Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74783 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aninda
"[ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efektivitas buku saku dalam meningkatkan pengetahuan ibu terkait mempersiapkan anak pertama menjadi seorang kakak. Penelitian ini menggunakan metode pre-test and post-test design kepada lima orang partisipan yang dipilih melalui purposive sampling. Karakteristik partisipan yaitu ibu yang sedang mengandung anak kedua dan memiliki anak pertama berusia 2-3 tahun. Metode wawancara dipakai sebagai metode pengambilan data. Isi dari buku saku ini terdiri dari lima tips untuk mempersiapkan anak pertama menjadi seorang kakak, yaitu: 1) mengajak anak pertama mengikuti kelas prenatal, 2) diskusi tentang kehamilan dan bayi, 3) mengajak anak pertama ikut serta saat ibu memeriksakan kandungan ke dokter/bidan, 4) membacakan buku cerita tentang kelahiran bayi, dan 5) merasakan gerakan bayi di dalam perut ibu. Hasil analisa statistik wilcoxon signed ranks menunjukkan bahwa buku saku secara efektif dapat meningkatkan pengetahuan ibu terkait mempersiapkan anak pertama menjadi seorang kakak.

ABSTRACT
The aim of this research is to test effectiveness of booklet in order to enhance mothers? knowledge to prepare their firstborn to take role as elder sibling in the family. The research utilises pre-test and post-test design subjected to the five chosen participants through purposive sampling. Its characteristics can be shown to be mothers who are expecting their second child and already have first child aged 2-3 years old. Interview is the applicable method to obtain the sufficient data used in this research. The content of this booklet consists of five tips to prepare the firstborn to be elder sibling, which are: 1) to engage firstborn to attend prenatal class, 2) to have discussion about pregnancy and babies, 3) to engage their firstborn to come along with mother when they are having prenatal check-up with their obestetricians, 4) to read along with their firstborn about childbirth, and 5) to feel the baby?s movement in utero. Wilcoxon signed ranks statistics shows that booklet effectively enhancing mothers? knowledge to prepare their firstborn to be elder sibling in the family., The aim of this research is to test effectiveness of booklet in order to enhance mothers’ knowledge to prepare their firstborn to take role as elder sibling in the family. The research utilises pre-test and post-test design subjected to the five chosen participants through purposive sampling. Its characteristics can be shown to be mothers who are expecting their second child and already have first child aged 2-3 years old. Interview is the applicable method to obtain the sufficient data used in this research. The content of this booklet consists of five tips to prepare the firstborn to be elder sibling, which are: 1) to engage firstborn to attend prenatal class, 2) to have discussion about pregnancy and babies, 3) to engage their firstborn to come along with mother when they are having prenatal check-up with their obestetricians, 4) to read along with their firstborn about childbirth, and 5) to feel the baby’s movement in utero. Wilcoxon signed ranks statistics shows that booklet effectively enhancing mothers’ knowledge to prepare their firstborn to be elder sibling in the family.]"
2015
T45322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steinbeck, John, 1902-1968
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
813 STE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani
"ABSTRAK
Sibling rivalry pada anak toddler adalah kecemburuan toddler terhadap adik kandungnya. Oleh karena itu, pengetahuan ibu sangat penting dalam mengatasi peristiwa sibling rivalry pada anak toddler. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang sibling rivalry pada anak usia toddler di Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini melibatkan 96 ibu yang memiliki anak usia toddler
dimana anak usia toddler tersebut mempunyai adik kandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (56,2%) ibu memiliki tingkat pengetahuan baik tentang sibling rivalry. Peneliti menyarankan ibu menggunakan pengetahuannya tentang sibling rivalry untuk mengatasi terjadinya sibling rivalry pada anak toddler.

abstract
Sibling rivalry in toddler is the toddler?s jealous to his younger sibling. Therefore, knowledge of mother is important to handle sibling rivalry in toddler. This study used descriptive quantitative design to identify mother?s knowledge level about sibling rivalry in toddler at Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok. This study involved 96 mothers with toddler who has younger sibling. The results showed that the majority (56.2%) mothers had good knowledge about the level of
sibling rivalry. Researcher recommended that mothers used their knowledge about sibling rivalry to handle sibling rivalry in toddler."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42789
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Binotiana M.N.
"Setiap anak yang hidup bersama dengan saudara kandung akan mempunyai pengalaman sendiri-sendiri mengenai hubungan dengan saudara kandungnya. Sibling Rivalry merupakan bentuk hubungan kakak adik yang paling dirasakan oleh anak dan merupakan pengalaman yang paling ditakutkan oleh orang tua (Vasta, et.al., 2004). Sibling rivalry dimulai sejak kelahiran adik baru dalam keluarga dan terus berlanjut sampai anak dewasa. Pengalaman anak akan semakin beragam apabila salahE satu saudara merupakan anak ADHD. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran sibling rivalry pada Anak ADHD dan saudara kandungnya Penelitian ini dilakukan pada tiga keluarga dengan dua pasang kakak-adik di dalamnya. Rentang usia anak-anak yang diteliti adalah usia kanakkanak pertengahan karena Sibling rivalry pada anak cenderung meningkat pada usia kanak-kanak pertengahan (Berk, 2005). Peneltian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan observasi langsung sebagai alat pengumpulan data.
Dari penelitian ini didapat bahwa gambaran sibling rivalry pada anak ADHD dan saudara kandungnya terlihat dari kecemburuan dan kompetisi dalam keluarga. Bentuk kecemburuan dan kompetisi yang terjadi beragam dan sesuai dengan karakteristik anak. Peran orang tua sangat besar dalam menimbulkan kecemburuan tersebut. Karakteristik anak ADHD mempengaruhi sibling rivalry yang dialami anak, baik yang dialami oleh anak ADHD maupun saudara kandungnya. Dampak positif sibling rivalry hanya dirasakan oleh saudara kandung anak ADHD sedangkan dampak negatif sibling rivalry terjadi pada kedua anak, yaitu konflik pada kakak dan adik. Untuk penelitian selanjutnya disarankan utuk meneliti konflik pada anak ADHD dan saudara kandungnya, lebih teliti dalam pengambilan data (terutama pada kaset recorder yang tape recorder yang digunakan) serta melakukan wawancara pribadi dengan anak, terutama anak ADHD.

Every child that lives with their sibling has their own experience in sibling relationship. Sibling rivalry is one of relationship that affects children in many ways and has become most anticipated thing in family (Vasta, et.al., 2004). Sibling rivalry started since the second child was born and continued through lifetime. Children will have various experiences in sibling rivalry if their sibling is diagnosed with ADHD. Purpose of this research is to have description about sibling rivalry on children with ADHD and their siblings .Therefore this research used qualitative method with interview and direct observation on interaction between children with ADHD and their siblings. This research use three pairs of ADHD Children and their sibling. All of them are middle childhood children because sibling rivalry tends to increase on middle childhood (Berk, 2005).
Result of this research is sibling rivalry on ADHD children and their siblings seen in jealousy and competition. Manifestation on jealousy and competition are different on every child. Parents take part on influencing child?s jealousy. Sibling rivalry is also influenced by ADHD symptoms. Positive impacts on sibling rivalry are reported only on sibling of children with ADHD and sibling conflict as negative impacts of sibling rivalry is reported on sides, ADHD children and their siblings. Suggestion for further research is to examine sibling conflict among children with ADHD and their siblings and have a private interview with children with ADHD and their siblings.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Keberhasilan tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh keberhasilan tumbuh
kembang pada tahap sebelumnya. Apabila orang tua tidak dapat melalui krisis pada
tumbuh kembang normal anak yang seharusnya mendapat perhatian dari orang tua,
seperti reaksi sibling rivalry, maka anak dapat mengalami gangguan tumbuh kembang di
masa yang akan datang. Penelitian ini berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya reaksi sibling rivalry pada anak yang terdiri dari faktor eksternal (positif dan
negatif). Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi terjadinya reaksi sibling rivalry pada anak dengan
menggunakan desain deskliptif eksploratif. Jumlah responden pada penelitian ini adalah
7 orang dan menggunakau teknik purposive sampling. Alat pengumpul data berupa
kuesioner yang terdiri dari 18 item yang diberikan kepada orang tua yang memiliki anak
usia 1-3 tahun dan memiliki adik infant. Hasil penelitian menunjukkan 57% pendidikan
responden adalah SMA/SMEA dengan pekerjaan terbanyak sebagai ibu rumah tangga
100%. Sebanyak 28,6% responden terdapat anggota keluarga lain yang tinggal dalam
satu rumah. Hasil analisa data dengan uji analisa deskriptif mean terhadap 7 orang
responden menunjukkan bahwa terjadinya reaksi sibling rivalry dipengaruhi oleh faktor
eksternal (positif dan negatif). Persiapan orang tua terhadap toddler untuk meminimalkan
terjadinya reaksi sibling rivalry mempengaruhi penerimaan toddler terhadap adiknya. Hal
ini ditunjukkan dengan sekitar 89% responden selalu mengharapkan kelahiran toddler,
sekitar 100% responden menyarankan tidak mendapat kesulitan dalam menjawab
pertanyaan toddler tentang kehamilannya dan reaksi sibling yang ditampilkan 86%
toddler tidak menjadi pendiam/biasa saja setelah memiliki adik."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5209
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baveystock, Sacha
Harlow, Essex: Prentice Hall Life, 2007
649.143 BAV t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jelita Widuri Yati
"Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara persaingan bersaudara dengan motivasi berprestasi pada anak kembar. Peneliti melihat bahwa kelahiran kembar yang merupakan kelahiran yang selalu dianggap istimewa, menimbulkan masalah baru. Pada kembar identik, kedua anak kembar ini selalu dianggap sama dan dituntut untuk selalu sama. Akan menjadi suatu masalah jika salah satu anak memiliki prestasi yang lebih menonjol dibandingkan saudara kembarnya padahal mereka adalah dua individu yang berbeda.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non-eksperimental. Dalam penelitian ini menggunakan dua buah alat ukur yaitu kuesioner sibling rivalry dan kuesioner motivasi berprestasi. Alat ukur tersebut dibagikan kepada 32 orang anak kembar yang berada pada tahap perkembangan remaja (11 tahun-22 tahun) dan sedang bersekolah ataupun kuliah. Partisipan tersebut terdiri dari 16 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Selanjutnya, dengan tehnik korelasi Pearson Product Moment, dilakukan perhitungan keterhubungan antara variabel l dengan motivasi berprestasi. Acuan dalam perhitungan tersebut adalah skor partisipan pada motivasi berprestasi dengan skor sibling rivalry, dan dari perhitungan tersebut didapatkan hasil korelasi sebesar 0.078.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara sibling rivalry dengan motivasi berprestasi. Teori yang dikemukakan oleh Friedrich dan Rowland (dalam Widiasari, 2006) mengatakan bahwa anak kembar akan selalu berusaha sama seperti saudara kembarnya, baik dalam bidang prestasi akademis maupun non akademis. Ini berarti seorang anak dapat termotivasi untuk berusaha lebih keras agar mencapai prestasi seperti saudara kembarnya, tetapi ini juga dapat berarti bahwa salah satu dari mereka harus menurunkan prestasinya agar tetap dapat sejajar dengan saudara kembarnya yang berkemampuan lebih rendah.

The purpose of this research is to find the correlation between sibling rivalry and achievement motivation in twins. Researcher sees that the birth of twins is a special event that brings new problems. In identical twins, both child are assumed that they are sama. They're should be the same and have to be the same. This could be a big problem if one of them have a higher achievement than others. This could make them look different despite of they are different person.
This is a quantitative research with a non-experimental research design. This research uses two questionnaires which are sibling rivalrys questionaire and achievement motivation questoinaire. These questionnaires are given to 32 adolescences (11st years old until 12nd years old) and who are still a student or college student. The participant of this research consist of 16 women and 16 men. Through Pearson Product Moment correlation technique, the correlation between two variables, sibling rivalry and achievement motivation, is found. By using the scores on the two variables, we got the coefficient correlation between that variable is 0.078.
That means there are no significant correlation between sibling rivalry and achievement motivation. The theory by Friedrich & Rowland (on Widiasari, 2006) said that twins will always want to be the same with their couple's event in academics or non academics. Unfortunately, its not always causes increasing of achievement motivation because in several cases it just make a deficiency of achievement intentionally from one of the children so that his couple doesn't have lower achievement than him.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartinka Rinaldhy
"Penelitan ini didasari teori Furman & Lantheir (1996) dan berbagai hasil penelitian mengenai saudara dari anak berkebutuhan khusus. Pentingnya membahas saudara kandung dari anak yang tunaganda-netra karena hubungan antara saudara (sibling relationship) adalah hubungan yang unik. Jika salah satu saudaranya tunaganda-netra maka hubungan jangka panjang yang terjalin dapat mengubah perkembangan satu sama lain. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara terhadap tiga orang (dua perempuan dan satu laki-laki) remaja akhir dalam rentang usia 18-21 tahun yang memiliki saudara tunaganda dengan salah satu ketunaannya gangguan penglihatan.
Temuan penelitian memperlihatkan bahwa ketiga partisipan menunjukkan kehangatan dalam sibling relationship yang disebabkan interaksi positif yang biasa dilakukan oleh anak tunaganda-netra seperti berpelukan, mencium dan tersenyum. Tekanan lingkungan dan konflik akibat kesulitan mengatur anak tunaganda-netra adalah dua faktor yang lebih besar mewarnai dinamika sibling relationship. Keberadaan saudara yang tunaganda-netra memberikan pengaruh positif terhadap saudaranya yaitu meningkatnya toleransi terhadap perbedaan. Pada diskusi, menemukan ketika ketiga partisipan yang saat ini telah mencapai tahap penerimaan didasari atas kekuatan spiritual, mempengaruhi keseluruhan cara memandang proses sibling relationship secara positif. Salah satu saran praktis yang diajukan adalah memanfaatkan potensi saudara melalui pembentukan program sibling as therapists dan sibling support group.

Research done based on Furman & Lantheir (1996) theory and a number of exceptional children studies. Because the sibling relationship is unique, and important that sibling influence each other and play important roles in each other?s lives. When this relationship is affected by a sibling's disabilities, the long-term benefits of the relationship may be altered. This study adopts a qualitative method by interviewing three (2 females and 1 male) selected adolescence sibling include range of 18 -21 years old and have multiple disabilities and a visual impairment (MDVI) sibling.
The findings suggest that three participant has warmth on their sibling relationship causes by positive interaction such as hug, kiss and smile. Experience embarrassment on public image and burdened on child care demands are two factor that show bigger impact on sibling relationship. Companionship of MDVI sibling had give positive impact on sibling such tolerance with differences. Finding highlight when participant reach acceptance level that based on spiritual power, influence the way them saw a hole process of sibling relationship as positive view. The research suggestion to underutilized sibling potential on training sibling as therapists and sibling support group programs.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
306.875 RIN g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Vania Ardhiningrum
"Studi ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis bagaimana tantangan pengasuhan dan strategi Ibu dalam menghadapi manajemen konflik sibling rivalry saudara kandung non-Autism Spectrum Disorder (non-ASD) dan anak yang memiliki Gangguan Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD). Ruang lingkup penelitian ini adalah sosiologi keluarga, menggunakan konsep Strategi Manajemen Konflik yang saling melengkapi dengan konsep Family Conflict. Studi ini mengembangkan penemuan terdahulu dengan meneliti manajemen konflik ibu dalam menghadapi sibling rivalry yang mengutamakan pemenuhan kebutuhan anak atas distribusi sumber daya berharga dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sibling rivalry anak non-ASD dan anak ASD terjadi karena anak non-ASD merasakan kelangkaan distribusi sumber daya. Untuk itu, manajemen konflik dapat dilakukan dengan strategi yang dapat mengatasi penyebab konflik tersebut, yaitu dengan memenuhi kebutuhan anak non-ASD dan memberikan keadilan dalam distribusi sumber daya. Strategi dapat dilakukan dalam bentuk mediasi, negosiasi, serta bujukan (imbalan, persuasi, dan koersi). Strategi ini didukung oleh model penyelesaian konflik berupa akomodasi, kolaborasi, kompromi, dan penghindaran konflik. Penggunaan berbagai strategi ini harus mampu mengatasi kelangkaan distribusi yang dirasakan anak non-ASD dengan mengutamakan pemahaman atas perspektif anak serta menyesuaikan dengan kondisi anak.

This study aims to understand and analyze the challenges and strategies employed by mothers in managing sibling rivalry conflicts involving non-Autism Spectrum Disorder (non-ASD) children and their siblings with Autism Spectrum Disorder (ASD). The scope of this research is family sociology, using the concept of Conflict Management Strategy which complements the concept of Family Conflict. This study enriches previous findings by examining mothers’ sibling rivalry conflict management that emphasizes in fulfilling children's needs of valuable resource distribution in family. This research adopts a qualitative approach, employing in-depth interviews with four mothers who have non-ASD and ASD children. The findings indicate that sibling rivalry between non-ASD and ASD children arises due to the perceived scarcity of resource distribution by non-ASD children. Therefore, conflict management can be implemented through strategies aimed at addressing this perceived scarcity, such as meeting the needs of non-ASD children and ensuring fairness in resource distribution. Strategies include mediation, negotiation, and inducement (reward, coercive, and persuasion). These strategies are supported by conflict modes, including accommodation, collaboration, compromise, and conflict-avoidance. The application of these various strategies must effectively address the perceived scarcity experienced by non-ASD children by prioritizing an understanding of the child's perspective and adapting to the child's conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Ensi
"Sibling rivalry pada toddler dapat menimbulkan dampak positif dan negatif.Kecemburuan yang ditimbullkan pada saudara sekandung dapat mengakibatkan timbulnya masalah bagi toddler dan saudaranya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan sibling rivalry toddler dengan cedera pada saudara kandung. Desain penelitian ini adalah deskxiptif korelasi, dengan populasi 69 orang tua dari toddler yang memiliki adik di RW 12 Kemiri Muka, Beji Kota Depok. Hasil analisis menunjukkan hubungan bermakna antara sibling rivalry toddler dengan cedera pada saudara muda (p value > 0,001; α=0,05). Penelitian ini merekomendasikan pentingnya perhatian intensif orang tua, pola asuh tepat, serta deteksi dini sibling rivalry agresif dalam keluarga.

The focus of this study is Sibling rivalry as one of developmental problem in toddler. The impact of it could be positive or negative. Unsuccesfull handled sibling rivalry problem cause negative effect for toddler and other siblings especially the younger one. Toddler’s jealousy resulting in injury for younger sibling and them selves. The objective of this study was to identify the relation of toddler’s sibling rivalry and younger sibling’s injury frequency. This research was descriptive correlation for 69 parents whom had toddler and younger sibling at RW 12 Kemiri Muka, Beji, Depok. This study showed significant relation between both variables. The researcher suggests parent conduct intensive attention, organize proper way to handle rivalry, and perform early detection of aggressive sibling rivalry."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5740
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>