanah di Kota Malang tahun 1996-2016. Mensintesa dan membuat model prediksi penggunaan tanah di Kota Malang pada tahun 2030 dengan pendekatan aplikasi metode markov chain Celullar Automata.Metode yang dapat mengkaji fenomena perubahan penggunaan tanah kaitannya dengan pertumbuhan kota di Kota Malang adalah metode markov chain cellular automata. Metode markov chain cellular automata mampu memprediksi perubahan penggunaan tanah akibat pertumbuhan sebuah kota. Hasil prediksi pertumbuhan perkotaan dengan melihat dominansi lahan terbangun memiliki luas 8860,87 ha sedangkan lahan pertanian dan tegalan terus berkurang diangkibatkan adanya pertumbuhan perkotaan. Hasil prediksi tahun 2030 mengenai perubahan penggunaan tanah lahan tidak terbangun sebesar 2.145,13 dibandingkan tahun 2016 sebesar 3400.06 ha artinya terjadi perubahan penggunaan tanah sebesar 1,254.93. Berdasarkan hasil penelitian dari penerapan metode markov chain cellular automata ini maka diharapkan temuan ini dapat dijadikan pertimbangan dalam merancang RTRW Kota Malang yang berkelanjutan. Sehingga keseimbangan ekologis, keseimbangan lingkungan dan ketahanan pangan dapat terjaga dan memenuhi syarat sebuah Kota yang memiliki daya dukung dan daya tampung lingkungan.

ABSTRACT
Malang is the second largest city with an area of 110.6 km2 in the province of East Java, the growth of the city with their educational activities to promote development in the city of Malang. This study has the objective to analyze the land use change in 1996 2016 in the city of Malang. Analyzes the factors that influence changes in land use in the city of Malang in 1996 2016. Synthesize and create predictive models of land use in Malang in 2030 with the approach ofapplicationmethod Markov chainCelullar Automata.This method to examine the phenomenon of land use changes in relation to the growth of the city of Malang is amethod of Markov chaincellularautomata.method Markov chain cellular automata is able to predict changes in land use due to the growth of a city. The result of urban growth predictions by looking at the dominance of developed and undeveloped land has an area of 8860.87 ha of agricultural land and moor while declining impact to their urban growth. The prediction results in 2030 regarding changes in land use land is not awakened at 2145.13 compared to 2016 amounted to 3400.06 ha it is mean changes in land use amounted to 1,254.93. Based on the results of the application method of cellular automataMarkov chain it is expected that these findings can be taken into consideration in designing a sustainable RTRW Malang. So that the ecological balance, food security and environmental balance can be maintained and qualify a city which has a carrying capacity and environmental capacity."
2017
T47725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
302.36 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Triasih Djutaharta
"Tujuan studi untuk melihat pengaruh harga rokok dan lingkungan merokok pada probability merokok, realokasi pengeluaran dan nutrisi rumah tangga. Data yang digunakan Survey Sosial Ekonomi 2014, Riset Kesehatan Dasar 2013 dan Potensi Desa 2014. Almost Ideal Demand System dengan memasukkan Invers Mills Ratio dan koreksi unit value sebagai proksi harga. Hasilnya, kenaikan harga rokok menurunkan probability merokok; meningkatkan share pengeluaran rokok, menurunkan share sebagian besar kelompok pangan; menurunkan konsumsi rokok dan sebagian besar kelompok pangan; menurunkan konsumsi protein dan kalori rumah tangga. Peningkatan lingkungan merokok meningkatkan share pengeluaran rokok. Daerah dengan Kawasan Tanpa Rokok menurunkan probability merokok dan share pengeluaran rokok.

This study assesses the effect of cigarette price and smoking environment in
cigarette demand, food, and its implication on household’s nutrition. Almost Ideal
Demand System Model accomodate Invers Mills Ratio and corrected unit values. Main data is the 2014 National Social Economy Survey. The results are the increase of cigarette price will decrease smoking participation, increase cigarette budget
share and reduce the majority of food budget share; reduce the cigarette and the majority of food group consumption; and reduce households’ protein and calorie consumption. The social environment increase cigarette expenditure. Smoking Free
Area Policy reduce smoking participation and cigarette budget.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Kindri Bahar
"Penelitian ini merupakan studi yang membahas determinan kemiskinan dengan menggunakan data Susenas 2012 dan kemudian akan dilihat hubungan antara variable karakteristik rumah tangga tersebut serta dibandingkan dampak masing masing variabel di masing masing wilayah tersebut terhadap kemiskinan Penelitian ini menggunakan metode logistik pada data cross section Hal ini memiliki tujuan dan harapan agar kemiskinan semakin dapat diatasi serta Indonesia akan semakin membaik dalam jangka panjang Kata kunci Kemiskinan Perkotaan Pedesaan Karakteristik Socio economic dan Susenas 2012.

This study is a study that addresses the determinants of poverty using data Susenas 2012 Study aims to know the factors that affect poverty in urban and rural household level This study using logistic method on cross section data Demographic characteristics of households indicates the direction of education in accordance with previous studies while the manufacturing and agricultural sectors shows the probability to be poor compared to the trade and educational services Keywords Poverty Urban rural Household Characteristics and Susenas 2012.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eldora Nadellia Althoofani
"Indonesia merupakan negara dengan angka kematian ibu tertinggi ke-2 di wilayah ASEAN. Persalinan di fasilitas kesehatan dapat mencegah kematian ibu. Berdasarkan data SDKI 2017, sebesar 74% wanita telah bersalin di fasilitas kesehatan, namun masih terdapat disparitas antarwilayah tempat tinggal, dengan persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 88% di wilayah perkotaan dan 60% di wilayah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia berdasarkan analisis data SDKI 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel wanita usia subur (15 – 49 tahun) yang telah menikah/tinggal bersama dengan pasangan dan melahirkan anak terakhir secara normal dalam kurun waktu 5 tahun sebelum survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, tingkat pendidikan suami/pasangan, pengetahuan terkait tanda-tanda bahaya saat persalinan, status ekonomi, kepemilikan jaminan kesehatan, kelengkapan kunjungan ANC, dan persiapan persalinan berhubungan signifikan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia. Sementara itu, paritas, usia saat melahirkan, pengetahuan terkait tanda-tanda bahaya saat kehamilan, komplikasi persalinan, dan komplikasi kehamilan berhubungan signifikan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan hanya pada wilayah pedesaan Indonesia. Bentuk intervensi untuk meningkatan cakupan persalinan di fasilitas kesehatan di Indonesia dapat mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.

Indonesia has the 2nd highest MMR in the ASEAN region. Delivery in health facilities can prevent maternal death. Based on 2017 IDHS, 74% of women have given birth in health facilities, but there are still disparities between areas of residence, with the percentage of deliveries in health facilities of 88% in urban areas and 60% in rural areas. This study aims to determine the factors associated with facility-based childbirth in urban and rural areas of Indonesia using 2017 IDHS. This study used a cross-sectional study design with a sample of women of childbearing age (15-49 years) who were married/lived with their partner and gave birth to their last child normally in the 5 years preceding the survey. The results showed that education level, husband/spouse education level, childbirth danger signs knowledge, economic status, health insurance ownership, ANC visits completeness, and delivery preparation were significantly associated with facility-based childbirth in urban and rural areas of Indonesia. Meanwhile, parity, age at delivery, pregnancy danger signs knowledge, pregnancy and delivery complications were significantly related to facility-based childbirth only in rural areas of Indonesia. The form of intervention to increase the coverage of deliveries in health facilities in Indonesia can take these factors into account."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumboyono
"Tingginya prevalensi remaja-awal yang mencoba merokok, mengindikasikan perlunya pengembangan upaya perlindungan terhadap remaja oleh seluruh elemen masyarakat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model KeKAR dalam menanggulangi perilaku merokok pada siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Malang.Penelitian merupakan riset operasional dengan tiga tahap penelitian yaitu: fenomenologi, pengembangan model, daneksperimen semu. Fenomenologi melibatkan 25 informan (perawat, guru, remaja dan orang tua).
Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dengan panduan pertanyaan semi-terstruktur. Hasil wawancara ditranskripsi dan dianalisis secara manual menggunakan metode Colaizzi. Pengembangan Model KeKAR diawali dengan studi literatur Teori Pencapaian Tujuan, Karakteristik Risiko, Model Ketangguhan Protektif, Komunitas sebagai Mitra, Model Intervensi Roda, dan Pengalaman Merokok pada Perokok Pemula. Selanjutnya dilakukan validasi model melalui survei terhadap 248 responden.
Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling. Model KeKAR yang telah tervalidasi, kemudian dikembangkan menjadi buku Model dan Modul KeKAR untuk dinilai kelayakannya oleh pakar kesehatan komunitas. Implementasi Model KeKAR diberikan kepada masing-masing 60 partisipan di kelompok Model KeKAR dan kelompok kontrol. Intervensi diberikan selama tiga bulan, diawali dengan pelatihan kepada perawat, guru pembina kesehatan sekolah, orang tua, teman sebaya serta siswa. Kemudian dilanjutkan dengan pendampingan implementasi Model KeKAR. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney.
Permasalahan utama penanggulangan perilaku merokok pada remaja-awal ialah kontinuitas respons komunitas sekolah yang bervariasi mulai dari asertif hingga reaktif. Model KeKAR merupakan model intevensi yang layak untuk memberdayakan komunitas sekolah dalam membentuk ketangguhan diri remaja guna menolak inisiasi merokok. Implementasi Model KeKAR meningkatkan secara bermakna skor perilaku anti-rokok pada remaja-awal berupa ketiadaan intensi merokok; konsumsi rokok; penerimaan ajakan merokok; dan keinginan merokok pada masa yang akan datang. Model KeKAR berkontribusi positif dalam upaya penanggulangan perilaku merokok pada siswa SMP di Kota Malang.

High prevalence of smoking among early-teenagers indicates the need for efforts of all elements of society to protect teenagers from smoking. This study aimed to determine the effect of the Anti-Smoking Community Resilience Model (ASCRM) for controlling smoking behaviour among middle school students in Malang. The study was employed action research design consisted of three phases: phenomenology, model development, and quasi-experiments. The first phase was the phenomenological study which involved 25 informants (7 students; 7 fathers of students; 7 teachers; 4 nurses).
Data were collected using in-depth interviews and analysed manually using Colaizzis method. The development of the ASCRM Model as the second phase began through a literature review based on goal attainment theory, risk characteristics, the model of protective resilience, community-as-partner model, intervention wheel model, and smoking experience of novice smokers, which then continued by a survey of 248 respondents conducted to validate the model.
The data were analysed using Structural Equation Modelling. The validated ASCRM Model was developed into ASCRM Module and assessed for fitness by community health experts. In the third phase, The ASCRM Model had designed to the quasi-experimental involved 60 students as the treatment group and 60 students as a control group. Data were analysed using the Mann-Whitney U test.
The main problem of regard controlling smoking behaviour in early-teenagers is the continuity of school community responses that vary from assertive until reactive. The ASCRM model is a fit intervention model to empower the school community for developing teenager self-resilience to refuse smoking initiation. Implementation of ASCRM Model significantly increased student score of smoke-free behaviour included the absence of smoking intention; cigarette consumption; acceptance of smoking; and the urge to smoke in the future. The ASCRM model positively contributed to the control of smoking behaviour among middle school students in Malang.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisea Rainima
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa korelasi antara Keketatan Budaya dan kecenderungan individu dalam melakukan Penekanan Emosi. Selain itu, penelitian ini juga memeriksa apakah religiusitas bertindak sebagai moderator dalam interaksi antara pengaruh Keketatan Budaya dan Penekanan Emosi. Keketatan budaya mengacu pada keberadaan norma sosial yang ketat dan tidak fleksibel. Religiusitas ditandai dengan keyakinan kuat terhadap adanya kuasa yang lebih tinggi. Penekanan emosi melibatkan penahanan ekspresi emosi yang dilakukan secara sengaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan analisis korelasi dan moderasi untuk menjawab tujuan dari penelitian. Penelitian ini melibatkan 141 partisipan yang diperoleh menggunakan teknik convenience sampling melalui iklan di berbagai platform media sosial dan poster. Temuan penelitian mengkonfirmasi semua hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Ditemukan bahwa Keketatan Budaya memiliki hubungan yang signifikan dengan Penekanan Emosi. Selain itu, terdapat efek moderasi yang signifikan dan negatif dari Religiusitas pada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Meskipun hasil moderasi yang diperoleh memiliki skor yang signifikan, namun temuan temuan ini tidak sesuai dengan asumsi awal penelitian. Hal ini dapat dijelaskan melalui pandangan bahwa kesadaran bahwa identitas sosial pada dasarnya fleksibel dan mudah beradaptasi, sehingga memungkinkan mereka untuk hidup berdampingan tanpa konflik.

The purpose of this study was to examine the correlation between Cultural Tightness and Emotion Suppression. The purpose also included examining if Religiosity acts as a moderator in the interaction between the influence of Cultural Tightness and Emotion Suppression. Cultural tightness refers to the presence of strict and inflexible social norms. Religiosity is characterised by a strong belief in a higher power. Emotion suppression involves deliberately reducing the outward display of emotions. The study employed a cross-sectional research design and utilised correlation analysis and moderation analysis to determine the study's findings. A total of 141 participants responded to the link that was distributed using convenience sampling technique, which involved utilising various social media platforms and posters for the study. The research findings confirmed all the hypotheses that were formulated for investigation. It was found that Cultural Tightness has a significant relationship with Emotion Suppression. Additionally, there was a significant and negative moderating effect of Religiosity on the relationship between the main independent variable and dependent variables. The research findings did not align with the initial assumptions of the study, despite the presence of significant moderation. This led to the realisation that social identities are inherently flexible and adaptable, enabling them to coexist without conflicts.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>